Anda di halaman 1dari 22

MOTIVASI KERJA PRAJURIT PADA USIA MENJELANG PENSIUN

DI KODIM 0807/TULUNGAGUNG

(THE WORK MOTIVATION OF SOLDIER ON APPROACHING


RETIREMENT AGE IN KODIM 0807/TULUNGAGUNG)

Gusti Nyoman Mertayasa1


Universitas Petahanan
( gusti2002@gmail.com )

Abstrak - Prajurit yang berusia menjelang pensiun, secara mental akan mengalami rasa cemas
dalam menghadapi masa pensiun, kekhawatiran terhadap kemampuan menanggung beban hidup
dihadapkan pada kondisi fisik yang sudah tua, sementara penghasilan jauh menurun. Hal ini
menimbulkan beberapa permasalahan motivasi kerja, pertama, berusaha untuk pindah ke
kesatuan yang dekat dengan kampung halamannya; kedua, cenderung mengesampingkan tugas
kedinasan agar leluasa untuk mencari pekerjaan tambahan di luar dinas; dan ketiga, pada saat
pensiun enggan pindah dari rumah dinas karena belum memiliki rumah sendiri. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis kondisi motivasi kerja pada prajurit yang berusia menjelang pensiun
di Kodim 0807/Tulungungung, dengan metode kualitatif. Dari hasil wawancara dan observasi
diperoleh gambaran bahwa ketiga permasalahan diatas benar-benar terjadi pada sebagian kecil
prajurit yang dilatar belakangi oleh kondisi motivasi kerja yang beragam. Bagi mereka yang tidak
mampu menekan rasa cemasnya, cenderung motivasi kerjanya rendah. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan menyikapi rasa cemas dalam menghadapi masa pensiun turut
andil memengaruhi tingkat motivasi sehingga unsur pimpinan perlu melakukan berbagai
terobosan untuk membantu menyiapkan masa pensiun prajurit agar supaya motivasi kerjanya
dapat tetap tinggi dan terjaga.
Kata Kunci: Motivasi Kerja, Masa Pensiun, TNI AD, Militer, SDM

Abstract - Soldiers on retirement age, mentally, will feel afraid to face the retirement, concerns
about the ability to bear the burden of life when the physical condition of the elderly, while their
financial much decreased. This raises several motivation problems, first, trying to move to a unit that
close to his hometown; second, tends to rule out official duties to be free to seek additional work
outside the office; and third, on retirement are refuse to move out from official resident because not
owning their own home yet. The purpose of this research was to analyze the condition of work
motivation in retirement age soldiers in Kodim 0807Tulungungung, by using qualitative method.
Based on interviews and observations obtained a description that the three problems above really
happens in a minority of soldiers are motivated by diverse conditions of work motivation. For those
who are not able to suppress a sense of anxiety, tend to lower his motivation. Thus, it can be
concluded that the ability to address anxiety in the face of retirement contributed affect motivation

1
Gusti Nyoman Mertayasa adalah mahasiswa program studi magister terapan pertahanan Fakultas Stategi
Pertahanan Universitas Pertahanan Indonesia.
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 93
levels, therefore their leader need to undertake various initiatives to help they to prepare the
retirement in order to make their work motivation keep in high level.
Keywords: Work Motivation, Pension, TNI AD, HRD

Pendahuluan pada saat prajurit yang bersangkutan

P
ensiun adalah tahap akhir sudah tidak lagi produktif.
dari siklus sistem pembinaan Berkaitan dengan hal tersebut, dana
personel TNI AD yang lebih tunjangan pensiun dapat diterima oleh
dikenal dengan tahap pemisahan, dan prajurit, manakala telah memasuki usia
merupakan jaminan sosial Pemerintah pensiun. Berdasarkan Undang-undang
yang diberikan sebagai suatu bentuk Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
penghargaan kepada anggota militer Nasional Indonesia, pasal 53 yang
untuk masa kemudian sesudah ia menyatakan bahwa batas usia pensiun
diberhentikan dengan hormat dari dinas bagi anggota militer yang berpangkat
militer dan memenuhi syarat-syarat untuk Bintara dan Tamtama adalah 53 (lima
menerima pensiun, seperti dijelaskan puluh tiga) tahun sedangkan untuk
dalam Undang-Undang RI No. 6 Tahun Perwira 58 (lima puluh delapan) tahun.
1966 tentang Pemberian Pensiun, Dihadapkan pada tuntutan tugas
Tunjangan Bersifat Pensiun, dan prajurit yang senantiasa membutuhkan
Tunjangan kepada Militer Sukarela. kemampuan fisik yang prima, maka dapat
Dengan adanya jaminan sosial dari kita ketahui bersama bahwa kondisi fisik
Pemerintah berupa pensiun tersebut, seseorang akan semakin menurun seiring
dapat dikatakan bahwa Negara sangat dengan bertambahnya usia. Dengan
menaruh perhatian terhadap tingkat demikian, bagi prajurit yang telah berusia
kesejahteraan prajurit, khususnya pada diatas 41 (empat puluh satu) tahun atau
masa purna dinas. Meskipun dengan telah berusia menjelang pensiun, sudah
nominal yang masih jauh dari kata ideal, tidak cocok lagi untuk berdinas di satuan
tetapi paling tidak jaminan ini dapat tempur. Oleh karena itu, pada umumnya
melegakan hati prajurit dan keluarganya, prajurit yang telah berusia menjelang
sehingga prajurit dapat melaksanakan pensiun berdinas di Satuan Teritorial,
tugas kedinasan tanpa perlu khawatir dalam hal ini adalah berdinas di Komando
terhadap kondisi keuangan keluarganya Distrik Militer (Kodim).

