PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara
lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan
kepada sarana transportasi dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak
terjadi kerusakan yang berarti. Bahan dan material pembentuk lapisan perkerasan
jalan adalah agregat sebagai material utama yang berpengaruh terhadap daya
dukung lapisan permukaan jalan dan aspal sebagai bahan pengikat agregat agar
lapisan perkerasan kedap air. Agregat merupakan komponen utama dari lapisan
perkerasan jalan yaitu berkisar antara 90 – 95 % berdasarkan prosentase beratnya.
Daya dukung dan stabilitas lapisan permukaan jalan ditentukan dari sifat-sifat,
bentuk butir, dan gradasi agregatnya. Namun untuk mendapatkan agregat yang
memenuhi syarat sulit dilakukan jika agregat diambil langsung dari alam (quarry).
Sehingga untuk mendapatkan bentuk butiran agregat yang diharapkan dengan
gradasi yang minimal mendekati gradasi yang diinginkan (yang memenuhi
amplop grading) untuk campuran aspal diperlukan pengolahan material dari alam
(quarry) lebih lanjut dengan menggunakan alat / mesin pemecah batu (stone
crusher).
Pada pekerjaan crushing ini, biasanya diperlukan beberapa kali
pekerjaan pemecahan batu alam dari quarry antara lain pemecahan tahap pertama,
tahap kedua dan tahap pemecahan selanjutnya jika ternyata diperlukan. Untuk itu
diperlukan penelitian mengenai pengaruh karakter alat (stone crusher) terhadap
hasil (output) agregatnya serta penelitian terhadap agregat hasil pemecahan stone
crusher itu sendiri apakah agregat tersebut dapat memenuhi spesifikasi dan
persyaratan sebagai campuran perkerasan.
B. Maksud dan Tujuan
a. Untuk memahami jenis bahan perkerasan dan spesifikasinya
b. Untuk memahami prosedur dari pengujian aspal
c. Untuk memahami prosedur dari pengujian agregat
d. Untuk memahami prosedur dari pengujian aspal rekayasa pencampuran
C. Bahan Yang Digunakan
Bahan yang digunakan di uji laboratorium bahan perkerasan aspal
adalah aspal dengan menggunaka penetrsi 60/70, agregat kasar dengan ukuran 5
mm-40 mm, agregat halus dengan ukuran < 5 mm. Dengan mix design (HRS-
WC).
c. Agregat Campuran
Tipe I
No Jenis Pengujian Metode Pengujian Aspal
Pen.60-70
Tabel I.5 Spesifikasi dari Marshall Mix Design HRS-WC (Gradasi Senjang3)
Lataston
Sifat-Sifat Campuran Lapis Aus
Senjang
Kadar aspal efektif (%) Min 5.9
Penyerapan Aspal (%) Maks 1.7
Jumlah Tumbukan per bidang 75
Min 4
Rongga dalam campuran (%) (2)
Maks 6
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min 18
Rongga terisi aspal (%) Min 68
Stabilitas Marshall (kg) Min 800
Pelelehan (mm) Min 3
Marshall Quotient (kg/mm) Min 250
Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah Min 90
Rongga dalam campuran (%) pada Min 3
Kepadatan membal (refusal) (4)
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga 2010 Divisi 6 Revisi 3
2. Organisasi Kerja
Tabel I.7 Organisasi Kerja
Nida Ulhaq Hari 1
(D10017242)
1. Mengambil dan mengayak agregat yang dibutuhkan
untuk praktikum
2. Menguji berat jenis agregat halus
3. Menguji agregat kasar dengan mesin Los Angeles