KEUNIKAN FENOMENA LA NINA 2020

DI INDONESIA

Andri Purwandani
Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah (PTPSW)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Dipaparkan pada acara:

Webinar Keunikan Fenomena La Nina 2020 Kajian Teknologi dan Penerapannya

Senin, 2 November 2020

KONDISI NORMAL MUSON, DIPOLE MODE & ENSO

KONDISI NORMAL

D H H D

Samudera Hindia Samudera Pasifik

Pada Kondisi Normal, di Perairan Indonesia dan sekitarnya terjadi:

➢ Sirkulasi Hadley dan Walker Normal
➢ Sepanjang Tahun Massa Air Hangat Berkumpul di
▪ Sebelah Timur ekuatorial S. Hindia
▪ Sebelah Barat ekuatorial S. Pasifik
➢ Zona Awan Konveksi
➢ Anomali Suhu Permukaan Laut (SPL) → Pergerakan Semu Matahari
➢ Variasi Curah Hujan Arah Meridional
APA ITU SIKLUS TAHUNAN MUSON (MS)?

MONSUN INDEX (MSI) = FASE POSITIF

➢ Matahari barada di BBU
Muson/Jun
➢ BBU: Anomali positif SPL & tekanan
rendah
H ➢ BBS: Anomali negatif SPL & tekanan
tinggi
➢ BBU: Angin Muson Barat Daya
➢ BBS: Angin Muson Tenggara
D ➢ Membawa Massa Udara Kering dari
Benua Australia
➢ Wilayah Indonesia Dominan Musim
Kemarau
Samudera Hindia Samudera Pasifik

MONSUN INDEX (MSI) = FASE NEGATIF

➢ Matahari barada di BBS
➢ BBU: Anomali negatif SPL & tekanan
tinggi
D ➢ BBS: Anomali positif SPL & tekanan
rendah
➢ BBU: Angin Muson Timur Laut
➢ BBS: Angin Muson Barat Laut
H ➢ Membawa Massa Udara Basah dari
Perairan Barat Laut S. Pasifik
➢ Wilayah Indonesia Dominan Musim
Muson/Des
Penghujan
Samudera Hindia Samudera Pasifik
APA ITU SIKLUS ANTAR TAHUNAN (3-5 TAHUNAN) DM?

DIPOLE MODE INDEX (DMI) = FASE NEGATIF

➢ Angin Baratan di Sepanjang
Ekuatorial S. Hindia
➢ Berinteraksi dengan Sistem Muson
India
➢ Arah Sirkulasi Walker Normal
D H ➢ Massa Air Hangat berkumpul di Timur
Ekuatorial S. Hindia
➢ Zona Konveksi di Barat Sumatera
➢ Anomali Positif Curah Hujan di
Dipole Mode (-) Wilayah Barat Indonesia
Samudera Hindia Samudera Pasifik

DIPOLE MODE INDEX (DMI) = FASE POSITIF

➢ Anomali Angin Timuran di atas
Perairan Barat Sumatera
➢ Massa Air Hangat di Sepanjang
Ekuatorial S. Hindia Terdorong ke arah
Barat
H D ➢ Massa Air Hangat Berkumpul di Barat
Ekuatorial S. Hindia
➢ Sirkulasi Walker Berbalik Arah
➢ Zona Konveksi di Barat Afrika Selatan
Dipole Mode (+) ➢ Anomali Negatif Curah Hujan di
Wilayah Barat Indonesia
Samudera Hindia Samudera Pasifik
APA ITU SIKLUS ANTAR TAHUNAN (3-5 TAHUNAN) ENSO?

SOUTHERN OSCILLATION INDEX (SOI) = FASE POSITIF

➢ Angin Pasat Tenggara &

Timur Laut Mendorong Massa
Air Hangat ke Arah Barat
➢ Arah Sirkulasi Walker Normal
➢ Massa Air Hangat Berkumpul
di Barat Ekuatorial S. Pasifik H D
➢ Terbentuk Kolam Air Hangat
➢ Zona Konveksi di Timur
Indonesia
➢ Anomali Positif Curah Hujan La Nina
di Wilayah Timur Indonesia
Samudera Hindia Samudera Pasifik

SOUTHERN OSCILLATION INDEX (SOI) = FASE NEGATIF

➢ Gangguan Angin Baratan di atas
Perairan Timur Indonesia
➢ Angin Pasat Melemah
➢ Sirkulasi Walker Berbalik Arah
➢ Massa Air Hangat ke arah Timur
➢ Kolam Air Hangat Bergeser D H
➢ Massa Air Hangat Berkumpul di
Barat B. Amerika Selatan
➢ Zona Konveksi di Barat Peru
➢ Anomali Negatif Curah Hujan di El Nino
Wilayah Indonesia
Samudera Hindia Samudera Pasifik
BAGAIMANA INTERAKSI MUSON, DM & ENSO?

Muson/Jun

D H HANGAT DINGIN

D
Dipole Mode (-)
La Nina
Samudera Hindia Samudera Pasifik

H D DINGIN HANGAT

H
Dipole Mode (+)
El Nino
Muson/Des
Samudera Hindia Samudera Pasifik
 SEBERAPA PENTING INTERAKSI MUSON, DM & ENSO?

➢ Siklus Tahunan Muson Cenderung Tetap

MS ➢ Siklus Antar Tahunan DM & ENSO bervariasi antara 3-5 Tahunan
➢ Pemicu DM & ENSO masih menjadi Bahan Perdebatan
➢ Awal Proses terjadinya DM di Perairan sebelah BARAT Ekuatorial
Indonesia
➢ Awal Proses terjadinya ENSO di Perairan sebelah TIMUR Ekuatorial
Indonesia
LOKASI ➢ Belum terkuak Peranan Dinamika Laut-Atmosfer di Perairan Dalam
STUDI Indonesia ketika berlangsung Fase Awal, Puncak dan Akhir DM atau
ENSO
➢ Adakah interaksinya antara DM & ENSO di Perairan Dalam Indonesia
dan apa Peranan Muson didalamnya?
DM ENSO ➢ Sudah dipastikan: SIMPUL INTERAKSI MUSON, DM & ENSO
BERADA DI ASIA TENGGARA & SEKITARNYA → DIYAKINI ADA
SESUATU KETIKA KETIGANYA BERINTERAKSI SATU SAMA LAIN….

D H
D D
H D

H
D
Dipole Mode (+)
El Nino
Samudera Hindia Samudera Pasifik
 Musim Barat
Musim Timur

-20
-10

-30
10
20
30

0
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
MSI
ASIA TENGGARA : Western North Pacific Monsoon (WNPM)

2005
2006
2007
Std. Dev

Negatif Normal Positif

(< Std. Dev.) (< Std. Dev. <) (> Std. Dev.)
 Dipole Mode Positif

Dipole Mode Negatif

-20
-10

-30
10
20
30

0
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
S. HINDIA : Dipole Mode Index (DMI)

1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
DMI

2005
2006
2007
Std. Dev

Negatif Normal Positif

(< Std. Dev.) (< Std. Dev. <) (> Std. Dev.)
 La Nina

EL Nino
-20
-10

-30
10
20
30

0
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
S. PASIFIK : Southern Oscillation Index (SOI)

1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
SOI

2005
2006
2007
Std. Dev

Negatif Normal Positif

(< Std. Dev.) (< Std. Dev. <) (> Std. Dev.)
 APA USAHA INTERNASIONAL MEMANTAU MUSON, DM & ENSO?

WYI : Webster & Yang Monsoon Index (Webster & Yang, 1992)
IMI : Indian Monsoon Index (Wang & Fan, 1999)
WNPMI : Western North Pacific Monsoon Index (Wang & Fan, 1999)
AUSMI : Australian Summer Monsoon Index (Kajikawa et al., 2010)
WTIO : Western Tropical Indian Ocean (Saji et al., 1999)
SETIO : Southeastern Tropical Indian Ocean (Saji et al., 1999)
DMI : Dipole Mode Index (Saji et al., 1999)
SWIO : Southwestern Indian Ocean (Reason et al., 2000)
SOI : Southern Oscillation Index (Philander, 1990)
TNI : Trans-Nino Index (Trenberth & Stepaniak, 2001)
WWV : Warm Water Volume (Meinen & McPhaden, 2001)
EMI : El Nino Modoki Index (Ashok et al., 2007)
PDO : Pacific Decadal Oscillation (Mantua et al., 1997)
 KONDISI TERKINI: MJO
PEMBLOKIRAN EQ. KELVIN WAVE (MJO) OLEH EQ. ROSSBY WAVE (LA NINA) TELAH DILEPAS
DAN DIDUGA SEGERA KEMBALI KE WILAYAH BMI DENGAN CEPAT (+-< 25 HARI) KEKUATAN LEMAH
SAAT INI PREDIKSI
 KONDISI TERKINI: MONSUN

PENGARUH MUSIM TIMUR MASIH KUAT DI AKHIR PERIODE MUSIM PERALIHAN II

DAN DIDUGA AKAN MASUK MUSIM BARAT LEBIH AWAL DENGAN CEPAT DI AWAL NOVEMBER
 PERBANDINGAN KONDISI MONSUN SAAT INI DENGAN 2010

AWAL GANGGUAN MEMASUKI MUSON BARAT

MONSUN TIMUR DENGAN CEPAT
KONDISI TERKINI: DIPOLE MODE INDEKS SAAT INI DAN PREDIKSI
2-3 BULAN KEMUDIAN MEMASUKI FASE PUNCAK DIPOLE MODE NEGATIF
KONDISI TERKINI:
SELARAS 2-3 BULAN KEMUDIAN MEMASUKI FASE PUNCAK NINO3.4 NEGATIF
KONDISI TERKINI: SOI
SATU BULAN SETELAH PUNCAK SOI POSITIF

PUNCAK SOI POSITIF 30 SEPTEMBER 2020

2-3 BULAN KEMUDIAN LA NINA KUAT

 DASAR ANALISIS HASIL ANALISIS: SST & EOF SST MODE 3 (12.5 %)
Anomali Suhu Permukaan Laut
PUNCAK LA NINA:
DIDUGA
MINGGU KE-3
JANUARI 2020

2-3 BULAN LAGI 2-3 BULAN LAGI

AKAN IDENTIK AKAN IDENTIK
Analisis EOF Anomali Suhu Permukaan Laut
 SKEMATIKA PROSES PEMBETUKAN LA NINA KUAT 20/21

Pola Sirkulasi Walker (biru) dan dinamika suhu massa air pada saat terjadi La Nina Konvensional (La Nina Kuat). Huruf (P) menunjukkan
massa air hangat dan (D) massa air dingin dengan banyaknya tanda (+) menunjukkan semakin hangat dan tanda (-) semakin dingin.
Panah hijau tua menunjukkan pengaruh angin Muson Tenggara dan hijau muda angin Muson Timur Laut dengan panjang panah
menunjukkan kekuatannya. Panah merah menunjukkan arah pergeseran Sirkulasi Walker dengan panjang panah menunjukkan besar
pergeserannya. Banyaknya tanda (>) menunjukkan kekuatan Sirkulasi Walker. Panah oranye menunjukkan arah arus dan biru muda
menunjukkan transpor massa air dengan panjang panah menunjukkan kekuatannya.
 KEUNIKAN LA NINA KUAT 2020/2021

1. KELVIN WAVE DARI MJO TERBLOKIR OLEH ROSSBY WAVE DARI LA NINA KETIKA
BERADA FASE 4 & 5 DI BMI.
2. MONSUN TIMUR MASIH AKTIF DI MUSIM PERALIHAN II TERPICU DORONGAN
ROSSBY WAVE DARI LA NINA.
3. AKAN TETAPI DIDUGA MASUKNYA AWAL MUSIM BARAT TERJADI LEBIH AWAL
DAN CEPAT.
4. PERPANJANGAN DORONGAN DARI ROSSBY WAVE DIDUGA AKAN MELEMAHKAN
SINYAL KELVIN WAVE DARI IOD MEMICU AWAL IOD FASE POSITIF.
5. INDEKS ENSO DI PASIFIK DARI MULAI Nino1+2, Nino3, Nino3.4 & Nino4 SEMUA
TELAH DALAM KONDISI ANOMALI NEGATIF.
6. SOI TELAH MELEWATI NILAI PUNCAK POSITIF MAKSIMUMNYA
7. SUHU KOLOM DAN MUKA LAUT DI BMI TELAH TERJADI ANOMOLI POSITIF DAN
DIDUGA AKAN EKSTRIM HANGAT.
KONDISI TERKINI: BMKG Indonesia (LA NINA MODERATE)
KONDISI TERKINI: CPC-NCEP US (LA NINA MODERATE)
KONDISI TERKINI: BoM Australia (LA NINA KUAT)
KONDISI TERKINI: WMO – UN (LA NINA KUAT SEPERTI 2010/2011/2012)
 KONDISI LAUT-ATMOSFER DI BMI KETIKA EL NINO DAN LA NINA

