A. Penetrasi Aspal
1. Perhitungan
Tabel III.1 Pengujian Penetrasi Aspal.
I II
a. Penetrasi rata-rata =
2
67,6 63,6
=
2
= 65,6 mm.
3. Kesimpulan
Dari hasil pengujian diperoleh data penetrasi rata-rata adalah 65,6
mm. sesuai dengan spesifikasi umum divisi 6 revisi 3 penetrasi aspal yaitu
60-70mm, sehingga aspal tersebut memenuhi syarat (spesifikasi) pada
HRS-WC senjang dan bisa digunakan untuk bahan perkerasan.
B. Titik Lembek Aspal (Softening Point)
1. Perhitungan
Tabel III.2 Pengujian Titik Lembek Aspal
1 2
Titik lembek rata-rata =
2
51 53
=
2
= 52oC
3. Kesimpulan
Dari hasil pengujian diperoleh data titik lembek rata-rata adalah
52oC. sesuai dengan perencanaan titik lembek aspal yaitu >48oC,
sehingga aspal tersebut memenuhi syarat dan bisa digunakan untuk bahan
perkerasan.
20(1 25 A)
PI = (1 50 A)
Dengan :
A = Garis landai.
PI = Indeks Penetrasi.
= 2,836
20(1 25 A)
PI = (1 50 A)
20(1 25 x 2,836)
=
(1 50 x 2,836)
= -0,978
3. Kesimpulan
Lihat pada grafik Bitumen Data Test Chart didapatkan nilai temperature
ideal untuk pencampuran adalah 131oC - 147oC dan nilai temperature
ideal untuk pemadatan adalah 87oC - 112oC. Lihat pada hasil perhitungan,
nilai penetrasi indeks adalah -0,978 dan spesifikasi penetrasi indeks adalah
-1<PI < 1
D. Titik Bakar dan Titik Nyala Aspal
1. Perhitungan
Tabel III.3 Pengujian Titik nyala dan Titik Bakar Aspal.
Pengamatan Suhu°C
TitikNyala 230
TitikBakar 233
2. Kesimpulan
Dari hasil pengujian di laboratorium diperoleh titik nyala pada suhu
230°C dan titik bakar pada suhu 233°C. Spesifikasi titik nyala aspal
menurut buku Spesifikasi Teknik Volume 3 bahwa, titik nyala aspal
adalah ≥225°C. Maka aspal memenuhi Spesifikasi dan dapat digunakan
untuk campuran bahan perkerasan metode HRS-WC.
= 1,03
dengan :
3. Kesimpulan
Dari pengujian berat jenis aspal didapat berat jenisnya adalah 1,03
dan spesifikasi yang disyaratkan Bina Marga 2010 divisi 6 revisi 3 adalah
> 1,00 gr. Maka aspal ini masuk kedalam spesifikasi tersebut dan bisa
digunakan untuk bahan perkerasan.
F. Daktilitas
1. Hasil Pemeriksaan
2. Kesimpulan
Spesifikasi daktilitas aspal menurut buku spesifikasi teknik volume 3
adalah ≥ 1000 mm. Hasil rata-rata pembacaan alat pada proses pemeriksaan
daktilitas sebesar 1030 mm. Maka, aspal tersebut memenuhi spesifikasi dan
dapat digunakan sebagai bahan perkerasan metode HRS-WC senjang
G. Pemeriksaan Kehilangan Berat Akibat Pemanasan
1. Perhitungan
(Sumber Penelitian)
2. Analisa Pembahasan
a. Kehilangan Berat Sample 1 = 1,23
b. Kehilangan Berat Sample 2 = 0,87
c. Kehilangan Berat Sample 3 = 1
d. Kehilangan Berat Sample 4 = 1,77
e. Kehilangan Berat Sample 5 = 0,44
1,23 0,87 1 1,77 0,44
f. Rata- rata kehilangan berat =
5
= 1,062 gram
125 153 161 166 158,38
g. Rata-rata awal =
5
= 158,076 gram
1,062
h. % Kehilangan berat = 158,076 x100%
= 0,672 %
3. Kesimpulan
Dari hasil pengujian Loss On Heating (LOH) diatas maka
didapatkan nilai rata-rata Loss On Heating dari kedua sampel adalah
0,672% . Spesifikasi yang disyaratkan adalah < 0,6%, maka aspal tersebut
tidak masuk dalam spesifikasi