Anda di halaman 1dari 7

http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.

php/pcsa

Efisiensi Pelaksanaan Tank Cleaning Muatan MFO Di Kapal MT. Surya


Chandra

A. Chalid Pasyah1 , Suhartini2, Meilianasari3, Desri Afriliana4


1
Prodi Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan
2,3, 4
Prodi Nautika
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Jakarta
Jl. Marunda Makmur No. 1 Cilincing, Jakarta Utara. Jakarta 14150

Abstrak
Untuk kelancaran pengoperasian kapal, khususnya kegiatan bongkar muat, dibutuhkan
adanya personil operasional lapangan. Dalam hal ini adalah kru yang mengerti dan
menguasai tugasnya, terutama seorang Mualim I yang dituntut bertanggung jawab untuk
menguasai proses bongkar muat dan tank cleaning yang baik serta efisien, sehingga claim
dari pemilik muatan yang ditunjukkan kepada pihak perusahaan tidak terjadi. Tujuan dari
penelitian ini yaitu mengetahui tentang cara meningkatkan pemahaman dan keterampilan
crew kapal dalam pelaksanaan tank cleaning sehingga berjalan dengan baik dan benar
serta menganalisa tentang penggunaan waktu pelaksanaan tank cleaning agar lebih efektif
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi langsung
untuk melihat proses kegiatan tank cleaning yang ada di kapal sehingga metode yang
digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Kesimpulan yang dapat diambil dari
penyebab kurang efisiennya pelaksanaan tank cleaning yaitu rendahnya pengetahuan dan
keterampilan crew kapal dalam pelaksanaan tank cleaning yang mengakibatkan keadaan
tangki masih kurang bersih sehingga berpengaruh pada proses docking dan pemuatan serta
penggunaan waktu yang kurang efektif dalam pelaksanaan tank cleaning dikarenakan rute
pelayaran yang tidak sebanding dengan tangki yang harus dibersihkan sehingga
berpengaruh pada proses docking dan proses On Hire.

Copyright © 2019, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dosen


Kata Kunci : Perawatan, ABK dan Wire Rope Lifeboat
Permalink/ DOI : https://doi.org/10.36101/pcsa.v1i1.92

1. PENDAHULAN
Untuk kelancaran pengoperasian kapal, pembongkaran muatan MFO (Marine Fuel Oil)
khususnya kegiatan bongkar muat, dibutuhkan dari Pertamina RU VII Kasim selalu
adanya personil operasional lapangan. Dalam mendapatkan ROB (Remain On Board)
hal ini adalah kru yang mengerti dan akibatnya terjadi penumpukan sludge sehingga
menguasai tugasnya, terutama seorang jika dimuat ulang akan membentuk
Mualim I yang dituntut bertanggung jawab persenyawaan antara muatan yang baru dimuat
untuk menguasai proses bongkar muat dan dengan sisa muatan terdahulu Untuk
tank cleaning yang baik serta efisien, sehingga memaksimalkan kegiatan bongkar muat maka
claim dari pemilik muatan yang ditunjuk pada dilakukan tank cleaning.
pihak perusahaan tidak terjadi. Tank cleaning ini dilakukan guna
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mencegah terjadinya penumpukan sludge yang
observasi di kapal MT. SURYA CHANDRA, berkelanjutan dan sebagai tahapan sebelum
Vol. 1, No. 1, September 2019 56
http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.php/pcsa
dilakukannya docking. Dalam hal ini kegiatan berupa kata-kata atau lisan. Data yang
tank cleaning yang baik dan benar diharuskan digunakan merupakan hasil yang diperoleh
tanki dalam keadaan bersih dan bebas dari gas selama proses pengamatan. Dalam penjelasan
(free gas) sebelum menerima muatan minyak masalah terdapat suatu penggambaran
yang akan dimuat. Semua kegiatan ini tidak penelitian tentang bagaimana awal mula
lepas dari keahlian dan kecakapan para crew di masalah tersebut terjadi dan penyebab-
atas kapal. Dengan adanya persiapan yang baik penyebab apa saja sehingga permasalahan itu
sebelum diadakan pembersihan tangki muatan muncul.
yang sesuai dengan petunjuk pembersihan
tangki muatan (tank cleaning guide), 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
diharapkan kegiatan operasi berjalan dengan Adapun masalah yang ditemukan peneliti
baik dan lancar. saat observasi di kapal diantaranya:
Adapun masalah yang peneliti dapatkan 1. Kurangnya Pengetahuan Dan
ketika observasi di kapal MT. SURYA Keterampilan ABK Dek Dalam Tank
CHANDRA diantaranya: Cleaning
1. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan Pada tanggal 30 September 2017, telah
crew kapal dalam pelaksanaan tank dimulai pelaksanaan tank cleaning dengan
cleaning membagi kru dek menjadi 2 kelompok yaitu
2. Penggunaan waktu yang kurang efektif membersihkan bagian tangki kanan dan tangki
dalam pelaksanaan tank cleaning bagian kiri. Pada saat pembersihan tangki kru
3. Pelaksanaan tank cleaning yang tidak dek satu persatu masuk kedalam tangki dan
sesuai prosedur melakukan pembersihan tangki. Pada proses
4. Peralatan yang kurang memadai untuk pembersihan tangki ini dilakukan oleh kru
kegiatan proses tank cleaning dengan sebaik mungkin, tetapi ada kru baru
5. Kurangnya pengawasan / pengecekan dan beberapa kru dek masih menanyakan
pada saat pelaksanaan tank cleaning oleh bagaimana cara menggunakan peralatan tank
perwira kapal cleaning dan tahap-tahap melakukan
Berdasarkan masalah tersebut peneliti pembersihan tangki yang membuat
tertarik untuk mengkaji: terhambatnya proses pembersihan tangki dan
a. Bagaimana cara meningkatkan hasil nya tidak maksimal.
pemahaman dan keterampilan crew kapal Kru baru yang masih belum familiar
dalam pelaksanaan tank cleaning sehingga dengan pipa-pipa, pompa-pompa dan seluk
berjalan dengan baik dan benar? beluk kapal lainnya sehingga masih banyak
b. Bagaimana cara memanfaatkan waktu bertanya kepada kru lain. Beberapa kru lama
dalam pelaksanaan tank cleaning agar pun masih menanyakan apa saja yang harus
lebih efektif ? mereka lakukan dalam proses tank cleaning
ini. Harusnya kru dek yang naik ke kapal
2. METODE tanker sudah memiliki keterampilan dan
