Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN JASA KONSULTAN PENGAWAS UNTUK


PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KELAS BARU (RKB)
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 TUBAN

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan


kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan
secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah
disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi dapat berlangsung operasional dan efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh
pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan
secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli
pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu
kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawas lapangan sangat ditentukan oleh kualitas
dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh
dapat dilakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang telah disepakati.

2. Maksud dan 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan konsultan pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria
dan proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK
ini.

3. Sasaran Yang menjadi Target / sasaran dalam pekerjaan konsultansi ini


adalah :
1. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu
2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran
kegiatan.
3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan
spesifikasi teknis

4. Lokasi Jalan Kaligede nomor 15B Sugiharjo Tuban


Pekerjaan
5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : DIPA Madrasah
Pendanaan Tsanawiyah Negeri 3 Tuban Tahun 2021 yang bersumber dari
SBSN.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : …………………..


Organisasi
Pejabat Satuan Kerja : Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tuban
Pembuat
Komitmen
Data Penunjang

7. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa


Hukum Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6018);
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33), yang telah
dirubah melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 63),
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018
Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1433);
4. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 760);
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
762);
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
483);
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada
Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi
8. SE Menteri PUPR Nomor 21/SE/M/2019 tentang Standar
susunan tenaga ahli untuk Pengawasan Konstruksi
melalui penyedia jasa
9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7357
Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Program Peningkatan
Sarana Prasarana Madrasah Melalui SBSN Tahun Anggaran
2021.
8. Masukan 1. Untuk melaksanan tugasnya konsultan pengawas
harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini
2. Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari kegiatan maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian
pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan
pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- gambar-gambar pelaksanaan
- Spesifikasi Teknis dan Rencana Keselamatan
Kerja (RKK)
- Berita acara aanwijzing sampai dengan
penunjukan pemborong
- Dokumen kontrak pelaksanaan/pemborongan
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning
dari pekerjaan yang dibuat oleh pemborong
(setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
d. Peraturan-peraturan, standard dan pedoman
yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis
simak pengawasan mutu pekerjaan dll.
e. Informasi lainnya.
Ruang Lingkup

9. Lingkup Ruang lingkup pekerjaan adalah Melakukan


Pekerjaan Pengawasan kepada Pelaksana Pekerjaan
Pembangunan Gedung Ruang Kelas Baru (RKB)
Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tuban

A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan


Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya teknis Pembangunan Gedung
Negara, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1433);

B. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :


1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari
segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume /
realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama proses
pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara
berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil-hasil
rapat lapangan, laporan harian, mingguan, dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
penyedia jasa pelaksanaan kontruksi.
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop
drawing) yang diajukan oleh penyedia jasa
pelaksanaan kontruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan
pelaksanaan (As-Built Drawing) sebelum serah
terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah
terima pertama, mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan
pengawasan.
9. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, berita
acara pemeliharaan pekerjaan, serah terima pertama
dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi
sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran
pekerjaan kontruksi.
10. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana
kegiatan ketika terjadi keterlambatan pekerjaan
dan/atau ditemukan ketidak sesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.

10. Kriteria Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas


seperti dimaksud pada KAK harus memperhatikan persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :

A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN


Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus
dilaksankan secara benar dan tuntas sampai dengan
memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh pejabat pembuat komitmen.

B. PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi
yang objektif untuk kelancaran pelaksanaan baik yang
menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari setiap
bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan
yang berlaku.

C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus
dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai
konsultan pengawas yang secara fungsional dapat
mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrative sehubungan dengan
pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.

E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA


Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar,
pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain:
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan
kegiatan yang bersangkutan yaitu Surat Perjanjian
Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya,
dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya Yang termuat dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
2. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah
setempat yang berkaitan dengan lokasi dan ruang
lingkup pekerjaan yang bersangkutan.
11. Tanggung A. Konsultan pengawas bertanggung jawab secara
Jawab professional atas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai
Pengawasan ketentuan kode etik profesi yang berlaku.

B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal


sebagai berikut :
1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan
dokumen pelelangan /pelaksanaan yang dijadikan
pedoman, serta peraturan, standard dan pedoman
teknis yang berlaku.
2. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil
kerja pengawasan yang berlaku.
3. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang
ditimbulkan.