94 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2


Sesuai dengan teori dari E.B Hurlock lain, manakala generatifitas gagal tercapai
yang membahas tentang perkembangan maka akan terjadi stagnasi. Hal ini
kepribadian, maka umur seseorang dapat ditunjukkan dengan perhatian yang
digolongkan menjadi : Pertama, berlebihan pada dirinya atau perilaku
golongan dewasa awal, dengan umur 18 merusak anak-anaknya dan masyarakat3.
tahun sampai dengan umur 40 tahun; Kondisi negatif berupa stagnasi sedianya
Kedua, golongan dewasa madya, dengan tidak terjadi pada prajurit yang berusia
umur 41 tahun sampai dengan umur 60 menjelang pensiun karena dapat
tahun, dan terakhir adalah golongan mengurangi efektifitas pencapaian tugas
dewasa lanjut, dengan umur 60 tahun pokok satuan.
sampai dengan kematian2. Atas dasar Sebagai manusia biasa, pada
penggolongan umur tersebut, dapat golongan usia dewasa madya secara
dikatakan prajurit yang berusia menjelang mental, lazimnya akan muncul
pensiun berada pada golongan umur kecemasan-kecemasan terhadap
dewasa madya. bagaimana kondisi masa depannya
Adapun perkembangan kepribadian sendiri. Terutama pada saat pensiun, yang
pada umur ini ditandai dengan berbagai penuh dengan ketidak pastian karena
perubahan fisik maupun mental, dipenuhi tidak ada jaminan terhadap kemampuan
dengan tanggung jawab berat dan untuk menanggung beban hidup yang
berbagai peran yang menyita waktu dan dihadapkan dengan kondisi fisik yang
tenaga seperti menjalankan rumah sudah tidak muda lagi, sementara
tangga, organisasi, memiliki dan merawat penghasilan sangat jauh menurun dan
anak serta merawat orang tua yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang
kondisinya sudah uzur. Dengan kata lain semakin meningkat. Baik kebutuhan akan
tugas perkembangan utama pada umur perumahan yang layak, kebutuhan
dewasa madya adalah untuk mencapai melanjutkan pendidikan bagi anak-
generatifitas. anaknya, kebutuhan untuk melanjutkan
Generatifitas adalah keinginan hidup dengan layak. Ketidakpastian ini
untuk merawat dan membimbing orang berkisar pada ketakutan akan masa depan
kehidupan finansial, karena pada
2
M Hurlock, E.B, Psikologi Perkembangan : Suatu
3
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Materipsikologi.blogspot.co.id/2012/10/dewasa-
Jakarta : Erlangga, 1999 madya.html?m=1, 15 Februari 2016, pkl. 22.30
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 95
hakekatnya hidup adalah ketidakpastian memprihatinkan rumah dinas tersebut
dan tidak ada seorang pun yang mampu diwariskan pada anaknya. Hal ini tentu
mencegah kecelakaan, penderitaan, dan saja membebani kesatuan karena prajurit
kesukaran, serta mengejar keuntungan yang masih aktif kesulitan untuk
dan nasib baik. Rasa cemas ini tentunya mendapatkan perumahan dinas dan harus
tidak boleh menghantui prajurit yang menyewa rumah diluar asrama. Pada
berusia menjelang pensiun karena akan akhirnya untuk menertibkan perumahan
dapat mempengaruhi motivasi kerja yang dari pensiunan tersebut harus melewati
bersangkutan secara kedinasan. sebuah drama penggusuran yang
Dihadapkan pada situasi tersebut, menguras waktu, tenaga dan pikiran
secara nyata di lapangan masih pimpinan.
ditemukan fakta-fakta yang terjadi pada Dari ketiga fenomena diatas,
prajurit yang berusia menjelang pensiun, menjadi cukup menarik untuk dianalisis,
yang diantaranya adalah : pertama, pada mengingat semangat dan motivasi kerja
saat menjelang pensiun, masih ditemukan prajurit yang rendah dapat
prajurit yang berusaha untuk pindah ke mempengaruhi semangat prajurit lainnya
kesatuan yang dekat dengan kampung dan cenderung menjadi provokator.
halamannya sehingga dapat menyiapkan Kondisi ini menjadi penting untuk diteliti
masa pensiunnya di kampung sebab fenomena ini akan menjadi realitas
halamannya sendiri; kedua, cenderung yang harus kita hadapi pada saat sudah
mengesampingkan tugas kedinasan agar berada di Satuan Teritorial sehingga
leluasa untuk mencari pekerjaan membutuhkan pemahaman kita tentang
tambahan di luar dinas; dan ketiga, masih berbagai permasalahan yang dihadapi
ditemukannya prajurit yang tidak siap oleh prajurit tersebut yang menjadi
untuk melaksanakan pensiun, terindikasi benang merah latar belakang rendahnya
dengan adanya prajurit yang sampai motivasi kerja prajurit khususnya bagi
dengan usia menjelang pensiun prajurit yang berusia menjelang pensiun.
pengelolaan keuangan rumah tangga Berbicara tentang motivasi kerja,
masih amburadul sehingga belum maka berbagai macam penelitian telah
memiliki rumah pribadi. Sering kali pada banyak dilakukan pada waktu
saat sudah pensiun masih tetap tinggal di sebelumnya, akan tetapi penelitian
rumah dinas dan bahkan yang lebih tersebut dilakukan pada obyek prajurit
96 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
secara keseluruhan dan bersifat umum menjelang pensiun. Penelitian terhadap
sehingga pembahasan tentang kondisi kondisi ini menjadi sangat penting karena
motivasi kerja pada prajurit yang berusia telah memunculkan asumsi ketidak
menjelang pensiun belum dapat efektifan siklus pembinaan personel TNI
terwakilkan, padahal banyak kejadian AD yang telah dilaksanakan selama ini.
yang menunjukkan bahwa kedewasaan Untuk memudahkan penelitian fenomena
seseorang belum tentu berbanding lurus seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
dengan pertambahan usianya. maka peneliti memperjelas makna usia
Pada tahap pemisahan ini menjadi menjelang pensiun, dengan
cukup kritis untuk dianalisis, mengingat membatasinya pada usia 5 (lima tahun)
postur organisasi TNI AD saat ini yang sebelum melaksanakan pensiun.
mengembang di tengah baik pada level Metode Penelitian
Perwira maupun Bintara, khususnya pada Dalam melaksanakan penelitian, peneliti
level bintara ditandai dengan jumlah menggunakan metode penelitian
personel LF (Luar Formasi) di satuan- kualitatif, yang memiliki pengertian
satuan tertentu yang jumlahnya cukup sebagai suatu penelitian yang
signifikan. Hal ini bisa terjadi diantaranya menggambarkan, meringkaskan berbagai
akibat dari oknum prajurit yang tidak mau kondisi, berbagai situasi atau berbagai
dipindahkan ke satuan atau daerah lain variabel yang timbul di masyarakat yang
karena saat ini sudah berdinas di tempat menjadi permasalahannya itu, kemudian
yang enak atau posisi satuannya sudah menarik ke permukaan sebagai suatu ciri
dekat dengan kampung halamannya, atau gambaran tentang kondisi, situasi
ataupun dengan alasan lain yang ataupun variabel tertentu4. Penelitian