Jenis Penelitian ini adalah kualitatif. pengetahuan mengenai pembersihan tangki.
Analisis yang digunakan dengan menjelaskan Proses awal sebelum kapal tanker
masalah-masalah yang terjadi dengan melaksanakan operasional atau kegiatan
mengaitkan beberapa konsep-konsep untuk memuat adalah persiapan ruang muat
mencari solusi pemecahan masalah. (pembersihan tangki). Persiapan ini sangat
Deskriptif kualitatif merupakan penelitian penting dan harus benar-benar diperhatikan,
yang menghasilkan data bersifat deskriptif terutama muatan yang berlainan jenis. Namun
Vol. 1, No. 1, September 2019 57
http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.php/pcsa
walaupun begitu muatan yang sama dapat yang dibersihkan benar-benar bersih dan
menyisahkan muatan dan dimuati ulang akan kering tidak ada sisa air dan kotoran dari
menjadi rusak karena akan timbul pembersihan tangki. Pada saat peneliti
persenyawaan lainnya. MFO adalah salah satu observasi di kapal MT. Surya Chandra, setelah
bahan bakar yang dipergunakan untuk bahan proses bongkar muatan selesai dan kapal akan
bakar kapal dan juga digunakan di industri berangkat ke pelabuhan docking maka harus
dalam skala besar. Oleh karena itu kebersihan dilakukan pembersihan tangki. Mualim I
dan konsentrasinya harus benar-benar dijaga langsung memberikan order kepada bosun
dengan baik agar tidak rusak. untuk mempersiapkan peralatan tank cleaning
Dalam pelaksanaan persiapan tangki tanpa membuat perencanaan tank cleaning dan
diperlukan seorang perwira yang profesional memberikan pengarahan terhadap kru dek
dan tahu seluk beluk kapal tempatnya bekerja yang mana tidak semua kru dek memahami
serta didukung oleh anak buah yang terampil prosedur pembersihan tangki.
sehingga mampu menyiapkan ruang muat Mualim I langsung memberi order kepada
dengan baik. Dalam pelaksanaannya harus Bosun karena Mualim I menggangap kru
memperhatikan keselamatan kru dan kapal. sudah bisa melaksanakan tank cleaning dengan
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan baik tetapi pada kenyataannya beberapa kru
suatu masalah penting yang tidak boleh dek kurang terampil dan memahami
diabaikan dalam suatu proses opersional baik bagaimana prosedur tank cleaning yang baik.
dari sektor tradisional atau modern dari suatu Kru dek yang kurang memahami prosedur tank
alatnya serta sektor manusianya yang menjadi cleaning tersebut melakukan pembersihan
faktor utama. tangki sesuai dengan order saja tanpa tahu
Peneliti menganalisis masalah tersebut bagaimana cara menggunakan alat tank
menggunakan beberapa fungsi manajerial cleaning dan tahap membersihkan tangki yang
yaitu : benar sehingga pembersihan tangki kurang
1. Tahap Perencanaan maksimal dan masih adanya sisa-sisa kotoran
Tahap perencanaan pembersihan tangki di tangki yang sudah dibersihkan tersebut.
harus dibuat sebelum melakukan pembersihan 2. Tahap Pelaksanaan
tangki dan dibuat oleh Mualim I sebagai Tahap pelaksanaan tank cleaning di MT.
perwira penanggung jawab dalam proses Surya Chandra dilakukan setelah proses
pembersihan tangki. Mualim I harus membuat bongkar selesai. Setelah bongkar muatan
perencanaan yang sebaik mungkin mengenai selesai, semua mainhole dan deckseal pada
muatan yang akan dibersihkan, prosedur tiap-tiap tangki dibuka untuk membuang gas
pembersihan tangki dan prosedur masuk yang ada di dalam tangki. Setelah kapal lepas
kedalam tangki. sandar dari pelabuhan bongkar menuju
Setelah perencanaan pembersihan tangki pelabuhan muat dilakukan persiapan untuk
sudah dibuat, mualim I harus melakukan proses stripping agar muatan yang
mensosialisasikan bagaimana prosedur masih ada di bak dapat dikeringkan maksimal,
pembersihan tangki dan jenis muatan yang sisa muatan yang ada di tiap-tiap tangki
akan dibersihkan tersebut kepada kru dek yang dipindahkan ke tangki slop kanan dan kiri.
