HASIL PENELITIAN
50
51
keluarga
5. Komposisi Terdiri dari Tn. M sebagai Terdiri dari Tn. H sebagai kepala
keluarga kepala keluarga sekaligus keluarga sekaligus sebagai ayah,
sebagai suami, dan Ny. R Ny. J sebagai istri sekaligus
sebagai istri. sebagai ibu. Dan An. J sebagai
anak.
6. Tipe keluarga Tipe keluarga Tn. M Keluarga Tn. H merupakan
merupakan keluarga usia keluarga dengan tipe keluarga inti
pertengahan (middle age (Nuclear Family) yaitu terdiri dari
famillies) yang terdiri dari Tn. Tn. H sebagai kepala keluarga,
M sebagai kepala keluarga dan Ny. J sebagai istri, An. J sebagai
Ny. R sebagai istri. anak kandung
7. Suku bangsa Tn. M dan Ny. R berasal dari Keluarga Tn. H berasal dari suku
suku Minang. Komunikasi Tionghoa. Komunikasi sehari-hari
sehari-hari Tn. M dan Ny. R Tn. H dan Tn. J menggunakan
menggunakan suku bahasa Bahasa Tionghoa dan Bahasa
Minang dan bahasa Indonesia. Indonseia
8. Agama Semua anggota keluarga Tn. m Semua anggota keluarga Tn. H
beragama islam dan beragama Buddha dan
menjalankan ibadah sesuai menjalankan ibadah sesuai
dengan ajaran Agama Islam. dengan ajaran agama Buddha.
Keyakinan yang dianut oleh Keyakinan yang dianut keluarga
keluarga Tn. M tidak ada yang Tn. H tidak ada yang bertentangan
bertentangan dengan kesehatan dengan kesehatan sesuai dengan
ajaran agama Buddha. Keluarga
melakasanakan ibadah dirumah
maupun di vihara
9. Status sosial Pekerjaan Tn. M dulunya Pekerjaan Tn. H adalah sebagai
ekonomi keluarga adalah sebagai pensiunan pedagang dan Ny. J sebagai ibu
penyiar radio dan Ny. R rumah tangga yang selalu
sebagai ibu rumah tangga yang menyipakan makanan dan
selalu menyiapkan dan melayani keluarga. Status
melayani keluarga. Status pemilikan rumah Tn. H adalah
pemilikan rumah Tn. M saat ini rumah pribadi. Ny. J mengatakan
adalah rumah pribadi. Ny. R biaya sehari-hari berasal dari uang
mengatakan biaya untuk hasil dagangan Tn. H. Pendapatan
kehidupan sehari-hari berasal Tn. H sebagai pedagang lebih
dari uang pensiunan Tn. M. kurang Rp. 2.000.000,00 perbulan
Biasanya Tn. M selalu dan untuk memenuhi kebutuhan
mendapatkan kiriman uang dari sehari-hari.
anaknya yang sudah menikah.
Pendapatan Tn. M sebagai
pensiunan lebih kurang Rp.
1.000.000.00 perbulan dan
untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari keluarga Ny. R
mengatakan tidak mempunyai
tabungan keluarga.
10 Aktivitas rekreasi Aktifitas rekreasi keluarga Tn. Aktivitas rekreasi keluarga Tn. H
. keluarga M hanya dirumah saja dengan hanya dirumah saja dengan
menonto televisi bersama-sama menonton televisi bersama-sama
dengan keluarga setiap harinya. dengan keluarga setiap harinya.
Tn. M mengatakan untuk Tn. H mengatakan untuk mengisi
mengisi waktu luang Tn. M waktu libur keluarga Tn. H pergi
pergi memancing dan berkunjung kerumah sanak
berkebun. saudara.
52
Tabel 4.2
Gambaran Komposisi Keluarga Tn.M dan Tn.H
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan keluarga Tn. M yang terdiri dari
Tn. M sendiri yang menderita penyakit TB Paru berusia 60 tahun sebagai suami
dari Ny. R yang berusia 52 tahun dengan status keadaan yang sehat. Sedangkan,
keluarga Tn. H yang terdiri dari Tn. H sendiri yang menderita penyakit TB Paru
berusia 50 tahun sebagai suami dari Ny. J berusia 30 tahun dan anak pertamanya
An. J yang berjenis kelamin laki-laki berusia 7 tahun dengan status keadaan yang
sehat.
53
Gambar 4.1
Genogram Tn. M
Gambar 4.2
Genogram Tn. H
= Perempuan = Klien
= Meninggal = Menikah
54
Tabel 4.3
Gambaran Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga Responden
No Riwayat tahap
. perkembangan Keluarga Tn. M Keluarga Tn. H
keluarga
1. Tahap Tahap perkembangan Tahap perkembangan keluarga
perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah Tn. H adalah anak dengan usia
keluarga saat ini keluarga usia pertengahan sekolah (famillies with school
(middle age famillies). children) dengan anak usia 7
Mempertahankan penataan tahun. Tugas yang dilakukan
kehidupan yang memuaskan keluarga pada tahap ini adalah
adalah tugas keluarga lansia memberikan perhatian tentang
yang paling penting. Dengan kegiatan sosial anak, pendidikan,
mempertahankan penataan dan semangat belajar. Tetap
kehidupan yang memuaskan, mempertahankan hubungan yang
menyesuaikan dengan harmonis dalam perkawinan,
penghasilan yang berkurang, mendorong anak untuk mencapai
mempertahankan hubungan pengembangan daya intelektual,
pernikahan, menyesuaikan menyediakan aktifitas untuk
terhadap kehilangan anak, menyesuaikan pada
pasangan, mempertahankan aktifitas komunitas dengan
ikatan keluarga antar mengikut serta anak.
generasi.
2. Tahap Tidak ada tugas Tidak ada tugas perkembangan
perkembangan perkembangan keluarga yang keluarga yang belum terpenuhi
keluarga yang belum terpenuhi sampai saat sampai saat ini
belum terpenuhi ini
3. Riwayat keluarga Tn.M mengatakan dia sedang Tn.H mengatakan dia sedang
sakit. Gejala awal yang menderita TB paru. Gejala awal
dirasakan Tn.M adalah batuk yang dirasakan Tn.H adalah
yang berlangsung selama 2 batuk yang berlangsung selama
minggu dan tidak kunjung lebih dari 1 bulan dan tidak
sembuh walaupun sudah kunjung sembuh. Penyakit baru
minum obat yang dibeli diketahui setelah dokter
diapotik. Penyakit baru mendiagnosa penyakit Tn.H saat
diketahui setelah dokter dibawa oleh keluarga berobat ke
mendiagnosa penyakit Tn.M Puskesmas Batu 10 Pada tanggal
saat dibawa oleh keluarga ke 23 Mei 2018. Pada saat
Puskesmas Batu 10 pada pengkajian tanggal 6 juni 2018
tanggal 13 Juni 2017. Pada Tn.H mengatakan batuknya
saat pengkajian tanggal 24 sudah berkurang, tidak ada
juli 2017 Tn.M mengatakan sesak, dan nafsu makan baik,
batuknya sudah sedikit tetapi Tn.H mengatakan tidak
berkurang, tidak ada sesak, tahu penyakit yang dideritanya,
dan nafsu makan baik, Hasil Tn.H mengatakan tidak bisa
pemeriksaan fisik tanda-tanda menggunakan masker sehari-
vital TD 130/80 mmHg, N hari, Tn.H mengatakan masih
70x/menit, RR 23x/menit, S membuang ludah sembarangan,
36,6 C. Tn.M mengatakan Tn.H mengatakan bahwa dulu
tidak terlalu mengetahui merupakan perokok aktif, namun
mengenai penyakit TB paru telah berhenti sejak di diagnosa
yang dideritanya selain itu TB paru, Ny.J mengatakan tidak
Tn.M mengatakan bahwa memisahkan alat makan untuk
memiliki kebiasaan merokok Tn.H. hasil pemeriksaan fisik
55
Tabel 4.4
Gambaran Karakteristik Lingkungan Keluarga Responden
No. Lingkungan Keluarga Tn. M Keluarga Tn. H
1. Karakteristik rumah Rumah Tn. M merupakan Rumah Tn. H merupakan rumah
rumah permanen dengan permanen dengan dinding ruah
dinding rumah dengan bata dari papan, atap dari seng, lantai
rumah berukuran 9m x 8m rumah menggunakan semen,
yang terdiri dari 1 ruang ukuran rumah 8m x 6m dengan
tamu, 2 kamar tidur, 1 wc, luas rumah 48m yang terdiri dari
dan 1 dapur. Terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar, 1 WC ,
56
Berdasarkan 4.4 dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. M adalah asli orang
Tanjungpinang dan rumah yang dihuni oleh Tn. M adalah rumah pribadi bersama
dengan istri. Terdapat ventilasi yang kecil sehingga pencahayaan yang masuk ke
dalam tampak kurang. Sedangkan, keluarga Tn. H menetap dirumah permanen
milik pribadi bersama anak dan istrinya. Keluarga belum pernah pindah sehingga
keluarga sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dengan
baik.
Gambar 4.2
Denah Rumah Kedua Keluarga
Denah Rumah keluarga Tn.M
8m
DAPUR
9m WC KAMAR
RUANG TAMU
58
KAMAR
8m
6m
Kamar
Tabel 4.5
Gambaran Struktur Kedua Keluarga
No Struktur Keluarga Tn.M Tn.H
1 Pola Komunikas Komunikasi antara Tn.M dan Komunikasi antara Tn.H, Ny.J,
Keluarga Ny.R tidak ada mengalami dan An.J tidak ada hambatan.
hambatan berlangsung dua Keluarga selalu menggunakan
arah. Apabila terdapat hal-hal bahasa Indonesia dan Tionghoa
yang penting, biasanya akan dalam melakukan komunikasi.
dibicarakan dan di
musyawarahkan bersama
anggota keluarga lainnya.
Bahasa yang selalu digunankan
adalah bahasa Indonesia dan
bahasa minang.
2 Struktur Kekuatan Didalam keluarga Tn.M Tn.H yang berperan sebagai
Keluarga menjalankan perannya masing- kepala keluarga tetap menjadi
masing. Dalam mengambil orang yang mengambil
keputusan terhadap suatu keputusan dalam keluarga. Hal
masalah yang terjadi didalam ini tampak pada saat An.J sakit,
keluarga Tn.M dilakukan Tn.H menyuruh anaknya untuk
secara musyawarah antara berobat ke Puskesmas.
Tn.m dan Ny.R namun tetap Kemampuan keluarga untuk
diawasi oleh Tn.M yang mempengaruhi anggota keluarga
berperan sebagai kepala lain dlam berperilaku yaitu
keluarga dan Tn.M tetap dengan sering memberikan
menjadi yang mengambil nasehat kepada anggota
keputusan dalam keluarga. keluarga yang melakuka
kesalahan.
3 Struktur peran Tn.M sebagai suami. Perannya Tn.H sebagai suami dan ayah
sebagai kepala keluarga dapat yang bekerja untuk mencari
terlaksana dengan baik. nafkah untuk memenuhi
59
Tabel 4.6
Gambaran Fungsi dari Kedua Keluarga
No Fungsi Keluarga Tn.M Tn.H
1 Fungsi Afektif Menurut Ny.R dalam Tn.H selalu berusaha dan saling
keluarganya selalu berusaha memberikan kasih sayang antara
dan saling memberikan kasih suami, istri, dan anaknya. Tn.H
sayang angtara suami terhadap dan Ny.J selalu memberikan
istrinya, istri terhadap cinta dan kasih sayang kepada
suaminya, dan orang yang tua anaknya.
terhadap anak-anaknya. Hal ini
tampak dari kehidupan sehari-
hari keluarga Tn.M
2 Fungsi Sosial Pada keluarga Ny.R Hubungan sosial antar anggota
mengatakan interaksi antar keluarga Tn.H baik. Hubungan
anggota keluarga berjalan keluarga Tn.H dengan tetangga
dengan baik, yaitu antara suami terjalin dengan baik.
danistri, orang tua dan anaknya.
