Anda di halaman 1dari 7

JKMM,

JKMM, Maret 2018,Vol


Maret 2018, Vol.1 2No.
No.2: 1171
: 171 – 177
- 177 ISSN 2599-1167

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA


PERAWAT DI RSUD MASSENREMPULU ENREKANG

THE EFFECT OF WORK ENVIRONMENT TO NURSE JOB SATISFACTION


AT MASSENREMPULU HOSPITAL ENREKANG 2018

Andi Jamalina1, A.Indahwaty Sidin1, Anwar Mallongi2


1
Bagian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin, Makassar
2
Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin,
Makassar

Alamat Korespondensi: Andi Jamalina, S.Kep, Ns, Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245 HP: 081342526995
Email: anjhalinha@gmail.com

Abstrak

Kepuasan kerja perawat sangat di butuhkan bagi perawat agar meningkatkan pelayanan kesehatan. Penelitian ini
bertujuan mengalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD Massenrempulu
Enrekang Tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study . Sampel sebanyak 94 orang yang ditentukan
dengan teknik Accidental sampling. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik
melalui uji regresi linier sederhana dan dilanjutkan dengan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Pengaruh yang positif dan
signifikan ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,005 nilai α serta nilai t hitung = 19,692 > t tabel
= 1,960. kolaborasi perawat-dokter tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Pengaruh
insignifikan ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,245 > 0,005 nilai α serta nilai t hitung = 1,170< t tabel
= 1,960. Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat .
Pengaruh yang positif dan signifikan ditunjukkan oleh nilai t hitung = 1,990 > t tabel = 1,960. Dan variabel
yang paling berpengaruh adalah kepemimpinana dengan nilai p=0.000 <0.05. kesimpulan dari hasil penelitian
ini adalah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat ditunjukkan oleh nilai
signifikansi sebesar 0,036 < 0,005.

Kata kunci : Nurse-work environment, job satisfaction


Abstract
Nursing job satisfaction is needed for nurses to improve health services. This study aims to analyze the influence
of work environment on nurse job satisfaction at Massenrempulu Hospital Enrekan in 2017. This research was a
quantitative research type. The design used was observational analytic with cross sectional approach. A sample
of 94 people is determined by Accidental sampling technique. Data analyzed quantitatively by using statistical
analysis simple linear regression and then multiple regression test. The results showed that leadership had a
significant effect on nurse job satisfaction. Positive and significant influence is indicated by the significance
value of 0.001 <0.005 α value and t value = 19.692> t table = 1.960. nurse-physician collaboration has no
significant effect on nurse's job satisfaction. Insignificant influence is indicated by the significance value of
0.245> 0.005 α value and the value of t arithmetic = 1,170 <t table = 1.960. Participation in decision making
has a significant effect on nurse job satisfaction. Positive and significant influence is indicated by the value of t
arithmetic = 1.990> t table = 1.960. And the most influential variable is the leadership with the value p = 0.000
<0.05. conclusion from result of this research is work environment have significant effect to nurse job
satisfaction indicated by significance value equal to 0,036 <0,005

Keywords: Nurse-work environment, job satisfaction

171

Andi Jamalina et.al ISSN 2599-1167

PENDAHULUAN perawat terhadap kepuasan perawat dan
Kepuasan kerja merupakan faktor kepuasan pasien serta kualitas perawatan
penting dalam organisasi pelayananan (Laschinger&Finegan 2005, Aiken et al.
kesehatan, khususnya dibidang 2008, Friese et al. 2008 dalam Liu et al.
keperawatan (George & Keren,2005). 2012).Data dari sampel rumah sakit
Kepuasan kerja perawat sangat di internasional dari negara-negara Barat
butuhkan bagi perawat agar meningkatkan mengindikasikan bahwa perawat yang
pelayanan kesehatan. Kepuasan kerja bekerja di rumah sakit denganl ingkungan
adalah keadaan emosional yang yang jelek lebih mungkin melaporkan
menyenangkan atau positif, yang ketidakpuasan dan kelelahan yang lebih
dihasilkan penilaian pekerjaan dari tinggi (Aiken et al. 2002 dalam Liu et al.
seseorang atau pengalaman kerja 2012).
(Persefoni et al. 2010) dalam penelitian Studi Atencio et al. (2003) dalam Liu
Nemmaniwar & Deshpande, (2016). et al., (2012) menunjukkan bahwa
Amerika Serikat selama 30 tahun lingkungan kerja yang positif dapat
terakhir umumnya mengindikasikan lebih meningkatkan kepuasan kerja,
banyak pekerja yang puas dengan mempertahankan perawat dan mengurangi
pekerjaannya dibanding dengan yang omset. Studi oleh Lynn dan Redman
tidak. Riset terkini menemukan bahwa (2005) dan Kreitzer et al. (1997) dalam Liu
tingkat kepuasan kerja rata-rata secara et al. 2012) juga menemukan bahwa
konsisten tinggi dari tahun 1977-2006. lingkungan kerja yang tidak sehat
Tetapi data terkini menunjukkan sebuah menyebabkan ketidakpuasan kerja dan
penurunan dramatis dalam tingkat kelelahan di kalangan perawat.
kepuasan kerja rata-rata selama krisis Menurut sebuah penelitian di
ekonomi yang dimulai di akhir tahun 2007, kalangan perawat unit perawatan intensif
sangat turun sampai hanya sekitar setengah (ICU), Stone et al.(2007) dalam Aiken et
pekerja yang dilaporkan puas dengan al. (2002) menyimpulkan bahwa
pekerjaannya saat ini (Robbin & Judge, menciptakan iklim organisasi yang positif
2017). dapat mengurangi niat untuk pergi.
Penelitian Aiken et al. (2001) Sejumlah penelitian menunjukkan
menemukan ketidakpuasan kerja di bahwa perawat tidak puas dengan
kalangan perawat di Amerika Serikat lingkungan kerja mereka (Aiken, 2002).
(41%), Skotlandia (38%), Inggris (36%), Lingkungan kerja mencakup lima
Kanada (33%) dan Jerman (17%). Di komponen lingkungan praktik profesional
Indonesia, Kartika (2012) di Bekasi yang terdiri Kepemimpinan yang kuat
diketahui bahwa kepuasan kerja perawat (Strong Leadership), Kolaborasi Perawat-
rendah sebesar 92,96%, Andi Kinarkas Dokter (Nurse-Physician Collaboration),
Argapati (2013) di Makassar menemukan Keterlibatan dalam pengambilan keputusan
bahwa kepuasan kerja perawat di ruang Kebijakan (Policy Involment), Kecukupan
rawat inap adalah 60,8%, sedangkan Tenaga (Staffing Adequate), dan Model
Oldemar (2015) di Pekanbaru menemukan Praktik Keperawatan (Nursing Model Of
kepuasan kerja perawat rendah sebesar Care) ((Laschinger & Leiter, 2006).
49,6%. Penelitian keperawatan telah menunjukkan
Dalam penelitian Gunnasdottir, et efek dari komponen lingkungan kerja
al.(2009) dalam Liu et al. (2012) terhadap kinerja perawat dan kualitas
mengenai lingkungan kerja, kepuasan perawatan pasien (Gikopoulou et al. 2014).
kerja, kelelahan, dan kualitas perawatan, Dalam penelitian yang dilakukan
lingkungan kerja ditemukan sebagai oleh (Myriam Breau, 2014); Choi, Cheung,
prediktor kepuasan kerja. Banyak & Pang, 2013); (Manojlovich &
penelitian telah mendokumentasikan Laschinger, 2008), menemukan bahwa
hubungan antara kualitas lingkungan kerja dimensi lingkungan kerja yang

