Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN OBSERVASI PERTUMBUHAN JASMANI

PESERTA DIDIK USIA 18 TAHUN DI BANGO

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perkembangan Peserta Didik

Disusun Oleh
Anova Putri Cucu Sukarno (1601620007)

Dosen Pengampu :
Puji Hadiyanti, M. Pd.

PENDIDIKAN JASMANI

0 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
Kata Pengantar

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” Makalah Laporan
Observasi Pertumbuhan Jasmani Pesera Didik Usia 18 Tahun Di Bango” guna
memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik ini tepat pada
waktunya.Semoga makalah kami ini dapat menjadi acuan atau referensi yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Kami juga mengharapkan kritik serta saran
yang membangun guna menjadi evaluasi kedepannya dalam membuat makalah.

Jakarta, 28 Oktober 2020

1 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................1
BAB I....................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................3
1.2 Deskripsi Responden.................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................4
1.4 Tujuan Penulisan.......................................................................4
BAB II..................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................5
2.1 Perkembangan Fisik..................................................................5
2.2 Perkembangan Kognitif............................................................7
2.3 Perkembangan Emosional.........................................................8
2.4 Perkembangan Sosial.................................................................9
2.6 Perkembangan Moral..............................................................10
2,7 Perkembangan Religius...........................................................11
BAB III...............................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................12
3.1 Kesimpulan...............................................................................12
3.2 Saran.........................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................13
Lampiran Pedoman Wawancara.........................................................14
A. Dokumentasi Foto....................................................................14
B. Pedoman Wawancara..............................................................14
C. Lembar Observasi...................................................................15

2 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang
meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing
masing aspek memiliki tahapan yang akan dilalui anak. Pada masa usia dini, anak
mengalami tumbuh kembang yang luar biasa baik fisik motorik, kognitif, emosi,
psikososial dan bahasa. Demikian pula perkembangan bahasa,perkembangan ini
dipengaruhi perkembangan yang lain, terutama berkaitan dengan fisik dan
intelektual anak. Perkembangan bahasa sangat penting karena dengan
menguasainya anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Peerkembangan kehidupan sosial remaja salah satunya ditandai dengan
gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan mereka. Sebagian
besar waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul dengan teman-teman
sebaya mereka. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Desmit, 2009)
menekan bahwa melalui hubungan teman sebaya anak dan remaja belajar tentang
hubungan timbal balik yang simetris. Mereka juga mempelajari secara aktif
kepentingan-kepentingan dan perspektif dan teman sebaya dalam rangka
memuluskan integrasi dirinya dalam aktivitas teman sebaya yang berkelanjutan.
Responden merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta jurusan
Pendidikan Vocasional Desain Fashion, responden merupakan mahasiswa yang
berasal dari Jakarta yang berlatar belakang dari keluarga cukup mampu. Pekerjaan
orang tua dari bapak sebagai karyawan swasta, dan ibu sebagai ibu rumah tangga.
Alasan mengambil subjek observasi responden karena responden
merupakan teman sekolah saya pada saat SMP dan teman sebangku saya pada 3
tahun waktu SMA. Banyak hal yang menarik dari dirinya yang membentuk
karakter individunya sangat bagus.
Terlihat dalam kesehariannya yang memiliki sikap royal dan menunjukan
sikap sosialnya yang tidak memilih-memilih teman.

3 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


1.2 Deskripsi Responden
Reponden yang saya wawancara ini memiliki tinggi 155 cm, berat 38 kg,
tinggal di Jl. Bango II No 36, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta selatan. Responden
anak ke 1 dari 1 bersaudara, usianya 18 tahun, berstatus mahasiswa, hobbynya
menggambar dan membua kue.
Riwayat pendidikan responden, SDN Pondok Labu 13 Pagi, SMP Negeri
96 Jakarta, dan SMA Negeri 66 Jakarta. Dan saat ini sudah menjadi mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Vocasional Desain Fashion.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah Yang Anda Alami Petumbuhan Fisik Diusia 18 Tahun?

2. Bagaimanakah Perkembangan Kognitif Yang Anda Rasakan Diusia 18 Tahun?

3. Bagaimanakah Perkembangan Emosional Yang Anda Alami Diusia 18 Tahun?

4. Bagaimanakah Perkembangan Sosial Yang Anda Rasakan Diusia 18 Tahun?

5. Bagaimanakah Perkembangan Bahasa Yang Anda Alami Diusia 18 Tahun?

6. Bagaimanakah Perkembangan Moral Yang Anda Rasakan Diusia 18 Tahun?

7. Bagaimanakan Perkembangan Religius Yang Anda Alami Diusia 18 Tahun?

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
perubahan dan perkembangan remaja pada saat mengunjak usia 18 tahun.

4 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Fisik


Pertumbuhan Fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini
meliputi : perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri
kelamin utama “primer” dan ciri kelamin kedua “sekunder” (sunarto dan agung
hartono,1995:79).

Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling


pesat.Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin
besar),tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual
atau “pubertas”. Hal ini ditandai dengan datangnya menstruasi pada perempuan
dan mimpi basah pada laki-laki

.Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat


progersif dan kontinu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini
bersifat kuantitatif dan berkisar hanya pada aspek-aspek individu. Oleh sebab itu
secara terminologis, sebenarnya tanpa ada tambahan kata fisik pun, hanya dengan
istilah pertumbuhan saja sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek
fisiologis.Pertumbuhan ini meliputi perubahan yang bersifat internal maupun
eksternal.Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan,
bertambahnyaukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna
sistemkelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal
meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan
ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau
tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder (Hurlock E.B.,1991) dalam bukunya
Ali dan Asrori Psikolog Remaja.2009:20)

Bentuk-bentuk Perubahan Fisik Remaja

5 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi
pada masaremaja adalah sebagai berikut

A. Perubahan ukuran tubuh
Irama pertumbuhan fisik berubah menjadi cepat sekitar dua tahun
sebelum anak mencapai taraf kematangan alat kelaminnya. Setahun
sebelum pematanganini, anak akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan
bertambah berat 5 sampai10 kg. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih
terus terjadi, tetapi dalam tempoyang sedikit lebih lamban. Selama empat
tahun, pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25%dan berat
tubuhnya hampir mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki akan mencapai
bentuk tubuh orang dewasa pada usia 19 sampai 20tahun, sedangkan anak
perempuan pada usia 18 tahun.
B. Perubahan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak
sama untuk seluruh tubuh. Ada pula bagian tubuh yang semakin
proporsional. Proporsi yangtidak seimbang ini akan berlangsung
terus sampai seluruh masa puber dilalui sepenuhnya,sehingga akhirnya
proporsi tubuhnya mulai tampak seimbangmenjadi proporsi orang
dewasa . Perubahan ini terjadi, baik di dalam maupun bagian luar tubuh
anak.Misalnya, di masa kanak-kanak jantungnya kecil sedangkan
pembuluh darah kulit kurang begitu tampak. Pada mada puber yang terjadi
malah sebaliknya. Di bagian luar tampak pertumbuhan kaki dan
tanganlebih panjang dibanding dengan tubuh.
C. Ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama belum
berkembang secara sempurna. Memasuki masa remaja, alat kelamin mulai
berfungsi, yaitu pada saatia berumur 14 tahun ketika pertama kali anak
laki-laki mengalami “mimpi basah”.Pada anak perempuan, indung
telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat pertama kali
mengalami menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembang biakan
pada anak perempuan saat ini masih belum mampu untuk mengandung.
Masa interval ini disebut sebagai “saat steril” masa remaja.

6 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


D. Ciri kelamin kedua
Ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya
buah dada dan mencuatnya putin gsusu,pinggul lebih lebar daripada lebar
bahu, tumbuh rambu disekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan
suara bertambah nyaring.Ciri kelamin kedua pada anak laki-laki adalah
tumbuh kumis dan jenggot,nada suara membesar, bahu melebar lebih besar
daripada pinggul, timbul bulu dada dan bulu di sekitar alat kelamin,
serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori
membesar.Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik
anak laki-laki dan perempuan. Ciri ini pula yang sering kali merupakan
menjadi daya tarik
antar jenis kelamin. Pertumbuhan tersebut berjalan seiring dengan perkem
bangan ciri kelamin yang utama dan keduanya akan mencapai taraf
kematangan pada tahun pertama atau tahun kedua masa remaja.

2.2 Perkembangan Kognitif


Menurut Piaget seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia
karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja 
secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang
didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka.
Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting
dibanding idelainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang
remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja
mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah


mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-
hal yang aktual,serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai
tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks.
Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang
suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi
konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini

7 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu
memikirkan suatu situasi yang masih beruparencana atau suatu bayangan. Remaja
dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki
efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu
memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,termasuk adanya kemungkinan
yang dapat mempengaruhi dirinya (Santrock ,2001). Pada tahap ini, remaja juga
sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu,dimana mereka sudah mulai
membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.Perkembangan kognitif
yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk
berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir
sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk
mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001)

2.3 Perkembangan Emosional


Perkembangan emosi pada remaja ditandai dengan emosi yang tidak stabil
dan penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat
cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi dan Reed Larson (1984)
menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah
dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, sementara orang dewasa
memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.Perubahan emosi ini erat
kaitannya dengan kemasakan hormon yang terjadi pada remaja. Stres emosional
yang timbul berasal dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu
pubertas.

Menurut Havighurst remaja bertugas mencapai kemandirian emosional


dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya. Hal ini bisa membuat remaja
melawan keinginan atau bertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan ciri
khas remaja yang penuh gejolak dan emosional, pertentangan pendapat ini
seringkali membuat remaja menjadi pemberontak di rumah. Apabila masalah ini
tidak terselesaikan, terutama orangtua bersikap otoriter, remaja cenderung
mencari jalan keluar di luar rumah, yaitu dengan cara bergabung dengan teman-
teman sebaya yang senasib. Seringkali karena yang dihadapi adalah remaja yang

8 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


seusia yang punya masalah yang kurang lebih sama dan sama-sama belum
berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang sama, bisa jadi solusi yang
ditawarkan kurang bijaksana. Kehadiran problem emosional tersebut bervariasi
pada setiap remaja.

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan


tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi terutama karena anak laki-laki
dan perempuan berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru,
sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk
menghadapi keadaan-keadaan itu.Tidak semua remaja mengalami masa badai dan
tekanan. Namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidak stabilan
dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola
prilaku baru dan harapan sosial yang baru. (Hurlock, 2002 :213).

Pada dasarnya usia remaja merupakan masa kritis bagi pembentukan


kepribadian. Remaja yang sedang dalam masa pancaroba ini apabila tidak
mendapat bimbingan serta suasana lingkungan yang baik dapat menjurus pada
berbagai kelainan tingkah laku, kenakalan, bahkan sampai melibatkan diri pada
tindak kejahatan, termasuk penyalah gunaan obat narkotika serta perilaku seksual.

2.4 Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial pada masa remaja merupakan puncak dari
perkembangan sosial dari fase-fase perkembangan. Bahkan, terkadang,
perkembangan sosial remaja lebih mementingkan kehidupan sosialnya di luar
ikatan sosialnya dalam keluarga. Perkembangan sosial remaja pada fase ini
merupakan titik balik pusat perhatian. Lingkungan sosialnya sebagai perhatian
utama.

Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya
bertambah luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya
termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Pemuasan intelektual juga didapatkan
oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi, berdebat untuk memecahkan
masalah. Mengikuti organisasi sosial juga memberikan keuntungan bagi

9 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


perkembangan sosial remaja, namun demikian agar remaja dapat bergaul dengan
baik dalam kelompoknya diperlukan kompentensi sosial yang berupa kemampuan
dan keterampilan berhubungan dengan orang lain.

2.5 Perkembangan Bahasa

Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif.
Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang
akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang
lebih pendek seperti ‘permainan diganti degan mainan, pekerjaan diganti dengan
kerjaan.

Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal.


Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat
menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak
lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna
menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli
bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. Kita bisa mendengar
bagaimana bahasa remaja ini dibuat begitu singkat tetapi sangat komunikatif.

2.6 Perkembangan Moral


Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar
dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada
banyak aspek dalam melihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain.
Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia
terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak.

Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning) pada remaja


berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan
ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang
ada di sekitarnya. Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan merekonstruksi
pola pikir dengan “kenyataan” yang baru.

10 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


2,7 Perkembangan Religius
Remaja tidak menerima begitu saja ajaran-ajaran agama yang diberikan
oleh orang tuanya. Bahkan pelajaran-pelajaran agama yang pernah mereka
dapatkan pada waktu masih anak-anak mulai dipertanyakan, sehingga tidak jarang
menimbulkan keraguan beragama. Konflik dan keragu-raguan beragama yang
terjadi pada masa remaja sering dianggap para ahli agama sebagai sesuatu yang
membahayakan bagi perkembangan kehidupan dan orientasi beragama seseorang
di masa yang akan datang. Tetapi menurut para ahli psikologi agama, konflik dan
keraguan dalam beragama merupakan suatu hal yang wajar dari proses 2
perkembangan kehidupan beragama seseorang, dengan mempertanyakan,
mengevaluasi dan membanding-bandingkan ajaran yang satu dengan lainnya,
maka remaja akan mendapatkan landasan pemahaman rasional yang kuat dalam
kehidupan beragama, tidak lagi sekedar meniru apa yang diyakini dan dilakukan
oleh orang tuanya (Subandi, 1995).

Setiap manusia memiliki keyakinan yang berbeda dalam menjalani


kehidupan keagamaannya. Untuk membedakan keyakinan yang dimiliki setiap
manusia, Psikolog menyebutnya dengan orientasi keagamaan (religious
orientation). Orientasi beragama mengarah pada pendekatan keimanan, yaitu
tentang apa makna iman dalam kehidupan seseorang. Konsep orientasi keagamaan
ini dikembangkan oleh G.W. Allport, Allen and Spilka (Ismail, 2012). Orientasi
keberagamaan berhubungan dengan keputusan individu untuk masuk dalam suatu
kelompok keagamaan, yang berperan dalam membentuk kepribadian seseorang,
pengalaman beragama, dan sikap seseorang dalam beragama (Wibisono, 2012).

11 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi
individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan
perubahan dan rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya
pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan
faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat
masa ini merupakan masa yang paling menentukan.

Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa


perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian
dengan keadaan yang dimiliki oleh organisasi tersebut, baik yang bersifat konkret
maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya
perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga
aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi,
inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat
hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut.

3.2 Saran
Orang tua dan pendidik memiliki peranan yang sangat penting
dalampertumbuhan dan perkembangan remaja.Oleh karena itu, bimbingan
danpengetahuan dari orang tua dan pendidik sangat diperlukan para remaja
untuk menghadapi pengaruh negatif yang ada dimasyarakat.

