PENDAHULUAN
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 alenia ke-4
adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program Pembangunan
Nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
Nasional. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu
dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut bagi setiap puskesmas wajib untuk
melihat sejauh mana puskesmas mampu menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk
menghasilkan capaian program yang diharapkan dan memberi daya ungkit terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu harus dibuat laporan pelaksanaan
kegiatan setiap tahun dalam bentuk laporan tahunan puskesmas.
Penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan – kegiatan yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah – masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Sehingga puskesmas dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya yaitu derajat yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
Sehat.
Laporan tahunan dapat dievaluasi untuk mengetahui berbagai hambatan, peluang dan
kekuatan yang muncul dari pelaksanaan berbagai kegiatan. Berdasarkan latar belakang
tersebut, Puskesmas Lubuk Buaya menyusun laporan tahun 2020 ini, yang memuat hasil
pencapaian program selama tahun 2020 berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanakan diawal tahun.
1.2 Tujuan
2.2 Geografis
Puskesmas lubuk buaya terletak di kelurahan lubuk Buaya dengan wilayah kerja
meliputi 4 kelurahan dengan luas 59.31 Km2 , terletak -0,939 LS/LU dan 100.38428 BT,
dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Padang Sarai
Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Utara
Sebelah Barat : Samudera Indonesia
Sebelah Timur : Wilayah Dadok Tunggul Hitam
Empat kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas lubuk buaya, yaitu:
1) Kelurahan Lubuk Buaya
2) Kelurahan Batang Kabung Ganting
3) Kelurahan Pasie Nan Tigo
4) Kelurahan Parupuak Tabing
PETA PUSKESMAS LUBUK BUAYA
2.3 Demografis
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas lubuk buaya tahun 2020 berjumlah 70208 jiwa.
terdiri dari laki –laki 33647 jiwa dan perempuan 36561 jiwa.
Pr 36561 Pr 1378
Pr 633 Pr 609
Lk (8 tahun) Lk 577
1159
Pr 1242 Pr 608
Pr 1836 Pr 603
Lk 2284 Lk 23080
Pr 2387 Pr 25348
Pr 947
Tabel 2.2 Jumlah sarana umum wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2020
No Sarana Umum dan Lingkungan Jumlah
Tabel 2.3 Sarana Pendidikan Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2020
Tabel 2.6 Sarana Kesehatan Lainnya Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
Tahun 2020
Jenis Sarana
Praktek
Posyandu Apotik / Dokter
Posyandu Dokter
Lansia/ Bps Rumah Spesiali
No Kelurahan Balita Swasta /
Posbindu Obat s
Klinik
1 Lubuk Buaya 17 3 9 2 3 1
2 Bt. Kb. Ganting 12 2 4 1 3 -
3 Pasia Nan Tigo 13 1 4 1 -
4 Parupuk Tabing 20 1 7 1 6 -
Jumlah 62 7 24 4 13 1
b. Tenaga Kesehatan
Tabel 2.7 Jumlah Tenaga kesehatan di Puskesmas lubuk buaya Tahun 2020
No Jenis Pendidikan Jumlah Jenis Status Kepegawaian
Tenaga Kelamin
Lk Pr Pns Ptt Veltr Honor
/Kontrak Bld
1 Dokter S1 5 1 4 3 0 - 2
Umum
2 Dokter S1 3 0 3 3 0 - -
Gigi
3 Skm S1 3 0 3 3 0 - -
4 Perawat D3 /S1 18 3 15 13 0 1 4
D1/Spk 2 0 2 2 0 - -
5 Bidan Div/S2 3 0 3 3 0 - -
D3/D1 26 0 26 13 0 2 12
6 Analis D4 4 0 4 3 0 - 1
7 Asisten Apoteker 1 0 1 0 0 - 1
Apoteke
D3 3 0 2 2 0 - 1
r
8 Gizi D3 3 1 2 3 0 - -
9 Sanitasi D4 1 0 1 1 - - -
D3 1 0 1 - - - 1
10 Perawat D3 1 0 1 1 0 - -
Gigi
11 Adminis S1 2 2 0 1 0 - 1
-trasi SMA 2 2 2 0 - -
12 Mr D3 4 0 4 3 0 - 1
13 Aro D3 1 0 1 1 0 - -
14 Jaga SD/SMA 2 2 0 0 - - 2
Malam
15 Sopir SMA 1 1 0 0 0 - 1
16 Cs/Juru SMA 3 0 3 0 - - 3
Masak
Total 89 10 79 58 0 3 27
c. Pendanaan
Tabel 2.8 Daftar Sumber Dana Kegiatan Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2020
No Uraian Pagu Realisasi Sisa Ket
1 JKN 3.187.418.000 2.950.402.017 96.8
2 BOK 557.894.885 358.262.000 64.216.756.53 64.2%
PENCAPAIAN PROGRAM
PENCAPAI
TARGET REALISASI SPM
AN
SASARA SASAR
NO INDIKATOR/ BULAN SESUA
N AN
ABSO ABSO I
(%) (%) YANG %
LUT LUT STAND
DILAY
AR
ANI
5 Pelayanan Kesehatan pada usia 7928 7928 100 7893 99.6 7893 7893 100%
pendidikan dasar sesuai standar %
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong yang
dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau
komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan
pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para
dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan
mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai
peranan yang besar dalam memengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap
awal maupun tahap-tahap kritisnya dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-
anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga adalah mendidik dan menjaga
anak-anaknya dari usia bayi hingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan
orang tua terutaa ibunya.
Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sedangkan tujuan
khusus program KIA adalah :
1. Meningkatkan kemampuan ibu (pengetahuan, sikap, dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat
guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
posyandu dan sebagainya.
2. Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak
prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban
keluarga, posyandu, karang balita, dan Taman Kanak-Kanak ( TK).
3. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,
ibu menyusui, bayi, dan anak balita.
5. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga, dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
Prinsip pengelolaan Program KIA adalah :
1. Memantapkan dan meningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif
dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok.
2. Meningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu
yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
3. Meningkatan pertolongan persalinan yang bertujuan meningkatan keselamatan ibu
dan anak.
4. Meningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan ( kader dan
bidan) serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.
5. Meningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan
mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.
Pelayanan dan Jenis Indikator KIA :
1. Pelayanan antenatal ( Kesehatan Ibu) Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal
2. Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Ukur Tekanan darah
c. Pemberian Imunisasi TT lengkap
d. Ukur Tinggi fundus uter
e. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
3. Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan
ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada
triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
a. Kegiatan Program Kesehatan Ibu
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 100%
2. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%
3. Cakupan penjaringan ibu hamil resti 100%
4. Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani 80 %
5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan 95 %
6. Cakupan pelayanan nifas 90%
7. Forum komunikasi bidan
8. Kelas ibu
9. Audit kematian maternal
b. Kegiatan Program Kesehatan Anak
1. Cakupan Pelayanan Kunjungan neonatus lengkap 97.9 %
2. Cakupan Pelayanan Kunjungan bayi 86.4 %
3. Cakupan Pelayanan Kunjungan Anak balita 85.6 %
4. Cakupan Pelayanan Kunjungan Anak prasekolah 84.2 %
5. Kelas ibu balita
6. MTBM
7. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal 94,2 %
8. Audit kematian perinata
c. Kegiatan Program Kesehatan KB
1. Cakupan peserta KB Aktif 12.9 %
2. Cakupan peserta KB Baru 50.04 %
3. Pelayanan IVA : peserta IVA sebanyak 157 orang
4. Pelayanan KB kerjasama dengan PLKB dan BKKB
5. Safari KB
3.2.1.2 Program Promosi Kesehatan
Visi Indonesia sehat yang mandiri dan berkeadilan yaitu pilar perilaku sehat.
Promosi kesehatan menjadi program unggulan atau primadona program kesehatan.
Kegiatan promkes di puskesmas identik dengan kegiatan penyuluhan, namun lingkup
kegiatan promkes di puskesmas sesungguhnya sangat luas. Selain memberikan pendidikan
kesehatan untuk merubah perilaku masyarakat melalui upaya-upaya penyuluhan, promkes
juga mencakup kegiatan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Kegiatan-kegiatan program promosi kesehatan di Puskesmas Lubuk Buaya adalah
sebagai berikut:
1. Penyuluhan kesehatan kepada individu atau kelompok di dalam gedung dan luar
gedung, terjadwal dan tidak terjadwal secara lintas program.
2. Penyuluhan keliling ke seluruh wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya dalam waktu-
waktu tertentu atau menjelang kegiatan yang bersifat massal.
3. Memfasilitasi kegiatan pembinaan masyarakat dalam berbagai program yang terkait
dengan pemberdayaan masyarakat seperti posyandu, kelurahan siaga, dan UKBM lain.
4. Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga dan Sekolah
5. Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor
6. Menyediakan media-media penyuluhan yang inovatif
3.2.1.3 Program Kesehatan Lingkungan
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang memerlukan
integrasi dari berbagai sektor terkait untuk mengatasinya. Sasaran higene sanitasi makanan
dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga, dan makanan jajanan (diolah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap
untuk dijual. Cakupan kegiatan Kesehatan lingkungan di Puskesmas Lubuk Buaya tahun
2016 sebagai berikut :
a. Pengawasan Tempat Pengelola Makanan (TPM)
Cara melindungi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya dari
faktor risiko lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan, salah satunya
adalah terselenggaranya pengawasan terhadap TPM yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Kegiatan ini dilakukan melalui pembinaan terhadap pengelola dan
pembuat makanan pada tempat pengelolaan dan penyediaan makanan di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Kegiatan pengawasan pengamanan makanan dan
minuman ini meliputi pengawasan terhadap kebersihan peralatan, pengolahan dan
penyajian makanan dan minuman, k e m u d i a n hygiene masing- masing pembuat
makanannya dan pemeriksaan organoleptis makanan yang siap disajikan.
b. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Untuk mencegah akibat yang
timbul dari tempat-tempat umum. Usaha-usaha yang dilakukan dalam sanitasi
tempat-tempat umum dapat berupa :
1. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap faktor lingkungan dan faktor
manusia yang melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum.
2. Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut pengertian dan
kesadaranmasyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari tempat-tempat
umum.
Peran sanitasi tempat-tempat umum dalam kesehatan masyarakat adalah :
1. Kondisi fisik lingkungan TTU yang memenuhi syarat :
a. Kualitas kesehatan.
b. Kualitas sanitasi.
2. Psikologis bagi masyarakat :
a. Rasa keamanan (security) : bangunan yang kuat dan kokoh sehingga tidak
menimbulkan rasa takut bagi pengunjung.
b. Kenyamanan (confortmity) : misalnya kesejukkan.
c. Ketenangan (safety) : tidak adanya gangguan kebisingan, keramaian
kendaraan.
3.2.1.4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Program P2P pada tingkat puskesmas bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian yang disebabkan oleh penyakit menular dan tidak menular yang ditemukan
diwilayah Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Puskesmas telah melakukan kegiatan – kegiatan
promotif dan preventif seperti, surveylains epidemiologi, SKDR, pelacakan kasus,
penyelidikan epidemiologi dan penyuluhan tentang penyakit menular dan penyakit tidak
menular serta adanya program imunisasi yang dapat mencegah penyakit tersebut yang
dikenal dengan PD3I.
A. Program Surveylans
Kegiatan pokok Surveylans ada 5 komponen yaitu :
1. Pengumpulan/ pencatatan kejadian ( data ) yang dapat dipercaya
2. Pengelolaan data untuk dapat memberikan keterangan
3. Analisa dan interprestasi data untuk keperluan kegiatan
4. Perencanaan penanggulangan khusus dan program pelaksanaannya.
5. Evaluasi/ penilaian kegiatan
Tujuan Surveylans adalah :
1. Deteksi KLB, Letusan dan Wabah
2. Memonitor kecendrungan penyakit endemik
3. Evaluasi intervensi
4. Memonitor kemajuan pengendalian
5. Memomitor kinerja program
6. Prediksi KLB, Letusan, wabah ( endemik)
7. Memperkirakan dampak masa datang dari penyakit
Jenis laporan Surveylans di Puskesmas Lubuk Buaya adalah :
1. W1 ( Laporan Wabah)
Selama tahun 2020 tidak ada kejadian wabah maupun KLB
2. W2 ( Laporan Mingguan)
Semua laporan W2 selama tahun 2020 berjumlah 52 kali yaitu dalam 52 minggu
semua sudah terlaporkan dalam SKDR Pusat dengan tepat dan lengkap.
3. STP ( Laporan Suerveylans Terpadu Puskesmas)
4. Laporan Kasus Diare
5. Laporan Kasus Pneumonia
6. Laporan C1 ( Campak )
7. Laporan Kasus DBD
8. Laporan Kasus ILI
9. Laporan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies
10. Laporan Kasus Malaria
11. Laporan Kasus Filariasis
B. Kasus Diare
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan dan penyebab utama kematian.
Diare sering terjadi terutama di daerah endemik, kesehatan lingkungan yang buruk dan PHBS
yang masih rendah. Kegiatan program diare yang dilakukan Puskesmas Lubuk Buaya adalah
dengan pengumpulan data kasus setiap minggu dan Pelacakan Epidemiologi.
C. Kasus Pneumonia
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemui pada paru –
paru dan disebabkan oleh mikro organisme. Penyakit ISPA yang berlanjut menjadi
pneumonia sering terjadi pada anak-anak terutama bila kurang gizi, keadaan lingkungan yang
kurang hygiene, resiko terjadi terutama pada anak- anak karena meningkatnya kemungkinan
infeksi silang, beban imunologis yang terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan
cacing.
D. Kasus Campak
Penyakit Campak dikenal dengan Morbili yang merupakan penyakit sangat menular
dan disebabkan oleh virus. Adapun diagnosa banding adalah rubella, DBD, varicella, alergi
obat dan milaria. Tahun 2020 ini Puskesmas Lubuk Buaya telah berupaya menekan agar
kasus campak tidak meningkat diantaranya dengan memberikan penyuluhan tentang arti
pentingnya imunisasi campak pada Bayi dan balita.
E. Kasus DBD
Seluruh wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya sudah termasuk kelurahan kedalam
stratifikasi endemis, yang artinya setiap tahun selalu ada kasus di masing-masing kelurahan.
Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan adalah penyelidikan epidemiologi, PJB DBD
dengan adanya serdadu jentik di sekolah-sekolah dan bundo peduli jentik.
