Anda di halaman 1dari 11

Lex Crimen Vol. IX/No.

1/Jan-Mar/2020

IMPLIKASI HUKUM ATAS REVISI UNDANG- Dan perubahan ini membatasi ruang gerak KPK
UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam
KPK TERHADAP PENYELESAIAN KASUS TINDAK pemberantasan korupsi di indonesia. Seperti
PIDANA KORUPSI1 adanya wewenang KPK untuk mengeluarkan
Oleh : Rainaldy Valentino Kaligis2 SP3 jika penyidikan dan penuntutan tidak
selesai dalam jangka waktu 2 tahun, dan pada
ABSTRAK proses penyelidikan KPK harus memiliki izin dari
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Dewan Pengawas untuk melakukan
mengetahui apa isi materi muatan Undang- penyadapan, pada proses penyidikan KPK juga
Undang Nomor 30 Tahun 2002 yang direvisi harus mendapatkan izin dari Dewan Pengawas
dan dianggap melemahkan KPK dan apa yang untuk melakukan penggeledahan dan
menjadi dampak dari revisi Undang-Undang penyitaan, dan pada proses penuntutan KPK
KPK ini dalam menyelesaikan kasus tindak harus melakukan koordinasi terlebih dahulu
pidana korupsi. Dengan menggunakan metode dengan kejaksaan dan juga banyak kewenangan
penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. strategis KPK pada proses penuntutan ini yang
Independensi KPK yang dihilangkan dan dihilangkan.
diletakan sebagai lembaga negara dirumpun Kata kunci: Implikasi Hukum, Revisi, KPK,
eksekutif yang dapat mempengaruhi sifat Penyelesaian, Tindak Pidana Korupsi
independensi KPK dalam proses penanganan
kasus korupsi. Kemudian tentang adanya PENDAHULUAN
pembentukan Dewan Pengawas yang memiliki A. Latar Belakang
wewenang berlebih seperti memberikan izin Pada saat ini di Indonesia sedang terjadi
penyadapan, penggeledahan, dan penyitaan. pergolakan khususnya di bidang hukum,
Kemudian adanya kebijakan tentang KPK bisa dimana revisi UU KPK dianggap instan atau
mengeluarkan Surat Perintah Penghentian terlalu terburu-buru oleh masyarakat. Dan ada
Penyidikan (SP3) jika proses penyidikan tidak beberapa poin yang di revisi dianggap
selesai dalam jangka waktu 2 tahun, dimana mengancam independensi KPK yang baru ini
kebijakan ini sangat bertentangan dengan semakin melemahkan langkah KPK untuk
upaya-upaya pemberantasan korupsi karena memberantas korupsi. Secara tidak langsung
membutuhkan waktu lama untuk mencari banyak masyarakat yang menentang tentang
bukti-bukti yang dibutuhkan KPK untuk bisa revisi UU KPK ini. Bukan hanya independensi
menyelesaikan suatu kasus korupsi. Kemudian KPK saja yang terancam tetapi banyak
ada juga pengaturan yang mempengaruhi kewenangan KPK lain yang terancam karena
kewenangan pimpinan KPK. Kemudian tentang revisi ini. Tentunya dalam sidang revisi UU KPK
hilangnya kewenangan KPK dalam perekrutan di DPR, ada berbagai macam lika-liku dan tarik
penyelidik dan penyidik secara independen, lalu menarik kepentingan politik oleh sebab itu
semua pegawai KPK harus berstatus sebagai tidak heran ada berbagai macam pihak yang
aparatur sipil negara (ASN) yang berdampak kurang setuju dengan revisi ini dan secara tidak
pegawai KPK harus tunduk pada ketentuan langsung masyarakat merasa dirugikan dengan
Undang-Undang ASN. Kemudian yang terakhir revisi UU KPK ini.
tentang tugas penuntutan KPK harus Sebagaimana sudah umum diketahui,
berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung. 2. berbagai upaya pelemahan KPK selama ini
Dalam penyelesaian kasus tindak pidana sudah sering dilakukan, baik melalui proses
korupsi sangat berdampak besar karena ada kriminalisasi para pimpinannya (Antasari Azhar,
perubahan besar dalam revisi undang-undang Bibit Samad Rianto, Candra Hamzah, Bambang
KPK yang spesifik dalam penyelesaian tindak Widjoyanto,Abraham Samad) dan penyidiknya
pidana korupsi terutama dalam proses (Novel Baswedan) maupun melalui proses
penyelidikan, penyidikan, serta penuntutan. politik di legislasi (revisi UU KPK). Terakhir,
terdapat juga pandangan yang menyatakan
1
bahwa KPK telah dilemahkan dari dalam. Meski
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Dr. Flora P. Kalalo,
SH,MH; Dr. Rodrigo F. Elias, SH,MH upaya yang terakhir ini telah ditepis oleh
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. berbagai pihak, yang jelas hingga kini belum
16071101442

