RAJAPOLAH
(STUDI KASUS SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA FLY OVER)
RAJAPOLAH)
NASKAH SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Ekonomi Pembangunan
Oleh :
1 UCU SOLEHUDIN NPM.173401044
Oleh:
UCU SOLEHUDIN
NPM.173401044
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Ekonomi Pembangunan, Telah Disetujui Tim Pembimbing
Pada Tanggal seperti Tertera di Bawah Ini
Tasikmalaya,...........................2021
2 Pembimbing I Pembimbing II
i
PERNYATAAN
1. Karya tulis/skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
3 Ucu
Solehudin
NPM.173401044
ii
3.1 ABSTRACT
By:
4 Ucu Solehudin NPM.173401044
Mentors:
Apip Supriadi
5 Andi Rustandi
This study aims to determine: (a) the effect of economic growth, investment,
number of workers, and the number of business units in the manufacturing sector
partially on Original Local Government Revenue of districts/cities in West Java
Province in 2010-2019. (b) the effect of economic growth, investment, number of
workers, and number of business units in the manufacturing industry sector
together on districts/cities Original Local Government Revenue in West Java
Province in 2010- 2019. The research method used is the quantitative method.
The data used in this study are secondary data. The analysis used in this research
is panel data regression analysis and by testing the hypothesis using the t test and
f test. The results of this study indicate that: (a) partially Economic Growth,
Investment, and the Number of Workers in the manufacturing industry sector has
a positive relationship and has a significant effect, while the Number of Business
Units in the manufacturing industry sector has a negative relationship and does
not have a significant effect on districts/cities Original Local Government
Revenue in West Java Province in 2010-2019. (b) jointly Economic Growth,
Investment, Number of Workers, and Number of Business Units in the
manufacturing industry sector have a significant effect on districts/cities Original
Local Government Revenue in West Java Province in 2010-2019.
iii
6 ABSTRAK
Oleh:
Ucu Solehudin
NPM.173401044
Pembimbing:
Apip Supriadi
Andi Rustandi
iv
7 KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Naskah Skripsi ini
untuk memenuhi salah syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program
Untuk menyelesaikan naskah skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan
dan dorongan berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin
1. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan kasih sayang kepada penulis
2. Bapak Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., M.S. selaku Rektor Universitas Siliwangi
Tasikmalaya.
3. Bapak Prof. Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak. CA., CPA. Selaku
4. Bapak H. Aso Sukarso S.E., M.E. selaku Ketua Program Studi Ekonomi
v
5. Bapak Dr. Apip Supriadi, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
6. Bapak Andi Rustandi, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
Pembangunan.
banyak kesalahan dalam penulisan naskah skripsi ini. Penulis berharap naskah
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak terkait yang
membutuhkan.
8 Ucu
Solehudin
NPM.173401044
vi
9 DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN.................................................................................................i
PERNYATAAN.................................................................................................ii
ABSTRACT.......................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
viii
ix
4.2 Pembahasan...................................................................................................90
4.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Industri terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
tahun 2010-2019...................................................................................90
4.2.2 Pengaruh Investasi Industri terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2019..................91
4.2.3 Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Industri terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2019..................................................................................93
4.2.4 Pengaruh Jumlah Unit Usaha Industri terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2019..................................................................................93
4.2.5 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Jumlah Tenaga Kerja,
dan Jumlah Unit Usaha pada Sektor Industri Manufaktur Secara
Bersama-Sama Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2019.............................................95
5.1 Simpulan.......................................................................................................96
5.2 Saran..............................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
x
10 DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi Jawa Barat Tahun
2019.....................................................................................................6
xi
Tabel 2.6 Hasil Uji F...........................................................................................88
xii
11 DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 PAD Kab/Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2017 – 2019............4
xiii
12 DAFTAR LAMPIRAN
Tahun 2010-2019
xiv
17
13 BAB I
PENDAHULUAN
Usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu1. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982
tentang wajib daftar perusahaan, usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan
apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha atau individu
untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Menurut Hughes dan Kapoor usaha ialah Business is the organized effors of
individuals to produce and sell for a profit, the goods and services that satisfy society’s
needs. Maksudnya usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan individu untuk melakukan sesuatu
yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna untuk
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan
keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat menghasilkan
suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi dan benda siap pakai.
Menurut Kadjim (2011:10), kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus
menerus dengan penuh semangat ketekunan kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan
berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya. Setelah kita melihat beberapa
pengertian kerjinanan, bisa mengetahui bahwa bahan produk kerajinan yang dihasilkan itu
sangat unik. Kerajinan yang unik karena hasil dari proses pembuatan yang masih manual,
yaitu masih menggunakan tangan manusia. Selain itu, produk kerajinan tangan juga pasti
mempunyai harga tinggi, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai warga negara mampu
menciptakan sebuah kerajinan, atau paling setidaknya produk kerajinan asli Indonesia.
Dalam persaingan yang ketat seperti ini, keberhasilan perusahaan banyak ditentukan oleh
ketepatan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
individu dalam usahanya mendapatkan dan menggunakan barang ataupun jasa. Banyak
perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan peluang
bisnis yang ada dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai
pasar. Perusahaan akan berusaha menguasai pasar dengan berbagai strategi pemasaran dan
juga pelayanannya dengan tujuan akhir mendapatkan laba maksimal dengan tingkat efisiensi
kinerja secara optimal.
Pembangunan merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh
pemerintah sebagai bentuk pengambilan kebijakan. Tujuan pembangunan pada dasarnya
adalah untuk menciptakan kemajuan dibidang sosial dan ekonomi secara berkesinambungan,
tanpa mengabaikan persamaan hak dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan bagi
masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan konstruksi menjadi agenda publik yang penting
dan strategis jika melihat perkembangan yang terjadi secara cepat dalam konteks globalisasi
dan liberalisasi, kemiskinan dan kesenjangan, demokratisasi dan otonomi daerah, serta
kerusakan dan bencana alam. dalam menyelenggarakan pembangunan konstruksi merujuk
pada Peraturan Presiden Republik Indonesi Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Keberhasilan suatu proyek konstruksi akan susah dicapai apabila
tidak ada kesinambungan antara perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan karena dalam
melakukan kegiatan konstruksi semuanya saling berkaitan satu sama lain. Apabila dalam
suatu proyek konstruksi tidak ada kerja sama kelompok maka akan terjadi kegagalan proyek
konstruksi yang dapat menyebabkan rusaknya bangunan proyek konstruksi selama masa
18
pembangunan.
Pembangunan dapat diartikan sebagai upaya terencana dan terprogram yang
dilakukan secara terus menerus oleh suatu negara untuk menciptakan masyarakat yang lebih
baik dan merupakan proses dinamis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Proses
kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan
taraf hidup masyarakat. Tiap-tiap negara selalu mengejar dengan yang namanya
pembangunan dengan tujuan semua orang turut mengambil bagian. Kemajuan ekonomi
adalah suatu komponen esensial dari pembangunan itu, walaupun bukan satu-satunya.Hal ini
disebabkan pembangunan itu bukanlah semata-mata fenomena ekonomi. Melalui pengertian
yang paling mendasar, bahwa pembangunan itu haruslah mencakup masalah-masalah materi
dan finansial dalam kehidupan. Pembangunan seharusnya diselidiki sebagai suatu proses
multidimensional yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi dari semua sistem ekonomi
dan sosial (Todaro, 1987:63).
Sebagai negara berkembang Indonesia terus berupaya untuk mensejahterakan
rakyatnya, salah satunya dengan melalui pembangunan bidang ekonomi. Secara umum
tujuan negara dalam ekonomi makro adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi yang baik,
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemiskinan yang menurun serta penganguran yang
sedikit. Pemerintah dalam rangka mencapai kondisi tersebut telah mendesain kebijakan-
kebijakan baik itu dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pembangunan yang sedang giat-giatnya dilakukan oleh pemerintah Indonesia
merupakan salah satu wujud dari pengembangan agar negara kita dapat berkembang dan
dapat bersaing dengan negara lain serta 5 mewujudkan amanah UUD 1945 di alinea ke-4
yaitu: memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangasa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Pembangunan yang sedang giat dilakukan oleh pemerintah
memberikan pengaruh terhadap sumber daya yang ada disekitarnya sehingga pengaruh
tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan tersebut menunjukkan hasil pembangunan yang terus membaik disetiap
tahunnya baik secara nasional maupun daerah, kondisi perbaikan ekonomi secara nasional
misalnya membaiknya kondisi indikator-indikator ekonomi makro Indonesia, pertumbuhan
ekonomi yang terus positif dari tahun ke tahun, kemiskinan yang menurun dan penganguran
juga terus menurun. Bersaman dengan itu terdapat ketimpangan-ketimpangan dari
pembangunan ekonomi
tersebut hal ini tercermin dari pembangunan antara satu daerah dengan daerah
lainnya, diantara ketimpangan tersebut tersaji antara kawasan barat Indonesia (KBI)
(Sumatera, Jawa, Dan Bali) dengan kawasan timur Indonesia (KTI) (Kalimantan, Sulawesi,
Maluku dan Papua). Salah satu ketimpangan tersebut terdapat pada pembangunan bidang
infrastruktur terutama jalan, listrik, dan pelabuhan.
Setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju tentunya melaksanakan
pembangunan guna mencapai tujuan atau cita-citanya yaitu meningkatkan kemakmuran atau
kesejahteraan bangsanya. Menurut TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN tahun
1999-2004 menjelaskan bahwa pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan
kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,
berdasarkan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam melaksanakan
pembangunan nasional dikenal dengan adanya Trilogi Pembangunan yang memiliki 3 unsur
yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan stabilitas nasional yang sehat
dan dinamis. Dalam melaksanakan kebijaksanaan Trilogi pembangunan itu kita harus
metihat ketiga unsur Trilogi pembangunan tersebut saling mengkait dan dikembangkan
secara selaras, terpadu dan saling memperkuat.
Pembangunan ekonomi salah satunya yaitu peningkatan sarana dan prasarana bagi
masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh suatu daerah dapat
mencerminkan kemajuan perekonomian daerah tersebut. Pembangunan ekonomi adalah
proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi.
Bertambahnya penduduk suatu negara harus diimbangi dengan kemajuan teknologi
dalam produksi untuk memenuhi permintaan kebutuhan dalam negeri. Tidak seimbangnya
prasarana dan sarana perkotaan dibandingkan dengan kebutuhan perkotaan menimbulkan
19
ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam penggunaan fasilitas yang tersedia.
Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi
pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan
nasional dan daerah. Secara ekonomi makro ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur
mempengaruhi marginal productivity of private capital, sedangkan dalam konteks ekonomi
mikro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur berpengaruh terhadap pengurangan biaya
produksi (Kwik Kian Gie, 2002). Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi,
peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan
kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal,
berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.
Pembangunan infrastruktur dapat memperluas akses publik untuk memperoleh dan
menikmati berbagai fasilitas pelayanan dasar serta menjamin ketersediaan infrastruktur dan
kontinuitas sumber-sumber daya tersebut bagi kelangsungan hidup masyarakat. Pada
dasarnya infrastruktur pembangunan dapat dibedakan menjadi: (1) infrastruktur ekonomi
yaitu infrastruktur fisik baik yang digunakan dalam proses produksi maupun yang
dimanfaatkan oleh masyarakat, meliputi semua prasarana umum. (2) infrastruktur sosial
yaitu prasarana sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Infrastruktur merupakan roda
penggerak pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur juga berpengaruh penting dalam meningkatkan
nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta
peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilitas makro ekonomi, yaitu keberlanjutan
fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.
Dalam konteks ekonomi, infrastruktur merupakan modal sosial masyarakat (social
overhead capital) atau kunci bagi perkembangan ekonomi (basic determinant) yaitu barang-
barang modal esensial sebagai tempat bergantung bagi perkembangan ekonomi dan
merupakan prasyarat agar berbagai aktivitas masyarakat dapat berlangsung. Infrastruktur
merupakan katalisator diantara proses produksi, pasar dan konsumsi akhir. Keberadaan
infrastruktur memberikan gambaran tentang kemampuan berproduksi masyarakat dan
tingkat kesejahteraan masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin
dicapai apabila tidak adit ketersediaan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur merupakan
faktor penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah terus
meningkatkan anggaran infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur berguna untuk memperkuat konektivitas,
menyambungkan berbagai potensi ekonomi di seluruh Indonesia, memeratakan
pembangunan, menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, serta meningkatkan distribusi barang
dan jasa, yang hasil akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan
kemiskinan dan pengangguran, serta pengurangan ketimpangan.
Ketersediaan infrastruktur sangat menentukan tingkat keefisienan dan keefektifan
kegiatan ekonomi serta merupakan prasyarat agar berputarnya roda perekonomian berjalan
dengan baik. Salah satu yang menyebabkan ketertinggalan suatu daerah dalam membangun
ekonominya adalah rendahnya daya tarik suatu daerah dan sumber daya yang dikarenakan
terbatasnya sarana dan prasarana infrastruktur, sehingga menyebabkan tingkat aktivitas
ekonomi yang rendah.
Dampak pembangunan Infrastruktur dapat menjadi pendorong pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi sendiri juga dapat menjadi tekanan bagi
infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi yang positif akan mendorong peningkatan kebutuhan
akan berbagai infrastruktur. Perannya sebagai penggerak di sektor perekonomian akan
mampu menjadi pendorong berkembangnya sektor-sektor terkait sebagai multiplier dan pada
akhirnya akan menciptakan lapangan usaha baru dan memberikan output hasil produksi
sebagai input untuk konsumsi.
Dalam pembangunan ekonomi akan memberikan dampak pada pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi sendiri akan berpengaruh
terhadap investasi. Sedangkan peningkatan kualitas hidup akan berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat, karena dengan pembangunan infrastruktur dapat mengurangi
kemiskinan dan jumlah pengangguran suatu negara.
Infrastruktur memberikan pengaruh terhadap perekonomian melalui dua cara yaitu
20
pengaruh secara langsung dan pengaruh secara tidak langsung. pengaruh langsung dari
adanya infrastruktur terhadap perekonomian adalah meningkatnya output dengan
bertambahnya infrastruktur, sedangkan pengaruh tidak langsung adalah mampu mendorong
kenaikan aktifitas perekonomian yang akan meningkatkan modal baik bagi pihak swasta
maupun pihak pemerintah serta dapat menyerap tenaga kerja yang berakibat pada kenaikan
output. Infrastruktur yang baik juga dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya
produksi.
Keberadaan infrastruktur, telah terbukti berperan sebagai instrumen bagi
pengurangan kemiskinan, pembuka daerah terisolasi, dan mempersempit kesenjangan antar
wilayah narnun kebijakan pembangunan infrastrukstur yang lebih didasarkan pada orientasi
output berupa pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan pemerataan pendapatan justru
dapat menimbulkan kesenjangan. Sibarani (2002) yang mengatakan bahwa pengaruh
kebijakan pembangunan infrastruktur yang terpusat di Pulau Jawa menimbulkan disparitas
pendapatan perkapita dimasing-masing daerah di Indonesia.
Pentingnya infrastruktur ekonomi sehingga diharapkan mampu membawa
kesejahteraan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga kegiatan ekonomi dapat
berjalan lebih efisien. Banyaknya infrastruktur seperti adanya akses jalan, listrik, dan air
bersih di perlukan untuk mempermudah aktivitas ekonomi yang pada akhirnya akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Ketersediaan infrastruktur ekonomi seperti jalan, listrik dll di Rajapolah berpengaruh
secara langsung maupun tidak langsung terhadap produktivitas ekonomi, seperti peningkatan
jumlah output yang dihasilkan, ketersediaan kesempatan kerja, serta perkembangan sektor-
sektor ekonomi yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu
wilayah. Adanya dampak itulah yang mendorong pemerintah agar melakukan perbaikan
infrastruktur untuk meningkatkan aksesibilitas dan lalu lintas barang maupun orang dalam
rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi seluruh warga.
Upaya mempercepat pembangunan daerah dapat dilaksanakan dengan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan tingkat produktivitasnya. Efisiensi dalam kegiatan ekonomi harus
didukung oleh infrastruktur yang memadai sehingga mendorong peningkatan potensi daerah
yang berkesinambungan. Pertumbuhan potensi daerah akan mendorong proses pertukaran
sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan memungkinkan bergeraknya perekonomian
daerah sesuai dengan potensinya serta secara bersama-sama menuju proses pertumbuhan
ekonomi nasional yang semakin meningkat sesuai dengan kemampuannya yang optimal
(Hapsari, 2011).
Pembangunan di Rajapolah berjalan begitu singkat dengan adanya pembangunan
infrastuktur jalan (fly over) rajapolah. Pembangunan (fly over) ini bertujuan untuk
memperlancar arus yang tadinya macet di suatu tempat. Pembangunan (fly over) di daerah
yang memiliki kawasan padat lalu lintas memang menjadi solusi, terlebih lagi dengan
kawasan tersebut merupakan jalur kawasan jalan lintas dan para pengusaha.
Kemajuan ini tentunya akan sangat membantu kelancaran aktivitas penduduk . Jalan
layang (fly over) adalah jalan yang dibangun tidak sebidang melayang menghindari
daerah/kawasan yang selalu menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas. Pembangunan
flyover sebenarnya memberikan manfaat dalam mengurangi jumlah kemacetan di wilayah-
wilayah yang memiliki lalu lintas padat, walaupun setiap pembangunan tentunya memiliki
dampak tersendiri. Dampak merupakan suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu
aktivitas. Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi
(Soemarwoto, 1998:43). Aktivitas pembangunan akan menghasilkan dampak, baik pada
manusia ataupun lingkungan hidup.
Beberapa hal positif yang diperoleh dengan pembangunan fly over adalah dapat
memecahkan permasalahan mobilitas dan aksesibiltas guna peningkatan kinerja lalu lintas,
karena terjadi peningkatan kecepatan lalu lintas pada jalan layang karena biasanya jumlah
akses jalan layang terbatas, karena kendaraan yang jalan pada kecepatan rendah akan lebih
tinggi ketimbang berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi.
Pembangunan fly over ini merupakan salah satu bagian dari dunia proyek konstruksi
yang dalam pelaksanaannya sangat dibutuhkan keterampilan dari setiap sumber daya dan
pihak terkait untuk menghadapi segala tantangan yang ada. Tantangan yang dimaksud disini
21
tidak hanya mengenai inovasi dan teknologi yang dapat membantu mempercepat
pelaksanaan proyek tetapi juga tentang bagaimana menyelesaikan masalah-masalah yang
timbul agar dampak yang terjadi akibat masalah tersebut tidak banyak memberi efek negatif
terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.
Pertumbuhan volume lalu lintas jalan khususnya di Rajapolah terus meningkat
dengan pesat akibat dari pertumbuhan dan perkembangan kota serta laju pertumbuhan
penduduk. Rajapolah sebagai sentra kerajianan anyaman yang memiliki daya tarik tersendiri
serta kegiatan ekonomi lainnya sehingga menambah arus lalu lintas barang dari daerah-
daerah di sekitarnya. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin banyaknya
pendatang yang menetap di Rajapolah mengakibatkan semakin meningkatnya aktivitas
penduduk, sehingga pertumbuhan maupun pembangunan di Rajapolah semakin meningkat.
Kebijakan pembangunan fly over memang memiliki tujuan yang baik bagi pengguna
jalan , yaitu untuk mengatasi kemacetan dan memperlancar arus kendaraan di Rajapolah,
maka dibangunlah Fly Over Rajapolah. Dengan pembangunan fly over tersebut, biaya
ekonomi tinggi akibat padatnya arus lalu lintas itu, dapat ditekan sehingga memacu
akselerasi pertumbuhan ekonomi Rajapolah khususnya.
Keberadaan infrastruktur seperti fly over yang memadai sangat diperlukan seiring
dengan kebutuhan masyarakat yang demikian kompleksnya terhadap kebutuhan sarana
transportasi terutama di kota – kota besar seperti provinsi jawa barat yang merupakan pusat
dari kegiatan ekonomi, pendidikan, perdagangan, kesehatan, dan lain-lain.
Pembangunan fly over di Rajapolah sebenarnya memberikan manfaat dalam
mengurangi jumlah kemacetan di wilayah-wilayah yang memiliki lalu lintas padat. Namun
dibalik manfaat pembangunan fly over ternyata pembangunan fly over yang berada dekat
dengan pemukiman padat dan pusat mata pencaharian bagi sebagian penduduk sekitar ini
justru menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat khususnya pedagang di sekitar
proyek. Pembangunan di suatu wilayah yang biasanya membuka lapangan pekerjaan baru di
sekitarnya tidak terjadi di daerah ini.
perekonomian.
daerah
selanjutnya.
Rajapolah.
bulan
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
a. Pembangunan Pendidikan
b. Kesehatan
c. Ekonomi
2. Pembangunan Fisik
1. Adam Smith
2. David Ricardo
3. T.R. Malthus
4. Karlmarx
Karlmarx, pengarang das capital adalah salah satu segelintir orang yang
termasuk dalam sejarah. Dia di nobat kan sebagai nabi yang di sejajarkan
dengan kristus. Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomidalam
27
tiga hal, yaitu dalam arti luas memberikan penafsiran sejarah dari sudut
ekonomi yang dalam arti lebih sempit merinci kekuatan yang mendorong
perkembangan kapitalis dan terakhir menawarkan jalan alternatif tentang
pembangunan ekonomi terencana.
TR = P x Q
Dimana:
TR = total revenue
P = price
Q = quantity
A. Jenis-Jenis Pendapatan
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, maka
lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
7. Distribusi pendapatan
4. Biaya produksi
Jalan layang (fly over) adalah jalan yang dibangun tidak sebidang
melayang menghindari daerah/kawasan yang selalu menghadapi
permasalahan kemacetan lalu lintas, melewati persilangan kereta api untuk
meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi. Jalan layang (fly over)
merupakan perlengkapan jalan bebas hambatan untuk mengatasi hambatan
karena konflik dipersimpangan, melalui kawasan kumuh yang sulit ataupun
rawa-rawa. Jalan layang (fly over) dibangun untuk mengatasi permasalahan
lalu lintas yang padat dengan kondisi jalan yang tak mungkin diperlebar,
menghindari beberapa persimpangan sekaligus, melewati kawasan
kumuh/pasar maupun daerah yang terendam air dengan kondisi tanah yang
tidak memungkinkan untuk dibangun jalan dengan cara konvensional.
Dibangunnya jalan layang (fly over) memberikan dampak yang positif
maupun negatif. Hal ini perlu diperhatikan dalam pembangunan jalan layang.
Hal positif dari pembangunan jalan layang (fly over) adalah
menyelesaikan permasalahan mobilitas dan aksesbilitas guna peningkatan
kinerja lalu lintas, karena terjadi peningkatan kecepatan lalu lintas pada jalan
layang karena biasanya jumlah akses jalan layang terbatas, sehingga konflik
merging dan konflik diverging berkurang pada ramp masuk ataupun keluar.
Kelancaran ini mengakibatkan penurunan emisi gas buang, karena emisi gas
buang pada kendaraan dengan kecepatan rendah akan lebih tinggi
dibandingkan dengan kendaraan yang berjalan pada kecepatan yang lebih
tinggi.
Hal negatif dari pembangunan jalan layang (fly over) adalah dapat
menimbulkan kekumuhan apabila penghuni liar tidak bisa dikendalikan dan
daerah di bawah jalan layang yang digunakan sebagai tempat parkir oleh
pengguna sepeda motor pada saat hujan, sehingga mengakibatkan kemacetan
lalu lintas.
Pembangunan jalan layang tidak hanya sebagai bentuk upaya
membenahi tata ruang kota, namun pembangunan jalan layang memiliki
manfaat diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk mempermudah akses lalu lintas.
b. Untuk mengurangi kemacetan.
c. Mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
2.3 Hipotesis
Usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, prakarsa,
ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu1. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982
tentang wajib daftar perusahaan, usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan
apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha atau individu
untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
effors of individuals to produce and sell for a profit, the goods and services
that satisfy society’s needs. Maksudnya usaha atau bisnis adalah suatu
dapat menghasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat
berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.
bahan produk kerajinan yang dihasilkan itu sangat unik. Kerajinan yang unik
karena hasil dari proses pembuatan yang masih manual, yaitu masih
menggunakan tangan manusia. Selain itu, produk kerajinan tangan juga pasti
mempunyai harga tinggi, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai warga negara
asli Indonesia.
38
Dalam persaingan yang ketat seperti ini, keberhasilan perusahaan banyak ditentukan
oleh ketepatan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan mengidentifikasi kegiatan-
kegiatan individu dalam usahanya mendapatkan dan menggunakan barang ataupun jasa.
Banyak perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan
peluang bisnis yang ada dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka
menguasai pasar. Perusahaan akan berusaha menguasai pasar dengan berbagai strategi
pemasaran dan juga pelayanannya dengan tujuan akhir mendapatkan laba maksimal dengan
tingkat efisiensi kinerja secara optimal.
Pembangunan merupakan salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh pemerintah
sebagai bentuk pengambilan kebijakan. Tujuan pembangunan pada dasarnya adalah untuk
menciptakan kemajuan dibidang sosial dan ekonomi secara berkesinambungan, tanpa mengabaikan
persamaan hak dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan bagi masyarakat. Oleh karena itu,
pengembangan konstruksi menjadi agenda publik yang penting dan strategis jika melihat
perkembangan yang terjadi secara cepat dalam konteks globalisasi dan liberalisasi, kemiskinan dan
kesenjangan, demokratisasi dan otonomi daerah, serta kerusakan dan bencana alam. dalam
menyelenggarakan pembangunan konstruksi merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesi
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Keberhasilan suatu proyek konstruksi akan susah dicapai apabila tidak
dalam melakukan kegiatan konstruksi semuanya saling berkaitan satu sama lain.
Apabila dalam suatu proyek konstruksi tidak ada kerja sama kelompok maka akan
yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu negara untuk menciptakan
masyarakat yang lebih baik dan merupakan proses dinamis untuk mencapai
tujuan semua orang turut mengambil bagian. Kemajuan ekonomi adalah suatu
rajapolah dimulai pada tahun 1991. yang pertama memulai yaitu toko pa
lumayan bagus karna terdapat fasilitas yang memadai di mulai dari adanya
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun
2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut
sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang
menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
omzet merupakan jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu
masa jual. Uang yang Anda dapatkan tersebut belum dikurangi HPP dan biaya (listrik, air, gaji,
perlengkapan dsb). Dapat dikatakan omzet adalah laba kotor atau pendapatan kotor yang dihasilkan
usaha anda.
Sementara, profit adalah pendapatan bersih perusahaan atau jumlah uang yang Anda
hasilkan dari penjualan dalam periode tertentu yang sudah dikurangi dengan HPP dan biaya. Dapat
dikatakan juga sebagai laba bersih atau pendapatan bersih.
Berdirinya sentra kerajinan rajapolah dimulai dari ketertarikan masyarakat rajapolah guna meningkatkan
potensi umkm rajapolah di bidang kerajinan anyaman dengan membuka suatu sentra guna menarik minat
serta pengelan terhadap masyarakat luas seiring berjalanya waktu sentra kerajinan rajapolah yang berada di
jalan provinsi mengalami peningkatan yang sangat bagus sehingga banyak pengusaha yang ikut serta guna
menjual kerajinan anyaman dengan membuka tko di area sentra tersebut ,dengan aktifitas yang baik,
penjualannya yang bagus, membuat kerajinan anyama rajapolah menjadi terkenal dmana mana bahkan pada
tahun 1996 dilakukan pameran kerajinan anyaman rajapolah di dubai. Seiring berjalannyawaktu senntra
kerajinan meningkat di segala bidang baik omzet, profit, tenaga kerja, dll pada tahun 2000 pemerintah
membangun infrastruktur jalan dengan membangun plyover jalan dirajapolah guna memprcepat laju lalu
lintas ke arah jawa tengah dari rajapolah. Setelah di bangun plyover tersebut terdapat penurun di segala
bidang di area centra rajapolah di perkirakan penurunannya 40% -50% .
1.3.1 Batasan
a. Manfaat akademik
1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan tentang dampak infrastruktur fly over terhadap kondisi
usaha di sentra perdagangan handycraft Rajapolah.
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan dan penelitian lain.
B. Manfaat Non-Akademik