Anda di halaman 1dari 3

1.

Pasal dan bunyinya “fungsi dari penggolongan bahan galian”

2. Pasal dan bunyinya “yang berkaitan dengan pemanfaatan bahan galian”

3. Pasal dan bunyinya “Tidak semua mineral yang mengandung logam dapat digolongkan sebagai bijih”

4.Pasal dan bunyinya “perbedaan tahap kegiatan pertambangan dan tahap kegiatan penambangan”

5. Pasal dan bunyinya “cara pemerintah mengatasi permasalahn umum yang ada pada pengusaha
bahan galian industry”

6. Pasal dan bunyinya “bimbingan teknis yang dilakukan pemerintah terhadap pengusaha bahan galian”

1. Pasal 1 UU No. 27 Tahun 1980, yang berbunyi :


Bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan :
a. Golongan bahan galian yang strategis adalah : -
 minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;
 bitumen padat, aspal; - antrasit, batubara, batubara muda;
 uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;
 nikel, kobalt;
 timah.
b. Golongan bahan galian yang vital adalah:
 besi, mangaan, molibden,khrom, wolfram, vanadium, titan;
 bauksit, tembaga, timbal, seng;
 emas, platina, perak, air raksa, intan;
 arsin, antimon, bismut;
 yttrium, rhutenium, cerium dan 1ogam-logam langka lainnya;
 berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan a atau b adalah.
 nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);
 asbes, talk, mika, grafit, magnesit; - yarosit, leusit, tawas (alum), oker;
 batu permata, batu setengah permata;
 pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;
 batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth);
 marmer, batu tulis;
 batu kapur, dolomite, kalsit;
 granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-
unsur mineral golongan a maupun golongan b dalam jumlah yang berarti ditinjau dari
segi ekonomi pertambangan

2. Pasal 1 UU. No. 11 Tahun 1967 tentang Penguasaan bahan galian, yang
berbunyi : “Semua bahan galian yang terdapat dalam wilayah hukum
pertambangan Indonesia yang merupakan endapan-endapan alam sebagai
karunia Tuhan Yang Maha Esa, adalah kekayaan Nasional bangsa Indonesia dan
oleh karenanya dikuasai dan dipergunakan oleh Negara untuk sebesar-besar
kemakmuran Rakyat.”
3. Ayat 1,2 dan 6 pada Pasal 1 Permen ESDM No.5 Tahun 2017
4. Ayat 1 dan 19 pada Pasal 1 BAB 1 UU No.4 Thaun 2009
5. BAB XIII UU No. 4 Tahun 2009 Tentang “Hak dan Kewajiban”.
6. Ayat 2 Pasal 139, BAB XIX UU No. 4 Tahun 2009 Tentang “Pembinaan,
Pengawasan, dan Perlindungan Masyarakat”. Yang berbunyi :

Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha
pertambangan;
b. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi;
c. pendidikan dan pelatihan; dan
d. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan di bidang mineral
dan batubara.

Anda mungkin juga menyukai