Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH

Idwal. B
Dosen Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu

Abstrak lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan,
melakukan perhimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai
investasi perusahaan. Pada saat ini, di samping lembaga keuangan konvensional, terdaapat
lembaga keuangan syari’ah yang semakin hari semkin besar dan terus berkembang hingga
sekarang. Seirang dengan perkembangan tersebut, perlu kiranya di kaji, bagaimana sejarah
lembaga keuangan syari’ah, sehingga bisa dilihat bagaimana landasan utama berdirinya
lembaga keuangan khususnya lembaga keuangan syari’ah.Dalam tulisan ini, akan dibahas
bagaimana perkembangan lembaga keuangan dari masa Rasulullah SAW, hingga
perkembangan lembaga keungan diera modern.

Kata Kunci : Sejarah, Lembaga Keuangan Syari’ah

Pendahuluan Pengertian Lembaga


Berkembangnya bisnis Keuangan
keuangan Menurut SK Menkeu RI No.792
syariah pada dekade terakhir ini khususnya Tahun 1990, lembaga keuangan adalah
pada konsep lembaga keuangan semua badan yang kegiatannya di bidang
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang keuangan, melakukan perhimpunan dan
harus kita ketahui bersama jawabannya, penyaluran dana kepada masyarakat
diantaranya adalah apakah lembaga terutama guna membiayai investasi
1
keuangan tersebut telah ada konsepnya di perusahaan . Meski dalam peraturan
dalam Al-Quran? Dan bagaimana tersebut lembaga keuangan diutamakan
perspektif al-Qur’an tentang lembaga untuk membiayai investasi perusahaan
keuangan itu sendiri ? namun tidak berarti membatasi kegiatan
Al-Qur’an di turunkan kepada nabi pembiayaan lembaga keuangan.Dalam
kenyataannya, kegiatan usaha lembaga
Muhammad SAW. yang artinya apakah
keuangan bisa diperuntukkan bagi
sudah ada lembaga keuangan pada masa investasi perusahaan, kegiatan konsumsi,
Rasulullah SAW. Hal ini membutuhkan dan kegiatan distribusi barang dan jasa.
pengkajian lebih dalam agar dapat kita Menurut Dahlan Siamat,
2
ketahui hukum dari pengelolaan lembaga lembaga keuangan adalah badan usaha
keuangan syari’ah menurut Al-Qur’an baik yang kekayaannya terutama dalam bentuk
yang ada pada masa klasik maupun yang aset keuangan atau tagihan dibandingkan
ada saat ini (modern). Setelah Rasulullah dengan aset nonfinansial atau aset riil.
SAW wafat, kepemimpinan umat Islam di Lembaga keuangan memberikan
lanjutkan oleh para sahabat rasul yaitu pembiayaan/kredit kepada nasabah dan
khulafaur rasyidin, yang kemudian menanamkan dananya dalam surat-surat
kepemimpinan dilanjutkan oleh Bani berharga. Di samping itu, lembaga
Umayyah dan Bani Abbasiyyah.
Berdasarkan latar belakang 1
Himpunan Perundang-Undangan
tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji Perbankan Syari’ah, Jakarta : Indonesia Legal
bagaimana perkembangan lembaga Center Publishing, 2009, H. 89
2
keuangan syari’ah dari masa Rasulullah Karnaen A Perwataatmaja dan Hendri
SAW hingga era modern. Tanjung, Bank Syari’ah (Teori, Praktik dan
Peranannya), Jakarta : Clestial Publishing, 2007,
H.39
keuangan juga menawarkan berbagai jasa Kasmir mendefinisikan lembaga
keuangan antara lain menawarkan keuangan adalah setiap perusahaan yang
berbagai jenis tabungan, proteksi, asuransi, bergerak di bidang keuangan,
program pensiun, penyediaan sistem menghimpun dana, menyalurkan dana atau
pembayaran dan mekanisme transfer dana. kedua-duanya, artinya kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga keuangan selalu Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan
berkaitan dengan bidang keuangan, apakah a. Lembaga Keuangan Bank
kegiatannya hanya menghimpun dana atau Dalam pembicaraan sehari-hari,
hanya menyalurkan dana atau bahkan
bank dikenal sebagai lembaga
kedua-duanya yakni menghimpun dan
menyalurkan dana .
3 keuangan yang kegiatan utamanya
Dari berbagai pendapat di atas menerima simpanan giro, tabungan dan
dapat dipahami bahwa lembaga keuangan deposito. Kemudian bank juga dikenal
adalah setiap perusahaan yang kegiatan sebagai tempat untuk meminjam uang
usahanya berkaitan dengan bidang (kredit) bagi masyarakat yang
keuangan. Kegiatan usaha lembaga membutuhkannya, dan juga sebagai
keuangan dapat berupa menghimpun dana tempat tukar menukar uang,
dengan berbagai skema atau melakukan memindahkan uang atau memerima
kegiatan menghimpun dana dan segala macam bentuk pembayaran dan
menyalurkan dana sekaligus, dimana setoran seperti listrik, telepon, air,
kegiatan usaha lembaga keuangan pajak, uang kuliah dan pembayaran
diperuntukkan investasi perusahaan, lainnya.
kegiatan konsumsi dan kegiatan distribusi Menurut Undang-undang RI nomor
barang dan jasa. Sesuai dengan sistem 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998
keuangan yang ada maka dalam tentang perbankan, yang dimaksud dengan
operasionalnya lembaga keuangan dapat bank adalah badan usaha yang
berbentuk lembaga keuangan konvensional menghimpun dana dari masyarakat dalam
dan lembaga keuangan syariah. bentuk simpanan dan menyalurkannya
Lembaga keuangan syariah secara kepada masyarakat dalam bentuk kredit
esensial berbeda dengan lembaga dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya
keuangan konvensional baik dalam tujuan, dalam rangka meningkatkan taraf hidup
mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup rakyat banyak .
4
serta tanggung jawabnya. Setiap institusi Dari pengertian diatas dapat kita
dalam lembaga keuangan syariah menjadi jelaskan lagi secara lebih luas bahwa bank
bagian integral dari sistem adalah perusahaan yang bergerak dibidang
syariah Lembaga Keuangan Syariah keuangan, artinya aktivitas perbankan
bertujuan membantu mencapai tujuan selalu berkaitan dalam bidang keuangan,
sosio ekonomi masyarakat islam. sehingga berbicara mengenai bank tidak
terlepas dari masalah keuangan.
Disamping itu perbankan juga
melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung
lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk
mendukung kelancaran kegiatan
penghimpunan dan menyalurkan dana,
baik yang berhubungan langsung dengan
kegiatan simpanan dan kreditmaupun tidak
langsung. Jasa perbankan lainnya antara
5
lain meliputi :
a. jasa pemindahan uang (Transfer)
b. jasa penagihan (inkaso)
c. jasa kliring (Clearing)
d. jasa penjualan mata uang asing (Valas)
e. jasa safe Deposit
Box
4
Himpunan Peraturan Perundang-
3
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta Undangan……. H.6
5
: Rajawali Grafindo, 2009, 10 Kasmir, Manajemen Perbankan… H. 25
f. Travellers i. Letter of Credit (L/C)
Cheque g. Bank j. Bank Garansi dan Refrensi
Card Bank k. Serta jasa bank lainnya.
h. Bank draft
Maka semakin banyak ragam Pasar uang (money market)
produk yanhg ditawarkan dilihat dari di indonesia masih relatif baru jika
kemampuan bank dari segi pemodalan, dibandingkan dengan negara-negara
manajemen, serta fasilitas yang maju. Namun dalam perkembangan
dimilikinya. dunia sekarang ini maka pasar uang
di indonesia juga ikut berkembang
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank walaupun tidak semarak
1. Pasar Modal perkembangan pasar modal (capital
Dalam arti sempit market).
pengertian pasar merupakan tempat Seperti yang sudah
para penjual dan pembeli bertemu dijelaskan sebelumnya bahwa antara
untuk melakukan transaksi.Artinya pasar uang dan pasar modal terdapat
pembeli dan penjual langsung perbedaan yang cukup jelas seperti
bertemu untuk melakukan transaksi dari jangka waktunya intrumen yang
dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi diperjualbelikan, tempat
atau tempat pertemuan tersebut penjualannya serta tujuan daripada
adalah pasar .namun dalam arti para penjual dan pembeli dari kedua
luas pengertian pasar merupakan pasar tersbut.
7
tempat melakukan transaksi antara
pembeli dan penjual, dimana 8
3. Pegadaian
pembeli dan penjual tidak harus
Secara umum pengertian
bertemu dalam suatu tempat atau
usaha
bertemu langsung, akan tetapi
dapat dilakukan melalui srana gadai kegiatan menjaminbarang-
informasi yang ada seperti sarana barang berharga kepada pihak
6
elektronika . tertentu, guna memperoleh sejumlah
Pengertian pasar modal secara uang dan barang yang dijaminkan
umum merupakan suatu tempat akan ditebus kembali sesuai dengan
bertemunya para penjual dan pembeli perjanjian antara nasabah dengan
untuk melakukan transaksi dalam rangka lembaga gadai.
memperoleh modal.Penjual dalam pasar Dari pengertian diatas dapat
modal merupakan perusahaan yang disimpulkan bahwa usaha gadai
membutuhkan modal (emiten), sehingga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
mereka berusaha untuk menjual efek-efek a. Terdapat barang-barang berharga
dipasar modal.Sedangkan pembeli yang digadaikan
(investor) adalah pihak yang ingin b. Nilai jumlah pijaman tergantung
membeli modal di perusahaan yang nilai barang yang digadaikan
menurut mereka menguntungkan. Pasar c. Barang yang digadaikan dapat
modal dikenal dengan nama bursa efek.
ditebus kembali

4. Sewa Guna Usaha (Leasing)


Perusahaan sewa guna
usaha di indonesia lebih dikenal
dengan nama laesing. Kegiatan
utama perusahaan sewa guna
adalah bergerak di bidang
pembiayaan untuk keperluan
barang-barang modal yang
diinginkan oleh
9
nasabah .Pembiayaan disini
maksudnya jika seorang nasabah
membutuhkan barang-barang
modal pihak
2. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
7
Muhammad Heykal, Tuntunan dan
6
Muhammad Heykal, Tuntunan dan Aplikasi Investai Syari’ah, Jakarta : PT Gramedia,
H. 10
9
Aplikasi Investai Syari’ah,…. H. 37 Kasmir, Manajemen Perbankan…. H. 25
8
Kasmir, Manajemen Perbankan…. H. 15
leassing dapat membiayai menerima premi asuransi, untuk
keinginan nasabah sesuai dengan memberikan penggantian kepada
perjanjian yang telah disepakati tertanggung karena kerugian,
kedua belah pihak.Keterbatasan kerusakan atau kehilangan
leasing adalah tidak boleh keuntungan yang ddiharapkan, atau
melakukan kegiatan yang dilakkan tanggung jawab hukum kepada
oleh bank seperti memberi pihak ketiga yang mungkin akan
simpanan dan kredit dalam bentuk diderita tertanggung, yang timbul
uang. dari suatu peristiwa yang tidak
Pengertian sewa guna usaha pasti, atau untuk memberikan suatu
secara umum adalah perjanjian pembayaran yang didasarkan atas
antara lessor (perusahaan leasing) meninggal atau hidupnya seseorang
dengan lessee (nasabah) dimana yang dipertanggungkan.
pihak lessor menyediakan barang
dengan hak penggunaan oleh lessee Konsep lembaga keuangan dalam Al-
dengan imbalan pembayaran sewa Quran
untuk jangka waktu tertentu. Al-Qur’an tidak menjelaskan
10
5. Koperasi Simpan Pinjam konsep lembaga keuangan secara rinci
Koperasi merupakan salah didalamnya.Namun jika yang dimaksud
satu bentuk badan hukum yang sebuah lembaga itu sesuatu yang memiliki
sudah lama dikenal di indonesia. unsur-unsur seperti struktur, manajemen,
Pelopor pengembangan fungsi serta hak dan kewajiban, maka
perkooperasian di indonesia adalah kesemuanya itu dijelaskan secara
Bung Hatta, dan sampai saat ini jelas.Dalam sistem politik misalnya
beliau sangat dikenal sebagai bapak dijumpai istilah kaum untuk menunjukkan
Koperasi Indonesia. adanya kelompok sosial yang berinteraksi
Koperasi merupakam suatu dengan yang lain. Juga terdapat istilah
kumpulan dari orang-orang yang balad (negeri) untuk menunjukkan adanya
mempunyai tujuan atau kepentingan struktur sosial masyarakat dan juga muluk
(pemerintahan) untuk menunjukkan
bersama.Jadi keoperasi merupakan
pentingnya sebuah pengaturan hubungan
bentukan dari sekelompok orang antar anggota masyarakat.Khalifah
yang memiliki tujuan bersama. (kepemimpinan) yang kesemua unsur-
Secara umum sumber dana unsur itu menjelaskan bahwasanya Al-
kooperasiaan adalah iuran wajib, Qur’an mengisyaratkan nama-nama itu
iuran pokok, dan iuran sukarela. memiliki fungsi dan peran tertentu dalam
11
6. Perusahaan Asuransi perkembangan masyarakat. Demikian pula
Di indonesia pengertian konsep yang merujuk pada perekonomian
Asuaransi menurut undang-undang seperti zakat, shadaqah, fai, ghaniah, bai,
Nomor 1Tahun 1992 Tentang dain, mal, dan sebagainya yang memiliki
Usaha Asuransi adalah sebagai konotasi fungsi yang dilaksanakan dalam
12
berikut : sebuah perekonomian .
Asuransi atau pertanggungan Khusus tentang urusan ekonomi,
adalah perjanjian antara dua al-Qur’an memberikan aturan-aturan
pihak atau lebih, dengan pihak dasar, agar transaksi ekonomi tidak sampai
penanggung mengikatkan diri melanggar norma/ etika. Lebih jauh dari
kepada tertanggung, dengan 12
Muhammad, Manajemen Perbankan
10
Syari’ah, Yogyakarta: Edisi Revisi Kedua,UPP
Karen A. Perwataatmaja dan Hendri STIM YKPN, 2011. H. 23
tanjung, Bank Syari’ah (Teori, Praktek dan
Peranannya)…. H.62
11
Kasmir, Manajemen Perbanakan, … H.
20
itu, transaksi ekonomi dan keuangan lebih yang tercantum dalam Q.S Al-Maidah ayat
berorientasi pada keadilan dan 8.
kemakmuran umat.Istilah suq (pasar) 
misalnya menunjukkan tentang betapa

aspek pasar (market) harus menjadi fokus

bisnis yang penting.Organisasi keuangan

dikenal dengan istilah Amil.Badan ini tidak
saja berfungsi untuk urusan zakat semata, 
tetapi memiliki peran yang lebih luas 
dalam pembangunan ekonomi.Pembagian 
ghonimah, misalnya menunjukkan adanya 
mekanisme distribusi yang merata dan 
13
adil .Anjuran untuk berlaku adil terdapat 
adalah al-Quran surah an-Nahl ayat 90. 
 
 
 
 
 Artinya: “Hai orang-orang yang
 beriman hendaklah kamu jadi orang-
 orang yang selalu menegakkan
 (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
 dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
 kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
 mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Artinya Sesungguhnya Allah Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, Allah, sesungguhnya Allah Maha
dan Allah melarang dari perbuatan keji, Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
kemungkaran dan permusuhan. Dia (Q.S. Al-Maidah: 8)
memberi pengajaran kepadamu agar kamu Berdasarkan ayat di atas, dapat kita
dapat mengambil pelajaran. (Q.S. An- simpulkan bahwa dalam suatu lembaga
Nahl: 90) keuangan, tentu konsep keadilan sangat
Dapat kita ketahui dari ayat di atas diperlukan. Dalam menjalankan
bahwasanya terdapat aturan-aturan bagi aktifitasnya, suatu lembaga keuangan tidak
manusia dalam beraktifitas, yaitu harus boleh melakukan kedzaliman yang akan
berlaku adil dan melakukan kebajikan, merugikan pihak lain. Juga harus
memberi kepada kaum kerabat, dan juga memperhatikan kemaslahatan bersama.
terdapat larangan agar tidak berbuat keji, Tidak boleh membeda-bedakan antar
kemungkaran dan permusuhan. Hal ini orang satu dengan orang yang lain karena
tentu saja untuk kebaikan manusai itu adanya kepentingan. Pihak-pihak yang
sendiri, karena dengan adanya aturan menjadi saksi dalam satu transaksi di
tersebut, maka aktifitas manusia akan dalam suatu lembaga keuangan, maka
berjalan dengan baik. Allah juga mereka harus memberikan keterangan
menganjurakan kepada kita, untuk yang sebenar-benarnya akan jalannya
menegakkan kebenaran karena Allah, serta transaksi. Seorang saksi tidak boleh
menjadi saksi yang adil karena adil adalah memberikan kesaksian palsu, karena
bentuk dari ketakwaan. Seperti hal nya kesaksiaan palsu sangatlah dibenci Allah
SWT, dan juga merugikan pihak lain.
13
Muhammad, Manajemen Perbankan Sebagai lembaga dengan struktur
Syari’ah,…H. 53 organisasi yang jelas, Islam juga
menekankan pentingnya akhlak/etika.
Merujuk pada ciri-ciri organisasi
modern seperti; transparansi dan juga mendapat perhatian yang serius.
akuntabilitas, keterbukaan, egalitarianisme, Al-Qur’an telah sejak lama memberikan
profesionalisme dan pertanggungjawaban, aturan dan prinsip- prinsip dasar yang
menjadi landasan bagi pembentukan secara transparan dan bertujuan seperti
organisasi modern. Prinsip akuntabilitas apa yang disebut sekarang sebagai
dan transparansi memberikan arahan 15
welfare oriented . Ini merupakan
bahwa lembaga bisnis harus dapat sesuatu yang baru, mengingat pajak-
menunjukkan prinsip keterbukaan dan pajak dan pungutan dari masyarakat
14
bebas dari manipulasi . yang lain dikumpulkan oleh penguasa
1. Lembaga Keuangan pada masa dan hanya untuk para raja. Para
Rasulullah penguasa di sekitar Jazirah Arabia
Pembiayaan yang dilakukan seperti Romawi dan Persia menarik
dengan akad yang sesuai syaria’ah upeti dari rakyat dan dibagi untuk para
pada masa modern saat ini telah raja dan kepentingan kerajaan.
menjadi bagian tradisi umat islam pada Sedangkan mekanisme Baitul Maal,
masa rasul. Sejak zaman Rasullah tidak saja untuk kepentingan umat
SAW. praktek-praktek seperti Islam, tetapi juga untuk melindungi
menerima titipan harta, meminjamkan kepentingan kafir zhimmi yang ada
uang untuk keperluan konsumsi dan pada masa itu.
untuk keperluan usaha, serta Para ahli ekonomi Islam dan
melakukan pengiriman uang, telah sarjana ekonomi Islam sendiri
lazim dilakukan sejak zaman memiliki perbedaan dalam
menafsirkan Baitul Maal ini. Sebagian
Rasulullah SAW. Dengan demikian,
berpendapat, bahwa Baitul Maal itu
fungsi utama perbankan modern, yaitu semacam bank sentral, seperti yang ada
meghimpun dana, menyalurkan dana, saat ini. Tentunya dengan berbagai
dan melakukan transfer dana telah kesederhanaannya karena keterbatasan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan yang ada. Sebagian lagi berpendapat,
dari kehidupan umat islam, bahkan bahwa baitul maal itu semacam menteri
sejak zaman Rasulullah SAW. keuangan atau bendahara negara. Hal ini
Di zaman Rasullah SAW. Juga mengingat fungsinya untuk
terdapat lembaga keuangan dan juga menyeimbangakn antara pendapatan dan
lembaga yang mengurusi kepentingan pembelanjaan negara. Namun
masyarakat, yaitu Baitul Maal dan kehadiran lembaga ini membawa
Wilayatul Hisbah. pembaruan yang besar. Dimana dana-
dana umat, baik yang bersumber dari
dana sosial dan tidak wajib seperti
a. Baitul maal sedekah, denda (dam), dan juga dana-
Lembaga Baitul Maal (rumah dana yang wajib seperti zakat, jizyah
dana), merupakan lembaga bisnis dan dan lain sebagainya, dikumpulkan
melalui lembaga Baitul Maal dan
sosial yang pertama dibangun oleh 16
disalurkan untuk kepentingan umat .
nabi. Lembaga ini berfungsi sebagai a. Wilayatul
tempat penyimpanan harta. Apa yang Hisbah
dilaksanakan oleh rasul merupakan Wilayatul Hisbah merupakan
proses penerimaan pendapatan (revenue lembaga pengontrol pemerintahan.
collection) dan pembelanjaan Pada masa nabi fungsi lembaga kontrol
(expenditure) ini dipegang langsung oleh beliau.
14
Konsep lembaga kontrol ini
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul merupakan fenomena baru bagi
Mal Wa Tamwil, (UII Pres, Jogjakarta: 2004), H.
55. masyarakat Arab, mengingat waktu itu,
15
Muhammad, MAnajemen Perbankan
Syari’ah, H. 123.
16
Muhammad, Manajemen Perbankan
Syari’ah, H. l 66
kerajaan hampir sama sekali tidak ada ekonomi, politik maupun sosial.
lembaga pengontrolnya. Rasulullah Rasulullah selalu menegur bahkan
berperan langsung sebagai melarang langsung praktik bisnis yang
penyeimbang kegiatan muamalat, baik merusak harga dan menzalimi.
Pelarangan riba, monopoli, serta sebagai bagian dari ajaran Islam dan
menimbun barang dan sejenisnya menjadi sumber keuangan negara terus
menjadi bukti nyata bahwa terdapat ditingkatan. Bahkan sempat terjadi
lembaga pengontrol aktifitas bisnis. peperangan antara sahabat yang taat
b. Pembagunan etika kepada kepemimpinan beliau melawan
bisnis orang-orang yang membangkang atas
17
Penting untuk kita ketahui perintah zakat . Bahkan terjadi
bahwa Rasul tidak saja meletakkan peperangan antara sahabat yang taat
dasar tradisi penciptaan suatu lembaga, kepada kepemimpinan beliau melawan
tetapi juga membangun sumber daya orang-orang yang membangkang. Abu
manusia dan akhlak lembaga sebagai Bakar sebagai yang pertama akan
pendukung dan prasyarat dari lembaga memerangi kaum riddah, yakni
kelompok yang membangkang
itu sendiri. Seperti pelarangan dan
terhadap perintah membayar zakat dan
penghapusan riba, menegakkan mengaku sebagai nabi, sehingga
keadilan, larangan monopoli, serta semuanya kembali ke jalan yang benar
prinsip dan etika bisnis lainnya. atau gugur di jalan Allah sebagai
Allah SAW menyerukan shuhada.
dalam surah Hud (11) : 85 Lembaga Baitul Maal semakin
 mapan keberadaannya semasa
 khulafaur rasyidin kedua, yaitu Umar
 bin Khattab. Khalifah ini
 meningkatkan basis pengumpulan dana
 zakat serta sumber-sumber penerimaan
 lainnya. Sistem administrasinya sudah
 mulai dilakukan penerbitan. Umar
 memiliki kepedulian yang tinggi atas
 kemakmuran rakyatnya. Dikisahkan
 bahwa beliau mendatangi lansung
 rakyatnya yang masih miskin, serta
 membawakan langsung makanan untuk
Artinya : “Hai kaumku cukupkanlah rakyatnya. Ucapan beliau yang sangat
takaran dan timbangan dengan Qisth terkenal, “Jika ada keledai yang
(sepenuh dan seakurat mungkin) terperosok di Iraq, ia akan ditanya
janganlah kamu merugikan manusia Tuhan mengapa ia tidak meratakan
terhadap hak-hak mereka dan janganlah jalannya”.
kamu berbuat kejahatan di muka bumi Pada masa Umar pula mulai
dengan membuat kerusakan”.(Q.S dilakukan penertiban gaji dan pajak
tanah. Terkait dengan masalah pajak,
Hud.
Umar membagi warga negara menjadi
85 dua bagian. Bagian pertama warga
) negara muslim dan bagian kedua
1. Lembaga keuangan pada warga non muslim yang damai
masa (dhimmi). Bagi warga negara muslim,
Khulafaur mereka diwajibkan membayar zakat
Rasyidin sedangkan yang dhimmi diwajibkan
Ketika rasulullah telah wafat, membayar kharaj dan jizyah. Bagi
tradisi yang sudah dibangun oleh muslim diperlakukan hukum Islam dan
Nabi bagi dhimmi diperlakukan menurut
diteruskan para pemimpin setelahnya. adat dan kebiasaan yang berlaku. Agar
Oleh Abu bakar kebiasaan memungut
zakat 17
Siti Maryam dkk, Sejarah
Peradaban Islam, Jogjakarta, Fakultas Adab
IAIN Sunan Kalijaga dan LESFI, 2002, H. 56.
situasi tetap terkendali, Umar untuk mencapai kemakmuran
menetapkan wilayah jazirah Arab yang merata, wilayah Syiria
untuk muslim, dan wilayah luar jazirah yang padat penduduknya
Arab untuk non muslim. Sedangkan dinyatakan tertutup untuk
pendatang baru. Untuk mengelola Yazid maka lembaga syuro
keuangan negara, khalifah mendirikan lembaga syuro dalam politik
Baitul Maal. Pada masa Umar pula
pemerintahan Islam telah
mata uang sudah mulai dibuat. Umar
bergeser menjadi dinasti/kerajaan.
sering berjalan sendiri untuk
mengontrol mekanisme pasar. Apakah Meskipun berubah, tetapi fungsi
telah terjadi kezalimaan yang merugikan Baitul Maal tetap berjalan
rakyat dan konsumen. Khalifah sebagaimana mestinya. Kecuali
memberlakuakan kuota perdagangan bahwa mulai terjadi disfungsi
kepada para pedagangan dari Romawi pada pengeluaran-pengeluaran
dan Persia karena kedua negara tersebut disebabkan tingkat ketaatan
memperlakukan hal yang sama kepada agama mulai menurun. Hanya satu
para pedagang madinah. Kebijakan ini khalifah pada dinasti ini yang
sama dengan sistem perdagangan dikagumi karena keadilan dan
intenasional modern yang dikenal keshalehannya, yaitu Umar bin
dengan principle of reciprocity . Umar Abdul Aziz, walaupun masa
juga menetapakan kebijakan fiskal pemerintahannya sukup singkat yaitu
yang sangat popular tetapi mendapat 2,5 tahun, namun ia mampu
keritikan dari kalangan sahabat ialah mendistribusikan pendapatan
menetapkan tanah takluakan Iraq sedemikian rupa sehingga
bukan untuk tentara kaum muslimin
dapat mensejahterakan
sebagaimana biasanya tentang
ghanimah, tetapi dikembalikan kepada rakyatnya, sehingga pada masa
pemiliknya. Khalifah kemudian itu susah mencari orang yang
menetapkan kebijakan kharaj (pajak menerima zakat. Dinasti
bumi) kepada penduduk Iraq tersebut. Umayah di Damaskus berakhir
Semua kebijakan khalifah Umar Bin dengan naiknya dinasti
Khattab ditindak lanjuti oleh khalifah Abbasiyah, sepanjang
selanjutnya, yakini Usman Bin Affan pemerintahannya terjadi perubahan
dan Ali Bin Abi Thalib . yang menarik pola ekonomi, sehingga disalah
untuk diperhatikan ialah bahwa satu khalifahnya menciptakan
lembaga keuangan baitul maal telah standar uang bagi kaum muslimin
berfungsi sangat strategis baik masa dikarenakan ada kecenderungan
rasulullah maupun khulafa’ al- orang menurunkan nilai uang
18
rashidin . emas dan perak, serta
1. Lembaga keuangan pada masa mencampurkan dengan logam yang
Dinasti lebih rendah. Pada zaman
Ketika Ali bin Abi Thalib keemasan dinasti ini fungsi Baitul
wafat dan diganti oleh Mu’awiyah, Maal telah merambah kepada
lalu diteruskan oleh anaknya, pengeluaran untuk riset ilmiah dan
penerjemahan buku-buku Yunani,
18 selain untuk biaya pertahanan dan
Nouruzzaman Shiddiqi, Tamadun
Muslim (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), H. 121. anggaran rutin pegawai.