PARAMETER:

1. ANOMALI ANGIN PERMUKAAN LAUT (10 m)

2. ANOMALI ARUS PERMUKAAN LAUT (5 m)
3. ANOMALI ARUS VERTIKAL LAUT (30 m)
4. ANOMALI KHLOROFIL-a PERMUKAAN LAUT
5. ANOMALI SUHU POTENSIAL PERMUKAAN LUAT (5 m)
6. ANOMALI SALINITAS PERMUKAAN LAUT (5 m)
7. ANOMALI KEDALAMAN LAPISAN TERCAMPUR
SOI : Anomali Angin Ketinggian 10 meter
LA NINA

EL NINO
SOI : Anomali Arus Kedalaman 5 meter
LA NINA

EL NINO
SOI : Anomali Arus Vertikal Kedalaman 30 meter
LA NINA

EL NINO
SOI : Anomali Khlorofil-a
LA NINA

EL NINO
SOI : Anomali Suhu Potensial Kedalaman 5 meter
LA NINA

EL NINO
SOI : Anomali Salinitas Kedalaman 5 meter
LA NINA

EL NINO
SOI : Anomali Kedalaman Lapisan Tercampur
LA NINA

EL NINO
 KESIMPULAN

1. DIDUGA LA NINA 2020/2021 AKAN MENGARAH KE TIPE LA NINA KONVESIONAL

LA NINA KUAT DIMULAI PADA PERTENGAHAN NOVEMBER 2020.
2. PUNCAK LA NINA KUAT DIDUGA AKAN TERJADI PADA PERTENGAHAN JANUARI
2021
3. DIDUGA AWAL MUSIM TIMUR 2021 AKAN MENGALAMI KETERLAMBATAN.
4. DIDUGA MUSIM TIMUR 2021 AKAN MENGALAMI ANOMALI POSITIF CURAH
HUJAN.
5. LA NINA TIPE KONVENSIONAL INI DIDUGA AKAN BERLANGSUNG SEPANJANG
TAHUN 2021 DAN MELEMAH DI MUSIM TIMUR 2021
TERIMA KASIH
 SLIDE
TAMBAHAN
UNTUK
PELENGKAP
 WNPM : Anomali Angin Ketinggian 10 meter
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Angin Ketinggian 10 meter
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Angin Ketinggian 10 meter
LA NINA

EL NINO
 WNPM : Anomali Arus Kedalaman 5 meter
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Arus Kedalaman 5 meter
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Arus Kedalaman 5 meter
LA NINA

EL NINO
 WNPM : Anomali Arus Vertikal Kedalaman 30 meter
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Arus Vertikal Kedalaman 30 meter
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Arus Vertikal Kedalaman 30 meter
LA NINA

EL NINO
 WNPM : Anomali Khlorofil-a
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Khlorofil-a
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Khlorofil-a
LA NINA

EL NINO
 WNPM : Anomali Suhu Potensial Kedalaman 5 meter
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Suhu Potensial Kedalaman 5 meter
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Suhu Potensial Kedalaman 5 meter
LA NINA

EL NINO
 WNPM : Anomali Salinitas Kedalaman 5 meter
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Salinitas Kedalaman 5 meter
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Salinitas Kedalaman 5 meter
LA NINA

EL NINO
 WNPM : Anomali Kedalaman Lapisan Tercampur
Musim Timur

Musim Barat
 DMI : Anomali Kedalaman Lapisan Tercampur
Dipole Mode
Positif

Dipole Mode
Negatif
SOI : Anomali Kedalaman Lapisan Tercampur
LA NINA

EL NINO