Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MANDIRI

MATEMATIKA EKONOMI

MATEMATIKA KEUANGAN

Di susun oleh :

Nama : Rikasaari Ambarita


Npm : 190910145

Dosen Pembimbin:
Yuliadi, S.Si., M.Ak.

UNIVERSITAS PUTERA BATAM


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Matematika Keuangan” ini
dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun saya menyadari masih banyak terdapat
kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Yuliadi, S,Si., M.Ak. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Meskipun dalam penyusunan makalah ini saya banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Saya menyadari bahwa pada penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pihak yang telah membaca makalah ini.

Di akhir saya berharap makalah sederhana saya ini dapat dimengerti oleh pihak
yang membaca. saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
makalah saya ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Batam, 09 januari 2020

Rika

2
Daftar Isi

Halama
n Daftar isi.3

BAB-I Pendahuluan................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................4
1.2 Tujuan..................................................................................................4
1.3 Manfaat................................................................................................4

BAB-II Isi...............................................................................................................5
2.1 Pengertian Matematika Keuangan........................................................5
2.2 Bunga Tunggal.....................................................................................5
2.3 Bunga Majemuk...................................................................................8
2.4 Arus Kas ( Cash Flow )........................................................................11
2.5 Anuitas................................................................................................14

BAB-III Penutup....................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.........................................................................................18

Daftar Pustaka........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang

Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berbagai bidang cabang disiplin
ilmu, mempunyai peranan yang sangat menonjol sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan. Dalam mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu sosial,
matematika semakin banyak digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan
ataupun perencanaan.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang aplikasinya sangat


mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan
matematika selalu dibutuhkan, tidak hanya dibidang matematika saja, tetapi juga
mempengaruhi cabang ilmu lainnya. Selain itu, banyak fenomena yang selalu kita
jumpai dan itu menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam kehidupan sehari-
hari.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas matematika
ekonomi. Serta Mahasiswa mampu mengerti tentang karakteristik matematika
yang banyak digunakan dalam bidang keuangan.

1.3 Manfaat

Membantu pembaca agar dapat lebih memahami tentang matematika keuangan.


BAB II
ISI

2.1 Pengertian Matematika Keuangan

Matematika keuangan adalah bagian dari matematika terapan yang berkaitan


dengan pasar keuangan. Matematika keuangan ini memiliki hubungan erat dengan
disiplin ekonomi keuangan, yang sangat menitik beratkan dengan teori. Pada
umumnya, matematika keuangan diperoleh dari, dan memperluas, model
matematika atau nomor yang diusulkan oleh ekonomi keuangan. Misalnya,
seorang ahli ekonomi keuangan mungkin mengkaji sebab harga saham suatu
perusahaan, seorang ahli matematika keuangan pula mungkin mengambil harga
saham seperti yang diberikan, dan mencoba menggunakan kalkulus stokastik
untuk mendapatkan nilai wajar akuisisi pada saham. Dalam segi praktik,
matematika keuangan bertumpuk dengan bidang keuangan perhitungan (juga
dikenal sebagai rekayasa keuangan). Meskipun ini bisa dikatakan sama,
kejuruteraan keuangan terkonsentrasi pada aplikasi, sementara yang matematika
keuangan terkosentrasi pada model dan pengadaan.

2.2 Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu tertentu
yang tidak mempengaruhi besarnya modal (besarnya modal tetap).

Jika diketahui bahwa bunganya merupakan suku bunga tunggal maka untuk
menghitung modal akhir dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

M = Mo (1+n.i)
Keterangan :
M = Modal akhir
Mo = Modal awal
n = Lama (waktu) peminjaman
i = presentase suku bunga (bunga tunggal)

Contoh soal :

1. Tentukan jumlah modal akhir dari modal sebesar Rp.10.000.000,- yang


dipinjamkan selama 3 tahun dengan suku bunga tunggal 1% setiap triwulanya.

Jawaban:
Karena bunga diberikan tiap triwulannya maka;
n = 3 thn/ 3 bulan
= 3.12/ 3
= 36/3
= 12
Maka selama 3 tahun akan terjadi 12 kali pembayaran bunga. Jadi besarnya modal
akhir adalah sebesar:
M = Mo (1+n.i)
= 10.000.000 (1+ 12. 1%)
= 10.000.000 + 10.000.000 (12%)
= 10.000.000 + 1.200.000
= 11.200.000
Jadi besarnya modal akhir setelah 3 tahun adalah Rp.11.200.000,-

2. Ani memiliki uang sebesar RP. 300.000,00. Uang tersebut ia tabung di Bank
dengan bunga tunggal 16 % per tahun. Berapakah besar bunga yang didapat
Ani setelah satu tahun?
Jawaban:
Modal (M)= RP. 300.000,00.
Persentase(P) = 16%
Lamanya = 1 tahun
Bunga = M x P x 1= 300.000 x 16 % x 1 = Rp. 48.000
Jadi besar bunga yang didapat Ani setelah satu tahun adalah Rp. 48.000,00

3. Sandi memiliki uang Rp 6000.000,00 uang itu ia tabung di bank dengan bunga
12% per tahun. Jika bunga yang diterima sandi Rp. 540.000,00 berapa lama sandi
menabung?

