Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP KELUARGA

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI dalam Ali (2009) mengatakan bahwa
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih
individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap
anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012). Keluarga
merupakan sekumpulan orang yang memiliki ikatan perkawinan, ikatan emosional,
hubungan darah/adopsi, kelahiran, tinggal bersama dalam satu atap (serumah), ada
peran masing-masing anggota keluarga yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota kelurga (Duval dalam Harnilawati, 2013).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
(Setyowati, 2008). Memberikan asuhan keperawatan keluarga, digunakan pendekatan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, dan
implementasi serta evaluasi (Friedman, 2010).
Pada minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh ners muda yaitu
keluarga dengan tahap perkembangan usia Dewasa. Tahap ini dimulai pada saat anak
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini bergntung pada banyaknya anak dalam
keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal Bersama orang
tuanya. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasikan kembali keluarga
untuk tetap berperan dalam melepaskan anaknya untuk hidup sendiri. Menurut Setiadi
(2008) tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit atau memasuki usia tua
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anak
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan sebagai suamiistri, kakek, dan nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menajdi contoh bagi anak;anaknya.

2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya (Murwani,
2008). Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama
meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas
RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat, serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi afektif, fungsi sosialisasi, dan fungsi perawatan
keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stressor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
i. Melakukan pengkajian potensial tertularnya covid-19
j.
3. Masalah Keperawatan
Masalah yang teridentifikasi dalam keperawatan keluarga berfokus pada
kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan (Friedman,
2010). Masalah keperawatan komunitas terdiri atas 3 jenis yaitu masalah keperawatan
aktual, masalah keperawatan resiko, dan masalah keperawatan potensial.
1. Masalah keperawatan aktual merupakan masalah yang saat ini sedang terjadi
ditandai dengan terdapat nyata dan gejala masalah pada keluarga. Dari hasil
pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan,
dimana masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan untuk
segera ditangan dengan cepat (Chayatin, 2012).
2. Masalah keperawatan resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi namun
terdapat faktor predisposisi serta faktor presipitasi terhadap masalah yang akan
terjadi. Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, tetapi
tanda tersebut dapat menjadi masalah aktual apabila tidak segera mendapatkan
bantuan pemecahan masalah (Chayatin, 2012).
3. Masalah keperawatan potensial merupakan kondisi kesehatan keluarga pada
keadaan positif atau perbaikan kearah yang baik.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan. Diagnosa keperawatan belum dapat dirumuskan karena belum dilakukan
pengkajian. Setelah dilaksanakan pengkajian secara penuh dalam waktu 3 x 60 menit,
maka akan dilakukan analisa data terhadap masalah yang ditemukan. Setelah muncul
masalah keperawatan dilakukan skoring untuk menetapkan prioritas masalah dan
terbentuklah susunan diagnosa keperawatan yang akan diselesaikan. Diagnosa
keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan ke tiga yaitu tanggal 12
September 2020.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 3 x 60 menit terbina hubungan saling percaya antara mahasiswa
dengan keluarga dan diperoleh data yang dapat menunjang timbulnya masalah pada
keluarga.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu.
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,
stress dan koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga

II. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing kit.
3. Waktu dan tempat : Rabu s/d Sabtu, 09 September – 12 September 2020
Rumah keluarga binaan, RT 01 RW 03 Kelurahan Suka Maju,
Kecamatan Sail
III. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.

3. Kriteria Hasil

Kriteria Presentase Pencapaian


a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan 90 %
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan, dan
pemeriksaan fisik.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan. 90 %
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat 100 %
ditetapkan.
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan. 90 %

e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi). 90 %


LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn J
2. Umur : 53 thn
3. Pendidikan : SLTA
4. Alamat : Jl. Ronggowarsitto II No 27
5. Nomor Telepon :-
6. Komposisi keluarga :

Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
1. Juhardi Laki-laki Suami 53 SLTA
2. Astuti Perempuan Istri 51 SLTP
3. Weri Syaputra Laki-laki Anak 26 S1
4 Windi Harianto Laki-laki Anak 25 S1
5 Wilda Juas Perempuan Anak 21 S1
6 Wildo Juas Laki-laki Anak 19 SMK

Genogram :
Genogram :

Keterangan :

= Laki-laki = Perempuan
= Laki-laki meninggal = Perempuan meninggal

= Tinggal serumah = Keluarga teridentifikasi

Penjelasan genogram :
Tn. J merupakan anak terakhir dari 5 bersaudara. Tn. J tinggal bersama istri, dan 4 anaknya.
Tn. J saat ini bekerja sebagai karyawan swasta. Ny. A merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Ny. A bekerja sebagai ibu rumah tangga.. Tn. J memiliki riwayat asma, batuk dan
pilek. Ny. A memiliki riwayat tekanan darah tinggi (Hipertensi), apabila mengalami tekanan
darah Ny. A meninggi, Ny. A akan mengalami sakit kepala dan merasa lemas. Tn. J dan Ny.
A memiliki 5 orang anak dan anak pertama meninggal dikarenakan meninggal mendadak dan
diketahuai penyebabnya, anak kedua An. Wr sudah berumur 26 tahun dan sudah bekerja di
BANK Riau di Muara Lembu Kuantan singing, anak ketiga An. WA berumur 25 tahun dan
bekarja sebagai kontraktor, An. WA berumur 21 tahun dan kuliah di UNRI dan An. WO
berumur 19 tahun dan sedang sekolah Di SMK Pekanbaru.
7. Tipe Keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. J, maka keluarga Tn. J termasuk dalam tipe keluarga inti
(nuclear Family). Menurut Friedman, Bowden dan Jones (2010), keluarga inti adalah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
atau keduanya. Menurut Ny. A masalah keluarga dalam tipe keluarga ini tidak ada. Menurut
Ny. A sebagai istri merasa bahagia dengan tipe keluarga seperti ini dan saat ini mereka dapat
meningkatkan rasa sayang dan lebih sering memperhatikan satu sama lain dalam keluarga.
8. Suku
Suku bangsa Tn. J adalah Melayu dan suku Ny.E adalah Melayu. Pola atau kebiasaan makan
keluarga baik yaitu keluarga sering mengkonsumsi lauk pauk, sayuran, namun jarang
mengkonsumsi buah. Sehari-hari, bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia namun
sesekali berbahasa Melayu. Untuk penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga, keluarga
menggunakan jasa puskesmas dan apotek dan kadang jika sakit keluarga langsung pergi ke
apotek untuk membeli obat.
9. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Tn. J selalu melaksanakan sholat lima waktu, dan
menanamkan ajaran agama kepada anaknya. Keluarga percaya bahwa masalah kesehatan
dapat diatasi dengan berdoa untuk menyembuhkan masalah kesehatan yang dialami.
10. Status Sosial Ekonomi
Tn. J saat ini bekerja sebagai supir travel, sedangkan Ny. A sebagai ibu rumah tangga dan
asisten rumah tangga. Ny. A mengatakan penghasilan yang didapatkan Tn. J dan Ny. A
dalam satu bulan sebesar Rp. 4.600.000. Ny. A mengatakan penghasilan tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
11. Aktivitas Rekreasi
Ny. A mengatakan bahwa aktivitas rekreasi yang sering dilakukan adalah nonton TV
bersama di rumah. Aktivitas seperti ini telah menimbulkan kesenangan pada keluarga Tn. J.
Selain itu keluarga juga mengatakn rekreasi lainnya yaitu dengan berkumpul dengan tetangga
sekitar rumah dengan bercengkrama bersama.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. J saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa atau pelepasan. Tn. J dan Ny. A memiliki 5 anak yang mana anak pertama
sudah meninggal berumur 4 tahun, anak kedua sekarang berumur 26 tahun, anak ketiga
berumur 25 tahun, anak ke empat berumur 21 tahun dan anak terakhir berumur 19 tahun.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
dalam melepasanaknya untuk hidup sendiri.
Keluarga Tn. J merupakan tipe keluarga inti. Menurut Ny. A, anak anaknya mampu
bersosialisasi dengan teman-temannya dan selama masa pendemi covid ini anak-anaknya
belajar melalui daring.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa sudah terpenuhi semuanya. Namun saat
ini Tn. J dan Ny. A ingin anak ketiga dan ke empatnya menyelesaikan sekolah dengan tepat
waktu.
3. Riwayat Keluarga inti
Tn. J menikah dengan Ny. A pada tahun 1990 melahirkan anak pertama pada tahun 1991.
Pelayanan kesehatan yang biasa digunakan yaitu Puskesmas dan Apotek. Keluarga
mengatakan tidak memiliki pengalaman yang negatif terhadap pelayanan kesehatan. Selama
pengobatan, keluarga selalu mendapatkan pengalaman yang baik.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. J tidak memiliki riwayat penyakit
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn. R memiliki dua rumah yaitu rumah kontrakan dan rumah milik sendiri
yang berada di Kelurahan Tuah Madani. Namun Tn. J dan keluarga lebih sering tinggal
dikontrakan dari pada dirumahnya di karenakan rumah kontrakannya lebih dekat dari sekolah
anak-anaknya dan keluarga Tn.J juga masih terdaftar sebagai penduduk Kelurahan Suka
Maju. Rumah yang ditempati Tn. J memiliki satu kamar, satu ruang tamu, satu ruang dapur
dan satu kamar mandi. Jumlah jendela pada rumah ini sebanyak satu jendela. Setiap ruangan
dimanfaatkan oleh keluarga. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup pada siang dan
malam hari. Siang hari jendela yang ada di rumah keluarga selalu dibuka sehingga pertukaran
udara dalam rumah ini cukup baik. Rumah keluarga memiliki lantai semen dan diberi tikar.
Lantai tampak kotor dan berdebu. Perabotan yang ada di rumah keluarga tampak kurang
tertata rapi dan banyak pakaian yang bergantungan. Keluarga Tn. J memperoleh sumber air
dari sumur bor yang ada di rumahnya, untuk minum keluarga Tn R menggunakan air galon.
Air sumur bor tersebut dimanfaatkan untuk mandi, mencuci dan memasak. Jarak septic tank
dengan sumber air kurang dari 10 meter. Jarak rumah keluarga dengan pelayanan kesehatan
seperti puskesmas cukup jauh sekitar 1-2 km.

WC Sumber Air

Septic Dapur
Tank

Ruang tengah

Kamar tidur

Gudang
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Komunitas tetangga keluarga Tn. J didominasi oleh suku minang. Keluarga Tn. J tinggal di
wilayah RT 01 RW 03 Kel. Suka Maju Kec. Sail Bukit Raya yang cukup padat
penduduknya. Keluarga mengatakan tetangga di dekat rumahnya aktif bersosialisasi dengan
keluarga Tn. J. Lingkungan tempat tinggal keluarga memiliki warga yang rukun dan tidak
ada pertengkaran sesama warga, pada sore hari Ny. A dan tetangga lainnya juga suka
berkumpul di Pos Ronda dekat rumahnya.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. J setelah menikah tahun 1991 tinggal di Pekanbaru di kelurahan Suka Maju
selama 3 tahun kemudian pulang kampung ke Cerenti dan tinggal disana sampai tahun 2001
kemudian balik lagi ke Pekanbaru di kelurahan Suka Maju dan tinggal sampai sekarang.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. J jarang berkumpul dengan warganya dikarenakan pagi hari Tn. J sudah berangkat untuk
bekerja dan pulang malam hari, Tn. J jarang mengikuti wirid. Ny. A sering berkumpul
bersama tetangga di rumahnya atau di depan rumahnya dan aktif dalam kegiatan di
masyarakat seperti arisan RT dan arisan Dasa Wisma.

Gambar Eco Map

Bekerja
Mengurus
Rumah Tangga
dan asisten
Berkumpul rumah tangga
dengan Ny. A
Tn. J
keluarga dan
tetangga
Berkumpul
An.WA
AN. WO dengan
F
keluarga dan
tetangga

Sekolah,
Belajar dan Sekolah dan
bermain bermain
bersama teman Bersama
teman
Gambar Eco Map pada Keluarga Tn. J

5. Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Tn. J memiliki anggota keluarga yaitu Ny. A dan ke empat anaknya yaitu An. WS,
An. Wh, An Wl dan An. Wo. Pada saat keluarga mendapatkan permasalahan, Tn. J berdiskusi
dengan istri. Jika ada salah satu dari anaknya mengalami sakit, Tn. J membawa anaknya
berobat ke Puskesmas. Keluarga Tn. J saling mendukung, memberikan kasih sayang serta
memenuhi kebutuhan keluarga dan komunikasi keluarga Tn. J sudah termasuk komunikasi
terbuka.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. A mengatakan pola komunikasi yang sering dan biasa dilakukan oleh keluarga adalah
komunikasi dua arah. Keluarga Ny. A saling mendiskusikan masalah yang terjadi dan saling
menghargai dan menyayangi sesama anggota keluarga.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Sumber kekuatan keluarga ini adalah Tn. J yang merupakan kepala keluarga. Beliau cukup
bijaksana dalam pengambilan keputusan. Tipe kekuasaan keluarga bersifat otoritas yaitu
pengambilan keputusan dikendalikan oleh Tn. J sebagai kepala keluarga.
3. Struktur Peran
Tn. J berperan sebagai kepala keluarga yang membantu keuangan keluarga dan memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari. Tugas kepala keluarga yaitu menjadi pencari nafkah,
mengatur kehidupan rumah tangga, memenuhi kebutuhan anak, pelindung serta anggota
kelompok sosial. Ny. A berperan sebagai istri mengurus rumah tangga, mengurus anaknya
dan ikut bekerja sebagai asisten rumah tangga.
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga Tn. J menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat terutama di keluarga. Nilai atau norma budaya yang dianut oleh keluarga Tn. J
adalah saling menyayangi, menghormati dan menghargai anggota keluarga.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. J saling menghormati dan menjaga keharmonisan keluarga dengan
menunjukkan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama lain. Keluarga Tn. J saling
berhubungan dengan akrab dengan memberikan kasih sayang terhadap anak, keluarga Tn. J
berkumpul saat malam hari atau waktu libur untuk mengisi waktu luang bersama keluarga.
Anggota keluarga Tn. J menghormati Tn. J sebagai kepala keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. J selama tinggal di lingkungan rumah jarang mengikuti kegiatan masyarakat.
Tn. J setiap harinya bekerja sebagai supir travel, Tn. J hanya bisa mengikuti kegiatan
masyarakat di hari minggu saja seperti gotong royong di wilayah RT nya sedangkan Ny. A
sering berkumpul dengan tetangga atau di depan rumah nya. Anak Tn. J juga sering
berkumpul dengan teman sebayanya, seperti bermain, dan berbincang-bincang bersama.

3. Fungsi Perawatan Keluarga


Hasil pengkajian pada Ny. A memiliki tekanan darah 160/100 mmHg, Nadi 82 x/menit,
Pernapasan 17 x/menit. Ny. A sebagai Ibu Rumah Tangga. Ny. A mengalami tekanan darah
yang tinggi. Ny. A mengatakan jika dia merasa kelelahan dia akan mengalami tekanan
darahnya tinggi. Tn. J sering mengalami batuk karean Tn. J perokok aktif. Ny. A mengatakan
disaat An. F sakit, Ny. A lebih memberikan obat yang dibeli di apotek terlebih dahulu.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek
Menurut keluarga, permasalahan yang dipikirkan dalam 6 bulan terakhir ini tidak ada. Karena
keluarga Ny. A tidak pernah mempersulit suatu masalah.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny. A mengatakan hal yang selalu dipikirkan sekolah kedua anaknya supaya cepat selesai .
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Permasalahan di dalam keluarga, menurut Ny. A sering berdiskusi dengan suami dan
anaknya.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. J sebagai kepala keluarga akan mencari solusi untuk masalah yang dialami serta sering
juga berdiskusi dengan Ny. A.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam keluarga. Keluarga selalu melakukan komunikasi secara
terbuka untuk berdiskusi menyelasaikan masalah.
6. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan sangat senang sekali jika mendapat perhatian dan pelayanan kesehatan
yang langsung kekeluarga seperti sekarang ini, sehingga bisa menyampaikan keluhan dan apa
yang dirasakan. Keluarga berharap pelayanan ke rumah-rumah seperti ini akan terus
berlanjut. Apalagi akan sangat membantu keluarga yang tidak mampu untuk berkonsultasi
mengenai kesehatannya.

7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Tn. J Ny. A An. WA An. WO
Fisik
Keadaan
Baik Baik Baik Baik
Umum
Compos Compos Compos
Kesadaran Compos mentis
mentis mentis Mentis
TB : 160 cm TB : 165cm TB : 160 cm
TB: 165
Keadaan umum BB : 65 kg BB : 75 kg BB : 55 kg BB: 50 kg

TD : 120/80 TD : 160/100 TD : 120/80


TD : 120/80
mmHg mmHg mmHg mmHg
Tanda-tanda Nadi : 78x/i
Nadi : 82x/i Nadi : 82x/i Nadi : 80x/i
vital RR : 20x/i
RR : 17x/i RR : 17x/i RR : 20x/i T :36,0
T :36,6 T :36,6 T :36,0
Pemeriksaan head to toe
Pendek, Panjang,
Panjang, hitam Pendek dan
beruban dan hitam,
dan tampak tampak
tampak distribusi
Rambut bersih, bersih,
bersih, menyebar rata
distribusi distribusi
distribusi dan tampak
menyebar rata. menyebar rata
menyebar rata bersih

Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


Mata tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
Konjungtiva
sklera tidak sklera tidak sklera tidak
tidak anemis,
ikterik. ikterik ikterik
sklera tidak
ikterik

Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga


simetris kiri simetris kiri simetris kiri dan simetris kiri
dan kanan, dan kanan, kanan, klien dan kanan,
Telinga klien tidak klien tidak ada tidak ada klien tidak
ada gangguan gangguan gangguan ada gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
Bentuk
Bentuk Bentuk simetris, Bentuk
simetris,
simetris, sumbatan jalan simetris,
Hidung sumbatan
sumbatan jalan nafas (-), ada sumbatan
jalan nafas
nafas (-) sekret jalan nafas (-),
tidak ada
Bibir simetris,
Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
tidak nampak
tidak nampak tidak nampak tidak nampak
Mulut pucat, gigi
pucat, gigi pucat, gigi pucat, gigi
tampak
tampak bersih tampak bersih tampak bersih
kuning.
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
Leher
KGB (-) KGB (-) KGB (-) KGB (-)
Ada otot
Tidak ada otot
bantu Tidak ada otot Tidak ada otot
bantu
pernafasan, bantu bantu
pernafasan,
pengembanga pernafasan, pernafasan,
Dada pengembanga
n paru pengembangan pengembangan
(pernafasan) n paru
simetris, paru simetris, paru simetris,
simetris,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
bunyi nafas
vesikuler dan vesikuler. vesikuler.
vesikuler.
wheezhing.
Dada
BJ I-II : BJ I-II : BJ I-II :
(kardiovaskuler BJ I-II : Normal
Normal Normal Normal
)
Abdomen BU : Normal BU : Normal BU : Normal (8 BU : Normal
(9 x/menit), (9 x/menit), x/menit), tidak (8 x/menit),
tidak ada tidak ada
tidak ada nyeri
nyeri tekan ada nyeri tekan nyeri tekan
tekan dan nyeri
dan nyeri dan nyeri tusuk. dan nyeri
tusuk.
tusuk. tusuk.
Kaki
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
mengalami
edema, tidak edema, tidak edema, tidak
Ekstremitas nyeri pada
ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak
daerah
sianosis. sianosis. sianosis.
persendian.

Anda mungkin juga menyukai