Anda di halaman 1dari 9

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

PENGEMBANGAN BUKU AJAR MODEL PENELITIAN


PENGEMBANGAN DENGAN MODEL ADDIE

I Made Tegeh
I Nyoman Jampel
Ketut Pudjawan

Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian pengembangan ini adalah untuk mendeskripsikan:
(1) rancang bangun pengembangan buku ajar model penelitian pengembangan dengan model ADDIE dan (2) hasil
validasi buku ajar model penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Penelitian ini adalah
penelitan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media ini adalah Model
ADDIE.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan teknik deksriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ajar model penelitian pengembangan
telah dikembangkan mengikuti Model ADDIE yang mencakup lima langkah, yaitu: (1) analisis (analyze), (2)
perancangan (design), (3) pengembangan (development),(4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi
(evaluation). Rancang bangun pengembangan buku ajar model penelitian pengembangan telah mengikuti kelima
tahapan model ADDIE. Hasil validasi buku ajar model penelitian pengembangan menunjukkan bahwa (1) ahli isi
menilai buku ajar berkualifikasi baik, (2) ahli desain pembelajaran berkualifikasi baik, dan (3) ahli media
pembelajaran berkualifikasi sangat baik. Secara kualitatif terdapat beberapa masukan yang diberikan oleh para
ahli. Rerata hasil validasi oleh para mahasiswa terhadap produk buku ajar berkualifikasi baik.

Kata kunci: buku ajar, penelitian pengembangan, model ADDIE

Abstract

The research is aimed (1) to describe the development procedure of educational research model materials
teaching with ADDIE model and (2) to describe result of material teaching validation. The development model was
used ADDIE Models. This research is research and development. The instrument were used quesionare. The data
were analized by descriptive qualitative and descriptive quantitative. The results showed that (1) the process of
designing and development of the teaching materials has followed the five steps in ADDIE model such as analyze,
design, development, implementation, and evaluation. The result of the content expert‘s validation was falling into
good category), that of the instructional design expert‘s validation was good, that of the instructional media expert
was very good. There were some comment that given by expert about teaching materials. The average of student‘s
quesionare were falling into good category.

Key words: teaching material, research and development, ADDIE model

Pendahuluan faktor. Pertama, materi perkuliahan pada mata


kuliah Metodologi Penelitian kurang menyentuh
Sejak tahun 2010 para mahasiswa metode penelitian pengembangan dan lebih
jurusan Teknologi Pendidikan mulai mencoba banyak membahas metode penelitian kuantitatif
melakukan penelitian pengembangan. dan kualitatif. Kedua, buku-buku tentang
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa metode penelitian yang beredar selama ini lebih
masih banyak mahasiswa belum menguasai banyak mengupas tentang metode penelitian
metode penelitian pengembangan. Berdasarkan kuantitatif dan kualitatif. Ketiga, buku ajar yang
pengalaman membimbing skripsi dan mengupas tentang model-model penelitian
membimbing ekstrakurikuler karya ilmiah pengembangan langka dan konteksnya
diketahui bahwa kemampuan mahasiswa dalam berbeda, padahal untuk dapat merancang dan
melakukan penelitian pengembangan masih melaksanakan penelitian pengembangan
rendah. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa diperlukan pengetahuan dan pemahaman
208
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

tentang model-model penelitian model penelitian pengembangan dengan model


pengembangan. Menghadapi kenyataan ADDIE? (2) Bagaimana hasil validasi buku ajar
demikian, maka penting dan mendesak model penelitian pengembangan yang
dilakukan suatu penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE?
dapat menghasilkan buku ajar model penelitian
pengembangan, yang dapat digunakan baik
oleh dosen maupun mahasiswa serta Metode
masyarakat yang membutuhkannya.
Model pengembangan yang digunakan
Soenarto (2005) memberikan batasan dalam pengembangan ini adalah Model
tentang penelitan pengembangan sebagai suatu ADDIEyang merupakan salah satu model
proses untuk mengembangkan dan desain pembelajaran sistematik. Romiszowski
memvalidasi produk-produk yang akan (1996) mengemukakan bahwa pada tingkat
digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. desain materi pembelajaran dan
Penelitian pengembangan adalah upaya untuk pengembangan, sistematik sebagai aspek
mengembangkan dan menghasilkan suatu prosedural pendekatan sistem telah diwujudkan
produk berupa materi, media, alat dan atau dalam banyak praktik metodologi untuk desain
strategi pembelajaran, digunakan untuk dan pengembangan teks, materi audiovisual,
mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan materi pembelajaran berbasis komputer.
dan bukan untuk menguji teori. Pengertian yang Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan
hampir sama juga dikemukakan oleh Borg & bahwa model ini dikembangkan secara
Gall (1983) bahwa penelitian pengembangan sistematis dan berpijak pada landasan teoretis
sebagai usaha untuk mengembangkan dan desain pembelajaran. Model ini disusun secara
memvalidasi produk-produk yang akan terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang
digunakan dalam pendidikan. Seel & Richey sistematis dalam upaya pemecahan masalah
(1994) juga memberikan pengertian belajar yang berkaitan dengan sumber belajar
pengembangan sebagai proses penerjemahan yang sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. karakteristik pebelajar. Model ini terdiri atas lima
Pengembangan atau sering disebut juga langkah, yaitu: (1) analisis (analyze), (2)
sebagai penelitian pengembangan, dilakukan perancangan (design), (3) pengembangan
untuk menjembatani antara penelitian dan (development),(4) implementasi
praktik pendidikan (Ardhana, 2002). (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation).
Berdasarkan uraian dalam latar Secara visual tahapan ADDIE Model dapat
belakang, maka dapat dirumuskan dua rumusan dilihat pada Gambar 1.
masalah sebagai berikut. (1) Bagaimana proses
rancang bangun pengembangan buku ajar

Analyze

Implement Evaluate Design

Develop

Gambar 1. Tahapan Model ADDIE(Sumber: Kirna, M.Si. Ahli desain pembelajaran


Anglada, 2007) yang diminta kesediannya untuk me-review draf
buku ajar model penelitian pengembangan
Subyek coba pada tahap ini adalah satu adalah Dr. I Wayan Sukra Warpala, M.Sc. dan
orang ahli isi mata kuliah, satu orang ahli desain ahli media pembelajaran Dr. I Komang
pembelajaran, dan satu orang ahli media Sudarma, M.Pd. Beliau adalah teknolog
pembelajaran. Ahli isi mata kuliah dalam pembelajaran di Undiksha Singaraja. Subjek
penelitian pengembangan ini adalah Dr. I Made coba terakhir adalah enam orang mahasiswa
209
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

