Anda di halaman 1dari 15

Aplikasi Kompas.

com

SWIPE UP UNTUK MEMBACA ARTIKEL

Baca artikel lebih nyaman dan mudah melalui aplikasi Kompas.com

DAPATKAN

LANGGANAN KOMPAS.ID

JELAJAHI

Telegram

Home Edu

Logo Parapuan

Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Growth

Growth Center

Powered by Kompas Gramedia

Bergabung sejak : 4 Maret 2021

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi
pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center
hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui
solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari
menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang
diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk
memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan
(idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke
info@growthcenter.id.

Kekuatan Pola Pikir, Fixed Mindset vs Growth Mindset

Senin, 15 Februari 2021 | 07:00 WIB

Telegram

Komentar

Ilustrasi

Lihat Foto

Penulis: Growth Center | Editor: Amir Sodikin

Andrea Lusi Anari*

TAHUKAH kamu, kekuatan pola pikir dapat mengubah aspek psikologis, dan akhirnya mengubah
hidup seseorang?
Hal tersebut diungkapkan Dr Carol S Dweck, profesor di bidang psikologi dari Stanford University. Ia
menyatakan bahwa kesuksesan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan bakat, tetapi juga
oleh pola pikir kita.

Pola pikir atau mindset, menurut Dweck, adalah persepsi diri atau self-theory yang diyakini
seseorang tentang dirinya sendiri.

Baca juga: Growth Mindset, Mengelola Tantangan Saat New Normal

Dalam bukunya yang berjudul Mindset: Changing the Way You Think to Fulfil Your Potential, Dweck
menyatakan bahwa ada dua jenis mindset, yaitu: fixed mindset dan growth mindset. Lalu,
bagaimana kedua jenis pola pikir tersebut memengaruhi cara seseorang menjalani hidup?

Fixed mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kualitas dasar diri, seperti intelegensi atau
bakat, bersifat menetap.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Daftarkan email

Seseorang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan untuk melakukan sesuatu dipengaruhi
oleh faktor genetis atau bawaan. Mereka meyakini bahwa keterampilan dan keahlian bersifat terberi
(given). Mereka juga menghargai hasil akhir yang bagus.

Sementara growth mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dasar dapat
dikembangkan melalui kerja keras dan dedikasi, intelegensi, dan bakat hanya merupakan modal awal
saja.

Seseorang dengan pola pikir ini meyakini bahwa keterampilan dan keahlian merupakan sesuatu yang
bisa dibangun dan dikembangkan. Mereka sangat menghargai perbaikan proses.

Alhasil, akan ada perbedaan reaksi antara orang dengan fixed mindset dan growth mindset ketika
menghadapi tantangan dan kegagalan dalam situasi tertentu.

Namun, fixed mindset dan growth mindset bukanlah suatu kondisi yang bersifat dikotomi, dan tidak
dapat digeneralisasikan untuk semua situasi.
Baca juga: Penggunaan “Digital Payment” Diprediksi Semakin Meningkat di 2021

Mindset tidak bersifat genetik dan tidak bersifat permanen. Pada dasarnya, setiap orang memiliki
percampuran dari kedua mindset ini. Dan seseorang dapat berubah secara ekstrem dari satu
mindset ke mindset yang lainnya karena dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi di dalam hidupnya.

Seperti apa gambaran orang yang memiliki fixed mindset?

“Pintar!”

Pujian yang sering kita dengar saat seorang anak mendapatkan nilai sekolah yang bagus. Niat baik
memberikan penghargaan belum tentu memberikan dampak positif bagi perkembangan pola pikir
seseorang.

Apalagi bila pujian terus menerus diberikan untuk menghargai hasil akhir, dan bukan proses belajar
atau kerja keras si anak.

Seseorang dengan fixed mindset menjadikan hasil akhir yang bagus sebagai ukuran keberhasilan
yang menggambarkan identitas dirinya.

Mereka memiliki keyakinan bahwa keterampilan dan keahlian bersifat bawaan serta bersifat
menetap atau tidak bisa diubah.

Oleh sebab itu, orang dengan fixed mindset tidak suka mengalami kegagalan. Kegagalan dalam
mencapai hasil yang bagus dianggap sebagai konfirmasi atas kapabilitasnya. Kesalahan dan
kegagalan, menurut mereka, menunjukkan ketidakmampuan mereka.

Hal tersebut menyebabkan orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan yang
menurut mereka memberi peluang terjadinya kegagalan.

Oleh sebab itu, mereka lebih suka bermain di area zona nyaman – area yang mereka kuasai –
sehingga dapat memberikan probabilitas keberhasilan yang lebih besar.

Mereka juga memandang upaya pengembangan diri adalah hal yang sia-sia, dan cenderung
menganggap kritik atau masukan sebagai sebuah cara untuk menyerang pribadi mereka.
Seperti anak yang dipuji “pintar” saat nilai akademisnya bagus, lama-kelamaan akan membangun
persepsi diri bahwa nilai bagus tersebut bisa diperoleh karena kecerdasannya semata.

Bila pada suatu ketika ia memperoleh nilai buruk , persepsi dirinya bisa berubah. Ia akan merasa
tidak pintar atau tidak cerdas.

Dalam upaya agar tetap dianggap pintar, oleh dirinya dan lingkungannya, ia sangat mungkin untuk
melakukan kecurangan seperti tidak melaporkan nilai buruk ke orangtua, berupaya menyontek, atau
menyalahkan guru yang tidak jelas dalam menyampaikan materi.

Dalam dunia kerja dan organisasi, karyawan dengan fixed mindset akan menganggap status sebagai
hal yang sangat penting.

Mereka akan berupaya keras untuk tampak pintar. Mereka cenderung akan menutupi kegagalan
mereka dan menghindari diskusi tentang kesalahan yang mereka lakukan.

Mereka menghindari tantangan, bersikap defensif, dan mudah menyerah saat menghadapi
kesulitan.

Pada saat mereka menghadapi kegagalan, biasanya mereka akan menyalahkan orang lain,
memanipulasi prestasi, atau cenderung bertindak curang.

Mereka tidak mampu mengatasi kegagalan dengan baik karena kegagalan membuat mereka
mempertanyakan kapabilitas diri mereka sendiri.

Karyawan yang memiliki fixed mindset dengan kinerja semenjana (biasa-biasa saja), menerima
umpan balik dari atasan atau peers sebagai penegasan atas ketidakmampuan mereka.

Sementara bagi karyawan berkinerja tinggi, umpan balik akan diabaikan karena mereka merasa
secara alamiah sudah lebih baik daripada karyawan lainnya.

Oleh sebab itu, pada umumnya karyawan dengan fixed mindset dapat berprestasi pada awalnya,
namun selanjutnya tidak ada perbaikan signifikan atau bahkan gagal mencapai pengembangan
potensi dirinya secara optimal.
Seperti apa gambaran orang yang memiliki growth mindset?

Seseorang dengan growth mindset percaya bahwa kemampuan mereka dapat dikembangkan
melalui dedikasi, kerja keras, dan umpan balik dari orang lain.

Mereka juga lebih menghargai perbaikan proses daripada semata-mata hasil akhir yang baik. Pola
pikir ini membuat seseorang yang memiliki growth mindset lebih terbuka dengan tantangan.

Mereka tidak melihat tantangan sebagai sesuatu yang mengancam, tetapi mereka justru melihat
tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang.

Oleh sebab itu mereka lebih berani mencoba hal-hal baru di luar zona nyaman mereka. Tentu saja
setiap tantangan mengandung risiko untuk gagal, namun orang dengan growth mindset tidak takut
mengalami kegagalan atau membuat kesalahan karena mereka merasa mendapatkan kesempatan
belajar dari kesalahan dan kegagalan tersebut.

Dari pembelajaran tersebut mereka tidak segan untuk berupaya keras, mencari strategi yang tepat,
mencari umpan balik dari orang lain, serta belajar dari keberhasilan orang lain untuk memperbaiki
dan meningkatkan kapabilitas mereka.

Anak yang terbiasa dihargai upaya belajarnya – bukan hanya hasil akhirnya – akan lebih mampu
menikmati proses pembelajaran.

Baginya, nilai akhir bukan yang utama. Terpenting, kesenangan saat ia dapat menyelesaikan masalah
atau menemukan pembelajaran baru.

Jika mendapatkan nilai buruk, perhatian utamanya bukan pada nilai akhirnya, tetapi justru pada rasa
ingin tahu bagaimana caranya dapat menjawab soal-soal tersebut dengan tepat.

Oleh sebab itu ia tak akan segan untuk mencari umpan balik dari gurunya atau belajar dari teman
lainnya yang lebih tahu.

Sebagai karyawan, orang yang memiliki growth mindset lebih terbuka terhadap tantangan, bekerja
lebih keras dan lebih efektif sehingga lebih mampu menjadi manusia pembelajar dan memberikan
kontribusi yang lebih baik untuk organisasi dibandingkan dengan karyawan yang memiliki fixed
mindset.
Dampak pola pikir pemimpin bagi organisasi

Di dalam membangun budaya organisasi, faktor pemimpin menjadi kunci keberhasilan. Pemimpinlah
yang akan memberikan nafas dan warna di dalam organisasinya.

Oleh sebab itu, pola pikir pemimpin memberikan kontribusi signifikan di dalam menciptakan budaya
organisasi.

Apa yang akan terjadi jika organisasi memiliki pemimpin dengan fixed mindset? Pada umumnya
seseorang dipromosikan menjadi pimpinan atau menduduki posisi struktural karena kemampuan
dan prestasi yang berhasil dicapainya.

Pemimpin dengan fixed mindset meyakini bahwa mereka berhasil dipromosikan karena kemampuan
dan bakat bawaan yang melekat pada diri mereka, sehingga pada saat menjadi pemimpin mereka
kurang toleran terhadap kegagalan atau kesalahan yang dibuat oleh anggota timnya.

Mereka akan beranggapan bahwa kegagalan atau kesalahan tersebut merupakan akibat dari
ketidakmampuan anggota timnya, baik dari aspek intelegensi maupun kompetensi.

Karena mereka percaya bahwa kemampuan dan bakat bersifat bawaan dan sulit diubah, maka
pemimpin dengan fixed mindset cenderung jarang memberikan umpan balik yang membangun dan
seringkali gagal merekognisi perbaikan kinerja anggota timnya.

Pemimpin dengan fixed mindset akan menciptakan budaya organisasi yang juga fixed mindset.

Di dalam budaya organisasi yang fixed mindset, kepintaran dan bakat dihargai lebih tinggi
dibandingkan perilaku lainnya.

Dalam budaya organisasi yang seperti ini, karyawan dari semua lapisan akan berlomba-lomba untuk
tampak pintar dan berbakat agar dihargai.

Akibatnya, mereka akan cenderung menutupi kesalahan dan kegagalan, atau menyalahkan pihak lain
atas kesalahan dan kegagalan yang terjadi.

Hal ini justru menghilangkan kesempatan belajar dari kesalahan dan kegagalan yang dapat
mendorong pertumbuhan dan inovasi.
Pola pikir tersebut tentunya berbeda dengan pola pikir pemimpin dengan growth mindset.
Pemimpin dengan growth mindset percaya bahwa kemampuan dapat dikembangkan, intelegensi
dan bakat hanya merupakan modal awal.

Oleh sebab itu pemimpin dengan growth mindset sangat mendukung pertumbuhan anggota timnya.
Mereka mampu mengidentifikasi dan menghargai perbaikan kinerja dan perkembangan anggota
timnya.

Mereka pun tak segan untuk meluangkan waktu memberikan pendampingan dan coaching bagi
anggota timnya. Mereka percaya bahwa kinerja anggota timnya akan meningkat jika mereka
mendapatkan umpan balik yang konstruktif, penugasan-penugasan yang mendorong pengembangan
diri, atau program pengembangan lainnya.

Pemimpin dengan growth mindset akan mendorong tumbuhnya pola pikir growth mindset di
lingkungannya.

Budaya organisasi yang growth mindset dapat meningkatkan motivasi karyawan, tingkat retensi dan
loyalitas, serta mendorong kolaborasi, inovasi dan solusi kreatif di dalam organisasi.

Banyak riset menunjukkan bahwa menumbuhkan growth mindset di dalam organisasi menjadi faktor
kunci untuk menumbuhkan budaya kerja yang kolaboratif dan inovatif, serta untuk membangun
lingkungan kerja yang berkomitmen, saling percaya dan engaging.

Apakah kalian sudah memiliki growth mindset? Silakan klik di sini untuk mengetahuinya.

Andrea Lusi Anari,

Co-founder & COO Growth Center

Growth Center, HR Business Accelerator – membantu individu menemukan dan mengembangkan


potensi diri, agar menjadi versi terbaik diri mereka.

Powered by Kompas Gramedia


Logo Parapuan

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan.

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Kompas.com Play

LIHAT SEMUA

Kamu suka nonton Youtube? Yuk ikut survei ini!

Kelas Online Santai: Abdur Rahim & Ridwan Remin

Dapatkan Ipad Air 3, Samsung M31, dan E-voucher

Teka-Teki Santuy Edisi Kata Baku dan Tidak Baku

TTS – Teka Teki Santuy Edisi Istilah Kata

Teka Teki Santuy Edisi Alat Transportasi

TAG:

Growth Mindset

Fixed Mindset

MENARIK UNTUK ANDA

Mgid
Mgid

Bagaimana Cara Mengembalikan Penglihatan 100% tanpa Operasi?

Oqular

Lihat! Ternyata Inilah Musuh Terbesar Diabetes!

GlucoActive

Ternyata, Inilah Pembersih Pembuluh Darah Terampuh di Indonesia!

Cardiovax

Wanita 55 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

Cellarin

ARTIKEL TERKAIT

Ingin hidup 100 tahun? Bersihkan pembuluh darah! Inilah caranya

PR

Perayaan Rolex yang menggugah. Diskon 90% untuk semua jam tangan replika

PR

Cara menyembuhkan wasir tua dalam 1 malam

PR

Kutil lepas & parasit akan keluar dari tubuh jika kamu campur ini

PR

Recommended by

REKOMENDASIpowered by

Raih Nilai Sempurna di UTBK 2021, Ini Cerita Hanan dan Irfan

Ilmuwan Temukan Lagi Data Hilang Misterius Terkait Asal Virus Corona

15 SMK Terbaik di Jawa Tengah Berdasar Nilai UTBK 2020

Kisah Menarik Anak Tukang Las Diterima Kuliah di UGM

8 Induk Hewan yang Bersifat Pekerja Keras


Psikolog: Cara Menilai Kesiapan Anak Berkebutuhan Khusus Bersekolah

Yuk Tengok Program Adiwiyata SMAN 1 Godean DIY di Tengah Pandemi

Dirjen Vokasi Dorong Politeknik eLBajo Commodus Kembangkan SMK-D2 “Fast Track”

TERPOPULER

1Pakar UNS: Awas, Ini Bahaya Virus Covid Varian Delta

Dibaca 41.048 kali

2Pertamina Buka 5 Lowongan Kerja bagi Lulusan D4-S1

Dibaca 37.483 kali

3Bantuan Subsidi Upah Guru Honorer Cair hingga 30 Juni 2021, Cek di Sini

Dibaca 33.722 kali

45 Kota dengan Biaya Hidup Rendah bagi Mahasiswa di Indonesia

Dibaca 33.517 kali

5Apotek K-24 Buka 7 Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK-S1

Dibaca 29.951 kali

TERPOPULER LAINNYA

TOPIK TERPOPULER

EURO 2020

Wabah Virus Corona

Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta dan Kontroversinya

Dukung Vaksinasi dengan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

KOMENTAR

Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom


komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.

Syarat & Ketentuan

Tulis komentar anda...

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung
jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Kirim

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

KOMENTAR
TERKINI

Yuk Tengok Program Adiwiyata SMAN 1 Godean DIY di Tengah Pandemi

EDU – 40 menit lalu

3 Langkah Menyiapkan Anak PAUD Masuk Sekolah Dasar

EDU – 2 jam lalu

Dirjen Vokasi Dorong Politeknik eLBajo Commodus Kembangkan SMK-D2 “Fast Track”

EDUKASI – 3 jam lalu

Psikolog: Cara Menilai Kesiapan Anak Berkebutuhan Khusus Bersekolah

EDUKASI – 3 jam lalu

Raih Nilai Sempurna di UTBK 2021, Ini Cerita Hanan dan Irfan

EDU – 5 jam lalu

15 SMK Terbaik di Jawa Tengah Berdasar Nilai UTBK 2020

EDU – 6 jam lalu

Kisah Menarik Anak Tukang Las Diterima Kuliah di UGM

EDU – 6 jam lalu

Aneka Gas Industri Buka 5 Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK-S1

EDU – 7 jam lalu

Ikut UM Undip? Kamu Bisa Gagal Jika Lakukan Hal Ini

EDU – 7 jam lalu

Mahasiswa Ingin Produktif, Yuk Coba Teknik Kaizen

EDUKASI – 7 jam lalu

Kemendikbud Ristek: PTM Terbatas Opsi Terbaik

EDU – 8 jam lalu

Seperti Ini 8 Prosedur Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

EDUKASI – 8 jam lalu

Ikut PPDB SMA DIY 2021? Hari Ini Terakhir Aktivasi Akun

EDU – 8 jam lalu

Pakar UGM: Jangan Asal Konsumsi Obat Covid-19

EDU – 9 jam lalu

Panduan Belajar dari Rumah di TV Edukasi SD Kelas 1-6, Kamis 24 Juni 2021

EDUKASI – 9 jam lalu


1

Next

ARTIKEL YANG MUNGKIN ANDA LEWATKAN

Growth Mindset, Mengelola Tantangan Saat New Normal

Kemendikbud: SKB 3 Menteri Tak Berlaku di Madrasah dan Pesantren

BUMA Buka Lowongan bagi Lulusan S1 dan S2

Prof Nizam: Mahasiswa Harus Jadi Pembelajar Sejati

H-3 Pendaftaran SNMPTN 2021, Ini yang Boleh Mendaftar

Mendikbud Jadi Guru Bahasa Inggris Dadakan di Sorong

[POPULER EDUKASI] Nadiem Makarim: Ada 4 Penentu Siswa Bisa Naik Kelas | Kuota Gratis
Kemendikbud Berlanjut dengan Kuota Berbeda | Syarat Kelulusan Pengganti UN 2021

Kemendikbud: Sekolah Tingkatkan Takwa Tanpa Paksa Seragam Keagamaan

Ada yang Tolak SKB 3 Menteri, Kemendikbud: Kami Hormati

Mendikbud Nadiem: Besar Dana BOS Reguler Antardaerah Tak Sama di 2021

Kisah Pilu Britney Spears Dijadikan ‘Mesin Uang’ oleh Orang Tua Sendiri

Suka Kelewat Iseng, 5 Shio yang Suka Banget Bikin Emosional Orang Disekitarnya

Kunjungi kanal-kanal Sonora.id

Kanal motivasi

Motivasi

Kanal fengshui

Fengshui

Kanal tips bisnis

Tips Bisnis

Kanal kesehatan

Kesehatan
JELAJAHI

KOMPAS.COM

BOLA

TEKNO

OTOMOTIF

INTERNASIONAL

NEWS

NASIONAL

MEGAPOLITAN

ENTERTAINMENT

MONEY

SAINS

REGIONAL

TREN

HYPE

FOOD

HEALTH

PARAPUAN

GLOBAL

HOMEY

PROPERTI

LIFESTYLE

TRAVEL

EDUKASI

IMAGES

VIK

OHAYO JEPANG

KOLOM

JEO

KOMPAS VIDEO
SKOLA

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERKINI

TOPIK PILIHAN

ARTIKEL HEADLINE

BACK TO TOP

Penghargaan dan sertifikat:

About

Policy

Contact Us

Career

Pedoman Media Siber

©2021 PT. Kompas Cyber Media

Anda mungkin juga menyukai