Document (1) .PDF Teori King
Document (1) .PDF Teori King
King
Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,Iowa. Karir keperawatan
Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St
Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of
Science dalamKeperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia menyelesaikan Master
of Science dalam Keperawatan di St Louis University.
Pada tahun1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York,Dr.
Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar Doktor Pendidikan padatahun 1961. Pada tahun
1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan
menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dr. King dikenal pada
tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Dr. Kingmemiliki
artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.
Buku-buku karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961 s.d. 1981yaitu : Toward a theory for
nursing: General Concept of Human Behavior (1961-1966), A Theory for Nursing: System,
Concept, Process (1981),Curriculum and Instruction In Nursing (1986).
Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yangterdiri atas tiga sistem
yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga sistem
interaksi yang dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada perkembangan
teori pencapaiantujuan (King,1981 dalam Christensen J.P, 2009).
Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena merekaterutama berhubungan dengan
individu, sedangkan konsep yang ditempatkandalam sistim interpersonal karena menekankan
pada interaksi antara duaorang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial
karenamereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalamsistim yang
lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood,2006). Dalam interpersonal
sistem perawat-klien berinteraksi dalam suatuarea (space). Menurut King, intensitas dari
interpersonal system sangatmenentukan dalam menetapkan pencapaian tujuan
keperawatan.Adapun beberapa karakteristik teori Imogene King (Christensen &Kenney,1995):
1. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistemterbuka, mampu
berinteraksi, mengubah energi, dan informasi denganlingkungannya. Individu
merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam
bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan
hak danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.Sistem
personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu:
persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.
2. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi.
Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konseptentang peran, interaksi,
komunikasi, transaksi, stress, koping.
3. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatanlingkungan.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat, interaksi, persepsi,
dan kesehatan. Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan
memahami konsep organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya ( Human Being) sebagai sistem terbuka yang secarakonsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi dasar King tentangmanusia seutuhnya ( Human Being) meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu.
Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivatasumsi tersebut lebih
spesifik terhadap interaksi perawat – klien:
Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai sembilan konsep
utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi praktek
keperawatan (Christensen J.P,2009), meliputi:
Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.Konsep hubungan
manusia menurut King terdiri dari komponen :
Explicit:
Implicit:
Penegasan Teoritis
Dalam teori pencapaian tujuannya, King (1981;149) memberikan Proposisi berikut, yang
memperlihatkan dan menggambarkan hubungan konsep-konsep King.
Add caption
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas tentang
pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan(Perry & Potter, 2005).
Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien dengan pendekatan sistem. Kekuatan pada
model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan dicapai, mengambil
keputusan, dan interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada
kolaborasi antara tenaga kesehatan professional.Teori ini juga dapat digunakan pada individu,
keluarga, atau kelompok dengan penekanan pada psikologi, sosialkultural, dan konsep
interpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik adalah (Meleis,
1997) :
Contoh Kasus :
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya ke UGD RS.B, keluhan
nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya seperti tertusuk, sesak nafas, RR : 38 x/mnt,
bibir dan kuku (aliran perifer) terlihat sianosis. Kapleri refill>3 detik. Lama nyeri dada kurang
lebih 20 – 30 menit. Tn. X mengatakan ia seringmengalami mudah lelah, nyeri pada dada
kirinya saat beraktifitas yang berat sepertimengangkat beras dan barang – barang lain ditoko,
dan sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk dengan pekerjaannya
sebagai pedagang sembako, selain itu istri dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa
beliau menderita penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X tidak pernahterlihat sering
mengalami nyeri dada saat di rumah.
Pengkajian :
Pengkajian meliputi : Persepsi, peran, pertumbuhan dan perkembangan, ruang, waktu,
komunikasi, interaks, transaksi, stress dan koping.
Persepsi
Peran
Transaksi
1. Informasi apa yang dan perawat berikan untuk informasi yang berhubunganuntuk
penyakit anda?
2. Perawatan seperti apa yang anda inginkan ?
3. Apakah anda merasakan penting bila perawat mendiskusikan dengan anda setiap kan
memberikan asuhan keperawatan?