172

Andi Jamalina et.al ISSN 2599-1167

mempengaruhi kepuasan kerja perawat Metode pengumpulan data
adalah kepemimpinan dan dukungan Data primer yaitu data yang
manager keperawatan.Dalam penelitian diambil oleh peneliti secara langsung dari
Gikopoulou, Tsironi, Lazakidou, sumbernya yang diperoleh melalui teknik
Moisoglou, & Prezerakos, (2014) pengumpulan data dengan menggunakan
menemukan pengaruh positif antara kuesioner. Kuesioner yang digunakan
kolaborasi perawat-dokter terhadap adalah kuesioner Lingkungan Kerja
kemungkinan terjadi kesalahan, dan Perawat , dan Kepuasan Kerja Perawat..
mengurangi kelelahan sehingga membawa Adapun kuesioner Lingkungan Keja
pengaruh positif pada kepuasan kerja Perawat diadaptasi dari kuesioner yang
perawat. dibuat oleh Lake (2002) yang disebut
Dari data Kepuasan kerja perawat di Practice Environment Scale and Nursing
RSUD Massenrempulu Enrekang Work Index (PES-NWI), yang terdiri dari 6
didapatkan kepuasan kerja sebesar 59,9%. item pernyataan. Sementara untuk
Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat mengukur Kepuasan Kerja Perawat
kepuasan kerja perawat di RSUD menggunakan Index Work Satisfaction
Massenrempulu Enrekang dibandingkan (IWS) diadaptasi dari Stamps (1997) dan
dengan standar kepuasan kerja provider diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia
BPJS 80% dipersyaratkan sebagai yang terdiri dari 7 item pernyataan
kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan Analisis data
untuk menganalisis pengaruh lingkungan Analisis data menggunakan
kerja terhadap kepuasan kerja perawat di program SPSS. Analisis data yang
RSUD Massenrempulu Enrekang. dilakukan untuk mencari ada tidaknya
pengaruh variable lingkungan kerja
BAHAN DAN METODE terhadap kepuasan kerja perawat
Lokasi dan Rancangan penelitian menggunakan uji regresi linear sederhana
Penelitian ini dilakukan di RSUD dengan menggunakan derajat kepercayaan
Massenrempulu Enrekang, Sulawesi α=0,05. Dan untuk menentukan pengaruh
Selatan. Jenis penelitian yang digunakan secara simultan variable independen yaitu
adalah observational analitik dengan kepemimpinan yang kuat, kolaborasi
menggunakan desain cross sectional study. perawat-dokter, keikutsertaan dalam
Populasi dan sampel pengambilan keputusan terhadap variable
Populasi adalah seluruh perawat dependen yaitu kepuasan kerja perawat.
pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD Menggunakan uji regresi linear berganda
Massenrempulu Enrekang. Populasi
sebanyak 124 perawat dan sampel HASIL PENELITIAN
sebanyak 94 perawat dengan taraf Karakteristik sampel
kesalahan 5% yang dipilih secara Hasil analisis menggambarkan
accidental sampling yaitu pengambilan distribusi karakteristik responden
sampel yang dilakukan dengan mengambil berdasarkan umur, jenis kelamin, masa
kasus atau responden yang kebetulan ada kerja, penghasilan, jabatan,tingkat
atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan pendidikan, dan unit kerja.
konteks penelitian. Sampel telah Berdasarkanjenis kelamin, responden yang
memenuhi criteria inklusi yaitu telah berjenis kelamin laki-laki sebanyak19
bekerja maksimal 1 tahun, kooperatif dan responden (20,2%) sedangkan jenis
bersedia menjadi responden dan kriteria kelamin perempuan sebanyak 75
ekskusi perawat pelaksana yang sedang responden (79,8%). Hal ini menunjukkan
cuti atau sakit, dan perawat yang sedang bahwa sebagian besar dari responden
mengikuti program tugas belajar. berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari
umur, paling banyak responden dalam
kelompok umur < 35 tahun berjumlah 87