akan melaksanakan pembersihan tangki. Agar Proses stripping selesai dilanjutkan
kru dek yang terlibat dalam pembersihan dengan proses peranginan dengan
tangki paham akan jenis muatan yang akan menggunakan blower untuk membantu
dibersihkan dan mengikuti tahap pembersihan menghilangkan gas yang ada di dalam tangki.
tangki sesuai dengan prosedur sehingga tangki Setelah tangki diblower dan bau gas di dalam
Vol. 1, No. 1, September 2019 58
http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.php/pcsa
tangki sudah menghilang barulah dilakukan 2. Membuka seluruh tutup-tutup tangki
proses pembersihan tangki. Proses muatan seperti manhole dan saluran -
pembersihan tangki ini biasanya dilakukan di saluran atau plug yang terdapat pada drop
pagi hari sampai selesai. Pagi hari sebelum line.
melakukan pembersihan tangki Bosun sudah 3. Menyiapkan selang-selang untuk
menyiapkan alat-alat tank cleaning seperti penyambung antara tank cleaning line
majun, sapu, alat pel, ember, spons, tali, hose dengan butterworth.
dan lain-lain. Kru dek dibagi menjadi 2 4. Persiapan tank cleaning line untuk
kelompok membersihkan bagian tangki bagian memastikan bahwa katup-katup sudah
kanan dan tangki bagian kiri. terbuka.
Pada saat pembersihan tangki kru dek satu 5. Lama penyemprotan tangki muatan
persatu masuk kedalam tangki dan melakukan dengan menggunakan air laut sekitar 3-4
pembersihan tangki. Pada proses pembersihan jam untuk tiap tangki.
tangki ini dilakukan kru dengan sebaik 6. Pemberitahuan ke kamar mesin atau
mungkin tetapi ada beberapa kru dek masih kepada masinis jaga pada saat itu bahwa
menanyakan bagaimana cara menggunakan persiapan di dek sudah selesai dan siap
peralatan tank cleaning dan tahap-tahap untuk proses pembersihan tangki ruang
melakukan pembersihan tangki yang membuat muat, dimana dalam hal ini memerlukan
terhambatnya proses pembersihan tangki dan pompa tank cleaning dan mengambil air
hasil nya tidak maksimal. Harusnya kru dek laut sebagai pembersih dan juga masing-
yang naik ke kapal tanker sudah memiliki masing pompa kargo dan tiap tangki untuk
keterampilan dan pengetahuan mengenai memompa air laut yang telah
pembersihan tangki. disemprotkan ke dalam tangki-tangki oleh
butterworth sebelumnya.
2. Penggunaan waktu yang kurang efektif 7. Tangki yang sudah banyak air lautnya
dalam pelaksanaan tank cleaning. segera disiapkan untuk dibuang dengan
Pada tanggal 29 September 2019 kapal pompa stripping line dan seterusnya
sudah mulai belayar dari Tg.Gerem menuju dibuang ke slop tank.
Batam untuk melakukan docking dengan jarak 8. Setelah itu seluruh tutup-tutup tangki yang
515,2 NM dengan perkiraan waktu pelayaran terdiri dari manhole dan plug-plug dibuka
yang relative singkat yaitu 2 hari 9 jam. Sesuai termasuk manifold.
dengan permintaan dari si pencharter, maka 9. Selanjutnya tangki ruang muat dianginkan
ada 13 tangki yang direncanakan akan dengan menggunakan blower untuk
dibersihkan yaitu tangki 1P, 1S, 1C, 2P, 2S, menghilangkan bau dan gas (gas freeing).
2C, 3C, 4P, 4S, 4C, 5P, 5S, 5C. Dikarenakan 10. Melakukan pengecekan tangki, setelah
waktu dan jumlah tangki yang dibersihkan tangki-tangki ruang muat dianggap sudah
banyak sehingga pembersihan tangki pun tidak memenuhi syarat untuk dimasuki, maka
memungkinkan untuk selesai sesuai jadwal. sisa-sisa air laut yang masih berada di
Adapun prosedur pembersihan tangki dalam tangki terutama dibagian pump
yang biasa dilakukan di atas kapal MT. Surya wheel dihisap dengan menggunakan
Chandra adalah sebagai berikut: portable pump.
1. Pemberian order Mualim I kepada bosun, 11. Air laut yang tidak bisa terhisap oleh
serta tugas-tugas anak buah kapal dalam portable pump dikeringkan dengan
pelaksanaan pembersihan tangki muatan. menggunakan majun atau mopping.

