Anda di halaman 1dari 16

SOP PEMERIKSAAN FISIK KUANTITATIF DENGAN

GLASGOW’S COMA SCALE (GCS)

Pemeriksaan fisik untuk menilai tingkat kesadaran klien dengan


PENGERTIAN
menggunakan Scala coma Glasgow’s (GCS)
TUJUAN Mendapatkan data obyektif
1. Pasien baru
KEBIJAKAN 2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat tulis
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya (bila ada)

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Mencuci tangan
5. Menjaga privasi
PROSEDUR
PELAKSANAAN C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien: supinasi
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Memeriksa tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
a. Memeriksa respon membuka mata dengan benar
b. Memeriksa respon verbal dengan benar
c. Memeriksa respon motorik dengan benar
4. Menilai hasil pemeriksaan

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan tindakan telah selesai
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PEMERIKSAAN FISIK (GCS)

Scala Coma Glasgow’s

Membuka Mata
Spontan 4
Dengan perintah 3
Dengan rangsang nyeri 2
Tidak berespons 1

Respon Verbal
Berorientasi 5
Bicara membingungkan 4
Kata-kata tidak tepat 3
Suara tidak dapat dimengerti 2
Tidak berespons 1

Respon Motorik
Dengan perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
Menarik area yang nyeri 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi 2
Tidak berespons 1
PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK : GCS
NILAI
NO ASEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
A ALAT
1 Alat tulis 1
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 2
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
4 Mencuci tangan 1
5 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
D Tahap kerja
1 Mengatur posisi pasien: Supinasi 1
2 Memeriksa reflek membuka mata dengan benar 10
3 Memeriksa reflek verbal dengan benar 10
4 Memeriksa reflek motorik dengan benar 10
5 Menilai hasil pemeriksaan dengan benar 6
E Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien 1
2 Berpamitan dengan klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
TOTAL 50

Menilai kesadaran (Kualitatif)

⦿ Composmentis: Kesadaran normal, sadar sepenuhnya dengan lingkungan sekitar.


⦿ Apatis: Acuh tak acuh, malas kontak dengan sekitarnya
⦿ Somnolen: Ketika diberikan rangsangan respon motorik dan verbal baik namun akan
tertidur kembali bila rangsangan dihentikan
⦿ Soporkoma: Respon terhadap rangsangan nyeri +, reflex +, belum ada gerakan
motorik spontan
⦿ Koma: Tidak respon terhadap rangsangan
Pemeriksaan 12 saraf kranial
I. Olfaktorius/penciuman Meminta pasien membau aroma kopi dan vanilla atau aroma
lain yang tidak menyengat. Apakah pasien dapat mengenali aroma.
II. Opticus/pengelihatan: Meminta kilen untuk membaca bahan bacaan dan mengenali
benda-benda disekitar, jelas atau tidak.
III. Okulomotorius/kontriksi dan dilatasi pupil: Kaji arah pandangan, ukur reaksi pupil
terhadap pantulan cahaya dan akomodasinya.
IV. Trokhlear/gerakkan bola mata ke atas dan bawah: Kaji arah tatapan, minta pasien
melihat k etas dan bawah
V. Trigeminal/sensori kulit wajah, pengerak otot rahang. Sentuh ringan kornea dengan
usapan kapas untuk menguji reflek kornea (reflek nagatif (diam)/positif (ada gerkkan)).
Ukur sensasi dari sentuhan ringan sampai kuat pada wajah kaji nyeri menyilang pada
kuit wajah. Kaji kemampuan klien untuk mengatupkan gigi saat mempalpasi otot-otot
rahang
VI. Abdusen/gerakkan bola mata menyamping: Kaji arah tatapan, minta pasien melihat
kesamping ki.ka
VII. Facial/ekspresi wajah dan pengecapan. Meminta klien tersenyum, mengencangkan
wajah, menggembungkan pipi, menaikan dan menurunkan alis mata, perhatikkan
kesimetrisanya.
VIII. Auditorius/pendengaran. kaji klien terhadap kata-kata yang di bicarakkan, suruh klien
mengulangi kata/kalimat.
IX. Glosofaringeal/pengecapan, kemampuan menelan, gerakan lidah: Meminta pasien
mengidentifikasi rasa asam, asin, pada bagian pangkal lidah. Gunakkan penekan lidah
untuk menimbulkan “reflek gag” Meminta klien untuk mengerakkan lidahnya
X. Vagus/sensasi faring, gerakan pita suara: Suruh pasien mengucapkan “ah” kaji
gerakkan palatum dan faringeal. Periksa kerasnya suara pasien
XI. Asesorius/gerakan kepala dan bahu: Meminta pasien mengangkat bahu dan
memalingkan kepala kearah yang ditahan oleh pemeriksa, kaji dapatkah klien melawan
tahanan yang ringan
XII. Hipoglosal/posisi lidah: Meminta klien untuk menjulurkan lidah kearah garis tengah
dan menggerakkan ke berbagai sisi.
SOP PEMERIKSAAN FISIK KUANTITATIF DENGAN
GLASGOW’S COMA SCALE (GCS)

Pemeriksaan fisik untuk menilai tingkat kesadaran klien dengan


PENGERTIAN
menggunakan Scala coma Glasgow’s (GCS)
TUJUAN Mendapatkan data obyektif
3. Pasien baru
KEBIJAKAN 4. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat tulis
E. Tahap Pra Interaksi
2. Melakukan verifikasi data sebelumnya (bila ada)

F. Tahap Orientasi
6. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
7. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
8. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
9. Mencuci tangan
10. Menjaga privasi
PROSEDUR
PELAKSANAAN G. Tahap Kerja
5. Mengatur posisi pasien: supinasi
6. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
7. Memeriksa tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
d. Memeriksa respon membuka mata dengan benar
e. Memeriksa respon verbal dengan benar
f. Memeriksa respon motorik dengan benar
8. Menilai hasil pemeriksaan

H. Tahap Terminasi
6. Melakukan evaluasi tindakan
7. Menyampaikan tindakan telah selesai
8. Membereskan alat-alat
9. Mencuci tangan
10. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PEMERIKSAAN FISIK (GCS)

Scala Coma Glasgow’s

Membuka Mata
Spontan 4
Dengan perintah 3
Dengan rangsang nyeri 2
Tidak berespons 1

Respon Verbal
Berorientasi 5
Bicara membingungkan 4
Kata-kata tidak tepat 3
Suara tidak dapat dimengerti 2
Tidak berespons 1

Respon Motorik
Dengan perintah 6
Melokalisasi nyeri 5
Menarik area yang nyeri 4
Fleksi abnormal 3
Ekstensi 2
Tidak berespons 1
SOP PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT

Pemeriksaan fisik untuk menilai tingkat kekuatan otot ektermitas


PENGERTIAN
klien
TUJUAN Mendapatkan data obyektif
1. Pasien baru
KEBIJAKAN 2. Evaluasi perkembangan kondisi pasien
PETUGAS Perawat
PERALATAN Alat tulis
a. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya (bila ada)

b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Mencuci tangan
PROSEDUR 5. Menjaga privasi
PELAKSANAAN
c. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien: supinasi
2. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
3. Memeriksa tingkat kekuatan otot pasien
- Memeriksa kekuatan otot lengan kanan
- Memeriksa kekuatan otot kaki kanan
- Memeriksa kekuatan otot lengan kiri
- Memeriksa kekuatan otot kaki kiri
4. Menilai hasil pemeriksaan

d. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan tindakan telah selesai
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT: (UNTUK EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH)
NILAI
NO ASEK YANG DINILAI BOBOT 0 1 2
A ALAT
1 Alat tulis 1
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 1
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 2
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
4 Mencuci tangan 1
5 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar 1
D Tahap kerja
1 Mengatur posisi pasien: supinasi 2
2 Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin 2
3 Memeriksa tingkat kekuatan otot pasien
- Memeriksa kekuatan otot lengan kanan 7
- Memeriksa kekuatan otot kaki kanan 7
- Memeriksa kekuatan otot lengan kiri 7
- Memeriksa kekuatan otot kaki kiri 7
5 Menilai hasil pemeriksaan 5
E Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien 1
2 Berpamitan dengan klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
TOTAL 50

Pemeriksaan Kekuatan otot: (untuk ekstremitas atas dan


bawah)

5 = Dapat melawan gaya gravitasi dan tahanan berat


4 = Dapat melawan gaya gravitasi dan tahanan ringan atau sedang
3 = Dapat melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan
2 = Otot dapat bergerak tanpa adanya tahanan
1 = Kontraksi otot minimal terasa tanpa adanya gerakan
0 = Tidak adanya gerakan
PEMERIKSAAN FUNGSI KOGNITIF

PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ALAT
1 Format MMSE
2 Pulpen, spidol, kertas kosong
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan cocokan dengan
5
gelang identitas
6 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
7 Menjaga privasi
Tahap Kerja
8 ORIENTASI
9 REGISTRASI
10 ATENSI DAN KALKULASI
11 MENGINGAT
12 BAHASA
Tahap terminasi
18 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
19 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
20 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
21 Sampaikan tindak lanjut
22 Salam terminasi
23 Cuci tangan
24 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien
CEKLIST OBSERVASI LATIHAN ROM

Nama Mahasiswa :...................................................................................


Nama Observer/penilai :...................................................................................
Tanggal /Jam Praktek : ..................................................................................
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
ALAT
Tidak ada alat khusus yang digunakan
Tahap Pra interaksi
1 Verifikasi program tindakan
2 Menyiapkan Alat
3 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan mencocokan dengan
5 gelang identitas
6 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
7 Menjaga privasi
Tahap Kerja
Posisikan pasien dalam keadaan terlentang dengan bagian kepala sedatar
8 mungkin sesuai toleransi pasien, tinggikan tempat tidur untuk mendapatkan
posisi nyaman dalam melakukan tindakan.
Berdirilah pada salah satu sisi tempat tidur sejajar/searah dengan sisi pasien
9 yang akan kita intervensi, bagian yang terbuka hanyalah anggota tubuh
yang akan kita intervensi
Lakukan ROM pasif sesuai dengan panduan tindakan ROM yang
10 memungkinkan untuk dilakukan pada pasien. Lakukan tindakan secara
perlahan dan halus, pegang area proksimal dan distal dari sendi.
Gerakan sendi leher (Pivot joint)
 Fleksi: Gerakan dagu kearah dada
 Ekstensi/Hiperekstensi: Gerakan kepala kearah belakang
11
 Lateral fleksi: Miringkan kepala kearah bahu
 Rotasi: Rotasikan kepala dalam gerakan melingkar
 Kembalikan kepala dalam posisi semula
Gerakan sendi bahu (ball and socket joint)
 Fleksi dan ekstensi: Gerakan lengan pasien dari samping menuju keatas
kepala dan kembalikan ke posisi istirahat disamping tubuh.
 Abduksi: dengan mengangkat lengan keatas kepala, tangan menjauhi
tubuh
12  Adduksi: dengan menggerakkan lengan menyilang badan sejauh
mungkin, tangan mendekati tubuh
 Rotasi internal dan eksternal: Rotasikan bahu secara eksternal dan
internal dengan memfleksikan siku dan menggerakan lengan sampai
telapak tangan menyentuh kasur dan ulangi gerakan kearah yang
berlawanan sampai punggung tangan menyentuh kasur
Gerakan sendi siku (hinge joint)
 Fleksi: Tekukkan siku sampai lengan kearah bahu
13  Ekstensi: Luruskan siku (ekstensi)
 Rotasi supinasi: gerakan tangan dan telapak tangan sehingga telapak
tangan menghadap keatas
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
 Rotasi pronasi: gerakan tangan dan telapak tangan sehingga telapak
tangan menghadap kebawah
Gerakan sendi pergelangan tangan (condyloid joint)
 Fleksi: gerakan pergelangan kearah dalam
 Ekstensi: gerakan pergelangan tangan sejajar lengan
14
 Hiperekstensi: gerakan pergelangan kebelakang sejauh mungkin
 Fleksi radial: gerakan pergelangan tangan kesamping kearah ibu jari.
 Fleksi ulna: gerakan pergelangan tangan kesamping kearah jari-jari.
Gerakan sendi jari tangan (metacarpophalangeal joint-
condyloid; interphalangeal joint-hinge)
 Fleksi: Gerakkan jari kearah dalam seperti membuat genggaman
15
 Ekstensi: Luruskan jari-jari tangan
 Abduksi dan adduksi: Rentangkan jari tangan kemudikan rapatkan
kembali
Gerakan sendi ibu jari (Saddle joint)
 fleksi: gerakan ibu jari menyilang telapak tangan kearah jari kelingking
 ekstensi: gerakan ibu jari ketempat semula
16  abduksi dan adduksi: gerakan ibu jari kearah samping luar dan rapatkan
kembali
 Oposisi: gerakan ibu jari ke tiap ujung jari-jari

Gerakan sendi pinggul dan lutut


 Angkat kaki dan lekukkan lutut kearah dada
 Abduksi dan Adduksi kaki, gerakkan kaki ke samping luar dari tubuh
17
dan kembalikan ke posisi medial
 Rotasikan pinggul internal dan eksternal dengan memutar kaki kedalam
dan keluar
Ulangi setiap gerakan sebanyak 8 kali. Hentikan atau kurangi pergerakan
18 sendi jika pasien mengeluh tidak nyaman, nyeri, atau adanya spasme otot.
19 Pindah kesisi lain dari tempat tidur dan ulangi tindakan pada sisi tubuh lain
20 Kembalikan pasien dalam posisi yang nyaman
Tahap terminasi
21 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
22 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
Beri informasi hasil pengkajian kepada pasien/keluarga dan komunikasikan
23
tindakan sudah selesai
24 Salam terminasi
25 Cuci tangan
26 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien

Penilai/Observer
Skrining Disfagia dapat dilakukan dengan : format berikut ini
1. Pasien sadar dan dapat mengikuti perintah o Ya o Tidak
2. Disatria (bersuara atau menjawab pertanyaan) o Ya o Tidak
3. Apasia (gangguandalam berbicara atau tidak mengerti o Ya o Tidak
pembicaraan Jika jawaban 1-3 “Ya”, lanjutkan skrining,
Jika salah satu dari jawaban “Tidak” hentikan skrining dan NPO

4. Dapat merapatkan gigi o Ya o Tidak


5. Dapat merapatkan bibir o Ya o Tidak
6. Wajah simetris o Ya o Tidak
7. Letak lidah ditengah o Ya o Tidak
8. Uvula ditengah o Ya o Tidak
Jika jawaban 1-3 “Ya”, lanjutkan skrining,
Jika salah satu dari jawaban “Tidak” hentikan skrining dan NPO

9. Refleks muntah ada o Ya o Tidak


10. Batuk spontan o Ya o Tidak
11. Dapat menelan saliva (no drolling) o Ya o Tidak
12. Refleks menelan baik o Ya o Tidak
Jika jawaban 1-3 “Ya”, lanjutkan skrining,
Jika salah satu dari jawaban “Tidak” hentikan skrining dan NPO

Posisi pasien tegak lurus


13. Berikan air putih 5 ml (satu sendok teh)
a. Tersedak setelah menelan air o Ya o Tidak
b. Terdengar bunyi „gurgly‟ o Ya o Tidak
c. Batuk setelah minum air o Ya o Tidak
d. Air keluar dari mulut o Ya o Tidak
Jika jawaban 13 a-d “Tidak”, lanjutkan skrining,
Jika salah satu jawaban “Ya” hentikan skrining dan NPO, konsul terapi
wicara

14. Berikan 60 ml air putih secara bertahap (tanpa sedotan)


a. Tersedak setelah menelan air o Ya o Tidak
b. Terdengar bunyi „gurgly’ o Ya o Tidak
c. Batuk setelah minum air o Ya o Tidak
d. Air keluar dari mulut o Ya o Tidak
Jika jawaban 13 a-d “Tidak”, hasil skrining disfagia negatif atau fungsi
menelan normal. Diit dapat diberikan sesuai toleransi
Jika salah satu dari jawaban “Ya” Hasil skrining disfagia positif,
pasien tidak mampu menelan cairan.
Berikan modifikasi diet sesuai toleransi, pasang NGT bila diperlukan
untuk asupan cairan, kolaborasi dengan dokter, terapis wicara, dan ahli
gizi; latih otot mengunyah dan menelan
CEKLIST OBSERVASI
LATIHAN MENGGUNAKAN TONGKAT
Nama Mahasiswa :...................................................................................
Nama Observer/penilai :...................................................................................
Tanggal /Jam Praktek : ..................................................................................
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
ALAT
1 Tongkat sesuai kebutuhan
Sabuk pengaman (sebagai pengaman jika tubuh pasien belum
2 seimbang/latihan pertama kali)
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan mencocokan
5 dengan gelang identitas
6 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
7 Menjaga privasi
Tahap Kerja
Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur, pastikan pasien tidak
8 merasakan pusing, kehilangan energi atau nyeri hebat.
9 Bantu pasien untuk posisi berdiri
10 Gunakan tongkat pada sisi tubuh pasien yang terkuat
11 Jelaskan pada pasien untuk memegang tongkat dengan tangan yang sehat
Pasien mulai melangkah dengan kaki yang terlemah, bergerak maju
12 dengan tongkat, sehingga berat badan klien terbagi antara tongkat dan kaki
yang terkuat
Kaki yang terkuat maju melangkah setelah tongkat, sehingga kaki terlemah
dan berat badan klien disokong oleh tongkat dan kaki terkuat.
13 Catatan : Posisi perawat berada disisi bagian tungkai pasien yang
lemah. Untuk mengantisipasi kemungkinan jatuh ke arah
bagian tungkai yang lemah tersebut.
Pandu pasien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan
14 dalam rencana keperawatan. & Hentikan latihan jika pasien lelah atau
ada keluhan yang mengganggu pergerakan
Tahap terminasi
15 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
16 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
17 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
18 Sampaikan tindak lanjut
19 Salam terminasi
20 Cuci tangan
21 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien
Penilai/Observer

(............................)
CEKLIST OBSERVASI
LATIHAN MENGGUNAKAN
WALKER
Nama Mahasiswa :...................................................................................
Nama Observer/penilai :...................................................................................
Tanggal /Jam Praktek : ..................................................................................
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ALAT
1 Walker sesuai kebutuhan
Sabuk pengaman (sebagai pengaman jika tubuh pasien belum
2
seimbang/latihan pertama kali)
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan cocokan dengan
5
gelang identitas
6 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
7 Menjaga privasi
Tahap Kerja
Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur, pastikan pasien tidak
8
merasakan pusing, kehilangan energi atau nyeri hebat.
Angkat dan letakan walker senyaman mungkin di depan pasien. Keempat
9
penyangga walker harus berada di lantai.
10 Bantu pasien untuk posisi berdiri
Gerakan kaki pasien yang lemah atau terluka terlebih dahulu menuju
11
walker
Gerakkan walker kedepan kira-kira 15 cm sementara berat badan
12
bertumpu pada kedua tungkai
Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat
13
badan dibebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan.
Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara
14
berat badan bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan.
Jika salah satu tungkai klien lemah
Gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara bersamaan sekitar 15 cm (6
15
inchi) sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat
Gerakkan tungkai yang lebih kuat ke depan sementara berat badan
16
bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan
Pandu pasien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan
17 dalam rencana keperawatan. & Hentikan latihan jika pasien lelah atau ada
keluhan yang mengganggu pergerakan
Tahap terminasi
18 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
19 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
20 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
21 Sampaikan tindak lanjut
22 Salam terminasi
23 Cuci tangan
24 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien
CEKLIST OBSERVASI
LATIHAN MENGGUNAKAN KRUK
Nama Mahasiswa :...................................................................................
Nama Observer/penilai :...................................................................................
Tanggal /Jam Praktek : ..................................................................................
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
ALAT
Kruk sesuai kebutuhan dan telah sesuai ukuran (lihat panduan mengukur
1
Kruk)
Sabuk pengaman (sebagai pengaman jika tubuh pasien belum
2
seimbang/latihan pertama kali)
Tahap Pra interaksi
3 Verifikasi program tindakan
4 Menyiapkan Alat
5 Mencuci tangan
Tahap Orientasi
6 Memberikan salam
Verifikasi identitas pasien: tanyakan nama pasien dan cocokan dengan
7
gelang identitas
8 Menjelaskan prosedur tindakan dan tujuan
9 Menjaga privasi
Tahap Kerja
Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur, pastikan pasien tidak
10
merasakan pusing, kehilangan energi atau nyeri hebat.
Bantu pasien berdiri, pasang kruk pada kedua lengan/aksila dan telapak
11
tangan menggenggam pegangan dengan erat
Tempatkan ujung kruk 15 cm di depan dan 15 cm di samping setiap kaki
12
pasien.
Gaya Berjalan 4 Titik Tumpu
a. Langkahkan kruk sebelah kanan ke depan
13 b. Langkahkan kaki sebelah kiri ke depan
c. Langkahkan kruk sebelah kiri ke depan
d. Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan
Gaya Berjalan 3 Titik Tumpu
a. Kedua kayu penopang dan kaki yang tidak boleh menyangga
14 dimajukan, kemudian menyusul kaki yang sehat
b. Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan ke muka lagi dan pola
tadi di ulang lagi.
Gaya Berjalan 2 Titik Tumpu
a. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju bersama-sama
15 b. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama

Pandu pasien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan
16 dalam rencana keperawatan & hentikan latihan jika pasien lelah atau ada
keluhan yang mengganggu pergerakan
Tehnik Duduk
a. Pasien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior
kaki menyentuh kursi
b. Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi
Pasien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan
dengan tungkai yang sakit
c. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan pasien
PELAKSANAAN
No ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
yang lebih kuat
Tahap terminasi
17 Rapikan dan beri posisi yang nyaman bagi pasien
18 Rapikan alat-alat yang telah digunakan
19 Beri informasi pencapaian latihan kepada pasien/keluarga
20 Sampaikan tindak lanjut
21 Salam terminasi
22 Cuci tangan
23 Dokumentasikan tindakan dan respon pasien

Anda mungkin juga menyukai