G. Program TB
Terdiri atas :
NO PROGRAM MASALAH
1 Standar Pelayanan Masih ada usia produktif (15-59 tahun) belum mendapatkan
Minimal pelayanan kesehatan sesuai standar
Masih ada penderita hipertensi belum mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Masih ada penderita Diabetes Meilitus yang belum
mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar
2 KIA / KB Cakupan K1 Ibu hamil tidak tercapai 25.75% dari target 100%
Cakupan K4 Ibu hamil tidak tercapai 31.2% dari target 100%
Cakupan Bumil Resti tidak tercapai 14.9% dari target 100%
Cakupan persalinan nakes tidak tercapai 33.6% dari target
100%
Cakupan nifas tidak tercapai 34.4% dari target 100%
Maternal komplikasi tertangani tidak tercapai 9.5% dari target
80%
Terdapat kasus kematian ibu 1 orang dengan target 0 kematian
35,9 % bayi belum mendapat pelayanan sesuai standar (target
100%)
Terdapat kasus kematian bayi 14 orang dengan target 0
kematian
32,7% neonatus yang belum KN lengkap (target 100%)
35% anak balita belum mendapat pelayanan sesuai standar
(target 100%)
56,7% apras belum mendapat pelayanan sesuai standar (target
95%)
Masih ada 1.28% PUS yang belum berKB
Masih ada 40.4% PUS KB aktif yang mengalami 4T
Masih ada 0,24% PUS ALKI
3 Promosi Rendahnya pencapaian D/S Posyandu
Kesehatan
Rendahnya pencapaian PHBS rumah tangga
Masih banyak pengobatan tradisional yang belum mempunyai STR
Belum terbentuknya SBH
Terdapat murid yang mengalami penyakit skabies di pesantren
4 P2P Masih banyaknya kasus DBD
Masih banyaknya Kasus Diare
Masih ada 33,95% saspec yang belum diperiksa (target 100%)
Masih ada 2,96% penderita TB yang belum mendapatkan pengobatan
(target 65%)
Masih ada 26.2 % bayi yang belum IDL
Masih ada 26 % bayi yang belum mendapat DPT-hb-hib3
Masih ada 26 % bayi yang belum mendapat polio4
Masih ada 27.1% bayi yang belum mendapat IPV
Masih ada 30.22% lagi ibu hamil yang belum dilakukan skreening HIV
Masih ada 0,44 pasien IMS yang belum melakukan pemeriksaan dan skreen
ing HIV
63.88 % masyarakat yang berusia 15 -59 tahun belum mendapatkan skreni
ng kesehatan
62.50 % sasaran penderita hipertensi belum mendapatkan pelayanan keseh
atan
5 Kesehatan Masih ada 11% TTU belum sesuai standar kesehatan
Lingkungan
Masih ada 18 % TPM yang belum sesuai standar kesehatan
Masih ada 30 % DAMIU yang belum memenuhi syarat kesehatan
Masih ada 4.5% akses air minum masyarakat yang belum berkualitas
Masih ada 3.3 % Masyarakat yang belum akses jamban
6 Gizi Masih ada 25,6% bayi yang belum mendapat ASI Eksklusif (target 80%)
Masih ada 31,2% bumil belum mendapat tablet Fe 90 tablet (100%)
Masih ada 28% balita yang tidak ditimbang BB (target 85%)
Masih ada 35,8% anak balita (12-59 bulan) yang belum mendapat vitamin
A (target 100%)
Masih ada 33,6% bufas yang belum mendapat vit A sebanyak 2 kapsul
(target 100%)
7 UKS Tingginya angka caries gigi pada anak sekolah
Masih banyak anak sekolah berstatus gizi kurus
Tidak semua anak mendapatkan pemeriksaan berkala
8 Lansia Belum semua lansia baru terjaring sreening (78,4% dari target 100%)
10 keompok baru telaksana dengan target 25 kelompok per tahun
Masih rendahnya kunjungan lansia ke Posyandu Lansia
Masih kurang kesadaran lansia untuk memeriksakan kesehatannya ke Posy
andu Lansia
9 Kesehatan Jiwa Belum semua pasien jiwa datang berobat (153 jiwa dari target 157 jiwa)
Penjaringan pasien jiwa baru
Kunjungan rumah pasien ODGJ
Persediaan obat utuk pasien ODGJ masih kurang
10 UKP Waktu tunggu pemeriksaan oleh dokter di Poli Umum dan Poli Lansia yang
lama sehingga terjadi penumpukan pasien
Sering terjadinya kekosongan obat di Puskesmas karena tidak tersedianya st
ok obat di Gudang Farmasi.
Pelayanan di UGD, Poli MTBS, dan Poli Anak Remaja sering terkendala k
arena tidak adanya dokter jaga yang standbye.
Jaringan internet computer ruang pelayanan UGD, Poli Umum, dan Poli La
nsia terkadang bermasalah sehingga entryan ePuskesmas tidak real time
Jumlah kunjungan rawatjalan bumil sangat rendah
Ratio tambalan dan pencabutant idak mencapai target
Murid SD/MI yang membutuhkan perawatan tidak datang ke puskesmas
Tidak semua murid SD/MI yang menerima DHE
11 PIS-PK Masih ada penderita hipertensi tidak teratur berobat
Masih ada masyarakat yang merokok
N Masalah U S G Tot
o al
1 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 1 1 1 3
