Anda di halaman 1dari 12

NAMA : INDAH SEKARSARI

NIM : 1931B0009
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN : TETY RIPURSARI, SST., S.KEB.,M.KES

RESUME I
PELAKSANAKAN DEMOKRASI DI INDONESIA

PELAKSANAAN DEMOKRASI PADA MASA ORDE LAMA


 Masa Demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan
sebagai Kepala Negara bukan sebagai Kepala Eksekutif. Masa demokrasi ini peranan
parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai partai politik.
Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
1. Dominannya partai politik
2. Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
3. Tidak mempunyai konstituante bersidang untuk menggantu UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
1. Bubarkan konstituante
2. Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
 Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara
semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom
dengan ciri :
1. Dominasi Presiden
2. Terbatasnya peran partai politik
3. Berkembangnya pengaruh PKI
Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain :
1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan
2. Peranan parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden
membentuk DPRGR
3. Jaminan HAM lemah
4. Terjadi sentralisasi kekuasaan
5. Terbatasnya peranan pers
6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI
PELAKSANAAN DEMOKRASI PADA MASA ORDE BARU
Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret
1966, orde baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala
bidang melalui Pelita I,II,III,IV,V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan
Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab :
1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
2. Rekrutmen politik yang tertutup
3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
4. Pengakuan HAM yang terbatas
5. Tumbuhnya KKN yang merajalela
Sebab jatuhnya Orde Baru :
1. Hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi)
2. Terjadinya krisis politik
3. TNI juga tidak besedia menjadi alat kekuasaan orde baru
4. Gelombang demontrasi yang menghebt menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi
Presiden
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang
Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pd tanggal 21 Mei 1998
PELAKSANAAN DEMOKRASI PADA MASA ORDE REFORMASI 1998 –
SEKARANG
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi
dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan
pelaksanaannya dan perbaikan peraturan peraturan yang tidak demokratis dengan
meningkatkan peran lembaga lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan
dan tata hubungan yang jelas antara lembaga lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai denga terbentuknya DPR – MPR hasil Pemilu
1999 yang telah memilih Presiden dan Wakil Presiden serta terbentuknya lembaga
lembaga tinggi yang lain.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain :
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 Tentang pokok pokok reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 Tentang pencabutan tap MPR tentang referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan Presiden dan
Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II,III,IV

Terima kasih
RESUME II
DINAMIKA DAN SISTEM DEMOKRASI INDONESIA

DEMOKRASI
 Secara etimologis dari bahasa Yunani
1. Demos : rakyat
2. Kratos : kekuatan
 Secara harfiah : kekuatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan
 Menurut Abraham Lincoln Demokrasi adalah : dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat
PRINSIP DEMOKRASI
1. Keterlibatan WN dalam pembentukan keputusan politik
2. Tingkat persamaan WN
3. Kebebasan yang diakui dan dipakai oleh WN
4. Suatu sistem perwakilan
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas
6. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
7. Pemilu yang bebas, jujur dan adil (agar mendapat wakil rakyat yang sesuai aspirasi
rakyat )
8. Jaminan HAM
9. Persamaan kedudukan didepan hukum
10. Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan
11. Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
12. Kebebasan pers
MACAM DEMOKRASI
A. Jenis jenis Demokrasi berdasarkan cara penyaluran aspirasi rakyat
1. Demokrasi Langsung
2. Demorasi Tidak Langsung
B. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi
1. Demokrasi liberal merupakan kebebasan individu yang lebih ditekankan dan
mengabaikan kepentingan umum
2. Demokrasi rakyat merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme
dan komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara
3. Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan
pada nilai nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat
dengan memprioritaskan kepentingan seluruh musyawarah atau warga negara.
Demokrasi pancasila fokus pada kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat.
Sampai saat ini Indonesia manganut demokrasi pancasila yang bersumber pada
falsafah pancasila
MAKNA DEMOKRASI
 Berdasarkan Prinsip Ideologi
1. Demokrasi Liberal  yaitu demokrasi yang didasarkan atas hakk individu suatu
warga negara, artinya individu memiliki dominasi dalam demokrasi ini. Pemerintahan
tidak banyak ikut campur dalam kehidupan bermasyarakat, yang artinya kekuasaan
pemerintah terbatas. Demokrasi liberal disebut juga demokrasi konstitusi yang
kekuasaannya hanya dibatasi oleh konstitusi.
2. Demokrasi Komunis  yaitu demokrasi yang didasarkan atas hak pemerintah dalam
suatu negara, artinya pemerintahan memiliki dominasi dalam demokrasi ini.
Demokrasi komunis dapat dikatakan kebalikan dari demokrasi liberal. Kekuasaan
tertinggi dipegang oleh penguasa tertinggi, kekuasaan pemerintah tidak terbatas.
Kekuasaan pemerintahan tidak dibatasi dan bersifat totaliter, sehingga hak individu
tidak berpengaruh terhadap kehendak pemerintahan.
3. Demokrasi Pancasila  demorasi inilah yang dianut Indonesia, yaitu demokrasi
berdasar kepada pancasila. Demokrasi Pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia digali dari tata nilai sosial budaya sendiri. Dari dulu Indonesia menerapkan
musyawarah mufakat dan gotong royong. Demokrasi pancasila : demokrasi yang
berdasarkan pancasila yaitu demokrasi yang didasari, dilandasi, dijiwai, disemangati
oleh nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila.
 Indkator Demokrasi Pancasila
a. Akuntabilitas
b. Rotasi kekuasaan
c. Rekrutmen politik yang terbuka
d. Pemilu
e. Pemenuhan hak dasar
 10 Pilar Demokrasi Pancasila
1. Demokrasi yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokrasi yang Menjunjung HAM
3. Demokrasi yang mengutamakan Kedaulatan Rakyat
4. Demokrasi yang didukung kecerdasan
5. Demokrasi yang menetapkan pembagian kekuasaan
6. Demokrasi yang menerapkan konsep Negara hukum
7. Demokrasi yang menjamin otonomi daerah
8. Demokrasi yang berkeadilan sosial
9. Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
10. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
SEJARAH DEMOKRASI INDONESIA
1. Demokrasi pada periode 1945 – 1949
Konstitusi : UUD 1945
Demokrasi Pancasila
Pada masa revolusi kemerdekaan, elemenn demokrasi belum sepenuhnya terwujud,
situasi kondisi tidak memungkinkan , masih mengurus , mempertahankan
kemerdekaan.
Kelebihan :
a. Hak politik menyeluruh, tanpa diskriminasi ras agama suku
b. Presiden secara konstitusional memiliki kemungkinan menjadi diktator , tapi
dibatasi KNIP
c. Maklumat wapres, terbentuknya sejumlah parpol
2. Demokrasi pada periode 1949 – 1959 (Demokrasi Liberal)
Konstitusi :
a. UUD 1945  KONSTITUSI RIS 27 DESEMBER 1949 – 17 AGUSTUS 1950
Kesatuan  Serikat
b. Konstitusi RIS  UUDS 1950 17 AGUSTUS 1950 – 5 JULI 1959
Serikat  Kesatuan
3. Demokrasi pada periode 1959 – 1965
Konstitusi : UUD 1945
Demokrasi Terpimpin
Badan konstituate membawa Indonesia ke persoalan yang pelik. Karena landasan
konstitusional tidak punya kekuatan hukum tetap, hanya sementara. Maka Ir Soekarno
mengeluarkan dekrit presiden
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1) Tidak berlaku kembali UUDS 1950
2) Berlakunya kembali UUD 1945
3) Dibubarkannya konstituate
4) Pembentukan MPRS & DPAS
4. Demokrasi pada periode 1965 - 1998
Konstitusi : UUD 1945
Demokrasi pancasila
Orde baru berupaya meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang
telah terjadi pada masa demokrasi terpimpin. Pada masa ini berhasil meningkatkan
pembangunan ekonomi yaitu menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada
beras, akan tetapi keberhasilan ini tidak diikuti kemampuan memberantas KKN.
Akhirnya keadaan ekonomi dan pemerintahan terpuruk dan memicu kekecewaan
rakyat.
5. Demokrasi pada periode 1998 – sekarang
Konstitusi : UUD 1945
Demokrasi Pancasila
Masa reformasi : tuntutan reformasi adalah amandemen UUD 1945, penghapusan dwi
fungsi ABRI , pemilihan untuk kepala daerah, pemilu legislatif dan presiden
CIRI – CIRI DEMOKRASI PANCASILA
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat
2. Selalu berdasarkan kekluargaan dan gotong royong
3. Cara pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mencapai mufakat
4. Diakui keselarasan antara hak dan kewajiban
5. Menghargai HAM
6. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dnyatakan dan disalurkan
melalui wakil wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demontrasi dan
pemogokan karena merugikan semua pihak
7. Tidak menganut sistem monopartai
8. Pemilu dilaksanakan secara luber
9. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas
10. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum
MEMBANGUN KEHIDUPAN DEMOKRATIS SESUAI UUD NRI 1945
1. Pentingnya kehidupan demokratis
a. Persatuan kedudukan dimuka hukum
b. Berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
c. Distribusi pendapatan secara asli
d. Kebebasan yang bertanggung jawab
2. Perilaku budaya demokrasi
a. Dilingkungan keluarga
 Membiasakan bekerja sama membersihkan rumah
 Saling menghormati pendapat anggota keluarga dalam musyawarah
keluarga
b. Dilingkungan sekolah
 Mendengarkan penjelasan guru dan pendapat teman dikelas
 Mematuhi tata tertib sekolah
 Ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah
c. Dilingkungan masyarakat
 Ikut serta dalam kegiatan karang taruna
 Memberikan masukan dalam proses pembuatan kebijakan desa
 Melaksanakan keputusan musyawarah tingkat RT
d. Dilingkungn negara
 Ikut dalam kegiatan organisasi politik
 Mematuhi hukum yang berlaku
 Ikut dalam pelaksanaan pemilu
3. Nilai demokrasi sesuai UUD NRI 1945
a. Kebebasan menyatakan pendapat
b. Kebebasan berkelompok
c. Kebebasan berpartispasi
d. Kesetaraan warga negara
e. Kesetaraan gender
f. Kedaulatan rakyat
g. Rasa percaya
h. Kerjasama

Terima kasih
RESUME III
HAKIKAT DAN PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

PEMILU (Pemilihan Umum)


Merupakan sarana DEMOKRASI. Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani ,
demos (rakyat) dan kraetin atau kratos (pemerintahan0 yang berarti pemerintahan rakyat,
yaitu suatu sistem pemerintahan berdasarkan kedaulatan rakyat. Sebagaimana dikatakan oleh
Abraham Lincoln, bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk
rakyat. Ideal type demokrasi ialah semua rakyat mengatur pemerintahan dan sekaligus juga
diperintah. Sebagai konsekuensinya :
1. Keharusan ada wakil rakyat dan
2. Keharusan adanya pemilihan umum yang langsung, rahasia, jujur dan adil untuk
memilih wakil wakil rakyat dan pimpinan nasional
KLASIFIKASI DEMOKRASI
NO KLASIFIKASI BENTUK PENJELASAN
.
1 Titik Berat Perhatian Demokrasi Formasi Menjunjung tinggi
persamaan politik
tanpa mengurangi
kesenjangan
ekonomi (negara
liberal)
Demokrasi Material Persamaan politik
kurang diperhatikan
dan menghilangkan
perbedaan ekonomi
(negara komunis)
Demokrasi Gabungan Mengambil kebaikan
dan membuang
keburukan dari
kedua bentuk diatas
(negara non blok)
2 Ideologi Demokrasi Konstitusional / Berdasar pada
Liberal kebebasan /
individualisme
dengan ciri :
kekuasaan
pemerintah terbatas
(dibatasi konstitusi)
dan tidak boleh
sewenang
wenangnya terhadap
rakyatnya
Demokrasi Rakyat/Proletar Berdasar paham
marsisme
komunisme (tidak
mengenal kelas
sosial) dengan
adanya kebebasan
pribadi dan tanpa
ada penyiksaan juga
paksaan. Tetapi
untuk mencapainya
kekerasan dipandang
sebagai alat yang sah
3 Proses Penyaluran Kehendak Demokrasi Langsung Setiap warga negara
diikutsertakan secara
langsung (negara
kecil)
Demokrasi Tidak Langsung Dilaksanakan
melalui sistem
perwakilan (negara
besar)