140
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

ada tanda-tanda bahwa upaya pelemahan PEMBAHASAN


tersebut berhenti. Di saat yang sama, korupsi A. Materi Muatan Undang-Undang Nomor 30
sebagai musuh besar bangsa seolah kian sulit Tahun 2002 Yang Direvisi dan Dianggap
diberantas. Meski sudah lama dinyatakan Melemahkan KPK
sebagai extraordinary crime dan harus Dalam upaya pencegahan dan penyelesaian
diberantas melalui cara extraordinary pula, kasus tindak pidana korupsi selama ini KPK
berita tentang pejabat yang terjerat korupsi mengacu kepada Undang-Undang Nomor 30
mewarnai media setiap hari. Kondisi itu Tahun 2002 tentang komisi pemberantasan
memberikan kesimpulan bahwa korupsi. Namun setelah adanya revisi ada
pemberantasan korupsi tidak bisa diharapkan beberapa materi muatan dalam Undang-
hanya pada aparat penegak hukum, kejaksaan, Undang nomor 19 tahun 2019 yang dianggap
kepolisian, maupun pengadilan. Diperlukan satu melemahkan KPK. Diantaranya adalah :
institusi khusus pemberantasan korupsi yang 1. KPK Tidak Lagi Lembaga Negara
kokoh serta gerakan sosial untuk memerangi Independen
kejahatan yang memiliki daya rusak tinggi ini.3 Menurut Undang-Undang Nomor 30
Maka berdasarkan yang telah di jelaskan di Tahun 2002 pasal 3 dengan tegas
atas ini, Penulis tertarik untuk melakukan menyatakan bahwa komisi pemberatasan
penelitian yang kemudian dituangkan dalam korupsi adalah lembaga negara yang
bentuk Skripsi yang berjudul “Implikasi Hukum dalam melaksanakan tugas dan
Atas Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun wewenangnya bersifat independen dan
2002 Tentang KPK Terhadap Penyelesaian Kasus bebas dari pengaruh kekuasaan
Tindak Pidana Korupsi”. manapun. Alasan hukum mengenai sifat
independensi KPK secara terang dan jelas
B. Perumusan Masalah dinyatakan didalam Pasal 11 Undang-
1. Apa isi materi muatan Undang-Undang Undang nomor 30 tahun 2002 ayat 1
Nomor 30 Tahun 2002 yang direvisi dan yang menyatakan bahwa, pihak-pihak
dianggap melemahkan KPK? yang paling potensial untuk diselidiki,
2. Apa yang menjadi dampak dari revisi disidik, serta dituntut oleh KPK adalah
Undang-Undang KPK ini dalam aparat penegak hukum dan
menyelesaikan kasus tindak pidana penyelenggara negara.
korupsi? Namun setelah Undang-Undang ini
direvisi KPK diletakan sebagai lembaga
C. Metode penelitian negara dirumpun eksekutif, kebijakan ini
Metode penelitian yang digunakan dalam berada pada Pasal 1 ayat (3) Undang-
penulisan skripsi ini adalah metode penelitian Undang Nomor 19 Tahun 2019 yang
hukum kepustakaan atau yang dikenal dengan menerangkan bahwa “Komisi
“Legal Research atau Legal Research Pemberantasan Korupsi adalah lembaga
Instruction”. Yaitu melakukan penelitian negara dalam rumpun kekuasaan
kepustakaan dari berbagai bahan pustaka yang eksekutif yang melaksanakan tugas
berhubungan dengan materi permasalahan.4 pencegahan dan pemberantasan tindak
Metode pendekatan yang digunakan dalam pidana korupsi sesuai dengan undang-
penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif, undang ini”.5 Rumusan Undang-Undang
yaitu penelitian yang difokuskan untuk hanya mengambil sebagian dari putusan
mengkaji kaidah-kaidah atau norma-norma MK, namun tidak terbaca posisi KPK
dalam hukum normatif. sebagai badan lain yang terkait
kekuasaan kehakiman dan lembaga yang
bersifat constitutional important.6

3 Prof. Denny Indrayana, S.H, LL.M, Ph.D. Jangan bunuh 5Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 1 ayat (3)
KPK ., 2016. 6 nasional.kompas.com/read/2019/09/25/10382471/ini-
4 Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum 26-poin-dari-uu-kpk-hasil-revisi-yang-berisiko-
Normatif Suatu Tinjauan Singkat , Jakarta, PT.RajaGrafindo melemahkan-kpk?page=all (Diakses pada tanggal 13 Nov
persada, 2013. Hlm 23 2019).

141
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

2. Pembentukan Dewan Pengawas Pasal 37 E ayat (1) Undang-Undang


Pasal 21 ayat (1) huruf a, Pasal 37 A nomor 19 tahun 2019: Ketua dan
Undang-Undang nomor 19 tahun 2019 : anggota Dewan Pengawas sebagaimana
Komisi Pemberantasan Korupsi terdiri dimaksud dalam Pasal 37 A diangkat dan
atas a) Dewan pengawas yang berjumlah ditetapkan oleh Presiden Republik
5 (lima) orang; Dalam rangka mengawasi Indonesia.11
pelaksanaan tugas dan wewenang Komisi Pengangkatan Dewan Pengawas yang
Pemberantasan Korupsi dibentuk Dewan dilakukan oleh Presiden dikhawatirkan
Pengawas sebagaimana dimaksud dalam melunturkan sikap independensi
Pasal 21 ayat (1) huruf a. 7 penegakan hukum di KPK. Sebab,
Konsep lembaga negara independen kewenangan yang diperoleh oleh Dewan
pada dasarnya tidak mengenal Pengawas amat besar, hingga pada izin
kelembagaan pengawas, namun yang penyadapan, penggeledahan, dan
dijadikan fokus adalah membangun penyitaan.12 Sebagai lembaga negara
sistem pengawasan. Jadi, secara konsep independen bukan berarti komisi
teori logika DPR dan pemerintah keliru. antikorupsi menjadi bebas dari sistem
KPK sendiri selama ini telah diawasi oleh kontrol. Apalagi lembaga independen
publik, dalam hal keuangan mekanisme biasanya juga mempunyai kewenangan
audit dari Badan Pemeriksa Keuangan, yang besar. Karena itu, lembaga negara
kinerja melalui DPR dengan forum Rapat independen yang punya kewenangan
Dengar Pendapat, dan lembaga anti kuat seperti KPK justru membutuhkan
rasuah itu secara berkala melaporkan fungsi kontrol agar tidak terjadi
kinerja kepada Presiden. Khusus langkah penyalahgunaan kekuasaan.
penindakan, KPK bertanggung jawab Namun,sistem kontrol mesti didesain
pada institusi kekuasaan kehakiman.8 sedemikian rupa agar tidak justru
3. Kewenangan Berlebih Dewan Pengawas membuka ruang intervensi yang justru
Pada Pasal 37 B ayat (1) huruf b Undang- membahayakan independensi.13
Undang nomor 19 tahun 2019 dikatakan 5. KPK Tidak Bisa Membuka Kantor
bahwa, Dewan Pengawas bertugas Perwakilan
memberikan izin penyadapan, Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang nomor
penggeledahan, dan/atau penyitaan.9 19 tahun 2019: Komisi Pemberantasan
Kewenangan pro justicia seperti itu Korupsi berkedudukan di ibukota negara
semestinya tidak diberikan pada organ Republik Indonesia dan wilayah kerjanya
khusus yang semestinya bekerja pada meliputi seluruh wilayah negara Republik
tataran pengawasan administratif. Indonesia.14
Sekalipun Dewan Pengawas tidak Pasal ini jelas menghilangkan
dibutuhkan KPK saat ini, namun dengan kewenangan KPK untuk membuka kantor
kewenangan besar seperti itu terlihat perwakilan di daerah provinsi
pembentuk Undang-Undang tidak sebagaimana diatur pada Pasal 19 ayat
memahami bahwa dalam regulasi KUHAP (2) Undang-Undang KPK sebelumnya.
hanya institusi Pengadilan yang Mengingat maraknya kejahatan korupsi
berwenang mengeluarkan izin. pada tingkat provinsi ataupun level kota
Sedangkan Dewan Pengawas sendiri harusnya opsi KPK dapat membuka
bukan bagian dari penegak hukum.10 kantor perwakilan tetap dimasukan. 15
4. Dewan Pengawas Campur Tangan 6. Kaum Muda Tidak Bisa Menjadi Pimpinan
Eksekutif KPK

11 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 37 E ayat


7 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 21 ayat (1) (1)
huruf a, Pasal 37 A 12 News.detik.com Op. Cit
8 Ibid 13 Denny Indrayana, JANGAN BUNUH KPK, Malang, 2016,
9 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 37 B ayat hlm 204
(1) 14 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal (1)
10 News.detik.com Op. Cit 15 News.detik.com Op. Cit

142
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

Pasal 29 huruf e Undang-Undang nomor penuntutannya tidak selesai dalam


19 tahun 2019: Untuk dapat diangkat jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.20
sebagai Pimpinan Komisi Pemberatasan Dengan adanya batasan waktu
Korupsi harus memenuhi persyaratan penyidikan ataupun penuntutan hanya 2
berusia paling rendah 50 (lima puluh) (dua) tahun maka akan menyulitkan KPK
tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh membongkar kasus-kasus besar yang
lima) tahun pada proses pemilihan.16 tergolong rumit dibuktikan. Contoh,
Tidak ada argumentasi logis yang perkara korupsi KTP-EL saja memakan
membenarkan Pasal ini. Sebab dalam waktu 2 tahun untuk memperoleh
aturan sebelumnya Pimpinan KPK dapat perhitungan kerugian negara. Lagi pun
berusia sekurang-kurangnya 40 (empat pada dasarnya setiap perkara memiliki
puluh) tahun. Tentu ini akan berdampak kerumitan pengungkapan yang berbeda-
akan hilangnya kesempatan kaum muda beda, jadi tidak tepat jika harus dibatasi
yang ingin mendaftar sebagai Pimpinan waktu tertentu. 21
KPK.17 9. Menggerus Kewenangan Pimpinan KPK
7. KPK Dapat Menghentikan Penanganan Pasal 21 ayat (4) sebagaimana diatur
Perkara dalam Undang-Undang 30 tahun 2002
Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang nomor dihapus. Isinya: Pimpinan Komisi
19 tahun 2019: Komisi Pemberantasan Pemberantasan Korupsi adalah Penyidik
Korupsi dapat menghentikan penyidikan dan Penuntut umum.22
dan penuntutan terhadap perkara Tindak Penghilangan status penyidik dan
Pidana Korupsi yang penyidikan dan penuntut pada Pimpinan pada Pimpinan
penuntutannya tidak selesai dalam KPK berakibat serius, karena Pimpinan
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun.18 KPK dapat dikatakan hanya menjalankan
Dengan adanya pasal ini mengartikan fungsi administrative saja, tidak bisa
bahwa KPK sewaktu-waktu dapat masuk lebih jauh dalam penindakan. Jadi,
mengeluarkan Surat Perintah ke depan Pimpinan KPK tidak bisa
Penghentian Penyidikan (SP3). Tentu memberikan izin penyadapan,
poin ini akan bertentangan dengan penggeledahan, maupun tindakan pro
Putusan Mahkamah Konstitusi tahun justicia lainnya.23
2003, 2006, dan 2010 yang secara tegas 10. Pegawai KPK Akan Berstatus Sebagai
melarang KPK untuk mengeluarkan SP3. Aparatur Sipil Negara
Ini semata-mata agar KPK lebih berhati- Pasal 1 angka 6, Pasal 24 ayat (2)
hati sebelum menentukan sebuah Undang-Undang nomor 19 tahun 2019:
perkara masuk pada ranah penyidikan. Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi
Jika pun setelah masuk ranah penyidikan adalah aparatur sipil negara sesuai
namun bukti yang ditemukan dinyatakan dengan ketentuan peraturan perundang-
tidak cukup maka perintah putusan MK undangan mengenai aparatur sipil
perkara itu tetap harus dilimpahkan ke negara.24
persidangan dan terdakwa harus dituntut Selama ini tidak seluruh pegawai KPK
lepas atau bebas.19 termasuk dalam Aparatur Sipil Negara.
8. Perkara Besar Dengan Tingkat Kerumitan Sebab terdapat pegawai tetap KPK dan
Tertentu Berpotensi Dihentikan pegawai tidak tetap. Tentu atas kondisi
Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang nomor seperti ini diperlukan penyesuaian
19 tahun 2019: Komisi Pemberantasan kondisi yang cukup panjang. Selain itu
Korupsi dapat menghentikan penyidikan poin pentingnya adalah dalam konsep
dan penuntutan terhadap perkara Tindak
Pidana Korupsi yang penyidikan dan
20 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 40 ayat (1)
21 News.detik.com Op. Cit
16 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 29 huruf e 22 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal 21 ayat (4)
17 News.detik.com Op. Cit 23 News.detik.com Op. Cit
18 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 40 ayat (1) 24 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 1 angka 6
19 News.detik.com Op. Cit dan Pasal 24 ayat (2)

143
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

lembaga negara independen salah satu hal yang sama juga dilakukan oleh ICAC
cirinya adalah kemandirian dalam Hongkong dan CPIB Singapura. Lain hal
sumber daya manusia. Tentu jika dari itu penting untuk mencegah adanya
disamakan status kepegawaian akan loyalitas ganda ketika penyidik yang
menghilangkan status lembaga negara berasal dari institusi lain bekerja di KPK.29
independen.25 13. Kewenangan Penyadapan KPK
11. Hilangnya Independensi KPK Dalam Terganggu
Perekrutan Penyelidik Pasal 37 B ayat (1) huruf b, Pasal 12 ayat
Pasal 43, Pasal 43 A Undang-Undang (1) Undang-Undang nomor 19 tahun
nomor 19 tahun 2019: Penyelidik Komisi 2019: Dewan Pengawas bertugas
Pemberatasan Korupsi dapat berasal dari memberikan izin atau tidak memberikan
Kepolisian, Kejaksaan, instansi izin penyadapan, penggeledahan,
pemerintah lainnya, dan/atau internal dan/atau penyitaan; Dalam
Komisi Pemberantasan Korupsi; melaksanakan tugas penyelidikan dan
Persyaratan menjadi Penyelidik penyidikan, Komisi Pemberantasan
diselenggarakan oleh Komisi Korupsi berwenang melakukan
Pemberantasan Korupsi bekerja sama penyadapan.30
dengan Kepolisian dan/atau Kejaksaan.26 Instrumen penyadapan merupakan salah
Dengan adanya aturan ini menghilangkan satu alat bagi KPK untuk membongkar
independensi KPK dalam pengelolaan praktik kejahatan korupsi, utamanya
sumber daya manusia. Sebab, meskipun pada tangkap tangan selama ini. Data
dibuka kesempatan dari instansi KPK menyebutkan bahwa sejauh ini KPK
pemerintah lainnya dan/atau internal telah melakukan tangkap tangan
KPK namun dalam ayat selanjutnya sebanyak 123 kali dengan jumlah
mengharuskan adanya kerjasama dengan tersangka 423 orang. Poin pentingnya,
Kepolisian dan/atau Kejaksaaan dalam sejak KPK berdiri hingga saat ini belum
memenuhi persyaratan tertentu untuk ada satupun terdakwa yang pada
menjadi penyelidik.27 awalnya terjaring tangkap tangan divonis
12. Menghilangkan Kewenangan KPK bebas oleh Pengadilan. Ini mengartikan
Mengangkat Penyidik Independen bukti yang dihadirkan KPK ke
Pasal 45, Pasal 45 A Undang-Undang persidangan telah teruji secara hukum.
nomor 19 tahun 2019: Penyidik Komisi Selain itu aturan ini terlalu birokratis,
Pemberantasan Korupsi dapat berasal karena menambah jenjang baru
dari Kepolisian, Kejaksaan, Penyidik pemberian izin sadap, yakni Dewan
Pegawai Negeri Sipil yang diberi Pengawas.31
wewenang khusus oleh undang-undang, 14. Penuntutan KPK Harus Berkoordinasi
dan penyelidik Komisi Pemberantasan Dengan Kejaksaan Agung
Korupsi.28 Pasal 12 A Undang-Undang nomor 19
Aturan ini menegasikan Putusan tahun 2019: Dalam melaksanakan tugas
Mahkamah Konstitusi tahun 2016 yang penuntutan, penuntut Komisi
telah memberikan kewenangan pada KPK Pemberantasan Korupsi melaksanakan
untuk merekrut penyidik di luar dari koordinasi sesuai dengan ketentuan
institusi Kepolisian ataupun kejaksaan. peraturan perundang-undangan.32
Secara spesifik MK menyebutkan bahwa Jika ditelisik lebih jauh ketentuan ini
praktik merekrut penyidik independen maka institusi yang dimaksud untuk
merupakan sebuah keniscayaan karena melaksanakan koordinasi bersama
dengan KPK adalah Kejaksaan. KPK pada
25 News.detik.com Op. Cit
26 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 43 dan 29 News.detik.com Op. Cit
Pasal 43 A 30 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 37 B ayat
27 News.detik.com Op. Cit (1) huruf b dan Pasal 12 ayat (1)
28 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 45 dan 31 News.detik.com Op. Cit

Pasal 45 A 32 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 12 A

144
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

dasarnya adalah institusi penegak hukum dalam undang-undang sebelumnya dengan


yang menggabungkan fungsi kewenangan KPK yang luas pada tingkat
penyelidikan, penyidikan, dan penyelidikan sampai pada penuntutan terbukti
penuntutan dalam satu atap. Tentu jika mempermudah dan memaksimalkan kerja KPK
harus berkoordinasi terlebih dahulu dalam hal pengumpulan barang bukti yang
dengan kejaksaan dipastikan menganggu nanti muaranya ada pada melancarakan proses
ritme kerja KPK yang selama ini dikenal penanganan perkara tersebut dan pembuktian
cepat dalam penuntasan sebuah kesalahan terdakwa dimuka persidangan.35
perkara.33
15. Hilangnya Kewenangan KPK Pada B. Dampak Revisi Undang-Undang KPK Dalam
Tingkat Penyelidikan Dan Penuntutan Menyelesaikan Kasus Tindak Pidana
Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang nomor Korupsi
19 tahun 2019: Dalam melaksanakan Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun
tugas penyelidikan Komisi 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan Korupsi berwenang:34 memang telah disahkan, kementrian Hukum
a. Memerintahkan kepada instansi yang dan Hak Asasi Manusia resmi mencatat revisi
terkait untuk melarang seseorang Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi
bepergian ke luar negeri. (UU KPK) ke Lembaran Negara sebagai Undang-
b. Meminta keterangan kepada bank Undang Nomor 19 tahun 2019 tentang
atau lembaga keuangan lainnya perubahan Undang-Undang KPK. Tetapi melihat
tentang keadaan keuangan tersangka dari materi muatan yang ada di revisi undang-
atau terdakwa yang sedang diperiksa. undang ini, ada beberapa dampak yang muncul
c. Memerintahkan kepada bank atau terutama dalam penyelesaian kasus tindak
lembaga keuangan lainnya untuk pidana korupsi yaitu :
memblokir rekening yang diduga hasil 1. Kewenangan mengeluarkan Surat
dari korupsi milik tersangka, Perintah Penghentian Penyidikan (SP3)
terdakwa, atau pihak lain yang terkait. Surat Penghentian Penyidikan atau yang
d. Menghentikan sementara suatu biasa disebut SP3 adalah surat ketetapan
transaksi keuangan, transaksi yang dikeluarkan oleh penyidik Polri atau
perdagangan, dan perjanjian lainnya Penyidik PNS sebagaimana dimaksud
atau pencabutan sementara dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
perizinan, lisensi serta konsensi yang 1981 tentang Kitab Undang-Undang
dilakukan atau dimiliki oleh tersangka Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang
yang diduga berdasarkan bukti awal menetapkan dihentikannya suatu
yang cukup ada hubungannya dengan penyidikan perkara pidana.36 Dalam
tindak pidana korupsi yang sedang Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
diperiksa. sebelum direvisi, Komisi Pemberantasan
e. Meminta bantuan Interpol Indonesia Korupsi tidak berwenang mengeluarkan
atau instansi penegak hukum negara Surat Perintah Penghentian Penyidikan
lain untuk melakukan pencarian, dan Penuntutan dalam perkara tindak
penangkapan, dan penyitaan barang pidana korupsi seperti yang tertulis
bukti diluar negeri. dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor
f. Meminta bantuan Kepolisian atau 30 Tahun 2002.
instansi lain yang terkait untuk 2. Proses Penyelidikan
melakukan penagkapan, penahanan, Penyelidikan merupakan proses atau
penggeledahan, dan penyitaan dalam tahapan yang ditempuh untuk
perkara tindak pidana korupsi yang menyelidiki dan menemukan bukti
sedang ditangani. permulaan. Penyelidikan ini dilakukan
Perubahan ini tentu akan berdampak buruk oleh penyelidik yang sudah diatur
bagi penegakan hukum di KPK. Bagaimanapun
35News.detik.com Op. Cit
33 News.detik.com Op. Cit 36 www.legalakses.com/surat-penghentian-penyidikan-
34 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 12 ayat (2) perkara-sp3/ (diakses pada 20 Nov 2019)

145
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

menurut undang-undang. Menurut Undang Nomor 30 Tahun 2002 penyidik


Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 diatur dalam Pasal 45 yang menerangkan
penyelidik diatur dalam Pasal 43 ayat (1) bahwa “Penyidik adalah Penyidik pada
yang menerangkan bahwa “Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang
adalah Penyelidik pada Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi yang diangkat Pemberantasan Korupsi”.40 Setelah
dan diberhentikan oleh Komisi direvisi, penyidik dalam revisi undang-
37
Pemberantasan Korupsi” . Setelah undang KPK diatur dalam pasal yang
direvisi, penyelidik dalam revisi undang- sama tetapi dalam muatan yang berbeda.
undang KPK diatur dalam pasal yang Dalam revisi undang-undang KPK,
sama tetapi dalam muatan yang berbeda. penyidik adalah “Penyidik Komisi
Dalam revisi undang-undang KPK, Pemberantasan Korupsi dapat berasal
penyelidik adalah “Penyelidik Komisi dari kepolisian, kejaksaan, penyidik
Pemberantasan Korupsi dapat berasal pegawai negeri sipil yang diberi
dari kepolisian, kejaksaan, instansi wewenang khusus oleh undang-undang,
pemerintah lainnya, dan/atau internal dan penyelidik Komisi Pemberantasan
Komisi Pemberantasan Korupsi”.38 Korupsi”.41 Aturan ini menegasikan
Dengan adanya aturan ini menghilangkan Putusan Mahkamah Konstitusi tahun
independensi KPK dalam pengelolaan 2016 yang telah memberikan
sumber daya manusia. Sebab, meskipun kewenangan pada KPK untuk merekrut
dibuka kesempatan dari instansi penyidik di luar dari institusi Kepolisian
pemerintah lainnya dan/atau internal ataupun kejaksaan. Secara spesifik MK
KPK namun dalam ayat selanjutnya menyebutkan bahwa praktik merekrut
mengharuskan adanya kerjasama dengan penyidik independen merupakan sebuah
Kepolisian dan/atau Kejaksaaan dalam keniscayaan karena hal yang sama juga
memenuhi persyaratan tertentu untuk dilakukan oleh ICAC Hongkong dan CPIB
menjadi penyelidik. Singapura. Lain hal dari itu penting untuk
Sebelum Undang-Undang ini direvisi, KPK mencegah adanya loyalitas ganda ketika
juga memiliki kewenangan untuk penyidik yang berasal dari institusi lain
melakukan penyadapan dalam tahap bekerja di KPK.
penyelidikan. Penyadapan diatur dalam Sebelum direvisi Undang-Undang Nomor
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 30 Tahun 2002 Pasal 47 ayat 1
Pasal 12 huruf a yang dinyatakan: bahwa diterangkan bahwa “Atas dugaan yang
Komisi Pemberantasan Korupsi kuat adanya bukti permulaan yang
berwenang melakukan penyadapan dan cukup, penyidik dapat melakukan
merekam pembicaraan. Namun setelah penyitaan tanpa izin ketua Pengadilan
undang-undang ini direvisi kewenangan Negeri berkaitan dengan tugas
KPK untuk melakukan penyadapan harus penyidikannya”.42
melalui persetujuan atau izin dari Dewan Namun setelah direvisi kewenangan KPK
Pengawas lebih dahulu dan tentu saja itu untuk melakukan penyitaan dan
bisa menghambat proses penyelesaian penggeledahan kembali harus
tindak pidana korupsi. mendapatkan izin dari Dewan Pengawas.
3. Proses Penyidikan Ketentuan itu diatur dalam Revisi
Penyidikan adalah serangkaian tindakan Undang-Undang KPK Pasal 47 ayat (1)
penyidik dalam hal dan menurut cara dan (2) yang berbunyi:43
yang diatur dalam undang-undang ini
untuk mencari serta mengumpulkan 40 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal
bukti yang terjadi dan guna menemukan 45
41 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal
tersangkanya.39 Menurut Undang-
45
42 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal
37 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal 43 ayat (1) 47 ayat 1
38 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal 43 43 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 Pasal
39 Pasal 1 angka 2 KUHAP 47 ayat 1 dan 2