Vol. 1, No. 1, September 2019 59


http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.php/pcsa
12. Setelah tangki ruang muat kering seluruh dinding maupun lantai pada tangki tersebut.
tutup-tutup tangki ditutup agar tidak Surveyor masuk ke dalam tangki untuk melihat
kemasukan air. keadaan tangki secara visual dan melihat
Pembersihan tangki akan dilakukan apakah ada sisa karat dan muatan sebelumnya
setelah pembongkaran sudah selesai maka masih tertinggal di dalam tangki (tumpukan
biarkan semua tutup tangki dan ventilasi pada sludge MFO) dan memastikan kalau tangki di
tangki dalam keadaan terbuka untuk kapal tersebut siap dimuati muatan MFO.
membantu proses pembebasan gas sehingga Setelah diperiksa Surveyor dan Loading
kapal sampai ditujuan bener-benar dalam Master menyatakan kapal belum siap untuk
keadaan bebas gas. Pemeriksaan yang dimuat dikarenakan terdapat beberapa tangki
dilakukan oleh Surveyor bersama dengan yang menurut mereka masih terdapat kotoran
Mualin I dan Bosun yaitu terdiri dari : dan sisa-sisa minyak muatan sebelumnya dan
1. Pemeriksaan pada pump ruang pompa belum siap untuk diisi oleh muatan yang baru.
Surveyor bersama-sama dengan Mualim I Pihak darat meminta kapal berlabuh dan
dan Bosun mengecek keadaan pump room, melakukan pembersihan ulang selama satu
yang meliputi pemeriksaan saringan-saringan hari.
pada saluran pipa menuju pompa muatan, Rute pelayaran yang relative singkat,
memeriksa sumbat atau plug di bawah keran waktu pelayaran yang dibutuhkan hanya
by pass pastikan tidak ada sisa-sisa muatan diperkirakan sekitar kurun waktu 2 hari 9 jam
maupun air, selajutnya Surveyor akan dengan jumlah 13 tangki tidak akan
memasang segel pada keran air laut (Sea memungkinkan pekerjaan oleh anak buah
Chest). kapal terselesaikan dengan keadaan cargo yang
2. Pemeriksaan pada Manifold masih banyak tumpukan sludge pada setiap
Setelah dari pump room, dilanjutkan tangkinya.
dengan pemeriksaan lubang manifold di dek, Belum lagi kapal MT. Surya Chandra
apakah masih ada sisa muatan yang masih merupakan kapal yang sudah lumayan lama
menempel pada dinding-dinding manifold. dan peralatannya dalam kegiatan pembersihan
Dengan cara memasukan tangan kedalam tangki tidak memadai seperti butterworth.
lubang manifold dan menggosok- Dikapal hanya mempunyai 1 butterworth
gosokkannya. Hal ini mereka lakukan dengan dengan kondisi alat tersebut yang sudah tidak
menggunakan majun sebagai bahan perantara memungkinkan lagi dipakai sehingga dalam
pengecekan atau langsung dengan sarung melakukan pembilasan tangki menggunakan
tangan yang mereka pakai. Maka bila terlihat selang dan penyemprotan secara manual.
kotoran akibat masih adanya sisa-sisa muatan Penyemprotan manual pada setiap lobang
yang masih tersisa para Surveyor tidak segan- deckseal berakibat pembilasan tidak merata
segan untuk mengatakan bahwa kapal belum keseluruhan ruang tangki, karena secara
siap untuk menerima muatan dan harus langsung kru tersebut yang bertugas akan
melakukan tank cleaning kembali sesuai menghisap uap gas dari dalam tangki sehingga
prosedur yang telah ada. Pemeriksaan pada dalam melakukan pencucian tangki tidak
tangki-tangki merata dan hasilnya dinding tangki tidak
Setelah pemeriksaan pada manifold, bersih.
Surveyor dan Mualim I serta Mualim jaga Begitu juga blower diatas kapal tidak
memeriksa tangki muatan. Ada dua orang sesuai dengan jumlah tangki, jumlahnya hanya
Surveyor yang masing-masing membawa 1 buah. Sehingga pada peranginan hasilnya
senter serta majun bersih untuk mengecek kurang maksimum dan juga pada saat
Vol. 1, No. 1, September 2019 60
http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.php/pcsa
pengeringan. Sehingga proses pembersihan yang belum free gas dan ini berarti tangki
tangki menjadi terlambat dan tidak sesuai dinyatakan belum siap untuk dimuati.
dengan target, ini berdampak pada kerugian Loading Master memerintahkan kembali
bagi pihak kapal. Keterbatasan peralatan untuk mengulang pembersihan tangki di
pembersih tangki, memperlambat pelaksanaan Anchorage area Tg.Uncang. Tentu saja ini
persiapan pemuatan. Alat-alat yang digunakan memperlambat proses docking dan harus
untuk pembersih tangki, seperti selang (hose) diadakan pembersihan tangki ulang sampai
yang dihubungkan ke kran air dek yang ada di tangki-tangki tersebut dinyatakan benar-benar
dek kapal dan apabila akan digunakan siap untuk dilakukan pengecekan pada saat
dibutuhkan dua atau tiga orang. masuk docking. Banyak peralatan yang sudah
Orang yang menggunakan alat ini akan rusak dan tidak layak pakai serta peralatan
menyemprot dari atas dek melalui manhole yang ada namun tidak sesuai dengan jumlah
tangki atau dari deckseal tiap tangki. Karena tangki sehingga menjadi kendala dalam proses
jarak penyemprotan dari mainhole ke dasar pembersihan tangki.
tangki cukup jauh maka kotoran yang ada di Dari beberapa analisa diatas, maka dapat
dalam tangki masih ada yang tertinggal karena ditentukan sebab-sebab dari pada masalah
tidak terbawa ke dalam bak pengisapan pompa yang terjadi di atas kapal MT. Surya Chandra.
sehingga tertinggal pada saat selesai Untuk mengatasi masalah kurangnya
pembersihan tangki. Pengetahuan dan Keterampilan ABK Dek
Begitu juga pada saat menyemprot dalam Tank Cleaning yaitu:
dinding-dinding tangki karena banyak sisa– 1. Memberikan pengarahan dan pemahaman
sisa minyak yang melekat pada dinding tangki mengenai prosedur pelaksanaan
kapal. Pada saat pembersihan menggunakan pembersihan tangki yang baik dan benar.
alat-alat ini tidak menjamin bersihnya tangki 2. Melakukan safety meeting atau
karena bagian atas tangki yang sulit dijangkau perencanaan yang sistematis sebelum
oleh manusia sehingga masih ada sisa muatan melaksanakan proses pembersihan tangki
yang ketiggalan. Ditambah lagi dengan jumlah diatas kapal yang efisien dan efektif.
blower (fan) yang terbatas, sehingga dalam 3. Meminta kepada perusahaan agar lebih
pelaksanaan dalam gas free pada tangki selektif dalam memilih ABK sebelum
menjadi tidak efektif. mereka naik ke atas kapal.
Karena keterbatasan blower ini maka 4. Dilakukan pengawasan secara langsung
dalam jangka waktu tertentu perwira yang terhadap pelaksanaan pembersihan tangki
bertanggung jawab dan kru yang berdinas jaga diatas kapal.
harus memindahkan blower dari satu tangki ke 5. Mengadakan pelatihan khusus dalam
tangki yang lain. Bila rute pelayaran yang proses pelaksanaan pembersihan tangki
singkat pembagiaan waktu sangatlah terbatas. dan memberikan buku panduan pelatihan.
Inilah yang terkadang menyebabkan tangki Kemudian untuk mengatasi masalah
belum benar-benar free gas, sehingga kapal Penggunaan waktu yang kurang efektif dalam
dinyatakan belum siap untuk masuk galangan pelaksanaan tank cleaning, yaitu:
(docking) Seperti kejadian yang terjadi di a. Melakukan negosiasi antara pihak
pelabuhan Tg. Uncang dimana setelah perusahaan kepada pihak pencharter
dilakukan pengecekan tangki oleh loading b. Meminta bantuan dari pihak darat dalam
master ternyata masih ada beberapa tangki pengerjaan tank cleaning
yang kurang bersih terdapat sisa kotoran sisa c. Menambah jumlah peralatan dan
pembersihan tangki dan juga masih ada tangki mengganti peralatan pendukung tank
Vol. 1, No. 1, September 2019 61
http://ejournal.stipjakarta.ac.id/index.php/pcsa
cleaning yang sudah tidak berfungsi
dengan baik.

4. PENUTUP
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan
crew kapal dalam pelaksanaan tank
cleaning mengakibatkan keadaan tangki
yang masih kurang bersih sehingga
berpengaruh pada proses docking dan
pemuatan.
2. Penggunaan waktu yang kurang efektif
dalam pelaksanaan tank cleaning
dikarenakan rute pelayaran yang tidak
sebanding dengan tangki yang harus
dibersihkan sehingga berpengaruh pada
proses docking dan proses On Hire.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Diklat Perhubungan. 2000. Oil Tanker


Familiarization, Jakarta: Badan Diklat
Perhubungan.
International Maritime Organization. 2011.
STCW Including 2010 Manila
Amendements, London
Marton, G.S. 2001. Tanker Operation Fourth
Edition . Maryland : Cornell Maritime
Press
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D , Bandung,
Alfabeta, 2012.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia. 2014. Kamus Besar Bahasa
Indonesia . Jakarta
Verwey A: 2011. Tank Cleaning Guide,
Rotterdam : Chemical Labolatories
Witherby. 2006. ISGOTT , England :
International Chamber of Shipping.

Vol. 1, No. 1, September 2019 62

Anda mungkin juga menyukai