Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN MATERNITAS

Dosen Pembimbing : Asmawati, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :
Friska oktavia (P05120219014)
KELAS 2A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021
RESUME TUGAS MATA KULIAH MATERNITAS

ANFIS REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


 Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi laki-laki adalah serangkaian organ yang terletak di luar tubuh dan di sekitar
panggul seorang laki-laki yang berkontribusi terhadap proses reproduksi. Fungsi utama langsung dari
sistem reproduksi laki-laki adalah untuk menghasilkan sperma untuk fertilisasi ovum.
Organ reproduksi laki-laki yang utama dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Kategori
pertama memproduksi dan menyimpan sperma (spermatozoa). Hal ini diproduksi di testis, yang
disimpan di skrotum yang dapat mengatur suhu; sperma yang belum matang kemudian berjalan ke
epididimis untuk pengembangan dan penyimpanan. Kategori kedua adalah cairan ejakulasi yang
memproduksi kelenjar, yang meliputi kelenjar Cowper, vesikula seminalis, prostat, dan vas deferens.
Kategori terakhir adalah bagian yang digunakan untuk kopulasi dan deposisi sperma dalam wanita.
Bagian yang termasuk di dalamnya adalah penis, uretra, vas deferens.
Karakteristik seksual sekunder utama mencakup: tubuh lebih besar dan berotot, suara menjadi
keras, tumbuh rambut di wajah dan tubuh, bahu menjadi lebar, dan tumbuhnya jakun. Hormon seksual
laki-laki yang terpenting adalah androgen, terutama testosteron.
Testis memproduksi hormon yang mengontrol perkembangan sperma. Hormon ini juga
berfungsi dalam pengembangan karakteristik fisik pada laki-laki seperti rambut wajah dan suara yang
lebih dalam.
 Anatomi Sistm Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita adalah serangkaian organ yang terletak di dalam tubuh dan di
sekitar panggul perempuan, yang bertugas terhadap proses reproduksi. Sistem reproduksi wanita
terdiri dari tiga bagian utama: vulva, yang mengarah ke vagina, lubang vagina, rahim; rahim, yang
menahan janin yang sedang berkembang; dan ovarium. Payudara terlibat dalam tahap reproduksi
pengasuhan, tetapi dalam sebagian besar klasifikasi payudara tidak dianggap sebagai bagian dari
sistem reproduksi wanita.
Vagina terletak di luar vulva, meliputi labia, klitoris dan uretra. Selama hubungan seksual
daerah ini dilumasi oleh lendir yang disekresikan oleh kelenjar Bartholin. Vagina melekat ke dalam
rahim melalui leher rahim, sedangkan rahim melekat pada ovarium melalui tuba falopi. Masing-
masing ovarium mengandung ratusan sel telur atau ovum.
Kira-kira setiap 28 hari, kelenjar pituitari melepaskan hormon yang merangsang beberapa sel
telur untuk berkembang dan tumbuh. Satu ovum dilepaskan dan melewati tuba falopi ke rahim.
Hormon yang dihasilkan oleh ovarium membuat uterus dapat menerima ovum. Lapisan rahim, yang
disebut endometrium, dan ovum tidak dibuahi adalah gudang setiap siklus melalui proses menstruasi.
Jika ovum dibuahi oleh sperma, ia akan menempel pada endometrium dan membuat janin
berkembang.
Menstruasi

Menstruasi adalah proses bulanan yang ditandai dengan serangkaian perubahan pada tubuh
dan organ reproduksi wanita. Dalam proses ini ada dua hal utama yang akan terjadi, yaitu menstruasi
atau kehamilan. Setiap bulan, ovarium akan melepaskan sel telur selama proses yang disebut ovulasi.
Di saat yang sama, perubahan hormon akan membantu mempersiapkan rahim Anda sebagai cikal
bakal tempat untuk bayi tumbuh dan berkembang.
Jika sel telur sudah lepas dan tidak kunjung dibuahi, lapisan rahim yang tadinya dipersiapkan
untuk kehamilan akan luruh. Meluruhnya lapisan rahim melalui vagina inilah yang disebut dengan
menstruasi.
Dalam siklus menstruasi, ada empat fase yang terjadi yaitu:
1. Fase menstruasi
2. Fase folikuler atau pra-ovulasi
3. Fase ovulasi
4. Fase luteal
Panjang setiap fase bisa berbeda antara satu wanita dengan yang lainnya. Panjangnya fase pada satu
orang juga bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Berikut adalah hormon-hormon yang berperan mengatur fase menstruasi:
1. Estrogen
2. Hormon luteinizing (LH)
3. Hormon perangsang folikel (FSH)
4. Hormon pelepas gonadotropin (GnRh)
Pembuahan

Proses pembuahan atau fertilisasi adalah bertemunya sel telur dengan sel sperma untuk
bersatu sehingga membentuk zigot, lalu menjadi embrio sebagai cikal bakal janin. Fertilisasi disebut
juga sebagai konsepsi, dan inilah awal mula terjadinya kehamilan.
Namun demikian, dokter umumnya menghitung awal kehamilan dari hari pertama haid
terakhir (HPHT), yaitu sekitar 2 minggu sebelum proses pembuahan terjadi. Mengapa demikian?
karena tanggal pasti proses fertilisasi tersebut tidak dapat diketahui, sedangkan HPHT dapat dengan
mudah diketahui dan diingat.
Proses Pembuahan (Fertilisasi) Pada Manusia
1. Ovulasi
2. Sel telur berpindah ke saluran tuba falopi
3. Meningkatnya hormone
4. Jika sel telur tidak dibuahi
5. Jika ada proses fertilisasi (konsepsi)
6. Implantasi: perpindahan sel telur yang sudah dibuahi ke Rahim
7. Munculnya hormon kehamilan
Kehamilan

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin atau fetus (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada
masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan
awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup sering kali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia
terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan).
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan
pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada
masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan
awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran
dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup sering kali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.

Anda mungkin juga menyukai