146
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

(1) Dalam proses penyidikan, penyidik penuntutan sebagaimana dimaksud dalam


dapat melakukan penggeledahan dan Pasal 6 huruf c, Komisi Pemberantasan Korupsi
penyitaan atas izin tertulis dari Dewan berwenang:46
Pengawas. a. Melakukan penyadapan dan merekam
(2) Dewan Pengawas dapat memberikan pembicaraan
izin tertulis atau tidak memberikan b. Memerintahkan kepada instansi yang
izin tertulis terhadap permintaan izin terkait untuk melarang seseorang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bepergian ke luar negeri
paling lama 1x24 (satu kali dua puluh c. Meminta keterangan kepada bank atau
empat) jam sejak permintaan izin lembaga keuangan lainnya tentang
diajukan. keadaan keuangan tersangka atau
4. Proses Penuntutan terdakwa yang sedang diperiksa
Ditentukan dalam Pasal 1 butir 7 KUHAP. d. Memerintahkan kepada bank atau
Penuntutan adalah tindakan umum lembaga keuangan lainnya untuk
untuk melimpahkan perkara pidana ke memblokir rekening yang diduga hasil
pengadilan negeri yang berwenang dari korupsi milik tersangka, terdakwa,
dalam hal dan menurut cara yang diatur atau pihak lain yang terkait
undang-undang dengan permintaan e. Memerintahkan kepada pimpinan atau
supaya diperiksa dan diputus oleh hakim atasan tersangka untuk memberhentikan
di sidang pengadilan.44 sementara tersangka dari jabatannya
Penuntut adalah penuntut umum pada f. Meminta data kekayaan dan data
Komisi Pemberantasan Korupsi yang perpajakan tersangka atau terdakwa
diangkat dan diberhentikan oleh Komisi kepada instansi yang terkait
Pemberantasan Korupsi. Penuntut adalah g. Menghentikan sementara suatu transaksi
jaksa penuntut umum. Penuntut umum, keuangan, transaksi perdagangan, dan
setelah menerima berkas perkara dari perjanjian lainnya atau pencabutan
penyidik, paling lambat 14 (empat belas) sementara perizinan, lisensi serta
hari kerja wajib melimpahkan berkas konsensi yang dilakukan atau dimiliki
perkara tersebut kepada Pengadilan oleh tersangka atau terdakwa yang
Negeri.45 Namun setelah direvisi Undang- diduga berdasarkan bukti awal yang
Undang Nomor 30 Tahun 2002 ini, cukup ada hubunganya dengan tindak
mengharuskan KPK untuk berkoordinasi pidana korupsi yang sedang diperiksa
dengan Kejaksaan Agung. Ketentuan ini h. Meminta bantuan Interpol Indonesia
diatur pada revisi Undang-Undang KPK atau instansi penegak hukum negara lain
Pasal 12 A yang berbunyi “Dalam untuk melakukan pencarian,
melaksanakan tugas penuntutan, penagkapan, dan penyitaan barang bukti
penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi i. Meminta bantuan Kepolisian atau
nelaksanakan koordinasi sesuai dengan instansi lain yang terkait untuk
ketentuan peraturan perundang- melakukan penangkapan, penahanan,
undangan”. penggeledahan, dan penyitaan dalam
Di proses penuntutan ini terdapat juga perkara tindak pidana korupsi yang
beberapa poin atau materi muatan yang oleh sedang ditangani.
karena revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun Namun Undang-Undang KPK yang telah
2002 ini dianggap dapat menghambat kinerja direvisi seakan-akan telah menghilangkan
dari Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kewenangan strategis pada proses penuntutan
menyelesaikan kasus tindak pidana korupsi. karena pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 2019 Pasal 12 dikatakan bahwa pengaturan
Pasal 12 dikatakan bahwa, dalam melaksanakan tentang pelarangan ke luar negeri, meminta
tugas penyelidikan, penyidikan, dan keterangan perbankan, menghentikan transaksi
keuangan yang terkait korupsi, serta meminta
44 Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi Edisi
Kedua, Jakarta, Sinar Grafika, 2016, hlm 48 46 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Pasal
45 Ibid hlm 73 12

147
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

bantuan Polri dan Interpol hanya bisa dilakukan pidana korupsi sangat berdampak besar
pada saat proses penyidikan. Larangan- karena ada perubahan besar dalam revisi
larangan itu otomatis berakhir ketika undang-undang KPK yang spesifik dalam
penyidikan perkara sudah naik ke tahap kedua penyelesaian tindak pidana korupsi
alias penuntutan. Jika sudah dalam proses terutama dalam proses penyelidikan,
penuntutan pelarangan ke luar negeri sudah penyidikan, serta penuntutan. Dan
tidak bisa dilakukan. perubahan ini membatasi ruang gerak
KPK dalam melaksanakan tugas dan
PENUTUP fungsi dalam pemberantasan korupsi di
A. Kesimpulan indonesia. Seperti adanya wewenang KPK
1. Dalam isi materi muatan revisi Undang- untuk mengeluarkan SP3 jika penyidikan
Undang nomor 30 tahun 2002 tentang dan penuntutan tidak selesai dalam
Komisi Pemberantasan Korupsi ada jangka waktu 2 tahun, dan pada proses
beberapa materi muatan yang penyelidikan KPK harus memiliki izin dari
melemahkan KPK seperti yang sudah Dewan Pengawas untuk melakukan
Penulis bahas dalam pembahasan yakni, penyadapan, pada proses penyidikan KPK
tentang independensi KPK yang juga harus mendapatkan izin dari Dewan
dihilangkan dan diletakan sebagai Pengawas untuk melakukan
lembaga negara dirumpun eksekutif yang penggeledahan dan penyitaan, dan pada
dapat mempengaruhi sifat independensi proses penuntutan KPK harus melakukan
KPK dalam proses penanganan kasus koordinasi terlebih dahulu dengan
korupsi. Kemudian tentang adanya kejaksaan dan juga banyak kewenangan
pembentukan Dewan Pengawas yang strategis KPK pada proses penuntutan ini
memiliki wewenang berlebih seperti yang dihilangkan.
memberikan izin penyadapan,
penggeledahan, dan penyitaan. B. Saran
Kemudian adanya kebijakan tentang KPK 1. Revisi undang-undang KPK memang
bisa mengeluarkan Surat Perintah seharusnya dilakukan mengingat undang-
Penghentian Penyidikan (SP3) jika proses undang yang dipakai KPK dalam
penyidikan tidak selesai dalam jangka pelaksanaan tugas itu masih mengacu
waktu 2 tahun, dimana kebijakan ini kepada undang-undang nomor 30 tahun
sangat bertentangan dengan upaya- 2002 yang sudah lama dan menurut
upaya pemberantasan korupsi karena Penulis memang harusnya ada revisi.
membutuhkan waktu lama untuk Tetapi yang ingin Penulis tekankan
mencari bukti-bukti yang dibutuhkan KPK adalah seharusnya revisi terhadap
untuk bisa menyelesaikan suatu kasus undang-undang KPK itu berisi materi
korupsi. Kemudian ada juga pengaturan yang menguatkan KPK dalam
yang mempengaruhi kewenangan pelaksanaan tugas bukannya
pimpinan KPK. Kemudian tentang melemahkan KPK dalam memberantas
hilangnya kewenangan KPK dalam korupsi di Indonesia. Jadi menurut
perekrutan penyelidik dan penyidik penulis seharusnya pemerintah memang
secara independen, lalu semua pegawai perlu melakukan pemeriksaan kembali
KPK harus berstatus sebagai aparatur atas hasil revisi undang-undang KPK yang
sipil negara (ASN) yang berdampak baru ini karena nantinya akan membuat
pegawai KPK harus tunduk pada KPK kesulitan untuk memberantas
ketentuan Undang-Undang ASN. korupsi yang ada di Indonesia yang masih
Kemudian yang terakhir tentang tugas begitu banyak terjadi.
penuntutan KPK harus berkoordinasi 2. Semestinya posisi KPK harus diperkuat
dengan Kejaksaan Agung. dengan adanya revisi Undang Undang
2. Revisi undang-undang nomor 30 tahun KPK agar dalam penyelesaian kasus
2002 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi KPK bisa bekerja
korupsi dalam penyelesaian kasus tindak lebih keras dan bisa lebih efisien

148
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

sehingga diharapkan dapat menekan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


tingginya angka korupsi di Indonesia saat Tentang Pembentukan
ini. Karena jika KPK diperlemah maka Pembentukan Perundang-Undangan
kasus korupsi akan semakin marak terjadi Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
dan angka korupsi di indonesia akan tentang tindak pidana korupsi jo.
semakin meningkat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001
DAFTAR PUSTAKA
Buku Internet
Amiruddin, Korupsi dalam Pengadaan Barang www.kompasiana.com/alfinafajrin/59b80b71
dan Jasa, Ghenta Publishing, 941c202012739722/indonesia-
Yogyakarta, 2010. sebagai-negara-hukum# (diakses
Chaerudin, Syaiful Ahmad Dinar dan Syarif pada tanggal 29 Okt 2019)
Fadillah, Strategi Pencegahan dan https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi_di_Indo
Penegakan Hukum Tindak Pidana nesia (diakses pada tanggal 29 okt
Korupsi, Refika Aditama, Bandung, 2019)
2008. https://sejarahlengkap.com/organisasi/sejara
h-terbentuknya-kpk (diakses pada
Diantha I Made Pasek, Metodologi Penelitian tanggal 29 Okt 2019)
Hukum Normatif Dalam Justifikasi www.boombastis.com/mega-korupsi-
Teori Hukum, Prenada Media, terbesar-indonesia/102517 (diakses
Jakarta, 2017. pada tanggal 29 Okt 2019)
Hamzah Andi, Pemberantasan Korupsi Melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Hukum Pidana Nasional dan http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/sekilas-
Internasional, PT RajaGrafindo kpk (diakses tanggal 6 Nov 2019)
Persada, Jakarta, 2006. http://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/fungsi-
Hartanti Evi, Tindak Pidana Korupsi Edisi dan-tugas (diakses tanggal 6 Nov
Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 2016. 2019)
Ishaq, Pengantar Hukum Indonesia (PHI). PT https://belajarbersamahannin.wordpress.com
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2016. /2012/01/14/paper-kebijakan-
Indrayana Denny, Jangan Bunuk KPK, Intrans pemberantasan- korupsi (diakses
Publishing, Malang, 2016. tanggal 6 Nov 2019)
Soekanto soerjono dan Sri Manudji, Penelitian www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-
Hukum Normatif Suatu Tinjauan tindak-pidana-korupsi/12393/2
Singkat, PT RajaGrafindo Persada, (diakses pada 6 Nov 2019)
Jakarta, 2013. https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi (Diakses
Wantu Fence, Pengantar ilmu hukum, Reviva pada 6 Nov 2019)
Cendekia, Yogyakarta, 2015. www.negarahukum.com/hukum/sifat-
melawan-hukum.html (Diakses pada
Peraturan Perundang-undangan 6 Nov 2019)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia https://nasional.kompas.com/read/2019/09/
Nomor 15 Tahun 1991 Tentang 25/10382471/ini-26-poin-dari-uu-
Standar Nasional Indonesia kpk-hasil-revisi-yang-berisiko-
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 melemahkan-kpk?page=all (Diakses
Perubahan Kedua Atas Undang- pada tanggal 13 Nov 2019).
Undang Nomor 30 Tahun 2002 https://news.detik.com/berita/d-
Tentang Komisi Pemberantasan 4719167/duh-ini-15-kelemahan-kpk-
Korupsi di-uu-baru (Diakses pada 13 Nov
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 2019)
Tentang Kitab Undang-Undang www.kompasiana.com/advokat_m_maulana_
Hukum Acara Pidana (KUHAP) ksw/56d8fe43d793733509dd45d6/r
evisi-undangundang-no-30-tahun-

149
Lex Crimen Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2020

2002-tentang-komisi-
pemberantasan-korupsi-
menguatkan-atau-
melemahkan?page=all (diakses pada
13 Nov 2019)
www.legalakses.com/surat-penghentian-
penyidikan-perkara-sp3/ (diakses
pada 20 Nov 2019)

150

Anda mungkin juga menyukai