Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR JAWABAN UTS

Nama : Tezi Via Boan Putra

Prodi : Mesin Otomotif

Fakultas : TEKNIK

Matkul : Automotive Standart & Regulation

Dosen : Indra Hasan.,Ir.MT

1. Standarisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memproduksikan


sesuatu, sedang pembuatan banyaknya macam ukuran barang yang akan diproduksikan
merupakan usaha simplifikasi. Standardisasi adalah proses pembentukan standar teknis ,
yang bisa menjadi standar spesifikasi , standar cara uji , standar definisi , prosedur
standar (atau praktik), dll

Regulasi adalah konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan


seperangkat aturan dan tren. Dalam teori sistem, jenis aturan ini ada di berbagai bidang
biologi dan masyarakat, tetapi istilah ini memiliki makna yang sedikit berbeda sesuai
dengan konteksnya.

2. LANGKAH LANGKAH PENERAPAN STANDARISASI K3

1. Langkah Menyatakan Komitmen

Pernyataan komitmen dan penetapan kebijakan untuk menerapkan sebuah Sistem


manajemen K3 dalam organisasi / perusahaan harus dilakukan oleh manajemen
puncak.Sistem manajemen K3 tidak akan berjalan mulus tanpa adanya
komitmen manajemen terhadap system manajemen tersebut. Komitmen
manajemen harus benar – benar dibuktikan dengan tindakan nyata agar dapat
diketahui , dipelajari, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan karyawan
perusahaan.
2. Menetapkan Cara Penerapan sistem manajemen

Perusahaan dapat mengunakan Jasa Konsultan K3 untuk menerapkan system


manajemen K3, dengan pertimbangan sebagai berikut :

Jasa Konsultan K3 yang memiliki Pengalaman yang banyak dan bervariasi


sehingga dapat menjadi agen pengalihan pengetahuan secara efektif, sehingga
dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam proses penerapan Sistem
manajemen K3.

Jasa Konsultan K3 yang Independen memungkinkan Konsultan tersebut secara


bebas dapat memberikan umpan balik kepada manajemen secara obyektif tanpa
terpengaruh oleh persaingan antar kelompok didalam organisasi / perusahaan.

Jasa Konsultan K3 lebih memiliki waktu yang cukup, berbeda dengan tenaga
perusahaan yang meskipun mempunyai keahlian dalam system manajemen K3
namun karena desakan tugas – tugas laen di perusahaan akibatnya tidak punya
cukup waktu.

3. Membentuk kelompok kerja penerapan.

Kelompok kerja terdiri atas wakil dari setiap unit kerja, hal ini penting karena
merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang
bersangkutan.
Peran anggota kelompok kerja ini antara lain :

Menjadi agen perubahan sekaligus fasilitator dalam unit kerjanya.

Menjaga kosistensi dari penerapan Sistem manajemen K3, baik melalui tinjauan
sehari – hari maupun berkala

Menjadi penghubung antara manajemen dan unit kerja.

Tugas & Tanggung Jawab anggota kelompok kerja adalah :

Mengikuti pelatihan lengkap tentang standard Sistem manajemen K3

Melatih Staf dalam Unit kerjanya sesuai kebutuhan


Melakukan latihan & Tinjauan terhadap system yang berlangsung dibandingkan
dengan system standard Sistem manajemen K3

Membuat bagan alir yang menjelaskan tentang keterlibatan unit kerjanya dengan
elemen yang ada dalam standard Sistem manajemen K3

Bertanggung jawab untuk mengmbangkan system sesuai dengan elemen yang


terkait dalam unit kerjanya

Bertanggung jawab untuk mempersiapkan penulisan dokumen – dokumen


sebagaimana dipersyaratkan dalam standard Sistem manajemen K3 termasuk
mempersiapkan penulisan panduan mutu, prosedur, instruksi kerja dan form.

Bertanggung jawab untuk mempromosikan standar manajemen K3 secara terus


menerus & konsisten serta bersama –sama memelihara penerapan systemnya.

4. Menetapkan sumber daya yang diperlukan

Sumber daya ini mencakup orang/personel, perlengkapan, waktu, dan dana.


Orang yang dimaksud disini adalah beberpa orang yang diangkat secara resmi di
luar tugas – tugas pokoknya dan terlibat penuh dalam proses penerapan.

5. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan ini harus diarahkan untuk mencapai tujuan, diantaranya


adalah :
- Menyamakan persepsi dan motivasi terhadap pentingnya penerapan Sistem
manajemen K3 bagi kinerja perusahaan.
- Membangun Komitmen menyeluruh mulai dari direksi, manajer, staf, dan
seluruh jajaran dalam perusahaan untuk bekerja bersama – sama dalam
menerapkan standard system ini.
6. Peninjauan Sistem manajemen

Dengan Peninjauan system ini akan menghasilkan beberapa hal diantaranya :

Apakan perusahaan sudah mengikuti dan melaksanakan secara konsisten prosedur


& intruksi kerja  dari OHSAS Sistem manajemen K3

Apakah perusahaan belum memiliki dokumen, tetapi sudah menerapkan


sebagaian / seluruh persyaratan dalam standard Sistem manajemen K3

Apakah Perusahaan belum memiliki dokumen & belum menerapkan system


manajemen K3

7. Penyusunan Jadwal

Setelah melakukan tinjauan system maka kelompok kerja dapat menyusun suatu
jadwal kegiatan dengan mempertimbangkan hal – hal berikut :
a. Ruang Lingkup pekerjaan.
Dari hasil tinjauan system akan menunjukan beberapa banyak yang harus
disiapkan dan berapa lama setiap prosedur itu akan diperiksa , disempurnakan,
disetujui & di audit.

b. Kemampuan wakil manajemen dan kelompok kerja penerapan


Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan membagi dan menyediakan waktu,
seperti diketahui bahwa tugas penerapan bukanlah satu- satunya pekerjaan para
anggota kelompok kerja dan manajemen representative. Mereka masih
mempunyai tugas dan tanggung jawab lain diluar penerapan standard Sitem
manajemen K3 yang kadang – kadang juga sama pentingnya dengan penerapan
stan dard ini.

c. Keberadaan Proyek
Khusus bagi perusahaan yang kegiatannya berdasarkan proyek ( misalnya
kontraktor dan pengembang ) maka ketika menyusun jadwal kedatangan asesor
badan sertifikasi, pastikan bahwa pada saat asesor dating ada proyek yang sedang
dikerjakan.
8. Pengembangan Sistem manajemen K3

Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam tahap pengembangan system


manajemen K3 antara lain mencakup dokumentasi, pembagian kelompok,
penyusunan bagan alir, penulisan manual system manajemen K3, prosedur &
Instruksi kerja.

9. Penerapan System

Setelah semua dokumen selesai dibuat, maka setiap kelompok kerja kembali ke
masing – masing untuk menerapkan system yang telah di buat,

10. Proses Sertifikasi

Banyak lembaga sertifikasi system manajemen K3, organisasi bisa memilih


misalnya, diantaranya Llyod’s register, BSI, SGS, TUV, BVQA, WQA, dll

LANGKAH LANGKAH PENERAPAN REGULASI KENDARA BERMOTOR

1. Pengujian Berkala Pertama Kali


a. STNK asli beserta fotocopy
b. Fotocopy KTP
c. Sertifikat Uji Type
d. Fotocopy sertifikat Registrasi Uji Type (dari Penanggung Jawab Produksi)
e. Sertifikat Rancang Bangun (dari Dirjenhub Darat dan Surat Keterangan
hasil pemeriksaan mutu uji)
f. Surat ijin Operasi Angkutan Sewa dan Pariwisata
g. Surat Tera (untuk Kend Taksi Meter, Tangki dan Kend yang menggunakan
Bahan Bakar Gas)

2. Pengujian Kendaraan Periodik 6 (enam) Bulan Sekali

a. Fotocopy STNK
b. Fotocopy KTP
c. Buku Uji

1. Mutasi Keluar

a. Surat Pengantar Mutasi dan Kantor PKB wilayah domisili


b. Surat Pengantar Mutasi ke daerah dari Kepala Dishub
c. Fiskal sesuai domisili yang baru / STNK Terbaru
d. Fotocopy KTP
e. Buku Uji

2. Mutasi Masuk

a. Surat Pengantar dari Kantor PKB daerah ditujukan kepada Kepala Dishub
b. Petugas Penguji memeriksa data teknis kendaraan, lalu menerbitkan uji
pertamasebagai mutasi masuk sebagai wajib uji dicabut pada buku induk
untuk diuji pertama
c. Pengajuan berkala periode berikutnya dilaksanakan pengujian sesuai domisili
periode
d. STNK asli beserta fotocopy
e. Fotocopy KTP
f. Surat ijin Operasi Angkutan Sewa dan Pariwisata
g. Surat Ijin Tera (untuk untuk Kend Taksi Meter, Tangki dan Kend yang
menggunakan Bahan Bakar Gas)

3. Numpang Uji Keluar

a. Buku Uji (kolom pengesahan masih ada)


b. Salinan Buku Uji
c. Kendaraan beroperasi di daerah bersangkutan 3 (tiga) bulan terus menerus
d. Fotocopy STNK
e. Fotocopy KTP

6. Numpang Uji Masuk

a. Surat Pengantar dari kantor PKB daerah


b. STNK asli beserta Fotocopy

7. Penghapusan Kendaraan

a. Pemilik mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dishub daerah


domisili
b. Petugas Penguji PKB memenuhi kelaikan jalan kendraan
c. Apabila kondisi memenuhi ketentuan penghapusan dokumen, Disposisi
Kepala UPTD untuk penghapusan kendaraan dari wajib uji
d. STNK asli beserta fotocopy
e. Fotocopy KTP (apabila dikuasai disertai Surat Kuasa dari Pemilik Kendraan)
f. Buku Uji

8. Ubah Data / Ganti Buku / Kehilangan Buku


a. Surat laporan Kehilangan dari Kepolisian
b. Buku Uji Rusak / Penuh
c. STNK asli beserta fotocopy
d. Fotocopy KTP

3. Pentingannyaa menetapkan standarisasi dan regulasi

Sepeda Motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat meliputi:

i. Kendaraan Bermotor roda 2 (dua) dengan atau tanpa rumah-rumah


ii. Kendaraan Bermotor roda 2 (dua) dengan atau tanpa kereta samping, atau
iii. Kendaraan Bermotor roda 3 (tiga) tanpa rumah rumah.

Dalam aspek:

a. keselamatan
b. keamanan
c. kenyamanan
d. keterjangkauan dan
e. keteraturan

Anda mungkin juga menyukai