PRINSIP – PRINSIP DEMOKRASI


Henry B. Mayu dikutip oleh Miriam Budiardjo :
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang
sedang berubah
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman
6. Menjamin tegaknya keadilan
Alamudin dikutip oleh Sri Wuryan dan Syaifullah
1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintah berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak hak minoritsaa
5. Jaminan hak hak asasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
7. Persamaan didepan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
11. Nilai nilai toleransi , pragmatisme, kerja sama dan mufakat
DINAMIKA PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA
Apa sebenarnya Demokrasi Pancasila itu? Demokrasi pancasila yaitu lambang negara
Indonesia yakni garuda pancasila. Simbol / lambang – lambang yang ada di garuda
pancasila :
Kepala banteng  pada hakikatya rumusan Demokrasi Pancasila tercantum dalam sila
keempat pancasila yaitu “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian
totalitas yang terkait erat antara satu sila dan sila yang lainnya (bulat dan utuh).
10 PILAR DEMOKRASI
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
2. Demokrasi dengan kecerdasan
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
4. Demokrasi dengan rule of law
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
9. Demokrasi dengan kemakmuran
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial
NILAI MORAL DEMOKRASI PANCASILA
1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
3. Pelaksanaan kebebasan dapat dipertanggung jawabkan
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita cita nasional

Terima kasih
RESUME IV
PERIODISASI PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Apakah benar negara Indonesia adalah negara Demokrasi ??


Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita dapat menggunakan sudut pandang normatif dan
empirik
 Ungkapan normatif biasanya diterjemahkan dalam konstitusi masing masing negara.
Misalnya UUD NRI tahuun 1945. Jadi secara normatif Indonesia sudah memnuhi
kriteria negara demokrasi. Akan tetapi yang menjadi persoalan apakah konstitusi
tersebut sudah melahirkan suatu sistem yang demokratis ???
Kriteria yang harus dimiliki oleh suatu sistem pemerintahan yang demokratis. Kriteria
tersebut diantaranya :
1. Akuntabilitas (pertanggungjawaban)
2. Adanya rotasi kekuasaan
3. Rekruitmen politik yang terbuka
4. Pemilu yang luber dan jurdil
5. Pemenuhan hak hak dasar warga negara
Dengan kriteria 5 diatas tersebut apakah sistem pemerintahan kita sudah bisa
dikatakan pemrintahan yang demokratis ??? jawabannya “Belum tentu, sebleum kita
melihat alur sejarah politik di Indonesia
ALUR / PERIODE PELAKSANAAN PERPOLITIKAN DI INDONESIA :
1. Pelaksanaan demokrasi pada periode revolusi kemerdekaan 1945 – 1949
a. Kemerdekaan. Adapun elemen elemen demokrasi yang lain belum sepenuhnya
terwujud, karena pemerintah harus memusatkan seluruh energinya bersama sama
rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara, agar
negara kesatuan tetap hidup.
b. Partai partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat, tetapi, fungsinya yang
paling utama adalah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan dengan
menanamkan kesadaran untuk bernegara serta menanamkan semangat anti
penjajahan.
2. Pelaksanaan demokrasi pada periode demokrasi parlementer 1949 – 1959
Pada periode ini terjadi dua kali pergantian undang – undang dasar
a. Pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang waktu 27 Desember
1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. Dalam rentang waktu ini, bentuk negara
kita berubah dari kesatuan menjadi serikat, sistem pemerintahan juga berubah dari
presidensil menjadi quasi parlementer
b. Pergantian Konstitusi RIS dengan UUDS 1950 pada rentang waktu 17 Agustus
1950 sampai dengan 5 Juli 1959. Pada periode pemerintahan ini bentuk negara
kembali berubah menjadi negara kesatuan dan sistem pemerintahan menganut
sistem parlementer
Masa demokrasi parlementer merupakan masa yang semua elemen demokrasinya
dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia
a. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi
dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini
diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak
pemerintah
b. Akuntabilitas (pertanggung jawaban) pemegang jabatan dari politisi pada
umumnya sangat tinggi
c. Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar
besarnya untuk berkembang secara maksimal. Dalam periode ini, Indonesia
menganut sistem multipartai
d. Sekalipun pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada 1955, tetapi
pemilihan umum tersebut benar benar dilaksanakan dengan prinsip demokrasi
e. Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak hak dasar mereka tidak
dikurangi sama sekali
f. Daerah daerah memperoleh otonomi yang cukup bahkan otonomi yang seluas
luasnya dengan asas desentralisasi
Mengapa demokrasi parlementer mengalami kegagalan ?
a) Munculnya usulan presiden untuk membentuk dewan nasional pemerintahan yang
bersifat gotong royong yang melibatkan semua kekuatan politik yang ada
termasuk Partai Komunis Indonesia,semua organisasi politik dan organisasi
kemasyarakatan
b) Dewan konstituate mengalami jalan buntu untuk mencapai kesepakatan
merumuskan ideologi nasional
c) Dominannya politik aliran sehingga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan
konflik
d) Basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah
3. Pelaksanaan demokrasi pada periode demokrasi terpimpin 1959 – 1965
Presiden Soekarno menerbitkan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 yang
selanjutnya dikenal dengan sebutan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dalam dekrit
tersebut, Presiden menyatakan pembubaran Dewan Konstituante dan kembali kepada
Undang Undang Dasar 1945. Dekrit Presiden ntersebut mengakhiri era demokrasi
parlementer yang kemudian membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan
politik nasional. Era baru demokrasi dan pemerintahan Indonesia mulai dimasuki
yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh Presiden Soekarno disebut sebagai
Demokrasi Terpimpin
Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan pada era demokrasi terpimpin
sebagai berikut
a. Mengaburnya sistem kepartaian
b. Dengan terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong peranan
lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi sedemikian lemah
c. Hak dasar manusia menjadi sangat lemah
d. Masa demokrasi terpimpin membuat kebebasan para berkurang. Sejumlah surat
kabar dan majalah dilarang terbit oleh pemerintah
e. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara
pemerintah pusat dan daerah
Dari 5 karakter diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pada era demokrasi terpimpin
terdapat penyimpangan penyimpangan terhadap demokrasi
4. Pelaksanaan demokrasi pada masa orde baru 1965 – 1998
Era baru dalam pemerintahan dimulai ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi
Presiden Republik Indonesia Era yang kemudian dikenal sebagai Orde baru dengan
konsep DEMOKRASI PANCASILA
Visi utama pemerintahan Orde baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsisten dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. Namun dalam pelaksanaanya demokrasi pancasila masih jauh dari harapan.
Berikut karakteristik Demokrasi Pancasila masa Orde Baru
1. Sangat kecilnya rotasi kekuasaan eksekutif
2. Rekrutmen politik bersifat tertutup
3. Pemilihan umum masih jauh dari semangat demokrasi
4. Banyaknya masalah yang melibatkan HAM dan pengekangan kebebasan pers
5. Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi 1998 – sekarang
Penyimpangan penyimpangan yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru
padaakhirnya membawa Indonesia pada krisis multidimensi yang diawali dengan
badai krisis moneter yang tidak kunjung reda. Krisis moneter tersebut membawa
akibat pada terajdinya krisis politik. Akhirnya pada hari Kamis tanggal 21 Mei 1998
Presiden Soeharto bertempat di Istana Merdeka Jakarta menyatakan berhenti sebagai
Presiden Kepemimpinan nasional segera beralih dari Soeharto ke Habibie
Dalam masa pemerintahan Presiden Habibie inilah muncul beberapa indikator
pelaksanaan demokrasi di Indonesia
a. Diberikannya ruang kebebasan pers
b. Diberlakukannya sistem multipartai dalam pemilu tahun 1999
Demokrasi yang diterapkannya negara kita pada era reformasi ini adalah Demokrasi
Pancasila. Tentu saja pelaksanaannya berbeda dari yang sebelumnya yaitu :
1. Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis
2. Rotasi kekuasaan dilaksanakan mulai dari pemerintah pusat sampai pada tingkat
desa
3. Pola rekrutmen politik dilakukan secara terbuka
4. Sebagian besar hak dasar rakyat dapat terjamin.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai