Anda di halaman 1dari 11

WALIAN SAKTI PENGOBATAN BALI KUNO BERDASARKAN KITAB

KALIMOSADHA DI PERGURUAN SERULING DEWATAKABUPATEN TABANAN


PROVINSI BALI

Ida Bagus Benny Surya Adi Pramana


Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram
Jln. Pancaka No. 7B Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Telp. (0370) 628382 Fax. (0370) 631725

Abstrak
Pengobatan tradisional adalah warisan budaya bangsa. Setiap suku bangsa pasti
mempunyai cara-cara untuk menolong atau menyembuhkan penderita dari penyakitnya, seperti
penggunaan tanaman obat, benda-benda berkhasiat, dan upacara ritual. Salah satu cabang ilmu di
Perguruan Seruling Dewata yang mendalami ilmu pengobatan ialah Walian Sakti. Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Walian Sakti
Pengobatan Bali Kuno Berdasarkan Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali”. Apa landasan filosofi pengobatan Walian Sakti Berdasarkan
Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali?
Bagaimana prinsip dasar Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha Di
Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali? Bagaimana prosedur Pengobatan
Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali? Bagaimana kendala yang ditemukan dalam Pengobatan Walian Sakti
berdasarkan atas Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi
Bali?
Kesimpulan : 1. landasan filosofi pengobatan Walian Sakti Berdasarkan Kitab
Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah harus
melinggihkan taksu walian supaya pengobatannya menjadi sidhi. 2. Prinsip dasar Pengobatan
Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten
Tabanan Provinsi Bali adalah mengembalikan kesehatan seseorang seperti saat sehat. 3. Prosedur
Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah diawali dengan diagnosa, setelah itu kemudian
dilakukan teknik pengobatan yang paling cocok untuk penyakit tersebut. Apabila semua teknik
pengobatan tidak berhasil, maka digunakan teknik pamungkas yaitu siwambhu premana.
Kata Kunci : Walian sakti, Kalimosadha, Balian

Abstract
Traditional medicine is a cultural heritage of the nation. Every ethnic group must have
ways to help or heal sufferers from their diseases, such as the use of medicinal plants, useful
objects, and ritual ceremonies. One of the branches of science at Seruling Dewata College that
studies medicine is Walian Sakti. Based on the above background, the author is interested in
conducting a research entitled "Walian Sakti Ancient Balinese Medicine Based on the
Kalimosadha Book at the Seruling Dewata College, Tabanan Regency, Bali Province". What is
the foundation of the Walian Sakti medical philosophy based on the Kalimosadha Book at the
Seruling Dewata College, Tabanan Regency, Bali Province? What are the basic principles of
Walian Sakti Medicine based on the Kalimosadha Book at the Seruling Dewata College,
Tabanan Regency, Bali Province? How is the Walian Sakti Treatment procedure based on the
Kalimosadha Book at the Seruling Dewata College, Tabanan Regency, Bali Province? How are
the obstacles found in the Walian Sakti Medicine based on the Kalimosadha Book at the Seruling
Dewata College, Tabanan Regency, Bali Province?
Conclusion: 1. The basic philosophy of Walian Sakti treatment based on the
Kalimosadha Book at Seruling Dewata College, Tabanan Regency, Bali Province is that you
have to remove taksu walian so that the treatment becomes sidhi. 2. The basic principle of
Walian Sakti Medicine based on the Kalimosadha Book at the Seruling Dewata College,
Tabanan Regency, Bali Province is to restore one's health to the way it was when it was healthy.
3. The Walian Sakti Medical Procedure based on the Kalimosadha Book at Seruling Dewata
College, Tabanan Regency, Bali Province is preceded by a diagnosis, after which the most
suitable treatment technique is carried out for the disease. If all treatment techniques are
unsuccessful, then the ultimate technique is used, namely siwambhu premana.
Keywords: Walian sakti, Kalimosadha, Balian

1. PENDAHULUAN
Pengobatan tradisional adalah warisan budaya bangsa. Setiap suku bangsa pasti
mempunyai cara-cara untuk menolong atau menyembuhkan penderita dari penyakitnya, seperti
penggunaan tanaman obat, benda-benda berkhasiat, dan upacara ritual. Kebiasaan itu dapat
dalam bentuk ingatan atau tertulis yang diwariskan secara turun-temurun.
Di antara cara-cara yang ada itu maka penggunaan obat dari bahan tanaman sangat
populer di setiap suku bangsa Indonesia, termasuk di Bali (Hal. 1 buku Usada Taru Pramana,
karya Dra. Sri Jumaidah, M.Hum). Hal itu dapat ditelusuri dalam media ilmiah, yaitu jurnal atau
dalam bentuk lontar usada Bali. Nala (1995), telah mempublikasikan Usada Bali yang
merupakan sistem pengobatan tradisional Bali. Pada tahun 2002 tentang Usada Kencing Manis.
Dalam rangka mempopulerkan pengobatan tradisional Bali serta pengembangan dalam rangka
menuju ke fitofarmaka, maka beberapa lontar usada Bali telah dijadikan fokus kajian.
Pemerintah daerah Bali telah pula menunjukkan kepeduliannya, dengan mensejajarkan profesi
balian atau pengobat tradisional dengan dokter yang merupakan pengobat modern dan diberikan
ruang praktik di rumah sakit.
Perlu dilakukannya suatu pengkajian lebih mendalam untuk menyamakan persepsi dari
apa yang tersurat dalam lontar usadha tersebut, karena setiap balian pasti memiliki guru yang
mengajarkan dimana dalam berguru ada tradisi parampara atau guru berguru seperti teknik
pengobatan yang di pergunakan dalam Perguruan Seruling Dewata pasti berbeda tekniknya bila
dibandingkan dengan teknik pengobatan di Perguruan Lainnya. Dalam beberapa buku referensi
yang memuat tanaman obat di Indonesia, banyak tanaman obat tidak disebutkan nama Balinya
sehingga seolah-olah tumbuhannya tidak ada di Bali. Padahal penggunaan tanaman sebagai
bahan obat, sudah dikenal di Bali sejak dahulu kala. Tanaman yang digunakan sebagai bahan
obat ternyata juga sebagai bahan makanan pokok. (Adiputra,1999: 15-16), telah melaporkan
beberapa tanaman obat yang digunakan sebagai bahan makanan pokok, sayur-mayur, makanan
tambahan dan sebagai bumbu.
Karena semakin banyaknya penderita penyakit virus corona yang terus bertambah hingga
saat ini, bahkan mempengaruhi segala aspek yang terjadi di Dunia ini sehingga manusia menjadi
lebih waspada dan higienis dalam melaksanakan sesuatu dan belum ditemukannya obat/vaksin
untuk menangkal virus ini. Maka penulis menawarkan pengobatan alternatif yang terbukti sejak
zaman dahulu mampu mengobati segala macam penyakit dengan berbagai metode yang terdapat
di Kitab Kalimosadha. Berbagai aspek pemakaian tanaman, hewan, kekuatan batin, kekuatan
jiwa dan mustika sebagai obat, yang didasarkan atas deskripsi di dalam lontar usada Bali.
Penelitian ini memakai subjek tanaman, hewan, kekuatan batin, kekuatan jiwa dan mustika yang
dipakai obat. Sumber informasinya diperoleh dari lontar kalimosadha sehingga mampu untuk
diwariskan sebagai kearifan lokal yang tidak ternilai harganya.
Kelemahan dan kendala yang dihadapi oleh pengobatan tradisional yaitu : 1. Sulitnya
memperoleh izin resmi obat-obatan yang tidak diuji oleh balai pengawasan obat dan makanan. 2.
Jenjang profesi yang kurang menarik, dalam segi profesi seorang dokter memiliki pemasukan
yang lebih tinggi daripada seorang balian karena sudah ada standar tarif dalam pembiayaan
pengobatan. 3. Sistematika pendidikan yang kurang berkualitas, dimana dalam pembelajaran
untuk menjadi balian, memiliki standar yang berbeda-beda. Ada yang hanya belajar lewat lontar
warisan leluhur, ada yang mendapatkan taksu atau anugerah dari betare. Serta pembelajaran yang
tidak berurutan berbeda dengan pendidikan kesehatan modern yang lebih terstruktur dan rapi.
Pengobatan tradisional juga agak sulit diilmiahkan karena lebih banyak menggunakan unsur
magis atau kekuatan supranatural.
Kekuatan dan peluang pengobatan tradisional bali kuno yaitu : 1. Ilmu ini termasuk ilmu
langka, karena sangat sedikit yang mempelajarinya. 2. Merupakan pilihan alternatif apabila
pengobatan medis tidak berhasil, terkadang mampu diobati dengan pengobatan alternatif. 3.
Merupakan warisan leluhur yang harus diwariskan secara turun temurun agar tidak punah dan
merupakan kearifan lokal yang dimiliki suku bali. 4. Biaya pengobatan biasanya lebih murah
dibandingkan dengan pengobatan modern.
Salah satu cabang ilmu di Perguruan Seruling Dewata yang mendalami ilmu pengobatan
ialah Walian Sakti. Dewasa ini pengobatan tradisional semakin populer, bahkan sudah menjadi
gaya hidup modern, serta menjadi program studi di Perguruan tinggi Agama Hindu yaitu
Ayurveda. Disamping itu penelitian ini merupakan hal yang baru, yang bersumber dari Serat
Jamus Kalimosadha yang dimiliki oleh Prabu Puntadewa atau Yudistira yang dikeramatkan di
Kerajaaan Amerta.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Walian Sakti Pengobatan Bali Kuno Berdasarkan Kitab Kalimosadha Di Perguruan
Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali”

