Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS ISU

Angkatan : IV
Kelompok :2
Nama : dr. Reni Herlinawati
Instansi : Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya (UPT Puskesmas Leuwisari)

A. LINGKUP ISU
Di seluruh dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah coronavirus. Covid-19 itu sendiri
adalah virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Berdasarkan
data yang di input wikipedia tanggal 19 Apeil 202 Indonesia pada menjadi urutan ke 18
dengan total kasus 1.610.000 Jawa Barat sendiri mmemiliki kasus sebanyak 268.308 orang
per tanggal 21 April 202 pukul 09:00.
Pandemi covid -19 menjadi Pekerjaan Rumah besar bagi seluruh warga, terutama tenaga
kesehatan. Banyak tenaga kesehatan yang terpapar dan bahkan menjadi korban, baik itu
tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah sakit, klinik, ataupun puskesmas. Tenaga kesehatan
di Puskemas Leuwisari sendiri sudah ada 9 orang yang terjangkit covid-19 dalam waktu yang
berbeda sejak November 2020-Maret 2021.
B. DESKRIPSI ISU
Tenaga kesehatan terpapar covid 19 karena ketidakdisiplinannya dalam menggunakan Aalat
(Alat Pelindung Diri), sehingga berpotensi tertular oleh pasien yang di tangani, atau
kurangnya kedisiplinanan menjalanakan protokol kesehatan di kehidupan sehari-harinya, atau
bahkan masih ada tenaga kesehatan yang menyepelekan covid 19.
Penggunaan APD di Puskesmas Leuwisari juga di nilai masih jauh dari kata sempurna, masih
banyak tenaga kesehatan yang memeriksa tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
Penerapan protokol kesehatan pada masing-masing tenaga kesehatan di puskesmas Leuwisari
pun masih jauh dari kata disiplin, masih banyak acara kumpul bersama teman kerja, makan
bersama, hingga wisata bersama. Pemahaman akan bahaya covid-19 pun dirasa belum
menyeluruh dan belum semua mengerti.
C. DAMPAK ISU
Dampak terpaparnya covid-19 secara umum pada masyarakat luas akan membuat dirinya
terpaksa mengisolasi diri dari orang lain bahkan keluarga nya sendiri, dampak lainnya juga
bisa berupa gangguan kesehatan mental yang cukup banyak menyerang penderita, selain
dampak kesakitan pada umumnya yang menyerang pasien covid 19. Secara lebih lua lagi
dampak jangkitan covid dapat membuat perekonomian tidak stabil, banyak penggangguran,
kegiatan belajar mengajar yang tertunda, hingga dapat menyebabkan krisis ekonomi.
Dampak yang terjadi jika tenaga kesehatan terjangkit covid sama seperti pasien lain pada
umumnya. Namun yang cukup berat adalah jika yang terpapar bertambah banyak apalagi jika
terjadinya di satu fasilitas kesehatan akan membuat tertundanya layanan kesehatan hingga
penutupan fasilitas kesehatan tersebut.
D. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 sebenarnya adalah tanggung jawab bersama,
lapisan masyarakat diminta untuk ikut serta aktif dalam menekan penyebaran virus ini. Pihak
yang paling harus bertanggung jawab dalam pencegahan terpaparnya tenaga kesehatan
tentunya adalah manajemen fasilitas kesehatan itu sendiri.Manajemen fasilitas kesehatan
dalam menangani masalah ini tidak bisa sendiri. Banyak pihak yang harus dilibatkan
diantaranya:
a. Pemerintah Daerah
b. Dinas Kesehatan dan Pegendalian Penduduk
c. Rumah Sakit
d. Tim atgas covid Puskesmas
e. TIM PPI Puskesmas
f. PJ Unit Kesehatan Perorangan
E. RUMUSAN ISU
1. Minimnya Pemahaman Tenaga Kesehatan Puskesmas Leuwisari terhadap Bahatya
Covid-19.
2. Kurangnya Kedisiplinan Tenaga Keehatan Puskesmas Leuwisari dalam Menerapkan
Protokol Kesehatan pada Kehidupan Sehari-hari.
3. Kurangnya kedisiplinan Tenaga Kesehatan Puskesmas Leuwisari dalam Menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) pada Saat Pelayanan Kesehatan.
F. MENAPIS ISU DENGAN TEKNIK APKL

Problem Kekhalayak Kelaya


No Isu Aktual Jumlah Peringkat
atik an kan
Minimnya Pemahaman
Tenaga Kesehatan
1 Puskesmas Leuwisari 1 3 2 1 7 III
terhadap Bahatya Covid-
19.
Kurangnya Kedisiplinan
Tenaga Keehatan
Puskesmas Leuwisari
2 2 3 4 2 10 II
dalam Menerapkan
Protokol Kesehatan pada
Kehidupan Sehari-hari.
Kurangnya kedisiplinan
Tenaga Kesehatan
Puskesmas Leuwisari
3 dalam Menggunakan Alat 3 4 4 4 15 I
Pelindung Diri (APD)
pada Saat Pelayanan
Kesehatan

