PENDAHULUAN
tubuhnya mencapai lebih dari 37,5ºC. Demam pada dasarnya dapat dialami
oleh seluruh kalangan usia, mulai dari bayi sampai orang lanjut usia. Hal ini
reaksi infeksi oleh virus, bakteri, jamur, atau parasite (Sodikin et al, 2012).
Demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas
demam, walaupun gejala yang dialami anak lebih ringan dari dewasa.
Hampir semua daerah endemik, insidensi demam banyak terjadi terjadi pada
Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa karena menderita
1
Di Indonesia penderita demam sebanyak 465 (91.0%) dari 511 ibu
yang memakai perabaan untuk menilai demam pada anak mereka sedangkan
dimana wilayah tropis seperti Indonesia memang baik bagi kuman untuk
kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat menjadi sakit mengakibatkan tubuh
(Damayanti, 2008).
digunakan biasanya adalah berupa memberikan cairan lewat infus dan obat
2
Salah satunya adalah pemberian tepid sponge dapat dilakukan bila
panas melalui evaporasi dan konduksi (Potter dan Perry, 2012). Teknik
yang memiliki pembuluh darah besar seperti di leher, ketiak, dan lipatan
paha. Selain itu teknik ini ditambah dengan memberikan seka dibeberapa
(Effendi, 2012). Salah satu teknik untuk menurunkan suhu tubuh adalah
dengan tepid sponge dengan cara yang benar (Thomas, 2008). Tepid sponge
menurunkan demam lebih cepat 15 menit dari pada hanya dengan obat anti
kompres ini adalah menurunkan suhu tubuh febris. Teknik ini mulai
Teknik ini menggunakan kompres blok tidak hanya di satu tempat saja,
3
Dalam keperawatan komunitas, penanganan demam secara mandiri
oleh orang tua khususnya ibu penting untuk dilakukan. Proguosis anak
dengan demam dapat menjadi kejang demam yang merupakan salah satu
gawat darurat anak apabila tidak segera ditangani. Teknik tepid sponge
mudah oleh tenaga kesehatan bahkan oleh orang tua khususnya ibu apabila
segala hal tentang anak harus dibantu oleh perawat maupun keluarganya.
suhu tubuh anak dilakukan setiap pergantian shift tetapi jika ada anak yang
mengalami peningkatan suhu tubuh lebih dari 37.5 maka akan dilakukan
pengukuran suhu tubuh setiap 4 jam sekali, lalu perawat akan memberikan
pasien terkadang jarang untuk mau melakukan setelah anak diberikan terapi
obat farmakologi. Oleh karena itu saya melakukan pemberian Teknik Tepid
Sponge dengan air hangat agar orang tua dapat melakukan dengan mandiri
4
Berdasarkan pengamatan penulis dan analisis jurnal selama praktik
pemberian Teknik Tepid Sponge dengan air hangat terhadap penurunan suhu
tubuh pada anak, dalam pengelolaan kasus yang dituangkan dalam bentuk
jika ada anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh lebih dari
5
melakukan kompres hangat. Orang tua pasien terkadang jarang untuk
anak, oleh karena itu saya melakukan pemberian Teknik Tepid Sponge
dengan air hangat kepada anak dan orang tua pasien agar dapat
besar seperti di leher, ketiak, dan lipatan paha. Teknik ini memberikan
6
pemberian seka akan mempercepat vasodilatasi pembuluh darah
adalah air hangat (34-37oC) yang mendekati suhu inti tubuh (37,1oC)
optimal. Saat ini belum diketahui secara pasti ketepatan suhu air pada
panas tubuh dengan cara konveksi. Suhu tubuh lebih hangat dari pada
7
melepaskan panas tubuh dengan cara evaporasi (Guyton, 1997).
mengalami kejang serta kerusakan otak, otot, darah dan ginjal bila
yang paling rentan terkena demam (WHO, 2013). Hal ini dapat
benar, anak akan berisiko mengalami kejang serta kerusakan otak, otot,
o
darah dan ginjal bila suhu tubuh mencapai >40 C (Pujiarto, 2000).
8
Perawat merupakan “The Caring Profession” mempunyai
9
Hasil Observasi Hasil Yang Diharapkan
1.Pasien dengan demam beresiko 1.Perawat dapat membantu
terjadi kekurangan cairan/ dehidrasi. mencegah/meminimalisir terjadinya
dehidrasi pada anak selama masa
perawatan di RS
2.Penurunan demam pada anak dengan 2.Penurunan demam pada anak dengan
memberikan minum pada anak yang memberikan Teknik Tepid Sponge
banyak. dengan air hangatkepada anak yang
mengalami demam.
3.Keluarga selalu terlibat dalam 3. Keluarga dapat mengetahui cara
perawatan klien perawatan klien terutama dalam
penurunan demam pada anak.
yang ada serta disertai oleh kriteria inklusi yang dibuat penulis, adalah
sebagai berikut:
10
Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu tubuh
otak. Dampak lain yang dapat ditimbulkan jika demam tidak ditangani
dengan teknik seka (Corrard, 2001 dalam Haryani, dkk 2012). Menurut
Suprapti, (2008). Tepid Sponge efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada
atau ketidaknyamanan.
11
1.6. Pertanyaan
“Pemberian Teknik Tepid Sponge Dengan Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu
Tubuh Pada Anak Yang Mengalami Demam Di Ruang Nakula 4 RSUD K.R.M.T
12