Nm : 1932500885
Kelompok : FA
Mata kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Analisis Kasus
Di seluruh dunia ini banyak Dokter yang salah mendiagnosis penyakit pasiennya, ada
juga Dokter yang lupa memberikan obat kepada pasien nya dan akhirnya pasien tersebut
meninggal dunia. Ada pun pasien yang tidak percaya dengan pemberian resep dari dokter, dan
akhirnya Dokter itu menjelaskan apa manfaat dan fungsi obat tersebut.
Untuk menangulangi masalah tersebut fasilitas perawatan kesehatan menggunakan sistem
untuk membantu para dokter dan perawat untuk mengambil keputusan resep obat yang lebih
baik. Sistem itu bernama Computerized Phyisician Orcer Entry (CPOE), yaitu system untuk
mengurangi kesalahan dalam resep dan dosis pengobatan, sistem ini juga dapat memperbarui
informasi yang dimiliki oleh dokter mengenai panduan perawatan.
Dan ada juga sistem yang membantu para Dokter untuk mendukung keputusan diagnosis
penyakit yang dialami pasien. Sistem tersebut yaitu, Diacnosic Disicition Support (DCC), sistem
ini muncul pada saat sistem itu terbentuk. Di suatu negara ada seorang Ayah yang memiliki anak
perempuan, pada tahun 1999 Dokter berusaha keras untuk mengidentifikasi penyakitnya selama
3 bulan, dan anak perempuan tersebut akhirnya meninggal dunia. Dari kejadian tersebut, sang
Ayah akhirnya mendirikan suatu perusahaan yang mendirikan peranti lunak pendukung
keputusan diagnosis. Peranti lunak tersebut mencoba mengurangi kesalahan diagnosis dengan
memberikan daftar mengenai berbagai kondisi yang mengarahkan Dokter pada informasi yang
membantunya.
Jika para Dokter tidak menggunakan teknologi yang memudahkan Dokter, perawat, dan
pasien. Maka akan berkurangnya kasus kematian, karena teknologi dapat membantu mengetahui
penyakit pasien dan obat seperti apa yang akan diberikan oleh pasien.
Soal Dan Jawaban
1. Masalah apa yang dialami oleh dokter dalam mendiagnosis penyakit dan
memberikan resep obat?Faktor manajemen,organisasi,dan teknologi apa yang
menyebabkan masalah ini?
Jawab : Data-data dalam Rumah Sakit biasanya menggunakan kertas dan pulpen lalu
disimpan pada meja petugas rekam medik, hal ini bisa menyebabkan kejadian-
kejadian yang tidak diinginkan bersama diantaranya: kehilangan data-data pasien,
terjadinya penggandaan data yg telah ada dibuat kembali padahal data pasien telah
ada sebelumya), proses registrasi memakan waktu yang lama karena data yang
ditulis dua kali, harus memeriksa satu per satu data menurut alphabet (mencari
satu demi satu). Kejadian yang tidak diinginkan lagi yang bisa saja terjadi
musibah kebakaran yg akan membuat data langsung lenyap seketika. Sehingga
untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan perlu dibuatkan data-data digital
yang terkomputerisasi sehingga penyimpanan dan pengolahan data bisa terkontrol.