Dinasti Abbasiyah pudar
berganti dengan Turki Saljuq di
Asia Tenggara, Sasanid di Cordova
dan Fathimiyah di Mesir dan
berakhir Turki Usmani di Istambul.
Selama itu fungsi Baitul Maal
berkembang menjadi
perbendaharaan negara dan pengatur
kebijakan fiskal dan moneter.
Runtuhnya Dinasti Usmaniyah di
Turki menandakan menangnya
kolonialisme di negeri-negeri
Islam, baik secara fisik dan
pemikiran. Karena itu meskipun kemudian negeri-negeri Islam merdeka dari
penjajahan, namun Baitul Maal ideologi. Konsep kembali ke ideologi
19
tidak pernah muncul lagi . ini berangkat dari kesadaran para
1. Lembaga keuangan syariah pemimpin negara Islam, bahwa
modern sistem ekonomi kaum penjajah tidak
Bagaimana pun penjajahan dapat mengatasi masalah.
di Dalam bidang keuangan misalnya,
negara-negara Islam telah berhasil ditemukan terminologi baru. Jika sistem
mengubah sistem pemerintahan, bunga yang ribawi telah dikenalkan oleh
politik dan ekonomi. Meskipun sudah kaum penjajah seiring dengan
banyak negara Islam yang berhasil menghilangnya Baitul Maal dalam khazanah
merdeka, namun sisa-sisa penjajahan kenegaraan, maka kesadaran ini telah
masih sangat terlihat dalam sistem mengerahkan sistem keuangan yang bebas
ekonomi dan sosial. Mereka dapat riba. Gerakan lembaga keuangan yang bebas
merdeka secara politik namun riba dengan sistem modern yang pertama
mungkin tidak secara ekonomi dan kali terdapat di desa Mith Gramer, tepi
sosial kemasyarakatan. Para sungai Nil di Mesir. Didirikan pada tahun
pemimpin negara-negara Islam pasca 1969 oleh DR. Abdul Hamid al-Naghar.
kolonialisme umumnya mereka Bank ini semula hanya menerima simpanan
yang telah mengenyam pendidikan lokal. Bank ini tidak beroperasi dalam waktu
dari penjajahnya. Paham sekularisme lama. Karena masalah manajemen yang
yang menjadi doktrin kaum melilitnya, maka bank ini terpaksa ditutup.
penjajah, s e c a r a tidak Bagaimanapun juga, bank dengan sistem
langsungmempengaruhi bagi hasil ini telah mencatatkan sejarah yang
p o l a p i k i r d a n bahkan berharga dalam khazanah ekonomi dan
akidahnya. Sehingga sistem keuangan Islam. Kelahiran bank ini telah
pemerintahannya masih menjiplak mengilhami diadakannya konferensi
sistem pemerintahan kaum penjajah. ekonomi Islam yang pertama pada tahun
Bahkan nama Baitul Maal- pun sudah 1975 di Mekah. Dua tahun kemudian lahir
tersingkir dari kosa kata Bank Pembangunan Islam (Islamic
pemerintahan mereka. Sistem Development Bank/IDB). Kelahiran IDB
ekonomi umumnya tidak bisa merupakan hasil serangkaian kajian yang
terlepas dari sistem politik. Warisan mendalam dari pakar ekonomi dan keuangan
kaum penjajah telah membentuk juga para ahli hukum Islam. Negara yang
watak negara Islam menjadi tergabung dalan Organisasi Konferensi Islam
individualis dan sekuler. (OKI) menjadi motor berdirinya IDB.
Warisan ekonomi sebagai Mesirlah yang pertama kali mengusulkan
akibat penjajahan, membawa masalah pendiriannya.
baru yang akan terus terjadi seperti Pada sidang Menteri Luar Negeri
pengangguran, inflasi terpisahnya negara anggota OKI di Karachi Pakistan
agama dan ekonomi serta politik. tahun 1970, Mesir mengusulkan perlunya
Berbagai warisan tersebut ternyata mendirikan Bank Islam Dunia. Usulan
tidak mampu membawa negara tersebut ditulis dalam bentuk proposal
berhasil dalam pembangunan yang berisi tentang studi pendirian Bank
ekonomi. Akhirnya negara Islam Islam Internasional untuk perdagangan dan
mencoba mencari terobosan baru pembangunan senta pendirian Federasi Bank
untuk keluar dari masalah ekonomi. Islam.Hasil kajian dari proposal tersebut
Yang lebih menarik upaya mencari ditindaklanjuti pada sidang Menteri Luar
solusi tersebut dikaitkan dan Negeri negara OKI pada tahun 1973 di
dikembalikan kepada Benghazi Libya. Dalam

19
Ibid. hal 122
sidang ini, terjadi kesepakatan tentang dipertanyakan kesyariahannya, namun
pentingnya OKI memiliki bidang khusus seiring berjalannya waktu, bank
yang menangani masalah ekonomi dan syariah mulai memiliki tempat di hati
keuangan. Pada tahun yang sama, komite masyarakat. Yang tentunya merupakan
ahli wakil dari negara-negara penghasil peluang bagi bankir- bankir Islam untuk
minyak bertemu kembali untuk mengembangkan produk-produk bank
membicarakan secara lebih rinci rencana syariah, dan pastinya juga diikuti
pendirian Bank Islam. Namun Anggaran pemurnian kesyariahan produk-produknya
Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya agar tidak mengecewakan nasabahnya.
baru selesai dibicarakan pada pertemuan
lanjutan kedua tahun 1974. Penutup
Pada sidang Menteri Luar Negeri Dalam lembaga keuangan, Al-
negara-negara anggota OKI pada tahun Qur’an memberikan aturan-aturan dasar,
1975 di Jeddah telah menyetujui pendirian agar transaksi ekonomi dalam lembaga
Bank Islam Internasional dengan nama keuangan tersebut tidak sampai melanggar
Islamic Bank Development (IBD) dan norma/ etika. Lebih jauh dari itu, transaksi
resmi berdiri pada tanggal 20 Oktober ekonomi dan keuangan lebih berorientasi
1975. Modal disetor awalnya 2 milyar pada keadilan dan kemakmuran umat.Pada
dinar, yang berasal dari semua anggota zaman Rasullah SAW kegiatan praktek-
OKI. Pada awal tahun berdirinya, IDB praktek seperti menerima titipan harta,
masih banyak mengalami kendala karena meminjamkan uang untuk keperluan
faktor politik. Namun demikian, IDB juga konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta
mengalami perkembangan melakukan pengiriman uang, telah lazim
keanggotaannya, yakni dari 22 negara dilakukan.Lembaga keuangan yang ada
menjadi 44 negara. IDB telah berhasil pada masa Rasulullah yaitu Baitul maal
memberikan pinjaman bebas bunga kepada dan wilayatul hisbah. Rasulullah SAW
para anggotanya terutama untuk adalah seorang yang sangat menjunjung
pembangunan infrastruktur sebanding nilai-nilai Al-Quran dalam menjalankan
dengan partisipasi modalnya. Pada tahap bisnisnya (aktivitas perniagaan)
awal model pembiayaannya masih .Kemudiaan ketika Rasulullah wafat,
menggunkan sistem ijarah dan murabahah. lembaga keuangan diteruskan pada zaman
Tujuan utama IDB adalah untuk memupuk Khulafaur Rasyidin. Dalam prakteknya
dan meningkatkan perkembangan ekonomi masih seperti tradisi yang dilakukan oleh
dan sosial negara-negara anggota dan Rasulullah, tetapi pada zaman
masyarakat muslim secara sendiri-sendiri ini,berkembang sangat pesat. Selanjutnya
maupun bersama-sama sesuai dengan setelah zaman Khulafaur Rasyidin
prinsip syariat Islam. Fungsi utama bank berakhir dilanjutkan pada zaman Dinasti,
ini berperan serta dalam modal usaha dan yaitu Dinasti Umayah dan Dinasti
bantuan cuma-cuma untuk proyek Abasiyah. Pada zaman Dinasti ini fungsi
produksi dan perusahaan di samping lembaga keuangan hampir sama dengan
memberikan bantuan keuangan bagi zaman-zaman sebelumnya, tetapi pada
negara-negara anggota dalam bentuk lain zaman ini ada perubahan pola ekonomi.
untuk perkembangan ekonomi dan sosial. Setelah peradaban Dinasti berakhir maka
Perbankan syariah merupakan berlanjut pada masa modern, Lembaga
suatu kebutuhan masyarakat. Di mana keuangan modern ini mengarah kepada
keberadaannya diharapkan dapat sistem keuangan yang bebas riba, daimana
menghilangkan sistem riba yang terdapat pada zamannya kaum penjajah telah
dalam bank-bank konvensional dan dapat mengenalkan sisitem ribawi karenan hal ini
mengatasi masalah-masalah ekonomi yang seiring dengan menghilangnya Baitul
ada saat ini. Walaupun bank syariah masih Maal dalam khazanah kenegaraan.
Referensi Berbagai Siatem Masa Kini,
(Terjemah) Oleh Abdullah Suhaili
Abu A’la al-Maududi, Dasar-Dasar (Bandung : PT. Al_ma’rif, 1984),
Ekonomi dalam Islam, dan
Abu Ubaid, Al-Amwal, (Maktabah at- Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul
Tijariyah al-Wqubra, 1353 H) Mal Wa Tamwil,Yogyakarta, UII
Pres, 2004.
Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran
Ekonomis Islam: dari Masa Klasik Maryam,Siti, dkk, Sejarah Peradaban
Hingga Kontemporer. (Jakarta: Islam, Jogjakarta, Fakultas Adab
Pustaka Agustus, 2005) IAIN Sunan Kalijaga dan LESFI,
2002.
Chapra, Umer. Sistem Moneter Islam-
Penerjemah Ikhwan Abidin B. Shiddiqi, Nouruzzaman, Tamadun Muslim,
Judul ash Towards a Just Monetary Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
System'. (Jakarta: Gema Insani
Press, 2000) Surawardi K. Lubis. Hukum Ekonomi
Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000
Chapra,Umar, Islam dan Tantangan
Ekonomi, (Terjemah) oleh Ikhwan Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Makro
Abidin Basri, (Jakarta : Gema Ekonomi. (Jakarta: PT Raja
Insani Press, 2000 Grafindo, 2002)
Al-Mawardi, Al-Ahkam la-Sulthaniyah,
terjemahan oleh Kamaluddin
Nurdin dan Abdul Hayyi al-
Khattani (Jakarta: Gema Insani
Press, tt)

M.M Metwally, Teori dan Model Ekonomi


Islam, (Terjemah) oleh Husein
Sawit (Jakarta : Bangkit Daya
Insana, 1995),

M’A Mannan, Islamics Economics:


Theory and Practice (Delhi :
Idharah al-Adabiyah, 1970)

Muhammad, Manajemen Perbankan


Syari’ah, Yogyakarta: Edisi Revisi
Kedua,UPP STIM YKPN, 2011.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah,


Yogyakarka: UPP AMP YKPN,
2003.

Anda mungkin juga menyukai