173

Andi Jamalina et.al ISSN 2599-1167

responden (92,6%), sedangkan paling kepuasan kerja di RSUD Massenrempulu
sedikit dalam kelompok umur ≥ 35 tahun Enrekang dengan masing-masing nilai
berjumlah 7 responden (7,4%). Hal ini signifikansi (p=0,036). Ada pengaruh yang
menunjukkan bahwa sebagian besar signifikan kepemimpinan terhadap
responden berada pada kelompok umur kepuasan kerja di RSUD Massenrempulu
<35 tahun. Berdasarkan tingkat Enrekang dengan masing-masing nilai
pendidikan, paling banyak responden signifikansi (p=0,001). Kemudian tidak
merupakan lulusan S1+Profesi ada pengaruh yang signifikan pada
Keperawatan berjumlah 35 responden kolaborasi perawat-dokter terhadap
(37,2%), sedangkan paling sedikit kepuasan kerja di RSUD Massenrempulu
merupakan lulusan DIII Keperawatan Enrekang (p =0.245). Ada pengaruh yang
berjumlah 29 responden (30,9%). Hal ini signifikan keikutsertaan dalam
menunjukkan bahwa sebagian besar pengambilan keputusan terhadap kepuasan
responden merupakan lulusan S1+Profesi kerja di RSUD Massenrempulu Enrekang
Keperawatan. Dilihat dari masa kerja, dengan masing-masing nilai signifikansi (t
paling banyak responden berada pada masa hitung = 1,990).
kerja ≥ 3 tahun berjumlah 89 responden Analisis Multivariat
(94,7%), sedangkan paling sedikit pada Hasil penelitian pada Tabel 2
masa kerja < 3tahun. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa variabel independen
bahwa sebagian besar responden memiliki yang paling dominan dan signifikan
masa kerja ≥ 3 tahun. Selain itu, distribusi berpengaruh terhadap variabel kepuasan
frekuensi responden berdasarkan unit kerja kerja di RSUD Massenrempulu Enrekang
secara proporsif dengan jumlah responden adalah variabel Kepemimpinan (B1) =
yang terbesar yaitu berasal ruang rawat 0,890 dengan p=0.001 < 0,05.
inap interna utara dan interna selatan
sebanyak 17 responden ( 18,1%)
sedangkan yang terkecil adalah ruang OK
sebanyak 5 responden (5,3%).
Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil analisis yang
diperoleh dapat diketetahui bahwa dari 94
responden, variabel kepemimpinan
terdapat 41 responden (43,6%) dengan
kategori baik dan sebanyak 53 responden
(56,4%) dengan kategori kurang baik.
Variabel Kolaborasi perawat-dokter
terdapat 62 responden (66,0%) dengan
kategori baik dan sebanyak 32 responden
(34,0%) dengan kategori kurang baik.
Variabel Keikutsertaan alam pengambilan
keputusan terdapat 68 responden (72,3%)
dengan kategori baik dan sebanyak 26
responden (27,7%) dengan kategori kurang PEMBAHASAN
baik. Untuk kepuasan kerja terdapat 53 Dalam penelitian ini menunjukkan
responden (56,4%) dengan kategori puas bahwa Lingkungan kerja berpengaruh
dan sebanyak 41 responden (43,6%) signifikan terhadap kepuasan kerja perawat
dengan kategori kurang puas. berarti bahwa semakin baik lingkungan
Analisis Bivariat kerja di RSUD Massenrempulu Enrekang
Hasil penelitian pada tabel 1 maka semakin tinggi pula kepuasan kerja
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang perawat di RSUD Massenrempulu
signifikan lingkungan kerja terhadap Enrekang.

174

Andi Jamalina et.al ISSN 2599-1167

Hasil penelitian ini sejalan dengan sebanyak 41 responden (67,9%)
penelitian dari Studi Atencio et al. (2003) menyatakan bahwa pada saat dokter
menunjukkan bahwa lingkungan kerja melakukan visite perawat segera
yang positif dapat meningkatkan kepuasan mendampingi dan melaksanakan instruksi
kerja. Dan variabel yang paling saat DPJP melakukan visite.
berpengaruh adalah kepemimpinan. Hasil penelian ini sejalan dengan
Demikian halnya dengan penelitian yang hasil penelitian Zangaro&Soeken dalam
dilakukan oleh Myriam Breau, (2014); Liu et al. (2012), yang mengatakan bahwa
Choi, Cheung, & Pang, (2013); kolaborasi dan otomasi perawat yang
Manojlovich & Laschinger, (2008), positif terkait dengan kepuasan kerja
menemukan bahwa dimensi lingkungan perawat, peluang untuk pertumbuhan dan
kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja promosi pribadi.
perawat adalah kepemimpinan dan Keikutsertaan dalam pengambilan
dukungan manager keperawatan. keputusan berpengaruh signifikan berarti
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik keikutsertaan dalam
bahwa kepemimpinan manager pengambilan keputusan maka semakin
keperawatan tingkat menegah dalam hal tinggi pula kepuasan kerja perawat di
ini adalah kepala ruangan masih tergolong RSUD Massenrempulu Enrekang.
lemah. Adapun indikator yang paling Hasil penelitian ini ditemukan
rendah adalah mengakui kontribusi staf, bahwa kerjasama staf dan komunikasi
hal ini dikarenakan perawat yang bekerja efektif merupakan aspek yang dapat
tidak pernah mendapatkan pujian dari membangun kepuasan kerja perawat dalam
manager keperawatan mereka sehingga hal keikutsertaan dalam pengambilan
merasa tidak diakui kontribusinya dalam keputusan. Dari kedua indikator tersebut
pekerjaan mereka. dapat diketahui bahwa indikator kerjasama
Dalam penelitian yang dilakukan staf paling besar memberikan kontribusi
oleh (Myriam Breau, 2014); (Choi, terhadap kepuasan kerja perawat. Adapun
Cheung, & Pang, 2013); (Manojlovich & indikator yang paling rendah adalah
Laschinger, 2008), menemukan bahwa komunikasi efektif, hal ini dikarenakan
dimensi lingkungan kerja yang komunikasi yang terjadi belum efektif
mempengaruhi kepuasan kerja perawat dimana keluhan perawat terkait perawatan
adalah kepemimpinan dan dukungan pasien sebatas mendengarkan keluhan
manager keperawatan. Kepemimpinan mereka, tidak ada media komunikasi yang
yang kuat dapat ditingkatkan melalui aspek tersedia dan kurang mendapat informasi
yang dapat membangunnya yaitu terbaru dari hasil pertemuan dari pihak
mengakui kontribusi staf, kesempatan managemen.
berkumpul dengan staf, dan memberikan Hal ini sejalan dengan sebuah
dukungan staf. Menurut DeGieter et al.( penelitian yang dilakukan oleh Mohammad
2010 ) pujian dan pengakuan atas Arab et al . (2008) dalam Asadi F. et al.
pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan (2008) di seluruh rumah sakit umum dan
rasa hormat manajer berkontribusi pada pendidikan di universitas kedokteran
kepuasan kerja perawat. Universitas Teheran, mereka
Hasil penelitian ini menjelaskan menyimpulkan bahwa partisipasi perawat
bahwa persepsi perawat tentang variabel dalam merencanakan prosedur kualitatif
Kolaborasi perawat-dokter terhadap perawatan pasien dapat menurunkan
lingkungan kerja perawat di RSUD depresi professional mereka (Asadi F. et
Massenrempulu berada dalam kondisi baik al. 2008).
sebesar 67,9 % dan variabel insignifikansi Keikutsertaan perawat dalam
tehadap kepuasan kerja perawat. Untuk pengambilan keputusan di RSUD
menyempurnakan variabel ini, sesuai Massenrempulu masih berada pada kondisi
dengan pernyataan pada kuisioner yaitu baik (sebesar 72,3%) hal ini dapat dilihat

