Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI QUIZ TEAM DALAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA


(MENDENGARKAN DAN MENULIS) PADA MATA KULIAH
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DAN METODE PAI DI FAI
UM PONTIANAK

Oleh
Wahdah
Dosen Fakultas Agama Islam

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara jelas tentang:
1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Quiz Team dalam
meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar dan Metode PAI di Fakultas Agama Isalam UM Pontianak; 2)
Peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan menggunakan strategi Quiz Team
dalam pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di Fakultas Agama
Isalam UM Pontianak. Sehingga Setelah memperoleh informasi yang jelas tentang
hal tersebut di atas diharapkan nanti dapat menambah wawasan peneliti dan dosen lain
tentang strategi pembelajaran dan menjadi bahan rujukan dalam rangka mencari
solusi pemecahan masalah guna meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dalam
perkuliahan yang selama ini semakin menurun. Selain itu juga melalui penelitian ini
diharapkan dosen dapat memilih strategi yang dapat melatih mahasiswa sebagai calon
pendidik agar memiliki memiliki keterampilan dasar mengajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara umum dapat disimpulkan
bahwa Terdapat Peningkatan Aktivitas Belajar Mahasiswa dengan Menggunakan
Strategi Quiz Team pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di
Fakultas Agama Islam UM Pontianak khususnya pada Aktivitas Mendengarkan dan
Aktivitas Menulis jadi strategi ini dianggap efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa.

Kata Kunci: Strategi Quiz Team dan Aktivitas Belajar


Mahasiswa
14
A. Pendahuluan Salah satu strategi pembelajaran aktif (aktif
learning) yang dapat dijadikan alternatif pilihan
Berdasarkan instrumen penilaian mahasiswa oleh dosen dalam rangka meningkatkan aktivitas
terhadap dosen yang dilakukan akhir semester belajar mahasiswa adalah Strategi Quiz Team.
Ganjil 2014/2015, peneliti menemukan ada Pada penelitian terdahulu Wahdah (2014)
beberapa dosen yang masih menggunakan dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
strategi pembelajaran konvensional yang Terdapat Pengaruh Penerapan Strategi Quiz
berpusat pada dosen (teacher centre) bukan Team Terhadap Aktivitas Belajar Oral dan Visual
berpusat pada mahasiswa. Akibatnya pada saat Mahasiswa pada Mata Kuliah Perkembangan
proses pembelajaran berlangsung, mahasiswa Peserta Didik di Fakultas Agama Islam
cenderung hanya mendengarkan dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak. Pada
menjelaskan materi sampai jam perkuliahan penelitan ini, peneliti ingin melihat aktivitas
selesai. belajar mahasiswa namun pada ranah yang
Ni Putu Sukma Srijayanti, I Gede Meter dan berbeda yaitu memfokuskan pada aktivitas
I Wayan Darsana (2014) dalam hasil mendengarkan (Listening Activities) dan
penelitiannya mengemukakan bahwa: dengan aktivitas menulis (Writing Activities). Apakah
pembelajaran konvensional yang terjadi selama nantinya strategi Quiz Team juga tepat
pembelajaran IPS di kelompok kontrol. Kegiatan meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa
pembelajaran dilakukan dengan cara khususnya aktivitas mendengarkan dan menulis
menyampaikan sejumlah materi kepada siswa pada mata kuliah strategi belajar mengajar dan
yang diselingi dengan sedikit diskusi kemudian metode PAI.
diikuti dengan pemberian tugas. Dengan
pembelajaran seperti ini, siswa tidak mempunyai B. Strategi Pembelajaran dan Aktivitas
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan Belajar
berpikir, kesempatan untuk bekerjasama dengan 1. Pengertian Strategi Pembelajaran
teman sebaya, serta memecahkan masalah yang Pada awalnya strategi dikenal dalam dunia
ditemui. Pembelajaran seperti ini, membuat militer. Seiring dengan perkembangan zaman,
siswa merasa bosan dan jenuh sehingga sulit dewasa ini strategi sudah digunakan dalam dunia
untuk memahami materi pelajaran. pendidikan. Strategi adalah segala upaya atau
Ini menunjukkan bahwa sebaiknya dosen usaha yang dapat digunakan dalam mencapai
menghindari penggunaan strategi konvensional suatu tujuan. J.R. David (1976) yang dikutip oleh
dan mulai beralih kepada strategi pembalajaran Sanjaya (2008:126) mengatakan bahwa strategi
aktif dalam rangka meningkatkan aktivitas adalah: a plan, methode, or series of activities
mahasiswa. designed to achieves a particular educational
Dalam proses pembelajaran, aktivitas goal. Artinya bahwa strategi pembelajaran dapat
mahasiswa sangatlah penting. Ramayulis diartikan sebagai perencanaan yang berisi
(2002:33) mengemukakan bahwa azas mengajar tentang rangkaian kegiatan yang didesain
terdiri dari azas motivasi, aktivitas, minat dan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
perhatian, keperagaan, individual, pengulangan, Selanjutnya Hamdani (2011:18) mengutarakan
ketauladanan dan pembiasaan. Selanjutnya bahwa strategi adalah suatu upaya yang
Ramayulis (2002:35) mengemukakan bahwa jika dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
anak aktif dalam proses pembelajaran, anak sampai pada tujuan. Jika dihubungkan dengan
akan lebih bertanggung jawab dan berani pembelajan berarti strategi merupakan suatu
mengambil keputusan sehingga pengertian cara atau kegiatan yang harus dilakukan oleh
mengenai suatu persoalan benar-benar mereka guru dan siswa dalam proses belajar mengajar
pahami dengan baik. Ini dapat peneliti pahami sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
bahwa dengan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Sebagaimana Sanjaya (2008: 126)
maka mahasiswa lebih dapat memahami materi mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
yang dipelajari. adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
Aktivitas mahasiswa harus diciptakan oleh dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan
dosen sebagai pengelola proses
pembelajaran.

15
15
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan (2009:163) bahwa Strategi Quiz Team dapat
efisien. digunakan dalam rangka meningkatkan
2. Pertimbangan Pemilihan Strategi kemampuan tanggung jawab peserta didik
Pembelajaran terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara
Tidak semua strategi pembelajaran cocok yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
digunakan untuk semua materi dan semua tujuan Kelebihan dan Kelemahan Model
pembelajaran. Oleh karena itu ada beberapa Pembelajaran Aktif strategi Quiz Team menurut
pertimbangan yang harus diperhatikan dalam Stevania Wita dan Aman (2013) adalah
rangka memilih dan menetukan strategi yang pembelajaran menjadi menyenangkan, siswa
akan digunakan. Sanjaya (2008: 130) lebih aktif, antusias serta termotivasi untuk
mengemukakan bahwa beberapa pertimbangan belajar, mempermudah siswa memahami materi
dalam memilih strategi yaitu: pelajaran, melatih siswa berbicara dan
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan mengemukakan pendapatnya, serta prestasi
tujuan yang ingin di capai. belajar siswa meningkat. Kelemahan penerapan
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan strategi Team Quiz adalah kurang tepat
materi atau bahan pembelajaran diterapkan pada kelas yang jumlah siswanya
c. Pertimbangan dari sudut siswa banyak, dari segi waktu guru harus dapat
d. Pertimbangan-pertimbangan lainnya membagi waktu dengan baik agar tidak terlalu
seperti: apakah untuk mencapai tujuan memakan waktu.
cukup hanya dengan satu strategi?, apakah Selanjutnya menurut Mel Silbermen
strategi yang kita tetapkan dianggap satu- (2009:110-113) Kelebihan strategi Quiz Team
satunya strategi yang dapat digunakan? adalah:
dan apakah strategi itu memiliki nilai 1. Belajar dapat digunakan dalam jumlah
evektivitas dan evisiensi?. siswa yang besar.
Berdasarkan pendapat di atas, berarti dalam 2. Siswa lebih fokus pada aktivitas proses
memilih dan menentukan strategi pembelajaran belajar mengajar.
tidak bisa berdasarkan suka atau tidak suka atau 3. Membuat siswa mempunyai sikap bersaing
berdasarkan keamauan dosen belaka. Akan tetapi dengan sportif.
harus mempertimbangkan apakah strategi yang Adapun kelemahan dari strategi Quiz Team
akan dipilih itu sesuai atau tidak dengan tujuan Adalah:
pembelajaran yang akan dicapai, sesuai atau 1. Memerlukan banyak waktu dan biaya.
tidak dengan materi yang akan disampaiakan, 2. Memerlukan persiapan dan kreativitas yang
dengan siswa atau mahasiswa yang akan diajar, lebih baik
dan apakah strategi itu satu satunya yang paling 3. Peserta didik dapat saling salah informasi
tepat atau ada strategi lain yang lebih tepat atau pada materi
bahkan di gabung dengan strategi yang lain atau Didalam strategi pembelajaran aktif
dengan kata lain mneggunakan multi strategi. khususnya strategi Quiz Team mampu
3. Strategi Quiz Team meningkatkan kemampuan tanggung jawab
siswa
Strategi dapat digunakan untuk berbagai terhadap apa yang dipelajari melalui
materi dan dapat meningkatkan berbagai cara
keterampilan mahasiswa seperti keterampilan menyenangkan dan tidak menakutkan. Melalui
bertanya dan menjelaskan serta dapat strategi pembelajaran aktif Quiz Team
meningkatkan kemampuan tanggungjawab diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa dalam kelompok. Sebagaimana yang dan melatih siswa dalam menyelesaikan masalah
dikemukakan oleh Hisyam Zaini dkk (2008:54) dengan pembentukkan kelompok kecil.
yang mengatakan bahwa Strategi Quiz Team Adapun perencanaan pembelajaran dengan
dapat digunakan dalam rangka meningkatkan menggunakan strategi Quiz Team menurut
kemampuan tanggung jawab belajar peserta Maisaroh dan Rostrieningsih (2010) sebagai
didik dalam suasana yang menyenangkan. Hal berikut:
yang senada juga dikemukakan oleh Mel
Silberman
1. Mempelajari kurikulum pelajaran untuk 3. Sampaikan kepada perserta didik format
mempersiapkan bahan ajar dan membuat pembelajaran yang anda sampaikan
Rencana Pembelajaran. kemudian mulai presentasi. Batasi
2. Peneliti menyusun petunjuk teknis persentasi maksimal 10 menit.
pelaksanaan kegiatan dengan strategi 4. Setelah presentasi minta tim a untuk
Quiz Team yang akan dilaksanaan. menyiapkan pertanyaan berkaitan dengan
3. merencanakan variasi, khususnya pada saat materi yang baru saja disampaikan.
pelaksanaan Quiz Team. Kelompok b dan c menggunakan waktu
4. Menyusun ringkasan materi yang akan untuk melihat lagi catatan meraka.
diajarkan untuk setiap pokok bahasan. 5. Mintalah kelompok a untuk memberikan
5. Mempersiapkan soal-soal cadangan, sebagai pertanyaan kepada kelompok b, jika tim b
antisipasi kemungkinan jika siswa tidak tidak dapat menjawab, lempar pertanyaan
mempersiapkan soal. pada kelompok c.
Setelah perencanaan pembelajaran atau 6. Kelompok a memberikan pertanyaan
dikenal dengan istilah Satuan Acara Perkuliaan kepada kelompok c jika kelompok c tidak
(SAP) dibuat selanjutnya adalah tahap bisa menjawab, lemparkan kepada
pelaksanaan. Adapun Prosedur pelaksanaan kelompok b.
strategi Quiz Team menurut Mel Silberman 7. Jika tanya jawab ini selesai, lanjutkan
(2009:163) mengemukakan bahwa: perkuliahan kedua, tunjuk kelompok b
1. Pilihlah topik yang dapat dipresentasikan untuk menjadi kelompok penanya.
dalam tiga bagian Lakukan seperti proses untuk kelompok a.
2. Bagilah peserta didik/mahasiswa menjadi 8. Setelah kelompok b selesai dengan
3 tim pertanyaannya, lanjutkan perkuliahan
3. Jelaskan bentuk sesinya dan mulailah ketiga, dan kemudian tunjuk kelompok c
presentasi. Batasi persentasi sampai 10 sebagai penanya.
menit atau kurang. 9. Akhiri perkuliahan dengan menyimpulkan
4. Minta tim a menyiapkan kuis yang tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada
berjawaban singkat. Kuis ini tidak pemahaman peserta didik yang keliru.
memakan waktu lebih dari 5 menit untuk Kedua langkah tersebut di atas sebenarnya
persiapan. Tim b dan c memanfaatkan bukanlah kegiatan yang baku, akan tetapi masih
waktu untuk meninjau catatan meraka. dapat dilakukan berbagai variasi. Sebagaimana
5. Tim a menguji anggota tim b, jika tim b yang diungkapkan oleh Mel Silberman
tidak menjawab, tim c diberi kesempatan (2009:164) bahwa strategi Quiz Team dapat
untuk menjawabnya. divariasikan sebagai berikut:
6. Tim a melanjutkan pertanyaan ke a. Berikan kesempatan kepada tim ini untuk
pertanyaan selanjutnya kepada anggota tim menyiapkan pertanyaan kuis dari yang
c dan ulang prosesnya. mereka seleksi ketika meraka menjadi
7. Ketika kuis selesai, lanjutkan dengan pemimpin kuis.
bagian kedua pelajaran anda, dan tunjuk b. Lakukan satu pelajaran yang
tim b sebagai pemimpin kuis. berkelanjutan. Bagilah peserta didik ke
8. Setelah tim b menyelesaikan ujian dalam dua tim. Di akhir pelajaran, biarkan
tersebut, lanjutkan dengan bagian ketiga kedua tim saling memberi kuis satu sama
dan tentukan tim c sebagai pemimpin kuis. lain.
Selanjutnya Hisyam Zaini (2008:54) juga
mengungkapkan hal yang serupa bahwa 4. Aktivitas Belajar
langkah-langkah Quiz Team/team quiz yaitu: Dalam proses pembelajaran aktivitas
1. Pilihlah topik yang dapat sampaikan dalam merupakan hal yang sangat penting apakah itu di
tiga segmen sekolah maupun di kampus, karena dengan
2. Bagilah peserta didik menjadi 3 kelompok beraktivitas berarti mahasiswa melakukan
A, B dan C kegiatan belajar secara langsung. Dengan
belajar
secara langsung dimungkinkan pembelajaran 5. Drawing Activities: Menggambar,
akan lebih bermakna dan akan mudah melekat membuat grafik, chart, diagram peta, dan
pada memori mereka sehingga proses pola.
pembelajaran akan memperoreh hasil yang 6. Motor Activities: Melakukan percobaan,
maksimal. Menurut Kamus Besar Bahasa memilih alat-alat, melaksanakan pameran,
Indonesia aktivitas berasal dari kata kerja membuat model, menyelenggarakan
akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu permainan, menari dan berkebun.
berusaha bekerja atau belajar dengan 7. Mental Activities: Merenungkan,
sungguh- sungguh supaya mendapat prestasi mengingatkan, memecahkan masalah,
yang gemilang (Kamus Besar Bahasa menganalisa faktor-faktor, melihat
Indonesia: hubungan-hubungan, dan membuat
2007). keputusan.
Sedangkan Belajar menurut Hamdani (2011:21) 8. Emitional Activities: Minat, membedakan,
adalah perubahan tingkah laku atau penampilan berani, tenang, dan lain-lain.
serangkaian kegiatan misal dengan membaca, Mengingat begitu luasnya aktivitas belajar
mengamati, mendengarkan, meniru, dan mahasiswa, sesuai dengan pendapat Dierich di
sebagainya. atas, yakni ada delapan aktivitas belajar, maka
Menurut Winkel (2014:59) belajar adalah pada penelitian tahap ini peneliti membatasi
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung penelitian pada ruang lingkup Listening
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang Activities dan Writing Activities saja, sedangkan
menghasilkan sejumlah perubahan dalam untuk aktivitas yang lain akan dilanjutkan pada
pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. penelitian di tahun berikutnya.
Perubahan ini bersifat secara relatif konstan dan
berbekas. C. Metode Penelitian
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Bentuk penelitian yang digunakan dalam
dapat dipahami bahwa aktivitas belajar penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan giat (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
dan bersungguh-sungguh oleh seseorang classroom action research. Secara singkat PTK
dalam belajar. didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian
Aktivitas belajar mahasiswa dapat yang bersifat reflektif dengan melakukan
digolongkan kedalam 8 kelompok tindakan-tindakan tertentu agar dapat
sebagaimana Dierich dalam Hamalik (2004:172- memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek
173) membagi aktivitas belajar menjadi 8 yaitu: pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
1. Visual Activities : melihat gambar-gambar, (Th. Sumini:2015). Selanjutnya Iskandar
mengamati eksperimen, demonstrasi, (2009:20) mengemukakan bahwa:
pameran dan mengamati orang lain Suatu kegiatan penelitian ilmiah yang
bekerja/bermain, dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris
2. Oral Activities : mengemukakan suatu reflektif terhadap berbagai tindakan yang
fakta/prinsip, menghubungkan suatu dilakukan oleh guru, kolaborasi (tim peneliti)
kejadian, mengajukan pertanyaan, member yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya
saran, mengemukakan pendapat, suatu perencanaan sampai penilaian terhadap
wawancara diskusi dan interupsi, tindakan nyata di dalam kelas yang berupa
3. Listening Activities : mendengarkan kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki
penyajian bahan, mendengarkan dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang
percakapan/diskusi kelompok, dilakukan
mendengarkan suatu permainan, Menurut Siti Faikot (2011:th) bahwa PTK
mendengarkan radio, terdiri dari 4 jenis yaitu: Penelitian tindakan
4. Writing Activities : menulis cerita, kelas diagnostik, Penelitian tindakan kelas
laporan, bahan-bahan kopi, membuat partisipan, Penelitian tindakan kelas empiris dan
rangkuman, mengerjakan tes, mengisi Penelitian tindakan kelas eksperimental.
angket.
Dalam hal ini peneliti memilih bentuk yang a. Perencanaan
pertama guru/dosen sebagai peneliti dan Tahap awal yang dilaksanakan oleh
Penelitian tindakan kelas eksperimental. Jadi penelitian adalah dengan mempersiapkan
peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus segala perangkat yang dibutuhkan dalam
sebagai pelaksana proses pembelajaran. pelaksanaan tindakan yaitu berupa rancangan
Penelitian ini dilakukan dua siklus. Setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan strategi
terdiri dari satu pertemuan. Model PTK yang Quiz Team.
digunakan yaitu terdiri dari 4 langkah yaitu Aspek yang dinilai dalam kegiatan
Perencanaan (planning), Tindakan (acting), perencanaan dosen, terdiri dari : Menentukan
Pengamatan ( observing ), dan Refleksi Pokok Bahasan, Indikator Hasil Belajar,
(reflecting). Mengorganisasikan Materi, Media,
Adapun pendekatan penelitian yang Pengorganisasian Kegiatan Belajar dan
digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini Merencanakan Penilaian.
dilakukan di fakultas Agama Islam UM b. Pelaksanaan
Pontianak. Waktu penelitian mulai bulan Pada tahap ini, Pembelajaran siklus 1 dan
Agustus siklus 2 dilaksanakan dengan menggunakan
- November 2015. Adapun sumber data dalam strategi Quiz Team dengan cara kelompok
penelitian ini adalah dosen mata kuliah Strategi dengan langkah sebagai berikut:
Belajar Mengajar dan Metode PAI dan 1. Dosen memilih topik yang dapat
mahasiswa semester tiga tahun sampaikan dalam tiga segmen
akademik 2. Dosen membagi mahasiswa menjadi 3
2015/2016. kelompok A, B dan C
Teknik pengumpul data yang digunakan 3. Dosen menyampaikan kepada mahasiswa
adalah observasi dan dokumentasi dengan alat format pembelajaran yang anda sampaikan
pengumpul data pedoman observasi. kemudian mulai presentasi. Batasi
Indikator kinerja merupakan tolak ukur yang persentasi maksimal 10
ditentukan oleh peneliti untuk menentukan menit.
keberhasilan kinerja. Sampai batas mana 4. Setelah presentasi minta tim a untuk
tindakan ini harus dilanjutkan atau sudah menyiapkan pertanyaan berkaitan dengan
dianggap berhasil. Suminanto (2010:103) materi yang baru saja disampaikan.
mengemukakan bahwa ketentuan indikator Kelompok b dan c menggunakan waktu
kinerja secara individu yaitu di atas nilai 65 untuk melihat lagi catatan meraka.
sedangkan untuk kelompok/klasikal di atas 75. 5. Dosen meminta kelompok a untuk
Untuk menentukan indikator keberhasilan, memberikan pertanyaan kepada kelompok
peneliti menggunakan pendapatnya Suminanto di b, jika tim b tidak dapat menjawab, lempar
atas. Jadi apabila aktivitas belajar mahasiswa pertanyaan pada kelompok c.
secara individu sudah mencapai 65% dan secara 6. Kelompok a memberikan pertanyaan
klasikal sudah mencapai 75 %, maka kinerja kepada kelompok c jika kelompok c tidak
dalam penelitian ini sudah dianggap berhasil. bisa menjawab, lemparkan kepada
kelompok b.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 7. Jika tanya jawab ini selesai, lanjut
Hasil Penelitian perkuliahan kedua, dosen menunjuk
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 kelompok b untuk menjadi kelompok
siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali penanya. Dosen melakukan seperti proses
pertemuan. Di bawah ini akan dideskripsikan untuk kelompok a.
hasil penelitian siklus 1 dan siklus 2. 8. Setelah kelompok b selesai dengan
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan pertanyaannya, dilanjutkan perkuliahan
menggunakan strategi Quiz Team dalam ketiga, dan kemudian menunjuk kelompok
meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa c sebagai penanya.
pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar 9. Dosen mengakhiri perkuliahan
dan Metode PAI di Fakultas Agama Islam dengan
UM Pontianak. menyimpulkan hasil tanya jawab dan
penjelasan mahasiswa sekiranya ada Pelaksanaan
pembelajaran
pemahaman mahasiswa yang keliru. 4
dinilai sangat
18 21 85,71 100 14,29
c. Observasi baik
Berdasarkan hasil penilaian dokumen Apabila dituang dalam bentuk diagram akan
berkaitan dengan perencanaan pembelajaran tergambar sebagai berikut:
atau Satuan Acara Perkuliahan (SAP), yang
dibuat oleh dosen pada siklus 1 dan siklus 2 Pelaksanaan Pembelajaran
Menggunakan Strategi Quiz Team
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 100
Tabel 1 100 85,71
Rekapituasi Penilaian Terhadap SAP 90
80
No Nama Observer Siklus 1 Siklus 2 70
APKD 1 APKD 1 60
1 Eka Rahmawati 90 % 100% 50
Besaran Peningkatan 10% 40
30 21
Berdasarkan tabel di atas, hasil 20 18
persentase pembuatan SAP yang dibuat oleh 10
dosen pada siklus 1 dan siklus 2 tergolong 0

Persentase

Persentase
Jumlah

Jumlah
kategori sangat baik. Kendatipun pada siklus
satu sudah mencapai kategori sangat baik
namun guru tetap melakukan perbaikan agar
SAP yang dibuat lebih baik lagi.
Selanjutnya berdasarkan hasil observasi Silus 1 Siklus 2
pelaksanaan pembelajaran oleh guru dengan
menggunakan Strategi Quiz Team pada siklus Pelaksanaan pembelajaran dinilai
1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut kurang
Pelaksanaan pembelajaran dinilai
ini: cukup
Pelaksanaan pembelajaran dinilai
baik tapi perlu perbaikan
Pelaksanaan pembelajaran dinilai
sangat baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi dan diagram


di atas dapat diketahui bahwa pada siklus 1,
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran belum
sempurna karena ada 3 item atau 14,29 %
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil APKD 2 Pelaksanaan Pembelajaran
kegiatan yang terlaksana dengan baik namun
Menggunakan Strategi Quiz Team masih perlu perbaikan dan ada 18 item atau
85,71
Hasil Persentase
% kegiatan pembelajaran yang sudah
Persen-
Indikator
Pelaksanaan (%)
tase
dilaksanakan oleh dosen dengan kategori sangat
No Penilaian baik. Pada siklus ke 2 kegiatan pembelajaran
Pening-
Siklus Siklus Siklus Siklus
1 2 1 2 sudah lebih meningkat, ini terbukti bahwa pada
siklus ini seluruh item kegiatan dapat terlaksana
Pelaksanaan
1 pembelajaran 0 0 0 0 dengan sangat baik yaitu 21 item atau jika
dinilai kurang dipersentasekan mencapai 100%. Jika diukur
Pelaksanaan dengan persentase keberhasilan kinerja, dapat
2 pembelajaran 0 0 0 0 dikategorikan sangat tinggi/sangat baik.
dinilai cukup
Pelaksanaan
d . Refleksi
pembelajaran Setelah hasil observasi diperoleh, maka
3 dinilai baik 3 0 14,29 0 selanjutnya yang harus dilakukan adalah refleksi.
tapi perlu
perbaikan Peneliti dan observer bersama-sama melakukan
evaluasi terhadap hasil tindakan

20
20
yang telah dilakukan guna mencari dan dan Metode PAI di Fakultas Agama Islam
membahas masalah-masalah yang dihadapi UM Pontianak.
agar dapat diadakan perbaikan pada siklus Pada kegiatan pra tindakan, aktivitas belajar
selanjutnya. mahasiswa memperoleh hasil sebagai berikut:
Pada siklus 1 kegiatan perencanaan aktivitas belajar mahasiswa pada mata kuliah
(SAP) terdapat satu item yang harus diperbaiki Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di
yaitu Menyediakan media atau bahan yang Semester III FAI UM Pontianak, bahwa dari 15
akan digunakan dalam pembelajaran. Peneliti mahasiswa hanya terdapat 8 mahasiswa atau jika
masih belum menyiapkan media dengan dihitung dengan rumus persentase sebesar
lengkap ada mahasiswa yang tidak kebagian 53,33% mahasiswa yang aktivitas mendengarkan
hand out materi sehingga mahasiswa harus dan aktivitas menulisnya melebihi standar
bersama saat membaca materi. Namun individual. Sisanya 7 mahasiswa masih belum
alhamdulillah pada siklus kedua tidak terdapat melaksanakan aktivitas dengan baik.
temuan yang harus diperbaiki. Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1,
Pada siklus 1 kegiatan pelaksanaan diperoleh hasil sebagai berikut:
pembelajaran dengan menerapkan Strategi Dari 15 mahasiswa terdapat 11 mahasiswa
Quiz Team terdapat 3 kegiatan yang sudah atau jika dihitung dengan rumus persentase
dilaksanakan namun masih perlu sebesar 73,33% mahasiswa yang aktivitas
perbaikan yaitu pada kegiatan: mendengarkan dan aktivitas menulisnya
a. Berdoa. Pada kegiatan ini mahasiswa sudah melebihi standar individual. Maka ketercapaian
berdoa namun masih belum semua ikut aktivitas belajar mahasiswa termasuk pada
berdoa dengan khusu’, ada beberapa kategori Tinggi/Baik. Walaupun secara kalsikal
mahsiswa yang berdoa sambil merapikan tas sudah mencapai kategori tinggi/baik tapi jika
dan meja. dilihat dari indikator kinerja klasikal yaitu 75%,
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran maka tindakan masih dianggap belum mencapai
dan memberikan penjelasan tentang manfaat target. Maka peneliti merasa perlu untuk
menguasai materi pembelajaran. Pada kegiatan melanjutkan tindakan pada siklus selanjutnya
ini dosen menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siklus 2.
namun hanya sekilas saja tanpa disertai Selanjutnya berdasarkan hasil observasi
penjelasan manfaat menguasai materi yang akan pada siklus 2 diperoleh hasil: dari 15 terdapat 14
dipelajari pada pertemuan tersebut. mahasiswa atau jika dihitung dengan rumus
c. Menyimpulkan materi pembelajaran. persentase sebesar 93,33% mahasiswa yang yang
Pada aktivitas mendengarkan dan aktivitas menulisnya
kegiatan ini dosen meminta mahasiswa melebihi standar individual. Ketercapain
secara langsung untuk menyimpulkan materi ketuntasan pada siklus 2 ini mencapai kategori
dan yang menyimpulkan materi hanya satu Sangat Tinggi/Sangat Baik. Berhubung hasil
orang saja. Seharusnya dosen menawarkan aktivitas mahasiswa pada siklus 2 sudah
kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswa melampaui indikator kinerja klasikal yang
mengajukan diri untuk menyimpulkan ditentukan (yakni 75%), maka tindakan ini sudah
materi dan sebaiknya lebih dari satu dianggap berhasil dan peneliti merasa tidak perlu
mahasiswa. dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
Ketiga kegiatan di atas dianggap masih Apabila buat rekapitulasi hasil observasi
belum sempurna sehingga masih perlu aktivitas mahasiswa dapat dilihat sebagai
diperbaiki pada siklus berikutnya. berikut:
Alhamdulillah pada siklus ke 2 pelaksanaan Tabel 3
pembelajaran sudah dapat terlaksana dengan Rekapitulasi Aktivitas Belajar Mahasiswa Pra dan dengan
Menggunakan Strategi Quiz Team pada mata kuliah
sempurna. Strategi Belajar Mengajar dan Metode PAI di Fakultas
2. Peningkatan aktivitas belajar mahasiswa Agama Islam
dengan menggunakan strategi Quiz Team UM Pontianak
pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Persen-
Jumlah tase
No Siklus mahasiswa Keberha- Besar Peningkatan
aktif silan
Pra
1 8 53,55% 19,78%
Siklus
2 Siklus 1 11 73,33% mengemukakan pendapatnya, serta prestasi
20,00% belajar siswa meningkat. Selanjutnya menurut
3 Siklus 2 14 93,33%
Mel Silbermen (2009) Kelebihan strategi Quiz
Team adalah:
Pembahasan 1. Belajar dapat digunakan dalam jumlah siswa
Dosen membuat SAP yang memuat yang besar.
Kompetensi Dasar yang sudah tertuang di dalam 2. Siswa lebih fokus pada aktivitas proses
silabus yang kemudian menjadi acuan dalam belajar mengajar.
merumuskan tujuan pembelajaran. Perencanaan 3. Membuat siswa mempunyai sikap bersaing
sangat penting artinya dalam proses dengan sportif.
pembelajaran karena perencanaan merupakan Apabila dalam proses pembelajaran
salah satu alat untuk mencapai tujuan berlangsung dengan menyenangkan,
pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan mahasiswa
oleh Masitoh dkk (2005:136) bahwa: merasa aman dan nyaman ini membuat
“Perencanaan yang tepat merupakan alat untuk mahasiswa melalui proses belajar dengan
mencapai tujuan pembelajaran yang mudah, senang, konsentrasi dan penuh semangat.
komprehensif. Merencanakan pembelajaran Apabila
secara berurutan dan cermat memberikan mahasiswa belajar dengan penuh motivasi ini
informasi yang berharga bagi guru tentang anak, akan membuat mahasiswa lebih aktif dalam
bahan, metode mengajar dan hasil belajar”. belajar. Karena motivasi dapat menjadi salah
Setelah perencanaan (SAP) dibuat, maka satu faktor keberhasilan belajar mahasiswa
SAP ini menjadi acuan dalam melaksanakan sebagaimana dikemukakan olah Jaelani (2011)
proses pembelajaran. Pelaksanaan proses Motivasi merupakan salah satu faktor penting
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar
Strategi Quiz Team. Yaitu sebuah strategi dengan seseorang yang memiliki motivasi
melibatkan mahasiswa secara berkelompok kecenderunagan untuk mencurahkan segala
dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam kemampuannya untuk menghasilkan hasil belajar
rangka meningkatkan aktivitas dan tanggung yang optimal sesuai dengan hasil belajar yang
jawab peseerta didik atau dalam hal ini diharapkan semakin tinggi motivasi yang
mahasiswa. Sebagaimana Hisyam Zaini dkk dimiliki mahasiswa, akan mendorong mahasiswa
(2008:54) yang mengatakan bahwa Strategi Quiz belajar lebih giat lagi dan frekuensi belajarnya
Team dapat digunakan dalam rangka menjadi semakin meningkat.
meningkatkan kemampuan tanggung jawab
belajar peserta didik dalam suasana yang E. Kesimpulan
menyenangkan. Hal yang senada juga Secara umum hasil penelitian ini dapat
dikemukakan oleh Mel Silberman (2009:163) disimpulkan bahwa Terdapat Peningkatan
bahwa Strategi Quiz Team dapat digunakan Aktivitas belajar Mahasiswa khususnya aktivitas
dalam rangka meningkatkan kemampuan Mendengarkan dan Menulis dengan
tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang Menggunakan Strategi Quiz Team pada Mata
mereka pelajari melalui cara yang Kuliah Strategi Belajar Mengajar dan Metode
menyenangkan dan tidak menakutkan”. PAI di Fakultas Agama Islam UM Pontianak.
Strategi Quiz Team dianggap tepat untuk Jadi strategi Quiz Team dianggap efektif dalam
digunakan untuk menyampaikan materi karena meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Secara
siswa akan lebih santai dan lebih termotivasi khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:
untuk berdiskusi dengan temannya. Kelebihan 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan
Model Pembelajaran Aktif strategi Quiz Team menggunakan strategi Quiz Team dalam
menurut Stevania Wita dan Aman (2013) adalah meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa
pembelajaran menjadi menyenangkan, siswa pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
lebih aktif, antusias serta termotivasi untuk dan Metode PAI di Fakultas Agama Islam
belajar, mempermudah siswa memahami materi UM Pontianak, pembuatan SAP yang dibuat
pelajaran, melatih siswa berbicara oleh dosen pada siklus 1 mencapai 90 %dan
dan siklus 2 mencapai 100% tergolong kategori
sangat baik. Keterlaksanaan kegiatan Silberman, M, (2009), Active Learning 101
pembelajaran pada siklus 1 mencapai 85,71 % Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
dan siklus 2 mencapai 100%. Pelaksanaan Pustaka Insan Madani
pembelajaran siklus 1 dan 2 dapat Suminanto, (2010), Ayo Praktik Peneliitan
dikategorikan sangat tinggi/sangat baik. Tindakan Kelas, Semarang: RaSAIL Media
2. Peningkatan aktivitas belajar mahasiswa Group
dengan menggunakan strategi Quiz Team W.S Winkel, (2014), Psikologi Pengajaran,
pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Yogyakarta: Sketsa
dan Metode PAI di Fakultas Agama Islam Wahdah, (2015), Pengaruh Penerapan Strategi
UM Pontianak khususnya aktivitas Quiz Team Terhadap Aktivitas Belajar
mendengarkan dan aktivitas menulis pada Mahasiswa Pada Mata Kuliah
siklus 1 mencapai 73,33% atau pada kategori Perkembangan Peserta Didik Di FAI UM
Tinggi/Baik dan pada siklus 2 mencapai Pontianak, Penelitian, Tidak Diterbitkan. Zaini,
93,33% tergolong pada kategori Sangat H dkk, (2008), Strategi Pembelajaran Aktif,
Tinggi/Sangat Baik. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Saran:
Berdasarkan hasil penelitian dan Faikot, S, (2011), Jenis-jenis Penelitian Tindakan
kesimpulan dalam penelitian ini, maka Kelas, http://id.shvoong.com/
dapat Jaelani, (2011), Pengaruh Motivasi Belajar
disarankan sebagai berikut: terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Iv SDN
a. Diharapkan dosen menggunakan strategi dan Waru 05 Kecamatan Parung, Online,
metode yang bervariasi dalam menyampaikan https://kelompok16bgr. wordpress.com
materi perkuliahan salah satunya strategi Jurnal%20Historia%20Vitae
Quiz Team. Maisaroh, Rostrieningsih (2010) Peningkatan
b. Diharapkan kepada lembaga pendidikan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
untuk menyediakan sarana dan prasarana Metode Pembelajaran Active Learning Tipe
yang mendukung proses pembelajaran. Quiz Team Pada Mata Pelajaran
c. Diharapkan kepada mahasiswa untuk selalu Keterampilan Dasar Komunikasi Di Smk
memotivasi diri untuk selalu aktif dalam Negeri 1 Bogor, Jurnal Ekonomi &
perkuliahan. Pendidikan, Volume 8 Nomor 2, November
d. Diharapkan kepada mahasiswa untuk saling 2010
memotivasi agar terus aktif dalam Ni Putu Sukma Srijayanti, I Gede Meter , I
perkuliahan. Wayan Darsana (2014), Model
Pembelajaran Team Quiz Berbantuan
Daftar Pustaka Media Gambar Berpengaruh Terhadap
Hamalik, O, (2004), Proses Belajar Mengajar. Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V, e-Journal
Jakarta:Bumi Aksara MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Ganesha Jurusan PGSD Vol. 2 No. 1 Tahun
Bandung: Pustaka Setia 2014
Iskandar, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, social-sciences/education; diakses Juni
Ciputat: Gaung Persada Press 2012
Masitoh, dkk, (2005), Pendekatan Belajar Aktif Stevania Wita dan Aman, (2013), Implementasi
di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Dirjendikti Metode Pembelajaran Team Quiz (Kuis
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kelompok) Untuk Meningkatkan Prestasi
Kependidikan dan Ketenagaan perguruan Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips 4 Sman
Tinggi 1 Sewon Tahun Ajaran 2012/2013. Risalah
Ramayulis, (2002), Ilmu Pendidikan Islam, Vol 2 Edisi 2 Agustus 2013,
Jakarta: Kalam Mulia http://journal.student.uny.ac.id
Sanjaya, W (2008), Strategi Pembelajaran, Th. Sumini, (2015), Penelitian Tindakan Kelas
Jakarta: Kencana Prenada Media dan Pengembangan Profesi Guru,
Group https://www.usd.ac.id/.../

Anda mungkin juga menyukai