BAB I
Pendahuluan
BAB II
Pembahasan
2.1 Definisi Dakwah
Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau
kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama islam.
Hakekat yang paling penting dalam dakwah adalah adanya keyakinan atau kepercayaan
bahwa Allah hanya satu dan tiada satu pun yang dapat menyamai-Nya, sehinga mau
melaksanakan perintah-Nya. Hukum dakwah adalah wajib a’in, dalam arti wajib bagi setiap
muslim untuk berdakwah sesuai dengan apa ayang ia ketahui. Obyek dakwah dengan
uruturutan kepada diri sendiri, keluarga, sanak keluarga dekat atau sanak famili, sebagian
kelompok, kepada seluruh umat manusia. Berbicara tentang dakwah adalah berbicara
tentang komunikasi, karena komunikasi adalah kegiatan informatif, yakni agar orang lain
mengerti, mengetahui dan kegiatan persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan, melakukan suatu faham atau keyakinan, melakukan suatu kegiatan
atau perbuatan dan lain-lain.
2.2 Dakwah dalam Muhammadiyah
Jika membicarakan dakwah dalam muhammadiyah, sifat dakwah muhammadiyah yaitu
amar ma’ruf nahi munkar dimana disini diartikan bahwa kita diharuskan menyeru kepada
kebaikan atau ajaran yang benar dan mencegah sebuah kemunkaran. Dimuhammadiyah
sendiri bahwa faktor utama yang mendorong berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah
berasal dari pendalaman KH Ahmad Dahlan terdapat ayat-ayat Alquran, terutama sekali
surat Ali Imran, Ayat:104. Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 inilah Muhammadiyah
meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak)
Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya. Amar ma’ruf
nahi munkar tidak harus langsung dilakukan dengan meyeru kepada orang lain tetapi mulai
kepada diri sendiri juga bisa dan selalu membiasakan dalam hal sehari-hari. Setiap muslim
dan muslimah yang berperilaku amar ma'ruf nahi munkar terhadap diri sendiri, tentu akan
senantiasa bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dimanapun dan kapanpun ia
berada, ia akan selalu bersyukur kepadaNya bila dadlam situasi yang menyenangkan dan
akan senantiasa bersabar bila berada dalam kondisi yang menyusahkan. Melakukan amar
ma'ruf terhadap diri sendiri berarti harus berinisiatif, aktif serta kreatif beramal shalih yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Begitu juga dengan nahi munkar disini
kita harus bisa menahan diri dari berbuat munkar atau keji dan tercela, seperti: malas,
marah, iri dengki, dendam, putus harapan, pembolos, dan lain-lain 2. Dan setelah sekiranya
bisa dakwah pada diri sendiri barulah kepada orang lain dan itupun tetap bertahap misal
pada orang terdekat terlebih dahulu seperti keluarga tatangga dekat baru nanti mulai ke yang
lebih luas lagi. Dakwah pada orang lain disini pun berbeda sifatnya, misal pada orang-orang
yang memang sudah islam dan dengan orang yang belum masuk islam, disini saya sedikit
membahas perbedaannya :
1. Dakwah kepada orang yang telah islam
Dakwah di muhammadiyah kepada orang yang sudah islam difokuskan kepada tajdid
atau pembaharuan. Yaitu bersifat menata kembali amal keagamaan mereka sedemikian
bersih dan murninya. Sebagaiman yang diajarkan oleh Allah dan Rsul-rasul-Nya bukan
pembaharuan dalam ajaran islam tetapi hanya memperbaiki cara berpikir umat islam
yang sesuai dengan zaman sekarang. Tajdid juga berarti membersihkan ajaran Islam dari
campur aduknya dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Mengembalikan ajaran Islam
kepada sumbernya yang asli yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, membersihkan dari penyakit
hati yaitu TBC (tahayul, bid’ah, churafat) Penyakit ini sangat berbahaya bagi
perkembangan ajaran Islam yang murni dan merusak aqidah Islam. Dan di Indonesia
sangat banyak ditemui yang seperti itu dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
muhammadiyah menginginkan adanya pembaharuan ini dengan maksud agar
masyarakat muslim ditanah air tercinta ini bisa secara total meninggalkan ajaran-ajaran
yang tercampur adukan dengan ajaran islam dan kembali kepada al-Quran dan as-
Sunnah.
2. Dakwah kepada orang yang belum islam
2
https://elwakury.blogspot.com/2019/01/ciri-gerakan-muhammadiyah.html
Dakwah muhammadiyah kepada orang yang belum islam adalah merupakan ajakan,
seruan dan panggilan yang bersifat menggembirakan, menyenangkan atau tabsyir.
Adapun tujuan utamanya adalahagar mereka bisa mengerti, memahami ajaran Islam, dan
kemudian mau menerima Islam sebagai agamanya, dilakukan dengan tanpa paksaan
karena dalam memeluk islam tidak ada unsur pakssan didalamnya tetapi dengan misal
seperti memberi contoh hal-hal yang baik tentang islam dengan cara tetap menjunjung
toleransi. Dakwah terhadap orang yang belum islam hendaknya lebih dikedepankan
Islam dari sisi yang menggembirakan, yang ringan-ringan, yang dapat menimbulkan
kesan bahwa sesungguhnya beragama islam itu ternyata mudah dan menggembirakan,
bukan menambah beban dan tidak akan menimbulkan kesusahan dan kesulitan.3
Kurang lebih seperti itulah perbedaan antara dakwah kepada orang yang sudah masuk islam
dan kepada yang belum masuk islam.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan Islam adalah bahwa
agama Islam harus disampaikan, dijelaskan dan dipahamkan kepada masyarakat agar mereka
dapat memahami dan kemudian mengamalkan ajaran islam secara utuh. Dakwah ini juga
merupakan jati diri muhammadiyah yang berpedoman kepada al-Quran surat Ali-Imron : 104
yang mempunyai arti "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung"4. Dari muhammadiyah didirikan salah satu tujuan
utamanya yaitu untuk berdakwah kepada masyarakat dan mengenalkan islam kepada
masyarakat secara luas.
3
http://nasrudinmakalah.blogspot.com/2014/12/muhammadiyah-sebagai-gerakan-dakwah.html
4
Q.S Ali Imron:104
DAFTAR PUSTAKA
http://nasrudinmakalah.blogspot.com/2014/12/muhammadiyah-sebagai-gerakan-dakwah.html
http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-44-cam-tentang-muhammadiyah.html
https://elwakury.blogspot.com/2019/01/ciri-gerakan-muhammadiyah.html