Anda di halaman 1dari 9

Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20

DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

Daya hambat ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera)


terhadap Aeromonas hydrophila: studi awal untuk pengobatan
aeromoniasis.

Inhibition potency of drumstick leaf extract (Moringa oleifera)


towards Aeromonas hydrophila: Preliminary Study for
Aeromoniasis Treatment.

Hapsari Kenconojati1* dan Nina Rofi’ Rukmana1


1
Program Studi Akuakultur, PSDKU Banyuwangi, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas
Airlangga
Jl. Wijaya Kusuma 113, Banyuwangi, Jawa Timur, Telp: 0333-417788, Fax: 0333-428890
*
Email: hapsari@fpk.unair.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak etanol daun
kelor terhadap Aeromonas hydrophila secara in vitro. Kandungan total flavonoid, alkaloid, tannin
dan saponin ekstrak etanol daun kelor diuji menggunakan metode spektrofotometri. Uji antibakteri
dilakukan dengan metode difusi cakram dan pengenceran tabung. Ekstrak etanol daun kelor
mengandung total flavonoid sebesar 71.9 mg ekivalen quercetin/g, total alkaloid sebesar 3 mg
ekivalen quinine/g, tannin sebesar 24.7 mg ekivalen tannic acid/g dan saponin sebesar 44.4 mg/g.
Hasil uji antibakteri menunjukkan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan Aeromonas
hydrophila oleh ekstrak daun kelor secara signifikan (P<0.05). Zona hambat terbesar dihasilkan
oleh ekstrak daun kelor dengan konsentrasi 100% yaitu 9.9± 0,162 mm. Konsentrasi hambat
minimal ekstrak daun kelor sebesar 3,125%, sedangkan konsentrasi bunuh minimal sebesar 6,25%.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun kelor dapat digunakan sebagai bahan
alam alternatif antibakteri yang dapat diaplikasikan khususnya pada bidang akuakultur.

Kata kunci: Aeromonas hydrophila, daya hambat, ekstrak daun kelor

Abstract

The aim of this study was to know antibacterial potency of ethanolic extract of drumstick
leaf against Aeromonas hydrophila in vitro. Total flavonoid, alkaloid, tannin and saponin of the
ethanolic drumstick leaf extract were analyzed using spectrophotometry. Antibacterial activity test
was carried out by disk diffusion and tube dilution method. Ethanolic extract of drumstick leaf
contained flavonoids total as 71.9 mg quercetine equivalent/g, alkaloids total as 3 mg quinine
equivalent/g, tannin as 24.7 mg tannic acid equivalent/g and saponin as 44.4 mg/g. The result of
antibacterial test showed significant inhibition of Aeromonas hydrophila by drumstick leaf extract
(P<0.05). The highest inhibition zone was produced by drumstick leaf extract with concentration
of 100% which is 9.9± 0,162 mm. The minimum inhibition concentration (MIC) of drumstick leaf
extract is 3.125%, while the minimum bactericidal concentration (MBC) is 6.25%. Based on this
study, it can be concluded that drumstick leaf can be used as an alternative natural product of
antibacterial agent which can be applied especially in aquaculture.

Keywords: Aeromonas hydrophila, inhibition potency, drumstick leaf extract

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 12


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

PENDAHULUAN pencemaran lingkungan karena


Aeromonas hydrophila residu antibiotik dan berkurangnya
merupakan jenis bakteri Gram- efektivitas antibiotik karena
negatif yang secara alami banyak resistensi pathogen (Schmidt et al.,
ditemukan pada perairan. Bakteri ini 2000). Oleh karena itu,
dikenal sebagai penyebab penyakit pengembangan bahan alternatif yang
Motile Aeromonad Septicemia dapat menggantikan antibiotik
(MAS) yang ditandai dengan adanya menjadi fokus utama dalam
luka pada kulit, dan hemoragi pada penelitian terkini. Tanaman obat
insang (Vijayakumar et al., 2017). merupakan bahan alternatif yang
Bakteri Aeromonas hydrophila dapat dikembangkan sebagai
merupakan jenis bakteri pathogen pengganti antibiotik. Selain
oportunis yang menyerang ikan ketersediaannya yang melimpah,
dalam kondisi lemah atau stress. tanaman obat ini dinilai lebih ramah
Patogenitas dari bakteri ini lingkungan dibandingkan antibiotik
disebabkan oleh adanya protein (Singh, 2015).
ekstraseluler yang dihasilkannya Kelor (Moringa oleifera)
seperti aerolisin, lipase, kitinase, merupakan salah satu spesies dari
amilase, gelatinase, hemolisin, dan family Moringaceae yang banyak
enterotoksin (Dias et al., 2016). tumbuh di daerah tropis hingga
Infeksi bakteri ini dapat subtropis Asia dan Afrika (Iqbal and
menyebabkan kematian masal Bhanger, 2006). Daun kelor
mencapai 60-100% dalam rentang merupakan salah satu bagian
waktu 2-11 hari pada catfish, carps tanaman kelor yang potensial untuk
dan perch (Sarkar and Rashid, 2012). dimanfaatkan. Selain kandungan
Pengobatan terhadap infeksi protein, vitamin dan mineralnya yang
aeromonas banyak dilakukan oleh tinggi, daun kelor juga memiliki
pembudidaya dengan memberikan kandungan senyawa aktif
antibiotik. Namun, penggunaan diantaranya adalah senyawa fenolik
antibiotik dalam jangka panjang dan flavonoid seperti asam kripto
dapat memunculkan beberapa efek klorogenat, isoquercetin, quercetin,
negatif, diantaranya terjadinya kaempferol, astragalin, rutin dan

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 13


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

vicenin-2 (Coppin et al., 2013; dalam 1.5 L pelarut etanol selama 24


Muhammad et al., 2013). jam kemudian disaring. Fraksi etanol
Kandungan senyawa aktif di dipekatkan menggunakan rotary
dalam kelor diketahui memiliki vacuum evaporator hingga diperoleh
berbagai macam aktifitas biologis ekstrak kental dan disimpan dalam
antara lain sebagai antioksidan, suhu 4 oC.
antidiabetes, antikanker, antifungi,
Kandungan Fitokimia Ekstrak
anti-inflamasi dan antibakteri
Daun Kelor
(Gopalakrishnan et al., 2016).
Ekstrak etanol daun kelor
Ekstrak daun kelor telah diteliti
dianalisis kandungan fitokimianya
memiliki kemampuan dalam
meliputi kandungan total flavonoid,
menghambat bakteri Gram-negatif
total alkaloid, total tannin, dan
maupun Gram-positif seperti
saponin menggunakan metode
Staphylococcus aureus, Vibrio
spektrofotometri UV-Visible.
parahaemolyticus, dan Aeromonas
Analisis fitokimia dilakukan di
caviae (Peixoto et al., 2011).
Laboratorium Penelitian dan
Berdasarkan hal tersebut, penelitian
Pengujian Terpadu Universitas
ini dilakukan bertujuan untuk
Gadjah Mada, Yogyakarta.
mengetahui kemampuan ekstrak
daun kelor dalam menghambat Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

pertumbuhan Aeromonas hydrophila. Daun Kelor


Uji aktivitas antibakteri ekstrak

BAHAN DAN METODE daun kelor dilakukan menggunakan

Persiapan Ekstrak Etanol Daun metode difusi kertas cakram Kirby

Kelor Bauer seperti yang dilakukan oleh

Daun kelor dikumpulkan dari Genovese et al. (2012), dengan

areal persawahan Kabupaten beberapa modifikasi. Isolat

Banyuwangi, dicuci dan Aeromonas hydrophila diperoleh dari

dikeringanginkan selama 7 hari. kultur koleksi Institut Pertanian

Daun kelor yang telah kering digiling Bogor. Uji difusi cakram dilakukan

dan ditimbang sebanyak 500 gram. untuk mengetahui kemampuan

Kemudian, daun kelor dimaserasi aktivitas antibakteri ekstrak daun


kelor berdasarkan pembentukan zona

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 14


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

hambat. Kepadatan Aeromonas bakteri sebanyak 0.2 mL


hydrophila dihitung menggunakan ditambahkan dalam seri larutan
metode Total Plate Count (TPC) tersebut dan diinkubasi pada suhu
hingga menghasilkan kepadatan 32oC selama 24 jam. Daya hambat
setara Mc Farland standar (±106-108 bakteri diketahui dengan
CFU/mL). Trypticase Soy Agar menginokulasikan campuran dalam
(TSA) digunakan sebagai media uji. tabung pengenceran pada media TSA
Kertas cakram berdiameter 6 mm dengan metode streak dan diinkubasi
yang telah direndam dalam setiap kembali pada suhu 32oC selama 24
perlakuan ekstrak daun kelor dengan jam.
konsentrasi 25, 50, 75, dan 100 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
diletakkan pada media uji yang telah
Ekstrak daun kelor (Moringa
mengandung Aeromonas hydrophila.
oleifera) pada konsentrasi yang
DMSO digunakan sebagai kontrol
berbeda menunjukkan adanya
negatif dan oxytetracycline
aktivitas antibakteri terhadap
digunakan sebagai kontrol positif.
Aeromonas hydrophila yang
Isolat uji kemudian diinkubasi pada
ditunjukkan adanya daya hambat
suhu 32 ºC selama 24 jam, setelah itu
berupa zona bening di sekitar kertas
dilakukan pengamatan adanya zona
cakram pada Gambar 1.
hambat yang ditandai dengan
terbentuknya zona bening disekitar
kertas cakram.
Konsentrasi hambat minimal
(KHM) dan konsentrasi bunuh
minimal (KBM) ekstrak daun kelor
ditentukan menggunakan metode
pengenceran tabung. Larutan ekstrak Gambar 1. Zona hambat ekstrak daun kelor
dilarutkan dalam media Nutrient terhadap bakteri Aeromonas
hydrophila
Broth (NB) secara berseri hingga
Semakin besar diameter zona
menghasilkan konsentrasi 25, 12.5,
hambat yang dihasilkan
6.25, 3.125, 1.56, 0.78, 0.39, 0.195,
menunjukkan semakin tingginya
dan 0.09%. Kemudian, suspensi
kemampuan ekstrak atau zat dalam

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 15


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

menghambat pertumbuhan bakteri. dosis ekstrak yang digunakan maka


Hasil uji difusi cakram ekstrak daun semakin besar pula diameter zona
kelor terhadap Aeromonas hambat yang terbentuk.
hydrophila ditampilkan dalam Tabel Dimetilsulfoksida (DMSO),
1. sebagai kontrol negatif,
Tabel 1. Diameter zona hambat Aeromonas menunjukkan tidak adanya zona
hydrophila
Perlakuan Diameter Zona Hambat hambat sehingga dapat disimpulkan
(mm) bila aktivitas antibakteri berasal dari
d
DMSO 0.00 ± 0,000
senyawa aktif pada ekstrak etanol
Oksitetrasiklin 23.5a ± 0.59
daun kelor. Bila dibandingkan
25% ekstrak 7.50c ± 1.22
50% ekstrak 8.20bc ± 0.79 dengan perlakuan oksitetrasiklin,
75% ekstrak 9.70b ± 1.46 maka aktivitas antibakteri ekstrak
100% ekstrak 9.90b ± 1.62 daun kelor tergolong sangat lemah.
P-value <0.001
Rata-rata nilai daya hambat
Keterangan : Data ditampilkan dalam nilai
rata-rata ± SD; Nilai rata-rata pada kolom oksitetrasiklin terhadap bakteri
yang diikuti huruf superscript berbeda
menunjukkan perbedaan signifikan antar
Aeromonas hydrophila sebesar 23.5
perlakuan (P<0.05) ± 0.59 mm. Sesuai penelitian yang
dilakukan Indu et al., (2006),
Berdasarkan dari hasil analisis
oksitetrasiklin memiliki daya hambat
data menunjukkan terdapat
bakteri sangat aktif karena
perbedaan yang signifikan (P<0,05)
menghasilkan zona hambat lebih
pada perlakuan tanpa pemberian
besar dari 16 mm.
ekstrak dan perlakuan dengan
Konsentrasi Bunuh Minimal
pemberian ekstrak. Hasil terbaik
ekstrak daun kelor terhadap bakteri
terdapat pada konsentrasi ekstrak
Aeromonas hydrophila terdapat pada
100% dengan rata-rata diameter zona
pemberian konsentrasi ekstrak daun
hambat sebesar 9.90±1.62 mm
kelor 6,25%. Hal ini terlihat dari
sedangkan kelompok perlakuan
tidak adanya pertumbuhan bakteri
terendah terletak pada konsentrasi
pada media TSA, sedangkan
25% dengan rata-rata diameter zona
Konsentrasi Hambat Minimal
hambat sebesar 7.50±1.22 mm.
terdapat pada konsentrasi 3,125%.
Berdasarkan hasil tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 16


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

Hasil uji dilusi dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Streak Hasil Uji Dilusi Ekstrak Daun Kelor terhadap Aeromonas hydrophila

Aktivitas antibakteri yang Berdasarkan dari hasil


ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun penelitian, ekstrak etanol daun kelor
kelor diketahui berasal dari yang diperoleh melalui metode
kandungan senyawa fitokimia di maserasi menunjukkan keberadaan
dalamnya. Senyawa fitokimia kandungan fitokimia meliputi
merupakan suatu substansi kimia flavonoid, alkaloid, tannin dan
dihasilkan oleh tanaman sebagai saponin. Hasil ini sesuai dengan
metabolit sekunder seperti alkaloid, penelitian sebelumnya yang
flavonoid, tannin, terpenoid dan dilakukan oleh Patel et al. (2014),
saponin. Secara alami, senyawa ini menunjukkan kandungan fitokimia
terdapat dalam tanaman sebagai berupa alkaloid, flavonoid, saponin,
suatu mekanisme perlindungan diri steroid, dan tannin pada ekstrak
dari penyakit dan kerusakan dari etanol daun kelor. Proporsi
lingkungan luar. Dalam beberapa kandungan fitokimia ekstrak etanol
penelitian disebutkan bahwa daun kelor pada penelitian ini adalah
senyawa ini memiliki aktivitas sebagai berikut total flavonoid
biologis tertentu diantaranya sebesar 71.9 mg ekivalen
antimikroba, antioksidan, antikanker, quercetin/g, total alkaloid sebesar 3
dan peningkat system imun (Saxena mg ekivalen quinine/g, tannin
et al., 2013; Singh, 2015). sebesar 24.7 mg ekivalen tannic
acid/g dan saponin sebesar 44.4

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 17


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

mg/g. Secara kuantitatif, kandungan QE/g. Hasil yang diperoleh pada


fitokimia yang terbanyak adalah penelitian ini menunjukkan jumlah
flavonoid, sedangkan kandungan yang berbeda. Hal ini dikarenakan
yang terkecil adalah alkaloid. kelimpahan flavonoid pada suatu
Flavonoid adalah merupakan tanaman akan bervariasi bergantung
senyawa polifenol yang memiliki pada factor lingkungan dan tempat
berat molekul yang rendah dan tumbuh tanaman tersebut (Ma et al.,
banyak ditemukan pada tumbuhan. 2018). Flavonoid diketahui memiliki
Flavonoid memiliki kerangka atom aktivitas antibakteri dengan
karbon sebanyak 15 atom yang menjalankan mekanisme yaitu
tersusun dalam kerangka dasar C6- menghambat sintesis asam nukleat
C3-C6. Beranekaragam gugus fungsi dari bakteri, merusak fungsi
dapat terikat pada senyawa ini membrane sitoplasma, menghambat
sehingga menyebabkan perbedaan metabolisme dari bakteri,
struktur, reaktivitas, kestabilan, dan menghambat sintesis membrane sel
kelarutan dari flavonoid. dan mengagregasi sel bakteri
Keanekaragaman struktur dan fungsi (Cushnie and Lamb, 2005; Xie et al.,
dari flavonoid membuat senyawa ini 2015).
memiliki peran yang luas pada Tanin termasuk senyawa
tanaman. Fungsi utamanya pada fenolik yang memiliki struktur
tanaman adalah memproteksi bervariasi dan memiliki kemampuan
tanaman dari stress yang berasal dari dalam mengikat dan mempresipitasi
lingkungan seperti radiasi sinar UV, protein. Di dalam tanaman, tanin
panas, dan pathogen (Khalid et al., digolongkan menjadi 3 golongan
2019). yang memiliki karakteristik yang
Erian et al. (2016), melaporkan berbeda yaitu hydrolyzable tanin
bahwa kandungan flavonoid total (HT), condensed tannin (CT) dan
ekstrak etanol daun kelor sebesar phlorotannin (PT) (Huang et al.,
20.43 mg QE/g, sedangkan Sulastri 2018). Toksisitas tannin pada
et al., (2018) menyebutkan bahwa mikroorganisme terjadi melalui
kandungan flavonoid total ekstrak mekanisme penghambatan enzim
etanol daun kelor sebesar 96 mg ekstraseluler bakteri, penghambatan

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 18


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

metabolisme bakteri dengan A.A., Yoshioka, E.T.O., Rodrigues,


D.P., Rodriguez, A.F.R., Ribeiro,
menghambat reaksi fosforilasi R.A., Faria, F.S.E.D. V, Ozório,
R.O.A., Tavares-dias, M., 2016.
oksidative bakteri, pembentukan Lethal dose and clinical signs of
Aeromonas hydrophila in Arapaima
komplek dengan mengikat ion logam gigas (Arapaimidae), the giant fi sh
sehingga meningkatkan from Amazon. Vet. Microbiol. 188,
12–15.
permeabilitas membran bakteri https://doi.org/10.1016/j.vetmic.2016.
04.001.
(Scalbert, 1991).
Erian, N.S., Hamed, H.B., Alnidawi,
N.A.A., Elhalwagi, A., Elhamid,
KESIMPULAN
E.M.A., Farid, M., 2016. Biochemical
Berdasarkan penelitian yang studies on Moringa oleifera leaves
extract. J. Biol. Agric. Healthc. 6, 33–
telah dilakukan dapat disimpulkan 42.

bahwa ekstrak etanol daun kelor Genovese, G., Faggio, C., Gugliandolo, C.,
Torre, A., Spanò, A., Morabito, M.,
mengandung senyawa fitokimia Maugeri, T.L., 2012. Invitro
evaluation of antibacterial activity of
berupa flavonoid, alkaloid, saponin
Asparagopsis taxiformis from the
dan tannin yang mampu Straits of Messina against pathogens
relevant in aquaculture. Mar. Environ.
menghambat pertumbuhan Res. 73, 1–6.
https://doi.org/10.1016/j.marenvres.20
Aeromonas hydrophila secara in 11.10.002.
vitro. Penelitian lebih lanjut secara in Gopalakrishnan, L., Doriya, K., Kumar,
D.S., 2016. Moringa oleifera: A
vivo sangat diperlukan untuk
review on nutritive importance and its
mengetahui efektivitas ekstrak daun medicinal application. Food Sci. Hum.
Wellness 5, 49–56.
kelor dalam pengobatan https://doi.org/10.1016/j.fshw.2016.04
.001.
Aeromoniasis pada ikan.
Huang, Q., Liu, X., Zhao, G., Hu, T., Wang,
DAFTAR PUSTAKA Y., 2018. Potential and challenges of
tannins as an alternative to in-feed
Coppin, J.P., Xu, Y., Chen, H., Pan, M., Ho, antibiotics for farm animal production.
C., Simon, J.E., Wu, Q., 2013. Anim. Nutr. 4, 137–150.
Determination of flavonoids by LC / https://doi.org/10.1016/j.aninu.2017.0
MS and anti-inflammatory activity in 9.004.
Moringa oleifera. J. Funct. Foods 5,
1892–1899. Indu, M.N., Hatha, A.A.M., Abirosh, C.,
https://doi.org/10.1016/j.jff.2013.09.0 Harsha, U., Vivekanandan, G., 2006.
10. Antimicrobial activity of some of the
South-Indian spices against serotypes
Cushnie, T.P.T., Lamb, A.J., 2005. of Eschericia coli, Salmonella, Listeria
Antimicrobial activity of flavonoids. monocytogenesis and Aeromonas
Int. J. Antimicrob. Agents 26, 343– hydrophila. Brazilian J. Microbiol. 37,
356. 153–158.
https://doi.org/10.1016/j.ijantimicag.2
005.09.002. Iqbal, S., Bhanger, M.I., 2006. Effect of
season and production location on
Dias, M.K.R., Sampaio, L.S., Proietti-junior, antioxidant activity of Moringa

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 19


Journal of Aquaculture Science April 2019 vol 4 (1): 12-20
DOI: https://doi.org/10.31093/joas.v4i1.64 Online pada http://joas.co.id

oleifera leaves grown in Pakistan. J. Phytochem. 1, 168–182.


Food Compos. Anal. 19, 544–551.
https://doi.org/10.1016/j.jfca.2005.05. Scalbert, A., 1991. Antimicrobial properties
001. of tannins. Phytochemistry 30, 3875–
3883.
Khalid, M., Rahman, S., Bilal, M., Dan- Schmidt, A.S., Bruun, M.S., Dalsgaard, I.,
feng, H., 2019. Role of flavonoids in Pedersen, K., Larsen, J.L., 2000.
plant interactions with the Occurrence of antimicrobial resistance
environment and against human in fish-pathogenic and environmental
pathogens - A review. J. Integr. Agric. bacteria associated with four danish
18, 211–230. rainbow trout farms. Appl. Environ.
https://doi.org/10.1016/S2095- Microbiol. 66, 4908–4915.
3119(19)62555-4.
Singh, R., 2015. Medicinal plants : A
Ma, Z.F., Ahmad, J., Zhang, H., Khan, I., review. J. Plant Sci. 3, 50–55.
Muhammad, S., 2018. Evaluation of https://doi.org/10.11648/j.jps.s.201503
phytochemical and medicinal 0101.18.
properties of Moringa ( Moringa
oleifera ) as a potential functional Sulastri, E., Zubair, M.S., Anas, N.I.,
food. South African J. Bot. Abidin, S., Hardani, R., Yulianti, R.,
https://doi.org/10.1016/j.sajb.2018.12. Aliyah, 2018. Total phenolic, total
002. flavonoid, quercetin content and
antioxidant activity of standardized
Muhammad, A.A., Pauzi, N.A.S., extract of Moringa oleifera leaf from
Arulselvan, P., Abas, F., Fakurazi, S., regions with different elevation.
2013. In vitro wound healing potential Pharmacogn. J. 10, s104–s108.
and identification of bioactive
compounds from Moringa oleifera Vijayakumar, S., Vaseeharan, B.,
Lam. Biomed Res. Int. 2013. Malaikozhundan, B., Gobi, N.,
https://doi.org/10.1155/2013/974580. Ravichandran, S., Karthi, S.,
Ashokkumar, B., Sivakumar, N., 2017.
Patel, P., Patel, N., Patel, D., Desai, S., A novel antimicrobial therapy for the
Meshram, D., 2014. Phytochemical control of Aeromonas hydrophila
analysis and antifungal activity of infection in aquaculture using marine
Moringa oleifera. Int. J. Pharm. polysaccharide coated gold
Pharm. Sci. 6, 144–147. nanoparticle. Microb. Pathog. 110,
140–151.
Peixoto, J.R.O., Silva, G.C., Costa, R.A., de https://doi.org/10.1016/j.micpath.2017
Sousa Fontenelle, J. res L., Vieira, .06.029.
G.H.F., Filho, A.A.F., Vieira, R.H.S.
dos F., 2011. In vitro antibacterial Wonglapsuwan, M., Kongmee, P., Suanyuk,
effect of aqueous and ethanolic N., 2016. Roles of phagocytosis
Moringa leaf extracts. Asian Pac. J. activating protein ( PAP ) in
Trop. Med. 4, 201–204. Aeromonas hydrophila infected
https://doi.org/10.1016/S1995- Cyprinus carpio. Dev. Comp.
7645(11)60069-2. Immunol. 59, 25–33.
https://doi.org/10.1016/j.dci.2015.12.0
Sarkar, M.J.A., Rashid, M.M., 2012. 21.
Pathogenicity of the bacterial isolate
Aeromonas hydrophila to catfishes , Xie, Y., Yang, W., Tang, F., Chen, X., Ren,
carps and perch. J. Bangladesh Agric. L., 2015. Antibacterial activities of
Univ. 10, 157–161. flavonoids : structure-activity
relationship and mechanism. Curr.
Saxena, M., Saxena, J., Nema, R., Singh, D., Med. Chem. 22, 132–149.
Gupta, A., 2013. Phytochemistry of https://doi.org/10.2174/092986732166
medicinal plants. J. Pharmacogn. 6140916113443.

JoAS 2019, 4 (1):12-20. pISSN 2550-0910; eISSN 2579-4817 | Page 20

Anda mungkin juga menyukai