jurusan Teknologi Pendidikan semester V yang relevan untuk pencapaian kompetensi yang
telah mengambil mata kuliah metodologi diinginkan dimiliki oleh para mahasiswa. Hasil
penelitian. analisis pada tahap ini dievaluasi sendiri dan
dilanjutkan evaluasi bersama dengan teman
Data-data yang dikumpulkan melalui sejawat untuk penyempurnaan hasil analisis.
pelaksanaan evaluasi formatif dikelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu: (1) data evaluasi b.Tahap Perancangan (Design)
tahap pertama berupa data hasil uji ahli isi mata
pelajaran, (2) data evaluasi tahap kedua Tahap perancangan difokuskan pada
berupa data hasil uji ahli desain pembelajaran, tiga kegiatan, yaitu pemilihan materi sesuai
(3) data evaluasi tahap ketiga berupa data hasil dengan karakteristik mahasiswa dan tuntutan
uji ahli media pembelajaran, dan (4) data kompetensi yang ingin dicapai, strategi
evaluasi tahap keempat berupa data hasil uji pembelajaran, bentuk dan metode asesmen
coba kelompok kecil. serta evaluasi. Dalam tahap ini dirancang
struktur buku ajar dan kerangka isi buku ajar.
Metode yang digunakan untuk Hasil yang diperoleh pada tahap ini dievaluasi
mengumpulkan data adalah kuesioner. sendiri dan teman sejawat untuk
Instrumen yang digunakan untuk penyempurnaan hasil perancangan.
mengumpulkan data dalam penelitian
pengembangan ini adalah lembar kuesioner c. Tahap Pengembangan (Development)
atau angket. Lembar kuesioner digunakan untuk Pada tahap pengembangan dilakukan
mengumpulkan data hasil review dari ahli isi beberapa kegiatan seperti: pencarian dan
bidang studi, ahli desain pembelajaran, ahli pengumpulan berbagai sumber yang relevan
media pembelajaran, dan mahasiswa. untuk memperkaya bahan materi, pembuatan
Dalam penelitian pengembangan ini gambar ilustrasi, bagan, dan grafik yang
digunakan dua teknik analisis data, yaitu teknik dibutuhkan, pengetikan, pengeditan, serta
analisis deskriptif kualitatif dan analisis pengaturan lay out buku ajar. Kegiatan berikut
deskriptif kuantitatif. dalam tahap pengembangan adalah kegiatan
memvalidasi draft produk pengembangan dan
Hasil Penelitian revisi seusai masukan para ahli.
Uraian hasil penelitian mencakup d. Tahap Implementasi (Implementation)
rancang bangun pengembangan buku ajar
model penelitian pengembangan dan hasil Pada tahap ini hasil pengembangan
validasi buku ajar model penelitian diterapkan dalam pembelajaran untuk
pengembangan yang menggunakan model mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas
ADDIE. pembelajaran yang meliputi keefektifan,
kemenarikan, dan efisiensi pembelajaran.
Berbicara tentang rancang bangun Penerapan dilakukan pada kelompok kecil
pengembangan, maka perhatian tertuju pada untuk mendapat masukan dari mahasiswa dan
proses atau tahapan pokok yang dilakukan dosen sebagai bahan perbaikan draft produk.
untuk menghasilkan suatu produk
pengembangan. Tahap pokok ini sangat e. Tahap Evaluasi (Evaluation)
bertalian dengan model pengembangan yang Tahap terakhir adalah melakukan
digunakan dalam penelitian dan evaluasi (evaluation) yang meliputi evaluasi
pengembangan. Dalam penelitian ini model formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
yang digunakan adalah model ADDIE, sehingga dilakukan untuk mengumpulkan data pada
rancang bangun pengembangan mengacu pada setiap tahapan yang digunakan untuk
tahapan-tahapan model ADDIE. penyempurnaan dan evaluasi sumatif dilakukan
a. Tahap Analisis (Analyze) pada akhir program untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta
Pada tahap analisis kegiatan yang didik dan kualitas pembelajaran secara luas.
dilakukan antara lain (1) menganalisis Dalam penelitian ini hanya dilakukan evaluasi
kompetensi yang harus dikuasai oleh formatif, karena jenis evaluasi ini berhubungan
mahasiswa; secara riil dalam buku ajar ini dengan tahapan penelitian pengembangan
diwujudkan dengan penentuan Standar untuk memperbaiki produk pengembangan
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Tujuan yang dihasilkan. Evaluasi dalam model ADDIE
Pembelajaran, (2) menganalisis karakteristik telah dilakukan tahap demi tahap.
mahasiswa berkenaan dengan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang telah dimiliki oleh Setelah buku ajar model penelitian
mahasiswa, dan (3) menganalisis materi yang pengembangan selesai dikembangkan, maka
langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan
210
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

validasi terhadap produk yang dihasilkan. Dalam uji coba ini ahli isi mata kuliah
Berikut ini diuraikan hasil uji coba produk yang dijadikan subjek coba adalah Dr. I Made
pengembangan mulai uji coba ahli dengan Kirna, M.Si. Subjek coba dimohon untuk
subjek coba ahli isi mata kuliah, ahli desain menilai produk pengembangan dari segi
pembelajaran, ahli media pembelajaran sampai isi/materi mata kuliah melalui angket tertutup
uji coba kelompok kecil dengan subjek coba dan terbuka. Hasil penilaian ahli isi mata kuliah
mahasiswa. melalui angket tertutup disajikan pada
Tabel 1.
a. Uji Coba Ahli Isi Mata Kuliah

Tabel 1. Penilaian Ahli Isi Mata Kuliah

No. Kriteria Skor


1 Ketepatan judul bab dengan isi materi dalam tiap bab 5

2 Kesesuaian antara konsep-konsep kunci dan isi materi mata 5


kuliah
3 Kesesuaian antara standar kompetensi dan tujuan pembelajaran 5

4 Keoperasionalan tujuan pembelajaran 4

5 Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dan paparan materi 5

6 Kejelasan uraian materi 4

7 Kejelasan contoh-contoh yang diberikan 4

8 Keseuaian antara tabel, bagan, gambar/ilustrasi dan materi 5


9 Ketepatan pemilihan isi rangkuman 4

10 Kesesuaian antara tes akhir bab dan tujuan pembelajaran 4

11 Ketepatan daftar pustaka yang dapat dijadikan acuan mencari 3


sumber bacaan yang relevan dengan materi

Jumlah 48

Berdasarkan data pada Tabel 1, maka dapat


dihitung persentase penilaian oleh ahli isi mata
kuliah. Pada angket yang terbuka masukan
yang diberikan oleh ahli isi mata kuliah adalah
∑X „Isi buku ajar sudah baik dalam memberikan
gambaran umum tentang model-model
Persentase = x 100% pengembangan. Perlu dicermati lagi daftar
SMI pustaka agar sesuai dengan yang dicantumkan
dalam paparan setiap bab.―
b. Uji Coba Ahli Desain Pembelajaran
= 48 x 100%
Subjek coba dalan uji coba ini adalah
55 Dr. I Wayan Sukra Warpala, M.Sc. Hasil
kuesioner tertutup disajikan dalam Tabel 2.
= 87,27%
Tabel 2 Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

No. Kriteria Skor

1 Kualitas cover 4

211
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

2 Kemenarikan desain cover 4

3 Ketepatan lay out pengetikan 4


4 Kekonsistenan penggunaan spasi, judul, subjudul, dan pengetikan 5
materi

5 Kejelasan tulisan/pengetikan 4

6 Kelengkapan komponen-komponen pada setiap bab bahan ajar 5


7 Ketepatan cara penyajian materi 4

8 Ketepatan penempatan bagan, tabel, atau gambar-gambar 4


ilustrasi

9 Kejelasan urutan penyajian materi 5

Jumlah 39

Berdasarkan data pada Tabel 2, maka dapat Pada angket terbuka ahli desain pembelajaran
dihitung persentase penilaian oleh ahli desain memberikan beberapa masukan sebagai
pembelajaran. berikut.
∑X (1) Kompetensi Dasar dihindari menggunakan
kata kerja ―memahami‖, karena tidak
Persentase = x 100% terukur.
SMI (2) Halaman 94: ada halaman atas yang
kosong (disesuaikan halamannya).
(3) Halaman 95: ada kekurangan/tanpa spasi
pada subjudul 5 ―Tahap Belajar‖.

c. Uji Coba Ahli Media Pembelajaran


= 39 x 100% Penilaian unsur media pembelajaran
dalam bahan ajar dilakukan oleh ahli media
45
pembelajaran. Subjek coba ahli media
= 86,67% pembelajaran adalah Dr. I Komang Sudarma,
M.Pd. Hasil kuesioner tertutup disajikan dalam
Tabel 3.
.
Tabel 3 Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

No. Kriteria Skor

1 Ketepatan ilustrasi yang digunakan dalam cover 4

2 Kesesuaian antara materi dan media yang digunakan 4

3 Kualitas bagan, tabel, atau gambar yang digunakan 5

4 Ketepatan ukuran bagan, tabel, atau gambar 5

5 Ketepatan penempatan bagan, tabel, atau gambar 5

6 Kualitas teks 5

7 Kualitas penjilidan 4

Jumlah 32

212
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

Berdasarkan data pada Tabel 3, maka dapat Pada angket terbuka ahli media pembelajaran
dihitung persentase penilaian oleh ahli media memberikan masukan: „garis batas rangkuman
pembelajaran. masih rapat/sempit, sebaiknya diberi ruang
batas antara teks dengan garis pembatas
∑X rangkuman (pada halaman 11, 27, 54, dst).―
Persentase = x 100%
SMI d. Uji Kelompok Kecil
Dalam uji coba ini mahasiswa yang
= 32 x 100% dijadikan subjek coba adalah mahasiswa
Jurusan Teknologi Pendidikan semester V yang
35 berjumlah enam orang. Hasil penilaian
mahasiswa melalui angket tertutup disajikan
= 91,43% pada Tabel 4.

Tabel 4. Penilaian Mahasiswa dalam Uji Kelompok Kecil

No. Kriteria Penilaian Mahasiswa


I II III IV V VI

1 Tampilan fisik bahan ajar 4 4 4 4 4 3

2 Ukuran dan jenis huruf yang 5 5 5 5 4 4


digunakan

3 Kejelasan tujuan 5 4 4 4 5 4
pembelajaran

4 Kejelasan paparan materi 4 4 4 4 4 4


pada setiap bab
5 Tingkat kesesuaian antara 5 4 4 3 4 4
gambar dan materi

6 Contoh-contoh yang 5 5 4 4 5 4
diberikan membantu anda
memahami materi

7 Tingkat kejelasan rangkuman 5 4 4 5 4 4


pada bagian akhir

8 Tes akhir bab 4 4 4 4 4 5

9 Urutan penyajian materi pada 4 5 4 4 4 4


tiap

Jumlah 41 38 37 37 38 36

Persentase (%) 91,11 84,44 82,22 82,22 84,44 80,00

Rerata Persentase (%) 84,07

Pada angket yang terbuka terdapat beberapa dengan mudah memahami materi yang
komentar dari para mahasiswa. dipaparkan.
(2) Buku ajar ini sudah baik dalam isi dan
(1) Buku ini sudah sangat bagus, ukuran dan pemaparan materi dan sangat mudah
jenis huruf gampang saya baca. Saya bisa dipahami oleh pembaca. Contoh proposal
213
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

yang dilampirkan juga sangat membantu yang diterapkan dalam setiap bab, sehingga
pembaca dalam memahami materi. buku ajar mudah dipelajari dan dipahami oleh
(3) Menurut saya buku ini sudah sangat bagus, para pembaca. Dalam tahap ini ditentukan pula
mulai dari pemaparan materi, gambar, dan bagaimana mengukur ketercapian tujuan
contoh yang disajikan sangat lengkap, pembelajaran setelah pembaca mempelajari
sehingga dengan adanya buku ini materi setiap bab. Sebagaimana tahap pertama,
mahasiswa akan lebih terbantu dalam di akhir tahap ni dilakukan evaluasi.
memahami model-model penelitian
pengembangan. Tahap pengembangan adalah tahap
(4) Menurut saya buku ini sudah baik karena ketiga model ADDIE. Tahap ini memerlukan
materi yang disajikan sudah lengkap, waktu dan tenaga ekstra karena tahap ini
sehingga mudah dipahami oleh pembaca. merupakan tahap inti. Tahap ini dikatakan tahap
(5) Menurut saya buku ini sangat bagus, inti karena tahap ini mencakup kegiatan
mudah dibaca, pemaparan materi juga mengembangkan prototipe buku ajar. Pencarian
sudah jelas dan mudah untuk dimengerti. dan pengumpulan berbagai sumber yang
(6) Buku ini sangat bagus, tujuan relevan untuk memperkaya bahan materi,
pembelajarannya sangat jelas, mudah pembuatan gambar ilustrasi, bagan, dan grafik
dibaca, dan mudah dipahami. Sarannya yang dibutuhkan, pengetikan, pengeditan, serta
untuk tampilan cover mungkin warna judul pengaturan lay out buku ajar merupakan bagian
bisa dibuat lebih menarik. kegiatan tahap pengembangan. Pada tahap ini
dilakukan kegiatan validasi prototipe buku ajar.
Validator yang dilibatkan adalah ahli isi, ahli
Pembahasan media pembelajaran, dan ahli desain
pembelajaran. Setelah validator pertama
Hal yang dibahas adalah rancang bangun memberikan penilaian, maka dilakukan analisis
pengembangan buku ajar model penelitian dan revisi prototipe buku ajar model penelitian
pengembangan dan hasil validasi produk pengembangan. Demikian seterusnya sampai
pengembangan. Buku ajar model penelitian analisis dan revisi terhadap hasil penilaian
pengembangan telah dikembangkan validator ketiga.
menggunakan Model ADDIE yang mencakup
lima langkah, yaitu: (1) analisis (analyze), (2) Kegiatan tahap keempat adalah
perancangan (design), (3) pengembangan implementasi (implementation). Prototipe
(development), (4) implementasi produk pengembangan diujicobakan di kelas
(implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). yang sebenarnya dan digunakan oleh
Rancang bangun pengembangan buku ajar mahasiswa. Mengingat keterbatasan waktu,
model penelitian pengembangan telah maka prototipe buku ajar model penelitian
mengikuti kelima tahapan model ADDIE. pengembangan diimplemetasikan dalam
kelompok kecil. Setelah pengimplementasian
Tahap analisis merupakan tahap awal dalam kelompok kecil, kelompok kecil yang
atau langkah pertama model ADDIE. Pada terdiri atas enam orang mahasiswa jurusan TP
tahap ini telah dilakukan tiga hal pokok, yakni semester V diminta untuk menilai prototipe
(1) menganalisis kompetensi yang harus produk pengembangan.
dikuasai oleh mahasiswa, (2) menganalisis
karakteristik mahasiswa berkenaan dengan Tahap kelima atau tahap terakhir model
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ADDIE adalah evaluasi. Dalam tahap ini
telah dimiliki oleh mahasiswa, dan (3) evaluasi ada dua jenis, yakni evaluasi formatif
menganalisis materi yang relevan untuk dan evaluasi sumatif. Dalam penelitian ini hanya
pencapaian kompetensi yang diinginkan dimiliki dilakukan evaluasi formatif yang bertujuan untuk
oleh para mahasiswa. Pada akhir tahap ini memvalidasi produk pengembangan dan
dilakukan kegiatan evaluasi untuk menemukan melakukan revisi sesuai masukan atau saran
kelemahan-kelemahan dalam langkah ini dan yang diberikan. Sesuai dengan prosedur
segera dilakukan revisi seperlunya. pengembangan model ADDIE, evaluasi formatif
telah dilakukan tahap demi tahap pada setiap
Tahap kedua model ADDIE adalah langkah model ADDIE.
perancangan. Dalam tahap ini telah dilakukan
tiga kegiatan, yaitu (1) pemilihan materi sesuai Berdasarkan perhitungan terhadap hasil
dengan karakteristik mahasiswa dan tuntutan penilaian oleh ahli isi dapat diketahui bahwa
kompetensi yang ingin dicapai, (2) strategi persentase penilaian oleh ahli isi adalah
pembelajaran, dan (3) bentuk dan metode 87,27%. Persentase tersebut bila dikonversikan
asesmen serta evaluasi. Struktur dan kerangka dengan tabel konversi tingkat pencapaian skala
isi buku ajar ditetapkan dalam langkah ini. 5 berada pada rentangan tingkat pencapaian
Selanjutnya ditentukan strategi pembelajaran 75%-89%. Hal ini berarti buku ajar model

214
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

penelitian pengembangan berada pada saran yaitu mengatur garis pada rangkuman,
kualifikasi baik, sehingga buku ajar direvisi sehingga tidak berhimpitan dengan teks
seperlunya. rangkuman.
Secara kuantitatif melalui kuesioner Berdasarkan perhitungan terhadap hasil
tertutup buku ajar model penelitian penilaian oleh para mahasiswa dapat diketahui
pengembangan direvisi seperlunya. Secara bahwa persentase penilaian oleh para
kualitatif melalui kuesioner terbuka, ahli isi mahasiswa adalah 84,07%. Persentase
memberikan satu masukan atau saran. Daftar tersebut bila dikonversikan dengan tabel
pustaka perlu dicermati lagi agar sesuai dengan konversi tingkat pencapaian skala 5 berada
yang dipaparkan pada setiap bab. Berdasarkan pada rentangan tingkat pencapaian 75%-89%.
masukan yang diberikan oleh ahli isi, maka Hal ini berarti buku ajar model penelitian
dilakukan pencermatan terhadap berbagai pengembangan berada pada kualifikasi baik,
sumber kutipan dalam naskah buku ajar dan sehingga buku ajar direvisi seperlunya.
disesuaikan dengan daftar pustaka. Beberapa
kesalahan yang berkenaan dengan daftar Secara kuantitatif melalui kuesioner
pustaka direvisi. tertutup media grafis wayang kontemporer
direvisi seperlunya. Secara kualitatif melalui
Berdasarkan perhitungan nilai yang kuesioner terbuka, para mahasiswa
diberikan oleh ahli desain pembelajaran dapat memberikan komentar bahwa secara umum
diketahui bahwa persentase penilaian oleh ahli buku ajar sangat baik. Satu saran yang
desain pembelajaran adalah 86,67%. diberikan oleh mahasiswa adalah agar tampilan
Persentase tersebut bila dikonversikan dengan cover lebih menarik, khususnya warna judul
tabel konversi tingkat pencapaian skala 5 buku ajar.
berada pada rentangan tingkat pencapaian
75%-89%. Hal ini berarti buku ajar model
penelitian pengembangan berada pada Simpulan
kualifikasi baik, sehingga buku ajar perlu sedikit
revisi. Berdasarkan hasil dan pembahasan
penelitian dapat disimpulkan dua hal sebagai
Secara kuantitatif melalui kuesioner berikut.
tertutup buku ajar perlu direvisi seperlunya.
Secara kualitatif melalui kuesioner terbuka, ahli (1) Buku ajar model penelitian pengembangan
desain pembelajaran memberikan tiga masukan telah dikembangkan mengikuti Model
atau saran. Atas masukan-masukan yang ADDIE yang mencakup lima langkah,
diberikan oleh ahli desain pembelajaran yaitu: (1) analisis (analyze), (2)
dilakukan revisi terhadap buku ajar. Revisi perancangan (design), (3) pengembangan
pertama dilakukan dengan merevisi beberapa (development),(4) implementasi
Kompetensi Dasar yang menggunakan kata (implementation), dan (5) evaluasi
kerja yang tidak dapat diukur menjadi kata kerja (evaluation). Rancang bangun
yang dapat diukur. Revisi kedua dilakukan pengembangan buku ajar model penelitian
terhadap kesalahan kekosongan materi pada pengembangan telah mengikuti kelima
halaman 94 dengan menggeser ketikan ke atas. tahapan model ADDIE.
Revisi ketiga dilakukan sesuai dengan masukan (2) Hasil validasi buku ajar model penelitian
yang diberikan, yakni menambahkan spasi pada pengembangan menunjukkan bahwa (1)
subjudul 5 ‖Tahap Belajar‖. berdasarkan perhitungan terhadap hasil
penilaian oleh ahli isi dapat diketahui
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil bahwa persentase penilaian oleh ahli isi
penilaian oleh ahli media pembelajaran dapat adalah 87,27% (kualifikasi baik), sehingga
diketahui bahwa persentase penilaian oleh ahli media direvisi seperlunya, (2) berdasarkan
media pembelajaran adalah 91,43%. perhitungan nilai yang diberikan oleh ahli
Persentase tersebut bila dikonversikan dengan desain pembelajaran dapat diketahui
tabel konversi tingkat pencapaian skala 5 bahwa persentase penilaian oleh ahli
berada pada rentangan tingkat pencapaian desain pembelajaran adalah 86,67%
90%-100%. Hal ini berarti buku ajar model (kualifikasi baik), sehingga media perlu
penelitian pengembangan berada pada sedikit revisi, (3) berdasarkan perhitungan
kualifikasi sangat baik, sehingga buku ajar tidak terhadap hasil penilaian oleh ahli media
perlu direvisi. pembelajaran dapat diketahui bahwa
Secara kuantitatif melalui kuesioner persentase penilaian oleh ahli media
tertutup buku ajar tidak perlu direvisi. Secara pembelajaran adalah 91,43% (kualifikasi
kualitatif melalui kuesioner terbuka, ahli media sangat baik), sehingga buku ajar tidak
pembelajaran memberikan satu masukan atau perlu direvisi. Secara kualitatif terdapat
215
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF IV, TAHUN 2015

beberapa masukan yang diberikan oleh Borg & Gall. 1983. Educational Research: An
para ahli. Rerata hasil validasi oleh para Introduction. London: Longman Inc.
mahasiswa terhadap produk buku ajar
adalah 84,07% (kualifikasi baik), sehingga
buku ajar direvisi seperlunya. Secara Romiszowski, A.J. 1996. System approach to design
umum mahasiswa menyatakan bahwa and development. Dalam Plomp, T. & Ely,
buku ajar sangat baik dan mudah D.P. (editor in chiefs). International
dipahami. Satu masukan yang diberikan Encyclopedia of Educational Technology.
Oxford: Pergamon Press, halm. 37-43.
oleh mahasiswa adalah desain teks pada
cover dibuat lebih menarik lagi.
Daftar Pustaka
Seels, B. B. & Richey, R. C. 1994. Instructional
Anglada, D. 2007. ‖An Introduction to Instructional Technology: The Definition and
Design: Utilizing a Basic Design Model‖.
Tersedia pada Domains of the Field. Washington: AECT.
http://www.pace.edu/ctlt/newsletter (diakses
tanggal 17 Sepember 2007).
Soenarto. 2005. Metodologi Penelitian
Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas
Ardhana, I W. 2002. Konsep Penelitian Pembelajaran (Research Metodology to the
Pengembangan dalam Bidang Pendidikan Improvement of Instruction). Makalah
dan Pembelajaran. Makalah disampaikan disajikan pada Pelatihan Nasional
pada Lokakarya Nasional Angkatan II Penelitian Peningkatan Kualitas
Metodologi Penelitian Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Tindakan
Bidang Pendidikan dan Pembelajaran, Kelas (PPKP dan PTK), bagi Dosen LPTK,
Malang, 22-24 Maret. Batam, 8-11 Agustus.

216

Anda mungkin juga menyukai