NPM : 190910145
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang maha esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah “Pendidikan Agama” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Agama.
Batam 20 juni
Rikasari Ambarita
ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR......................................................................................i
Daftar isi........................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II...........................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Pengertian Keluarga...........................................................................3
2.2 Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga......................................5
2.3 Pentingnya Pendidikan Agama untuk Keluarga.................................9
2.4 Peran Orangtua Dalam Keluarga.....................................................10
BAB III........................................................................................................15
PENUTUP..................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................15
Daftar pustaka............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang dapat dirumuskan dari pemaparan di atas
yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
adalah lembaga yang terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Dr.
Kenneth Chafin dalam bukunya is There a Family in the Housen?
Memberi gambaran tentang maksud keluarga dalam lima identifikasi
3
keduanya menjadi satu daging dan mereka dipersatukan Allah dan tidak
boleh diceberaikan oleh manusia (Mat. 19:5-6). Keluarga menjadi fungsi
terpercaya bagi semua anggota keluarga apabila ada permasalahan
keluarga, maka setiap keluarga saling membagikan beban masalah,
mendiskusikan beban masalah, dan yang terpenting adalah hidup di
dalam kerohanian/dukungan spiritual.
Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-
anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat secara pribadi serta berusaha untuk meneladai hidup Yesus
dengan pengajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Keluraga
merupakan tempat pertama betumbuh, menyangkut tubuh, akal budi,
hubungan sosial kasih dan rohani. Kristen artinya menjadi pengikut
Kristus, yang meneladani hidup dan ajaran-ajaran Yesus Kristus yang
tertulis dalam kitab Suci.
4
5
2.2 Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga
Sering orang berpendapat bahwa Pendidikan Agama Kristen adalah
terutama tugas sekolah dan tanggung jawab gereja. Memang benar
gereja terlibat dalam pertumbuhan kehidupan iman anak-anak, tetapi
sebenarnya Pendidikan Agama Kristen kepada anak-anak tidaklah kurang
sebagai tugas keluarga pula. Dimana orang tua harus meyakini bahwa
anak adalah karunia Tuhan yang dipercayakan kepada orang tua tentang
pemeliharaan maupun memberikan pendidikan. Pendidikan Agama
Kristen bukanlah produk gereja atau kurikulum sekolah semata,
melainkan produk para tokoh Alkitab yang menekankan pentingnya
pendidikan dalam dimensi keluarga. Artinya, Pendidikan Agama
Kristen mengacu pada dasar-dasar yang jelas dalam Alkitab, baik
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Di dalam keluarga anak-anak
pertama kali mengenal Allah melalui orang tuanya. Di tengah keluarga
pulalah anak menyaksikan bagaimana orang tuanya beribadah kepada
Allah dan bagaimana mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pak dalam keluarga merupakan strategi pendidikan iman yang ampuh
bagi anak-anak dan seluruh keluarga. Kegagalan iman seseorang ketika
ia sudah dewasa, banyak tergantung dari pola iman orang tua yang
dilihatnya sejak ia masih kecil di tengah-tengah keluarga.
6
Dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa anak-anak juga sangat
memerlukan perhatian dan pembinaan dari orang tua. Yesus menegaskan
bahwa anak-anak, seperti yang dikemukakan-Nya dalam perumpamaan
“Domba yang hilang” (Mat. 18:-12-14). Orangtua selain mengajarkan
bagaimana berkomunikasi yang baik kepada anak perlunya kerjasama
orangtua ayah dan ibu harus memiliki peranan masing-masing sesuai
tetapi memiliki satu kesatuan dalam membimbing anak dan membentuk
anak dalam cinta kasih.
7
Pendidikan dan pengajaran telah dimulai sejak Allah menciptakan
langitdan bumi (Kejadian 1:1). Peristiwa penciptaan ini merupakan salah
satu dasar pendidikan bahwa dari Allah sendiri berpusat segala sesuatu
termasuk pengetahuan. Allah ditempatkan sebagai satu-satunya pusat
kehidupan manusia sehingga pendidikan ini dilaksanakan untuk
memeperkenalkan sosok Allah. Selanjutnya mandat untuk mendidik ini di
firmankan Allah Abraham.
8
2) Pendidikan Lewat Contoh dan Keteladanan
9
4) Berjalan Terus-menerus
10
berpendidikan sangat penting, orangtua harus memperhatikan pendidikan
yang terbaik bagi anak-anak. Keluarga yang mnecerminkan kasih Allah
ketika setiap anggota menghargai dan menghormati orangtua, orangtua
menddidik anak dengan penuh hikmat yang betujuan untuk memeuliakan
Allah, keluarga yang takut akan Allah adalah keluarga berkenan kepada
Allah.
11
anak tidak merasa asing lagi jika diperhadapkan dengan kenyataan
imannya.
Seperti telah diketahui bahwa di dalam hati kedua orang tua secara
fitrah akan tumbuh perasaan cinta terhadap anak dan akan tumbuh pula
perasaan psikologis lainnya, salah satunya ialah mempunyai sifat seperti
kebapakan dan keibuan untuk memelihara, mengasihi, menyayangi, dan
memperhatikan anak. Diantara perasaan-perasaan mulia yang
ditanamkan Allah di dalam hati kedua orang tua itu adalah kasih sayang
terhadap anak-anak. Nah, salah satunya ialah ketika saat kita sakit, orang
tua kita baik bapak maupun ibu selalu sabar merawat anaknya. Bahkan
mereka juga sedikit cemas ketika anaknya lagi sakit. Andaikan perasaan
perasaan psikologis semacam itu tidak ada, mungkin kedua orang tua
kita tidak akan sabar memelihara anak-anak, tidak akan mau
memperhatikan persoalan dan kepentingan-kepentingan bagi anaknya.