2. Pembahasan
2.1 Keilmuan Cabang Walian Sakti
Cabang Walian Sakti merupakan cabang ilmu yang khusus mempelajari ilmu pengobatan
alternatif tradisional Bali kuno. Sumber yang dijadikan dasar materi yang harus dipelajari oleh
peserta Walian Sakti antar lain : pitutur luhur Watukaru yang berkaitan dengan pengobatan
tradisional Bali kuno antara lain : Pitutur Luhur Watukaru tentang Kalimasadha (Ka-lima-
Usadha) yang artinya 5 macam suber pengobatan Bali Kuno antara lain : 1) Taru Premana
(Pengobatan tentang tumbuh-tumbuhan), 2 ) Sato Premana (Pengobatan dengan menggunakan
sarana binatang), 3) Mustika Premana (Pengobatan dengan menggunakan sarana benda mustika
berkekuatan gaib), 4) Bayu Premana (Pengobatan dengan tenaga dalam seperti sigar
sumangka/pijat refleksi, pantog rah/ totok darah, pacek wesi/tusuk jarum), 5) Jiwa Premana
(pengobatan menggunakan tenaga bathiin). Sumber lain dari pengobatan Bali kuno adalah pitutur
luhur Watukaru tentang usadha, dalam pitutur luhur Watukaru yang dimaksudkan dengan
Usadha adalah catatan para Balian selama hidupnya manakala menemukan ketimpangan antara
teori yang diajarkan oleh nabe (gurunya) dengan kenyataan, sehingga sang balian, lebih berhasil
menyembuhkan dengan pengalaman barunya. Contoh misalnya seorang Balian praktek
mengobati di suatu daerah di daerah itu banyak penderita penyakit mata, balian ini sering
menemukan banyak penyipangan antara teori dan kenyataan. Dengan teori yang ada ternyata
banyak mengalami kegagalan dalam menyembuhkan pasien, sehingga memaksa sang balian
melakukan terobosan beru mengobati dengan berbagai percobaannya sendiri sehingga akhirnya
menemukan obat yang lebih tepat dan lebih manjur dari teori yang diterima sebelumnya dari
sang nabe. Catatan Balian dalam mengobati penyakit mata selama hidupnya ini dikemudian hari
dikenal dengan usadha netra.. Di Pasraman Seruling Dewata ada sekitar 108 usadha yang
dijadikan sebagai sumber ilmu pengobatan Bali Kuno Walian sakti diantaranya : usada mala,
usada netra, usada sasah bebai, usadha tiwang, usada tiwas punggung, usadha tetenger beling,
usadha buduh, usada edan, usadha upas dan sebagaiya. Selanjutnya ada 2 sumber lain dari
Pengobatan Bali Kuno Walian Sakti yaitu pitutur luhur Watukaru tentang pengobatan khusus
yang disebut pengobatan pingit antara lain : pengobatan tumbal seseorang yang menguasai ilmu
pengobatan tumbal, berbagai pnyakit berat yang tidak mampu disembuhkan dengan pengobatan
biasa bisa diembuhkan dengan pengobatan tumbal, pengobatan model ini dapat dijelaskan seperti
berikut, seorang dengan menempelkan tapak tangan ditubuh penderita atau pasien dan dengan
cara istimewa sang balian menyerap penyakit pasien sehingga penyakit pasien pindah ke tubuh
balian dan saat itu juga pasien menjadi sembuh seperti sediakala, selanjutnya penyakit yang
diserap balian diobati sendiri olah sang balian, kalua gagal terpaksa penyakit itu dioper atau
s/d…Walian madya tingkat telor. Siwambudhara (air kencing siwa) dalam siwambhudara ada
penjelasan bahwasanya apabila seseorang menderita penyakit besar dan telah menempuh
berbagai upaya pengobatan dari berbagai penyembuh (balian) dan ternyata tidak kunjugng
sembuh, sehingga penderita berada diujung keputusasaan maka, pada saat itu berpalinglah pada
siwambhudara. Dalam prosese pengobatan siwambhudara, harus bersih melalui upawasa (puasa),
lalu malam hari ngelinggihan Dewa Siwa dalam diri, dan besoknya air kencing kita sendiri
dianggap sebagai air kencing Dewa Siwa yang penuh kemujizatan, makanya pengobatan ini
disebut siwambuhdara
Selanjutnya semua sumber keilmuan pengobatan Bali Kuno Walian Sakti ini disusun
dalam kurikulum walian sakti menjadi 82 tignkatan antara lain : walian muda bertingkat (XVIII)
Di tingkat III). Walian budayanya : 1) Calon Walian, (2) tingkat II Walian Muda ( Walian muda
tingkat) 1….S,d…. walian madya tingkat XVIII) 4) tingkat Walian utama walian Utama Tingkat
1….s/d, walian utama tingkat 1XVIII,5) tingkat Walian prana bhisara (pemberi hidup) (Walian
prana bisara (pemberi hidup) (Walian prana bhisara tingkat 1………..s/d…….. Walian prana
bhisara tingkat XXVIII

2.2 Landasan Filososfi Pengobatan Walian Sakti Berdasarkan Kitab Kalimosadha Di


Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali
Menurut Wawancara yang dilakukan pada hari kamis tanggal 10 September 2020 kepada
Sesepuh ke 9 Perguruan Seruling Dewata yaitu Ki Nantra Dewata menyampaikan bahwa untuk
menjadi Balian/Walian di Perguruan Seruling Dewata adalah harus melinggihkan taksu walian
supaya pengobatannya menjadi sidhi karena itu merupakan kekuatan spiritual seorang
walian/penghusada (penyembuh) dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penguasa taksu
(taksu parama wisesa). Ada banyak taksu yaitu : taksu walian, taksu dalang, taksu pregina,taksu
kepemangkuan, taksu tukang, taksu sarati dan lain-lain. Yang menjadi dewanya Balian/walian
yaitu Dewa Aswin sehingga Nakula dan Sadewa yang merupakan penjelmaan Dewa Aswin
pintar mengobati. Kemudian yang menjadi Rsinya Balian/Walian yaitu Sang Hyang Rsi
Danwatri Kemudian dibawahnya ada 7 walian niskala sehingga bisa mengambil kekuatan alam
diletakkan di jari mengumpulkan energi bayu, candra, surya, parwata, Kartika, baruna & Wana.

2.3 Prinsip dasar pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha Di
Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Menurut wawancara yang dilakukan pada hari minggu 13 September 2020 oleh Sesepuh
generasi ke 9 Perguruan Seruling Dewata yaitu Ki Nantra Dewata menyatakan bahwa prinsip
dasar Pengobatan Walian Sakti yaitu mengembalikan keadaan pasien yang sakit kembali seperti
saat sehat. Dengan menggunakan 5 macam teknik pengobatan yaitu ; teknik pengobatan dengan
sarana tumbuh-tumbuhan (taru pramana), teknik pengobatan dengan sarana hewan (sato
pramana), pengobatan dengan sarana mustika (mustika pramana), teknik pengobatan dengan
tenaga batin (jiwa pramana) dan teknik pengobatan dengan tenaga dalam (bayu pramana). Jika
dengan semua metode itu tidak berhasil maka akan digunakan teknik pamungkas yaitu
pengobatan dengan air kencing sendiri (siwambhudara).

2.4 Taru Pramana


Ki Kerta atau Mpu Kuturan Merupakan salah satu murid Perguruan Seruling Dewata
yang menguasai ilmu Walian Sakti ia sangat terkenal keberhasilannya menyembuhkan pasien-
pasiennya. Profesi ini sudah lama ditekuni oleh Mpu Kuturan dan tanpa disadari masa surut pun
datang sehingga setiap orang yang diobati tidak langsung sembuh bahkan sampai ada yang
langsung meninggal. Gusarlah pikiran Mpu Kuturan atas kemampuan penyembuhannya semakin
berkurang. Mpu Kuturan merasa jengah merasa punya tanggung jawab terhadap pasien-
pasiennya, maka Mpu Kuturan bertapa di atas tempat pembakaran mayat pada sebuah kuburan.
Mpu Kuturan mengerjakan tapanya selama satu bulan tujuh hari dan beliaupun berhasil
menerima wahyu, memanggil serta menanyai semu tumbuh-tumbuhan mengenai khasiatnya
untuk bahan obat-obatan. Dalam Usada Taru Pramana ini berisi cerita serratus enam puluh
delapan (168) pohon dating menghadap Mpu Kuturan untuk menyampaikan kegunaan atau
khasiatnya.
Pertama-tama datanglah pohon beringin menghadap, disusul silaguri, dadap, kelor, pohon
maja, kepundung, dan tumbuhan lainnya. Percakapan Mpu Kuturan dengan tumbuhan lainnya.
Percakapan Mpu Kuturan dengan tumbuh-tumbuhan terus berlanjut. Para pohon datang
bergantian menyebutkan nama, kandungan zat, bagian-bagian pohon yang dapat dimanfaatkan,
dan kegunaannya untuk mengobati suatu jenis penyakit. Bagian-bagian pohon itu baik berasal
dari batang, kulit, daun, buah, umbi dan akar disebutkan memiliki sifat kandungan tersendiri.
Ada yang bersifat panas, hangat, dingin, atau tis (sejuk). Dari bagian-bagian pohon itu dapat
dijadikan ramuan obat luar maupun dalam; berupa boreh atau param, kompres, sembur atau
simbuh, tetes atau tutuh, berupa jamu serta yang lainnya.

2.5 Sato Pramana


Sato Pramana yaitu pengobatan dengan memakai bahan binatang, adapun beberapa
macam pengobatan dengan sarana binatang yaitu :
1. Mamalia
Pengobatan dengan Hewan Mamalia Mamalia dapat diartikan sebagai hewan yang
menyusui. Jenis hewan ini sangat banyak. Ciri hewan ini ialah melahirkan dan menyusui
anaknya. Hewan jenis mamalia ada yang cukup besar sepert gajah, tetapi ada pula yang kecil
seperti tikus. Pengobatan dengan mamalia biasanya disesuaikan dengan jenis mamalia yang ada
di sekitar manusia. Menurut tradisi Perguruan Seruling Dewata, berikut jenis-jenis mamalia yang
dapat digunakan sebagai bahan pengobatan. Kambing Beberapa bagian dari kambing yang
dipercaya dapat menyembuhkan penyakit adalah kikil (daging bagian kaki). Kikil dipercaya
dapat meningkatkan kekuatan kaki, khususnya bagi orang tua yang merasa lemah. Kikil juga
dipercaya dapat meningkatkan kekuatan seksual. Daging kambing dipercaya dapat meningkatkan
gairah seksual. Bagian dari daging yang dipercaya paling manjur untuk tujuan tersebut adalah
lodok (sumsum tulang belakang) yang dimakan mentah. Untuk menjaga kesehatan, empedu
kambing juga sering dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan dengan cara dimakan mentah dan
diambil dalam keadaan utuh (kantong empedu tidak pecah). Dengan meminum empedu kambing
dipercaya dapat meningkatkan kesehatan dan tidak digigit nyamuk. Kotoran kambing juga
dipercaya dapat menurunkan panas tinggi pada penyakit anak-anak. Cara pengobatannya ialah
dengan mengambil tiga butir kotoran kambing (inthil/srinthil) lalu diberi air panas dan
ditempelkan di dahi anak yang menderita sakit panas.
Bagian dari tubuh gajah yang sering digunakan sebagai sarana penjagaan kesehatan
adalah gading. Gading gajah sering digunakan sebagai pipa untuk merokok. Merokok dengan
pipa gading gajah dipercaya dapat menguatkan gigi. Alasan pemikiran ini ialah mengambil
kekuatan gigi dari gajah, yang mana gading merupakan bagian dari gigi (taring).
Karena babi dianggap dapat mengusir jin (makhluk halus), maka ada yang memanfaatkan
minyak babi untuk pengobatan. Menurut kepercayaan, bila ada anak-anak yang kejang-kejang,
mengigau, atau panas tinggi, hal itu merupakan tanda bahwa anak tersebut dihinggapi makhluk
halus. Untuk menjaga agar makhluk halus tidak datang, maka minyak babi digunakan untuk
mengolesi persendian secara melingkar. Cara ini dipercaya dapat menghindarkan gangguan
makhluk halus.
Unta bukanlah binatang yang habitatnya di Pulau Bali. Namun, di kalangan masyarakat
banyak juga yang percaya bahwa hati unta dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit
asma. Susu sapi yang diramu menjadi STMJ (susu telur madu jahe) dipercaya dapat menjaga
kesehatan badan, mencegah masuk angin, meningkatkan gairah seks, dan tahan begadang.
Minuman ini tidak bersifat menyembuhkan penyakit, melainkan untuk menjaga kesehatan.
Daging anjing dapat digunakan untuk obat. Beberapa penyakit yang dipercaya dapat
disembuhkan dengan memakan daging anjing adalah lungkrah, kurang bergairah, dan penyakit
kulit.Daging anjing dipercaya dapat menimbulkan semangat kerja, pemberani, dan peningkatan
daya tahan seksual.
Daging kuda dipercaya mampu meningkatkan stamina tubuh. Bagian kuda yang biasanya
digunakan untuk pengobatan ialah bagian penis. Bagian penis ini dipercaya dapat
menyembuhkan penyakit asma dan penyakit pernafasan lainnya. Lintah unuk menghisap nanah.
Bajing Gendhu atau bajing adalah binatang pengerat yang hidup di pepohonan. Binatang ini
dipercaya dapat menyembuhkan diabetis (kencing manis). bagi pria yang mandul dan belum
memperoleh keturunan, maka hal itu dapat diobati dengan cara menelan zakar bajing
Anak tikus dipercaya berkhasiat sebagai obat kuat. Obat kuat di sini maksudnya adalah
agar ia kuat beraktivitas yang berat. Kancil mempunyai khasiat untuk pengobatan. Minyak dan
darah kancil dapat digunakan untuk mencegah penyakit apabila dioleskan di tangan. Sementara
darah kancil yang diolehkan di mata dapat menyebabkan mata terbebas dari berbagai penyakit.
Pengobatan dengan kancil ini relatif tidak dikenal lagi seiring lenyapnya kancil dari kehidupan
sehari-hari

2.6 Bayu Pramana


Bayu Pramana adalah pengobatan dengan tenaga dalam, tahapannya sebagai berikut :
1. Latihan pernapasan kombinasi dada dan perut, boleh dengan cara duduk atau berdiri.
a. Pernapasan dada : yang mengembung dan mengempis hanya rongga dada saja, Tarik
nafas lewat hidung pelan-pelan dan tahan semampunya didada kemudian keluarkan
nafas pelan-pelan lewat hidung juga. (+ 15 menit).
b. Pernapasan perut : yang mengembang dan mengempis hanya rongga perut saja, Tarik
nafas lewat hidung pelan-pelan dan tahan semampunya dibawah pusar kemudian
keluarkan pelan-pelan atau hembuskan dengan cepat lewat mulut (+ 15 menit).
2. Pelemasan pada pergelangan tangan dengan napas biasa atau dengan napas perut.
3. Memadatkan energi dengan pemusatan pikiran dan konsentrasi di keuda belah telapak
tangan, kemudian dekatkan kedua telapak tangan secara perlahan-lahan, berikan sedikit
tenaga pada kedua telapak tangan serta rasakan ada energi yang terasa tolak-menolak dan
kadang Tarik menarik tergantung irama napas anda, waktu mendekatkan telapak tangan
napasnya ditahan dibawah pusar (telapak tangan jangan sampai bersentuhan), waktu
membuka kedua telapak tangan napasnya dikeluarkan perlahan-lahan lewat mulut begitu
seterusnya (napas perut).
4. Mencari getaran energi bathin dengan mengikuti getaran, gerakan kedua belah tangan,
gunakan perasaan anda yang peka dan halus (ikuti saja, kemana kedua belah tangan itu
bergerak dengan halus jangan dikendalikan/diatur). Getaran dan gerakan yang halus bisa
terasa, juga bisa hilang tergantung dari daya konsentrasi anda (dengan napas biasa atau
napas perut). Dilatih dengan cara duduk, berdiri, jalan/bergerak.
5. Rasakan seperti ada putaran energi/angin yang ringan terasa halus serta lembut dan agak
dingin, kadang hangat di bawah telapak tangan kanan dan telapak tangan kiri. Coba
bergantian rasakan yang mana yang lebih peka tangan itulah yang digunakan untuk
pendeteksian pada hal-hal irasional (gaib) dengan napas biasa atau perut.

2.7 Mustika Premana


Mustika Premana adalah ilmu pengobatan dengan menggunakan benda mustika seperti
permata, keris dan lain-lain.
1, Batu alam obsidian
Batu obsidian terkenal sebagai batu kesehatan yang dapat menyeimbangkan energi positif
dan negatif pada tubuh manusia dan ruangan sekitarnya. Batu ini dibilang sebagai kedua sisi Yin
dan Yang, dimana sisi Yin selalu mengimbangi sisi Yang. Begitu juga fungsi batu obisidian.
Menurut ahlinya, batu ini dapat dengan mudah mengidentifikasi energi kotor dalam diri kita, dan
membersihkannya secara perlahan. Baik itu energi positif yang berlebihan atau energi negatif
yang tidak terbendung, dua-duanya akan tetap terjaga seimbang. Beberapa ahli kesehatan sudah
menunggakan batu ini dalam praktek kesehatan mereka sehari-hari karena energi batu ini dapat
membantu mengeluarkan racun jahat pada tubuh manusia. Cara menggunakannya pun berbeda-
beda. Ada yang menggunakannya sebagai batu pijit, batu sauna, atau batu terapi panas.
2. Batu Merah Delima/Batu Rubi (Ruby)
Batu alam kedua yang bermanfaat baik untuk tubuh kita dan dijadikan sebagai dekorasi
cantik adalah batu merah delima, atau yang biasa disebut dengan batu rubi. Batu ini merupakan
salah satu dari empat batu berharga lainnya yaitu zamrud, safir, dan intan. Batu rubi dipercaya
dapat meningkatkan rasa kepercaya dirian seseorang, juga menghilangkan kepenatan. Manfaat
lainnya jika digunakan sebagai alat praktik kesehatan adalah untuk mengeluarkan racun,
melancarkan aliran darah, dan meningkatkan imun tubuh. Batu rubi juga bisa digunakan untuk
mengobati penyakit liver, ginjal, dan sistem pencernaan tubuh yang tersumbat.
3. Batu Giok
Batu ini tentunya sudah tidak asing bagi para pecinta batu alam.Banyak karya seni dan
dekorasi rumah yang dibuat menggunakan bahan dasar batu hijau mengkilap ini. Mulai dari vas
bunga, bingkai foto, guci, patung, hingga hiasan akuarium. Batu giok dipercaya dapat membuang
energi buruk dari tubuh kita dan menggantikannya dengan chakra positif. Chakra positif yang
dipancarkan oleh batu ini juga dapat melancarkan aliran darah, membebaskan kita dari rasa
pegal-pegal dan sakit kepala.
4. Jenis Batu Alam Kuarsa
Karena tampaknya yang terlihat seperti kristal murni, batu kuarsa sudah banyak
digunakan sebagai bahan utama dekorasi-dekorasi rumah. Bahkan, beberapa desainer dunia
sudah banyak yang merubah batu ini menjadi perabotan rumah, seperti wastafel, bak mandi,
meja, rak dinding, dan lain-lain. Permukaannya halus, berwarna netral, dan mengkilap, cocok
untuk desain rumah minimalis. Dalam segi kesehatan, batu kuarsa disebut dapat membantu
meningkatkan reproduksi pada wanita dan mengatasi masalah impotensi pada pria.
5. Batu Onyx
Batu onyx berwana hitam pekat dan mengkilap, dan lebih sering digunakan sebagai
perhiasan dibandingkan sebagai dekorasi rumah. Dari jaman dahulu, sudah banyak orang yang
menjadikan batu ini sebagai jimat keberuntungan dan alat praktek kesehatan. Batu onyx ini
dipercaya memiliki sifat spiritual yang dapat membersihkan tubuh kita dari racun dan energi
negatif. Batu onyx juga disebut dapat meningkatkan intuisi dan menjernihkan pikiran seseorang
berkat chakra murni yang dipancarkan dari dalam batu. Dengan cara memijatnya pada titik
badan tertentu seperti area di belakang telinga, pelipis, dan tulang belakang, batu onyx dapat
membantu aliran chakra positif dalam tubuhmu untuk bersikulasi secara lancar.
6. Batu Kecubung
Sama seperti batu merah delima, batu kecubung juga disebut-sebut dapat membantu
aliran darah pada tubuh manusia. Menurut para ahlinya, batu ini memiliki chi positif yang bisa
mengarahkan aliran energi positif pada tubuh manusia, sehingga membebaskannya dari
kelelahan dan rasa stres. Batu ungu yang menawan satu ini juga dikatakan sebagai simbol
kepercayaan diri dan semangat seseorang, itu lah mengapa batu ini sering dijadikan sebagai
material utama gelang atau kalung terapi. Salah satu jenis batu kecubung yang paling terkenal
adalah kecubung wulung. Kecubung wulung, selain bisa membantu aliran darah dalam tubuh kita
untuk tetap lancar, juga dapat memancarkan aura pesona dalam diri seseorang.
7. Batu Safir
Batu safir merupakan salah satu batu mulia terpopuler yang keberadaanya sampai
sekarang masih sering dicari banyak pemburu batu mulia. Tidak hanya keindahan warna birunya,
batu safir juga memiliki banyak keunggulan lainnya seperti harga jualnya yang tidak pernah
menurun dan manfaat kesehatannya yang bejibun. Riset membuktikan bahwa batu mulia satu ini
dapat digunakan sebagai alat terapi hipnosis untuk orang-orang yang ingin berhenti merokok,
menghilangkan rasa stres, dan kecanduan pada alkohol. Saking besarnya energi chi positif pada
batu ini, rakyat Tiongkok jaman dahulu menggunakan batu ini sebagai alat penenang tentara-
tentara perang yang terjangkit PTSD syndrome. Di negeri kita, para terapis menggunakan batu
safir dalam perawatan kecantikan alternatif. Konon, batu ini dapat membuka aura baik dan
mengunci aura buruk pada seseorang.
8. Batu Berlian
jenis batu alam yang satu ini ternyata juga banyak dipakai sebagai media penyembuh
berbagai macam penyakit. Menurut para pakar, batu berlian berfungsi sebagai alat detox
yang dapat mendorong racun keluar dari tubuh manusia. Selain itu, batu ini juga disebut-
sebut dapat membantu mempercepat metabolisme tubuh anak remaja, menambahkan stamina
orang dewasa, juga sebagai alat pijat dalam penyembuhan dan perawatan penyakit akut
seperti kanker, katarak, dan diabetes. Semua keunggulan berlian ini datang dari warna dan
kilaunya yang diterapkan sebagai pure light. Para ahli pijat alternatif percaya bahwa jenis
batu alam ini mengeluarkan energi cahaya dan chakra positif yang mengimbangi energi
buruk dalam tubuh kita sehingga badan tetap terasa bugar dan kondisi emosional kita pun
tetap stabil.

2.8 Jiwa Pramana


Jiwa Premana adalah ilmu pengobatan dengan menggunakan tenaga bathin yang terdiri
dari 36 bentuk meditasi kesehatan yaitu
1. Meditasi Pahan Raga
2. Meditasi Anupadhatu
3. Meditasi Sarwa Wigna Winasanam
4. Meditasi Pasang Angkep Pewaras
5. Meditasi Bhumi Wilis Ing Pewaras
6. Meditasi Akasa Petak Ing Pewaras
7. Meditasi Surya Bang Ing Pewaras
8. Meditasi Teleng Ing Lara
9. Meditasi Lindu Pratekaning Urip
10. Meditasi Panca Dasa Pitara
11. Meditasi Tirtayatra
12. Meditasi Madeg Raga
13. Meditasi Purna Raga
14. Meditasi Muladhara Murti
15. Meditasi Swadhisthana Murti
16. Meditasi Manipura Murti
17. Meditasi Anahata Murti
18. Meditasi Wisudha Murti
19. Meditasi Ajna Murti
20. Meditasi Sahasra Murti
21. Meditasi Teja Bhuana
22. Meditasi Teja Surya
23. Meditasi Teja Candra
24. Meditasi Teja Brahman
25. Meditasi Bhuana Akasa
26. Meditasi Bayu Geni
27. Meditasi Brahma Cakra
28. Meditasi Sidhalaya
29. Meditasi Bayu Nunggal
30. Meditasi Cakra Resi
31. Meditasi Nada Kuwung
32. Meditasi Prana Karana
33. Meditasi Antah Karana
34. Meditasi Pertiwi Karana
35. Meditasi Siwa Karana
36. Meditasi Pancar Getar

3.1 Simpulan
landasan filosofi pengobatan Walian Sakti Berdasarkan Kitab Kalimosadha Di Perguruan
Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah harus melinggihkan taksu walian
supaya pengobatannya menjadi sidhi karena itu merupakan kekuatan spiritual seorang
walian/penghusada (penyembuh). Prinsip dasar Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab
Kalimosadha Di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah
mengembalikan kesehatan seseorang seperti saat sehat. Prosedur Pengobatan Walian Sakti
berdasarkan atas Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata Kabupaten Tabanan
Provinsi Bali adalah diawali dengan diagnosa, setelah itu kemudian dilakukan teknik pengobatan
yang paling cocok untuk penyakit tersebut. Apabila semua teknik pengobatan tidak berhasil,
maka digunakan teknik pamungkas yaitu siwambhu premana. Kendala yang ditemukan dalam
Pengobatan Walian Sakti berdasarkan atas Kitab Kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata
Kabupaten Tabanan Provinsi Bali yaitu : (1) Orang lebih mengutamakan pengobatan modern
daripada pengobatan alternatif, (2) Kurangnya minat masyarakat mempelajari pengobatan walian
sakti berdasarkan kitab kalimosadha di Perguruan Seruling Dewata (3) Kesejahteraan para
Balian yang kurang, yang mematok tarif seikhlasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 2002, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara
Anonim, 2003, Pendidikan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Badan
Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.
Ayubi dan Ervina, 2018. Peran Kepercayaan Terhadap Penggunaan Pengobatan Tradisional
Pada Penderita Hipertensi di Kota Bengkulu. Jakarta : Universitas Indonesia
Bungin, Burhan, 2006. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Jumaidah, Sri. 2009. Usada Taru Pramana Terlengkap dan Terindah. Denpasar : Yayasan
Dharma Pura.
Kaelan, 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta : Paradigma.
Nala, Ngurah. 1992. Usada Bali. Denpasar : PT Upada Sastra
Tim Penyusun Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram. 2016. Dharma
Usadha, Kuranta Bolong Klimosadha, Sang Hyang Klimosadha. Mataram : Sekolah
Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram.
Nantra, I Ketut. 2007. Yometir. Denpasar : Gramedia.
Nantra, I Ketut 2008, Serial Walian Sakti Meditasi Kesehatan Jiwa Premana 1. Surabaya :
Paramita.
Nantra, I Ketut. 2009. Serial Walian Sakti Meditasi Kesehatan Jiwa Premana 2. Surabaya :
Paramita
Redana, Made, 2006. Panduan Praktis Penulisan Karya Ilmiah dan Proposal Riset. Denpasar :
IHDN.
Subagyo, Joko, 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Subama, M dan Sudrajat, M. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sujana, Nana dan Ibrahim, 2001. Penelitian dan penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Suprayogo, imam dan tabroni, 2001. Metologi Penelitian Social Agama. Banung : Pt. Remaja
Rosdakarya.
___________, 2008. Pedoman Tesis. Denpasar- Program Pascasarjana Institut Hindu Dharma
Negeri Denpasar.
Usman, Husaini dan actor Setiadi,. Purnma, 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung : Bumi
Aksara. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung : Bumi Aksara
Zain, Badudu, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Sumber internet :
Http://id.wikipedia.org. diunduh pada tanggal 27 februari 2020

Anda mungkin juga menyukai