Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

POSISI DAN TUGAS PEMIMPIN DALAM ADMINISTRASI

DISUSUN OLEH :

MAYANG VITA SARA (03051731445)


SYAHROINI FARIDHA TUNNUR DAMANIK (0305171047)
APRIYA TRI SUCI (0305182116)

DOSEN PENGAMPUH : NURMASDALIFAH, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - 3

ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUMATERA UTARA

MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Pemurah, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kami persembahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang membawa risalah Islam sebagai
pedoman hidup untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan juga di akhirat
kelak.
Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, kami dapat menyelesaikan
tugas ini.Sebuah makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan Pendidikan.Tugas ini disusun juga bertujuan sebagai
alternatif dalam memahami dan mengetahui lebih dalam tentang salah satu
materi daripada mata kuliah ini.
Dengan segala keterbatasan yang ada, kami menyadari bahwa dalam
penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, saran dan
kritik senantiasa kami harapkan.Semoga tugas yang kami kerjakan dapat
bermanfaat bagi kami pribadi dan pembacanya.

Medan, Juni 2020

Kelompok

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................... 1
C. TUJUAN MASALAH........................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2
A. Pengertian Pemimpin Dalam Administrasi....................... 2
B. Posisi Pemimpin Dalam Administrasi................................. 3
C. Tugas Pemimpin Dalam Administrasi................................ 6
BAB III PENUTUP............................................................................... 8
A. KESIMPULAN..................................................................... 8
B. SARAN................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kepemimpinan merupakan fenomena interaksi sosial yang kompleks


dan unik, siapa pun akan menampakkan perilaku kepemimpinan ketika
berinteraksi dalam format memberi pengaruh pada orang lain. Bahkan
dalam kapasitas pribadi pun, di dalam tubuh manusia itu ada kapasitas atau
potensi sebagai pengendali, yang pada intinya memfasilitasi seseorang
untuk dapat memimpin dirinya sendiri. Kepemimpinan sering diberi makna
sebagai derajat keberpengaruhan, sedangkan pemimpin adalah orang yang
paling potensial memberi pengaruh.Pemimpin yang tidak bisa
mengaktualkan pengaruhnya, tidak memilik karakter kepemimpinan sejati.
Kehadiran seseorang sebagai pemimpin, bisa karena diangkat,
dipilih, atas dasar klaim pribadi, bahkan kudeta.Pemimpin merujuk pada
status, sedangkan kepemimpinan merujuk pada pengaruh yang ditimbulkan.
Status pemimpin hanya akan bermakna jika dengan status itu, karakter
kepemimpinannya jelas dan berdampak baik bagi anggota.
Tanpa kehadiran seorang pemimpin dengan kapasitas kepemimpinan yang
hebat, upaya untuk mengimplementasikan misi dan mencapai prestasi
organisasi secara kompetitif akan lebih banyak menjelma sebagai mimpi
ketimbang realitas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang di maksud dengan pemimpin dalam administrasi?
2. Bagaimana posisi pemimpin dalam administrasi?
3. Bagai mana tugas pemimpin dalam administrasi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dari pemimpin dalam administrasi.
2. Untuk mengetahuiposisi pemimpin dalam administrasi.
3. Untuk mengetahuitugas pemimpin dalam administrasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMIMPIN DALAM ADMINISTRASI


Secara etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris
dari kata administration yang berbentuk infinitifnya adalah to
administer.Dengan demikian, secara etimologis admnistrasi dapat diartikan
sebagai kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, mengelola
manusia, mengelola harta benda kearah suatu tujuan yang terhimpun dalam
organisasi. Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sitematis dengan maksud untuk
menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara
keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain.1
Administrasi diartikan sebagai suatu proses pengorganisasian
sumber-sumber sehingga tugas pekerjaan dalam organisasi tingkat apa pun
dapat dilaksanakan dengan baik. Henri Fayol membawakan pengertian
“administrasi” (Per.:administration) yang umum berlaku di daratan Eropa
(Eropa kontinental), di kalangan bangsa Italia, Spanyol, Prancis, Jerman,
Sistem pimpinan (executive system) adalah serangkaian posisi tempat
organisasi diadministrasikan. Hal ini tertihat jelas dalam organisasi yang
sangat ditonjolkan, misalnya dalam departemen pemerintah yang bidang
kekuasaan setiap jenjangnya dengan jelas ditentukan.Pada organisasi-
organisasi yang kurang birokratis, hal itu tidak jelas terlihat, misalnya pada
lembaga-lembaga publik.2

Selanjutnya, untuk memudahkan pemahaman, berikut disajikan


definisi kerja dari beberapa istilah yang berkaitan dengan administrasi.

1. Administrasi adalah proses yang keseluruhan kegiatan organisasi


diarahkan pada pencapaian tujuan antara dan tujuan akhir (goals and
objectives).

1
Ulbert Silalahi, Studi tentang Ilmu Administrasi, Konsep, Teori dan Dimensi, (Bandung :
Sinar Baru al-Gensindo, 1997), h. 3-4
2
Anggara Sahya, Ilmu Administrasi Negara, (Bandung : Pustaka Setia,2012), h. 11-12

4
2. Administrator adalah anggota organisasi yang tugas utamanya
melancarkan proses pencapaian tujuan organisasi. Petugas lembaga
publik (walaupun tugasnya dapat meliputi unsur administrasi), bukan
administrator dan bukan pula pegawai biasa, tetapi pegawai senior
yang merupakan administrator atau pejabat organisasi.
3. Sistem pimpinan (executive system) adalah serangkaian posisi
tempat organisasi diadministrasikan. Hal ini tertihat jelas dalam
organisasi yang sangat ditonjolkan, misalnya dalam departemen
pemerintah yang bidang kekuasaan setiap jenjangnya dengan jelas
ditentukan.Pada organisasi-organisasi yang kurang birokratis, hal itu
tidak jelas terlihat, misalnya pada lembaga-lembaga
publik.Walaupun petugas lembaga publik merasa perlu
mempertimbangkan banyak unsur serta adanya pertanggungjawaban
pada setiap tingkatan, banyak bukti menunjukkan adanya struktur
organisasi yang terdiri atas serangkaian hubungan manajerial yang
terus-menerus yang disebut sebagai hierarki pimpinan.
4. Pimpinan (executive) adalah pemegang posisi di tingkat teratas dari
struktur formal, misalnya direktur umum, kepala kantorwilayah, dan
lain-lain. Inilah suatu posisi yang kekuasaan administratif secara
menyeluruh dibebankan kepadanya dan dari sinilah mengalir
kegiatan administratif yang paling luas.3

B. POSISI PEMIMPIN DALAM ADMINISTRASI


Pemimpin ialah setiap orang yang mempunyai bawahan. Tugas
kepemimpinannya tidak terutama ditentukan oleh tingkat keterampilan
teknis (technical skills) yang dimilikinya akan tetapi lebih banyak
ditentukan oleh keahlian menggerakan orang lain untuk bekerja dengan baik
(managerial skills).
Dalam organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin,
yakni:

3
Anggara Sahya, Ilmu Administrasi Negara, (Bandung : Pustaka Setia,2012), h. 14

5
1. Top managemen yang juga sering disebut dengan istilah
“administrative management”.
2. Kelompok pemimpin tingkat menengah (middle management)
3. Kelompok pemimpin tingkat bawahan yang dikenal dengan istilah
“lower managment”, “supervisory managment”, “gang leader”,
“mandur”, “prrational managemant”.
Pada tingkat apapun pemimpin bekerja selalu memerlukan dua
macam ketrampilan (skills), yaitu :
1. Technical skills.
2. Managerial skills.
Para pemimpin dalam berbagai organisasi dapat digolongkan kepada
lima golongan yakni :
1. Tipe Otokratis
a. Menganggap sebuah organisasi milik pribadi
b. Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
c. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
e. Terlalu tergantung pada kekuasaan formaalnya
f. Dalam tindakan pergerankannya sering mempergunakan approach
yang mengandung unsure paksaan dan punitive (bersifat
menghukum)
2. Tipe Militeristis
a. Dalam menggerakan bawahan system perintah yang lebih sering
dipergunakan
b. Dalam menggerakan bawahan senang bergantung kepada pangkat
dan jabatan
c. Senang dengan formalitas yang berlebih-lebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
e. Sukar menerima kritik dari bawahannya
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

6
3. Tipe
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
b. Bersifat overly protective
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
berpendapat
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
memgambil inisiatif
e. Sering bersikap maha tahu
4. Tipe Kharismatis
Bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat
besar dank arena pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya
sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin tersebut.
5. Tipe Demokratisa
a. Bertitik tolak bahwa sesungguhnya manusia itu adalah mahluk
trmulia didunia
b. Selalu mendahulukan kepentingan dan tujuan organisasi
c. Senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahannya
d. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork
e. Ikhlas memberi kebebasan
f. Selalu berusaha menjadikan bawahannya menjadi lebih sukses dari
padanya
g. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin
Telah tergambar bahwa tipe pemimpin yang ideal adalah tipe
demokratis tetapi untuk menjadi seperti diatas sangat tidak mudah.Alangkah
baiknya jika seorang pemimpin berusaha untuk menjadi pemimpin yang
demokratis.

7
C. TUGAS PEMIMPIN DALAM ADMINISTRASI

Konsekuensi dari tugas pokok memimpin itu ialah bahwa


sebagian besar waktu dari setiap pemimpin harus dipergunakannya untuk
mengambil keputusan. Dengan kata lain keberhasilan atau kesuksesan
dalam memimpin akan sangat bergantung bukan pada keterampilannya
melakukan kegiatan-kegiatan operasional, akan tetapi akan dinilai terutama
dari kemampuannya dalam mengambil keputusan. Dengan demikian maka
salah satu persyaratan kepemimpinan yang perlu dipenuhi oleh setiap
orang yang menduduki jabatan pimpinan ialah keberanian untuk
mengambil keputusan yang cepat, tepat,praktis dan rasional serta
memikul tanggung jawab atas akibat dan risiko yang timbul sebagai
konsekuensi daripada keputusan yang diambilnya. Keberanian tersebut
dapat timbul jika:
1. Pemimpin mempunyai kemampuan analisis yang tinggi
2. Pemimpin mengetahui pengaruh dari faktor lingkungan tempat organisasi
yang dipimpinnya bergerak
3. Secara teknis mengetahui apa yang hendak dicapai oleh organisasi yang
dipimpinnya
4. Pemimpin yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang dirinya sendiri, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahannya, termasuk didalamnya kemampuan dan kemauan belajar
terus-menerus
Pemimpin mendalami tentang perilaku bawahannya,karenadalam
rangka kepemimpinan perilaku bawahan itu sangat besar pengaruhny
adalam berhasil tidakny aorganisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Ibnu Syamsi (2000:7) Pengambilan keputusan dapat bersifat
tunggal yaitu sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah
lainnya dan bersifat ganda (multiple objective) yaitu satu keputusan yang
diambilnya itu sekaligus memecahkan dua masalah (atau lebih) yang
sifatnya kontradiktif ataupun yang tidak kontradiktif.Pada hakekatnya
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap suatu masalah yang dihadapi.Pendekatan yang sistematis itu

8
menyangkut pengetahuan tentang hakikat masalah yang dihadapi,
pengumpulan fakta dan data yang relevan dengan masalah yang dihadapi,
analisis masalah dengan mempergunakan fakta dan data, mencari alternatif
pemecahan, menganalisis setiap alternate sehingga ditemukan alternatif
yang paling rasional dan penilaian dari hasil yang dicapai sebagai akibat
keputusan yang diambil.

Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik seorang pemimpin arus


mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1.     Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya
2.     Berpengetahuan yang luas.
3.     Mempunyai keyakinan bahwa organisasi ia pimpin akan berjalan
dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumny.
4.     Mengetahui dengan jelas sifat hakikidan kompleksitas dan dari pada
tujuan yang hendak dicapai.
5.     Memiliki stamina dan entusiasmeyam besar.
6.     Gemar dan cepat mengambil keputusan.
7.     Objektif dalam arti menguasai emosi dan lebih banyak
mempergunakan rasio.
8.     Adil dalam memperlakukan bawahan.
9.     Menguasai prinsip-prinsip human relations (inti kepemimpinan).
10.  Menguasai teknik-teknik komunikasi.
11.  Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru dan kepala
terhadap bawahan tergantung atas situasi dan masalah yang dihadapi.
12.  Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan
organisasi.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Administrasi adalah proses yang keseluruhan kegiatan organisasi
diarahkan pada pencapaian tujuan antara dan tujuan akhir (goals and
objectives).
2. Sistem pimpinan (executive system) adalah serangkaian posisi tempat
organisasi diadministrasikan. Hal ini tertihat jelas dalam organisasi yang
sangat ditonjolkan, misalnya dalam departemen pemerintah yang bidang
kekuasaan setiap jenjangnya dengan jelas ditentukan.

Dalam organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin,


yakni:
a. Top managemen yang juga sering disebut dengan istilah
“administrative management”.
b. Kelompok pemimpin tingkat menengah (middle management),
c. Kelompok pemimpin tingkat bawahan yang dikenal dengan istilah
“lower managment”, “supervisory managment”, “gang leader”,
“mandur”, “prrational managemant”.

Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik seorang pemimpin arus


mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya
2. Berpengetahuan yang luas.
3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi ia pimpin akan berjalan
dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumny.
4. Mengetahui dengan jelas sifat hakikidan kompleksitas dan dari
pada tujuan yang hendak dicapai.
5. Memiliki stamina dan entusiasmeyam besar.

10
DAFTAR PUSTAK

Burhanuddin.1994.Analisis Manajemen dan Kepemimpinan


Pendidikan.Malang : Bumi Aksara

Purwanto,M., Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Thoha,Miftah. 1983.Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali


Pers

11

Anda mungkin juga menyukai