4. Bagaimana perawaan anda ketika dokter dan perawat berdiskusi mengenai proses
perawatan?
Komunikasi
Ruang
1. Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri dada?
2. Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
3. Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
4. Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di rumahsakit ?
Waktu
1. Apakah anda sering mengalami nyeri dada?
2. Kapan anda mengalami nyeri dada pertama kali?
3. Apakah nyeri dada anda meberi effek kepada setiap aktivitas anda?
4. Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu menemanianda?
Interaksi
Diri sendiri
Diagnosis Keperawatan
Perencanaan
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasirespon verbal, non
verbal yang bersifat individual sehingga perlu digambarkansecara rinci untuk mengevaluasi
keberhasilan penanganan respon nyeri akut pada pasien MCI, Intoleransi aktivitas (pembatasan
aktivitas) dapat dikaitkan denganteori King, mewakili keadaan diri klien terhadap stress dan
koping pasien, dan bagaimana kita menyeting ruangan, waktu untuk interaksi, transaksi, peran
pasien dalam menjalani aktivitasnya sehari – hari di rumah sakit
Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan kepada pasien untuk
melakukan aktivitas dengan kegiatan interaksi, transaksi, peran pasien dalam menjalani
aktivitasnya sehari – hari. Lakukan Pendidikan Kesehatanterhadap pasien MCI dalam proses
interaksi, transaksi, peran pasien untuk menjalani aktivitasnya sehari – hari. Yang mana
dalam hal ini dapat mencegahtimbulnya nyeri dada kembali. Dengan pengembangan
pengkajian danmenerapkannya pada penegakkan diagnosa, pemberian informasi pada
setiapintervensi, implementasi keperawatan dan evaluasi hasil, maka pencapaian tujuan
pasien dapat dicapai.
Analisis Teori Imogene M. King
Analisis kelompok terhadap teori Imogene King mengacu pada tujuhkategori atau prosedur
yaitu sumber teori, makna teori, kecukupan logika dariteori, manfaat teori, derajat kemampuan
menggeneralisasi, parsimony teoridan kemampuan untuk diujikan dari teori. Berikut ini kami
akan menguraikananalisis teori tersebut yaitu:
Sumber Teori
Teori King memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, diskusi, penelitian dan lain-
lain.Teori King sangat ideal untuk dikembangkan pada saat sekarang dimana informasi dan
komunikasi yang berkembang begitu cepat. Teori ini berkembang secara deduktif yaitu
diidentifikasi masalah, lalu mengidentifikasi teori terkait, kemudian dibuat pertanyaan
penelitian yaitu bagaimana komunikasi bisa terjadi bila menggunakan bahasa yang universal,
memilih dan mendefinisikan konsep/variabel dari pertanyaan penelitian.
Makna Teori
Kelompok menganalisis bahwa teori keperawatan Imogene King sangat mudah untuk dipahami
dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan(Body of Knowledge).
Manfaat dari teori ini adalah:
Berdasarkan hal diatas maka kelompok menyimpulkan bahwa teori King adalah cukup logis
dipandang dari cakupan teori atau pernyataan yang dikemukakan karena teori King ini sangat
sesuai karena keberhasilan perawatan adalah adanya interaksi yang terus menerus antara
perawat dan klien serta lingkungan eksternal yang mempengaruhinya. King juga menyatakan
bahwa intervensi keperawatan adalah adanya interaksi perawat dengan klien yang meliputi
komunikasi, persepsi yang menimbulkan aksi dan reaksi serta menetapkan tujuan dengan
maksud tercapainya persetujuan dan adanya traksaksi.
Manfaat Teori
Teori ini dapat digunakan pada praktek keperawatan baik pada lingkup klinik maupun pada
lingkup komunitas. Banyak riset dan studiyang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis
perawatan klien dan system pelayanan keperawatan. Dalam praktek baik di lahan klinik
maupun lahan komunitas interaksi yang terjadi sangat penting bagi klien dan perawat. Jadi
untuk aplikasi di klinik maupun di komunitas teori dari King ini sangat relevan karena
kesembuhan klien sangat dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dan klien.