175

Andi Jamalina et.al ISSN 2599-1167

dari sekitar 22,3% dari jumlah 94 kebutuhan perawat dan dapat mengelola
responden yang merasa kepala ruangan espektasi perawat dengan lebih baik.
memiliki kerjasama staf dengan
memberikan kesempatan kepada stafnya UCAPAN TERIMA KASIH
untuk berpartisipasi dalam menetapkan Penulis mengucapkan terima kasih
kebijakan dan prosedur di unit kerja, kepada para perawat yang sudah bersedia
namun demikian masih terdapat sekitar 3 menjadi responden dalam penelitian ini.
responden (3,2%) menilai kerja sama Juga kepada pembimbing dan penguji serta
dalam menentukan kebijakan dan prosedur rekan-rekan seperjuangan yang telah
di unit kerjanya tidak baik.. Hal ini sejalan membantu penulis dalam mengumpulkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh sampel untuk dijadikan responden
Maryam Zaimi pour et al. (2004) dalam penelitian. Dan semua pihak yang telah
(Aiken et al. 2001) di rumah sakit membantu hingga penelitian ini selesai
pendidikan di universitas Teheran, mereka dilaksanakan.
menemukan bahwa latar belakang perawa DAFTAR PUSTAKA
tprofesional menunjukkan tingkat
keterampilan dan pengetahuan mereka Aiken, L. H., Clarke, S. P., Sloane, D. M.,
yang dapat diterima yang membantu Sochalski, J. A., Busse, R., Clarke,
manajer untuk meningkatkan motivasi dan H., … Shamian, J. (2001). Nurses’
kepuasan kerja mereka dengan cara reports on hospital care in five
bekerjasama. kebijakan, kerja kelompok countries. Health Affairs, 20(3), 43–
dan komunikasi (Pond WK, 2002). 53.
Keikutsertaan dalam pengambilan http://doi.org/10.1377/hlthaff.20.3.43
keputusan dilandasi oleh komunikasi yang Aiken, L. H. (2002). Hospital Nurse
efektif antara kepala ruangan dengan Staffing and Patient Mortality, Nurse
stafnya, perawat di Instalasi RSUD Burnout, and Job Dissatisfaction.
Massenrempulu masih berada pada kondisi Jama, 288(16), 1987.
komunkasi yang masih kurang baik. Hal http://doi.org/10.1001/jama.288.16.19
ini disebabkan kepala ruangan sebatas 87
mendengarkan keluhan dari staf perawat Asadi F. Fadakar, Z. Khosnodifar, S. M.
belum sampai kepada tahap menyediakan Hashemi, and G. Hosseininia, A.
fasilitas untuk berkomunikasi lewat alat (2008). Personal Characteristics
komunikasi seperti sosial media whatsapp Affecting Agricultural Extension
atau sejenisnya. Workers’ Job Satisfaction Level.
Journal of Social Sciences, 4(4), 246–
KESIMPULAN DAN SARAN 250.
Kami menyimpulkan bahwa dari 3 Choi, S. P. P., Cheung, K., & Pang, S. M.
variabel lingkungan kerja, ada satu C. (2013). Attributes of nursing work
variabel yang tidak berpengaruh terhadap environment as predictors of
kepuasan kerja perawat di RSUD registered nurses’ job satisfaction and
Massenrempulu Enrekang yaitu Kolaborasi intention to leave. Journal of Nursing
Perawat-Dokter. Dikarenakan factor Management, 21(3), 429–439.
individu perawat itu sendiri maupun factor http://doi.org/10.1111/j.1365-
lingkungan, serta adanya kerjasama yang 2834.2012.01415.x
baik antara dokter dan perawat. Pihak Gikopoulou, D., Tsironi, M., Lazakidou,
RSUD Massenrempulu perlu melakukan A., Moisoglou, I., & Prezerakos, P.
identifikasi dan pengelolaan yang cermat (2014). The Assessment Of Nurses’
terhadap petunjuk dalam lingkungan kerja Work Environment: The Case of a
yang mempengaruhi kepuasan kerja Greek General Hospital. International
perawat secara berkala agar dapat selalu Journal of Caring Sciences, 7(1),
mengetahui harapan, keinginan dan 269–276. Retrieved from

176

Andi Jamalina et.al ISSN 2599-1167

www.internationaljournalofcaringscie Scull, T. M.(2010). Adolescents' Media-
nces.org related Cognitions and Substance
Lake, E. T. (2002). Development of the Use in the Context of Parental
practice environment scale of the and Peer Influences. J Youth
nursing work index. Research in Adolesc 39(9): 981-998, 39.
Nursing and Health, 25(3), 176–
188.http://doi.org/10.1002/nur.10032
Laschinger, H. S. K., & Leiter, M. P.
(2006). The impact of nursing work
environments on patient safety
outcomes: The mediating role of
burnout engagement. Journal of
Nursing Administration, 36(5), 259–
267.
Liu, K., You, L. M., Chen, S. X., Hao, Y.
T., Zhu, X. W., Zhang, L. F., Aiken,
L. H. (2012). The relationship between
hospital work environment and nurse
outcomes in Guangdong, China: A
nurse questionnaire survey. Journal of
Clinical Nursing, 21(9–10), 1476–
1485. http://doi.org/10.1111/j.1365-
2702.2011.03991.x
Manojlovich, M., & Laschinger, H. K. S.
(2008). Application of the Nursing
Worklife Model to the ICU Setting.
Critical Care Nursing Clinics of North
America, 20(4), 481–487.
http://doi.org/10.1016/j.ccell.2008.08.
004
Nemmaniwar, A. G., & Deshpande, M. S.
(2016). Job Satisfaction among
Hospital Employees : A Review of
Literature, 18(6), 27–31.
http://doi.org/10.9790/487X-
1806032731
Mullins.L.J. (2005). Management and
Organisational Behaviour. Book.
Myriam Breau, A. R. (2014). Relationships
between empowerment, work
environment on job satisfaction,
intent to leave, and quality of care
among...Dynamics, 25(3),
1624.Retrievedfromhttps://www.resea
rchgate.net/profile/Myriam_Breau/pu
blication/272883906_Relationships_b
etween_empowerment_work_environ
ment_on_job_satisfaction_intent_to_l
eave_and_quality_of_care_among_IC
U_nurses/links/54f1e1f90cf2b36214a
ce30f.pdf%5Cnpapers3://publication

177

Anda mungkin juga menyukai