Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan

Pada pengambilan kultur alga dan avertebrata air ini kita harus mengenal alat-
alat apa saja yang harus di gunakan agar pengambilan kultur alga dan avertebrata air
tersebut berjalan baik sehingga bisa menghasilkan kultur alga dan avertebrata air yang
baik.
1. Plankton Net

Plankton net merupakan peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan sampel


dari plankton di badan air berdiri. Ini terdiri dari tali penarik dan tali kekang, jaring
nilon , dan ujung ikan cod. Jaring plankton dianggap sebagai salah satu metode
pengambilan sampel plankton yang tertua, paling sederhana dan murah. Jaring
plankton dapat digunakan untuk pengambilan sampel vertikal dan horizontal . Hal ini
memungkinkan peneliti untuk menganalisis plankton baik secara kuantitatif
(kepadatan sel, koloni sel atau biomassa) dan kualitatif (misalnya Klorofil-a sebagai
produksi utama fitoplankton) dalam sampel air dari lingkungan.
Salah satu metode umum untuk mengumpulkan sampel plankton adalah dengan
menarik jaring secara horizontal menggunakan perahu berkecepatan rendah. Sebelum
mengumpulkan plankton, jaring harus dibilas dengan air sampel. Pengguna harus
memastikan bahwa ujung cod benar-benar tertutup dengan memutar katup ke posisi
vertikal. Kemudian jaring plankton diturunkan secara horizontal ke permukaan air di
sisi perahu yang bergerak lambat . Pengambilan sampel dilakukan selama 1,5 menit.
[4] Setelah waktu ini, sampel plankton dikumpulkan dalam botol sampel dengan
membuka ujung cod di atasnya dengan memutar katup secara horizontal.
Ketika sampel dikumpulkan dapat dianalisis menggunakan mikroskop untuk
mengidentifikasi jenis zooplankton atau fitoplankton , atau penghitungan sel dapat
dilakukan untuk menentukan kepadatan sel plankton dari sumber air.
2. Ember plastik

Ember Plastik digunakan untuk mengambil air permukaan yang akan disaring
dengan menggunakan plankton net. Jika pengambilan sampel plankton dilakukan
dengan metoda Towing maka tidak memerlukan ember plastik

3. Gelas Penyaring

Gelas Penyaring digunakan untuk memisahkan jenis organisme yang akan


dikultur, biasanya untuk monokultur, jika untuk polikultur tidak perlu menggunakan
gelas penyaring.

4. Botol Kolesi

Botol Koleksi digunakan untuk menampung sampel plankton (alga & avertebrata
air) yang akan di kultur dengan sistem polikultur
5. Kertas label atau isolasi dan spidol permanen

Kerta label digunakan untuk memberi informasi tentang sampel yang berisikan
tentang kode sampel, jam & tanggal serta lokasi pengambilan sampel
Spidol permanen digunakan untuk menulis keterangan tentang sampel

6. Objek glass & cover glass

Obek glas digunakan untuk membuat preparat pengamatan jenis alga dan
avertebrata air yang akan dikultur. Objek glass bisa diganti dengan chamber

7. Mikroskop dan buku identitas

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan benda


dengan kelipatan ukuran yang sangat besar. Ukuran bayangan yang dihasilkan oleh
mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Mikroskop digunakan
untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra
penglihatan secara langsung. Perbesaran yang dihasilkan disesuaikan dengan jenis
mikroskop yang digunakan. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah
mikroskop optik dan mikroskop elektron. Manfaat lain dari penggunaan mikroskop
yaitu mampu mengukur benda-benda yang tidak dapat terukur dengan ketelitian tinggi
oleh alat ukur konvensional, seperti bakteri, virus, sel darah dan sel-sel tubuh
makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang dapat berimpit dengan
bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui dengan pasti.Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi.
Buku Identitas Digunakan untuk memandu dalam mengidentifikasi jenis alga dan
avertebrata air yang akan dikultur.
Setelah mengetahui alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam
pengambilan sampel alga dan avertebrata yang akan di kultur kan kemudian kita akan
membahas bagaimana cara yang digunakan untuk mengambil sampel alga dan
avertebrata air yang akan di kulturkan tersebut.
Pertama siapkan plankton net khusus untuk samping towing (meshsize
disesuaikan dengan dengan jenis alga dan infusoria yang akan di ambil atau di
kulturkan ), kemudian turun kan plakton net lalu ambilah air kolam
menggunakan ember plastik yang telah tersedia dan masukan air tersebut
kedalam plankton net Angkat plankton net dan tunggu hingga semua air
tersaring dan terkumpul pada botol penampung plankton net. Pindahkan
sampel dari botol penampung plakton net kedalam botol sampel kemudian kita
beri label atau keterangan (kode sampel, tanggal dan lokasi pengambilan
sampel). Kemudian dalam pengamatan jenis alga dan infusoria dilakukan di
laboratorium.
Pertama periksan sampel air di bawah mikroskop dengan menggunakan kaca
preparat atau dengan chamber untuk mengetahui jenis alga dan avertebrata air yang
akan dikultur.
Setelah itu mengamati jenis alga dan avertebrata air dengan melihat ciri-ciri
organisme tersebut dan membandingkannya dengan buku identifikasi alga dan
avertebrata air.
Kemudian catat semua jenis alga dan avertebrata air yang teridentifikasi dan
hitung kelimpahannya.

Anda mungkin juga menyukai