cenderung untuk mengenakkan diri kualitatif juga dapat diartikan sebagai
sendiri. suatu penelitian yang cenderung fokus
Dampaknya terhadap organisasi pada sebuah permasalahan dan
tentunya menjadi negatif karena dapat menelitinya secara mendalam. Dalam
menghambat perkembangan organisasi. penelitian kualitatif, pengumpulan data
Kaitan kondisi ini dengan kondisi motivasi
4
kerja prajurit yang berusia menjelang Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos, M. Si,
Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,
pensiun tentunya sangat erat sekali Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya, Fajar
Interpratama Mandiri, Jakarta, September 2014,
karena rata-rata prajurit LF juga berusia hlm.214
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 97
dilakukan pada natural setting (kondisi petunjuk maupun catatan yang
yang alamiah), yaitu dilakukan dengan dikeluarkan oleh satuan yang diteliti.
dengan observasi (pengamatan), Data primer adalah berbagai
interview (wawancara), dokumentasi dan informasi dan keterangan yang diperoleh
gabungan keempatnya. Pengumpulan langsung dari sumbernya, yaitu pihak
data dengan teknik observasi dan yang dijadikan informan penelitian.
wawancara pada sumber utama Pemilihan teknik penentuan informan
merupakan data primer, sedangkan (narasumber) dalam penelitian ini,
teknik pengumpulan data dengan peneliti menggunakan teknik Snowball.
dokumentasi merupakan data sekunder. Teknik Snowball merupakan sumber data
Teknik-teknik tersebut dapat dijelaskan yang pada awal mulanya berjumlah
sebagai berikut : sedikit, namun semakin bertambah
1) Pengamatan (Observation). Peneliti menjadi besar. Snowball juga didefinisikan
menggunakan teknik pengamatan/ sebagai penelitian yang dilakukan oleh
observasi non partisipan untuk dapat seorang peneliti dengan memilih orang-
menyempurnakan dan melengkapi orang tertentu yang dipertimbangkan
berbagai data dan informasi yang akan memberikan data yang diperlukan.
didapatkan dari teknik lainnya. Data sekunder adalah berbagai
2) Wawancara (Interview). Teknik teori dan informasi yang diperoleh secara
wawacara yaitu sebagai suatu teknik tidak langsung dari sumbernya, yaitu
pengumpulan data dengan cara berbagai buku yang berisi teori tentang
berkomunikasi secara langsung motivasi kerja dan aturan tahap
dengan pihak-pihak yang berkaitan pemisahan prajurit serta berbagai buku
dengan masalah yang akan diteliti petunjuk tentang mekanisme
untuk bertukar informasi dan ide pelaksanaan tahap pemisahan prajurit.
melalui tanya jawab, sehingga dapat Hasil dan Pembahasan
dikonstruksikan makna dalam suatu Tinjauan pustaka akan menguraikan dan
topik tertentu. membahas mengenai pendekatan teori
3) Dokumentasi. Merupakan metode yang digunakan dalam penulisan
pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini meliputi Teori Motivasi
dengan mengumpulkan dan Kebutuhan dari Abraham Maslow, Teori
mempelajari dokumen-dokumen, buku Motivasi Kerja dari Herzberg. Dengan
98 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
dipadukan pada aturan Tahap Pemisahan Abraham Maslow menyatakan
Prajurit, Rawatan Purna Dinas dan bahwa manusia dimotivasi untuk
Penyaluran, Penelitian Terdahulu dan memuaskan sejumlah kebutuhan yang
kerangka teori yang digunakan oleh melekat pada diri setiap manusia yang
peneliti. cenderung bersifat bawaan. Ia
Kepemimpinan memiliki berbagai menjelaskan bahwa di dalam diri manusia
macam pengertian yang terkadang sering terdapat lima jenjang kebutuhan yang
sulit didefinisikan, sehingga banyak orang terbentuk dalam suatu hierarki
dan ahli mencoba memperkenalkan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan
definisinya sesuai versi masing-masing. tersebut adalah kebutuhan fisik,
Kepemimpinan adalah suatu kekuatan keamanan, sosial, penghargaan dan
yang menggerakkan perjuangan atau aktualisasi diri. Tingkat paling awal
kegiatan anda menuju sukses serta yakin manusia akan berusaha memenuhi
bahwa dalam diri setiap orang terdapat kebutuhan tingkat kedua, dan seterusnya.
potensi kepemimpinan, tetapi sayang Pemenuhan semua kebutuhan inilah yang
banyak yang tidak menyadari5. menyebabkan seseorang bermotivasi.
Kepemimpinan adalah suatu proses Selain teori dari Abraham Maslow,
dalam mempengaruhi orang lain agar terdapat juga teori motivasi kerja yang
mau atau tidak melakukan sesuatu yang relevan dengan motivasi kerja prajurit
diinginkan. Ada juga yang mengatakan yang berusia menjelang pensiun yakni
bahwa kepemimpinan (leadership) adalah Teori Motivasi Kerja dari Herzberg6, yang
hubungan interaksi antara pengikut menyatakan bahwa orang dalam
(follower) dan pimpinan dalam mencapai melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi
tujuan bersama. Pendapat lain oleh dua faktor yang merupakan
mengatakan bahwa lebih cenderung kebutuhan, yaitu :
untuk melihat kepemimpinan dari segi 1) Maintenance Factor. Adalah faktor-
kualitas sehingga kepemimpinan yang faktor pemeliharaan yang
berkualitas ialah kemampuan atau seni berhubungan dengan hakikat manusia
memimpin orang biasa untuk mencapai yang ingin memperoleh ketentraman
hasil-hasil yang luar biasa.
6
Malayu S.P Hasibuan, 1996, Manajemen Sumber
Daya Manusia (Dasar, Dan Kunci Keberhasilan),
5
Robert Schuller dalam Salusu : 2005. Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 108
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 99
badaniah. Kebutuhan kesehatan ini pimpinannya kepada mereka demi
menurut Herzberg merupakan kesehatan dan kepuasan bawahannya.
kebutuhan yang berlangsung terus 2) Motivation Factors. Motivation Factors
menerus, karena kebutuhan ini akan adalah faktor motivasi yang
kembali pada titik nol setelah dipenuhi. menyangkut kebutuhan psikologis
Misalnya orang lapar akan makan, seseorang yaitu perasaan sempurna
kemudian lapar lagi lalu makan lagi dan dalam melakukan pekerjaan. Faktor
seterusnya. Faktor-faktor motivasi ini berhubungan dengan
pemeliharaan ini meliputi hal-hal yang penghargaan terhadap pribadi yang
masuk dalam kelompok dissatisfiers secara langsung berkaitan dengan
seperti : pekerjaan, misalnya kursi yang empuk,
a) Gaji (Payment) ruangan yang nyaman, penempatan
b) Kondisi Kerja (Working Condition) yang tepat dan lain sebagainya. Hal
c) Kebijakan dan Administrasi Satuan tersebut merupakan kelompok
(Unit Policy and Administration) Satisfiers, adapun yang masuk dalam
d) Hubungan interpersonal antara kelompok satisfiers antara lain:
rekan kerja, atasan dan bawahan a) Prestasi (Achievement)
(Interpersonal Relation) b) Penghargaan (Recognition)
e) Kualitas Pengawasan (Supervisi) c) Tanggung Jawab (Responsibiity)
Hilangnya faktor pemeliharaan ini d) Kesempatan Untuk Maju
dapat menyebabkan timbulnya (Advancement)
ketidakpuasan dan absennya pegawai/ e) Pekerjaan Itu Sendiri (The Work It
karyawan, bahkan dapat menyebabkan Self)
banyak pegawai/ karyawan yang keluar. TNI AD dalam mengelola sumber
Faktor-faktor pemeliharaan ini perlu daya manusia yang dimilikinya,
mendapat perhatian yang wajar dari dilaksanakan dengan menggunakan
pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan sistem pembinaan personel. Sistem
bekerja bawahan dapat ditingkatkan. pembinaan personel disini memiliki
Menurut Herzberg maintenance factors pengertian sebagai suatu sistem
bukanlah alat motivator melainkan pembinaan yang diarahkan untuk
keharusan yang harus diberikan oleh mewujudkan prajurit yang memiliki jati
diri, memiliki kemampuan intelektual,
100 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
ketrampilan serta fisik yang handal sesuai prajurit yang bersangkutan agar siap
dengan kebutuhan organisasi7. Oleh secara mental dan tidak mempengaruhi
karena itu kegiatan pembinaan personel motivasi kerjanya di masa-masa terakhir
diarahkan untuk mencapai kuantitas dan pengabdiannya, dibutuhkan suatu
kualitas prajurit yang tepat dan memadai pengelolaan atau manajemen
untuk mengemban tugas yang administrasi dan sosial yang baik,
dihadapinya. Pada pelaksanaannya terutama dari pimpinan dan
menitik beratkan pada faktor manusia lingkungannya sehingga paling tidak yang
sebagai unsur utama dan diharapkan bersangkutan masih merasa dihargai
mampu mengemban setiap tugas yang meskipun dalam waktu dekat sudah akan
dibebankan kepadanya. Penggolongan pensiun.
pembinaan personel prajurit TNI AD Satuan Teritorial pada saat ini telah
meliputi bidang penyediaan, pendidikan, menjadi ujung tombak TNI AD dalam
penggunaan, perawatan dan pemisahan. melaksanakan fungsi utama teritorial,
Berkaitan dengan penelitian ini, guna menyiapkan wilayah dan sumber
prajurit yang akan mengakhiri dinas daya pertahanan di wilayahnya masing-
keprajuritannya yang disebabkan oleh masing. Untuk menyiapkan wilayah dan
usia, seperti yang telah diatur dalam sumber daya pertahanan yang baik
peraturan pemisahan prajurit yakni tentunya Satuan Teritorial harus mampu
prajurit dengan usia : untuk melebur bersama rakyat sehingga
1) Untuk Perwira mencapai usia setinggi- dapat memetakan potensi pertahanan di
tingginya 58 tahun; dan wilayahnya masing-masing dan melalui
2) Bintara dan Tamtama mencapai usia koordinasi dan sinergi dengan berbagai
setinggi-tingginya 53 tahun8. instansi di wilayah tersebut dapat
Berpedoman pada usia tersebut, mewujudkan kemanunggalan TNI
pada umumnya prajurit yang berusia bersama rakyat.
menjelang purna, berdinas di satuan Dengan beratnya beban tugas dan
teritorial sehingga untuk menyiapkan tanggung-jawab Satuan Teritorial seperti
yang diungkapkan diatas, maka
7
Seskoad, Nasdep tentang Mata Kuliah seyogyanya Satuan Teritorial dalam hal ini
Manajemen Pertahanan Matra Darat, Sistem
Pembinaan Personel, Bandung : Seskoad, 2015, Satuan Komando Distrik Militer (Kodim)
hlm.23
8
Skep Pang TNI, Op.cit. hlm.17 diawaki oleh prajurit-prajurit yang
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 101
memiliki integritas dan semangat serta Untuk menganalisis kondisi motivasi
motivasi kerja yang tinggi guna kerja prajurit yang berusia menjelang
mengoptimalkan pencapaian tugas pensiun tersebut, dari kedua teori
pokok. Dihadapkan pada berbagai tentang motivasi kerja yang telah
permasalahan sumber daya manusia yang diungkapkan di atas, yakni teori dari
dimiliki oleh Kodim, yang diantaranya Abraham Maslow dan teori dari Herzberg,
adalah sebagian besar prajuritnya maka peneliti menggunakan teori
merupakan prajurit yang berusia motivasi kerja dari Herzberg, mengingat
menjelang pensiun sehingga berdampak teori ini lebih relevan terhadap kondisi
pada beragamnya tingkat motivasi kerja motivasi kerja prajurit yang berusia
prajurit dalam menyikapi berbagai beban menjelang pensiun yang akan diteliti.
tugas dipikulnya. Kodim 0807/Tulungagung
Berkaitan dengan hal tersebut, merupakan Satuan Teritorial yang berada
realitas yang dihadapi oleh unsur dibawah komando Korem 081/Dhirotsaha
pimpinan di Kodim adalah masih Jaya, beralamat di Jalan Jaksa Agung
ditemukannya tingkat motivasi kerja yang Suprapto No. 17 Kelurahan
rendah pada prajurit yang berusia Kampungdalem Kecamatan/Kabupaten
menjelang pensiun akibat dari belum Tulungagung Jawa Timur Kode Pos 66212.
siapnya prajurit-prajurit tersebut untuk Kodim 0807/Tulungagung memiliki
menyiapkan kehidupan pribadinya dalam tanggung jawab wilayah binaan teritorial
menyonsong tahap pemisahan prajurit di Kabupaten Tulungagung yang terdiri
atau pensiun. Dengan keterbatasan dari 19 Kecamatan dan membawahi 18
kemampuan negara untuk mendukung Koramil.
kesejahteraan prajurit yang menjalani Adapun tugas pokok Kodim
masa pensiun, maka kondisi ini 0807/Tulungagung secara umum adalah
menambah kerawanan terhadap prajurit untuk menyelenggarakan pembinaan
yang akan menjalani masa pensiun. Untuk kemampuan, kekuatan dan gelar
memlihara semangat juang atau motivasi kekuatan, serta menyelenggarakan
kerja dari prajurit yang akan menjalani Pembinaan Teritorial untuk menyiapkan
masa pensiun maka perlu dilakukan wilayah Pertahanan Darat dan menjaga
berbagai upaya pembinaan secara terus keamanan wilayahnya dalam rangka
menerus dan berlanjut.
102 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
mendukung Tugas Pokok Korem berat, karena masih terdapat Koramil
081/Dhirotsaha Jaya. yang memiliki wilayah pembinaan
Gelar kekuatan Kodim teritorial lebih dari satu kecamatan. Dan
0807/Tulungagung belum sepenuhnya secara otomatis Babinsa sebagai ujung
dapat mencakupi seluruh wilayah tombak Koramil juga mendapatkan
administratif Kabupaten Tulungagung, wilayah binaan lebih dari satu desa. Oleh
mengingat Kabupaten Tulungagung karena itu, Sumber Daya Manusia
terdiri dari 19 Kecamatan sedangkan memegang peranan penting dalam
Koramil yang sedianya setingkat dengan pelaksanaan tugas Kodim
kecamatan hanya tersedia sejumlah 18 0807/Tulungagung. Jumlah personel di
Koramil saja. Kodim 0807/Tulungagung adalah
Berkaitan dengan hal tersebut berjumlah 338 orang. Manakala
diatas, maka terlihat bahwa beban kerja diklasifikasikan berdasarkan usia maka
prajurit Kodim 0807/Tulungagung cukup dapat klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 1. Keadaan Jumlah Personel Berdasarkan Usia


NO USIA JUMLAH PROSENTASE
1 < 40 tahun 230 68,04 %
2 > 40 tahun 108 31,96 %
Jumlah 338 100 %

Tabel 2. Keadaan Jumlah Personel Berdasarkan Usia dan Golongan


USIA
NO GOLONGAN JUMLAH PROSENTASE
< 40 TH > 40 TH
1 PERWIRA 3 18 21 6,21 %
2 BINTARA 217 34 251 74,26 %
3 TAMTAMA 2 50 52 15,39 %
4 PNS 8 6 14 4,14 %
JUMLAH 230 108 338 100 %

Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 103
Tabel 3. Keadaan Jumlah Personel Berdasarkan Usia dan Pendidikan
USIA
NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH PROS
< 40 TH > 40 TH
1 S-1 1 - 1 0,29%
2 SMU 229 103 302 89,34%
3 SMP - 35 35 10,37
Jumlah 230 108 338 100%
Berdasarkan data pada tabel 1 di menarik adalah pada tingkat SMP
atas, menunjukkan bahwa jumlah prajurit seluruhnya telah berusia menjelang
yang berusia diatas 40 tahun atau yang pensiun sehingga dapat dikatakan tingkat
berusia menjelang pensiun cukup banyak, pendidikan yang ada pada Kodim
yakni berada pada kisaran hampir 0807/Tulungagung sudah cukup baik.
sepertiga dari jumlah keseluruhan Dimana kita ketahui bahwa dalam
personel yang ada. pendidikan terdapat proses yang terus
Sementara itu, data pada tabel 2 di menerus berjalan dan bukan sesaat saja.
atas, menunjukkan bahwa jumlah Pendidikan juga bisa disebut sebagai
personel yang berusia diatas 40 tahun usaha untuk meningkatkan pengetahuan
atau berusia menjelang pensiun pada umum seseorang termasuk di dalamnya
golongan Perwira adalah sejumlah 85,71 penguasaan teori untuk memutuskan
%, Bintara 13,54 % dan Tamtama 96,15 % persoalan-persoalan yang menyangkut
serta PNS 42,85 %. Hal ini menunjukkan kegiatan pencapaian tujuan organisasi.
bahwa personel yang berusia menjelang Prajurit yang berusia menjelang
pensiun didominasi pada golongan pensiun, secara mental akan mengalami
Perwira dan Tamtama. rasa cemas dalam menghadapi masa
Kemudian data pada tabel 3 di atas, pensiun, kekhawatiran terhadap
menunjukkan bahwa jumlah personel kemampuan menanggung beban hidup
yang berusia diatas 40 tahun atau berusia dihadapkan pada kondisi fisik yang sudah
menjelang pensiun memiliki tingkat tua, sementara penghasilan jauh
pendidikan S-1 0%, SMU 34,11% dan SMP menurun. Hal ini menimbulkan beberapa
100%. Hal ini berarti bahwa prajurit yang permasalahan motivasi kerja, pertama,
berusia menjelang pensiun memiliki berusaha untuk pindah ke kesatuan yang
jenjang pendidikan SMU dan SMP, yang dekat dengan kampung halamannya;
104 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
kedua, cenderung mengesampingkan Jumlah Bintara di Kodim
tugas kedinasan agar leluasa untuk 0807/Tulungagung adalah sejumlah 217
mencari pekerjaan tambahan di luar orang, dengan 34 orang yang telah
dinas; dan ketiga, pada saat pensiun berusia menjelang pensiun. Berdasarkan
enggan pindah dari rumah dinas karena dari beberapa wawancara diatas,
belum memiliki rumah sendiri. kemudian dihadapkan dengan hasil
Kesiapan pensiun bagi prajurit yang pengamatan peneliti di lapangan, maka
berusia menjelang pensiun dapat ditinjau pada dasarnya kondisi kesiapan pensiun
dari kondisi keuangan rumah tangga, di tingkat Bintara sudah cukup baik,
dihadapkan dengan beban hidupnya meskipun masih ada sebagian kecil
masing-masing, selain itu memiliki rumah Bintara yang tingkat kesiapan pensiunnya
pribadi sendiri juga merupakan sebuah belum tertata dengan baik, sehingga
keharusan yang perlu disiapkan oleh sedikit banyak hal ini berpengaruh secara
pribadi masing-masing. Manakala hal ini negatif terhadap motivasi kerja yang
tidak siap, maka akan berbanding bersangkutan secara kedinasan.
Jumlah Tamtama di Kodim Mengenai peranan pimpinan dalam
0807/Tulungagung adalah sejumlah 52 membantu kesiapan pensiun prajurit di
orang, dengan 50 orang yang telah Kodim 0807/Tulungagung merupakan
berusia menjelang pensiun. Berdasarkan peranan yang sangat vital, mengingat
dari hasil wawancara, kemudian masih ditemukan prajurit-prajurit yang
dihadapkan dengan hasil pengamatan berusia menjelang pensiun yang kondisi
peneliti di lapangan, maka pada dasarnya motivasi kerja maupun kondisi kesiapan
kondisi kesiapan pensiun di tingkat pensiunnya yang belum optimal,
Tamtama sudah cukup baik, meskipun meskipun jumlahnya tidak banyak, akan
masih ada sebagian kecil Tamtama yang tetapi akan tetap mempengaruhi
tingkat kesiapan pensiunnya belum pencapaian tujuan organisasi dalam hal ini
maksimal. Ketidak siapan pensiun bagi pencapaian tugas Teritorial dalam
sebagian kecil Tamtama tersebut sedikit mengelola potensi kewilayahan.
banyak juga berpengaruh terhadap Berdasarkan dari hasil wawancara,
kondisi motivasi kerjanya secara kemudian dihadapkan dengan hasil
kedinasan. pengamatan peneliti di lapangan, maka
pada dasarnya peranan unsur pimpinan
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 105
dalam membantu mewujudkan kesiapan kerja yang cukup tinggi dan sama seperti
pensiun di tingkat Tamtama sudah cukup yang dialami oleh prajurit diluar usia
baik, meskipun memang belum optimal. menjelang pensiun, yakni harus
Seperti yang telah dijelaskan membawahi wilayah antara 2 sampai
sebelumnya bahwa pisau bedah yang dengan 3 desa. Hal ini mengindikasikan
digunakan untuk menganalisis fenomena bahwa untuk menuntaskan setiap tugas
penelitian ini adalah dengan di wilayahnya membutuhkan waktu yang
menggunakan Teori 2 Faktor Motivasi tidak sedikit, atau dengan kata lain tugas-
Kerja, yaitu Faktor Ekstrinsik dan Faktor tugas di wilayahnya cukup menyita waktu
Instrinsik. prajurit yang bersangkutan, dan praktis
1) Faktor Eksternal berdampak pada minimnya kelonggaran
a) Kondisi Kerja (Working Condition). waktu bagi prajurit yang berusia
Dalam penelitian ini kondisi kerja menjelang pensiun untuk menyiapkan
berhubungan dengan penjadwalan dari pekerjaan-pekerjaan tambahan yang
pekerjaan, lamanya bekerja dalam hari dapat mendukung penyiapan pensiunnya.
dan dalam waktu sehari atau malam Dengan kondisi ini, secara tidak
selama orang-orang bekerja. Oleh langsung dapat mengarah pada kondisi
sebab itu kondisi kerja yang terdiri dari kerja yang kurang nyaman untuk
faktor-faktor seperti kondisi fisik, menyiapkan masa pensiunnya sehingga
kondisi psikologis, dan kondisi dapat menjadi salah satu pemicu
sementara dari lingkungan kerja, harus menurunnya kondisi motivasi kerja.
diperhatikan agar para prajurit dapat b) Kebijakan dan Administrasi Satuan
merasa nyaman dalam bekerja (Unit Policy and Administration).
sehingga dapat meningkatkan kinerja Kebijakan dan Administrasi Satuan
prajurit. Yang dimaksud disini adalah dalam penelitian ini adalah adanyanya
kondisi kerja yang baik yaitu nyaman standar-standar kerja yang akan
dan mendukung pekerja untuk dapat dikerjakan oleh pegawai. Dalam
menjalankan aktivitasnya dengan baik. penelitian ini yang disoroti oleh peneliti
Dihadapkan pada kondisi kerja di adalah kebijakan tentang penempatan
lingkungan Kodim, maka kondisi kerja personel dalam rangka pemenuhan
yang dihadapi oleh prajurit yang berusia organisasi di Kodim. Seperti kita
menjelang pensiun adalah dengan beban ketahui bahwa kebijakan penempatan
106 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
personel dari Komando Atas adalah dapat diukur dengan melihat antara
disesuaikan dengan kebutuhan rencana (input) dan realisasi (output)
organisasi Kodim, yang dimana dari penilaian prestasi kerja prajurit
pemenuhannya atas dasar Dengan adanya penilaian prestasi kerja
pertimbangan kemampuan dan pada diri prajurit akan memberikan
keterampilan yang dimiliki oleh prajurit motivasi kerja pada diri prajurit untuk
yang bersangkutan. meningkatkan prestasi. Berdasakan
Namun demikian pada hasil wawancara tersebut dan
kenyataannya, masih ditemukan prajurit observasi peneliti di lapangan,
yang berusaha untuk pindah satuan ke diperoleh gambaran bahwa prestasi
tempat yang dekat dengan kampung yang dimiliki oleh prajurit yang berusia
halamannya, terutama hal ini berlaku bagi menjelang pensiun berada pada
prajurit yang berusia menjelang pensiun. tingkat rata-rata atau tidak terlalu
Fenomena ini tentunya perlu menonjol. Hal ini menunjukkan
mendapatkan perhatian khusus, karena motivasi kerjanya belum maksimal.
sedikit banyak akan berpengaruh b) Tanggung Jawab (Responsibility).
terhadap kebijakan organisasi, dalam hal Dalam penelitian ini tanggung jawab
ini Pembinaan Personel berpotensi terjadi adalah kesanggupan seseorang dalam
penumpukan personel di Kodim-Kodim menyelesaikan tugas dan pekerjaan
yang jumlah peminatnya banyak, yang diserahkan kepadanya dengan
terutama penumpukan personel dari sebaik-baiknya dan tepat waktu, serta
prajurit yang berusia menjelang pensiun. berani memikul resiko atas keputusan
2) Faktor Internal yang telah di ambilnya atau tindakan
a) Prestasi (Achievement) Prestasi yang yang dilakukan. Rasa tanggung jawab
dimaksud dalam penelitian ini adalah timbul dari dalam diri individu yang
kinerja yang dicapai oleh prajurit dalam siap menerima kewajiban atau tugas.
melaksanakan tugas dan pekerjaan Selain itu, adanya rasa tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Untuk dapat memacu meningkatnya motivasi
dapat melakukan penilaian terhadap dalam bekerja.
prestasi kerja dilakukan penilaian Berdasarkan hasil wawancara
prestasi kerja. Hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa prajurit
mengenai prestasi kerja pada prajurit yang berusia menjelang pensiun di Kodim
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 107
0807/Tulungagung, memiliki rasa motivasi kerja bagi tiap-tiap prajurit.
tanggung jawab terhadap pekerjaannya Termasuk di dalamnya tentang
secara rata-rata saja. Hanya sebatas pada mekanisme pengelolaan pendapatan
melaksanakan perintah semata, manakala dari prajurit itu sendiri sehingga dapat
perintah tersebut tidak diawasi dengan diyakinkan bahwa pengelolaan
baik oleh unsur pimpinan, maka yang pendapatan telah dilakukan dengan
terjadi adalah adanya hasil pekerjaan yang baik dan benar serta dapat memenuhi
tidak sesuai dengan arahan ataupun setiap kebutuhan hidup prajurit.
pekerjaan yang tidak terselesaikan secara Begitu pula halnya dengan
tepat waktu. Hal ini tentunya berakibat pengaturan atau pengelolaan
pada porsi pengawasan yang ekstra dari pendapatan yang dilakukan oleh prajurit
unsur pimpinan sehingga pekerjaan yang yang berusia menjelang pensiun, sedianya
diserahkan pada bawahan dapat pada posisi ini prajurit yang bersangkutan
dikerjakan dengan penuh rasa tanggung tidak boleh lagi melakukan kesalahan
jawab. pengelolaan pendapatan karena
1) Kesiapan Pensiun Prajurit. dihadapkan pada sisa waktu kedinasan
a) Faktor Eksternal yang sudah tidak lama lagi, sedangkan
- Gaji / Tunjangan/ Remunerasi pemenuhan kebutuhan keluarga tidak
(Salary). Gaji adalah salah satu hal yang dapat dipungkiri besarannya akan tetap
penting bagi setiap personel yang atau semakin tinggi pada saat sudah
bekerja dalam suatu organisasi, karena pensiun.
dengan gaji yang diperoleh seseorang Dari hasil wawancara, maka dapat
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. dibandingkan bahwa prajurit yang berusia
Meskipun jumlah pendapatan yang menjelang pensiun dengan pendapatan
diperoleh prajurit tidak secara kurang dari satu juta rupiah, memiliki
langsung dapat ditentukan oleh tingkat motivasi kerja yang cukup rendah.
pimpinannya, namun secara teknis b) Faktor Internal
pimpinan harus dapat menjamin (1) Pekerjaan Itu Sendiri (The Work It Self).
mekanisme penerimaan pendapatan Dalam penelitian ini yang dimaksud
bagi setiap prajurit yang menjadi dengan pekerjaan itu sendiri adalah
bawahannya, agar supaya faktor ini kesesuaian antara kompetensi yang
dapat menjadi faktor pendorong dimiliki dengan jabatan. Seperti yang
108 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
kita ketahui ketika kita bekerja dan ketentuan, namun sering kali prajurit
pekerjaan itu nyaman bagi kita akan tersebut kurang termotivasi untuk
ada semangat untuk bekerja dan mengikutinya, dengan alasan lebih
begitupun sebaliknya. memilih untuk mengurus keluarga
Berdasarkan hasil wawancara dan dibandingkan harus sekolah ataupun
observasi di lapangan, dapat diketahui pindah pada jabatan yang lebih tinggi di
bahwa pada umumnya prajurit yang satuan lain.
berusia menjelang pensiun di Kodim 2) Peranan Pimpinan Dalam Membantu
0807/Tulungagung tidak Mewujudkan Kesiapan Pensiun.
mempermasalahkan jabatan dan a) Faktor Ekternal
pekerjaan yang diberikan oleh unsur (1) Hubungan interpersonal antara rekan
pimpinan, karena perbedaan antara kerja, atasan dan bawahan. Hubungan
jabatan yang satu dengan yang lainnya interpersonal merupakan interaksi
tidak terlalu menyolok. antara seorang dengan orang lain
(2) Kesempatan Untuk Maju dalam situasi kerja dan dalam
(Advancement). Kesempatan untuk organisasi yang merupakan motivasi
maju atau biasa disebut untuk bekerjasama secara produktif,
pengembangan karir merupakan usaha sehingga mencapai kepuasan
formal untuk meningkatkan dan psikologis dan sosial. Hubungan antar
menambah kemampuan, yang rekan kerja sangat dibutuhkan guna
diharapkan berdampak pada menciptakan kedekatan emosional
pengembangan dan perluasan antara individu dalam proses bekerja,
wawasan, yang membuka kesempatan baik itu hubungan antara bawahan dan
untuk menduduki posisi jabatan yang atasan atau sebaliknya.
memuaskan dalam kehidupan sebagai Dari hasil wawancara dan hasil
prajurit. observasi yang dilakukan di lapangan
Berdasarkan hasil wawancara dan terkait hubungan dengan rekan kerja
observasi di lapangan diperoleh diperoleh gambaran bahwa pada
gambaran tentang kesempatan untuk umumnya prajurit yang berusia menjelang
maju yang diberikan kepada prajurit pensiun di Kodim 0807/Tulungagung
khususnya prajurit yang berusia memiliki hubungan yang baik dengan
menjelang pensiun telah sesuai dengan rekan kerjanya dimana masing-masing
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 109
prajurit sering meluangkan waktu untuk khusunya yang dilakukan oleh seorang
berkomunikasi antara satu dan lainnya supervisor.
mengenai berbagai hal, baik hal-hal yang Supervisor atau pengawas
berhubungan dengan pekerjaan ataupun dilakukan oleh unsur pimpinan di
diluar pekerjaan mereka. Selain itu sudah satuannya masing-masing. Peran kerja
ada pembagian pekerjaan yang jelas supervisor adalah untuk melakukan
diantara mereka dan disaat salah satu pengawasan terhadap prajurit. Oleh
prajurit mengalami masalah yang karena itu supervisor harus memiliki
membuat pekerjaan mereka terhambat kemampuan yang tinggi dan mencakup
maka prajurit yang lainnya siap untuk keterampilan membina hubungan baik
membantu. antara atasan dan bawahan serta pola
(2) Kualitas Pengawasan pikir yang baik.
(Supervisi).Supervisi dapat diartikan b) Faktor Internal
sebagai kegiatan yang dilakukan oleh - Penghargaan (Recognition). Pemberian
atasan pimpinan terhadap hal-hal yang penghargaan merupakan suatu bentuk
ada di bawahnya. Supervisi juga apresiasi yang diberikan kepada
merupakan kegiatan pengawasan prajurit. Penghargaan ini bisa diperoleh
tetapi sifatnya lebih human, dari atasan, dari rekan, dari bawahan
manusiawi. Kegiatan supervisi bukan maupun dari masyarakat. Penghargaan
mencari-cari kesalahan tetapi lebih diperoleh apabila seseorang berhasil
banyak mengandung unsur dalam melaksanakan tugasnya dan
pembinaan, agar kondisi pekerjaan orang yang bersangkutan mendapat
yang sedang disupervisi dapat imbalan yang bersifat verbal seperti
diketahui kekurangannya (bukan pujian atau imbalan yang bersifat
semata - mata kesalahannya) untuk konkrit, seperti mendapatkan promosi
dapat diberitahu bagian yang perlu atau kenaikan gaji. Penghargaan
diperbaiki. Dalam penelitian ini merupakan salah satu bentuk metode
supervisi diartikan sebagai suatu dalam memotivasi prajurit untuk
pembinaan yang berupa bimbingan meningkatkan kinerja dan prestasinya.
atau tuntunan ke arah perbaikan Dengan menerapkan metode ini bisa
situasi kerja pada umumnya dan menstimulus para prajurit untuk
peningkatan kualitas kerja pada
110 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
melakukan suatu perbuatan yang motivasi kerja rendah, hal ini didorong
positif secara berulang-ulang. oleh beberapa faktor, yang
Berdasarkan dari hasil wawancara diantaranya adalah :
dan observasi di lapangan maka diperoleh a) Faktor Eksternal.
gambaran bahwa unsur pimpinan di (1) Kurangnya bimbingan yang
Kodim 0807/Tulungagung telah dilakukan oleh pimpinan terhadap
memberikan penghargaan bagi prajurit kemampuan dan teknik pengelolaan
yang berprestasi. Mengingat prestasi keuangan prajurit sehingga
yang diperoleh tidak ada yang terlalu berdampak pada masih
menonjol, maka seringkali penghargaan ditemukannya prajurit yang
tersebut diberikan berupa pujian verbal pendapatan bersih tiap bulannya
atau lisan saja. yang minim. Pendapatan yang
Kesimpulan minim merupakan salah satu akar
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif permasalahan dari menurunnya
dengan teknik observasi, wawancara dan motivasi kerja pada prajurit yang
dokumentasi yang dilaksanakan di Kodim berusia menjelang pensiun.
0807/Tulungagung mengenai Motivasi (2)Pada kondisi-kondisi tertentu,
Kerja Prajurit Pada Usia Menjelang pengakomodiran keinginan prajurit
Pensiun di Kodim 0807/Tulungagung, yang berusia menjelang pensiun
sehingga dapat diambil beberapa untuk pindah tugas ke Kodim yang
kesimpulan untuk menjawab rumusan mendekat ke kampung halamannya,
permasalahan seperti yang telah telah menciptakan persaingan yang
disampaikan pada Bab sebelumnya. tidak sehat diantara prajurit. Yang
Adapun kesimpulan tersebut dapat dimana mereka berusaha dengan
dijelaskan sebagai berikut : menggunakan segala cara untuk
1) Kondisi Motivasi Kerja Prajurit Pada mewujudkan keinginan tersebut,
Usia Menjelang Pensiun. Pada manakala tidak terwujud
umumnya tingkat motivasi kerja berdampak pada menurunnya moril
prajurit yang berusia menjelang prajurit, atau dengan kata lain
pensiun di Kodim 0807/Tulungagung motivasi kerjanya rata-rata saja atau
cukup baik, namun masih dalam kondisi buruk motivasi
ditemukannya prajurit yang memiliki kerjanya rendah.
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 111
b) Faktor internal. kondisi ekstrem dapat memicu terjadinya
(1) Minimnya pengetahuan dalam penumpukan personel di wilayah-wilayah
manajemen keuangan yang dimiliki tertentu, mengingat adanya motif prajurit
oleh prajurit, berdampak pada yang berusia menjelang pensiun untuk
kecenderungan untuk berusaha dengan menggunakan segala
menggunakan pendapatannya cara demi pindah ke Kodim yang dekat
tersebut kepada hal-hal yang dengan kampung halamannya.
bersifat konsumtif. Kebiasaan ini 2) Kesiapan Pensiun Prajurit Pada Usia
pada akhirnya berakumulasi pada Menjelang Pensiun. Dengan
ketidaksiapan prajurit yang mencermati kondisi kesiapan pensiun
bersangkutan untuk menghadapi prajurit, maka kesiapan pensiun
pensiun, yang ditandai dengan prajurit telah berjalan dengan optimal
belum adanya rumah pribadi pada sebagian besar prajurit yang akan
ataupun kondisi keuangan yang melaksankan pensiun, hanya pada
tidak layak sementara anak-anaknya sebagian kecil saja yang belum siap, hal
masih membutuhkan dana untuk ini didorong oleh:
sekolah. a) Faktor Eksternal. Terdiri dari
(2) Dengan ketidaksiapan untuk Penghasilan (Payment), Kondisi Kerja
menjalani pensiun tersebut, pada (Working Condition), Kebijakan dan
beberapa kasus berdampak pada Administrasi Satuan (Unit Policy and
ketidak tertarikan prajurit untuk Administration), Hubungan
mengembangkan karier melalui Interpersonal (Interpersonal Relation)
pendidikan secara formal. Hal ini dan Kualitas Pengawasan (Supervisi).
dapat menjadi salah satu tolak ukur b) Faktor Internal. Terdiri dari Prestasi
rendahnya motivasi kerja prajurit (Achievement), Penghargaan
yang berusia menjelang pensiun. (Recognition), Tanggung Jawab
Tingkat motivasi kerja tersebut, (Responsibiity), Kesempatan Untuk
selain berdampak pada individu yang Maju (Advancement) dan Pekerjaan Itu
bersangkutan, maka secara tidak Sendiri (The Work It Self).
langsung juga akan berpengaruh 3) Peranan Pimpinan Untuk Membantu
terhadap kinerja satuan. Dengan Kesiapan Pensiun. Peranan yang
mencermati kondisi diatas, pada kondisi- diambil oleh unsur pimpinan di Kodim
112 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
0807/Tulungagung dalam menjaga dan yang ada di wilayah Tulungagung, yang
meningkatkan motivasi kerja bagi memiliki beberapa perusahaan, perlu
prajurit yang berusia menjelang digandeng untuk memperoleh CSR-nya
pensiun telah dilakukan dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dan komprehensif, namun demikian kepentingan pembekalan keterampilan
perlu diciptakannya sebuah role model dan permodalan bagi prajurit yang
(teladan) pada setiap tingkatan unsur berusia menjelang pensiun. Diharapkan
pimpinan baik pada tingkat Perwira dengan adanya pembekalan dan
maupun Bintara sehingga terdapat permodalan tersebut, prajurit yang
panutan bagi prajurit dalam bersangkutan dapat menyiapkan masa
melaksanakan tugasnya dengan penuh pensiunnya dengan lebih maksimal.
rasa tanggung jawab. Dengan penyiapan masa pensiun yang
Saran maksimal diharapkan prajurit yang
Pengembangan strategi yang dikemas bersangkutan dapat berdinas pada
dalam bentuk saran-saran guna masa-masa akhir kedinasannya dengan
meningkatkan motivasi kerja prajurit yang lebih baik.
berusia menjelang pensiun di Kodim 2) Guna meningkatkan kesiapan pensiun
0807/Tulungagung adalah sebagai prajurit yang berusia menjelang
berikut: pensiun, maka disarankan kepada
1) Guna meningkatkan motivasi kerja bagi Kodim 0807/Tulungagung untuk
prajurit yang berusia menjelang melakukan pembimbingan manajemen
pensiun, maka dapat disarankan agar keuangan yang efektif, Kodim perlu
Kodim 0807/Tulungagung bekerja bekerja sama dengan pihak
sama dengan pemda dan perusahaan pengembang di wilayah untuk
setempat untuk memperoleh CSR, mengembangkan perumahan yang
terutama yang berkaitan dengan terjangkau dan layak bagi prajurit yang
bimbingan pertanian dan peternakan berusia menjelang pensiun sehingga
serta permodalan sehingga prajurit keuangan mereka dalam waktu sedini
dapat mendapatkan kesempatan mungkin dapat disalurkan pada hal-hal
untuk memiliki keterampilan dan usaha yang mendukung kesiapan masa
yang mendukung penyiapan masa pensiunnya. Paling tidak penyiapan
pensiunnya. Besarnya potensi wilayah pensiun pada bagian-bagian pokok,
Motivasi Kerja Prajurit pada Usia Menjelang Pensiun … | Gusti Nyoman Mertayasa | 113
seperti ketersediaan perumahan M Hurlock, E.B, 1999. Psikologi
Perkembangan : Suatu Pendekatan
pribadi prajurit.
Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi
3) Guna meningkatkan peranan unsur kelima, Erlangga , Jakarta.
Malayu S.P Hasibuan, 1996, Manajemen
pimpinan dalam membantu
Sumber Daya Manusia (Dasar, Dan
mewujudkan kesiapan pensiun bagi Kunci Keberhasilan), Bumi Aksara,,
Jakarta.
prajurit yang berusia menjelang
S.P Hasibuan, 2000, Manajemen Sumber
pensiun, maka disarankan agar unsur Daya Manusia, CV. Masagung,
Jakarta.
pimpinan di Kodim 0807/Tulungagung
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos, M.
untuk lebih memperhatikan nasib Si, 2014, Penelitian Kualitatif :
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
bawahannya bukan hanya sekedar
Publik dan Ilmu Sosial lainnya, Fajar
pada saat kedinasan semata. Sehingga Interpratama Mandiri, Jakarta.
Republik Indonesia, 1966, UU RI No. 6
manakala semua cara telah
Tahun 1966 tentang Pemberian
dilaksanakan, maka bagi prajurit yang Pensiun, Tunjangan Bersifat
Pensiun, dan Tunjangan kepada
berusia menjelang pensiun yang tetap
Militer Sukarela.
motivasi kerjanya rendah, yang Mabes TNI, 2005, Skep Pang TNI No :
Skep/252/VI/2005, tanggal 30 Juni
cenderung sulit untuk diatur dan tidak
2005 tentang Bujukin Pemisahan
mendukung kebijakan satuan, Prajurit TNI.
Seskoad, 2015, Nasdep tentang Mata
manakala setiap alternatif pemecahan
Kuliah Manajemen Pertahanan
masalah telah ditempuh, tapi tidak Matra Darat, Sistem Pembinaan
Personel, Bandung.
berhasil juga. Maka prajurit yang
Pusdik Ajen, 2010, Kep Danpusdik Ajen
bersangkutan dapat ditawarkan untuk nomor : Kep/ / / 2010 tanggal
2010 tentang Pemisahan Prajurit,
pensiun dini. Kebijakan tegas ini perlu
Bandung.
diambil agar supaya tidak terjadi Materipsikologi.blogspot.co.id/2012/10/de
wasa-madya.html?m=1, tanggal
penumpukan personel di kodim-kodim
akses 15 Februari 2016.
favorit dan tidak membebani negara www.asabri.co.id, diakses pada tanggal 15
Februari 2016.
untuk menggaji personel yang tidak
http://www.tulungagung.go.id/selayang-
efektif. pandang/wilayah diakses pada
tanggal 14 Mei 2016.
Daftar Pustaka
Prof. Dr. Badeni, M.A, 2014,
Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi, Alfabeta, Bandung.
Prof. Dr. Sugiyono, 2015, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D, Alfabeta, CV, Jakarta.
114 | Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai