Anda di halaman 1dari 8

JIMKesmas

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat


Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

Dampak Corona Virus Disease (COVID-19) di Daerah Perbatasan


Lintas Provinsi dan Negara

Agus Samsudrajat.S,*1 Ganda Sunaryo Putra2, Eka Hariani3


*123
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Prodi Kesehatan Masyarakat K.Sintang, Fakultas Ilmu Kesehatan

*Penulis Korespondensi.
Email : agus.samsudrajat@unmuhpnk.ac.id

Abstrak
Pandemi Corona Virus Deseases (COVID-19) selama 2-3 bulan sudah memberikan berbagai dampak bagi sosial
dan ekonomi, menurunya jam kerja dan produktifitas sosial. Banyak pemutusan hubungan kerja hingga
menurunya pendapatan di sektor perdagangan. Jika terjadi berkepanjangan, maka dampak dapat mengganggu
aktifitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, termasuk di Kabupaten Sintang dan
Melawi Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dampak Pandemi COVID-19 di daerah
perbatasan lintas Provinsi dan Negara. Penelitian ini adalah penelitian Non-Probability Sampling yang
merupakan kombinasi dari Convenience, Voluntary dan Snowball Sampling untuk mendapatkan respon
partisipasi sebanyak-banyaknya dalam kurun waktu 18 hari (20 mei-7 juni 2020) dengan total 255 sampel.
Analisis penelitian ini secara statistik deskriptif (univariat). Hasilnya, fakta dilapangan bahwa pandemi COVID-
19 memberikan dampak bagi masyarakat di Kabupaten yaitu Sintang dan Melawi berupa menurunya
pendapatan masyarakat selama pandemi, kenaikan harga pangan pokok, kelangkaan stok pangan, perubahan
pola makan dan konsumsi buah dan sayur, serta adanya perilaku belanja berlebihan dari kebiasaan sebelum
wabah. Sebaiknya Pemerintah bisa lebih memperkuat sistem ketahanan ekonomi dan sistem ketahanan
pangan dengan mengendalikan ketersediaan bahan pangan pokok dan harga, guna menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
.
Kata Kunci : Dampak COVID-19, COVID-19 Perbatasan, COVID-19,

Abstract
The Corona Virus Diseases (COVID-19) pandemic for 2-3 months has had various social and economic
impacts, reduced working hours and social productivity. Many layoffs have resulted in reduced income in the
trade sector. If it is prolonged, the impact can disrupt community activities in meeting their basic daily needs,
including in the districts of Sintang and Melawi, West Kalimantan. This study aims to describe the impact of the
COVID-19 pandemic on the border region cross-Province and State. This study is a Non-Probability Sampling
which is a combination of Convenience, Voluntary and Snowball Sampling to get as many participatory
responses as possible within a period of 18 days (20 May-7 June 2020) with a total of 255 samples. The analysis
of this research was statistically descriptive or univariate. As a result, the facts in the field that the COVID-19
pandemic has an impact on the two districts, namely Sintang and Melawi, in the form of reduced community
income during the pandemic, increases in staple food prices, scarcity of food stocks, changes in diet and
consumption of fruits and vegetables, and excessive shopping behaviour from habit before the outbreak. The
government should further strengthen the economic security system and food security system by controlling the
availability of basic foodstuffs and prices, in order to maintain and improve the public health status.

Keywords : Impact of COVID-19, COVID-19 in the Border Area, COVID-19


LATAR BELAKANG kasus konfirmasi COVID-19 pertama tanggal 2
Wabah Corona Virus Deseases (COVID-19) Maret 2020.2 Hingga tiga bulan berjalan, wabah
ditemukan saat kasus pertama dilaporkan dari COVID-19 belum juga turun dan terkendali bahkan
Wuhan, Cina pada Desember 2019. 1 Penyakit semakin bertambah dan meluas sampai ke
menular yang ditularkan dari orang ke orang ini Kalimantan Barat.
hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi
sampai ke Indonesia dan resmi mengumumkan merupakan Kabupaten yang berada di perbatasan
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

wilayah timur Kalimantan Barat Indonesia Malaysia Penelitian ini menggunakan metode survei
dan Provinsi Kalimantan Tengah. Sintang online via google form dengan teknik pengambilan
melaporkan kasus Pasien Dalam Pengawasan sample secara Non-Probability Sampling yang
pertama (PDP) sejak 29 maret 2020. 3 Sedangkan di merupakan kombinasi dari Convenience, Voluntary
Kabupaten Melawi kasus konfirmasi pertama dan Snowball Sampling untuk mendapatkan respon
COVID-19 pertama diumumkan tanggal 14 april sampel sebanyak-banyaknya dalam kurun waktu 20
2020.4 hari (20 mei-7 juni 2020). Pengumpulan data melalui
Berbagai upaya dilakukan untuk kuesioner online google form, disebarkan di media
mengendalikan wabah, diantaranya dengan sosial Whatapps (group & siaran), Facebook dan
kebijakan membatasi aktifitas orang, baik saat Instagram. Populasi masyarakat 15 tahun keatas
bekerja, beribadah, maupun aktifitas lainya selain yang berdomisili di Kabupaten Sintang dan Melawi
menggunakan masker, selalu cuci tangan dan dengan total sampel 255 responden. Analisis
menjaga jarak satu sampai dua meter. 5 Kebijakan penelitian ini secara statistik deskriptif atau
pembatasan sosial dan aktifitas virtual (online) univariat.
selama pandemi 3 bulan sudah memberikan
berbagai dampak bagi sosial, ekonomi dan HASIL DAN DISKUSI
pelayanan kesehatan.6 Salah satunya adalah Karakteristik sampel (255 responden) survei
menurunya jam kerja dan produktifitas sosial. online ini terdiri dari dua Kabupaten yaitu Kabupaten
Bahkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 Sintang (151 sampel) yang tersebar di 13 kecamatan
menemukan banyak pemutusan hubungan kerja dan Kabupaten Melawi yang tersebar di 7 Kecamatan
hingga menurunya pendapatan di sektor (104 sampel). Kedua Kabupaten di wilayah timur
perdagangan. Jika terjadi berkepanjangan, maka Perbatasan Provinsi Kalimantan Barat tersebut
dampak COVID-19 dapat mengganggu aktifitas merupakan daerah yang langsung berbatasan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan Negara
sehari-hari.7 Malaysia. Sedangkan 151 Sampel Kabupaten Sintang
Situasi pandemi berdampak pada akses dengan rincian 100 sampel (66%) berjenis kelamin
masyarakat terhadap makanan bergizi dan perempuan dan 51 sampel berjenis kelamin laki-laki
kebutuhan dasar lainnya, khususnya kelompok (34%). Kabupaten Melawi dengan 104 sampel
masyarakat dengan kondisi sosial-ekonomi yang Kabupaten Melawi yang terdiri dari 62 (60%)
kurang beruntung, sebagai akibat dari pembatasan perempuan dan 42 laki-laki (40%).
sosial, gangguan fungsi pasar, naiknya harga pangan Kelompok umur terbanyak ada pada
serta terbatasnya akses pelayanan kesehatan dan kelompok 15-25 tahun 52% dan paling sedikit umur
kebersihan.8 Permintaan masyarakat secara umum 56 tahun keatas 2%. Di Melawi responden paling
yang belum pulih akibat dampak pandemi COVID-19 banyak pada kelompok umur 25-35 tahun 51% dan
diperkirakan berpotensi menurunkan pendapatan paling sedikit kelompok umur 46-55 10%. Pekerjaan
daerah dan masyarakat hingga akhir Triwulan III responden di Sintang didominasi pelajar atau
2020.9, 10 Dampak COVID-19 juga setidaknya mahasiswa 27% dan paling kecil buruh dan
memberikan pengaruh bagi masyarakat Kalimantan wiraswasta 7%. Sedangkan di Melawi paling besar
Barat terhadap penurunan pendapatan, dan responden pada kelompok pekerja honor/kontrak
menurunya daya beli kebutuhan primer, sekunder 24% dan paling kecil pekerja lainya selain pegawai
maupun tersier. Bahkan konsumsi turun hingga negeri, pelajar/mahasiswa, pedagang, atau petani
50%, selain adanya kecemasan. 11, 12 ada 4%.
Selama pandemi COVID-19 terjadi belum
pernah ada survei atau penelitian dari pihak Gambar 1. Karakteristik responden berdasarkan
manapun tentang dampak pandemi COVID-19 di jenis kelamin
daerah perbatasan Kalimantan Barat khusunya
Sintang dan Melawi, baik secara ekonomi,
kebutuhan dasar dan pola konsumsi. Atas dasar itu
peneliti tertarik bagaimana dampak COVID-19 di
daerah perbatasan Kalimantan Barat.

METODE
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

Hal ini bisa jadi karena waktu terjadinya


Sintang pandemi di dua daerah perbatasan lintas provinsi
dan lintas negara tersebut tidak bersamaan.
Lk Kabupaten Sintang lebih dulu 15-16 hari melaporkan
34%
dan menemukan kasus COVID-19 pertamanya. Selain
itu saat awal kasus, Kabupaten Sintang menjadi
Pr rujukan pasien COVID-19 dari beberapa Kabupaten
66%
lain disekitarnya, dibandingkan Kabupaten Melawi,
meskipun kedua daerah ini saling bersebelahan
bahkan lebih dekat dan berbatasan langsung dengan
melawi Malaysia dan Kalimantan Tengah dibandingkan ke
Ibukota Kalimantan Barat (Pontianak) yang jaraknya
Lk sekitar 300-350 KM.
40%

Pr Gambar 2. Pendapatan responden saat terjadi


60% wabah COVID-19 Kab.Sintang Melawi Mei-Juni 2020

Sumber : Data Primer, 2020.


52.90%

Sampel di Kabupaten Sintang berdasarkan


umur terbesar pada kelompok umur 15-25 tahun
46.20%
52% dan paling kecil umur 56 tahun keatas 2%.
Melawi paling besar pada kelompok umur 25-35
tahun 51% dan paling kecil kelompok umur 46-55
10%. Berdasarkan Pekerjaan, responden di Sintang 30.50%
didominasi pelajar atau mahasiswa 27% dan paling
kecil pekerjaan buruh dan wiraswasta 7%. Sedangkan
di Melawi paling besar responden pada kelompok 69.50%
pekerja honor/kontrak 24% dan paling kecil pekerja
lainya 4%. Berdasarkan Pendidikan responden di Sumber : Data Primer, 2020
Sintang paling banyak berpendidikan SMA/sederajat
45% dan paling kecil berpendidikan SD/sederajat 5%. Kelangkaan stok kebutuhan pokok sehari-
Sedangkan di Kabupaten Melawi paling besar hari saat wabah COVID-19 di Kabupaten Sintang
berpendidikan perguruan tinggi 79% dan paling kecil sebesar 48,3%, meskipun tingkat pendapatan atau
SMP/sederajat dan SD/sederajat 1%. ekonomi masyarakat di Sintang mengalami
Fakta dilapangan mengungkap bahwa penurunan dengan persentase yang lebih tinggi dari
dampak pandemi COVID-19 membuat Kabupaten Melawi. Tetapi masih jauh lebih langka
pemasukan/pendapatan masyarakat di Sintang kebutuhan pokok di kabupaten Melawi dengan
menurun/terganggu hingga 69,5%. Sedangkan di selisih 0,7 % atau sebesar 49%, meskipun
Kabupaten Melawi yang sebelumnya dulu jadi satu pendapatan yang terganggu atau menurun akibat
wilayah Kabupaten Sintang yang kemuadian terjadi wabah lebih sedikit dibandingkan dengan Kabupaten
pemekaran menjadi Kabupaten sendiri ini masih jauh Sintang.
lebih sedikit yang pendapatanya menurun/terganggu
yaiu hanya 46,2%.
Gambar 3. Gambaran kelangkaan stok kebutuhan
pokok/pangan sehari-hari saat wabah COVID-19 di
Kabupaten Sintang dan Melawi (%)
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

51
45.2

49
54.8

51.7
37.7

48.3
62.3

Sumber : Data Primer, 2020.


Sumber : Data Primer, 2020.
Menariknya meskipun kelangkaan stok bahan
pangan tidak mencapai 50 persen di semua Gambaran tingkat konsumsi buah dan sayur setiap
Kabupaten. Tetapi sebagian besar responden di dua hari selama wabah COVID-19, hasil survei di
Kabupaten perbatasan ini mengaku merasa terjadi Kabupaten Sintang mencapai sebesar 45,7%,
kenaikan harga bahan pangan pokok (sembako) sedangkan Kabupaten Melawi jauh lebih baik yaitu
selama wabah COVID-19. Kabupaten Sintang ada 55,8%. Artinya lebih dari setengah responden di dua
94,7% responden yang mengaku terjadi kenaikan Kabupaten wilayah timur Kalimantan Barat
harga bahan pangan pokok (sembako) saat pandemi mengalami penurunan baik pola maupun jenis
COVID-19 demikian juga di Kabupaten Melawi makanan sehari-hari saat wabah terjadi.
mencapai 93,3%.
Gambar 6. Gambaran tingkat konsumsi buah &
Gambar 4. Gambaran Kenaikan Harga Sembako sayur tiap hari saat wabah COVID-19 di Kabupaten
Saat Wabah COVID-19 di Kabupaten Sintang dan Sintang dan Melawi
Melawi

44.2
6.7
55.8
93.3
54.3
5.3
45.7
94.7

Sumber : Data Primer, 2020.


Sumber : Data Primer, 2020.
Sedangkan terkait gambaran membeli kebutuhan
Sedangkan sebagian besar responden di ke dua pokok sehari-hari lebih besar dari kebutuhan
Kabupaten saat terjadi wabah COVID-19 memiliki sebelum wabah COVID-19, untuk Kabupaten Sintang
pola konsumsi dan jenis makanan sehari-hari mencapai 28,5%. Angka tersebut masih lebih kecil
menurun atau terganggu jika dibandingkan dengan dibandingkan di Kabupaten Melawi yang mencapai
pola konsumsi dan jenis makanan sebelum terjadi 35,6% responden yang belanja kebutuhan sehari-
wabah. Pola konsumsi dan jenis makanan sehari- hari saat wabah lebih besar dari hari-hari biasa
hari menurun atau terganggu di Kabupaten Sintang sebelum terjadi wabah COVID-19.
mencapai 62,3% sedikit lebih besar dibandingkan di
Kabupaten Melawi yang mencapai 54,8%. Gambar 7. Gambaran membeli kebutuhan pokok
Gambar 5. Gambaran pola konsumsi dan jenis lebih besar dari kebutuhan sebelum wabah COVID-
makanan sehari-hari menurun/terganggu saat 19 di Kabupaten Sintang dan Melawi
terjadi wabah COVID-19 di Kabupaten Sintang dan
Melawi
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

Malaysia ini sejalan dengan penelitian Ferdi (2020)


64.4 bahwa pandemi juga memberikan dampak
terhadap aktifitas ekonomi masyarakat Desa
Salumpaga di Kecamatan Tolitoli Utara, Kabupaten
35.6 Toli-Toli yaitu pendapatan masyarakat dan daerah
yang menurun, harga pasaran hasil bumi turun dan
71.5 kebutuhan pokok juga ikut melonjak.13
Demikian juga dengan penelitian Azimah,
dkk (2020) terkait beberapa aktifitas masyarakat
28.5 khususunya pada kelompok pasar di Kabupaten
Klaten dan Wonogiri Jawa Tengah yang mengatakan
Sumber : Data Primer, 2020. bahwa dampak wabah COVID-19 memberikan
penurunan pendapatan (omzet) pedagang hingga
Semua harga pangan pokok dianggap naik saat 50%.14 Sedangkan menurut Chairani (2020) terkait
pandemi COVID-19 terjadi dalam kurun waktu mei- dampak COVID-19 dalam persepektif gender bahwa
juni 2020. Jenis-jenis bahan pokok yang dianggap kaum perempuan mengalami kesulitan yang lebih
responden mengalami kenaikan di Sintang dimulai tinggi dalam menghadapi COVID-19 dibandingkan
dari yang paling banyak responden memilih dengan kaum laki-laki, baik dari sisi kesehatan
diantaranya adalah gula 86,8%, lauk pauk (daging, maupun ekonomi.15 Kemudian diperkuat oleh
ayam, ikan) 46,4%, beras 33,8% minyak 31,8%, Mustajab (2020) bahwa perempuan lebih merasa
kemudian dikuti bumbu dapur 25,8% dan sayur terbebani dan berpotensi terjadi pertikaian rumah
mayur 25,2% dan 42,4% bahan pangan lainya. tangga ketika pembagian tugas rumah tangga
Sedangkan di Kabupaten Melawi gula 75%, lauk dengan suami akibat kehilangan pekerjaan dan
pauk 57,7%, minyak dan sayur mayur 26%, beras pendapatan.16
dan bumbu dapur 22,1% dan 29,8 bahan pangan Menurut Shekar dan Okumura, World Bank
lainya. 2020, juga terjadi penurunan tajam pendapatan
rumah tangga selama pandemi COVID-19. 17 Data
Gambar 8. Gambaran jenis bahan pangan yang tersebut diperkuat dengan data resmi BPS Juli 2020
mengalami kelangkaan saat wabah COVID-19 di bahwa terjadi peningkatan angka kemiskinan
Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi Indonesia pada maret 2020 9,78% (26,42 juta)
meningkat 0,56% dari september 2019 dan angka
Sintang kemiskinan kembali naik di angka 10,19% pada rilis
resmi februari 2021.18,19 Laporan World Bank terkait
dampak pandemi COVID19 Indonesia mencatat
24% pencari nafkah di Jawa berhenti bekerja pada
awal mei 2020, dan 76% yang tetap bekerja
sebagian besar (64%) pendapatanya menurun dan
hanya 36% yang pendapatanya tetap atau
Melawi meningkat. Sedangkan 90% yang bekerja di bidang
non pertanian, usaha mikro & kecil mengalami
penurunan pendapatan, sektor pertanian menjadi
penopang pencari nafkah dan 8% pekerja beralih
kebidang pertanian.20
Menurut Headey et al, dalam jurnal The
Lancet Juli 2020 memperkirakan akan terjadi
peningkatan anak gizi kurang sekitar 6,7 juta dari
Sumber : Data primer 2020. proyeksi tahun 2020 dan 56,7% berada di Asia
Tenggara.21 Menurut Matsungo dan Chopera dalam
artikel yang diterbitkan The British Medical Journal
Nutrition Prevention Health, bahwa kebijakan
karantina di Zimbabwe dikaitkan dengan kenaikan
PEMBAHASAN harga pangan, peningkatan kecemasan, penurunan
Hasil survei dampak COVID-19 di dua diversifikasi pangan, gangguan pola makan dan pola
Kabupaten Perbatasan Kalimantan Barat Indonesia
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

konsumsi.22 Demikian pula dalam laporan resmi karena faktor psikologis masyarakat dalam
UNICEF (2020) tentang COVID19 dan anak merespon wabah.28 Laporan Global Nutrition Report
Indonesia, memiliki pandangan yang sama bahwa (2020), ketimpangan dalam sistem pangan dan
pandemi COVID-19 menjadi ancaman meningkatnya kesehatan, memperburuk ketimpangan masalah gizi
masalah gizi seperti gizi buruk, gizi kurang bahkan yang pada gilirannya bisa menyebabkan lebih
gemuk dan obesitas, karena kebijakan pengurangan banyak ketidakadilan.29
aktifitas diluar rumah.23 Hal ini bisa jadi ancaman Penelitian Min Shi et al, di China telah
masalah gizi Nasional, khusunya Kalimantan Barat menunjukkan bahwa pengetahuan keamanan
termasuk Kabupaten Sintang dan Melawi, karena pangan dari konsumen, berpengaruh signifikan dan
tahun 2018 lalu hasil Riset Kesehatan Dasar positif terhadap perilaku keamanan pangannya.
menyatakan 92,2% masyarakat diatas 5 tahun tidak Selain itu, adanya masalah kesehatan masyarakat
mengonsumsi buah dan sayur sesuai standar World juga dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku
Health Organization yaitu lebih dari 5 porsi per hari. keselamatan warga. Sedangkan fokus warga pada
Saat itu konsumsi buah dan sayur sesuai standar di informasi yang relevan, memainkan peran penting
Kabupaten Melawi jauh lebih baik (13%) dari pada dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku
Kabupaten Sintang yang hanya (5%).24 Meskipun yang berdampak.30
survei ini tidak menanyakan sampai ke standar
jumlah porsi buah dan sayur per hari, tetapi KESIMPULAN
setidaknya penelitian ini menggambarkan bahwa Pandemi COVID-19 di dua Kabupaten daerah
konsumsi buah dan sayur setiap hari saat terjadi Perbatasan Kalimantan Barat Indonesia Malaysia
wabah COVID-19 masih memiliki pola masalah yang memberikan dampak berupa terganggu atau
sama. Kabupaten Melawi yang hanya berbatasan menurunya pendapatan masyarakat di Sintang
dengan Kalimantan Tengah dan tidak langsung 69,50%, dan di Melawi 46,20%. Terjadi perubahan
berbatasan dengan Malaysia masih jauh lebih baik pola konsumsi dan pola makan sehari-hari menurun
jika dibandingkan dengan Kabupaten Sintang yang atau terganggu di Sintang 62,3% dan di Melawi
daerahnya berbatasan langsung dengan Provinsi 54,8%. Gambaran tingkat konsumsi buah dan sayur
Kalimantan Tengah sekaligus juga berbatasan setiap hari selama wabah COVID-19 di Sintang
langsung dengan Negara Malaysia. 45,7%, dan Melawi 55,8%. Ada 94,7% responden di
Menurut Leight et al, dampak negatif dari Sintang mengaku terjadi kenaikan harga bahan
kondisi pandemi terbukti dengan memburuknya pangan pokok dan 93,3% di Melawi. Terjadi
kesehatan sosial (49%) dan mental/emosional kelangkaan stok bahan pangan 48,3 % di Sintang
(39%).25 Serupa dengan penelitian Haleem dan dan 49% di Melawi. Membeli kebutuhan pokok
Javaid, dampak COVID-19 meliputi bidang melebihi kebiasaan belanja sebelum wabah, di
kesehatan, sosial dan ekonomi. Bidang kesehatan Sintang 28,5% dan Melawi 35,6%. Harga pangan
diantaranya terabaikanya masalah kesehatan lain pokok naik saat pandemi COVID-19 mei-juni 2020
yang sudah ada selain COVID-19 karena pelayanan dan jenis-jenis bahan pokok yang mengalami
kesehatan sudah kewalahan. Dampak ekonomi kenaikan di Sintang adalah gula 86,8%, lauk pauk
diantaranya perlambatan produksi barang, (daging, ayam, ikan) 46,4%, beras 33,8%, minyak
mengganggu rantai pasokan produk, kerugian 31,8%, sayur 25,8% dan bumbu dapur 25,2%.
dalam bisnis nasional dan internasional, arus kas Sedangkan di Melawi gula 75%, lauk pauk 57,7%,
yang buruk di pasar serta melambatnya minyak dan sayur mayur 26%, beras dan bumbu
pertumbuhan pendapatan yang cukup signifikan. dapur 22,1%.
Sedangkan dampak sosialnya diantaranya
meningkatnya kecemasan, penutupan restoran, SARAN
tempat ibadah, perayaan agama, budaya, sosial, Pemerintah diharapkan lebih memperkuat
olahraga, dan pelayanan jasa yang tidak maksimal. 26 sistem kesehatan terutama di daerah perbatasan
Penelitin Yilmaz et al (2020) pada lintas Provinsi dan Negara, dengan menjaga
kelompok mahasiswa Universitas di Turki juga stabilitas ketahanan ekonomi, tingkat pendapatan
memperlihatkan adanya perubahan yang signifikan dan kemampuan dalam daya beli masyarakat, selain
terhadap perilaku makan dan membeli makanan sistem ketahanan pangan dari sisi ketersediaan
saat terjadi wabah COVID-19.27 Sedangkan bahan pangan pokok dan stabilitas harga, supaya
perubahan pola makan saat terjadi wabah COVID- bisa terjangkau oleh masyarakat kelas bawah dan
19 menurut Coulthard et al (2021) disebabkan menengah terutama saat pandemi COVID-19, guna
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan 9. Bappenas. 2020. Laporan Perkembangan


masyarakat. Ekonomi Indonesia dan dunia untuk Triwulan I
Tahun 2020. Diakses dari
DAFTAR PUSTAKA https://www.bappenas.go.id/files/4215/9236/
1094/ND_269_Penyampaian_Laporan_Perkem
1. WHO. 2020. Coronavirus Disease (COVID-19) bangan_Ekonomi_Indonesia_dan_Dunia_untu
Dashboard World Health Organization, Searo, k_Triwulan_I_Tahun_2020.pdf
Country. Available form. 10. Bank Indonesia. 2020. Laporan Perekonomian
https://covid19.who.int/region/searo/country Provinsi Kalimantan Barat Agustus 2020.
/id Diakses dari
2. Kemkes RI. 2020. Dashboard Data Kasus https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-
COVID19 di Indonesia. Diakses dari, ekonomi-regional/kalbar/Pages/Laporan-
https://www.kemkes.go.id/article/view/20031 Perekonomian-Provinsi-Kalimantan-Barat-
900002/Dashboard-Data-Kasus-COVID-19-di- Agustus-2020-.aspx
Indonesia.html 11. Pontianak Post. 2020. Konsumsi Kalbar hilang
3. Kalbar.antaranwes.com. 2020. Sembilan warga separuh. 5 mei 2020. Diakses dari
kalbar positif COVID-19, satu di Sintang. Berita https://pontianakpost.co.id/konsumsi-kalbar-
29 maret 2020. Dikases dari hilang-separuh/
https://kalbar.antaranews.com/berita/409770 12. Megatsari H, dkk. 2020. Survei Psikososial
/sembilan-warga-kalbar-positif-covid-19-satu- Dampak COVID-19 Indonesia. Juli 2020
di-sintang http://persakmi.or.id/headlines/mayoritas-
4. Detiknews.id. 2020. Bupati umukan kasus masyarakat-indonesia-alami-kecemasan-di-
pertama Corona di Melawi. Berita 14 april masa-pandemi-covid-19/
2020. Diakses dari https://detiknews.id/sosial- 13. Ferdi. 2020. Dampak Pandemi COVID-19
politik/bupati-umumkan-kasus-pertama- Terhadap Aktivitas Ekonomi Masyarakat Di
positif-corona-di-melawi/ Desa Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara.
5. Satgas COVID-19 RI. Pentingnya Kerja Sama Geography Science Education Journal
Pemerintah Pusat & Daerah dalam (GEOSEE), Volume 1 Nomor 2, November
Penanganan COVID-19. 2 April 2020. Diakses 2020, hal 37-43, E ISSN 2745-391X.
dari http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/geosee/arti
https://covid19.go.id/p/berita/pentingnya- cle/view/2497/1501
kerja-sama-pemerintah-pusat-dan-daerah- 14. Azimah, dkk. 2020. Analisis Dampak COVID-19
dalam-penanganan-covid-19 Terhadap Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar
6. LIPI. Siaran Press Membedah Tiga Aspek Survei Klaten dan Wonogiri. Vol.9 No. 1 Juni 2020
Sosial Demografi Dampak COVID-19. LIPI, halaman 59-68. DOI:
2020. 15 Juni 2020. Diakses dari 10.15408/empati.v9i1.16485
http://lipi.go.id/siaranpress/membedah-tiga- 15. Chairani I. 2020. Dampak Pandemi COVID-19
aspek-survei-sosial-demografi-dampak-covid- Dalam Perspektif Gender Di Indonesia. Jurnal
19/22054. Kependudukan Indonesia. Edisi Khusus
7. BPS. 2020. Hasil Survei Sosial Demografi Demografi dan Covid19, Juli 2020 |39-42.
Dampak COVID-19. Publikasi 1 Juni 2020. Jurnal Kependudukan Indonesia. E.ISSN: 2502.
Diakses dari 8537 (Online) diakses dari
https://www.bps.go.id/publication/2020/06/0 https://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.
1/669cb2e8646787e52dd171c4/hasil-survei- php/jki/article/view/571/pdf
sosial-demografi-dampak-covid-19-2020.html 16. Mustajab, D., dkk. 2020. Fenomena Bekerja
8. United Nation Indonesia. 2020. Pernyataan dari Rumah sebagai Upaya Mencegah
Bersama tentang Ketahanan Pangan dan Gizi Serangan COVID-19 dan Dampaknya terhadap
dalam Konteks Pandemi COVID-19 di Produktifitas Kerja. The International Journal
Indonesia. 14 Mei 2020. Diakses dari of Applied Business TIJAB, Volume 4 number 1,
https://www.unicef.org/indonesia/media/490 April 2020, page 13-21. https://e-
1/file/Pernyataan%20Bersama%20tentang journal.unair.ac.id/TIJAB/article/viewFile/1857
%20Ketahanan%20Pangan%20dan%20Gizi.pdf 4/1024
JIMKesmas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Vol. 6/No.2 /April 2021; ISSN:2502-731X
DOI : http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas

17. Shekar, M & Okumura K. 2020. Nutrition and content/uploads/2019/05/Laporan-RKD-2018-


COVID-19: Malnutrition is a threat-multiplier. Kalbar.pdf
Global Nutrition Lead And Nutrition Specialist 25. Parsons Leigh J, Fiest K, Brundin-Mather R,
At The World Bank, 21 Mei 2020. Diakses dari Plotnikoff K, Soo A, Sypes EE, et al. 2020. A
laman national cross-sectional survey of public
https://globalnutritionreport.org/blog/nutritio perceptions of the COVID-19 pandemic: Self-
n-and-covid-19-malnutrition-threat-multiplier/ reported beliefs, knowledge, and behaviors.
18. BPS. 2020. Persentase Penduduk Miskin Maret PLOS ONE, 15 (10): e0241259. 2020.
2020 naik menjadi 9,78 persen. Press release https://doi.org/10.1371/journal.pone.0241259
17 Juli 2020. Diakses dari 26. Abid Haleem, Mohd Javaid, Raju Vaishya.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/07/ 2020. Effects of COVID-19 pandemic in daily
15/1744/persentase-penduduk-miskin-maret- life, Current Medicine Research and Practice,
2020-naik-menjadi-9-78-persen.html Volume 10, Issue 2, 2020, Pages 78-79, ISSN
19. BPS. 2021. Persentase Penduduk Miskin 2352-0817,
September 2020 naik menjadi 10,19 persen. https://doi.org/10.1016/j.cmrp.2020.03.011
Pressrelease 15 ferbuari 2021. Diakses dari 27. Yılmaz et al. 2020. Kesmas: Jurnal Kesehatan
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/ Masyarakat Nasional (National Public Health
15/1851/persentase-penduduk-miskin- Journal). 2020; 15 (3): 154-159. 2020. DOI :
september-2020-naik-menjadi-10-19- 10.21109/kesmas.v15i3.3897
persen.html 28. Coulthard et al. 2021. Eating in the lockdown
20. World Bank. 2020. Indonesia Hight Frequency during the COVID-19 pandemic; self-reported
Monitoring of COVID-19 Impact, Round 1 (1 changes in eating behaviour, and associations
may-15 may 2020). 26 Juni 2020. with BMI, eating style, coping and health
https://pubdocs.worldbank.org/en/523171610 anxiety. Appetite 161 (2021) 105082.
628217948/Indonesia-COVID-HiFy-R1.pdf https://doi.org/10.1016/j.appet.2020.105082
21. Headey et al. 2020. Impacts of COVID-19 on 29. Global Nutrition Report. 2020. The 2020
childhood malnutrition and nutrition-related Global Nutrition Report in the context of
mortality. The Lancet, Volume 396, Issue COVID-19. Volume 30, Issue 3, P179-181, May
10250, Page 519-521, August 22, 2020. DOI: 01, 2020. Available from
https://doi.org/10.1016/S0140- https://globalnutritionreport.org/reports/2020
6736(20)31647-0 -global-nutrition-report/2020-global-nutrition-
22. Matsungo TM, Chopera P. 2020. Effect of the report-context-covid-19
COVID-19-induced lockdown on nutrition, 30. Min Shi, et al. 2020. Impacts of the COVID-19
health and lifestyle patterns among adults in pandemic on consumers food safety
Zimbabwe. The British Medical Journal (BMJ) knowledge and behavior in China. Journal of
Nutrition Prevention Health Nutrition, Integrative Agriculture, Volume 19, Issue 12,
Prevention & Health 2020; 3:e000124. December 2020, Pages 2926-2936.
http://dx.doi.org/10.1136/bmjnph-2020- https://doi.org/10.1016/S2095-
000124 3119(20)63388-3
23. UNICEF. 2020. COVID-19 and Children in
Indonesia An Agenda for Action to Address
Socio-Economic Challenges 11 May 2020;
Jakarta; UNICEF. Available from
https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef
.org.indonesia/files/2020-05/COVID-19-and-
Children-in-Indonesia-2020_0.pdf
24. Kemkes RI. 2019. Laporan Nasional Riset
Kesehatan Dasar Kalimantan Barat. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan. Jakarta, halaman 313,
2019. Diakses dari
https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-

Anda mungkin juga menyukai