Anda di halaman 1dari 2

Di dalam 

RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) diatur juga soal hubungan


seks yang tidak lazim. Salah satunya adalah seks oral, yang dianggap berbahaya karena bisa
menularkan virus dan bakteri ke tubuh.

"Itu berbahaya karena menjadi pintu masuknya virus dan bakteri. Itu yang harus kita
informasikan kepada masyarakat kalau jalur mulut itu bukan jalur yang aman," ucap Ketua
Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin
Indonesia (Perdoski) Hanny Nilasari sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (6/8/2019).

Oleh karena itu, tindakan memaksa pasangan melakukan seks oral dinilai sebagai suatu
tindakan yang menyimpang yang perlu diatur lebih lanjut dalam RUU PKS. Diharapkan oleh
Hanny, saat UU tersebut disahkan, wanita bisa menolak apabila ada ajakan melakukan seks
oral secara paksa.

Seks oral dianggap berbahaya bukanlah hal yang patut dipertanyakan. Hingga kini,
sejumlah penyakit dari infeksi hingga kanker dikaitkan dengan seks oral, sehingga
praktik seks satu ini juga berisiko tinggi.

Banyak orang yang mengira seks lewat mulut adalah praktik yang aman dan tidak
menularkan penyakit apapun. Risiko sebenarnya bisa ditekan apabila menggunakan
proteksi seperti kondom. Akan tetapi banyak sekali pasangan yang merasa lebih suka
tanpa menggunakan proteksi apapun.

Dirangkum oleh detikHealth dari berbagai sumber, berikut adalah risiko yang bisa


terjadi dari seks oral:

1. Kanker tenggorokan
Melakukan seks oral bisa membuatmu berisiko menularkan human papillomavirus
(HPV) yang bisa menyebabkan kanker tenggorokan atau orofaringeal (bagian tengah
tenggorokan). Salah satu studi tahun 2007 menunjukkan adanya peningkatan risiko
akan kanker jenis tersebut pada orang yang melakukan seks oral setidaknya enam
pasangan berbeda.

Baik pria maupun wanita bisa terkena infeksi ini. Berita baiknya adalah kanker
tenggorokan yang disebabkan oleh HPV cenderung lebih mudah ditangani ketimbang
yang disebabkan oleh merokok dan minum alkohol.

2. HIV
Meski relatif rendah risiko ketimbang seks melalui vagina atau anal, namun kita bisa
tertular HIV (Human Imunodeficiency Virus) melalui seks oral. Terutama apabila saat
mempraktikkannya tidak menggunakan proteksi sama sekali.

Risiko tertular HIV semakin meningkat juga apabila jika yang melakukan seks oral
sedang sariawan atau ada luka, jika ejakulasi terjadi di dalam mulut, atau yang
menerima seks oral mengidap penyakit menular seksual. Pada umumnya, risiko
penularan seks oral ini lebih utama terjadi pada yang melakukan seks oral.
3. Herpes
Meski herpes genital dan oral disebabkan oleh strain virus herpes yang berbeda,
namun tetap mungkin bagi virus manapun menginfeksi lokasi keeduanya. Sehingga
sangat mungkin menularkan herpes melalui seks oral.

Berbeda dengan HIV, virus herpes bisa menyebar dari kedua pasangan saat
melakukan oral seks. Penularan herpes saat seks oral sangat berbahaya, bahkan
herpes adalah penyakit yang menular meski tanpa gejala.

Baca juga: Tepat Setelah Dapatkan Seks Oral, Wanita Ini Terkena Stroke

4. Gonorrhea
Gonorrhea bisa ditularkan saat melakukan seks oral pada pria, dan baik keduanya bisa
berisiko terkena penyakit tersebut. Masih sedikit penelitian yang menyebutkan bahwa
penularan bisa terjadi saat melakukan seks oral pada wanita.

Risiko gonorrhea dalam seks oral pada wanita cukup kecil karena infeksi tidak
mencapai serviks. Menggunakan kondom cukup efektif dalam mencegah penularan
gonorrhea selama melakukan seks oral.

5. Chlamydia
Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual, dan jika tertular maka
kedua belah pihak berisiko tinggi terkena penyakit tersebut. Risiko penularan chlamydia
hampir sama seperti gonorrhea.

6. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang sangat mudah ditularkan melalui seks
oral. Meski sifilis hanya bisa ditularkan apabila pengidapnya mengalami gejala selama
tahap primer dan sekundernya, terkadang sariawan-sariawan yang tak sakit
membuatnya terabaikan.

Oleh sebab itu, banyak orang yang tak mengetahui mereka memiliki gejala sifilis saat
mereka menularkan ke pasangan mereka.

7. Hepatitis B
Penelitian soal hal ini masih belum dapat disimpulkan apakah hepatitis B benar-benar
bisa ditularkan melalui seks oral. Namun kontak anal-oral merupakan faktor risiko
infeksi hepatitis A, dan juga bagi hepatitis B.

Untungnya, kedua tipe hepatitis tersebut bisa dicegah dengan vaksin.

Anda mungkin juga menyukai