Dan sosialisasi anggota
keluarga Tn.M terhadap
masyarakat disekitar tempat
60
Tabel 4.7
Gambaran Stres dan Koping Kedua Keluarga
No Stres dan Koping Tn.M Tn.H
Keluarga
1 Stressor Jangka 1) Jangka pendek 1) Jangka pendek
Pendek dan Tn.M mengatakan Tn.H mengatakan memikirkan
Panjang memikirkan masalah masalah kesehatan yang
kesehatan yang dideritanya dideritanya sekarang dan
sekarang dan kapan kapan penyakitnya bisa
penyakitnya bisa sembuh sembuh yang dirasakan Tn.H.
yang dirasakan Tn.M.
2) Jangka panjang 2) Jangka panjang
Tn.M mengatakan Tn.H mengatakan memikirkan
memikirkan bagaimana jika bagaimana jika penyakit yang
penyakit yang dideritannya dideritannya walaupun sudah
walaupun sudah diobati tapi diobati tapi tidak kunujung
tidak kunujung sembuh yang sembuh yang membuat
membuat keluarga menajdi keluarga menajdi beban
beban pikiran untuk Tn.M pikiran untuk Tn.H
62
Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa kedua keluarga memiliki strategi
koping yang baik dalam menyelesaikan masalah serta tidak mengalami adaptasi
stres disfungsional. Kedua keluarga sama-sama berdiskusi bersama anggota
keluarga sehingga tidak ada perpecahan dalam keluarga.
Tabel 4.8
Pemeriksaan TTV
6 Berat badan 60 kg 55 kg
Pemeriksaan head
to toe
10 Mata Simetris kanan, dan kiri, sklera Simetris kanan dan kiri, sklera
tidak ikterik, konjungtiva tidak tidak ikterik, konjungtiva tidak
pucat, pupil dilatasi bila ditekan pucat, pupil dilatasi bila ditekan,
tidak ada peradangan
11 Telinga Telinga simetris kanan dan kiri, Telinga simetris kanan dan kiri,
tidak terdapat lesi/ perdarahan, tidak terdapat lesi/perdarahan,
terdapat penumpukan serumen terdapat penumpukan serumen
15 Kulit Turgor kulit keriput, tidak Turgor kulit tidak elastis, tidak
terdapat lesi, tidak terdapat terdapat lesi, tidak terdapat
perdarahan dan pembengkakan perdarahan dan pembengkakan
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid tyroid
Auskultasi : Auskultasi :
Terdapat suara nafas tambahan Suara nafas vesikuler, tidak
(ronchi) terdapat suara nafas tambahan
Palpasi : Palpasi :
Vokal premitus teraba kanan Vokal premitus teraba kanan dan
dan kiri kiri
64
Perkusi : Perkusi :
Bunyi paru sonor Bunyi paru sonor
Auskultasi : Auskultasi :
Irama jantung reguler, tidak ada Irama jantung reguler, tidak ada
bunyi jantung tambahan bunyi jantung tambahan
Perkusi : Perkusi :
Bunyi jantung teraba pekak Bunyi jantung teraba pekak
Auskultasi : Auskultasi :
Bising usus 10 x/menit Bising usus 9 x/menit
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, dan tidak Tidak ada nyeri tekan, dan tidak
ada pembesaran hepar, tidak ada ada pembesaran hepar, tidak ada
lesi lesi
Perkusi: Perkusi :
Bunyi abdomen tympani Bunyi abdomen tympani
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada edema dan kekuatan Tidak ada edema dan kekuatan
otot, tidak terdapat nyeri otot kuat, tidak terdapat nyeri
ditulang ditulang
5 5 5 5
5 5
5 5
Pemeriksaan
TTV
6 Berat badan 78 kg 56 kg 30 kg
Pemeriksaan
head to toe
10 Mata Simetris kanan, dan Simetris kanan dan Simetris kanan dan kiri,
kiri, sklera tidak kiri, sklera tidak sklera tidak ikterik,
ikterik, konjungtiva ikterik, konjungtiva konjungtiva tidak pucat,
tidak pucat, pupil tidak pucat, pupil pupil dilatasi bila ditekan
dilatasi bila ditekan dilatasi bila ditekan
12 Hidung Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak
ada perdarahan, ada perdarahan, tidak ada perdarahan, tidak
terdapat kotoran di terdapat secret, tidak terdapat secret, tidak
hidung terdapat kotoran terdapat kotoran
13 Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,
bibir berwarna bibir berwarna merah bibir berwarna merah
merah, tidak ada lesi, muda, tidak ada lesi, muda, tidak ada lesi, ,
tidak terdapat tidak terdapat gigi tidak terdapat
pembengkakan dan berlubang, tidak pembengkakan dan tidak
tidak ada perdarahan terdapat pembengkakan ada perdarahan pada gusi
pada gusi dan tidak ada
perdarahan pada gusi
14 Kuku CRT < 3 detik CRT < 3 detik CRT < 3 detik
15 Kulit Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, Turgor kulit elastis, tidak
tidak terdapat lesi, tidak terdapat lesi, terdapat lesi, tidak
66
Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa pada keluarga Tn. M dan
keluarga Tn. H sama-sama memiliki harapan yang sama, yaitu adanya kehadiran
dari petugas kesehatan untuk memberikan informasi-informasi serta menambah
wawasan tetntang TB Paru serta perawatan yang dapat membantu menyembuhkan
anggota keluarga yang sakit TB Paru.
Data objektif
Hasil pemeriksaan auskultasi
paru Tn.M terdengar suara
tambahan (ronchi)
Hasil pemeriksaan
TTV :
TD :130/80 mmHg
N :78x/menit
RR :22x/menit
S :36,6 C
Keluarga Ny.R tidak mengetahui
tentang penyakit TB paru yang
diderita oleh Tn.M, baik itu
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, cara penularan,
komplikasi, cara merawat, dan
cara modifikasi lingkungan yang
sehat untuk penderita TB paru
2 Data subjektif : Ketidakmampuan Resiko tinggi
Tn.M mengatakan bahwa suasana keluarga memodifikasi penularan penyakit
rumahnya pengap dikarenakan lingkungan yang sehat TB paru
jendela dan pintu jarang dibuka
Tn.M mengatakan jendela
rumahnya jarang dibuka
Data objektif
Ventilasi rumah bagian belakang
sangat minim
Pencahayaan rumah sangat
minim dikarenakan jendela dan
pintu jarang dubuka
Data objektif :
Hasil pemeriksaan TTV
TD: 120/80 mmHg
RR: 23x/menit
N: 89x/menit
S: 36,5 C
Keluarga tidak mengetahui
tentang penyakit TB paru yang
diderita Tn,H baik itu pengertian,
penyebab, tanda dan gejala.
Tabel 4.11
Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.12
Prioritas Masalah
70
Pada keluarga Tn.H : diagnosa (2) Resiko tinggi penularan penyakit pada anggota
keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
Tabel 4.13
tepat
c. Berikan penilaian
mengenai
711 pemahaman klien
0 terhadap proses
penyakit
Peningkatan
keterlibatan keluarga
a. Diskusikan
pilihan jenis
perawatan
dirumah
b. Bangun
hubungan pribadi
dengan klien dan
anggota keluarga
yang akan terlibat
dalam perawatan
Keluarga Tn.H
N Diagnosa NOC NIC
o Kod Hasil Kode Hasil
e
1. Ketidakefektifa Keluarga mampu mengenal Keluarga mampu
n pemeliharaan masalah: mengenal masalah :
kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
berhubungan 1803 a. Mampu menjelaskan a. Kaji
dengan pengertian TB paru pengetahuan
ketidaktahuan b. Mampu menjelaskan keluarga tentang
keluarga dalam penyebab TB paru penyakit TB
mengenal paru
penyakit Tn. H b. Bimbing
yan sakit TB keluarga untuk
Paru menjelaskan
ulang pengertian
penyebab tanda
dan gejala TB
paru.
c. Beri
reinforcement
positif atas
jawaban yang
diberikan.
dengan
cara yang
tepat
c. Berikan penilaian
mengenai
pemahaman klien
terhadap proses
penyakit
7110 Peningkatan
keterlibatan keluarga
a. Diskusikan
pilihan jenis
perawatan
dirumah
b. Bangun
hubungan pribadi
dengan klien dan
anggota keluarga
yang akan terlibat
dalam perawatan
Keluarga Tn.M
No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Ketidakefektifan 24 Juli 2017 1. Mendiskusikan bersama keluarga S:
pemeliharaan apa yang diketahui keluarga tentang Keluarga mengatakan pengertian TB paru yaitu
kesehatan pengertian, penyebab, dan tanda batuk yang cukup lama
berhubungan dengan gejala TB paru Keluarga mengatakan penyebabnya adalah pola
ketidaktahuan 2. Menjelaskan kepada keluarga hidup yang kurang sehat
keluarga dalam mengenai pengertian, penyebab, Keluarga mengatakan tanda dan gejala adalah nyeri
mengenal penyakit dan tanda gejala TB paru dada dan keringat dingin
Tn. M yang sakit TB 3. Memberikan kesempatan kepada Keluarga Tn.M mengatakan mengerti tentang
Paru keluarga untuk bertanya tentang pengertian, penyebab, dan tanda gejala Tb paru
materi yang disampaikan Keluarga Tn.M mengatakan mengerti akibat jika
4. Memberikan penjelasan ulang TB paru tidak ditangani dengan tepat
terhadap materi yang belum
dimengerti O:
5. Motivasi keluarga untuk Keluarga dapat menyebutkan kembali tentang
mengulangi materi yang sudah pengertian, penyebab, dan tanda gejala TB paru
dijelaskan Keluarga dapat menyebutkan kembali akibat jika
6. Memberikan reinforcement positif TB paru tiak ditangani dengan tepat
atas usaha keluarga
7. Mendiskusikan bersama keluarga A:
apa yang diketahui keluarga tentang Mengenal masalah kesehatan dan mengambil
akibat jika tidak ditangani secara keputusan mengenai tindakan kesehatan tercapai
tepat TB paru
8. Menjelaskan kepada keluarga P:
mengenai akibat jika tidak ditangani Mengevaluasi ( mengenal masalah kesehatan dan
secara tepat TB paru mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
9. Memberikan penjelasan ulang ) Lanjut membantu keluarga dalam merawat
terhadap materi yang disampaikan anggota keluarga yang sakit
80
A:
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit tercapai
P:
Lanjut cara memodifikasi lingkungan untuk
penderita TB paru
26 Juli 2017 1. Diskusikan cara memodifikasi S:
lingkungan untuk penderita TB paru Keluarga mengatakan gaya hidup Tn.M masih tidak
2. Jelaskan kepda keluarga tentang sehat karena sulit berolahraga
cara memodifikasi lingkungan Keluarga mengatakan sulit merubah kondisi rumah
untuk penderita TB paru dengan yang sangatminim ventilasi
menggunakan Leaflet Keluarga mengerti jika untuk mendukung kesehatan
3. Motivasi keluarga untuk Tn.M adalah dengan memodifikasi lingkungan dan
menjelaskan kembali cara gaya hidup
81
A:
Memodifikasi lingkungan rumah yang sehat tercapai
P:
Lanjut Membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan
27 Juli 2017 1. Dikusikan bersama keluarga S:
mengenai fasilitas kesehatan yang Keluarga mengatakan fasilitas kesehatan terdekat
ada disekitar tempat tinggal adalah puskesmas baru 10
2. Dikusokan bersama keluarga Keluarga mengatakan manfaat pelayanan kesehatan
manfaat fasilitas kesehatan yang ada terdekat adalah untuk berobat jika sakit
disekitar rumah Keluarga mengatakan mengerti manfaat pelayanan
3. Motivasi keluarga untuk kesehatan tidak hanya untuk berobat tetapi untuk
menyebutkan ulang manfaat konsultasi masalah kesehtan
fasilitas kesehatan Keluarga mengerti memanfaatkan fasilitas kesehatan
4. Berikan reinforcement positif atas untuk meningkatkan derajat kesehtan keluarga
usaha keluarga
O:
Keluarga menyebutkan fasilitas kesehatan terdekat
dari rumah
Keluarga menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
Keluarga menyebutkan jenis jaminan kesehatan
yang dapt digunakan
A:
Membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan tercapai
82
P:
Pertahankan tujuan yang sudah tercapai
2. Resiko tinggi 28 Juli 2017 1. Mendiskusikan lingkungan yang S:
penularan infeksi cocok untuk penderita TB paru Keluarga mengatakan jarang membuka jendela
penyakit TB paru 2. Berikan kesempatan keluarga untuk rumah
berhubungan dengan bertanya tentang materi yang Keluarga mengatakan Tn.M sulit untuk
ketidakmampuan disampaikan membersihkan rumah karena batuk yang sering
keluarga dalam 3. Berikan penjelasan ulang terhadap kambuh
memodifikasi materi yang belum dimengerti Keluarga mengatakan akan menjaga kebersihan
lingkungan yang Motivasi keluarga untuk mengulang rumah
sehat materi yang telah dijelaskan
O:
Keluarga menyebutkan kembali lingkungan sehat
(menggunakan air yang bersih, masuk udara yang
bersih kedalam rumah, cahaya matahari masuk
kedalam rumah dan tidak merokok didalam rumah)
Keluarga aktif bertanya tentang lingkungan bersih
yang belum dimengerti
A:
Modifikasi lingkungan yang sehat tercapai
P:
Pertahankan tujuan yang sudah tercapai
83
A:
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
sakit tercapai
P:
Lanjut cara memodifikasi lingkungan untuk penderita
TB paru
09 Juni 2018 1. Diskusikan cara memodifikasi S:
lingkungan untuk penderita TB paru Keluarga mengatakan gaya hidup Tn.H masih tidak
2. Jelaskan kepda keluarga tentang cara sehat karena sulit berolahraga
memodifikasi lingkungan untuk Keluarga mengatakan sulit merubah kondisi rumah
penderita TB paru dengan yang sangatminim ventilasi
menggunakan Leaflet Keluarga mengerti jika untuk mendukung kesehatan
3. Motivasi keluarga untuk Tn.H adalah dengan memodifikasi lingkungan dan
menjelaskan kembali cara gaya hidup
memodifikasi lingkungan untuk
penderita TB paru O:
4. Tanyakan kepada keluarga mengenai Keluarga menyebutkan kembali memodifikasi
85
materi yang belum dimengerti lingkunagn yang dapat mendukung kesehatan Tn.H
Keluarga sangat kooperatif dan banyak bertanya
A:
Memodifikasi lingkungan rumah sehat tercapai
P:
Lanjut Membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan
10 Juni 2018 1. Dikusikan bersama keluarga S:
mengenai fasilitas kesehatan yang Keluarga mengatakan fasilitas kesehatan terdekat
ada disekitar tempat tinggal adalah puskesmas baru 10
2. Dikusokan bersama keluarga Keluarga mengatakan manfaat pelayanan kesehatan
manfaat fasilitas kesehatan yang ada terdekat adalah untuk berobat jika sakit
disekitar rumah Keluarga mengatakan mengerti manfaat pelayanan
3. Motivasi keluarga untuk kesehatan tidak hanya untuk berobat tetapi untuk
menyebutkan ulang manfaat fasilitas konsultasi masalah kesehetan
kesehatan Keluarga mengerti memanfaatkan fasilitas kesehatan
4. Berikan reinforcement positif atas untuk meningkatkan derajat kesehetan keluarga
usaha keluarga Keluarga mengatakan jaminan kesehehatan yang
dapat digunakan seperti BPJS
O:
Keluarga menyebutkan fasilitas kesehatan terdekat
dari rumah
Keluarga menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan
Keluarga menyebutkan jenis jaminan kesehatan yang
dapt digunakan
Keluarga memperhatikan dan kooperatif saat materi
diberikan
A:
Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
tercapai.
86
P:
Pertahankan tujuan yang sudah tercapai
A:
Cara modifikasi linkungan dan mengenal tentang
penyakit TB paru tercapai
P:
Pertahankan tujuan yang telah tercapai
87
dilakukan oleh Isnaini, Nur dan Ratnasari (2018) yaitu pendidikan dibagi
menjadi 2 kategori yaitu rendah (tidak sekolah sampai SMP) dan tinggi
( SMA dan tamatan perguruan tinggi), dan sebagian besar penderita
Diabetes Melitus berpendidikan rendah. Pendapat dari Irawan (2010 dalam
Isnaini, Nur dan Ratnasari, 2018) menyebutkan bahwa ada keterikatan
antara orang dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih bisa menerima
dirinya sebagai orang sakit jika mengalami gejala yang berhubungan
dengan suatu penyakit dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang
lebih rendah pendidikannya. Golongan dengan tingkat pendidikan tinggi
juga diindikasikan lebih cepat mencari pertolongan tim kesehatan
dibandingkan dengan msyarakat yang berstatus sosial lebih rendah.
Kelompok orang dengan tingkat pendidikan tinggi biasanya akan lebih
banyak memiliki pengetahuan tentang kesehatan dan dengan pengetahuan
tersebut maka kelompok orang yang memiliki pengetahuan tinggi akan
memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatannya.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan studi telaah yang dilakukan, didapatkan diagnosa
keluarga Tn. M yaitu:
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. M dalam mengenal masalah TB Paru.
2. Resiko tinggi penularan penyakit pada anggota keluarga Tn. H
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang sehat.
pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari TB Paru. Kedua yaitu
memberi pendidikan kesehatan serta pengetahuan mengenai akibat dari TB
Paru sehingga keluarga termotivasi serta mampu mengambil keputusan
untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah TB Paru.
Yang ketiga yaitu melibatkan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami TB Paru dengan memberikan serta dapat
mendemostrasikan cara yang dilakukan untuk merawat klien dengan TB
Paru. Keempat yaitu memodifikasi lingkungan serta pola hidup yang bisa
menjadi pencegahan serta menunjang anggota keluarga agar dapat
mencapai derajat kesehatan semaksimalnya. Dan intervensi yang kelima
yaitu memberikan penjelasan mengenai fasilitas kesehatan serta manfaat
dari fasilitas kesehatan agar keluarga termotivasi untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan sebaik mungkin.
Pada diagnosa keperawatan resiko tinggi penularan TB Paru
disusunlah rencana keperawatan dengan kunjungan serta waktu yang
ditetapkan sehingga keluarga mengetahui lingkungan yang sehat dalam
memodifikasi lingkungan yang sehat. Intervensi yang dilakukan adalah
mendiskusikan lingkungan yang cocok untuk penderita TB
Paru.memberikan penjelasan tentang penularan TB Paru, dan menjelaskan
kepada keluarga mengenai akibat jika tidak ditangani secara cepat pada
penderita TB Paru.
Selanjutnya menurut penulis intervensi yang harus ditambahkan
adalah cara dan kepatuhan penderita minum obat anti TB paru dan harus
diawasi oleh PMO atau orang terdekat dengan klien. Menurut Sitorus P.
(2020) peran keluarga sebagai PMO dalam memberi semangat dan
dukungan kepada pasien sangatlah penting dalam penyembuhan penyakit
TB Paru. Faktor dukungan keluarga memberikan semangat dan dukungan
pada pasien, membawa pengaruh positif pada pasien. Pihak keluarga
memberikan alasan, jika tidak mau meminum dengan dengan teratur,
penyakitnya tidak akan sembuh, bahkan bisa bertambah parah dan akan
menulari pada anggota keluarga yang lainnya. Selain itu pengobatannya
juga akan bertambah lama dan beban keluarga menjadi bertambah. Hal ini
93