Jawaban:
Modal (M)= Rp. 6000.000,00.
Persentase(P) = 12%
Bunga = Rp. 540.000,00

Jadi lamanya Sandi menabung adalah 9 bulan

4. Mira menyimpan uang di bank sebesar Rp.700.000,00. Setelah 5 bulan Mira


menerima bunga sebesar Rp. 43.750,00. Tentukan besar suku bunga di Bank
tersebut!

Jawaban:
Modal = Rp.700.000,00
Lama = 5 bulan
Bunga = Rp. 43.750,00
Jadi besarnya suku bunga adalah 5%

2.3 Bunga Majemuk

Bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke dalam nilai pokok pada akhir setiap
periode untuk mendapatkan nilai pokok yang baru. Jika kita menyimpan modal
berupa uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu tahun, maka
setelah satu tahun kita akan mendapat bunga sebesar P % kali modal yang kita
bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tapi ditambahkan pada modal awal
untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya sehingga besarnya bunga pada
setiap periode berikut berbeda jumlahnya ( menjadi bunga berbunga ) maka
dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.

Sistem pembayaran suatu nilai transaksi dengan menggunakan sistem bunga


majemuk atau dimasyarakat lebih dikenal dengan sistem bunga berbunga, setiap
periode pembayaran bunga transaksi maka bunga transaksi tersebut ditambahkan
pada nilai pokok transaksi untuk mendapatkan total nilai pokok perperiode dan
selanjutnya merupakan nilai pokok transaksi yang baru.

Dimana nilai pokok transaksi yang baru ini akan ditambah bunga transaksi yang
baru lagi. Tingkat bunga (suku bunga) yang di tutup sebagai suku bunga tahunan
disebut tingkat nominal. Bunga majemuk terjadi jika bunga yang dibayarkan
selama periode pertama investasi ditambahkan kepada pokoknya, lalu pada
periode ke dua
, bunga yang diterima dihitung atas nilai penjumlahan yang baru ini.

Jika harga n bulat maka rumus yang digunakan untuk mencari modal akhir adalah

M = Mo (1+i)2
Keterangan:
M = Modal akhir
Mo = Modal awal
n = Lama (waktu) peminjaman
i = presentase suku bunga (bunga majemuk)

Contoh soal :

1. Tentukan jumlah modal akhir dari modal sebesar Rp.10.000.000,- yang


dipinjamkan selama 2 tahun dengan suku bunga majemuk 2% setiap tahunnya.

Jawaban:
M = Mo (1+i)2
M = 10.000.000 (1 + 12%)2
= 10.000.000 + (1 + 0,02)2
= 10.000.000 + 1.404.000
= 11.404.000,-
Maka setelah 2 tahun modal akhir menjadi Rp.11.404.000

2. Seorang anak menabung di bank sebesar Rp. 1.000.000,- dengan bunga


majemuk 20% pertahun. Berapa tahunkah uang tersebut ditabung agar uangnya
menjadi Rp. 2.488.320,- ?.

Jawaban:
Modal Awal : M = Rp.1.000.000,-
Modal Akhir : MT = Rp. 2.488.320,-
Persentase bunga majemuk : P = 20%
Lamanya tabungan : n = …. ?
Untuk menjawab soal ini kita uraikan dari rumus menentukan Modal akhir suatu
simpanan.
Jadi, lama tabungan tersebut disimpan adalah 5 tahun.

3. Seorang anak menginvestasikan uang sebesar Rp. 1.000.000 dengan bunga


majemuk sebesar 20% pertahun. Tentukanlah jumlah investasinya selama lima
tahun!

Jawaban:
Modal Awal : M = Rp. 1000.000,-
Persentase bunga pertahun : P = 20%
Periode / lamanya investasi : n = 5
Ditanya : Tabungan Akhir : MT = …. ?.
Jumlah Tabungan Akhir (MT ) dicari dengan memakai rumus :

MT = 2.488.320
Jadi , besarnya investasi anak tersebut selama 5 tahun sebesar Rp. 2.488.320,-
2.4 Arus kas (Cash Flow)

Cash flow (arus kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang
terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
berapa saldonya setiap periode.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah,
gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas
yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum,
dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran
kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja,
nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;


a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow
hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar
yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager
hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang
kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat
berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan
kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya
.
Adapun empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:


1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang
akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang
akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan
menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya.
Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian
semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang
baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya.
Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan
intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash
flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.
Rumus Cash Flow dan Contoh Perhitungannya, ada 2 cara dalam menghitung cash
flow, yaitu:
1. Kas Masuk Bersih= EAT + Penyusutan
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.
2. Kas Masuk Bersih= EAIT + Penyusutan + Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.

Contoh Cash Flow :

Uraian Menurut lap. Keterangan Arus Kas


Akuntansi
1. Pendapatan Rp. 400 juta Kas Masuk Rp. 400 juta
2. Biaya-Biaya
-Total Biaya
-Penyusutan Rp. 200 juta Kas Keluar Rp. 200 juta
Rp. 100 juta Kas Masuk Rp. 100 juta
3. Laba Sebelum pajak Rp. 100 juta
(EBT)
4. Pajak 50% Rp. 50 juta
Laba Setelah Pajak Rp. 50 juta
(EAT)

Cash flow = EAT + Penyusutan = 50 juta + 100 juta


= 150 juta
Catatan:
EBT = Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)
2.5 Anuitas

Anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian penerimaan atau


pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu
saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau
penerimaannya terjadi pada akhir periode, serta
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau
penerimaannya dilakukan di awal periode.

Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana
tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.
Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu
untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu
tertentu.

Persamaan Anuitas Nilai Sekarang

( 1 – (1 + i ) –n )
PV = A
i

Keterangan :
PV = Nilai Sekarang di awal periode atau nilai sekarang ( present value )
i = Tingkat bunga per perode
n = jumlah periode
A = Anuitas atau pembayaran per periode
Contoh soal :
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.100.000 yang diterima setiap tahun
selama 5 tahun mulai satu tahun lagi jika tingkat bunga 15 % p.a

Jawaban :
Soal di atas dapat diselesaikan dengan menghitung nilai sekarang satu persatu
yaitu present value dari Rp 1.100.000 setahun lagi , 2 tahun lagi , dan seterusnya
kemudian hasilnya dijumlahkan.
Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000
PV = + + + +
( 1 + 0, 15 ) 1 ( 1 + 0, 15 ) 2 ( 1 + 0, 15 ) 3
( 1 + 0, 15 ) 4 ( 1 + 0, 15 ) 5
PV = Rp 956.521,17 + Rp 831.758,03 + Rp 723.267.86 + Rp 628.928,57 +
Rp 546.894,41 = Rp 3.687.370.04
Akan tetapi lebih mudah untuk menyelesaikan soal tersebut menggunakan
persamaan anuitas sepanjang memenuhi persyaratan yaitu jumlahnya sama
sebesar Rp1.100.000 dan interval waktunya juga sama yaitu setiap tahun .

Persamaan Anuitas Nilai Sekarang


( 1 – (1 + i ) –n )
PV = A
I
dimana :
i = 0,15
n = 5 tahun
A = Rp 1.100.000
( 1 – ( 1 + 0,15 ) -5 )
PV = -------------------------- X Rp 1.100.000
0,15
PV = 3,352155098 X Rp 1.100.000
PV = Rp 3.687.370
Selain cara itu kita juga dapat menggunakan table anuitas biasa untuk nilai
sekarang dengan mencari nilai I = 15 % pada kolom I dan mencari n = 5 pada
baris n untuk memperoleh
( 1 – (1 + i ) –n )

i
PV = 3,35216 X Rp 1.100.000
= Rp 3.687.376.

Nilai Yang Akan Datang ( Future Value ) yaitu nilai uang yang akan diterima
dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan
tingkat discount rate ( bunga ) tertentu. Future value dugunakan untuk menghitung
nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran
yang tetap sama selama periode tertentu.

Rumus :

{( 1 + i ) n – 1 }
FV = A
i

FV = nilai pada akhir periode atau nilai yang akan datang.


{( 1 + i ) n – 1 }
--------------------- = Faktor anuitas nilai akan datang
i
Contoh Soal :
Hitunglah nilai akan datang dari tabungan Rp 100.000,- yang disetorkan setiap
bulan selama 3 tahun, apabila tingkat bunga adalah 12 % p.a dihitung per bulan
Diketahui :
N = 3 X 12 = 36
I = 12 % / 12 = 0,01
A = 100.000,-
{( 1 + i ) n – 1 }
FV = A
i

{( 1 + 0,01) 36 – 1 }
FV = 100.000
0,01
FV = 43,97687838 X 100.000 = 4.307.687,786
BAB III
PENUTU
P

3.1 Kesimpulan

Jadi, Kesimpulannya matematika keuangan adalah bagian dari matematika terapan


yang berkaitan dengan pasar keuangan dimana didalam matematika keuangan
terdapat bunga tunggal, bunga majemuk, arus kas ( cash flow ), dan anuitas.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika_keuangan
http://www.rumusmatematikadasar.com/2017/02/contoh-soal-dan-pembahasan-
bunga-tunggal-tabungan-atau-pinjaman.html
https://mydewiblog.wordpress.com/myob/
https://www.academia.edu/11775026/Materi_Kuliah_Bunga_Majemuk_Matemat
i ka_Ekonomi_
http://matematikarumuscarapenyelesaianya.blogspot.com/2013/10/cash-flow.html
https://www.blogteknisi.com/2018/03/rumus-cash-flow-dan-penjelasannya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Anuitas
http://indonugraha.blogspot.com/2014/09/matematika-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai