Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PENDAHULUAN

Nama prosedur/ tindakan : AGD

A. Definisi
Adalah suatu pemeriksaan melalui darah arteri dengan tujuan mengetahui keseimbangan
asam dan basa dalam tubuh, mengetahui kadar oksigen dalam tubuh dan mengetahui kadar
karbondioksida dalam tubuh.
B. Tujuan
 Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa
 Mengetahui kondisi fungsi pernapasan dan kardiovaskular
 Menilai kondisi fungsi metabolism tubuh
 Mengetahui pH darah
 Mengetahui tekanan parsial CO2
 Mengetahui bikarbonat
 Mengetahui base excess / deficit
 Mengetahui tekanan parsial oksigen
 Mengetahui saturasi oksigen
C. Peralatan
 Spuit 2,5cc jarum ukuran 23G/25G
 Penutup jarum khusus atau gabus. Mencegah kontaminasi dengan udara bebas yang
mempengaruhi nilai oksigen dalam AGD arteri
 Nierbekken / bengkok
 Antikoagulan heparin : untuk mencegah darah membeku
 Alcohol swab, plester
 Kain pengalas
D. Persiapan Pasien
 Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
 Jelaskan prosedur pengambilan akan menimbulkan sakit
 Jelaskan komplikasi yang timbul
 Jelaskan allen test
E. Langkah-langkah tindakan/prosedur
 Persiapan alat
 Beritahu tujuan pengambilan darah arteri yang akan di pungsi
 Memilih arteri yang di pungsi
 Menyiapkan posisi pasien :
a. Arteri radialis :
 Pasien tidur semifowler dan tangan diluruskan
 Meraba arteri kalau perlu tangan boleh diganjal atau ditinggikan
 Arteri harus benar-benar teraba untuk memastikan lokalisasinya
b. Arteri dorsalis pedis posisi pasien flat/fowler
c. Arteri brachialis posisi pasien semifowler, tangan dihyperekstensikan /
diganjal dengan siku
d. Arteri femoralisposisi pasien flat
 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
 Raba kembali arteri untuk memastikan, adanya pulsasi daerah yang akan ditusuk
sesudah dibersihkan dengan kapas betadine secara sirkuler setelah 30 detik ulangi
dengan kapas alkohol
 Bila perlu obat anestesi local gunakan spuit 1cc yang sudah diisi dengan obat
(adrenalin 1%) kemudian suntikkan 0,2 cc – 0,3 cc IC
 Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri dengan kulit
diregangkan dengan kedua jari sehingga arteri yang akan ditusuk berada diantara 2
jari tersebut
 Spuit dipegang seperti memegnag pensil ke arteri yang sudah difiksasi tadi
 Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum dicabut langsung ditusukkan ke gabuss
 Bekas penusukan ditutup dengan kapas betadine dan plester
 Cuci tangan

F. Pendokumentasian
Catat nilai hasil lab AGD dan catat respon klien.
 pH : 7,35 – 7,45
 PO2 : 80 – 100 mmHg
 SaO2 : >95%
 PCO2 : 35 – 45 mmHg
 HCO3 -
: 22 – 36 mEq/L
 BE : -2 - +2
G. Komplikasi/bahaya yang mungkin terjadi dari prosedur
 Adanya resiko jarum mengenai periosteum tulang  kesakitan
 Adanya resiko jarum melewati dinding arteri yang berlawanan
 Adanya kemungkinan arterial spasme sehingga darah tidak mengalir masuk ke
syringe.

Daftar Pustaka :

Gallo dan Hudak.2010.Keperawatan Kritis, Ed.6 Vol.1. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai