XI UPW 2
Pengertian Drama
Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan
konflik melalui dialog.
Prolog : kata pendahuluan sebagai pengantar untuk memberikan gambaran umum tentang pelaku,
konflik atau hal yang terjadi dalam drama.
Dialog : percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog merupakan hal yang penting dalam drama.
Dalam drama harus ada penjiwaan emosi dan juga dialog disampaikan dengan pengucapan kata serta
volume suara yang jelas.
Epilog : kata penutup yang mengakhiri suatu pementasan drama. Epilog berguna untuk merumuskan isi
pokok drama.
Orientasi : memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi cerita, mengajukan konflik yang akan
dikembangkan dalam bagian utama cerita.
Komplikasi : pelaku uama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, mengalami aneka
kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintang-rintangan tersebut.
Resolusi : titik batas yang memisahkan antara komplikasi dan resolusi, biasanya disebut klimaks (turning
point). Pada klimaks terjadi perubahan penting mengenai nasib pelaku utama.
Unsur Instrinsik
Penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh dalam suatu
pementasan drama. Tokoh dalam seni sastra termasuk drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi
sebagai pemegang peran watak tokoh. Proses penokohan dapat juga disebut perwatakan atau
karakterisasi.
Latar
Meliputi aspek ruang dan waktu terjadinya peristiwa serta aspek suasana.
Bahasa
Watak
Perilaku yang diperankan oleh pelaku utama. Watak protagonis adalah watak perilaku baik yang
diperankan oleh tokoh. Sedangkan watak antagonis adalah watak perilaku jahat yang diperankan oleh
tokoh. Adapula watak sebagai tokoh sederhana.
Alur
Rangkaian peristiwa yang terjalin berdasarkan hukum sebab akibat dan merupakan pola, perkaitan
peristiwa yang menggerakan jalannya cerita ke arah pertikaian dan penyelesaiannya.
Amanat
Pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui lakon dramanya, dan bagaimana jalan keluar yang
diberikan pengarang terhadap permasalahan yang dipaparkannya.
Unsur Ekstrinsik :
Tragedi : sebuah drama yang ujung kisahnya berakhir dengan kedukaan atau dukacita.
Tragikomedi : sebuah sajian drama yang menggabungkan antara tragedi dan komedi.
Sendratari : jenis drama gabungan antara seni drama dan seni tari.
Tablo : drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya
melakukan gerakan-gerakan.
Teknik Pementasan Drama
Aspek Vokal : vokal sangatlah penting karena dengan vocal ini para penonton tau maksud dari cerita
yang dipentaskan.
Mimik : supaya cerita dalam drama dapat dihayati maka penting sekali untuk menampilkan ekspresi
yang sesuai dengan cerita tokoh dalam drama tersebut.
Gestur : gestur atau gerak tubuh juga penting dalam pementasan drama, agar peran yang dimainkan
oleh tokoh lebih hidup lagi perlu adanya gerak tubuh seorang tokoh agar peran yang dimainkan
tersampaikan pada para penonton.
Blocking : blocking yaitu tidak membelakangi penonton, jadi dalam sebuah pementasan para tokoh
dilarang untuk blocking, karena nantinya cerita yang disampaikan tidak akan sampai pada para
penonton karena blocking tersebut. Dan dalam pementasan perlu juga untuk menguasai panggung
supaya para tokoh tidak hanya diam di satu titik itu saja.
Tata suara : keras maupun lembutnya vokal, kejelasan ucapan serta variasi dan intonasi.
Ekspresi : pemeran harus mampu berekspresi sesuai dengan naskah drama yang ditandai dengan mimik
yang tepat.
Tata letak : para pemeran dapat memperhatikan posisinya sebagai pemeran dan tidak boleh
membelakangi penonton, dan harus sudah menguasi tata letak panggungnya.
Moving/gerakan : dalam melakukan drama, gerakan - gerakan dari pemeran diperlukan agar dapat
mendukung ekspresi serta watak dari tokoh tersebut.