Anda di halaman 1dari 3

4 Hikmah Dibalik Protokol Kesehatan

.‫ﲔ َواﻟْ َﻜﺎﻓِ ِﺮﻳْ َﻦ‬ ِِ


َ ْ ‫ب اﻟْ ُﻤﻨَﺎﻓﻘ‬ ِ ‫اﻟﻀﻴﺎَ َق َﻋﻠَﻰ ﻗُـﻠُﻮ‬
ْ ِّ ‫ﲔ َو َﺟ َﻌ َﻞ‬ ِِ
َ ْ ‫ﲔ اﳌُْﺆﻣﻨ‬
ِ ِ ِ ‫اﳊﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟِ اﻟﱠ ِﺬي أَﻧْـﺰَل اﻟ ﱠﺴ ِﻜﻴـﻨَﺔَ ﻋﻠَﻰ ﻗُـﻠُﻮ‬
َ ْ ‫ب اْﳌُ ْﺴﻠﻤ‬ ْ َ ْ َ ْ َْ
َ ‫ اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ‬.‫ﲔ‬
‫ﺻ ِّﻞ‬ ِ ْ ‫ﺼ ِﺎد ُق اﻟْﻮ ْﻋ ِﺪ اﻷ َِﻣ‬
‫ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ اﻟ ﱠ‬.‫ﲔ‬ ُ ْ ِ‫ﻚ اْﳊَ ﱡﻖ اْﳌُﺒ‬
ِ
ُ ‫أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟَﻪَ إِﱠﻻ ﷲُ اﻟْ َﻤﻠ‬
َ
ِ‫ث ر ْﲪﺔً ﻟِْﻠﻌﺎﻟَ ِﻤﲔ وﻋﻠَﻰ آﻟِِﻪ وﺻﺤﺒِ ِﻪ واﻟﺘﱠﺎﺑِﻌِﲔ َﻻﺣﻮ َل وَﻻﻗُـ ﱠﻮَة إِﱠﻻ ِﺎﺑﻪﻠﻟ‬ ِ ٍ ِ
َ َْ َْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ‫ﻠﻢ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّﺪ َ� َوَﻣ ْﻮَﻻ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ اﳌَْﺒـﻌُ ْﻮ‬ ِ
ّ ‫َو َﺳ‬
‫ﺎﱃ ِﰲ‬ َ ‫ﺎل ﷲُ ﺗَـ َﻌ‬ َ َ‫ ﻗ‬.ِ‫ي ﺑِﺘَـ ْﻘ َﻮى ﷲ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
َ �‫ أَﱠﻣﺎ ﺑَـ ْﻌ ُﺪ أَﻳﱡﻬﺎَ اْﳊَﺎﺿ ُﺮْو َن اْﳌُ ْﺴﻠ ُﻤ ْﻮ َن َﺣﻔﻈَ ُﻜ ُﻢ ﷲُ أ ُْوﺻْﻴ ُﻜ ْﻢ َوإ ﱠ‬.‫اْ َﻟﻌﻠ ِّﻲ اْ َﻟﻌﻈْﻴﻢ‬
ِ
ۚ ‫ﺐ ۚ َوَﻣﻦ ﻳـَﺘَـ َﻮﱠﻛ ْﻞ َﻋﻠَﻰ ٱ ﱠﻪﻠﻟِ ﻓَـ ُﻬ َﻮ َﺣ ْﺴﺒُٓﻪُۥ‬ ِ
ُ ‫ﺚ َﻻ َﳛْﺘَﺴ‬ ُ ‫اﻪﻠﻟَ َْﳚ َﻌﻞ ﻟﱠﻪُ ﳐََْﺮ ًﺟﺎ َوﻳـَْﺮُزﻗْﻪُ ِﻣ ْﻦ َﺣْﻴ‬ ‫ َوَﻣﻦ ﻳـَﺘ ِﱠﻖ ﱠ‬:‫ﻛِﺘَﺎﺑِِﻪ اﻟْ َﻜ ِﺮِْﱘ‬
‫إِ ﱠن ٱ ﱠﻪﻠﻟَ ﺑَٰﻠِ ُﻎ أ َْﻣ ِﺮﻩِۦ ۚ ﻗَ ْﺪ َﺟ َﻌ َﻞ ٱ ﱠﻪﻠﻟُ ﻟِ ُﻜ ِّﻞ َﺷ ْﻰ ٍء ﻗَ ْﺪ ًرا‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam berbagai macam situasi dan kondisi apa pun, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala. Kita harus menyadari bahwa segala yang terjadi dalam
kehidupan kita di dunia ini merupakan takdir dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa mendatangkan nikmat
dan tidak ada yang bisa menerima tobat kecuali Allah subhanahu wata’ala. Dialah yang paling berkuasa atas
kehidupan manusia di bumi ini karena semua berasal dari Allah dan semua akan kembali kepada-Nya. Allah
subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 156:

