Anda di halaman 1dari 2

Nama : Desi Ramadayani

Kelas : PMM-3
Nim : 030171024

KORELASI PARSIAL
A. Pengertian Korelasi
Persoalan pengukuran, atau pengamatan hubungan antara dua peubah X
dan Y, berikut ini akan kita bicarakan sesuai dengan referensi yang kami peroleh
dalam beberapa literatur. Tulisan ini tentu saja tidak selengkap seperti halnya
tulisan tentang Pengertian Korelasi dalam buku Statistika yang ditulis oleh,
Ronald E. Walpole, Sugiono, Murray R. Spiegel, atau beberapa Statistikawan
yang memang saya kagumi ke-pakar-annya. Akan tetapi setidaknya bisa dijadikan
bacaan tambahan bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang
persoalan korelasi atau persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan hubungan
antar dua peubah.
B. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Parsial (Uji t)
Uji signifikansi koefisien korelasi parsial digunakan untuk menguji apakah
hubungan yang terjadi berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasi). Langkah
pengujiannya berikut ini.
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan
prestasi belajar jika tingkat stress tetap
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar jika tingkat stress tetap
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji
dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang
signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau
lebih besar).Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko
salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar
sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar
yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Kriteria Pengujian
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P  value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
4.  Membandingkan probabilitas
Nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima.
5. Kesimpulan
Oleh karena nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima, artinya bahwa
tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar jika tingkat stress dibuat tetap. Hal ini dapat berarti terdapat hubungan
yang tidak signifikan, artinya hubungan tersebut tidak dapat berlaku untuk
populasi yaitu seluruh siswa SMU Negeri XXX, tetapi hanya berlaku untuk
sampel. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan tidak
berhubungan terhadap prestasi belajar pada siswa SMU Negeri XXX.

Anda mungkin juga menyukai