Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

RINGKASAN TENTANG RUANG LINGKUP DINAS


KOPRASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI
JAMBI

Disusun oleh :
Nurhayati

SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2020/2021
Kata pengantar
Puji syukur kepada tuhan yang maka kuasa karena atas
segala kemudahan yang ia berikan sehingga makalah ini
selesai disusun tepat waktu. Tujuan penulisan makalah dengan
judul RINGKASAN TENTANG RUANG LINGKUP DINAS
KOPRASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAMBI
ini untuk memenuhi tugas individu yang diberikan oleh
Zuhriyani,ST,M.Si (Sebagai pembimbing praktik kerja industri).
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis menemui
berbagai hambatan dan tantangan namun karena semangat
pantang menyerah serta motivasi untuk terus belajar akhirnya
makalah ini selelsai tepat waktu.
Semoga makalah ini memberi banyak manfaat dan
semakin menambah khazanah pengetahuan serta bisa menjadi
bahan pembelajaran baik
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak hal yang mesti diperbaiki
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis butuhkan untuk menjadi bahan instrosfeksi serta
masukan agar tulisan-tulisan selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Jambi 16 Juni 2021
Nurhayati

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………..……i
Daftar isi…………………………………………………………………..………ii
Bab I……………………………………………………………….……………...1
A. Latar belakang ………………………………………………..…..…………1
1. SEKRETARIAT…………………………………………..……………..……1
2. BIDANG KOPERASI………………………………………..………….……4
3. BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)……...…..6
4. BIDANG INDUSTRI………………………………………………………….9

Bab II……………………………………………………………..…….…..14

B. Pembahasan…………………………………………………………..….….14

1. PENGERTIAN KOPERASI…………………………………………...…...14
2. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI…………………………….………..……14
3. DASAR HUKUM………………………………………………………...….14
4. PEMBENTUKAN KOPERASI HARUS MEMENUHI SYARAT…….…..14
5. TUGAS PENDIRI KOPERASI……………………………………….…....15
6. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI DALAM PEN-
GEMBANGAN KOPERASI DI PROVINSI JAMBI…………………....…16
7. MENGAPA BANYAK KOPERASI TIDAK BISA RAT
ATAU TIDAK AKTIF(BANGKRUT)………………………………….…....16
8. KIAT MEMBANGUN KOPERASI YANG SEHAT(BERDASARKAN
MENJADI PENGURUS KPN KOSUP)………………………………..…..17
9. MANFAAT PEMBUKAAN KOPERASI KOMPUTERISASI…….….…....17
Bab III……………………………………………………………………….…....18
Penutup……..…………………………………………………………..…..….. 18
C. KESIMPULAN……………………………………………………………..….18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian mempunyai tugas pokok


melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas
otonomi dan pembantuan di bidang Koperasi, UMKM dan Perindustrian.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Koperasi, UMKM dan


Perindustrian mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang sekretariat , Koperasi ,


UMKM dan Perindustrian

2. Penyelenggraaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di


bidang Sekretariat, Koperasi, UMKM dan Perindustrian.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Sekretariat Koperasi,


UMKM dan Perindustrian

4. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas.

5. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai


dengan tugas pokok dan fungsinya.
1. SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi
perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian serta koordinasi
pelaksanaan tugas-tugas  bidang .

Untuk melaksanakan tugas pokok  tersebut Sekretariat mempunyai


fungsi :

1
1. Pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
mengenai pembinaan di bidang adnministrasi Perencanaan,
Keuangan, Umum dan kepegawaain.

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dan memberikan


pertimbangan dalam rangka Koordinasi di Bidang Koperasi, UKM dan
Perindustrian.

3. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program serta


memfasilitasi dan melaksankan kerjasama di Bidang dan
Perencanaan, Keuangan, Umum dan Kepegawaain..

4. Penyelenggaraan monitoring dan pengendalian persiapan dan


laporan Dinas.

5. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai


dengan Tupoksi.
 

A. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan


Sub Bagian  Perencanan  dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan Penyusunan Perencanaan , Penatausahaan  Keuangan
dan Pelaporan, dengan Penjabaran Tugas sebagai berikut :

1. Menyusun Bahan Kebijakan Teknis Perencanaan, Penatausahaan


Keuangan dan Pelaporan Lingkup Dinas;
1. Mengkoordinasikan Penyusunan Perencanaan dan Anggaran RKA
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), dan Menyusun
Pelaporan;

2. Melaksanakan Penyusunan bahan Perencanaan meliputi Rencana


Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja Tahunan (RENJA) dan
Menyusun Rencana Kebutuhan Anggaran Rutin Dinas serta
Perencanaan Dinas lainnya;

3. Melaksanakan Penyusunan Bahan Pelaporan meliputi Laporan


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Bahan Penyusunan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Lingkup
Dinas dan Laporan Dinas lainnya;

2
4. Melaksanaan Penatausahaan Keuangan Dinas;

5. Melaksanakan Pembinaan Pelaksanaan dan Penyelenggaraan


Fungsi Perencanaan dan Pelaporan Dinas;

6. Menyusun Laporan Keuangan Dinas meliputi : Laporan Realisasi


Anggaran (LKA), Neraca, Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan
Keuangan Tahunan dan Berkala, serta Laporan Keuangan Lainnya;

7. Mengkoordinasikan Perencanaan dan Program antar Bidang dan


Instansi terkait dalam rangka Pembahasan Program Pembangunan
serta menyiapkan Bahan Musrenbang;

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan


Tupoksi.
 

B. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyelenggarakan kegiatan surat-menyurat, tata naskah dinas,
kearsipan, memberi layanan administrasi umum kepegawaian, dengan
penjabaran tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengelolaan administrasi


kegiatan surat-menyurat.

2. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelesaian surat-surat


Dinas, penataan, penyimpanan dan pengarsipan.

3. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pelayanan yang


berhubungan dengan kepegawaain sebagai pedoman pelaksanaan
tugas .

4. Mengumpulkan / menginventarisasi dan mengolah data sarana dan


prasarana dinas untuk rencana pengadaan.

5. Melaksanakan pengadaan barang / jasa dan pemeliharaan sesuai


dengan ketentuan / kebutuhan dinas.

6. Mengawasi barang-barang inventarisasi milik negara.

3
7. Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan pelaksanaan
kegiatan Sub bagian umum dan kepegawaian.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.


2. BIDANG KOPERASI
Bidang koperasi mempunnyai tugas pokok, melaksanakan perumusan 
program kerja untuk pembinaan dan pengembangan koperasi.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, bidang koperasi


menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan penyusunan program, pengelolaan data dan informasi


di bidang koperasi

2. Penyuisunan perumusan pelaksanaan teknis serta bimbingan di


bidang koperasi

3. Pemberian pendidikan dan pelatihan, konsultasi serta penyuluhan


kepada koperasi,

4. Pemberian rekomendasi, pengesahan badan hukum, perubahan


anggaran dasar, penggabungan, peleburan dan pembubaran koperasi

5. Pelaksanaan fasilitasi pembiayaan untuk perkuatan modal koperasi

6. Penilaian kesehatan/kelayakan usaha koperasi

7. Pelaksanaan fasiltasi kemitraan, promosi, sarana dan prasarana


koperasi

8. Pengendalian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan koperasi

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan


A.    Seksi Bina Lembaga Koperasi
Seksi Bina Lembaga Koperasi mempunyai tugas pokok, melakukan
pembinaan kelembagaan koperasi. Penjabaran tugas seksi bina
lembaga koperasi  adalah  sebagai berikut:

1. Melakukan penyusunan program, pengumpulan dan pengolahan


data serta informasi dibidang kelembagaan koperasi

4
2. Melaksanakan penelitian persyaratan pengesahan badan hukum
koperasi

3. Melaksanakan inventarisasi dan evaluasi Rapat Anggota tahunan


Koperasi

4. Melaksanakan penyuluhan perkoperasian pada masyarakat serta


peningkatan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia koperasi

5. Melaksanakan evaluasi serta laporan bidang kelembagaan


koperasi

6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan Peraturan Daerah


(Perda) perkoperasian

7. Mengesahkan, pembentukan, penggabungan dan peleburan serta


pembubaran koperasi

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan


B. Seksi Penilaian Dan Pengawasan Koperasi
Seksi penilaian dan pengawasan koperasi mempunyai tugas
melakukan pengumpulan, pengolahan, dan menyiapakan bahan
perumusan kebijakan teknis dibidang penilaian dan pengawasan serta
melaksanakan kegiatan penilaian kesehatan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan koperasi.

Penjabaran tugas seksi penilaian dan pengawasan koperasi adalah


sebagai berikut:

1. Melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis penilaian


kesehatan, pemeringkatan koperasi dan pengawasan
penyelenggaraan bagi koperasi

2. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penilaian kesehatan dan


kelayakan usaha terhadap koperasi

3. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengawasan terhadap


koperasi penerima dana bergulir atau fasilitas pembiayaan baik yang
bersumber dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat

5
4. Melaksanakan dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan hasil
penilaian kesehatan dan pengawasan koperasi

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan


C. Seksi Fasilitasi Dan Pembiayaan Koperasi
Seksi fasilitasi pembiayaan koperasi mempunyai tugas pokok,
melakukan fasiliasi pembiayaan.

Rincian tugas seksi fasilitasi  dan pembiayaan koperasi adalah sebagai


berikut

1. Menyiapakan bahan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi


pembiayaan, terhadap koperasi

2. Memberikan informasi tentang peluang permodalan bagi koperasi

3. Memfasilitasi pengajuan permodalan bagi koperasi baik yang


bersumber dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.

4. Mengadakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap


pelaksanaan manajemen koperasi.

5. Menyiapkan data dan informasi tentang kegiatan koperasi

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan


3. BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunnyai tugas
pokok, melaksanakan perumusan  program kerja untuk pembinaan
dan pengembangan UMKM.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, bidang koperasi


menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan penyusunan program, pengelolaan data dan informasi


di bidang UMKM

2. Penyusunan perumusan pelaksanaan teknis serta bimbingan di


bidang UMKM

6
3. Pemberian pendidikan dan pelatihan, konsultasi serta penyuluhan
kepada UMKM,

4. Pemberian pembinaan dan pengembangan serta promosi produk


UMKM,

5. Pelaksanaan fasilitasi pembiayaan untuk perkuatan modal UMKM

6. Penilaian dan pengawasan penyelenggaraan usaha kecil dan


menengah/kelayakan usaha

7. Pelaksanaan fasiltasi kemitraan, promosi, sarana dan prasarana


UMKM

8. Pengendalian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UMKM

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan


A. Seksi Bina Usaha UMKM
Seksi Bina Usaha UMKM mempunyai tugas pokok, melakukan
pembinaan mikro, kecil dan menengah.

Penjabaran tugas seksi Bina usaha UMKM adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan data, dan informasi di


bidang usaha kecil dan menengah dalam rangka penyusunan program

2. Memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana usaha mikro kecil


dan menengah

3. Melakukan fasilitasi kemitraan dan promosi usaha mikro kecil dan


menengah.

4. Melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia


bagi pelaku usaha kecil dan menegah

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.


B. Seksi Penilaian Dan Pengawasan UMKM
Seksi penilaian dan pengawasan UMKM mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pengolahan, dan menyiapkan bahan perumusan
kebijakan teknis dibidang penilaian dan pengawasan serta

7
melaksanakan kegiatan penilaian UKMM dan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan UMKM.

Penjabaran tugas seksi penilaian dan pengawasan UMKM adalah


sebagai berikut:

1. Melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis penilaian


dan pengawasan penyelenggaraan bagi UMKM

2. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penilaian dan kelayakan


usaha.

3. Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengawasan terhadap


UMKM penerima dana bergulir atau fasilitas pembiayaan baik yang
bersumber dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.

4. Melaksanakan dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan hasil


penilaian dan pengawasan UMKM

5. Melaksanakan dan menyiapkan bahan bahan laporan kegiatan


seksi penilaian dan pengawasan UMKM

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan


C. Seksi Fasilitasi Dan Pembiayaan UMKM
Seksi fasilitasi dan pembiayaan ukm mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pengolahan dan menyiapkan bahan perumusan
kebijakan teknis di bidang pembiayaan UMKM, penyampaikan
informasi peluang permodalan dan fasilitasi akses pembiayaan bagi
UMKM.

Penjabaran tugas seksi fasilitasi dan pembiayaan UMKM adalah


sebagai berikut:

1. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana teknis


bimbingan dan penyuluhan bidang pembiayaan UMKM

2. Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyebaran informasi


tentang peluang permodalan bagi UMKM

8
3. Melaksanakan dan menyiapkan bahan fasilitasi akses
pembiayaan/permodalan bagi UMKM baik yang bersumber dari
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.

4. Melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi


penyaluran dana bergulir bagi UMKM

5. Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan


dinas/instansi BUMN/BUMD/BUMS tentang pembiayaan bagi UMKM

6. Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan kegiatan seksi


pembiayaan dan UMKM

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.


 

4. BIDANG INDUSTRI
Bidang Industri mempunyai tugas, melaksanakan perumusan  program
kerja untuk pembinaan dan pengembangan Industri baik itu Industri
Kimia dan Industri Agro.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, bidang industri


menyelenggarakan fungsi :

1. Merencanakan dan melaksanakan program kerja bidang Industri


sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai


dengan bidang tugasnya agar tugas dikerjakan bawahan selesai tepat
waktu.

3. Menyelia pelaksanaan tugas dilingkungan bidang Industri sesuai


dengan rencana kerja.

4. Mengatur pelaksanaan kegiatan di bidang Industri supaya kegiatan


dapat dilaksanakan dengan baik.

5. Menyelia pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data sebagai


bahan pembinaan dan bimbingan serta pelatihan teknis untuk
pelaksanaan kebijaksanaan di bidang Industri.

9
6. Mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan yang sudah
dilaksanakan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan dimasa
mendatang.

7. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas agar


diketahui keberhasilannya atau kekurangan dari tugas yang sudah
dilaksanakan dan sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada
atasan.
A. Kepala Seksi Bina Sarana Industri
Seksi Bina Sarana Industri mempunyai tugas, pengumpulan dan
pengolahan data industri, pemberian rekomendasi perizinan industri ,
dengan penjabaran tugas sebagai berikut :

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya


yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyusun rencana kegiatan Seksi Bina Sarana Industri sebagai


pedoman pelaksanaan tugas.

3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilakukan


dengan baik.

5. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan


ketentuan yang berlaku.

6. Menyiapkan data Industri

7. Menyiapkan bahan rekomendasi SITU/HO dan perizinan Industri


berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan dan berkas persyaratan
sebagai bahan pertimbangan atasan.

8. Menyusun bahan penyuluhan kepada para pengusahan industri,


mengevaluasi prosedur pengajuan dan persyaratan yang diperlukan
untuk Pengurusan tanda SNI, HAKI dan Legalitas lainnya.

9. Menginventarisasi data Tanda Daftar Industri dan Izin Usaha


Industri.

10
10. Memantau pemanfaatan sarana dan prasarana produksi usaha
industri yang berpotensi mencemari lingkungan melalui kunjungan
secara berkala untuk mewujudkan usaha industri yang berwawasan
lingkungan.

11. Menyusun bahan konsep profil komoditi industri berdasarkan


komoditi yang memiliki daya saing kuat dipasaran dalam dan luar
negeri.

12. Melaporkan evaluasi perkembangan pelayanan dan pemberian


rekomendasi izin usaha Industri.

13. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Bina Sarana Industri


sebagai pertanggung jawaban.

14. Melakukan tugas lain sesuai petunjuk atasan.


B. Kepala Seksi Bimbingan Usaha Industri
Seksi Bimbingan Usaha Industri mempunyai tugas, melakukan
pembinaan dan pengembangan SDM serta melakukan bimbingan
teknis industri, dengan penjabaran tugas sebagai berikut :

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya


yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.
1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Bimbingan Usaha Industri
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Membagi tugas, memberi petunjuk dan mengevaluasi pelaksanaan


tugas bawahan agar dicapai keserasian dan kesesuaian hasil kerja
dengan yang diharapkan.

3. Menyusun laporan kegiatan Seksi Bimbingan Usaha Industri untuk


bahan laporan triwulan, semesteran dan tahunan.

4. Menyiapkan penyusunan bahan bimbingan teknis pembinaan dan


pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta pemilihan
penggunaan mesin dan peralatan.

5. Menyiapkan penyusunan bahan bimbingan teknis pembinaan


dalam pemilihan penggunaan bahan baku dan penolong

11
6. Menyusun bahan konsep kerjasama terpadu antar industri terkait
dan pemerintahan daerah untuk pengembangan industri.

7. Menyusun bahan konsep keterkaitan antar industri dan sector


ekonomi lainnya serta kemitraan dalam rangka pengembangan pasar
dalam dan luar negeri.
1. Melakukan evaluasi kebutuhan permodalan, bahan baku dan
kemampuan produksi industri sebagai konsep penyusunan
kebijaksanaan optimalisasi kapasitas terpadu.