C. Penanggung jawab professional pengawasan adalah tidak


hanya konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga
bagi para tenaga ahli professional pengawasan yang
terlibat dalam proses pekerjaan tersebut.

12. Program Kerja A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas


harus segera menyusun:
1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara
detail
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan
jumlahnya). Tenaga- tenaga yang diusulkan oleh
konsultan pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan
kegiatan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan


persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan
pengawas dan mendapatkan pendapat teknis dari
pengelola teknis kegiatan.

13. Biaya 1. Biaya Pengawasan dibebankan pada DIPA Madrasah


Pengawasan Tsanawiyah Negeri 3 Tuban Tahun 2021.
2. Pagu Anggaran kegiatan dimaksud sebesar
Rp268.857.000,00 (dua ratus enam puluh delapan
juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah).
3. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara
pembayaran diatur secara kontraktual, meliputi
komponen sebagai berikut :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan pengadaan laporan
c. Pembelian dan/ atau sewa peralatan
d. Sewa kendaraan
e. Biaya rapat-rapat
f. Perjalanan (lokal maupun luar kota)
g. Jasa dan overhead pengawasan
h. Pajak dan iuran lainnya
5. Pembayaran biaya konsultan pengawas adalah
berdasarkan prestasi kemajuan pekerjaan
pengawasan

14. Proses A. UMUM


Pekerjaan Konsultan pengawas dalam menjalankan tugasnya
Pengawasan diperlukan pula oleh pengelola kegiatan agar fungsi dan
tangung jawab konsultan pengawas dapat terlaksana
dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana
yang diharapkan oleh pemberi tugas.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN


PENGAWAS
Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan
secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian
pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di
lapangan, secara garis besarnya yaitu :

1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan
konsepsi pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve,
dan Net Work Planning yang diajukan oleh
kontraktor pelaksana untuk selanjutnya
diteruskan kepada pengelola kegiatan untuk
mendapatkan persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara
umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan
inpeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis
yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk
yang kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan
kuantitas dari bahan atau komponen bangunan,
peralatan, dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja
lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan
dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang
penambahan atau pengurangan pekerjaan
yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan
kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak
mengenai pengurangan dan penambahan biaya
dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang
dari kontrak, dapat langsung disampaikan
kepada pemborong, dengan pemberitahuan
tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada
pelaksana pekerjaan dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama
masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala,
dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Pelaksana Pekerjaan serta unsur wilayah (jika
diperlukan) dengan tujuan untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial
untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling
lambat 1 (satu) hari kerja kemudian.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis
administrasi dan teknis teknologis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume
presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata
dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal
yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang
dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan
yang dibuat oleh pemborong terutama yang
mengakibatkan tambah dan berkurangnya
pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop
drawing).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara
sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan
nilai pekerjaan serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian,
mingguan dan bulanan Berita Acara kemajuan
pekerjaan penyerahan pertama dan kedua
serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan
untuk kebutuhan dokumen pembangunan, serta
keperluan pendaftaran sebagai Bangunan
Gedung Negara.

15. Keluaran3 Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas


berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan
diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan
petunjuk penting dari Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat
Pembuat Komitmen, Konsultan Perecana, Kontraktor
Pelaksana dan Konsultan Pengawas;
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga kerja
- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
- Alat-alat
- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan
harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara
pemeriksaan pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time
Schedule yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j. Laporan akhir pekerjaan pengawasan;
k. Setiap laporan dibuat dengan rangkap sesuai ketentuan
Dokumen RAB Pengawasan;
l. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5
bulan berikutnya.
16. Jangka Waktu 150 (seratus lima puluh ) hari kalender
Penyelesaian Dan jika terjadi perubahan maka pelaksanaan mengikuti pelaksanaan
Pekerjaan konstruksi ditambah dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender.