2 Pelayanan kesehatan pada penda penderita hipertensi 2 2 2 6
3 Pelayanan kesehatan pada penderita diabetes melitus 3 3 3 9
4 Cakupan K1 Ibu hamil tidak tercapai 25.75 6 5 6 17
5 Cakupan K4 Ibu hamil tidak tercapai 31.2% 5 4 5 14
6 Cakupan Bumil Resti tidak tercapai 14.9% 4 1 1 6
7 Cakupan persalinan nakes tidak tercapai 33.6% 5 3 4 12
8 Cakupan nifas tidak tercapai 34.4% 2 2 3 7
9 Maternal komplikasi tertangani tidak tercapai 9.5% 3 6 2 11
10 Kasus kematian ibu 1 orang 1 6 5 12
11 35,9 % bayi belum mendapat pelayanan sesuai standar 5 5 4 14
12 Tingginya angka kematian bayi 5 5 3 13
13 32,7% neonatus yang belum Kunjungan Neonatal (KN) lengkap 5 4 3 12
14 35% anak balita belum mendapat pelayanan sesuai standar 3 4 4 11
15 56,7% apras belum mendapat pelayanan sesuai standar 2 2 2 6
16 1.28% Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum ber-KB 3 2 2 7
17 40.4% Pasangan Usia Subur (PUS) KB aktif yang mengalami 4T 4 4 3 11
18 Masih ada 0,24% PUS Anemia LILA Kronis Infeksi Menular 2 3 4 9
Sex (ALKI)
19 Rendahnya pencapaian D/S Posyandu 4 5 4 13
20 Rendahnya pencapai PHBS rumah tangga 5 4 5 14
21 Pengobatan tradisional yang belum mempunyai STR 3 2 2 7
22 Belum terbentuknya SBH 1 1 1 3
23 Masih ditemui murid yang mengalami penyakit skabies di pesant 2 3 3 8
ren
24 Banyaknya kasus DBD 1 2 2 5
25 Banyaknya Kasus Diare 2 1 1 4
26 Masih ada 34,05% saspec yang belum diperiksa 1 2 2 6
27 Masih ada 2,96% penderita TB yang belum mendapatkan pengob 2 1 1 4
atan
28 26.2 % bayi yang belum IDL 5 5 5 15
29 26 % bayi yang belum mendapat DPT-hb-hib3 3 3 3 9
30 26 % bayi yang belum mendapat polio4 3 3 3 9
31 27.1% bayi yang belum mendapat IPV 4 4 3 11
32 30.22% lagi ibu hamil yang belum dilakukan skreening HIV 2 2 2 6
33 0,44 pasien IMS yang belum melakukan pemeriksaan dan skreen 1 1 1 3
ing HIV
34 11% TTU belum sesuai standar kesehatan 2 2 3 6
35 18 % TPM yang belum sesuai standar kesehatan 1 1 2 4
36 30 % DAMIU yang belum memenuhi syarat kesehatan 4 4 4 12
37 4.5% akses air minum masyarakat yang belum berkualitas 3 3 3 9
38 3.3 % Masyarakat yang belum akses jamban 5 5 5 15
39 25,6% bayi yang belum mendapat ASI Eksklusif 5 5 2 12
40 31,2% bumil belum mendapat tablet Fe 90 tablet 4 4 5 13
41 28% balita yang tidak ditimbang BB 1 1 1 3
42 35,8% anak balita (12-59 bulan) yang belum mendapat vitamin A 2 3 4 9
43 33,6% bufas yang belum mendapat vit A sebanyak 2 kapsul 3 2 3 8
44 Tingginya angka karies gigi pada anak sekolah 1 2 3 6
45 Masih banyak anak sekolah berstatus gizi kurus 2 2 1 5
46 Tidak semua anak mendapatkan pemeriksaan berkala 1 2 1 4
47 Belum semua lansia baru terjaring sreening 1 2 2 5
48 10 keompok baru telaksana 1 2 3 6
49 Masih rendahnya kunjungan lansia ke Posyandu Lansia 2 4 3 9
50 Masih kurang kesadaran lansia untuk memeriksakan kesehatanny 2 2 3 7
a ke Posyandu Lansia
51 Kunjungan pasien jiwa masih rendah 3 4 4 11
52 Penjaringan pasien jiwa baru 1 3 4 8
53 Kunjungan rumah pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) 1 3 3 7
54 Persediaan obat utuk pasien ODGJ masih kurang 3 1 2 6
55 Waktu tunggu pemeriksaan oleh dokter di Poli Umum dan Poli L 5 5 5 15
ansia yang lama sehingga terjadi penumpukan pasien
56 Sering terjadinya kekosongan obat di Puskesmas 5 4 3 12
57 Pelayanan di UGD, Poli MTBS, dan Poli Anak Remaja sering ter 5 4 4 13
kendala
58 Jaringan internet computer ruang pelayanan UGD, Poli Umum, d 4 3 4 11
an Poli Lansia terkadang bermasalah
59 Jumlah kunjungan rawatjalan bumil sangat rendah 3 2 1 6
Lingkugan
Kurangnya perhatian4.4 Money
Material
kepala desa/ kelurahan
4.5
terhadap warga yang4.6
sedang hamil Masih ada bumil Masi terdapat
4.7 Kurangnya
yang faskes yang belum
kepedulian warga
tidak memiliki jamin melakukan ANC
sekitar terhadap
kesehatan bumil an kesehatan
Cakupan K1 bumil belum
tercapai sebesar 25,75%
Masih ada bumil yang
Pendataan bumil tidak peduli terhadap
belum maksimal Nakes kurang
kandungan
proaktiv dalam
Kurangnya media Laporan bumil dari memberi penyuluhan
promosi (media cetak faskes luar wilayah
dan media elektronik) tidak terkoordinir
Metode
Man
PRIORITAS PENYEBAB MAS ALTERNATIF PEME PEMECAHAN MAS
MASALAH ALAH CAHAN MASALAH A LAH TERPILIH
Cakupan K1 Pendataan bumil be Melakukan pendataan bu Melakukan pendataan b
Ibu hamil lum maksimal mil umil
tidak terca-
Laporan dari faskes Melakukan koordinasi Melakukan koordinasi
pai 25.75 %
di luar wilayah be- dengan fasyankes dengan fasyankes
lum terkoordinir
Meningkatkan koordinasi Meningkatkan koordina
petugas yang turun si petugas yang turun
pembinaan keluarga pembinaan keluarga
sehat sehat
Nakes kurang
proaktiv dalam
penyuluhan
Kurangnya
perhatian kepala
desa/ kelurahan
terhadap warga
yang sedang hamil
Masih ada faskes Pembinaan ke faskes Pembinaan ke faskes
yang belum melaku
Pertemuan dan kerjasa- Pertemuan dan kerjasa
kan pelayanan
ma jejaring majejaring
ANC sesuai standar
Melakukan monitoring r Melakukan monitoring ruti
utin oleh koordinator n oleh koordinator
Pelaporan dari jej Melakukan pemantauan Melakukan pemantauan pd
aring belum berja pada jejaring untuk me jejaring untuk memberikan
lan secara kontini mberikan laporan tepat laporan tepat waktu
u waktu
Sarana promosi Memperbanyak sarana Membuat sarana promosi s
yang masih ku- promosi seperti : brosur, eperti : brosur, leaflet, fam
rang ( brosur, leaf leaflet, famplet & poster plet & poster
let, famplet & po
ster )
Dukungan yg kur Advokasi kepada Lintas Advokasi kepada Lintas Se
ang dri lintas sekt Sektoral, Mitra Pelayan ktoral, Mitra Pelayanan &
oral, Mitra Pelay an & TOMA dlm pelaks TOMA dlm pelaksanaan P
anan & TOMA anaan Posyandu osyandu
Tempat pelaksan Memusyawarahkan dgn Memusyawarahkan dgn Lu
aan posyandu yg Lurah, RT, RW tentang rah, RT, RW tentang tempa
kurang memadai tempat pelaksanaan pos t pelaksanaan posyandu ya
yandu yang aman, nyam ng aman, nyaman & murah
an & murah dijangkau dijangkau oleh masyarakat
KEMA
UR SEV BI MPUA TO
ALTERNATIF PEMECAHAN GEN ERI AY N TA
SI TY A MERU L
BAH
Melakukan pendataan ulang sasaran disetiap kelurahan 5 5 4 6 20
Memberikan penyuluhan dengan menggunakan
5 5 4 5 19
media efektif yang menarik
Melakukan pembinaan ttg SOP imunisasi kpd petugas secara ber
5 4 3 4 16
kala
Memberikan pelatihan tentang cara penyuluhan kepada petugas 4 4 3 5 16
Melakukan peningkatan kapasitas petugas tentang pengisian koh
4 5 4 4 17
or
Melakukan monitoring rutin oleh koordinator 5 5 4 6 20
Melakukan pemantauan pd jejaring untuk memberikan laporan
4 3 3 5 15
tepat waktu
Memperbanyak sarana promosi seperti : brosur, leaflet, pamflet
5 4 5 5 19
& poster
Advokasi kepada Lintas Sektoral, Mitra Pelayanan & TOMA dal
5 3 4 5 18
am pelaksanaan Posyandu
Memusyawarahkan dgn Lurah, RT, RW tentang tempat pelaksan
aan
4 5 4 5 18
posyandu yang aman, nyaman & murah dijangkau oleh masyarak
at
PRIORITAS M PENYEBAB MAS ALTERNATIF PEME PEMECAHAN MA
ASALAH ALAH CAHAN MASALAH SALAH TERPILIH
Belum ada Perilaku masyarakat Penyuluhan lebih Melakukan
RW/Kelurahan yang BABS ditingkatkan lagi pemicuan yang lebih
yang kreatif
Melakukan pemicuan
mendeklarasi
Stop BABS
Melibatkan kader dalam
memotivasi masyarakat Pelatihan kader
untuk stop BABS STBM
Faktor ekonomi Membuat proposal Membuat proposal
yang masih kurang untuk bantuan jamban untuk bantuan
jamban
Memasukkan data KK
ke BDT kelurahan Memasukkan data
KK ke BDT
kelurahan
Kerjasama lintas Meningkatkan Pertemuan dengan
sektor dan Toma kerjasama lintas sektor lintas sektor secara
masih kurang dan Toma berkala
URGENS KEMAMPUAN
ALTERNATIF PEMECAHAN SEVERITY BIAYA TOTAL
I MERUBAH
Penyuluhan lebih ditingkatkan lagi 4 5 3 5 17
Melakukan pemicuan 5 5 4 6 20
Melibatkan kader dalam memotivasi masyarakat
5 4 3 5 17
untuk stop BABS
Membuat proposal untuk bantuan jamban 4 5 6 6 19
Memasukkan data KK ke BDT kelurahan 5 4 4 4 17
Pertemuan dengan lintas sektor secara berkala 5 4 3 4 16
Mengetahui
jumlah ibu
Ibu hamil di 100% ibu hamil Pengadaan alat
Melakukan hamil baik
wilayah di wilayah kerja bahan,
pendataan bu risiko rendah, ATK Kade
kerja Puskesmas transportasi
mil risiko tinggi,
Puskesmas terdata kader
dan sangat
tinggi
Kunjunga Melakukan Mengetahui Ibu hamil 100% ibu hamil Transportasi, ATK Kade
n K1 pendataan bu jumlah bumil wilayah yang belum pengadaan alat
pada Ibu mil yang ti- yang belum kerja memiliki JKN dan bahan
Hamil dak memiliki memiliki JKN Puskesmas terdata
jaminan kese dan
hatan mengarahkan
bumil untuk
memiliki JKN
Meningkatka Tenaga
100%
n kualitas kesehatan ATK,
Meningkatnya Transportasi,
Pembinaan tenaga bagian KIA- infocus, Dokt
kualitas tenaga snack, biaya
ke Faskes pelaksana KB wilayah soundsyste bidan
pelaksana pemateri
bagian KIA- kerja m, laptop
bagian KIA-KB