2. Menyusun bahan konsep peningkatan hubungan kerjasama


antar pengusaha dan asosiasi dan kadin dalam rangka penciptaan dan
pengembangan iklim usaha yang serasi.

3. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimbingan


Usaha Industri sebagai pertanggung jawaban.

4. Melakukan tugas lain sesuai petunjuk atasan.


C. Kepala Seksi Bimbingan Produksi Industri
Seksi Bimbingan Produksi Industri mempunyai tugas, melaksanakan
bimbingan produksi dan promosi industri, dengan penjabaran tugas
sebagai berikut :

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya


yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyusun rencana kegiatan Seksi Bimbingan Produksi Industri


sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

3. Membagi tugas, memberi petunjuk dan mengevaluasi pelaksanaan


tugas bawahan agar dicapai keserasian dan kesesuaian hasil kerja
dengan yang diharapkan.

4. Menyusun laporan kegiatan Seksi Bimbingan Produksi Industri


untuk bahan laporan triwulan, semesteran dan tahunan.

5. Menyusun bahan informasi kepada investor atau calon investor


tentang klasifikasi mutu bahan baku, standard dan proses produksi
dalam rangka peningkatan mutu dan efisiensi industri.

12
6. Menyusun bahan konsep pengesahan dan klasifikasi teknik
penerapan teknologi perusahaan industri dalam rangka peningkatan
mutu diversifikasi serta efisiensi produksi.

7. Melaksanakan pemantauan secara berkala untuk mengetahui


perkembangan mutu produksi bagi perusahaan industri yang telah
menggunakan standar produksi.

8. Membuat laporan pelaksanaan tugas Seksi Bimbingan Produksi


Industri.

9. Melakukan tugas lain sesuai petunjuk atasan.


 

13
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Koperasi
Menurut undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoprasian:
Koprasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang
atau Badan Hukum Koprasi dengan melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagian Gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas dasar kekeluargaan.

2. Prinsip-prinsip Koperasi adalah


a) Keanggotaan bersifat sukarela dan demokrasi.
b) Penelolaan usaha di lakukan secara demokrasi.
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa masing-masing anggota.
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e) Kemandirian koperasi.
f) Pendidikan perkoperasian.
g) Kerjasama antar koperasi.

3. Dasar Hukum
a) Undang-undang Nomor : 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
b) Peraturan pemerintah Nomor : 4 Thun 1994 tentang persyaratan
dan tata cara pengsahan Akta pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi.
c) Keputusan mentri negara koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesi Nomor : 21/Kep/Meneg/IV/2001
tentang penunjukan pejabat yang berwenang untuk memberikan
pengesahan Akta pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan
pembubaran koperasi.
d) Keputusan mentri negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor : 98/Kep/M.KUKM/IX/2004
tentang Notaris sebagai pembuat Akta Koperasi.

4. Pembentukan koperasi harus memenuhi syarat sebagai


berikuit:

14
a) Koperasi Primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya
20 (dua puluh) orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan
ekonomi yang sama.
b) Koperasi Sekunder dibentuk dan didirikan oleh sekurang-
kurangnya 3 (tiga) Badan Hukum Koperasi.
c) Syarat pendirian Koperasi Primer adalah warga negara Indonesia,
cakap secara hukum dan mampu melakukan perbuatan hukum.
d) Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus mempu untuk
mengelola koperasi.
e) Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi.
f) Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelolah koperasi.
g) Para pendiri wajib mengadakan rapat persiapan pembentukan
koperasi yang dihadiri oleh pejabat yang membidangi koperasi dan
melakukan pengukuhan koperasi dan pelaksanaan rapat anggota
pembentukan koperasi wajib dituang dalam
1) Berita acara rapat Pendidikan koperasi.
2) Notulen rspst pendirian koperasi.

5. Tugas pendiri koperasi untuk mendapatkan Badan Hukum


Koperasi:
a) Para Pendirian Koperasi atau Kuasanya dapat mempersiapkan
sendiri akta pendirian koperasi, atau melalui bantuan Notaris
pembuat akta koperasi.
b) Akta pendirian koperasi adalah anggaran dasar tertulis yang
memuat sekurang-kurangnya:
1) Daftar nama sendiri
2) Nama dan tempat kedudukan
3) Jenis koperasi
4) Maksud dan tujuan serta bidang usaha
5) Ketentuan mengenai keanggotaan
6) Ketentuan mengenai rapat anggota
7) Ketentuan mengenai pengelolaan
8) Ketentuan mengenai permodalan
9) Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
10)Ketentuan mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha.
11)Ketentuan mengenai sanksi
c) Permintaan pengesahan akta pendirian koperasi oleh para pendiri
dengan melampirkan:
1) Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu diantaranya
bermaterai cukup.
2) Notulen rapat pembentukan koperasi.

15
3) Surat kuasa.
4) Surat bukti tersediaannya modal yanga jumlahnya sekurang-
kurangnya sebesar simpanan pokok dan impanan wajib dilunasi
oleh para pandiri.
5) Rencana kegiatan usaha koperasi minimal 3(tiga)tahun ke
depan dan Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan
Koperasi
6) Foto Copy kartu tanda pendudukan dari para pandiri.

d) Untuk koperasi yang mempunyai usaha simpan pinjam


mempunyai Modal usaha sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta
rupiah) dan untuk prndiri koperasi Simpan Pinjam (KSP) minimal
Modal Usahanya sebesa Rp.75.000.000 (tujuh puluh rupiah).

6. Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan


koperasi di Provinsi Jambi diantaranya:
a) Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia maupun
Pembina koperasi.
Umumnya pengurus koperasi belum memahami prinsip dan
pembukuan koperasi maupun penyusunan laporan tahunanya.
Begitu juga dengan tenaga Pembina yang ada di Dinas koperasi
belum memahami seluk beluk perkoperasian.
b) Masih terbatasnya sarana, prasarana serta pendanaan.
Kurang keberpihakan para pengambil kebijakan dalam
pengembangan koperasi, menyebabkan alokasi pendanaan untuk
pembangunan koperasi menjadi semakin kecil.

Berdasarkan fakta di atas, maka diperlukan strategi efektif yntuk


membangun perkoperasian diantaranya:
a) Peningkatan kualitas sumberdaya pengurus dan Pembina,
pendamping koperasi
b) Menerapkan sistem kompuerisasi
c) Senantiasa berkreasi dan berinovasi
d) Membina jaringan kerja dan semua pihak

7. Mengapa banyak koperasi tidak bias RAT atau tidak aktif


(bangkrut)
a) Pencatatan masih manual (belum kompuerisasi).
b) Pengurus tidak bias membuat laporan secara akurat dan tepat
waktu.
c) Timbul ketidak percayaan dari anggota.
d) Banyak anggota menunggak.

16
8. Kiat membangun koperasi yang sehat(berdasarkan pengalaman
menjadi pengurus KPN KOSUP)
a) Kualitas(menguasai manajemen dan pembukuan)dan
moralitas(kejujuran)pengurus.
b) Senantiasa berinovasi dalam menjalankan organisasi.
c) Senantiasa meningkatkan pelayanan kepada anggota
d) Selalu memupuk kekeluargaan dengan sesama anggota
pengurus lainnya
e) Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi

9. Manfaat pembukaan koperasi dengan kopmputerisasi


a) 1.Dapat menyusun laporan dengan cepat, dan akurat,
sehingga pelaksanaan RAT selalu tepat waktu(Bulan Januari).
b) 2.Pengurus/bendaharawan tidak bias mempermainkan neraca,
karena angka dalam neraca akan otomatis keluar dengan
sendirinya.
c) 3.Terciptanya keadilan bagi anggota, karena SHU bagian
anggota akan keluar secara otomatis dan profosional.
d) 4.Tidak memerlukan petugas/tenaga yang banyak, serta tidak
memerlukan alat bantu seperti kalkulator dll.
e) 5. kepercayaan dari anggota terhadap pengurus meningkat,
senhingga anggota mau menabung hingga jumlah yang
besar(di KPN KOSUP ada seorang anggota yang menabung
Rp 546 juta)
(koperasi jangan mau kalah dengan Ojek, karena ojek saja sudah
banyak yang menggunakan aplikasi online)

Mengapa ada anggota koperasi yang berani menabung dalam


jumlah besar? (lebih dari 0,5miliyar)
1) Thrust (Dia percaya kepada pengurus bahwa uangnya tidak
hilang)
2) Return (Hasil baliknya lebih besar dari pada Deposito
tahunan di Bank manapun)
3) Syar’i (Jasa yang diterima berdasarkan system bagi hasil
hasil, nukan system bunga/riba)

17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Koperasi
Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggota, Awalnya koperasi
didirikan karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang
ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan
melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui
perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

18

Anda mungkin juga menyukai