Kemampuan menggeneralisasi
Teori King menurut kelompok memiliki cakupan isi teori yang sangat luas dan cukup dan
komplek untuk diaplikasikan pada tatanan praktek keperawatan. Teori ini cocok diterapkan
pada keperawatan klinik maupun komunitas karena berfokus pada interaksi antara manusia dan
lingungannya. Manusia sebagai individu dapat melakukan penyesuaian terhadap stressor
internal maupun eksternal dalam rentang sehat sakit dengan menggunakan sumber-sumber
yang dimiliki seseorang untuk mencapai kesehatan optimal.
Parsimony
Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudahdan dapat dipahami
meskipun cukup komplek dan defenisi yangdikemukakan cukup jelas.
Teori King menurut kelompok, sudah ada gambaran yang jelas dan sangat sesuai dengan
kondisi teknologi dan informasi pada saat sekarang. Teori ini dapat memprediksi suatu
kejadian/phenomena dalam keperawatan melalui penetapan hypothesis dalam penelitian.
Analisa Kelebihan dan Kekurangan Teori Imogene King
Kelebihan
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapatdipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan.
2. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungandengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan.
3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama,mengambil
keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.
4. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,
5. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan
Kekurangan
1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenaistres yang
kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memilikikonsekuensi positif dan
menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah
sakit.
2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan dicapai
sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan
interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep
interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien- pasien tidak dapat
berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma,
bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.
Kesimpulan
1. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human
Being.
2. Teori pencapaian tujuan berfokus pada interpersonal systems dengan berorientasi pada
pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu : interaksi, persepsi,
komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu, dan ruang.
3. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungandengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan.
4. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuhilmu
pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar,
guru dan juga peneliti. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan,
perkembangan iptek, sosial,ekonomi dan politik.
Saran
1. Melibatkan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil
keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan klien di berbagai tatanan pelayanan
keperawatan baik di klinik maupun dikomunitas.
2. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus
mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang adadalam teori pencapaian tujuan
(Goal Attainment) dan memilikikemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan
individu sambilmendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sistem personal
2. Sistem Interpersonal
3. Sistem Sosial
1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam
memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan
digambarkan hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak yang
diharapkan
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan
merupakan respon dari individu
3. Interaksi yaitu suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara
perawat dan klien sehingga terwujud komunikasi
4. Transaksi adalah antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam
merencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
Makalah Teori Keperawatan Menurut King
MAKALAH
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas
mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan dengan membahas Imogene King dalam konsep dan teori-
teorinya dalam keperawatan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata pelajaran Konsep Dasar Keperawatan di Stikes Madani.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehat an merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkemban gan zaman. Demikian
juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkem bang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya
telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan
adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus
mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah
suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol -
simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang
absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha -usaha
untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan
digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan .
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifat terbuka
dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi,
peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan Imogene
King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar manusia sebagai calon perawat.
b. Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c. Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide moral
d. Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori keperawatan sedini mungkin
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Makalah ini terdiri atas 3
Bab yaitu : Bab I. Pendahuluan, Bab II. Isi, Bab III. Penutup. Referensi makalah ini terdapat dalam dua
sumber yaitu buku dan internet.
D. RUMUSA N MA SA LA H
1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan
teoridan model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa sajakah
faktor-faktor yangmempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
B. SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari buku
tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk
digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk
menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan spesifik.
Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep
yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses
bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan
fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari
Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam
sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan
kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima premis
bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja
konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. E. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve
5. Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system
sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
6. Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu secara
selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu
bergerak menuju kedewasaan.
8. Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi
antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.
E. BENTUK LOGIKA
King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana
pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
1. Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a. individu-individu makhluk social
b. individu-individu makhluk ber’sense’
c. individu-individu makhluk rasional
d. individu-individu makhluk perasa
e. individu-individu makhluk pengontrol
f. individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g. individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h. individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan mereka dan
pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan.
2. Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan
mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan
eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal bagi
kehidupan keseharian.
Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi
lain.
3. Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan lingkungan
mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan
kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap manusia menerima dunia
sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
2. Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design kurikulum progam
keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston. Konsep-konsep King sangatlah
berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir. Berguna dalam pendidikan keperawatan, praktek
keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-alat sistematis sebagai
pandangan profesi perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan
keperawatan sebagai disiplin ilmu.
3. Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit,
diperawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang,
komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
H. TINJAUAN KRITIS
1. Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena ia
menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus
menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh negatif
stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan bahwa definisi-
definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari identifikasi karakteristik. Ia
menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan pengetahuan konsep-konsep
keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak
berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
2. Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat
berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru
lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan bahwa teorinya
akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak mungkin.
3. Kesesuaian empiris
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses interaksi
perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari tujuan dan apabila
itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama dengan keefektifan
penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian empiris dan masih dapat dilihat
jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial, perasaan,
rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari keyakinannya
tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi
perawat dengan klien.
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut
mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga
membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
Menurut King intensitas dari interpersonal system sangat menentukan dalam menetapkan dan
pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan
sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap
situasi praktek keperawatan, meliputi:
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang
dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan
pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang
lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan.
Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan
lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem
sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan
kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan
lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan
lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang
mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu
mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu adalah
perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari
setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi
interaksi antara perawat dengan klien.
Sistem Personal
Menurut king setiap individu adalh sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal
konsep yang relevan adalah sebagai berikut :
1. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda
dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang,
pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua,
selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal
2. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu
atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan
orientasi pada tujuan. Perturnbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasnya terjadi
dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksikan walaupun individii itu berfariasi, dan sumbangan
fungsi genetic, pengalam yang berarti clan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai
proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi
diri.
3. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk
penampilanya.
Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual,
situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak
dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Defmisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang
disebut territory dan pcrilaku orang yang menempatinya.
4. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain merupakan
pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain.
Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interkasi antraa manusia. Interaksi antar
dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang
relefan dengan sistem interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
5. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih didalam
hubungan timbal balik.
6. Komunikasi
King mendefmisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan dari satu orang
keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata.
ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang keorang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak,
postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
7. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan
persepsi mereka. Dirnensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-
rangkaian kejadian dalam waktu
8. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan
disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di
harapkan pada orang yang meriducuki posisi di social sistem, set prosedur atau aturan yang
ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan
hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
9. Stress
Definisi stress menurut king adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi
dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan
perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informasi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor.
Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi
pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman lain, individual, personal, dan subyektif.
11. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan
pengaturan formal dan infonnal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau
organisasi.
12. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal
balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan
penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.
13. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi,
dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan,
orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terns menerus, dan
berorientasi pada tujuan.
14. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergartungan dapat diubah.
King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenai bahwa status berhubungan
dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
B. Asumsi King
King rnengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun irnlisit.
Asumsi eksplisit meliputi:
1. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk
kesehatan manusia
2. Individu adalah sosial, mengirim. rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada kegiatan
waktu.
3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
membuat keputusan mempengaruhi kehidupannya,
kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan,
5. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang
semua aspek ki sehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
Sedangkan asumsi implisit meliputi :
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan
yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka
konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem
personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem social
tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau
masyarakat
Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling
berinteraksi dengan sistem lainya secara terbuka/ Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang
menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut
akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara
terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara
berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan ekstemal melewati rentang
sehat sakit, dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh rsseorang atau individu untuk
mencapai kehidupan sehari-sehari yang maksimal.
Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat
meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan
tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
D. Analisa Teori
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep
keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dan klien yang
secara bersama-sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi
keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing
merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan,
mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.
4. Manfaat (Usefulness)
Banyak riset dan studi yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis
perawatan klien dan sistem pelayanan keperawatan. Walaupun teorinya bersifat abstrak dan tidak
dapat segera diaplikasikan secara konkrit pada praktek keperawatan dan program pendidikan
keperawatan, namun bila berkenaan dengan situasi nyata maka teori ini harus terlebih dahulu
didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru dapat diaplikasikan. Perawat-perawat yang in gin
mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-
konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk
membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase
pengambilan keputusan. Teori ini merupakan hasil riset dan dapat dikembangkan kembali melalui
riset, sehingga teori ini masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan.
5. Generalisasi (Generalizability)
Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar
phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mernpunyai keterbatasan khususnya penerapan
pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya : Klien koma, bayi
baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
6. Parsimony
Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat dipahami
meskipun cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas.
BAB III
PENUTUP
Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas
maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi -konsekuensi yang
bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang
selalu aktif memberikan pemikiran -pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar
menjadi perawat yang professional.
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian
tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada interpersonal systems. Menurut King sistem
interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan
masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian
tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress,
tumbuh kembang, waktu dan ruang.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat
diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga
peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang
spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya
cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan,
perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga
mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu
berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus
mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal
Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil
mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputus
A. KESIMPULAN
1. Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus
minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
2. Teori Imogene King memfokuskan kepada fase -fase perencanaan dan implementasi
dala proses perawatan.
3. Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di
inginkan.
4. Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang
sempurna.
B. SARAN
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori -teori dari para
pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah
sakit, di perawatan ambulatri, populas i pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan
dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
3. Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu
fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan.
MAKALAH
TEORI DAN KONSEP KEPERAWATAN
MENURUT (KING)
OLEH:
KELOMPOK I
ALBAR
HARDIANTI
AULIANA
IMMA
EDI SUFRIADI
STIKES ST FATIMAH
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allh swt atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kami yaitu makalah tentang “ILMU KEPERAWATAN
Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini. Namun berkat
dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun materil,
akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan
rasa terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Kami selakuh penyusun makalah ini sebagai salah satu bahan pelajaran yang diterapkan dalam
kampus. Akhir kata Semoga makalah Ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menambah
wawasan.
PENULIS
DAFTAR ISI
Daftar isi........................................................................................................................ii
BAB I pendahuluan.......................................................................................................1
a. Kesimpulan ..................................................................................................................15
b. Saran .............................................................................................................................15
Daftar pustaka ...............................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan kesehatan berarti setiap upaya yang di selenggarakan sendiri atau bersama-sama
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan. Hal ini dapat
memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan interpersonel yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap yang
dan evaluasi (Iyer et al., 1996). Tahap-tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual
Atas dasar pemikiran tersebut, maka kami membuat makalah ini yang diharapkan para
perawat dapat menerapkan pola fikir kritis dalam bidang keperawatan dan asuhan
B. Rumusan Masalah
Adapun materi yang dibahas dalam materi ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian teori keperawatan menurut king.
3. Karakteristik teori.
C. Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
penelitian dan penelitan tanpa dasar teoritis tidak akan membangun pengetahuan ilmiah untuk
dimulai pada periode 1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General
Concepts of Human Behaviour). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan
pencapaian tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model
konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir
dari King memadukan tiga system interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social
yang mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen
J.P,2009).
Dia memilih 15 konsep dari literature keperawatan (diri, peran, persepsi, komunikasi,
interaksi, transaksi, tumbuh kembang, stress, waktu, ruang pribadi, organisasi, status,
digunakan oleh perawat. Dipilih sepuluh konsep dalam kerangka kerja tersebut (diri, peran,
persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh-kembang, stress, waktu dan ruang pribadi)
sebagai pengetahuan inti yang digunakan perawat dalam situasi keperawatan yang sebenarnya.
1. Karakteristik Teori
Teori Imogene M. King mengenai pencapaian tujuan (1981) berasal dari kerangka
konsepnya (Kerangka kerja King menunjukkan hubungan system personal (individu), system
interpersonal (kelompok seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan
1) Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian.
Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman
masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah
universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.
2) Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri
adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini
biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu
berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi
5) Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak
dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi
secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai
area fisik yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya
6) Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain
merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain
b) System interpersonal.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut
GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi,
1). Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau
2). Komunikasi
dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon,
televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional,
perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan
dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide
- ide satu orang keorang lain.Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan.
Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan
tubuh.
3). Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal
4). Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set
perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di social system, set prosedur
atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi
khusus.
5). Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia
perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang
dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan
intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman
c) System social
Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal
yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem
1) . Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan
2) Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses
transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang
dengan wewenang.
3) Kekuasaan
dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada
tujuan.
4) Pembuatan Keputusan
pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus
5) Status
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya meliputi social, perasaan,
rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu.
Dari keyakinannya tentang Human Being ini, King telah menderivat asumsi tersebut
b. Tujuan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi interaksi.
g. Tujuan dari professional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat
berbeda.
konsep hubungan manusia menurut king terdiri dari bebarapa komponen sebagai berikut:
a. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam memahami
dan mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat
b. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan respon
dari individu.
c. Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan
d. Transaksi merupkan kondisi dimana antara perawat dan klien menjadi suatu persetujuan
menyediakan aspek praktik dan teoritis disiplin. Sebuah paradigma berguna untuk
a. Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan perawat yang selama
pengkajian, pembuatan tujuan dan menjalankannya, terjadi transaksi dan tujuan dicapai.
b. Klien
King mengatakan bahwa klien adalah individu (system personal) atau kelompok
(system interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa atau masalah kesehatan ketika
c. Kesehatan
kehidupan sehari-hari dalam peran social yang lazim, suatu pengalaman hidup yang dinamis
d. Lingkungan.
King menyatakanlingkungan merupakan setiap system social dalam masyarakat,
system social adalah kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku social, integrasi,
persepsi dan kesehatan, seperti RS, kinik, lembaga komunitas dan industry.
4. Asumsi king
King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun
implisit.
Asumsi eksplisitmeliputi :
a. Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan
b. individu social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan
waktu
c. proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu
tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
b. pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan keputusan
a. Jika terdapat kekuatan perceptual dalam interaksi perawat - klien maka akan terjadi
transaksi.
d. Jika tujuan dicapai maka akan terjadi asuhan keperawatan yang efektif.
e. Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat - klien, tumbuh kembang akan meningkat.
f. Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan oleh perawat dan kien sesuai maka
g. Jika konflik peran dialami oleh perawat/klien atau oleh keduanya maka akan menimbulkan
yang sesuai kepada klien maka akan terjadi penyusunan tujuan dan pencapaian tujuan
bersama.
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan
2. Teori ini merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat
1. Beberapa konsep dasar kurang jelas,contohnya teori ini menyatakan bahwa stress memiliki
konsekuensi positif dan menyarankan perawat harus menghilangkan pembuat stress dari
lingkungan RS.
2. Teori ini berfokus pada system interpersonal sehingga tujuan yang akan dicapai sangat
tergantung pada presepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan
hanya pada saat itu saja.
3. Teori ini belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep
interaksi,komunikasi,transaksi dan persepsi,misalnya pasien-pasien yang tidak dapat
berinteraksi dengan perawat misalnya klien dengan koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa
konsep keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat
danklien yang secara bersama - sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam
suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang
masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi
mencapai tujuan.
B. Saran
Setiap pembaca bisa memahami makalah ini dan mengerti tentang teori konsep
mencari lebih banyak lagi literatur dan pemahaman lainnya tentang konsep keperawatan
menurut king.
semoga teori ini bisa bermanfaat dalam praktek keperawatan, dan seharusnya dalam
setiap teori keperawatan harus fokus minimalnya terhadap satu aspek proses perawatan.
Seperti teori king ini yang memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi
dalam proses perawatan. Serta Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, karena berkat dan
tuntunanNya, sehingga makalah IMOGENE KING ini dapat kami selesaikan, kami ucapkan
terima kasih kepada dewan pembimbing yang telah memberikan pengarahan sehingaa kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang dengan ikhlas
membantu memberikan semangat dan dorongan demi terwujudnya karya tulis ini. Kami
menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih jauh sempurna,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dengan tujuan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Kami berharap, semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, bagi para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................
C. Tujuan penulisan............................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan
tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset
keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory
Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness,
generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan,
keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan
pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment
yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang
meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan
ruang (Marriner, A. 1986).
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tuj uan teori
dan model keperawatan?
2. Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa
sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi teori keperawatan?
3. Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan.
2. Mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori keperawatan.
4. Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih Imogene King.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Riwayat Hidup
Imogene King lahir pada tahun 1923. Dia lulus dari St John's Hospital School of
Nursing tahun 1945 dengan gelar di bidang keperawatan dan memperoleh gelar Bachelor of
Science dari St Louis University. Pada tahun 1948 dalam bidang keperawatan mendapat gelar
Master of Scienc. Pada tahun 1961. Imogene lulus dengan gelar dokter pendidikan dari
Teachers College, Columbia University.
Sebuah keluarga adalah sebuah sistem interpersonal, dan ketika seorang perawat dan
pasien berinteraksi mereka juga merupakan sistem interpersonal. Sistem terbesar adalah sistem
sosial, atau masyarakat. Contoh dari sistem sosial adalah organisasi keagamaan, universitas,
dan rumah sakit.
2. THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu
perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi
serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari
informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka
kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan
teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka
kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang
secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan
berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk
membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan
Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems
(groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan
kesehatan, dll).
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari
keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih spesifik
terhadap interaksi perawat – klien:
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2.Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses
interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal tersebut
mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat
5.Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi sehingga
membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.
6.Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7.Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat
berbeda.
Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka
pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk
memelihara kesehatannya.
B. SUMBER-SUMBER TEORITIS
King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari
buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan
untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk
menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan
spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih
konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan
menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan
pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori
dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia
menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1. Individu-individu
2. Kelompok-kelompok
3. Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan
kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima
premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, maka
kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide
ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
1. E. Erikson
2. A.L Gessel
3. Gibson
4. L. Hall
5. A.T. Jersild
6. J. Piaget
7. I. Orlando
8. H. Peplau
9. H. Selve
C. PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS
Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan
K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan
definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian
B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalam memeriksa
"communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin dan D.D Jackson,
dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah
diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory pengetahuan J. Dewey,
berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A.
Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi
tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku
keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem
personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari
komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu,
manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-
individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk
ketika dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan
kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.
E. BENTUK LOGIKA
King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978,
yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan
deduksi.
1. Pribadi (Person)
2. Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a. individu-individu makhluk social
b. individu-individu makhluk ber’sense’
c. individu-individu makhluk rasional
d. individu-individu makhluk perasa
e. individu-individu makhluk pengontrol
f. individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g. individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h. individu-individu makhluk berorientasi waktu
i. King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan
mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan
kesehatan.
3. Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan
mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan
eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal
bagi kehidupan keseharian. Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater,
keluarga dan interaksi-interaksi lain.
4. Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan
lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”.
Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat,
setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan
individu dan benda-benda di lingkungan.
H. TINJAUAN KRITIS
1. Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena
ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus
menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh
negatif stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan
bahwa definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari identifikasi
karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan pengetahuan
konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa
kebanyakan kritik tidak berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
2. Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak
dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi
yang baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan
bahwa teorinya akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak
mungkin.
3. Kesesuaianempiris.
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses
interaksi perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari
tujuan dan apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama
dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian empiris
dan masih dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.
BAB III
PENUTUP
Setelah menguraikan msalah dan semua teori -teori dari Imogene King di
atas maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi -
konsekuensi yang bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang
Imogene King yang selalu aktif memberikan pemikiran -pemikiran untuk
kemajuan para perawat, agar menjadi perawat yang professional.
A. KESIMPULAN
1. Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus
minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.
2. Teori Imogene King memfokuskan kepada fase -fase perencanaan dan
implementasi dala proses perawatan.
3. Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang
di inginkan.
4. Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan
yang sempurna.
B. SARAN
1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori -teori dari
para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King
2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah
sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang
akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
3. Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu
fungsi interaksi antara individu, group dan lingkun gan.
DAFTAR PUSTAKA