Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ni Luh Gede Kusumasari

NIM : 1913011049
Kelas : 4B Pendidikan Matematika

TUGAS 2 PROGRAM LINIER


SELASA, 16 FEBRUARI 2021

1. Menjawab soal Tugas 1 oleh teman antar kelas yaitu I Gede Anugrah Pinaruh
(1913011016/4B):
• Soal Maksimasi (Masalah 1)
Suatu pabrik akan membuat 2 jenis produk tas berdasarkan kualitasnya, katakanlah
produk tas kualitas A dan produk kualitas B. Baik produk tas A maupun produk B
tersebut memerlukan bahan baku yang sama, yaitu kain polyester dan kain kanvas.
Setiap hari bahan baku kain polyester hanya tersedia sebanyak 16 meter dan bahan
baku kain kanvas tersedia 18 meter. Untuk membuat sebuah produk A diperlukan
sebanyak 2 meter kain polyster dan 1 kanvas. Untuk membuat sebuah produk B
diperlukan sebanyak 1 meter kain polyster dan 2 meter kain kanvas. Keuntungan
per kg produk tas A dan B masing-masing adalah Rp 50.000,00 dan Rp 15.000,00.
Masalah yang dihadapi oleh pabrik tersebut adalah bagaimana pabrik tersebut
membuat rancangan produksi harian berupa berapa banyak produk tas A dan tas B
harus dibuat sedemikian sehingga memenuhi ketersediaan bahan baku serta
keuntungan yang diperoleh maksimum?
Perumusan Masalah 1.
Berdasarkan kajian informasi yang tertera pada masalah 1 tersebut maka
diketahui untuk membuat sebuah produk tas A diperlukan 2 meter kain polyester
dan 1 kain kanvas kemudian untuk membuat sebuah produk tas B diperlukan 1
meter kain polyester dan 2 meter kain kanvas. Selanjutnya agar lebih mudah
dipahami, maka permasalahan tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Bahan Baku yang Diperlukan
Produk Kain Polyester Kain Kanvas Keuntungan
(dalam meter) (dalam meter) (dalam Rp)
Tas Kualitas A 2 1 50.000
Tas Kualitas B 1 2 15.000
Persediaan Bahan
16 18
Baku

Alternatif Penyelesaian Masalah 1.


Besarnya keuntungan yang diperoleh pabrik tersebut dipengaruhi oleh
banyak tas kualitas A dan tas kualitas B yang diproduksi yang memenuhi
persyaratan ketersediaan bahan baku dan memberikan keuntungan maksimum.
Besar keuntungan yang diperoleh pabrik merupakan tujuan dari pabrik tetapi harus
mempertimbangkan keterbatasan sumber (persediaan bahan baku), oleh sebab itu
banyaknya tas berkualitas A dan tas berkualitas B merupakan peubah
keputusannya, sehingga dapat dimisalkan menjadi:
x adalah banyaknya produk tas berkualitas A yang diproduksi,
y adalah banyaknya produk tas berkualitas B yang diproduksi.
Kemudian, untuk memperoleh keuntungan maksimum, maka harus
dipikirkan keterbatasan-keterbatasan berikut ini:
a) Bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi tas kualitas A dan kualitas
B, antara lain:
- Untuk memproduksi sebuah tas kualitas A diperlukan 2 meter kain
polyester dan 1 meter kain kanvas.
- Untuk memproduksi sebuah tas kualitas B diperlukan 1 meter kain
polyester dan 2 meter kain kanvas.
Sedangkan, untuk masing-masing bahan baku polyester dan kanvas yang
diperlukan pada produksi tas kualias A dan kualitas B, antara lain:
▪ Kain polyester yang diperlukan untuk memproduksi tas kualitas A yaitu
2 meter dan untuk memproduksi tas kualitas B yaitu 1 meter dengan
ketersediaan kain tidak melebihi 16 meter. Pernyataan ini dalam notasi
matematika dinyatakan dengan: 2x + y ≤ 16
▪ Kain kanvas yang diperlukan untuk memproduksi tas kualitas A yaitu 1
meter dan untuk memproduksi tas kualitas B yaitu 2 meter dengan
ketersediaan kain tidak melebihi 18 meter. Pernyataan ini dalam notasi
matematika dinyatakan dengan: x + 2y ≤ 18
b) Keuntungan yang diperoleh. Dengan kendala yang terdapat pada (a) pabrik
tersebut mengharapkan keuntungan 50.000 (dalam rupiah) untuk
memproduksi 1 buah tas kualitas A dan 15.000 (dalam rupiah) untuk
memproduksi 1 buah tas kualitas B. Oleh karena itu, besar keuntungan pabrik
tersebut adalah 50.000x + 15.000y. Rumusan ini disebut sebagai fungsi
tujuan/sasaran; sebut Z(x, y).
Oleh karena itu, fungsi tujuan/sasaran masalah pengajar dinyatakan sebagai
berikut:
Z(x, y) = 50.000x + 15.000y (dalam satuan rupiah)
atau Z(x, y) = 50x + 15y (dalam satuan ribuan rupiah)
Berdasarkan uraian di atas, masalah pabrik tas tersebut dapat diubah bentuk
menjadi suatu sistem pertidaksamaan liniear dua variabel. Oleh karena itu, adapun
sistem pertidaksamaan linear yang dimaksud sekaligus merupakan fungsi kendala
adalah sebagai berikut.
2x + y ≤ 16 (kendala banyak bahan baku kain polyester)
x + 2y ≤ 18 (kendala banyak bahan baku kain kanvas)
Karena banyak bahan baku kain polyester dan banyak bahan baku kain
kanvas yang tidak mungkin negatif, berikut sebagai kendala nonnegatif, yaitu:
𝑥≥0 (kendala nonnegatif)
𝑦≥0
Dimana x, y ∈ ℤ | ℤ = {0, 1, 2, 3, … }, oleh karena banyaknya produk tas kualitas A
dan tas kualitas B yang diproduksi dapat sebanyak nol atau merupakan bilangan
positif.
Untuk keuntungan, tentu dimaksimumkan dan masalah pabrik tas memiliki
tujuan, disebut fungsi tujuan/sasaran, yaitu:
Maksimumkan:
Z(x, y) = 50x + 15y (dalam satuan ribuan rupiah)
Sehingga permasalahan pabrik tas tersebut dapat diselesaikan dengan
program linear karena terdapat fungsi tujuan (sasaran) yang dimaksimumkan yakni
Z(x, y) = 50x + 15y (dalam satuan ribuan rupiah).

• Soal Minimasi (Masalah 2)


Bapak Anto merupakan seorang peternak itik. Setiap harinya, ia membutuhkan dua
jenis makanan itik untuk memberikan makan itik-itiknya. Makanan jenis I dalam 1
kg mengandung 9 unit bahan A dan 3 unit bahan B, sedangkan makanan jenis II
dalam 1 kg mengandung 3 unti bahan A dan 18 unit bahan B. Setiap hari, seluruh
itik membutuhkan sekurang-kurangnya 27 unit bahan A dan 30 unit bahan B.
Jumlah makanan jenis I dan jenis II untuk 10 ekor itik setiap harinya minimal 5 kg.
Harga tiap kilogram makanan jenis I adalah Rp 3.000,- dan makanan jenis II adalah
Rp 5.000,- . Masalah yang dihadapi oleh Bapak Anto adalah bagaimana cara untuk
memenuhi makanan itik jenis I dan jenis II setiap harinya dengan biaya yang
minimum.
Perumusan Masalah 2.
Berdasarkan kajian informasi yang tertera pada masalah 2 tersebut maka
diketahui bahwa itik Pak Anto membutuhkan dua jenis makanan yang mana
makanan jenis I dalam 1 kg mengandung 9 unit bahan A dan 3 unit bahan B,
sedangkan makanan jenis II dalam 1 kg mengandung 3 unit bahan A dan 18 unit
bahan B. Setiap hari 10 ekor itik memerlukan sekurang-kurangnya 27 unit bahan
A dan 30 unit bahan B dengan jumlah makanan jenis I dan jenis II untuk 10 ekor
itik setiap harinya minimal 5 kg. Selanjutnya agar lebih mudah dipahami, maka
permasalahan tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Makanan Jenis I Makanan Jenis II
Kapasitas
(dalam unit) (dalam unit)
Bahan A 9 3 27
Bahan B 3 18 30
Biaya Pengeluaran
3.000 5.0000
(dalam rupiah)
Batas Makanan
5 3
(dalam kg)

Alternatif Penyelesaian Masalah 2.


Besarnya pengeluaran Bapak Anto untuk membeli makanan itik tersebut
dipengaruhi oleh banyaknya jenis makanan itik (makanan itik jenis I dan jenis II)
yang dibutuhkan agar besar pengeluaran tersebut menjadi minimum. Besar
pengeluaran yang dikeluarkan oleh Bapak Anto merupakan tujuan dari Bapak Anto
tetapi harus mempertimbangkan kebutuhan seperti banyak (unit) bahan A dan
bahan B yang dibutuhkan itik yang terdapat pada jenis makanan itik dan jumlah
jenis makanan itik tiap harinya. Oleh sebab itu banyaknya makanan itik jenis I dan
makanan itik jenis II merupakan peubah keputusannya, sehingga dapat dimisalkan
menjadi:
x adalah banyaknya makanan itik jenis I,
y adalah banyaknya makanan itik jenis II.
Kemudian, agar pengeluaran biaya minimum, maka harus dipikirkan
keterbatasan-keterbatasan berikut ini:
a) Jumlah kedua jenis makanan itik, karena setiap harinya jumlah kedua jenis
makanan minimal 5 kg, maka pernyataan ini dalam notasi matematika
dinyatakan dengan: x + y ≥ 5.
b) Kebutuhan unit bahan makanan itik (bahan A dan bahan B) pada makanan
itik jenis I dan makanan itik jenis II antara lain:
▪ Pada makanan itik jenis I mengandung 9 unit bahan A dan makanan jenis
II mengandung 3 unit bahan A, dengan ketersediaan bahan A yang harus
terkandung di dalam masing-masing jenis makanan itik sekurang-
kurangnya 27. Pernyataan ini dalam notasi matematika dinyatakan
dengan: 9x + 3y ≥ 27 atau 3x + y ≥ 9
▪ Pada makanan itik jenis I mengandung 3 unit bahan B dan makanan jenis
II mengandung 18 unit bahan B, dengan ketersediaan bahan B yang
harus terkandung di dalam masing-masing jenis makanan itik sekurang-
kurangnya 30. Pernyataan ini dalam notasi matematika dinyatakan
dengan: 3x + 18y ≥ 30 atau x + 6y ≥ 10
c) Pengeluaran biaya yang dikeluarkan. Dengan kendala yang harus dipenuhi
yang terdapat pada (a) dan (b) maka Bapak Anto mengharapkan dapat
mengeluarkan biaya seminimum mungkin dengan harga tiap kilogram
makanan itik jenis I adalah Rp 3.000,- dan makanan itik jenis II adalah Rp
5.000,-. Oleh karena itu, besar pengeluaran Bapak Anto tersebut adalah
3.000x + 5.000y. Rumusan ini disebut sebagai fungsi tujuan/sasaran; sebut
Z(x, y).
Oleh karena itu, fungsi tujuan/sasaran masalah Bapak Anto dinyatakan
sebagai berikut:
Z(x, y) = 3.000x + 5.000y (dalam satuan rupiah)
atau Z(x, y) = 3x + 5y (dalam satuan ribuan rupiah)
Berdasarkan uraian di atas, masalah Bapak Anto tersebut dapat diubah
bentuk menjadi suatu sistem pertidaksamaan liniear dua variabel. Oleh karena itu,
adapun sistem pertidaksamaan linear yang dimaksud sekaligus merupakan fungsi
kendala adalah sebagai berikut.
x+y≥5 (kendala jumlah kedua jenis makanan itik)
3x + y ≥ 9 (kendala banyak unit bahan A pada makanan itik)
x + 6y ≥ 10 (kendala banyak unit bahan B pada makanan itik)
Karena jumlah kedua jenis makanan itik, banyak unit bahan A pada makanan
itik, dan banyak unit bahan B pada makanan itik tidak mungkin negatif, berikut
sebagai kendala nonnegatif, yaitu:
𝑥≥0 (kendala nonnegatif)
𝑦≥0
Dimana x, y ∈ ℤ | ℤ = {0, 1, 2, 3, … }, oleh karena banyaknya makanan itik jenis I
dan makanan itik jenis II yang diproduksi dapat sebanyak nol atau merupaka
bilangan positif.
Untuk pengeluaran tentu diminimumkan dan masalah Bapak Anto memiliki
tujuan, disebut fungsi tujuan/sasaran, yaitu:
Maksimumkan:
Z(x, y) = 3x + 5y (dalam satuan ribuan rupiah)
Sehingga permasalahan Bapak Anto tersebut dapat diselesaikan dengan
program linear karena terdapat fungsi tujuan (sasaran) yang diminimumkan yakni
Z(x, y) = 3x + 5y (dalam satuan ribuan rupiah).

2. Latihan soal BAB 1 nomor 6.


Sebuah peternakan unggas mempunyai kandang-kandang untuk 600 ekor yang terdiri
dari ayam (A), itik (I), dan mentok (M). Kapasitas maksimum kandang selalu dipenuhi.
Pemilik menginginkan banyak itik tidak melebihi 400 ekor, demikian pula mentok paling
banyak 300 ekor. Ongkos pemeliharaan sampai laku terjual untuk A, I, M berturut-turut
3500, 2500, dan 6000 rupiah per ekor. Harga jual A, I, M, berturut-turut adalah 7.000,
5.500 dan 10.500 rupiah per ekornya. Rumuskan model matematika program beternak
yang memaksimumkan keuntungan jika keuntungan adalah selisih harga jual dari ongkos
pemeliharaan! (Dalam masalah di atas dianggap tidak ada ongkos pembelian).
Perumusan Masalah
Berdasarkan kajian informasi yang tertera pada masalah tersebut maka diketahui
dalam peternakan unggas yang memelihara ayam, itik yang tidak melebihi 400 ekor, dan
mentok paling banyak 300 ekor. Dengan ongkos pemeliharaan ayam, itik, dan mentok
berturut-turut yakni 3.500, 2.500, dan 6.000 rupiah per ekor sedangkan harga jual ayam,
itik, dan mentok berturut-turut yakni 7.000, 5.000, dan 10.500 rupiah per ekornya.
Selanjutnya agar lebih mudah dipahami, maka permasalahan tersebut dapat disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Ongkos
Harga Jual Keuntungan
Jenis Unggas Pemeliharaan
(Rp) (Rp)
(Rp)
Ayam (A) 3.500 7.000 3.500
Itik (I) 2.500 5.500 3.000
Mentok (M) 6.000 10.500 4.500

Catatan: Ongkos pembelian bibit unggas dianggap tidak ada)


Alternatif Penyelesaian Masalah
Besarnya keuntungan yang diperoleh pemilik peternakan unggas tersebut
dipengaruhi oleh banyak ayam, itik, dan mentok yang diternakkan kemudian dijual serta
selisih ongkos pemeliharaan dengan harga jual yang memenuhi persyaratan dan
memberikan keuntungan maksimum. Besar keuntungan yang diperoleh pemilik
peternakan unggas merupakan tujuan dari pemilik peternakan unggas tetapi harus
mempertimbangkan keterbatasan sumber (kapasitas kandang, ongkos pemeliharaan, dan
harga jual), oleh sebab itu banyaknya ayam, itik, dan mentok merupakan peubah
keputusannya, sehingga dapat dimisalkan menjadi:
A adalah banyaknya ayam yang diternakkan,
I adalah banyaknya itik yang diternakkan,
M adalah banyaknya mentok yang diternakkan.
Kemudian, untuk memperoleh keuntungan maksimum, maka harus dipikirkan
keterbatasan-keterbatasan berikut ini:
a) Kapasitas kandang yang tersedia untuk berternak unggas (ayam, itik, dan metok),
yang mana peternakan unggas mempunyai kandang-kandang untuk 600 ekor.
Pernyataan ini dalam notasi matematika dinyatakan dengan:
A + I + M = 600 atau A + I + M ≤ 600, karena kapasitas maksimum kandang
selalu dipenuhi.
Dengan pemilik peternakan unggas yang menginginkan banyak itik tidak melebihi
400 ekor. Pernyataan ini dalam notasi matematika dinyatakan dengan:
0 ≤ I ≤ 400
Demikian pula dengan banyak mentok paling banyak 300 ekor. Pernyataan ini
dalam notasi matematika dinyatakan dengan:
0 ≤ M ≤ 300
Dan banyak ayam dalam notasi matematika dinyatakan dengan:
A≥0
b) Keuntungan yang diperoleh. Dengan kendala yang terdapat pada (a) pemilik
peternakan unggas tersebut mengharapkan keuntungan dari selisih harga jual
dengan ongkos pemeliharaan unggas (ayam, itik, dan mentok). Oleh karena itu,
besar keuntungan peternakan unggas tersebut adalah 3.500A + 3.000I + 4.500M.
Rumusan ini disebut sebagai fungsi tujuan/sasaran; sebut Z(A, I, M).
Oleh karena itu, fungsi tujuan/sasaran masalah pengajar dinyatakan sebagai
berikut:
Z(A, I, M) = 3.500A + 3.000I + 4.500M (dalam satuan rupiah)
Berdasarkan uraian di atas, masalah pemilik peternakan unggas tersebut
dapat diubah bentuk menjadi suatu sistem pertidaksamaan liniear dua variabel.
Oleh karena itu, adapun sistem pertidaksamaan linear yang dimaksud sekaligus
merupakan fungsi kendala adalah sebagai berikut.
A + I + M = 600 atau A + I + M ≤ 600 (kendala banyak unggas dalam
kandang)
0 ≤ I ≤ 400 (kendala banyak itik yang diternakkan)
0 ≤ M ≤ 300 (kendala banyak mentok yang diternakkan)
A≥0 (kendala banyak ayam yang diternakkan)
Karena banyak unggas dalam kandang, banyak itik yang diternakkan, banyak
mentok yang diternakkan, dan banyak ayam yang diternakkan tidak mungkin
negatif, berikut dapat ditulis sebagai kendala nonnegatif, yaitu:
A≥0 (kendala nonnegatif)
I≥0
M≥0
Dimana A, I, M ∈ ℤ | ℤ = {0, 1, 2, 3, … }, oleh karena banyaknya ayam, itik, dan
mentok yang diternakkan dapat sebanyak nol atau bilangan bulat positif.
Untuk keuntungan, tentu dimaksimumkan dan masalah pemilik peternakan
unggas memiliki tujuan, disebut fungsi tujuan/sasaran, yaitu:
Maksimumkan:
Z(A, I, M) = 3.500A + 3.000I + 4.500M (dalam satuan rupiah)
Sehingga permasalahan pemilik peternakan unggas tersebut dapat
diselesaikan dengan program linear karena terdapat fungsi tujuan (sasaran) yang
dimaksimumkan yakni Z(A, I, M) = 3.500A + 3.000I + 4.500M (dalam satuan
rupiah).

3. Latihan soal BAB 1 nomor 4.


Sebuah toko bunga menjual 2 macam rangkaian bunga. Rangkaian I memerlukan 10
tangkai bunga mawar dan 15 tangkai bunga anyelir, Rangkaian II memerlukan 20 tangkai
bunga mawar dan 5 tangkai bunga anyelir. Persediaan bunga mawar dan bunga anyelir
masing-masing 200 tangkai dan 100 tangkai. Rangkaian I dijual seharga Rp200.000,00,
dan Rangkaian II dijual seharga Rp100.000,00 per rangkaian. Modelkan masalah di atas
dalam bentuk model matematika!
Perumusan Masalah 1.
Berdasarkan kajian informasi yang tertera pada masalah tersebut maka diketahui
untuk membuat 2 macam rangkaian bunga diperlukan bunga mawar dan bunga anyelir
dengan persediaan masing-masing bunga mawar sebanyak 200 tangkai dan bunga anyelir
sebanyak 100 tangkai. Dalam rangkaian bunga I memerlukan 10 tangkai bunga mawar
dan 15 tangkai bunga anyelir, sedangkan rangkaian bunga II memerlukan 20 tangkai
bunga mawar dan 5 tangkai bunga anyelir. Selanjutnya agar lebih mudah dipahami, maka
permasalahan tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Bunga Mawar Bunga Anyelir Harga Jual
(Tangkai) (Tangkai) (Rp)
Rangkaian I 10 20 200.000
Rangkaian II 15 5 100.000
Persediaan 200 100

Alternatif Penyelesaian Masalah


Besarnya keuntungan yang diperoleh pemilik toko bunga tersebut dipengaruhi oleh
banyaknya bunga rangkaian I dan banyaknya bunga rangkaian II yang diproduksi yang
memenuhi persyaratan ketersediaan bahan baku (bunga mawar dan bunga anyelir) dan
memberikan keuntungan maksimum. Besar keuntungan yang diperoleh pemilik toko
bunga merupakan tujuan dari pemilik toko bunga tetapi harus mempertimbangkan
keterbatasan sumber (persediaan bunga mawar dan bunga anyelir), oleh sebab itu
banyaknya bunga rangkaian I dan banyaknya bunga rangkaian II merupakan peubah
keputusannya, sehingga dapat dimisalkan menjadi:
x adalah banyaknya bunga rangkaian I,
y adalah banyaknya bunga rangkaian II.
Kemudian, untuk memperoleh keuntungan maksimum, maka harus dipikirkan
keterbatasan-keterbatasan berikut ini:
a) Bunga mawar yang diperlukan untuk memproduksi rangkaian bunga I dan
rangkaian bunga II. Untuk memproduksi rangkaian bunga I diperlukan 10 tangkai
bunga mawar sedangkan untuk mempoduksi rangkaian bunga II diperlukan 15
bunga mawar dengan ketersediaan bunga mawar sebanyak 200 tangkai. Pernyataan
ini dalam notasi matematika dinyatakan dengan:
10x + 15y ≤ 200 ⇒ 2x + 3y ≤ 40
b) Bunga anyelir yang diperlukan untuk memproduksi rangkaian bunga I dan
rangkaian bunga II. Untuk memproduksi rangkaian bunga I diperlukan 20 tangkai
bunga anyelir sedangkan untuk mempoduksi rangkaian bunga II diperlukan 5
bunga anyelir dengan ketersediaan bunga anyelir sebanyak 100 tangkai. Pernyataan
ini dalam notasi matematika dinyatakan dengan:
20x + 5y ≤ 100 ⇒ 4x + y ≤ 20
c) Keuntungan yang diperoleh. Dengan kendala yang terdapat pada (a) dan (b)
pemilik toko bunga tersebut mengharapkan keuntungan yang berasal dari harga
jual dari masing-masing rangkaian bunga yaitu 200.000 (dalam rupiah) untuk
rangkaian bunga I dan 100.000 (dalam rupiah) untuk rangkaian bunga II. Oleh
karena itu, besar keuntungan pemilik toko tersebut tersebut adalah 200.000x +
100.000y. Rumusan ini disebut sebagai fungsi tujuan/sasaran; sebut Z(x, y).
Oleh karena itu, fungsi tujuan/sasaran masalah pengajar dinyatakan sebagai
berikut:
Z(x, y) = 200.000x + 100.000y (dalam satuan rupiah)
atau Z(x, y) = 200x + 100y (dalam satuan ribuan rupiah)
Berdasarkan uraian di atas, masalah pemilik toko bunga tersebut dapat diubah
bentuk menjadi suatu sistem pertidaksamaan liniear dua variabel. Oleh karena itu, adapun
sistem pertidaksamaan linear yang dimaksud sekaligus merupakan fungsi kendala adalah
sebagai berikut.
2x + 3y ≤ 40 (kendala banyak bunga mawar yang diperlukan)
4x + y ≤ 20 (kendala banyak bunga anyelir yang diperlukan)
Karena banyak bunga mawar dan anyelir yang diperlukan tidak mungkin negatif,
berikut sebagai kendala nonnegatif, yaitu:
𝑥≥0 (kendala nonnegatif)
𝑦≥0
Dimana x, y ∈ ℤ | ℤ = {0, 1, 2, 3, … }, oleh karena banyaknya rangkaian bunga I dan
rangkaian bunga II yang diproduksi dan dijual dapat sebanyak nol atau merupakan
bilangan positif.
Untuk keuntungan, tentu dimaksimumkan dan masalah pemilik toko bunga
memiliki tujuan, disebut fungsi tujuan/sasaran, yaitu:
Maksimumkan:
Z(x, y) = 200x + 100y (dalam satuan ribuan rupiah)
Sehingga permasalahan pemilik toko bunga tersebut dapat diselesaikan dengan
program linear karena terdapat fungsi tujuan (sasaran) yang dimaksimumkan yakni
Z(x, y) = 200.000x + 100.000y (dalam satuan rupiah) atau Z(x, y) = 200x + 100y
(dalam satuan ribuan rupiah).

Anda mungkin juga menyukai