Sebutkan beberapa penyebutan nama manusia dalam Al-qur’an dan jelaskan perbedaan
antara nama-nama tersebut ?
1.Al-Insan
Asal kata dari Insan berasal dari kata ‘’al-uns’’, Dan sebanyak 65 kali disebutkan dan tersebar di dalam
43 surat. Insan dapat diartikan lemah lembut, harmonis, tampak, atau pelupa. Kata ini digunakan dalam
Al-Qur’an untuk menyampaikan tentang manusia yang kemanusiaannya secara totalitas Jiwa dan raga.
Manusia yang telah sampai pada segi insan yang sempurna yakni ‘’kamil’’, bermakna: ‘’manusia
sempurna’’, yang memang susah ditemukan. Karena umumnya manusia seperti ini memilih menepi
meninggalkan segala hiruk pikuk dunia.
Dalam penjelasan di Al-Quran ada pada surat Al-Insan ayat 1
2.Al-Basyar
Manusia dengan gelar ‘’basyarun’’ disebutkan sebanyak 36 kali, dan tersebar di dalam 26 surah. Secara
etimologi ‘’basyar’’ berarti kulit kepala, wajah, dan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya segala
macam rambut. Selain itu, ayat ini menjelaskan bila manusia dipenuhi dengan keterbatasan termasuk
membutuhkan makan dan minum. Berikut ayat yang menjelaskan tentang basyarun, dikisahkan oleh
Muhammad SAW, yakni manusia yang terdiri dari berbagai organ tersebut sangat rentan melakukan
persekutuan kepada Allah SWT’’.
Al-Qur’an menyebutkan tentang Bani Adam sebanyak 9 kali. Aspek Bani Adam lebh ditekakan pada
kehidupan manusia dari segi amaliah, juga sebagai upaya mengenal diri sendiri atau memahami
tingkatan kita dalam Al-Qur’an sekaligus pemberi arah ke mana dan dalam bentuk apa aktivitas itu
dilakukan.
Untuk manusia dengan sebutan An-nas, 241 kali disebutkan di dalam 55 surah. Sebutan An-Nas
merupakan paling banyak diungkapkan, seakan memberikan pesan bahwa manusia dari macam inilah
yang banyak ditemukan. Dalam al-Qur’an keterangan yang jelas menunjukkan pada jenis keturunan nabi
Adam as. kata an-Nas menunjuk manusia sebagai makhluk social dan kebanyakan digambarkan sebagai
kelompok manusia tertentu yang sering melakukan mafsadah (kerusakan).
c. Jelaskan bahwa Islam satu-satunya agama yang diturunkan Allah ke muka bumi !
Satu-satunya agama yang benar, diridhai dan diterima oleh Allah Azza wa Jalla adalah Islam.
Adapun agama-agama lain, selain Islam, tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Agama
selain Islam, yaitu Nasrani, Yahudi, Kong Hu Chu, Hindu, Budha, Sinto dan yang selainnya,
tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla, karena agama-agama tersebut telah mengalami
penyimpangan yang fatal dan telah dicampuri dengan tangan-tangan kotor manusia. Setelah
diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang Yahudi, Nasrani dan
yang lainnya wajib masuk ke dalam agama Islam, mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasalam
d. Apa makna Islam sebagai Rahmatanlill’alamin ?
pengertian dasar prasa rahmatan lil-alamin adalah bahwa Islam merangkul atau mengayomi
semesta dan segala isinya, tanpa kecuali. Sampai di sini, tidak ada persoalan. Persoalannya
mulai muncul ketika kata kasih/rahmat atau "merangkul dan mengayomi" itu coba
diimplementasikan dalam kehidupan praktis.
Istilah “Islam rahmatan lil alamin” itu merujuk pada ayat wa mâ arsalnâka illâ rahmatan li
l-‘âlamîn yang terdapat pada surah Al-Anbiya’ (21) ayat 107. Arti ayat itu, menurut Al-Qur’an
dan Terjemahannya Edisi Penyempurnaan, Kementerian Agama RI, 2019, kurang lebih
demikian: Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad) melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi seluruh alam. Dalam Tafsir Al-Mishbah-nya, M Quraish Shihab menjelaskan
bahwa rahmatan yang disebut pada ayat di atas mengandung empat hal. Pertama, yang
mengutus, yakni Allah swt., adalah Tuhan yang Maha Pengasih (Rahmân) dan Maha
Penyayang (Rahîm). Kedua, orang yang diutus, yakni Nabi Muhammad saw., adalah rahmat.
Ketiga, pihak yang menerima utusan, yakni masyarakat obyek dakwah Nabi saw., adalah
masyarakat rahmat. Keempat, ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. adalah ajaran yang
penuh rahmat.
hubungan manusia dan agama menurut islam bisa bangkit menjadi umat yang mampu
mewujudkan rahmatan lilalamin