Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Hipertensi

Sub pokok bahasan : 1. Pengertian Hipertensi

2. Penyebab Hipertensi

3. Tanda dan Gejala Hipertensi

4. Penatalaksanaan Hipertensi

5. Cara Pencegahan Hipertensi

Sasaran : Kelompok lansia di Desa B

Tanggal pelaksanaan : 31 Mei 2021

Jam : 15.00 WIB

Waktu : 45 Menit

Tempat : Kantor Desa B

Pemateri : Adeliana Anjani

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan lansia lebih mengerti tentang penyakit hipertensi.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari hipertensi
2. Menyebukan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan penataslaksaan penyakit hipertensi
5. Menyebutkan cara mencegah hipertensi
C. Materi
Materi terlampir :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyakit hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Penatalaksanaan hipertensi
5. Cara pencegahan hipertensi

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Poster, SAP

F. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan
diberikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang pengertian 1. Memperhatikan
penyakit hipertensi
2. Menjelaskan penyebab, tanda 2. Memperhatikan
dan gejala hipertensi
3. Menjelaskan penatalaksanaan 3. Memperhatikan
hipertensi dan cara pencegahan
hipertensi
4. Memberikan kesempatan 4. Bertanya kepada penyuluh
kepada peserta untuk bertanya

3. 10 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta 2. Menjawab pertanyaan
tentang matei yang telah yang diajukan penyuluh
diberikan dan reinforcement
4. 5 Menit Terminasi :
1. Mengucapkan salam penutup 1. Mendengarkan dan
menjawab salam

G. Referensi
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2. EGC : Jakarta

Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta

Guyton, Arthur C. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta

Long, Barbara C. 1996. Keperawatan Medikal Bedah. Yayasan IAPK : Bandung


HIPERTENSI

A. Definisi Hipertensi

Hipertensi yaitu tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
diastolik di atas 90 mmHg. Pada lansia, disebut hipertensi jika tekanan sistolik 160 mmHg
atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih (Smeltzer, 2001).

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Hipertensi Ringan 140 – 180 90 – 105
Hipertensi Sedang 140 – 160 90 – 95
Hipertensi Berat > 180 > 150

Kelompok Berisiko Terkena Hipertensi

1. Gaya hidup tidak sehat (merokok, mengkonsumsu alkohol dan makanan berlemak)
2. Peminum Kopi
3. Kegemukan
4. Riwayat hipertensi dalam keluarga
5. Stress

B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi pada lansia adalah terjadinya perubahan pada :
1. Elastis dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun. Sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun.
4. Kehilangan elastis pembuluh darah
Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi :
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan
a. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)
b. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
c. Konsumsi garam yang tinggi
d. Kegemukan atau makan berlebihan
e. Stress
f. Merokok
g. Minum alkohol

C. Tanda dan Gejala


1. Kepala terasa pusing
2. Rasa berkunang-kunang
3. Rasa pegal dibahu
4. Rasa berat di tengkuk leher
5. Kurang tidur
6. Gangguan penglihatan
7. Kesemutan pada kaki atau tangan

D. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Kontrol tekanan darah
Dilakukan setiap satu minggu sekali ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
2. Berobat secara berkala atau teratur
Apabila sudah didiagnosa hipertensi, pengobatan secara berkala guna menghindari
komplikasi.
3. Diet
Diet pada pasien hipertensi :
a. Diet yang diberikan : rendah garam
• Tujuan diet. Untuk membantu menghilangkan retensi garam/air dalam tubuh,
menurunkan tekanan darah.
• Syarat diet. Cukup energi, protein, mineral dan vitamin, bentuk makanan sesuai
keadaan penyakit, jumlah natrium disesuaikan dengan hipertensi
b. Makanan yang dianjurkan
• Sumber karbohidrat : beras, kentang, singkong, terigu, gula, dll.
• Sumber protein hewani : daging ayam (tanpa kulit, mengandung lemak), ikan,
putih telur (tanpa kuning, dapat meningkatkan kolesterol), maksimal 1 butir/hari.
• Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe,
tahu, oncom, dsb.
• Sayuran : sayuran hijau seperti sawi hijau, kacang panjang.
• Buah : semua macam buah
• Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt, mentega,
margarine. Tapi hati-hati pada lansia yang tidak toleransi terhadap produk susu.
• Bumbu : kunyit, bawang, jahe, dll.
c. Makanan yang perlu dihindari
• Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol
• Semua daging yang banyak mengandung lemak
• Jeroan
• Daging asap, daging kalengan, ikan yang diawetkan.
d. Cara memasak bahan yang baik
• Merebus, mengukus, mengungkep, menumis, panggang atau bakar.
• Hindari makanan yang diolah dengan cara menggooreng
4. Olahraga teratur
Olahraga disesuaikan dengan kemampuan beraktifitas dan fisik. Contoh, jalan santai dan
senam lansia, dan dilakukan setiap hari kurang lebih 15-20 menit.
5. Hindari stress
Melaksanakan pola hidup secara sehat, apa adanya dan teratur akan menghindari
gangguan fisik dan psikologis.

E. Cara Mencegah Hipertensi


Ada 2 cara yaitu :
1. Pencegahan Primer
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi
komplikasi seperti penyakit DM, stroke, dsb.
b. Tidak merokok.
c. Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
d. Melakukan olahraga setiap hari.
2. Pencegahan lain
a. Menurunkan berat badan pada penderika obesitas.
b. Diet rendah garam dan diet lunak.
c. Mengubah kebiasaan hidup.
d. Olahraga teratur.
e. Kontrol tekanan darah secara teratur.
f. Obat-obatan anti hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai