1. Asset Lancar
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai dari pinjaman karyawan
karena langsung dipotong dari pendapatan karyawan.
4) Persediaan
5) Uang Muka
Asset lancar pada PT Kimia Farma antara lain kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain, uang muka serta biaya dibayar dimuka, dimana kas dan setara kas
terdiri atas kas itu sendiri yang di peroleh dari berbagai jenis mata uang, kas bank
denga berbagai relasi yang ada baik itu rupiah maupu dolar salah satu relasinya yaitu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Central Asia Tbk
(USD), dan perusahaan lainnya, serta adanya deposit berjangka dari relasi dan pihak
ketiga.
Sedangkan untuk piutang usahanya dilihat berdasarkan tiga hal yaitu pelanggan,
umur piutang, dan mata uang. Jika dilihat dari pelanggan ada pihak relasi dan pihak
ketiga, dimana pihak ketiga dari daerah lokal maupun berbagai daerah lain yang ada
di indonesia, sedangkan berdasarkan umur piutang dimulai dari 0-60 hari sampai
degan lebih dari 90 hari, namun jika dilihat dari mata uang itu menggunakan USD dan
SAR.
Untuk piutang lain-lain terdiri dari jangkan pendek dan panjang dimana jangka
pendek oleh pihak ketiga dan jangka panjang berupa pinjaman kepada karyawan.
Sedangkan untuk persediannya terdiri dari barang jadi (obat jadi dan alat kontrasepsi,
dan alat kesehatan), bahan baku dan bahan pembantu serta barang dalam proses,
Lain hal nya dengan uang muka dan biaya dibayar dimuka, uang muka terdiri dari
uang muka atas pembelian barang dagang dan aset setra uang muka lainnya, dan
biaya dibayar di muka terdapat sewa gedung dan rumah dinas, kerja sama yang
1) Utang Pajak
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan
pembantu dengan rincian sebagai berikut:
Jangka waktu kredit yang timbul akibat dari pembelian barang jadi, bahan baku,
dan bahan pembantu baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri berkisar
antara 30 sampai dengan 180 hari dan dalam transaksi tersebut dari pihak kreditur
(supplier) tidak ada persyaratan atau jaminan tertentu.
4) Utang Lain-lain
Medium Term
b. Kesimpulan
Liabilitas pada PT Kimia Farma antara lain utang pajak,utang bank jangka
medium terms notes serta liabilitas imbalan kerja. Pada utang pajak terdapat pajak
pengasilan badab dari 4 entitas anak, pajak penghasilan lainnya serta pajak
Sementara untuk utang bank jangka pendek berasal dari utang pihak relasi dari 6
perusahaan perbankkan yang telah bererja sama, serta dari pihak ketiga ada 7
panjangnya ada 3 perusahaan perbankkan yang mendanai yaitu BNI, Mandiri, dan
Bank Maybank Indonesia. Untuk utang usaha ada bisa di lihat dri 3 sisi yaitu pemasok
( relasi & pihak ketiga) , umur (belum jatuh tempo-lebih dari 150 hari) dan dari sisi
mata uang ( Rupiah, USD, dan SAR). Sedangkan utang lain-lain hanya oleh pihak
ketiga saja.
pembayarannya pada masa akan datang dikurang dengan beban keuangannya dan
dikurangi jatuh temponya. Untuk medium term notenya ada 2 jenis yaitu MTN 2017
dan MTN 2019 oleh BNI dan BTN. Sedangkan jika dilihat bagian yang terdapat
liabilitas imbalan kerja itu ada dana pensiun, imbalan pascakerja, cuti panjang, dan
pengabdian.
3. Pendapatan
1) Penjualan Neto
2) Pendapatan Lain-lain
b. Kesimpulan
Ada dua pendapatan pada PT Kimia Farma yaitu penjulan neto dan
pendapatan lain-lain, pada pendapatan neto ada 2 rincian yaitu pelanggan dan lini
produk, untuk pelaggan ada dari penjualan lokal baik itu ralasi maupun pihak ketiga,
dan ada dari luar berupaa garam kina, yodium dan derivat, obat dan alat kesehatan.
Namun jika dilihat dari rincian lini produkter dapat penjualan produk entitas yang
berupa obat-obatan dan bahan baku, serta penjulan produksi pihak ketiga(obat dan
4. Aktivitas Operasi
b. Kesimpulan
Pada PT Kimia Farma arus kas dari aktivitas operasi berasal dari kas dari
usaha. Berkurangnya aktivitas operasi disebabkan oleh jumlah arus kas masuk dari
aktivitas operasi yaitu penerimaan pelanggan dan penerimaan pajak nilainya lebih
rendah dibandingkan dengan arus kas keluar dari aktivitas operasi yaitu pembayaran
pemasok, karyawan, beban usaha dan beban bunga tetap harus dilakukan.
5. Opini Auditor