12
keluarganya yaitu mengajar perbuatan-perbuatan Allah yang besar dan
janjiNya membawa berkat bagi bangsa itu turun-temurun.
Orang tua mempunyai tugas yang sama dengan para nabi dan imam
yaitu menyampaikan dan meneruskan berita tentang karya keselamatan
Allah kepada anak-anak. Ini merupakan tugas yang sangat penting dari
orang tua, oleh karena itu Allah memanggil mereka sebagai orang tua.
13
Cara Mendidik Anak Menurut Iman Kristen Yang Baik Dan Benar
1) Berdoa
Yang paling utama yaitu mengajarkan anak untuk selalu berdoa dalam
memulai sesuatu. Karena berkat dan hikmat tentu datangnya dari
tuntunan Roh Kudus yang tiba dari kedekatan dengan Allah. Doa adalah
bentuk komunikasi manusia dengan Tuhan. Filipi 4:6 “Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur.” Disinilah akar komunikasi pada Allah, yaitu melalui
manfaat berdoa bagi orang Kristen.
2) Sabar
Pastikan mendidik anak-anak dengan kesabaran. Karena memang
seorang anak membutuhkan pengajaran berulang hingga mereka
mengerti benar tentang apa yang boleh dan tidak boleh sebagai umat
Kristen. Terutama saat mendidik ayat Alkitab tentang tanggung jawab
pada anak yang masih balita. Tidak mudah melakukannya, namun dengan
kesabaran dan bersandar pada Tuhan, tentu akan lebih mudah
memberikan hikmat didikan pada anak.
3) Lemah Lembut
Mengajarkan anak sesuai firman tentu juga harus dengan lemah
lembut. Karena seperti kata firman dalam Amsal 15:1 “Jawaban yang
lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas
membangkitkan marah.” Jika orang tua mengajarkan dengan penuh
kelembutan, maka akan berbeda penerimaannya dengan jika penuh
amarah. Sehingga jangan memarahi anak yang tak kunjung mengerti atau
melakukan kesalahan dalam melakukan didikan orang tua. Namun
ingatkan dengan ayat Alkitab tentang kesabaran dan lemah lembut akan
kesalahannya.
4) Jujur
Cara mendidik anak menurut iman Kristen yang paling baik yaitu
dengan penuh kejujuran dan tidak menakuti anak. Jangan bohongi anak
dengan akibat yang akan diterima. Selalu beritahukan sesuai karakter
Kristen sejati. Tidak kurang maupun tidak lebih. Sehingga anak paham
apa yang harus dilakukan supaya melakukan sesuai keinginan Allah
14
peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya dalam menyampaikan
didikan Alkitabiah pada anak. Dengan demikian anak akan terbuka
menerimanya dan mudah untuk memahami apa maksud Tuhan melalui
ajaran orang tuanya.
Yang terakhir paling penting yaitu mendidik anak untuk takut akan
Tuhan dan bukan takut pada manusia. Karena dengan takut akan Tuhan
maka anak akan menghindari keinginan duniawi dengan buah-buah Roh
Kudus meskipun tidak ada yang melihat. Dengan demikian anak akan
selalu ingat firman Allah.
Itulah cara mendidik anak menurut iman Kristen yang paling baik untuk
diterapkan pada anak. Dengan cara di atas maka anak akan bertumbuh
dan berbuah di dalam Kristus dalam iman yang baik. Sehingga tidak akan
mencoba untuk melakukan apa yang tidak diperbolehkan oleh Tuhan.
Dengan didikan yang baik sejak awal, maka iman anak akan bertumbuh
lebih baik dan mengetahui kehendak Allah di dalam hidup mereka.
15
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga adalah pengajaran
mengenai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua dalam
mendidik anak di tenga-tengah keluarga. Anak dapt belajar dari orang,
sehingga dikemudian hari anak sudah tertanam iman dari orangtua. PAK
di tengah keluarga berhasil bukan hanya saja lewat pengajaran formal,
melainkan keteadanan orang tua. Keteladanan adalah merupakan
pendidikan iman yang paling efektif sepanjang masa. Pengajaran PAK
formal di gereja dan di sekolah menjadi gagal karena tidak dilandasi
dengan keteladanan. Yesus berhasil dalam pengajarannya karena ia
sangat menekankan keteladanan bagi murid-murid-Nya. Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya, “Ikutlah teladan-Ku”. PAK dalam keluarga
haruslah berbasiskan kepada keteladanan dari orang tua kepada anak-
anaknya sehingga keluarga hidup dalam keharmonisan.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini ada banyak kekurangan baik dalam
penyusunannya dan tata bahasa. Harapan penulis agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi orangtua dalam mendidik sehingga anak menjadi dewasa
dalam rohani, dewasa dalam berpikir. Apa yang ditanamkan kepada anak
selama ia masih kecil, maka ia melakukan yang pernhai ia alami selama
dalam keluarga. Demikian penulis ucapkan terimakasih.
16
Daftar pustaka
1. Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik
Kristianto, M.Si., Th.M. H
2. Pendekatan Sosiologis, Psikologis, Teologis, Mengatasi kenakalan
Remaja oleh Y. Bambang Mulyono.
3. KELUARGA KRISTEN. Oleh Larry Christenson.
4. Pendidikan Agama Kristen. Oleh Dr.E.G. Homrighausen dan Dr.I.H.
Enklaar.
5. Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik
Kristianto, M.Si., Th.M. Hal. 139
6. Pendidikan Agama Kristen. Oleh Dr.E.G. Homrighausen dan Dr.I.H.
Enklaar. Hal.130
7. Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen. Oleh Drs. Paulus Lilik
Kristianto, M.Si., Th.M. Hal. 151
17