A.TUJUAN KULIAH
Gambar 1: Kode unit 010. Melakukan komunikasi kepada Supervisor K3 Konstruksi di tempat
kerja
Tujuan :
Mengidentifikasi data dan informasi K3 berdasarkan jenis pekerjaan
(Elemen 1)
Membuat daftar simak data dan informasi K3 untuk dikomunikasikan
kepada Supervisor (Elemen 2)
Membuat rencana koordinasi komunikasi data dan informasi pada
pelaksanaan pekerjaan (Elemen 3)
1
Penjelasan pada Panduan Penilaian dari SKKNI untuk kode unit 010 dapat
diketahui pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan.
1. Pengetahuan
a. Siklus K3 Konstruksi. Yang dimaksud adalah mengetahui siklus
PDCA pada pelaksanaan K3 konstruksi. Pada tahap Plan, kita perlu
mengetahui potensi bahaya dan pengendalian risikonya (seperti yang
kita kerja pada minggu lalu). Analisis potensi bahaya dan cara
pengendalian risikonya digunakan tabulasi analisis potensi bahaya.
Catatan yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah kesesuaian jenis
peralatan yang digunakan dengan jenis bahaya serta cara
pengendaliannya. Artinya hasil akhir menentukan cara
pengendaliannya harus berkaitan dengan jenis bahaya (baik dari
manusia, peralatan, maupun material yang digunakan) dengan cara
pengendaliannya.
b. Materi konsultasi dan komunikasi dan promosi K3 konstruksi yang
harus disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait. Bagaimana kita
menemukan materi yang perlu dikonsultasikan dan dikomunikasikan
tentang K3 konstruksi ???? Ingat pada minggu lalu, kita sudah
merumuskan cara pengendalian risiko pada tabulasi analisis potensi
bahaya (lihat contoh analisis berikut).
2
dikomunikasikan atau dikonsultasikan sebelum disosialisasikan.
Materi-materi tersebut dibuat daftar simaknya sebagai berikut:
Dari kolom “Peralatan” perlu dibuatkan materi sosialisasi cara
penggunaan peralatan yang benar (menyesuaikan jumlah
peralatan yang digunakan)
Dari kolom “Preventive” atau “Pengendalian” perlu dicermati
dari uraian pengendalian tentang kata-kata anjuran, seperti
“wajib menggunakan”, “cermati”, “perhatikan”, “pasang”, dll
yang artinya perlu adanya persiapan untuk menghindari potensi
bahaya.
Jadi kesimpulannya, ada 3 (tiga) kelompok materi komunikasi K3;
yaitu:
(1) cara penggunaan peralatan yang benar, termasuk bahaya apa saja
yang mungkin terjadi (diambil dari kolom “Peralatan”);
(2) cara persiapan pekerjaan yang aman, termasuk daftar simak hal-
hal apa saja yang perlu ada sebelum memulai pekerjaan. Item daftar
simak ini bisa dimasukkan dalam Formulir Daftar simak sebelum
memulai pekerjaan. Penjelasan sebelum memulai pekerjaan secara
langsung menjelaskan kapan formulir tersebut harus diterapkan
dalam jadwal pelaksanaan (diambil dari kolom “Preventive”); dan
(3) cara pelaksanaan pekerjaan yang aman. Materi ini diambil dari
metode pelaksanaan. Jadi ingat, metode pelaksanaan tetap harus kita
dapatkan dalam membuat rencana pelaksanaan K3 konstruksi.
Pekerjaan-pekerjaan yang sudah distandarkan dalam SKKNI dapat
mudah dikenali metode pelaksanaanya; yakni sesuai dengan uraian
kode unit dan proses-proses (prosedur) adalah elemen dari kode unit
ybs.
3
Komunikasi internal: antar bagian maupun sesame
bagian dalam struktur organisasi perusahaan.
Komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti
kontraktor, pemasok (supplier), pengunjung, tamu
dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga
Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan
teknologi yang secara efektif dapat menyampaikan pesan
kepada semua pihak yang memerlukan.
2. Ketrampilan
a. Pemilihan metode komunikasi yang tepat berdasarkan acuan
peraturan perundang-undangan dan standar K3 Konstruksi. Metode
komunikasi bisa berupa (1) tutorial kelompok dalam suatu ruang di
tempat kerja dengan media audio visual berupa tayangan TV,
presentasi power point; (2) penyebaran informasi K3 melalui media
tulisan dapat berupa surat, publikasi, spanduk atau phamflet, dll., dan
(3) pelatihan khusus atau induction, di mana peserta dilatih untuk
memperagakan cara penanganan K3.
b. Pengumpulan seluruh data dan informasi K3 Konstruksi melalui
berbagai sumber data, baik melalui WebSite, Google search, maupun
referensi media cetak yang relevan dengan rencana K3 Konstruksi.
c. Pembuatan bahan komunikasi K3 Konstruksi sesuai dengan metode
komunikasi yang diperlukan di tempat kerja.
d. Presentasi bahan komunikasi kepada pihak terkait, mulai kepada
Pimpinan, rekan kerja untuk masukan dan perbaikan bahan
komunikasi. Apabila sudah disetujui oleh Pimpinan, maka bahan
komunikasi K3 Konstruksi boleh disosialisasikan ke seluruh pihak
yang terkait dengan K3 Konstruksi di tempat kerja.
e. Penguasaan penggunaan alat pelindung diri (APD), P3K termasuk
dalam sistem pelaksanaan tanggap darurat sesuai prosedur dan
penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Dalam kuliah ini, anda perlu menyiapkan materi komunikasi K3 Konstruksi,
dimulai dari perbaikan Tabulasi analisis potensi bahaya, menemukan jenis
bahan komunikasi yang diperlukan dan membuat bahan presentasi komunikasi K3
sesuasi dengan pilihan jenis pekerjaan konstruksi sederhana. Kata kuncinya
adalah sinkronisasi antara jenis bahaya, peralatan dan pengendalian risiko, seperti
yang tertulis di dalam tabulasi Analisis Potensi Bahaya.
4
C. CONTOH KASUS PERENCANAAN BAHAN KOMUNIKASI K3
KONSTRUKSI
Pada contoh ini hanya untuk mempraktekan cara menentukan bahan materi untuk
komunikasi K3 Konstruksi berdasarkan suatu tabulasi analisis potensi bahaya.
Contoh tabulasi Analisis Potensi Bahaya
No Jenis Peralatan Potensi bahaya Pengendalian
. Pekerjaan
1. Penggalian Back Hoe Terhimpit, cedera Tentukan
saluran Dump kejatuhan material keberadaan dan
tepi jalan Truck Kerusakan lokasi instalasi
Peralatan instalasi bawah gas, PDAM dan
galian tanah dan PLN sebelum
manual konsekuensi penggalian
(cangkul, bahayanya Area lokasi galian
sekop, Terpeleset, harus dilokalisir
Martil) tergelincir atau dengan
Pompa air jatuh penggunaan
dan pipa Kemungkinan barikade, tali
flesibel ledakan, dan/atau tanda
kebakaran, peringatan untuk
keracunan gas, mencegah akses
atau kekurangan agar orang yang
oksigen dalam tidak
galian berkepentingan
atau peralatan.
Barikade harus
visible siang dan
malam.
Menyediakan
pengalihan aliran
air permukaan
terhadap galian
Slope, perkuatan
dinding galian
yang mungkin
diperlukan untuk
5
kestabilan tanah
galian harus
didesain oleh
tenaga ahli yang
kompeten.
Perhatian
peralatan berat
harus berada di
luar galian
minimal 1.5 m
Tabel 1. Contoh tabulasi analisis potensi bahaya pada galian tepi jalan.
6
Berdasarkan isian pada Tabulasi Analisis Potensi Bahaya di atas,
maka dapat dianalisis kebutuhan jenis bahan materi komunikasi K3
Kostruksi yang diperlukan. Yang pertama adalah diambil dari kolom
“Peralatan”, maka diperlukan bahan materi komunikasi K3 Konstruksi
tentang cara operasional peralatan yang aman. (Lihat Tabel berikut)
No. Jenis Peralatan Manual Kerja
1 Bach Hoe Cara operasional penggalian dan
loading ke DT dengan BH
2 Dump Truck Cara loading galian dari BH ke DT
3 Peralatan manual (Pacul, Cara kerja penggalian manual yang
skop, Martil) aman
4 Pompa air Cara penyedotan air tanah dalam
galian.
Tabel 2. Bahan Materi Komunikasi K3 berdasarkan jenis peralatan yang dipakai
7
permukaan terhadap
galian
4 Slope, perkuatan Item daftar simak inspeksi K3
dinding galian yang sebelum mulai pekerjaan
mungkin diperlukan
untuk kestabilan tanah
galian harus didesain
oleh tenaga ahli yang
kompeten.
5 Perhatian peralatan Bahan materi komunikasi K3
berat harus berada di konstruksi bisa dalam bentuk audio
luar galian minimal visual yang disosialisasikan
1.5 m sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Tabel 3. Penelusuran bahan komunikasi K3 dari kolom “Pengendalian”
8
Bahan komunikasi K3 tentang bentuk-bentuk rambu-rambu K3
yang khusus diberlakukan pada area penggalian, termasuk
rambu-rambu umum tentang APD wajib.