17. Personil
A. Tenaga Ahli :

Jenis
Pengal Kualifika Jumlah
No Jabatan Pendidikan Sertifi
aman si (Orang)
kasi
1 Ketua Tim S 1 Teknik 4 Tahun SKA Ahli Ahli Teknik 1
Sipil Muda Bangunan
Gedung
(Kode :
201)

2 Tenaga S1 Arsitek 2 Tahun SKA Ahli Ahli Teknik 1


Ahli Arsitek Muda Arsitek
(Kode :
101)

3 Tenaga S1 2 Tahun SKA Ahli Ahli Teknik 1


Ahli Teknik Muda Elektronika
Elektrikal Elektronik dan
a Telekomuni
kasi dalam
Gedung
(Kode :
405)
4 Tenaga S 1 Teknik 2 Tahun SKA Ahli Ahli K – 3 1
Ahli K–3 Sipil / Muda Kontruksi
Kontruksi Teknik (Kode :
Arsitektur 603)

B. Tenaga Sub Profesional :

Jenis
Pengal Jumlah
No Jabatan Pendidikan Sertifi Kualifikasi
aman (Orang)
kasi
1 Inspector / D – 3 Teknik 4 Tahun SKT SKT 1
Pengawas Sipil / Teknik Tingkat I Pengawas
Lapangan Arsitektur - Bangunan
Sederajat Gedung
(Kode :
TA 024)
14. Persyaratan 1 Administrasi/ SLTA sederajat 2 Tahun - - 1
Operator
Kualifikasi Komputer

1. Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki :


a. Akte Pendirian Perusahaan;
b. Surat Izin Usaha IUJK (Ijin Usaha Jasa Konstruksi)
dengan Kegiatan Usaha Jasa Pengawasan
Kontruksi, Klasifikasi Bidang Usaha Pengawasan
Rekayasa, Sub Klasifkasi Jasa Pengawas
Pekerjaan Kontruksi Teknik Bangunan Gedung
(RE201), Kualifikasi Bidang Usaha Kecil;
c. SBU (Sertifikat Badan Usaha) dengan Kegiatan Usaha
Jasa Pengawasan Kontruksi, Klasifikasi Bidang Usaha
Pengawasan Rekayasa, Sub Klasifkasi Jasa
Pengawas Pekerjaan Kontruksi Teknik Bangunan
Gedung (RE201), Kualifikasi Bidang Usaha Kecil.

2. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai


penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi perusahaan yang
baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun

3. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban


perpajakan tahun pajak 2020 (SPT Tahunan)

4. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya


tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak
yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana; dan/atau
pengurus/pegawainya tidak berstatus sebagai Aparatur
Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti
diluar tanggungan Negara.

18. Jadwal Tahapan Sesuai Aplikasi SPSE


Pelaksanaan
Pekerjaan
Laporan

19. Laporan Harian 1. Laporan Harian memuat progres / prestasi pekerjaan harian
kontraktor pelaksana berdasarkan Jadual Pelaksanaan
Pekerjaan / Time Schedule yang telah disepakati bersama
oleh PPK dan Kontraktor Pelaksana;
2. Laporan Harian dibuat setiap hari kerja.

20. Laporan 1. Laporan Mingguan memuat progres / prestasi pekerjaan


Mingguan mingguan kontraktor pelaksana berdasarkan Jadual
Pelaksanaan Pekerjaan / Time Schedule yang telah
disepakati bersama oleh PPK dan Kontraktor Pelaksana;
2. Laporan Mingguan dibuat setiap 1 minggu.

21. Laporan 1. Laporan Bulanan memuat progres / prestasi pekerjaan


Bulanan bulanan kontraktor pelaksana berdasarkan Jadual
Pelaksanaan Pekerjaan / Time Schedule yang telahdisepakati
bersama oleh PPK dan Kontraktor Pelaksana;
2. Laporan bulanan dibuat setiap 1 bulan.

3. Dan jika sudah selesai 100% maka dibuat laporan serah


terima pertama atau PHO sebanyak 3 rangkap dan jika
sudah selesai masa pemeliharaan juga dibuat laporan serah
terima ke-2 atau FHO sebanyak 3 rangkap.
Hal-Hal Lain

22. Penutup Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima
dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya
konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas
dengan pejabat pembuat komitmen.

Pejabat Pembuat Komitmen


Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tuban

TTD

Sri Basuni, ST
NIP. 197009282005011004

Anda mungkin juga menyukai