KB puskesmas
Memberikan
Memberikan informasi Ibu yang 100% Ibu
penyuluhan untuk ibu memiliki paham ATK,
Transportasi,
dengan meng mengenai bayi di mengenai infocus, Dokt
snack, biaya
gunakan pentingnya wilayah pentingnya soundsyste bidan
pemateri
Bayi media efektif dilakukan kerja dilakukan IDL m, laptop
belum bayi
IDL Melakukan
pengecekan
rutin kepada
Tenaga 100% tenaga
Melakukan m enaga
pelaksana pelaksana
onitoring ruti pelaksana Tena
wilayah melaksanakan Transportasi ATK
n oleh koordi untuk keseh
kerja program IDL
nator meninjau
Puskesmas kepada bayi
terlaksananya
program IDL
kepada bayi
Memperbany Memberikan Ibu yang 100% Ibu yang Transportasi, ATK Kade
ak sarana pro informasi memiliki memiliki bayi pengadaan alat Dokt
untuk ibu
mengenai paham
mosi seperti : bayi di
pentingnya mengenai
brosur, leaflet wilayah
pelaksanaan pentingnya dan bahan bidan
, pamflet & kerja
IDL ke bayi pelaksanaan
poster Puskesmas
melalui media IDL ke bayi
promosi
Bayi Terciptanya
yang kesepakatan
Masyarak Memberikan
Masyarakat
at belum informasi 100%
yang belum
mendapat untuk masyarakat
memiliki Transportasi, ATK,
kan akses Penyuluhan masyarakat paham
akses snack, laptop,
jamban lebih mengenai mengenai Dokt
jamban yang pemateri,peng infocus,
ditingkatkan pentingnya pentingnya bidan
memadai di adaan alat dan soundsyste
lagi memiliki memiliki akses
wilayah bahan m
akses jamban jamban yang
kerja
yang memadai
puskesmas
memadai
Masyarakat
yang belum
Melibatkan Masyarakat
Masyarakat memilki Transportasi,
kader dalam termotivasi dan
sadar untuk akses pemateri,
memotivasi sadar akan
BAB tidak di jamban yang snack, ATK Kade
masyarakat pentingnya
sembarang memadai di pengadaan alat
untuk stop buang air pada
tempat wilayah dan bahan
BABS tempatnya
kerja
puskesmas
Mendapatkan
bantuan dari
Pemerintah
pemerintah
memberikan
Membuat untuk
bantuan untuk
proposal pembuatan Transportasi, ATK, Ketu
Pemerintah masyarakat
untuk jamban yang pengadaan alat printer, bidan
setempat yang terkendala
bantuan memadai bagi dan bahan laptop Kesl
ekonomi dalam
jamban masyarakat
pembuatan
Masyarak yang
jamban
at belum terkendala
mendapat ekonomi
kan akses Memasukkan Mengetahui Masyarakat 100% Transportasi, ATK Kade
jamban data KK ke jumlah yang belum masyarakat pengadaan alat
BDT masyarakat memiliki yang belum dan bahan
kelurahan yang belum akses memiliki akses
memiliki jamban yang jamban yang
memadai memadai di
akses jamban
wilayah wilayah kerja
yang
kerja puskesmas
memadai
puskesmas terdata
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Lubuk Buaya
Survey cepat ini dapat memberikan gambaran terhadap situasi dan kondisi yang
dialami oleh ibu hamil, dapat memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah, dan
membantu meningkatkan persentasi cakupan K1 ibu hamil di Puskesmas Lubuk Buaya.
2. Bagi Masyarakat
Hasil survey cepat ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai
pentingnya pelayanan K1, meningkatkan kemauan ibu hamil untuk melakukan
kunjungan pertama saat awal kehamilan.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui masalah-masalah apa saja yang sedang dialami masyarakat
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya.
E. Ruang Lingkup Survey
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya.
F. Pelaksanaan Survey
1. Sasaran Survey
Sasaran survey cepat adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk
Buaya.
2. Instrumen Survey
Instrumen yang digunakan pada survey cepat ini adalah kuesioner tentang
pengetahuan, sikap, tindakan, dan dukungan suami ibu hamil yang berkunjung ke
Puskesmas Lubuk Buaya.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampling yang digunakan pada survey cepat ini adalah
dengan menggunakan rumus slovin (Imran, 2017):
n= 1433
1 + 1433. (20%)2
= 24 orang.
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) 10%
4. Metode
Survey cepat dilakukan dengan alat bantu kuesioner. Setiap sampel diberikan
kuesioner yang berisi 6-10 pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap, tindakan, dan
dukungan suami ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Buaya
G. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
panginderaan terhadap suatu subyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indra manusia, seperti indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2010).
1 Tinggi 6-10
2 Rendah 0-5
2. Sikap
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
orang lain, obyek atau isue (Azwar, 2003 ). Sikap adalah pandangan-pandangan atau
perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek (Purwanto,
1999). Pengukuran variabel sikap ibu hamil didasarkan pada skala ordinal. Skala
ordinal dinilai dari 10 buah pertanyaan. Setiap sikap yang bernilai positif akan diberi
skor (2-4) dan jawaban bernilai negatif diberi skor (0-1). Jumlah skor maksimal
adalah 40, kemudian skor diakumulasikan menjadi 2 kategori, yaitu :
1 Baik : 21-40
2. Kurang Baik : 0-20
3.Perilaku
Pengukuran variabel tindakan ibu hamil didasarkan pada skala ordinal. Skala ordinal
dinilai dari 6 buah pertanyaan. Setiap tindakan yang bernilai positif akan diberi skor
(1) dan jawaban bernilai negatif diberi skor (0). Jumlah skor maksimal adalah 6,
kemudian skor diakumulasikan menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Baik : 4-6
3. Kurang Baik : 0-3
4. Dukungan Suami
1. Baik : 6-10
3. Kurang Baik : 0-5
responden terhadap K1 ibu hamil. Penelitian ini dilakukan pada tanggal . Sampel
merupakan ibu hamil yang mengunjungi Puskesmas Lubuk Buaya. Jumlah sampel
adalah kuesioner.
Kuesioner mengenai pengetahuan responden tentang ASI eksklusif terdiri dari
Tinggi Rendah
Persentase Persentase
Jawaban Jawaban
NO Pertanyaan
Benar Salah
(%) (%)
1 Menurut ibu pengertian dari
pemeriksaan kehamilan adalah:
a. 4 kali 90 10
b. 3 kali
c. 2 kali
d. 1 kali
6 Pada saat usia kehamilan memasuki
trimester 2 (14-28 minggu) berapa
kalikah minimal ibu hamil memeriksakan
kehamilannya :
a. 1 kali 0 100
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Identitas ibu hamil 93 7
c. Riwayat kontrasepsi/KB
d. Kehamilan sebelumnya dan
kehamilan sekarang
Jawaban Responden
Sangat
N Sangat Kurang Tidak Tidak
o Pertanyaan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
Persentase Persentase
N
Pertanyaan Jawaban Jawaban
O
Positif Negatif
1 Apakah ibu hamil sering mengeluh
kesulitan untuk pergi ke puskesmas?
80 20
a. Tidak
b. Ya
2 Apakah jarak tempat tinggal ibu mudah 80 20
dijangkau ke puskesmas?
a. Ya
b. Tidak
3 Bagaimana akses jalan menuju
puskesmas?
100 0
a. Mudah
b. Sulit
4 Berapa lama waktu tempuh yang ibu
butuhkan dari tempat tinggal ibu hamil
ke puskesmas? 77 23
a. Singkat (˂ 15 menit)
b. Lama ( ≥15 menit)
5 Apakah ibu hamil dapat menempuh
perjalanan menuju ke puskesmas?
100 0
a. Dapat
b. Tidak dapat
6 Dengan apa ibu hamil menempuh
perjalanan ke puskesmas?
23 77
a. Dengan alat transportasi sendiri
b. Dengan alat transportasi umum
Tabel 5.4 Distribusi hasil pertanyaan tentang pernyataan dukungan suami terhadap
ibu hamil
Dukungan Jumlah Persentase (%)
Suami
Baik 30 100
Buruk 0 0
Total 30 100
Persentase Persentase
Jawaban Jawaban
NO Pertanyaan
Positif Negatif
(%) (%)
1 Apakah suami anda selalu 100 0
menyediakan waktu dan fasilitas
untuk keperluan pemeriksaan
kehamilan?
a. Ya
b. Tidak
2 Apakah suami anda selalu
mengingatkan tentang perilaku yang
tidak baik dilakukan dalam
kehamilan? 100 35
a. Ya
b. Tidak
3 Apakah suami anda mendukung
kehamilan ibu yang sekarang?
100 36
a. Ya
b. Tidak
4 Apakah suami anda mengikatkan ibu
untuk kontrol minum obat setiap
saat? 70 30
a. Ya
b. Tidak
5 Apakah suami anda mengantar ibu
ke posyandu untuk memeriksakan
kehamilan? 73 27
a. Ya
b. Tidak
6 Suami setiap bulan mengingatkan
Ibu untuk memeriksa kehamilan
87 13
a. Ya
b. Tidak
7 Apakah suami anda memberikan
dukungan biaya untuk memeriksakan
kehamilan 100 0
a. Ya
b. Tidak
8 Apakah suami anda memberikan
dukungan moral untuk
memeriksakan kehamilan 100 0
a. Ya
b. Tidak
9 Apakah suami anda memberikan 73 27
dukungan emosional untuk
memeriksakan kehamilan
a. Ya
b. Tidak
10 Apakah suami anda memberikan
perhatian penuh berupa kerjasama
yang positif untuk memeriksakan
kehamilan 87 13
a. Ya
b. Tidak
perilaku yang baik terhadap cakupan K1 bumil serta juga mendapat dukungan
3. Perencanaan
1. Penyuluhan kepada K1 kepada PUS dan catin mengenai ANC, K1, dan
4.