Kriteria Penetapan :
1. Aktual (benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan) :
1 = tidak hangat dibicarakan
2 = kurang hangat dibicarakan
3 = cukup hangat dibicarakan
4 = hangat dibicarakan
5 = sangat hangat dibicarakan
2. Problematik (Isu yang memiliki dimensi masalah yang komplek, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya) :
1 = tidak memiliki dimensi masalah yang komplek
2 = kurang memiliki dimensi masalah yang komplek
3 = cukup memiliki dimensi masalah yang komplek
4 = memiliki dimensi masalah yang komplek
5 = sangat memiliki dimensi masalah yang komplek
3. Kekhalayakan (Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak) :
1 = tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 = kurang menyangkut hajat hidup orang banyak
3 = cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 = menyangkut hajat hidup orang banyak
5 = sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan (isu yang masuk akal serta realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya) :
1 = tidak masuk akal serta tidak realistis dan tidak relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
2 = kurang masuk akal serta tidak realistis dan tidak relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
3 = cukup masuk akal serta tidak realistis dan tidak relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
4 = masuk akal serta tidak realistis dan tidak relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
5 = sangat masuk akal serta tidak realistis dan tidak relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya

Berdasarkan hasil analsis menapis isu dengan teknik APKL diatas, maka isu
Kurangnya kedisiplinan Tenaga Kesehatan Puskesmas Leuwisari dalam Menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) pada Saat Pelayanan Kesehatan menjadi isu pertama yang harus
dibahas, dianalisis, dan diselesaikan dengan memberikan alternatif penyelasaian.
G. MENGANALISIS ISU (ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA ISU) DENGAN
TEKNIK SWOT

Strenghts Weakness Opportunites Threats

1. Puskesmas
1. Tidak adanya
memiliki 1. tidak 1. Adanya insentif
alokasi anggaran
kewenangan lengkap APD tenaga kesehatan
khusus dari
mengatur yang tersedia yang diberikan
pemerintah untuk
keuangan sendiri di Pukesmas pemerintah
pembelian APD
(BLUD)

2. Tidak adanya
Analisis 2. Adanya SOP 2. Tidak
evaluasi berkala dari
SWOT tentang berjalan 2. Adanya donasi
dinas tentang
nyaPPI APD
penggunaan APD ketepatan penggunaan
Puskesmas
APD di Puskesmas

3. Tidak ada
sosialisasi 3. Adanya relasi
3. Dibentuknya tentang pembelian APD
tim PPI baru penggunaan yang murah tapi
APD yang terpercaya
tepat
H. MENGKAJI & MENYEPAKATI SEBAB-Sebab yang PALING MUNGKIN

ANALISIS SWOT STRENGTHS WEAKNESS


S0 WO

1. Puskesmas meminta izin


1. Puskesmas mencari
kepada tenaga kesehatan yang
suplier APD yang murah
diberi insentif untuk
dan terpercaya
OPPORTUNITIES menyisihkan sebagaian uang
nya untuk membeli APD
3.Puskesmas menggunakan
APD dari donasi dengan
tepat
ST WT
1. Puskesmas membuat 1. Mengaktifkan kembali PPI
anggaran khusus untuk Puskesmas dan membuat
penyediaan APD yang evaluasi berkala penggunaan
tepat APD
THREATS 2. Mengusulkan kepada
2. Puskesmas membuat
pemerintah untuk mengadakan
rencana evaluasi berkala
alokasi anggaran khusus untuk
penggunaan APD
APD
3. Mengadakan sosialisasi
penggunaan APD yang tepat
I. REKOMENDASI ALTERNATIF PENYELESAIAN ISU

Berdasarkan hasil analisis isu yang telah dilakukan, terdapat beberapa alternatif
pemecahan masalah yang dapat dilakukan, diantaranya :
1. Membuat alokasi anggaran khusus untuk penyediaan APD, baik itu membuka donasi
ataupun menggunakan sebagian insentif tenaga kesehatan yang diberikan secara
sukarela oleh tenaga kesehatan bersangkutan.
2. Bekerjasama dengan suplier APD yang murah dan terpercaya
3. Mengaktifkan kembali tim PPI Puskesmas
4. Membuat rencana evaluasi berkala penggunaan APD
5. Mengadakan sosialisasi tentang APD dan tata cara penggunaan nya
6. Mengusulkan kepada pemerintah untuk menyediakan alokasi anggaran khusus untuk
penyediaan APD

Anda mungkin juga menyukai