PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS AKTIF

RS.ISLAM METRO

JL.AH NASUTION YOSODADI

METRO TIMUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/SPO/ 1/2

Ditetapkan,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.AMELIUS RAMLI
Penyimpanan berkas rekam medis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
Instalasi rekam medis yaitu menerima, mengatur, menyimpan, dan memelihara
Pengertian
berkas rekam medis pasien di tempat penyimpanan.
Sebagai acuan untuk menerapkan langkah – langkah dalam penyimpanan rekam
Tujuan medis pasien.

1. Permenkes 269 tahun 2008 tentang rekam medis

2. Berkas rekam medis harus disimpan dengan tepat sesuai nomornya dan
Kebijakan
rapi sehingga mudah dan cepat untuk mengambil kembali
System penyimpanan berkas rekam medis menganut system sentralisasi dimana
berkas rekam medis rawat inap&rawat jalan tegabung menjadi satu berkas.
Prosedur
1. Rawat Inap : menggunakan system nomor langsung ( straight numerical
filling system)
1.1. Petugas penyimpanan RM menerima berkas RM dari petugas
assembling dengan ekspedisi
1.2. Entry data berkas RM
1.3. Mengelompokkan, mengatur & menyusun berkas RM sesuai dengan
nomor penyimpanan
1.4. Menyimpan satu persatu ke rak penyimpanan sesuai dengan nomor
berkas
1.5. Merapikan kembali penyimpanan berkas RM
1.6. RM disimpan, sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dari tanggal terakhir
pasien dirawat
2. Rawat Jalan : menggunakan system nomor langsung (straight numerical
filling system)
2.1. Petugas penyimpanan RM menerima berkas RM dari semua Poli disertai
dengan ekspedisi penyetoran berkas RM
2.2. Meneruskan ke petugas koding
2.3. Mengambil kembali berkas RM dari koding & entry data
2.4. Menyimpan satu persatu berkas RM ke tempat (rak) sesuai dengan
 PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS AKTIF
RS.ISLAM METRO

JL.AH NASUTION YOSODADI

METRO TIMUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/SPO/ 2/2

nomornya
2.5. Merapikan kembali penyimpanan berkas RM
2.6. RM disimpan sekuran-kurangnya 5(lima) tahun dari tanggal terakhir
berkunjung
1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
Unit Terkait 3. Bagian Umum
4. Instalsi gawat darurat
5. Laboratorium