ِ ‫ﺼﻴﺒﺔٌ ﻗَﺎﻟُﻮا إِ ﱠ� ِﱠﻪﻠﻟِ وإِ ﱠ�ٓ إِﻟَﻴ ِﻪ‬


ِ ِ‫ﱠ‬
‫رﺟﻌُﻮ َن‬ ْ َ َٰ ‫ﻳﻦ إِذَآ أ‬
ٓ َ ‫َﺻﺒَـﺘْـ ُﻬﻢ ﱡﻣ‬ َ ‫ٱﻟﺬ‬
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Inna lillâhi wa innâ ilaihi
râji‘ûn’ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Saat ini, dunia sedang mengalami musibah pandemi Covid-19. Virus Corona ciptaan Allah subhanahu wata’ala
itu menginveksi manusia di berbagai penjuru dunia. Sejak Desember 2019, virus yang tak kasat mata ini
mewabah dan tercatat sampai awal tahun 2021, sudah lebih dari 90 juta orang terinveksi. Makhluk Allah ini
juga sampai sekarang sudah menyebabkan sekitar 1,9 juta orang meninggal dunia. Bencana nonalam ini
mengakibatkan berbagai sektor kehidupan terdampak, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan
berbagai sendi kehidupan manusia. Pandemi ini pun disikapi oleh pemangku kebijakan dengan menerapkan
pola hidup baru yang dikenal melalui istilah new normal. Segala aktivitas kehidupan harus tetap berjalan
namun juga harus memperhatikan tatanan atau model baru untuk menghindari virus ini.

Pemerintah pun terus mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menaati dan menerapkan protokol
kesehatan dalam berbagai aktivitas. Hal ini ditujukan sebagai ikhtiar lahiriah untuk memutus rantai
penyebaran virus yang pertama kali muncul di negeri China ini. Protokol kesehatan yang dianjurkan meliputi
empat hal yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Menurut para ahli, protokol kesehatan ini dinilai mampu menjadi ikhtiar fisik dalam menjaga diri dan orang
lain dari paparan virus Corona. Namun jika direnungkan, empat bentuk protokol kesehatan ini memiliki
hikmah dan makna penting yang patut menjadi renungan kita bersama. Dengan merenungkan hakikat makna
memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan ini, kita diingatkan kembali,
betapa Allah subhanahu wata’ala sangat sayang pada umat manusia dengan mengingatkan agar selalu ingat
pada-Nya.
1
Protokol kesehatan pertama adalah memakai masker. Ini bisa menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa
menjaga mulut kita. Di zaman digital saat ini, setiap orang bebas mengekspresikan dan mengatakan apa yang
ada dalam benak dan pikirannya. Era media sosial yang tidak ada lagi batas waktu dan jarak ini, menjadikan
banyak orang ceroboh dan tidak memikirkan efek dari apa yang diucapkan atau ditulis di media sosial. Saat
ini kita bisa rasakan sendiri, banyak orang yang memproduksi hoaks, ujaran kebencian, dan propaganda
untuk berbagai kepentingan. Hal ini mengakibatkan banyak permasalahan yang mengarah pada konflik di
tengah masyarakat. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengingatkan kita
melalui haditsnya untuk berbicara hal-hal yang baik saja.

ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﺖ‬ ُ َ‫َوَﻣ ْﻦ َﻛﺎ َن ﻳـُ ْﺆﻣ ُﻦ ﺎﺑﻪﻠﻟ َواﻟْﻴَـ ْﻮم اْﻵﺧ ِﺮ ﻓَﻠﻴَـ ُﻘ ْﻞ َﺧ ْ ًﲑا أ َْو ﻟﻴ‬
ْ ‫ﺼﻤ‬
Artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam” (HR
al-Bukhari).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Protokol kesehatan yang kedua adalah mencuci tangan. Ini menjadi simbol bagi kita untuk segera
membersihkan diri dari banyaknya dosa yang telah dilakukan. Di zaman modern ini, berbagai tindakan dosa
yang ditimbulkan akibat ulah anggota badan kita bisa dengan mudah dilakukan, baik dosa itu merugikan diri
sendiri dan terlebih merugikan orang lain. Berbagai bencana alam maupun nonalam menjadi peringatan bagi
kita untuk segera bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang telah kita lakukan. Pertobatan bisa dilakukan
dengan banyak-banyak membaca istighfar dengan harapan dosa-dosa yang telah kita perbuat diampuni oleh
Allah subhanahu wata’ala sehingga keberkahan akan turun kepada kita. Allah berfirman dalam Al-Qur'an
Surat Nuh ayat 10 sampai 13.

ٍ ‫ وﳝُْ ِﺪ ْد ُﻛﻢ ِﺄﺑَﻣﻮ ٍال وﺑﻨِﲔ وَﳚﻌﻞ ﻟَ ُﻜﻢ ﺟﻨ‬. ‫ ﻳـﺮِﺳ ِﻞ اﻟ ﱠﺴﻤﺎء ﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ِﻣ ْﺪرارا‬. ‫ﻓَـ ُﻘ ْﻠﺖ اﺳﺘـ ْﻐ ِﻔﺮوا رﺑﱠ ُﻜﻢ إِﻧﱠﻪ َﻛﺎ َن َﻏ ﱠﻔﺎرا‬
‫ﱠﺎت‬ َ ْ ْ َْ َ َ ََ َ ْ ْ َ ً َ ْ ْ َ َ َ ُْ ً ُ ْ َ ُ َْ ُ
‫ َﻣﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َﻻ ﺗَـ ْﺮ ُﺟﻮ َن ِﱠﻪﻠﻟِ َوﻗَ ًﺎرا‬. ‫َوَْﳚ َﻌ ْﻞ ﻟَ ُﻜ ْﻢ أ َْ�َ ًﺎرا‬
Artinya: “Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan (beristighfarlah) kepada Tuhanmu.
Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan
Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan
sungai-sungai untukmu’.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Protokol kesehatan yang ketiga adalah menjaga jarak. Ini juga menjadi renungan kita untuk tetap menjaga
jarak dengan kehidupan dunia. Jangan sampai dunia yang hanya tempat mampir untuk istirahat ini
menjadikan kita lupa kehidupan yang abadi yakni akhirat. Virus corona ini seolah-olah diutus oleh Allah untuk
mengingatkan bahwa umat manusia saat ini sudah tenggelam dalam kenikmatan dunia sekaligus lupa dan
dibuat lupa oleh pesona dunia. Kehidupan dunia dan akhirat haruslah seimbang sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhu:

ِ َ َ‫ْاﻋ َﻤ ْﻞ ﻟِ ُﺪﻧْـﻴ‬
َ ِ‫ﻴﺶ أﺑَ ًﺪا َو ْاﻋ َﻤ ْﻞ ﻵ ِﺧَﺮﺗ‬ِ
‫ت َﻏ ًﺪا‬ َ ‫ﻚ َﻛﺄَﻧﱠ‬
ُ ‫ﻚ َﲤُْﻮ‬ ُ ‫ﺎك َﻛﺄﻧﱠﻚ ﺗَﻌ‬
Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk
akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Protokol kesehatan yang terakhir adalah menghindari kerumunan. Hal ini merupakan simbol bahwa
terkadang kita memang harus menyendiri dan bermuhasabah terhadap segala sesuatu yang telah diperbuat
2
‫‪selama ini. Kita harus menghitung-hitung kembali jika kemungkinan selama hidup ini kita sombong dan tidak‬‬
‫‪dapat menundukkan nafsu. Manusia sering berbuat ketamakan dan kesewenang-wenangan karena nafsu‬‬
‫‪telah menunggangi akal sehat. Sayyidina Umar bin Khattab telah mengingatkan pentingnya muhasabah‬‬
‫‪dalam satu khutbahnya, yakni:‬‬

‫ﺐ‬
‫ﺎﺳ َ‬
‫ِ ِ‬
‫ﺎب ﻳَـ ْﻮَم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔ َﻋﻠَﻰ َﻣ ْﻦ َﺣ َ‬
‫اﳊ َﺴ ُ‬ ‫ﺎﺳﺒُـ ْﻮا َوﺗَـَﺰﻳـﱠﻨُـ ْﻮا ﻟِﻠْ َﻌ ْﺮ ِ‬
‫ض اﻷَ ْﻛ َِﱪ َوإِﱠﳕَﺎ َِﳜ ﱡ‬
‫ﻒ ِْ‬ ‫ِ‬
‫َﺣﺎﺳﺒُﻮا أَﻧْـ ُﻔ َﺴ ُﻜ ْﻢ ﻗَـْﺒ َﻞ أَ ْن ُﲢَ َ‬
‫ﻧَـ ْﻔ َﺴﻪُ ِﰱ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ‬
‫‪“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi‬‬
‫‪penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi‬‬
‫”‪orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.‬‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,‬‬

‫‪Demikian khutbah renungan hikmah di balik protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.‬‬
‫‪Sebagai orang yang beriman, sudah seharusnya kita terus menanamkan dalam diri kita bahwa Allah-lah yang‬‬
‫‪paling kuasa terhadap segala apa yang terjadi. Sebagai makhluk lemah, kita harus melakukan ikhtiar bumi‬‬
‫‪agar kita diberi keselamatan dan melakukan ikhtiar langit agar Allah segera mengangkat musibah ini dari‬‬
‫‪muka bumi.‬‬

‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫آن اْﻟ َﻜ ِﺮِْﱘ وﻧَـ َﻔﻌ ِﲏ وإِ ﱠ� ُﻛﻢ ِﲟﺎ ﻓِﻴ ِﻪ ِﻣﻦ اْ ِ ِ‬‫ﺎﺑرَك ﷲ ِﱄ وﻟَ ُﻜﻢ ِﰲ اﻟْ ُﻘﺮ ِ‬
‫ﻵ�ت َواﻟ ّﺬ ْﻛ ِﺮ ا ْﳊَﻜْﻴ ِﻢ َوﺗَـ َﻘﺒﱠ َﻞ ﻣ ِّﲏ َوﻣْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺗ َﻼ َوﺗَﻪُ‬ ‫َ ََْ ْ َ ْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ ُ ْ َ ْ‬
‫اﻟﻌ ِﻈْﻴ َﻢ إِﻧﱠﻪُ ُﻫ َﻮ اﻟﻐَ ُﻔ ْﻮُر اﻟﱠﺮِﺣْﻴﻢ‬ ‫إِﻧﱠﻪ ﻫﻮ اﻟ ﱠﺴ ِﻤﻴﻊ اْﻟﻌﻠِﻴﻢ وأَﻗُـﻮ ُل ﻗَـﻮِﱄ ﻫ َﺬا ﻓَ ِ‬
‫ﺄﺳﺘَـﻐْﻔ ُﺮ ﷲَ َ‬
‫ْ‬ ‫ْ ُ َ ُْ َ ْ ْ َ‬ ‫ُ َُ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ﻚ ﻟَﻪُ إِ ﱠ�ﻩُ ﻧَـ ْﻌﺒُ ُﺪ‬ ‫ﺼ ِﺎم ِﲝَْﺒ ِﻞ ﷲِ اﻟْﻤﺘِ ْ ِ‬ ‫اَ ْﳊﻤ ُﺪ ِﻪﻠﻟِ اﻟﱠ ِﺬي أَﻣﺮَ� ِﺎﺑْ ِﻻ ِّﲢ ِﺎد واْ ِﻻ ْﻋﺘِ‬
‫ﲔ‪ .‬أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن ﻻَ إِﻟَﻪَ إِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ ﻻَ َﺷ ِﺮﻳْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ ََ‬ ‫َْ‬
‫ﺻ ِّﻞ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّ ِﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟِِﻪ‬ ‫ﲔ‪ .‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ِ ِ‬
‫ث َر ْﲪَﺔً ﻟﻠْ َﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬ ‫ﲔ‪َ .‬وأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ اَﻟْ َﻤْﺒـ ُﻌ ْﻮ ُ‬ ‫ِ‬
‫َوإِ ﱠ�ُﻩ ﻧَ ْﺴﺘَﻌ ْ ُ‬
‫ﲔ‪ .‬إِ ﱠن ﷲَ َوَﻣﻼَﺋِ َﻜﺘَﻪُ ﻳُ َ ﱡ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َﲨﻌِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﱠﱯ‬ ‫ِ‬
‫ﺼﻠ ْﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨ ِّ‬ ‫ب اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬ ‫اﺳﺘَﻄَ ْﻌﺘُ ْﻢ َو َﺳﺎ ِر ُﻋ ْﻮا إِ َﱃ َﻣﻐْﻔَﺮةِ َر ِّ‬ ‫ﲔ‪ .‬اﺗﱠـ ُﻘﻮا ﷲَ َﻣﺎ ْ‬ ‫َﺻ َﺤﺎﺑِﻪ أ ْ َ ْ َ‬ ‫َوأ ْ‬
‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّ َﺪ َ� َوَﻣ ْﻮَﻻ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟﻪ َو َ‬ ‫ﺻﻠﱡ ْﻮا َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠّ ُﻤ ْﻮا ﺗَ ْﺴﻠْﻴ ًﻤﺎ ‪َ .‬و َ‬ ‫َ�أَﻳﱡﻬﺎَ اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ ءَ َاﻣﻨُـ ْﻮا َ‬
‫ﻚ َِﲰﻴﻊ ﻗَ ِﺮﻳﺐ ُِ‬ ‫ات إِ‬ ‫ﺎت اَﻻَﺣﻴ ِﺎء ِ‬ ‫ﺎت واﻟْﻤﺴﻠِ ِﻤﲔ و اﻟْﻤﺴﻠِﻤ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ﺐ‬ ‫ُ‬ ‫ﻴ‬
‫ْ‬ ‫ﳎ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬‫ﻧ‬ ‫ْ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻣ‬‫ْ‬
‫ْ َ َ‬ ‫اﻻ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬
‫ُ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬
‫ْ‬ ‫ﻣ‬ ‫َْ‬ ‫ﲔ َواﻟْ ُﻤ ْﺆﻣﻨَ َ ُ ْ ْ َ َ ُ ْ َ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻏﻔ ْﺮ ﻟﻠْ ُﻤ ْﺆﻣﻨ ْ َ‬
‫ﻚ ِﻣ ْﻦ‬ ‫اب َﺟ َﻬﻨ َﱠﻢ َوﻧـَ ُﻌﻮذُ ﺑِ َ‬ ‫ﻚ ِﻣﻦ َﻋ َﺬ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ﺎﺿﻲ ا ْﳊ ِ‬
‫ﺎﺟﺎت ﺑَِﺮ ْﲪَﺘِ َ‬ ‫ِ‬ ‫اﻟﺪ ِ‬
‫ﲔ‪ .‬اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إ ﱠ� ﻧَـﻌُﻮذُ ﺑ َ ْ‬ ‫ﻚ َ� اَْر َﺣ َﻢ اﻟﱠﺮﲪ ْ َ‬ ‫ﱠﻋ َﻮات َوَ� ﻗَ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ﻴﺢ اﻟ ﱠﺪ ﱠﺟ ِﺎل وﻧـَﻌﻮذُ ﺑِ َ ِ ِ ِ‬ ‫ﻚ ِﻣ ْﻦ ﻓِﺘْـﻨَ ِﺔ اﻟْ َﻤ ِﺴ ِ‬ ‫َﻋ َﺬ ِ‬
‫اﻟﻠﻬ ﱠﻢ ْادﻓَ ْﻊ َﻋﻨﱠﺎ اْﻟﺒَﻼَءَ‬ ‫ﻚ ﻣ ْﻦ ﻓﺘْـﻨَﺔ اﻟْ َﻤ ْﺤﻴَﺎ َواﻟْ َﻤ َﻤﺎت ُ‬ ‫َُ‬ ‫اب اﻟْ َﻘ ِْﱪ َوﻧـَ ُﻌﻮذُ ﺑِ َ‬
‫ﺻﺔً َو َﺳﺎﺋِِﺮ اْﻟﺒُـﻠْ َﺪ ِان‬ ‫َواْ َﻟﻮَﺎﺑءَ َواﻟﱠﺰﻻَ ِزَل َواْﳌِ َﺤ َﻦ َو ُﺳ ْﻮءَ اْ ِﻟﻔْﺘـﻨَ ِﺔ َواْﳌِ َﺤ َﻦ َﻣﺎ ﻇَ َﻬَﺮ ِﻣْﻨـ َﻬﺎ َوَﻣﺎ ﺑَﻄَ َﻦ َﻋ ْﻦ ﺑَـﻠَ ِﺪ َ� اِﻧْ ُﺪوﻧِْﻴ ِﺴﻴﱠﺎ ﺧﺂ ﱠ‬
‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‪ِ .‬ﻋﺒَ َﺎد ﷲِ إِ ﱠن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﲔ ‪َ .‬رﺑـﱠﻨَﺎ آﺗﻨَﺎ ِﰲ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوِﰲ اﻵﺧَﺮةِ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ‬
‫ِ‬ ‫اْﳌﺴﻠِ ِﻤﲔ ﻋﺂ ﱠﻣﺔً � ر ﱠ ِ‬
‫ب اْ َﻟﻌﺎﻟَﻤ ْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ ْ َْ‬
‫ﺂء َواﻟْ ُﻤﻨ َﻜ ِﺮ َواﻟْﺒَـ ْﻐ ِﻲ ﻳَﻌِﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮْو َن‪.‬‬ ‫ﺎن وإِﻳﺘﺂ ِئ ِذي اﻟْ ُﻘﺮﰉ وﻳـﻨْـﻬﻰ ﻋ ِﻦ اﻟْ َﻔﺤﺸ ِ‬
‫َْ‬ ‫َْ ََ َ َ‬ ‫ﷲَ َ�ْ ُﻣ ُﺮُﻛ ْﻢ ِﺎﺑﻟْ َﻌ ْﺪ ِل َواْ ِﻹ ْﺣ َﺴ ِ َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺐ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻟَﺬ ْﻛ ُﺮ ﷲ أَ ْﻛ َﱪُ‬ ‫ﻓَﺎذْ ُﻛ ُﺮوا ﷲَ اﻟْ َﻌﻈْﻴ َﻢ ﻳَ ْﺬ ُﻛ ْﺮُﻛ ْﻢ َو ْاد ُﻋ ْﻮﻩُ ﻳَ ْﺴﺘَﺠ ْ‬

‫‪3‬‬

Anda mungkin juga menyukai