Prosedur Neurova
Prosedur Neurova
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Mencuci tangan
5. Menjaga privasi
PROSEDUR
PELAKSANAAN C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien: supinasi
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Memeriksa tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
a. Memeriksa respon membuka mata dengan benar
b. Memeriksa respon verbal dengan benar
c. Memeriksa respon motorik dengan benar
4. Menilai hasil pemeriksaan
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan tindakan telah selesai
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PEMERIKSAAN FISIK (GCS)
Membuka Mata
Spontan 4
Dengan perintah 3
Dengan rangsang nyeri 2
Tidak berespons 1
Respon Verbal
Berorientasi 5
Bicara membingungkan 4
Kata-kata tidak tepat 3
Suara tidak dapat dimengerti 2
Tidak berespons 1
Respon Motorik
Dengan perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
Menarik area yang nyeri 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi 2
Tidak berespons 1
PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK : GCS
NILAI
NO ASEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
A ALAT
1 Alat tulis 1
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 2
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
4 Mencuci tangan 1
5 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
D Tahap kerja
1 Mengatur posisi pasien: Supinasi 1
2 Memeriksa reflek membuka mata dengan benar 10
3 Memeriksa reflek verbal dengan benar 10
4 Memeriksa reflek motorik dengan benar 10
5 Menilai hasil pemeriksaan dengan benar 6
E Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien 1
2 Berpamitan dengan klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
TOTAL 50
F. Tahap Orientasi
6. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
7. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
8. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
9. Mencuci tangan
10. Menjaga privasi
PROSEDUR
PELAKSANAAN G. Tahap Kerja
5. Mengatur posisi pasien: supinasi
6. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
7. Memeriksa tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
d. Memeriksa respon membuka mata dengan benar
e. Memeriksa respon verbal dengan benar
f. Memeriksa respon motorik dengan benar
8. Menilai hasil pemeriksaan
H. Tahap Terminasi
6. Melakukan evaluasi tindakan
7. Menyampaikan tindakan telah selesai
8. Membereskan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PEMERIKSAAN FISIK (GCS)
Membuka Mata
Spontan 4
Dengan perintah 3
Dengan rangsang nyeri 2
Tidak berespons 1
Respon Verbal
Berorientasi 5
Bicara membingungkan 4
Kata-kata tidak tepat 3
Suara tidak dapat dimengerti 2
Tidak berespons 1
Respon Motorik
Dengan perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
Menarik area yang nyeri 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi 2
Tidak berespons 1
SOP PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT
b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Mencuci tangan
PROSEDUR 5. Menjaga privasi
PELAKSANAAN
c. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien: supinasi
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Memeriksa tingkat kekuatan otot pasien
- Memeriksa kekuatan otot lengan kanan
- Memeriksa kekuatan otot kaki kanan
- Memeriksa kekuatan otot lengan kiri
- Memeriksa kekuatan otot kaki kiri
4. Menilai hasil pemeriksaan
d. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan tindakan telah selesai
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT: (UNTUK EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH)
NILAI
NO ASEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
A ALAT
1 Alat tulis 1
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 2
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
4 Mencuci tangan 1
5 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
D Tahap kerja
1 Mengatur posisi pasien: supinasi 2
2 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin 2
3 Memeriksa tingkat kekuatan otot pasien
- Memeriksa kekuatan otot lengan kanan 7
- Memeriksa kekuatan otot kaki kanan 7
- Memeriksa kekuatan otot lengan kiri 7
- Memeriksa kekuatan otot kaki kiri 7
5 Menilai hasil pemeriksaan 5
E Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien 1
2 Berpamitan dengan klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
TOTAL 50
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ALAT
1 Format MMSE
2 Pulpen, spidol, kertas kosong
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan cocokan dengan
5
gelang identitas
6 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
7 Menjaga privasi
Tahap Kerja
8 ORIENTASI
9 REGISTRASI
10 ATENSI DAN KALKULASI
11 MENGINGAT
12 BAHASA
Tahap terminasi
18 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
19 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
20 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
21 Sampaikan tindak lanjut
22 Salam terminasi
23 Cuci tangan
24 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien
CEKLIST OBSERVASI LATIHAN ROM
Penilai/Observer
Skrining Disfagia dapat dilakukan dengan : format berikut ini
1. Pasien sadar dan dapat mengikuti perintah o Ya o Tidak
2. Disatria (bersuara atau menjawab pertanyaan) o Ya o Tidak
3. Apasia (gangguandalam berbicara atau tidak mengerti o Ya o Tidak
pembicaraan Jika jawaban 1-3 “Ya”, lanjutkan skrining,
Jika salah satu dari jawaban “Tidak” hentikan skrining dan NPO
(............................)
CEKLIST OBSERVASI
LATIHAN MENGGUNAKAN
WALKER
Nama Mahasiswa :...................................................................................
Nama Observer/penilai :...................................................................................
Tanggal /Jam Praktek : ..................................................................................
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ALAT
1 Walker sesuai kebutuhan
Sabuk pengaman (sebagai pengaman jika tubuh pasien belum
2
seimbang/latihan pertama kali)
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan cocokan dengan
5
gelang identitas
6 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
7 Menjaga privasi
Tahap Kerja
Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur, pastikan pasien tidak
8
merasakan pusing, kehilangan energi atau nyeri hebat.
Angkat dan letakan walker senyaman mungkin di depan pasien. Keempat
9
penyangga walker harus berada di lantai.
10 Bantu pasien untuk posisi berdiri
Gerakan kaki pasien yang lemah atau terluka terlebih dahulu menuju
11
walker
Gerakkan walker kedepan kira-kira 15 cm sementara berat badan
12
bertumpu pada kedua tungkai
Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat
13
badan dibebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan.
Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara
14
berat badan bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan.
Jika salah satu tungkai klien lemah
Gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara bersamaan sekitar 15 cm (6
15
inchi) sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat
Gerakkan tungkai yang lebih kuat ke depan sementara berat badan
16
bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan
Pandu pasien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan
17 dalam rencana keperawatan. & Hentikan latihan jika pasien lelah atau ada
keluhan yang mengganggu pergerakan
Tahap terminasi
18 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
19 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
20 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
21 Sampaikan tindak lanjut
22 Salam terminasi
23 Cuci tangan
24 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien
CEKLIST OBSERVASI
LATIHAN MENGGUNAKAN KRUK
Nama Mahasiswa :...................................................................................
Nama Observer/penilai :...................................................................................
Tanggal /Jam Praktek : ..................................................................................
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ALAT
Kruk sesuai kebutuhan dan telah sesuai ukuran (lihat panduan mengukur
1
Kruk)
Sabuk pengaman (sebagai pengaman jika tubuh pasien belum
2
seimbang/latihan pertama kali)
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
6 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan cocokan dengan
7
gelang identitas
8 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
9 Menjaga privasi
Tahap Kerja
Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur, pastikan pasien tidak
10
merasakan pusing, kehilangan energi atau nyeri hebat.
Bantu pasien berdiri, pasang kruk pada kedua lengan/aksila dan telapak
11
tangan menggenggam pegangan dengan erat
Tempatkan ujung kruk 15 cm di depan dan 15 cm di samping setiap kaki
12
pasien.
Gaya Berjalan 4 Titik Tumpu
a. Langkahkan kruk sebelah kanan ke depan
13 b. Langkahkan kaki sebelah kiri ke depan
c. Langkahkan kruk sebelah kiri ke depan
d. Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan
Gaya Berjalan 3 Titik Tumpu
a. Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh menyangga
14 dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat
b. Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan ke muka lagi dan pola
tadi di ulang lagi.
Gaya Berjalan 2 Titik Tumpu
a. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama
15 b. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama
Pandu pasien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan
16 dalam rencana keperawatan & hentikan latihan jika pasien lelah atau ada
keluhan yang mengganggu pergerakan
Tehnik Duduk
a. Pasien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior
kaki menyentuh kursi
b. Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi
Pasien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan
dengan tungkai yang sakit
c. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan pasien
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
yang lebih kuat
Tahap terminasi
17 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
18 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
19 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
20 Sampaikan tindak lanjut
21 Salam terminasi
22 Cuci tangan
23 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien