Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning,


Jigsaw II, Dan Discovery Learning Dipadu Jigsaw II
Keterlaksanaan sintaks model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II,
dan discovery learning dipadu Jigsaw II berdasarkan lembar observasi oleh
observer dapat dilihat pada Lampiran 30. Persentase keterlaksanaan sintaks model
pembelajaran discovery learning, Jigsaw II, dan discovery learning dipadu Jigsaw
II disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Persentase Keterlaksanaan Sintaks Model Pembelajaran
Keterlaksanaan Sintaks Model Pembelajaran
Observasi
Discovery Learning Jigsaw II Discovery Learning Dipadu Jigsaw II
Ke-
(%) (%) (%)
1 100 100 94,7
2 87,5 92,3 100
3 100 100 84,2
4 87,5 84,6 94,7
5 87,5 92,3 89,5
6 100 92,3 94,7
7 100 92,3 89,5
8 75 92,3 100
9 100 100 89,5
10 87,5 76,9 100
11 100 100 100
12 100 92,3 94,7
13 100 100 100
14 100 92,3 94,7
15 87,5 100 100
16 100 92,3 100
17 100 100 100
Rata-Rata 94,9 94,1 95,7
Kriteria Sesuai Sesuai Sesuai

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kriteria keterlaksanaan sintaks pada model


pembelajaran discovery learning, Jigsaw II, dan discovery learning dipadu Jigsaw
II pada observasi ke-1 sampai observasi ke-17 berada pada level sesuai. Kriteria
tersebut dapat diartikan bahwa sintaks model pembelajaran telah dilaksanakan
dengan baik dan sesuai dengan sintaks yang direncanakan. Rata-rata persentase
keterlaksanaan sintaks model pembelajaran discovery learning dipadu Jigsaw II
lebih tinggi 0,8% dari model pembelajaran discovery learning dan 1,6% dari
model pembelajaran Jigsaw II.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Literasi Informasi
Data hasil literasi informasi diperoleh dari nilai pretest dan posttest kelas
kontrol positif yang menggunakan model pembelajaran discovery learning dan
Jigsaw II, kontrol negatif menggunakan pembelajaran konvensional, dan kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran discovery learning dipadu Jigsaw
II dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rata-Rata Nilai Pretest dan Posstest Literasi Informasi
Rata-Rata
Kelas Peningkatan (%)
Pretest Posttest
Discovery Learning 60,77 82,45 35,68
Jigsaw II 62,63 84,32 34,63
Konvensional 62,38 79,06 26,74
Discovery Learning
62,02 87,14 40,5
Dipadu Jigsaw II

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pretest dan
posttest pada kelas dengan model pembelajaran discovery learning sebesar 60,77
dan 82,45. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 35,68%.
Rata-rata nilai pretest pada kelas dengan model pembelajaran Jigsaw II sebesar
62,63, sedangkan rata-rata nilai posttest sebesar 84,32. Peningkatan rata-rata yang
dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 34,63%. Rata-rata nilai pretest pada kelas
dengan pembelajaran konvensional sebesar 62,38, sedangkan rata-rata nilai
posttest sebesar 79,06. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu
sebesar 26,74%. Rata-rata nilai pretest pada kelas dengan model pembelajaran
discovery learning dipadu Jigsaw II sebesar 62,02, sedangkan rata-rata nilai
posttest sebesar 87,14. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu
sebesar 40,5%. Data hasil literasi informasi dapat dilihat pada Lampiran 32.

2. Keterampilan Kolaborasi
Penilaian keterampilan kolaborasi dilakukan melalui pengamatan oleh
observer. Data hasil keterampilan kolaborasi diperoleh dari nilai minggu ke-1 dan
minggu ke-9 pembelajaran kelas kontrol positif yang menggunakan model pembe-
lajaran discovery learning dan Jigsaw II, kontrol negatif menggunakan pembela-
jaran konvensional, dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
discovery learning dipadu Jigsaw II dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Rata-Rata Minggu Ke-1 dan Minggu Ke-9 Nilai Keterampilan Kolaborasi
Rata-Rata
Kelas Peningkatan (%)
Minggu Ke-1 Minggu Ke-9
Discovery Learning 47,5 70,05 47,47
Jigsaw II 59,96 78,31 30,60
Konvensional 43,06 60,76 41,11
Discovery Learning
52,39 83,82 59,99
Dipadu Jigsaw II

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai minggu ke-1
dan minggu ke-9 pada kelas dengan model pembelajaran discovery learning
sebesar 47,5 dan 70,05. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu
sebesar 47,47%. Rata-rata nilai minggu ke-1 pada kelas dengan model pembela-
jaran Jigsaw II sebesar 59,96, sedangkan rata-rata nilai minggu ke-9 sebesar
78,31. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 30,60%.
Rata-rata nilai minggu ke-1 pada kelas dengan pembelajaran konvensional sebesar
43,06, sedangkan rata-rata nilai minggu ke-9 sebesar 60,76. Peningkatan rata-rata
yang dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 41,11%. Rata-rata nilai minggu ke-1
pada kelas dengan model pembelajaran discovery learning dipadu Jigsaw II
sebesar 52,39, sedangkan rata-rata nilai minggu ke-9 sebesar 83,82. Peningkatan
rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 59,99%. Data hasil
keterampilan kolaborasi dapat dilihat pada Lampiran 33.

3. Hasil Belajar Kognitif


Data hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai pretest dan posttest dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Rata-Rata Nilai Pretest dan Posstest Hasil Belajar Kognitif
Rata-Rata
Kelas Peningkatan (%)
Pretest Posttest
Discovery Learning 55,85 67,74 21,29
Jigsaw II 60,18 70,04 16,38
Konvensional 54,65 64,49 18,00
Discovery Learning
54,67 73,17 33,84
Dipadu Jigsaw II

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pretest pada
kelas dengan model pembelajaran discovery learning sebesar 55,85, sedangkan
rata-rata nilai posttest sebesar 67,74. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada
kelas ini yaitu sebesar 21,29%. Rata-rata nilai pretest pada kelas dengan model
pembelajaran Jigsaw II sebesar 60,18, sedangkan rata-rata nilai posttest sebesar
70,04. Peningkatan rata-rata yang dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 16,38%.
Rata-rata nilai pretest pada kelas dengan pembelajaran konvensional sebesar
54,65, sedangkan rata-rata nilai posttest sebesar 64,49. Peningkatan rata-rata yang
dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 18,00%. Rata-rata nilai pretest pada kelas
dengan model pembelajaran discovery learning dipadu Jigsaw II sebesar 54,67,
sedangkan rata-rata nilai posttest sebesar 73,17. Peningkatan rata-rata yang
dicapai pada kelas ini yaitu sebesar 33,84%. Data hasil belajar kognitif dapat
dilihat pada Lampiran 34.

4. Hasil Belajar Sikap Sosial


Penilaian hasil belajar sikap sosial dilakukan melalui pengamatan oleh
observer dengan bantuan jurnal sikap sosial yang memiliki beberapa aspek yaitu
disiplin, gotong royong, jujur, dan tanggung jawab. Siswa melakukan sikap sangat
baik pada aspek jujur dan gotong royong di kelas dengan model pembelajaran
discovery learning. Sikap jujur ditunjukkan dengan cara melapor kepada guru
bahwa hewan percobaan yang dibawa tidak lengkap karena lupa membawa dan
sikap gotong royong ditunjukkan dengan cara memberikan salah satu hewan
bahan praktikum kepada kelompok lain yang kekurangan. Sikap kurang baik
dilakukan oleh siswa pada aspek tanggung jawab dan disiplin. Sikap kurang
bertanggung jawab ditunjukkan dengan cara meninggalkan laboratorium tanpa
mengembalikan alat dan membersihkan meja. Sikap kurang disiplin ditunjukkan
dengan cara terlambat mengumpulkan tugas.
Siswa melakukan sikap sangat baik pada aspek jujur dan gotong royong di
kelas dengan model pembelajaran Jigsaw II. Sikap jujur ditunjukkan dengan cara
melapor kepada guru bahwa hewan percobaan yang dibawa tidak lengkap karena
lupa membawa dan sikap gotong royong ditunjukkan dengan cara memberikan
salah satu hewan bahan praktikum kepada kelompok lain yang kekurangan dan
menyemangati anggota kelompok yang lain agar tugas kelompok selesai tepat
waktu. Sikap kurang baik dilakukan oleh siswa pada aspek tanggung jawab dan
disiplin. Sikap kurang bertanggung jawab ditunjukkan dengan cara meninggalkan
laboratorium tanpa mengembalikan alat dan membersihkan meja. Sikap kurang
disiplin ditunjukkan dengan cara terlambat mengumpulkan tugas.
Siswa melakukan sikap sangat baik pada aspek gotong royong dengan cara
menyemangati anggota kelompok yang lain agar tugas kelompok selesai tepat
waktu. Sikap kurang baik dilakukan oleh siswa pada aspek tanggung jawab dan
disiplin. Sikap kurang bertanggung jawab ditunjukkan dengan cara meninggalkan
laboratorium tanpa mengembalikan alat dan membersihkan meja. Sikap kurang
disiplin ditunjukkan dengan cara terlambat masuk kelas. Data hasil penilaian
sikap sosial dapat dilihat pada Lampiran 35.

5. Hasil Belajar Psikomotorik


Penilaian hasil belajar psikomotorik dilakukan melalui pengamatan oleh
observer. Teknik penilaian pada hasil belajar ini ada dua yaitu unjuk kerja yang
dilaksanakan pada materi hewan dan produk yang dilaksanakan pada materi
ekosistem. Penilaian unjuk kerja terdiri dari persiapan, pelaksanan, hasil, dan
laporan. Penilaian produk terdiri dari kesesuaian tema, kelengkapan materi, bahan,
mudah dipahami, dan kerapian produk. Rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik
pada kelas dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, Jigsaw
II, dan discovery learning dipadu Jigsaw II dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Model Pembelajaran Discovery
Learning, Jigsaw II, dan Discovery Learning dipadu Jigsaw II
Kelas Unjuk Kerja Produk Rata-Rata
Discovery Learning 67,3 76,2 71,8
Jigsaw II 65,2 76,6 70,9
Konvensional 66,7 74,2 70,4
Discovery Learning 68,2 85,1 76,6
Dipadu Jigsaw II

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar psikomotorik pada


kelas model pemeblaajaran discovery learning sebesar 71,8. Rata-rata hasil belajar
psikomotorik pada kelas model pembelajaran Jigsaw II sebesar 70,9. Rata-rata
hasil belajar psikomotorik pada kelas pembelajaran konvensional sebesar 70,4.
Rata-rata hasil belajar psikomotorik pada kelas model pembelajaran discovery
learning dipadu Jigsaw II sebesar 76,6. Data hasil penilaian psikomotorik dapat
dilihat pada Lampiran 36.
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Prasyarat Data Penelitian
Uji Prasyarat dilakukan pada data literasi informasi, keterampilan
kolaborasi, dan hasil belajar kognitif.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan uji one
sample Kolmogorov-Smirnov test dengan bantuan software SPSS 21,0 for
Windows dengan kriteria p > 0,05 maka data berdistribusi normal. Pada penelitian
ini, data literasi informasi dan hasil belajar kognitif menunjukkan distribusi
normal. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada Lampiran 36.

b. Uji Homogenitas Data


Uji homodenitas data dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh
memiliki variansi homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dilakukan
dengan Levene’s test of equality of errors variances dengan bantuan software
SPSS 21,0 for Windows dengan kriteria p > 0,05 maka data homogen. Pada
penelitian ini, data literasi informasi dan hasil belajar kognitif menunjukkan data
homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 36.

2. Uji Hipotesis Penelitian


Hasil uji hipotesis dilakukan menggunakan uji analisis kovarian dengan
bantuan software SPSS 21,0 for Windows dengan kriteria sig. < 0,05 maka
hipotesis penelitian diterima.
a. Literasi Informasi
Hasil analisis pengaruh model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II,
discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional terhadap
literasi informasi dapat dilihat pada Lampiran 37. Model pembelajaran discovery
learning, Jigsaw II, discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran
konvensional berpengaruh terhadap literasi infomasi dengan Fhitung sebesar 13,935
dan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
hipotesis penelitian (H1) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, artinya ada
perbedaan literasi informasi siswa yang menjalani pembelajaran dengan model
pembelajaran discovery learning, Jigsaw II, Discovery Learning dipadu Jigsaw II,
dan pembelajaran konvensional. Ringkasan hasil analisis dapat dilihat pada tabel
4.7.
Tabel 4.7. Ringkasan hasil analisis pengaruh model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II,
discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional terhadap literasi informasi
Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Corrected Model 1293,498a 4 323,374 11,208 ,000
Intercept 7936,808 1 7936,808 275,098 ,000
Nilai_Pretest_Literasi_Informasi 89,150 1 89,150 3,090 ,081
Perlakuan 1206,093 3 402,031 13,935 ,000
Error 3721,762 129 28,851
Total 932628,700 134
Corrected Total 5015,260 133
a. R Squared = ,258 (Adjusted R Squared = ,235)

Literasi informasi pada kelas kontrol negatif dengan menggunakan


pembelajaran konvensional memiliki rata-rata terkoreksi sebesar 79,008. Literasi
informasi pada kelas kontrol positif dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning dan Jigsaw II memiliki rata-rata terkoreksi sebesar 82,603 dan
84,236. Literasi informasi pada kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning dipadu Jigsaw II memiliki rata-rata terkoreksi
87,135. Ringkasan rata-rata terkoreksi model pembelajaran discovery learning,
Jigsaw II, discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional
dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Rata-Rata Terkoreksi Model Pembelajaran Discovery Learning, Jigsaw II, Discovery
Learning dipadu Jigsaw II, dan Pembelajaran Konvensional
Rata-Rata
Kelas Pretest Posttest Peningkatan (%)
Terkoreksi
Konvensional 62,38 79,06 26,74 79,008
Discovery Learning 60,77 82,45 35,68 82,603
Jigsaw II 62,63 84,32 34,63 84,236
Discovery Learning Dipadu 87,135
62,02 87,14 40,5
Jigsaw II
(Sumber: Lampiran 37)

b. Keterampilan Kolaborasi
Hasil analisis pengaruh model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II,
discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional terhadap
keterampilan kolaborasi dapat dilihat pada Lampiran 37. Ringkasan hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Ringkasan Hasil Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning, Jigsaw II,
Discovery Learning dipadu Jigsaw II, daPembelajaran Konven nsional terhadap Keterampilan
Kolaborasi
Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Corrected Model 17247,479a 4 4311,870 37,746 ,000
Intercept 21753,300 1 21753,300 190,428 ,000
Nilai_awal_Kolaborasi 6657,934 1 6657,934 58,283 ,000
Perlakuan 5663,777 3 1887,926 16,527 ,000
Error 14736,183 129 114,234
Total 748919,500 134
Corrected Total 31983,662 133
a. R Squared = ,539 (Adjusted R Squared = ,525)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery learning,


Jigsaw II, discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional
berpengaruh terhadap keterampilan kolaborasi dengan Fhitung sebesar 16,527 dan
taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
hipotesis penelitian (H1) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, artinya ada
perbedaan keterampilan kolaborasi siswa yang menjalani pembelajaran dengan
model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II, Discovery Learning dipadu
Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional.
Keterampilan kolaborasi pada kelas kontrol negatif dengan menggunakan
pembelajaran konvensional memiliki rata-rata terkoreksi sebesar 64,605. Hasil
belajar kognitif pada kelas kontrol positif dengan menggunakan model pembela-
jaran discovery learning dan Jigsaw II memiliki rata-rata terkoreksi sebesar
71,660 dan 73,665. Hasil belajar kognitif pada kelas eksperimen dengan meng-
gunakan model pembelajaran discovery learning dipadu Jigsaw II memiliki rata-
rata terkoreksi 82,980. Ringkasan rata-rata terkoreksi model pembelajaran
discovery learning, Jigsaw II, discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembe-
lajaran konvensional dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Minggu Minggu Rata-Rata
Kelas Peningkatan (%)
Ke-1 Ke-9 Terkoreksi
Konvensional 43,06 60,76 41,11 64,605
Discovery Learning 47,5 70,05 47,47 71,660
Jigsaw II 59,96 78,31 30,60 73,665
Discovery Learning Dipadu 52,39 83,82 59,99 82,980
Jigsaw II
(Sumber: Lampiran 37)
c. Hasil Belajar Kognitif
Hasil analisis pengaruh model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II,
discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional terhadap
hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Lampiran 37. Ringkasan hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Ringkasan hasil analisis pengaruh model pembelajaran discovery learning, Jigsaw II,
discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar
kognitif
Source Type III Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Corrected Model 4035,286a 4 1008,822 14,011 ,000
Intercept 3260,710 1 3260,710 45,288 ,000
Nilai_Pretest_Kognitif 2633,115 1 2633,115 36,571 ,000
Perlakuan 1409,860 3 469,953 6,527 ,000
Error 9287,974 129 72,000
Total 648154,740 134
Corrected Total 13323,261 133
a. R Squared = ,303 (Adjusted R Squared = ,281)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery learning,


Jigsaw II, discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembelajaran konvensional
berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif dengan Fhitung sebesar 6,527 dan taraf
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hipotesis
penelitian (H1) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, artinya ada perbedaan
hasil belajar kognitif siswa yang menjalani pembelajaran dengan model pembela-
jaran discovery learning, Jigsaw II, Discovery Learning dipadu Jigsaw II, dan
pembelajaran konvensional. Ringkasan rata-rata terkoreksi model pembelajaran
discovery learning, Jigsaw II, discovery learning dipadu Jigsaw II, dan pembe-
lajaran konvensional dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Rata-Rata Terkoreksi Model Pembelajaran Discovery Learning, Jigsaw II, Discovery
Learning dipadu Jigsaw II, dan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Rata-Rata
Kelas Pretest Posttest Peningkatan (%)
Terkoreksi
Konvensional 54,65 64,49 18,00 65,461
Discovery Learning 55,85 67,74 21,29 68,015
Jigsaw II 60,18 70,04 16,38 67,824
Discovery Learning Dipadu 74,122
54,67 73,17 33,84
Jigsaw II
(Sumber: Lampiran 37)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif pada kelas kontrol
negatif dengan menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata
terkoreksi sebesar 65,461. Hasil belajar kognitif pada kelas kontrol positif dengan
menggunakan model pembela-jaran discovery learning dan Jigsaw II memiliki
rata-rata terkoreksi sebesar 68,015 dan 67,824. Hasil belajar kognitif pada kelas
eksperimen dengan meng-gunakan model pembelajaran discovery learning dipadu
Jigsaw II memiliki rata-rata terkoreksi 74,122.

Anda mungkin juga menyukai