12 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


Daftar Pustaka
Ali Mohammad, dkk. 2009. Psikologi Remaja. Jakarta. PT Bumi Aksara.

http://almachaniago.blogspot.com/2013/02/makalah-perkembangan-moral-
remaja.html. 31 Oktober 2020 pukul 13.13 WIB.

http://eprints.ums.ac.id/46770/7/05.%20BAB%20I.pdf. 31 Oktober 2020 pukul


13.17 WIB.

http://etheses.uin-malang.ac.id/1846/5/09410120_Bab_1.pdf. 28 Oktober 2020


pukul 14.30 WIB.

http://liria1200183.blogspot.com/2017/02/perkembangan-emosi-pada-
remaja.html. 31 Oktober 2020 pukul 12.59 WIB.

http://my-lieza.blogspot.com/2013/12/perkembangan-sosial-remaja.html. 31
Oktober 2020 pukul 13.07 WIB.

http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/perkembangan-bahasa-remaja.html.
31 Oktober 2020 pukul 13.10 WIB.

https://www.academia.edu/19548639/Makalah_Pertumbuhan_Fisik_Remaja. 31
Oktober 2020 pukul 12.23 WIB.

Santrock, Jhon W.ADOLSCENCE Perkembangan Remaja. Jakarta. Erlangga.

Sunarto, H,.Hartono,Agung. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. PT


Rineka Cipta.

13 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


Lampiran Pedoman Wawancara

A. Dokumentasi Foto

14 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


B. Pedoman Wawancara
1. Apa yang anda rasakan pada perubahan fisik saat diusia 18 tahun?
2. Bagaimana cara anda menentukan suatu pilihan saat diusia 18 tahun?
3. Bagaimana cara anda menyikapi suatu masalah saat diusia 18 tahun?
4. Bagaimana hubungan anda dengan orang tua saat diusia 18 tahun?
5. Bagaimana cara anda memilih teman saat diusia 18 tahun?
6. Apa anda memilih teman yang seumuran atau tidak?
7. Bagaimana perubahan emosi yang anda rasakan saat diusia 18 tahun?
8. Bagaimana perubahan anda mengenai ibadah ataupun tentang religius
saat diusia 18 tahun?
9. Apa anda pernah berbeda pendapat dengan orang tua anda? Dan
bagaimana anda menyelesaiakannya?
10. Bagaimana pendapat anda saat mengetahui apa yang anda ketahui
berbeda dengan kenyatannya/yang terjadi dilingkungan anda?
11. Bagaimana bahasa anda saat berbicara dengan teman sebaya, orangtua,
dan orang yang lebih muda dari anda?
12. Bagaimana cara anda berkomunikasi dengan teman baru?
13. Bagaimana sikap anda dalam menyikapi jika anda melakukan suatau
kesalahan?
14. Apa perubahan fisik anda yang benar-benar mengalami
perubahan/pertumbuhan?
15. Apa hal yang pernah terjadi pada anda, yang membuat anda sangat
emosi/marah?

C. Lembar Observasi
1. Perubahan fisik yang saya rasakan tentu sangat terlihay ya, mulai
dari tinggi badan dan berat badan yang terus tumbuh dan
bertambah walauapum pelan-pelan, karena saya tidak merasakan
pertumbuhan yang sangat drastis yang biasanya terjadi pada remaja
usia 18 tahun.
2. Untuk mengambil keputusaan saat menginjak usia 18 saya lebih
berhati-hati dan memikirkanya matang-matang, dan jika keputusan

15 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


yang saya ambil itu cukup suit untuk saya putuskan, saya biasanya
melakukan solat istikharah.
3. Biasanya saya meyelesaikan masalah itu dengan kepala dingin.
Dan meminta saran kepada keluarga dan teman-teman saya,
bagaimana jalan keluar yang baik dan baik juga untuk kedpannya.
Dan jika memiliki masalah dengan orang yang biasanya lebih suka
jika dibicarakan baik baik denga orang tersebut dan tanpa campur
tangan orang lain dan tidak melakukan kekerasan juga tentunya.
4. Hubungan saya dengan orangtua saya cukup baik terutana dengan
ibu saya, karena saya sangat terbuka kepada dia dan begitu pula
sebaliknya. Tetapi, saya kurang begitu dekat dengan ayah saya,
karena mungkin saya perempuan dab ayah saya laki-laki, jadi.,
kalau umtuk curhat agak sulit dan saya juga jarang sekali bertatap
muka dengan ayah saya karena ayah saya bekerja.
5. Kalau untuk teman siapapun saya terima, namun untuk teman
dekat saya lebih pilih-pilih lagi sih. Karena sangat sulit mencari
temanyang satu frekuensi dengan saya, mau menerima kekurangan
saya, dan menyimpan rahasia saya ketika bercerita atau curhat.
6. Semakin bertambahnya umur dan adanya kritikan dari keluarga
juga teman dekat, saya semakin memahami diri saya seperti apa,
dan saya menerima kritikan tersebut, karena memang baik untuk
masa depan saya. Jadi mungkin yang sebelumnya saya itu lebih
emosian dan moodyan sekarang sikap saya mulai merubah sikap
saya menjadi lebih baik lagi dan tidak meyelesaikan masalah
dengan emosi.
7. Kalau sekarang si lebih ke moodyan, gampang gamod atau kesel
sendiri. Tapi kadang-kadang juga bisa nahan marah, tergantung
situasi saya yang lagi dialami sih sebenernya.
8. Alhamdulillah sekarang diumur 18 tahun ini sudah melakukan
ibadah solat 5 waktu, meskipun masih kadang-kadang bolong
karena rasa kemalesan.

16 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


9. Untuk diusia 18 tahun ini sangat sering memiliki pendapat yang
berbeda dengan orangtua,terlebih lagi dengan ibu saya. Tetapi,
kami saat ada pendapat yang berbeda langsung mendiskusikannta
atau mengobrolkannya. Kalau dulu jaman saya SMP, ada pendapat
yang berbeda dengan ibu saya, kami tidak perlu mendiskusikannya
karena ibu saya mengalah dengan saya.
10. Ketika saya mengetahui sesuatu hal yang berbeda dengan
kenyataannya atau berbeda dengan ditempat lingkungannya saya
berada, saya tetap mempercayakan apa yang saya tahu meskipun
tetap diberi tahu orang lain.
11. Mengenai bahasa atau bahasa pada saat saya mengobrol dengan
teman sebaya, dengan bahasa yang singkat dan mudah dimengerti,
jarang sekali saya berbicara dengan teman sebaya menggunakan
bahasa formal. Kalau dengan orang tua atau orang yang lebih tua,
baru menggunakan bahasa yang formal dan tidak singkat tetapi
panjang.
12. Biasanya saat ada teman baru saya mengobrol dengan topik yang
sama,misalnya tentang mata kuliah, ataupun hobi kita yang sama.
Jadi, lebih mudah dan nyambung untuk berkomunikasi.
13. Jika saya melakukan kesalahan, ya pasti saya akan meminta maaf.
Beda dengan pada saat saya masih smp, kalau saya melakukan
kesalahan pasti saya akan marahan dengan orang itu, karena pada
saat diusia segitu yang saya rasakan sangat gengsi jika meminta
maaf kepada teman saya.
14. Kalau perubahan fisik yang benar-benar saya rasakan adalah tinggi
bedan, tetapi itu juga secara perlahan-perlahan. Karena orang tua
saya keduanya tidak terlalu tinggi, mungkin itu juga hormone jadi
saya tidak terlalu merasakan perubahan fisik tinggi saya.
15. Suatu kejadia yang membuat saya sangat marah yaitu pada saat
teman saya jahil, saya sampai melempar buku karena distu saya
merasa kesal kepada teman saya itu. Tetapi sessat kemudian teman
saya itu meminta maaf dan mambuat saya tertawa kembali,dan

17 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik


saya pun sudah tidak emosi lagi. Saya bisa marah\emosi pasti
hanya sesaat, apalagi dengan teman.

18 | Pertumbuhan Jasmani Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai