SKRIPSI
Oleh :
Kata Kunci : Return On Assets, Return On Equity, Debt to Equity Ratio dan
Harga Saham
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
skripsi ini dengan judul “Pengaruh ROA, ROE, dan DER Terhadap Harga Saham
Indonesia”.
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini. Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung
maupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga
1. Allah swt yang menjadi penolong penulis dalam mengerjakan skripsi ini
terima kasih atas kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis serta
i
Doa yang tiada henti diberikan, semangatnya, serta pengertiannya
ini.
Sumatera Utara.
Puti Andini, Sinta Lestari dan Siti Zainab Siregar yang selalu ada,
dalam kehidupan.
ii
11. Bu Nining dan Pak Bukhari selaku pegawai magang yang pertama kali
skripsi ini.
12. Kakak senior-senior terbaik kak Nurin Annisa, kak Nidya Utari, kak
Nurul Fauziah, kak Inda Sari, kak Riana, dan kak Ayu, yang menjadi
13. Para sahabat Ismi, Lisa, Tika dan Ayu yang selalu menjadi sahabat
Akhirnya atas segala bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis
dari berbagai pihak selama ini, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan
sebagaimana mestinya. Penulis tidak dapat membalasnya kecuali dengan doa dan
Puji Syukur kepada Allah SWT dan sholawat beriring salam kepada Rasulullah
kedepannya.
Aminn ya Rabbal’Alamin
Billahi fi sabililhaq,fastabiqulkhairat
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
skripsi ini dengan judul “Pengaruh ROA, ROE, dan DER Terhadap Harga Saham
Indonesia”.
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini. Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung
maupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga
1. Allah swt yang menjadi penolong penulis dalam mengerjakan skripsi ini
terima kasih atas kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis serta
i
Doa yang tiada henti diberikan, semangatnya, serta pengertiannya
ini.
Sumatera Utara.
Puti Andini, Sinta Lestari dan Siti Zainab Siregar yang selalu ada,
dalam kehidupan.
ii
11. Bu Nining dan Pak Bukhari selaku pegawai magang yang pertama kali
skripsi ini.
12. Kakak senior-senior terbaik kak Nurin Annisa, kak Nidya Utari, kak
Nurul Fauziah, kak Inda Sari, kak Riana, dan kak Ayu, yang menjadi
13. Para sahabat Ismi, Lisa, Tika dan Ayu yang selalu menjadi sahabat
Akhirnya atas segala bantuan dan motivasi yang diberikan kepada penulis
dari berbagai pihak selama ini, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan
sebagaimana mestinya. Penulis tidak dapat membalasnya kecuali dengan doa dan
Puji Syukur kepada Allah SWT dan sholawat beriring salam kepada Rasulullah
kedepannya.
Aminn ya Rabbal’Alamin
Billahi fi sabililhaq,fastabiqulkhairat
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL . ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 10
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................... 11
1. Tujuan penelittian ......................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian........................................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORITIS................................................................... 13
A. Uraian Teoritis.................................................................................... 13
1. Harga Saham ................................................................................ 13
a. Pengertian Harga Saham ........................................................ 13
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham .................. 14
c. Tujuan dan Manfaat Harga Saham ........................................ 17
d. Pengukuran Harga Saham ...................................................... 18
2. ROA ............................................................................................. 18
a. Pengertian ROA ..................................................................... 18
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROA ............................... 19
c. Manfaat dan Tujuan ROA ...................................................... 19
d. Pengukuran ROA ................................................................... 20
3. ROE .............................................................................................. 20
a. Pengertian ROE ...................................................................... 20
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi ROE ................................ 21
c. Tujuan dan Manfaat ROE ...................................................... 22
d. Pengukuran ROE .................................................................... 22
4. DER .............................................................................................. 23
e. Pengertian DER ...................................................................... 23
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi DER ................................ 23
g. Tujuan dan Manfaat DER ...................................................... 25
h. Pengukuran DER .................................................................... 25
B. Kerangka Konseptual ......................................................................... 25
C. Hipotesis ............................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 31
A. Pendekatan Penelitian......................................................................... 31
B. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 32
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 34
D. Populasi dan sampel penelitian .......................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan data .................................................................. 36
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
A. Hasil Penelitian................................................................................... 45
B. Pembahasan ........................................................................................ 66
iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 73
A. Kesimpulan ......................................................................................... 73
B. Saran ................................................................................................... 74
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengaruh ROA, ROE, dan DER Terhadap Harga Saham ........... 29
Gambar 4.1 ..................................................................................................... 54
Gambar 4.2 ..................................................................................................... 57
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar
modal di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia. Pada sisi makro ekonomi, pasar
investasi, membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang mereka tanggung dan
kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset pada periode tertentu
dengan harapan supaya memperoleh pendapatan atas nilai investasi awal (modal)
yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas
risiko yang dapat diterima untuk tiap investor. Investasi yang lebih populer
seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. Harga saham
1
2
dasar yang paling penting untuk mempelajari perilaku investor dalam membuat
dimilikinya.
mengalami fluktuasi naik turun setiap saat. Fluktuasi harga saham tersebut
Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, yakni seluruh yang terkait
dengan pasar dan bisa berpengaruh pada harga, karena banyaknya faktor yang
harga saham naik dan kapan harga saham turun. Pada dasarnya harga saham yang
dibuat pasar adalah harga yang terjadi pada saat selama pasar berlangsung. Salah
satu cara investor untuk melihat perubahan harga saham secara keseluruhan di
lantai bursa adalah dengan melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
saat, apakah keadaan pasar sedang naik, stabil atau turun serta menjadi indikator
penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual,
menahan atau membeli suatu saham karena harga saham bergerak dalam hitungan
detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak naik dan turun dalam hitungan
yang cepat pula. Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh aktivitas pada sebuah
tentu saja memiliki pengaruh besar terhadap seluruh kegiatan perekonomian dan
pembangunan di Indonesia.
Saat ini yang menjadi sorotan dalam penilaian harga pasar saham adalah
pada penerimaan negara yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tetapi pada
tahun 2017 Ditjen Minerba Kementrian ESDM mencatat harga batubara acuan
(HBA) penjualan langsung (spot) Desember 2017 turun 0,8% dari bulan lalu dari
USD 94,84 per ton menjadi USD 94,04 per ton. Permasalahannya adalah tidak
penelitian sebab rasio pasar umumnya lebih banyak digunakan oleh para investor.
Rasio pasar berfungsi untuk mengukur harga pasar saham relatif terhadap nilai
equity(ROE), dan debt to equity ratio (DER) menjadi kebutuhan yang mendasar
menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Rasio ini merupakan rasio
tinggi nilai ROA, maka laba yang dihasilka juga akan semakin tinggi, dengan
demikian, harga saham pun akan tinggi, yang nantinya akan memicu para investor
antara laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau
modal). Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh
Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin banyak investor yang tertarik dengan
saham tersebut karena tingkat pengembalian yang akan didapatkan oleh investor
semakin besar.
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat perbandingan antara total utang dengan total modal pada suatu
keputusan investasi. Semakin besar rasio DER ini semakin baik karena sedikit
tingkat pendanaan yang harus disediakan dan semakin besar tingkat pengembalian
yang diharapkan, namun DER yang terlalu tinggi juga tidak baik karena tingkat
2017.
5
Tabel 1.1
Harga Saham
Periode 2014-2017
KODE Harga Saham
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017
1 ADRO 1.040 515 1.695 1.860
2 ARII 448 400 520 980
3 BSSR 1.590 1.110 1.410 2.100
4 DEWA 50 50 50 50
5 GEMS 2.000 1.400 2.700 2.750
6 HRUM 1.660 675 2.140 2.050
7 ITMG 15.375 5.725 16.875 20.700
8 KKGI 1.005 420 1.500 324
9 MYOH 458 525 630 700
10 PTBA 12.500 4.325 12.500 2.460
11 TOBA 920 675 1.245 2.070
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2017)
mengalami flutuasi setiap tahunnya. Di lihat dari data diatas ada 8 perusahaan
yang berada dibawah rata-rata yakni ADRO dengan rata-rata 1.278, ARII dengan
rata-rata 587, DEWA dengan rata-rata 50, GEMS dengan rata-rata 2.212, HRUM
dengan rata-rata 1.631, KKGI dengan rata-rata 812, MYOH dengan rata-rata 578,
Dilihat dari data diatas juga bahwa 3 ada perusahaan yang diatas rata-rata
harga saham yakni BSSR dengan rata-rata 6.210, ITMG dengan rata-rata 14.669,
PTBA dengan ratarata 31.785. Adapun diantara semua perusahaan ini maka
dengan yang lainnya itu artinya kinerja perusahaan tersebut amat baik.
bahwasanya kinerja perusahaan tersebut kurang baik dan terjadi penurunan harga
saham, dan akan berdampak pada investor yang memiliki saham tersebut, karena
yang akan mereka dapatkan. Naik turunnya harga saham disebabkan oleh butuh
Maka dari itu para investor menggunakan berbagai cara untuk memperoleh
para analis pasar modal seperti manajer investasi dan lain-lain. Didalam analisis
keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
harga saham suatu investasi adalah faktor internal perusahaan. Faktor internal
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA), Return on
Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio-rasio ini digunakan untuk
2017.
Tabel 1.2
Return on Assets (ROA)
Periode 2014-2017
KODE ROA RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 9,27 7,83 14,96 9,09 10,29
2 ARII -4,94 -3,46 -8,55 -28,54 -11,37
3 BSSR 64,65 7,98 17,57 4,90 23,78
4 DEWA -24,95 16,36 746,23 235,41 243,26
5 GEMS 110,24 296,03 52,02 10,14 117,11
6 HRUM 14,39 -6,87 31,05 9,44 12,00
7 ITMG 6,32 7,43 15,81 6,83 10,00
8 KKGI 7,75 5,33 11,96 8,77 8,45
9 MYOH 3,52 3,40 5,12 9,95 5,50
10 PTBA 13,65 5,12 20,54 6,33 52
11 TOBA 6,67 8,67 83,44 14,61 28,35
RATA-RATA 18,77 31,62 90,01 26,08 45,40
7
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Dilihat dari rata-rata
pertahun terdapat 3 tahun dibawah rata-rata yaitu tahun 2014 sebesar 18,77, tahun
diatas rata-rata yaitu DEWA dengan rata-rata 243,26 dan GEMS dengan rata-rata
117,11. Dan selebihnya ada 9 perusahaan yang berada di bawah rata-rata 45,40.
Dengan kata lain, hubungan ROA dengan harga saham tidak sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Harahap (2010), yaitu ROA yang meningkat akan
2014-2017.
Tabel 1.3
Return on Equity (ROE)
Periode 2014-2017
KODE ROE RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 5,62 4,50 9,00 13,11 8,06
2 ARII -22,93 -31,61 -45,29 -8,67 -27,13
3 BSSR 2,82 25,13 21,53 40,88 22,59
4 DEWA 0,13 0,21 0,24 0,12 0,18
5 GEMS 4,34 0,84 13,21 24,93 117,11
6 HRUM 0,72 -5,53 5,06 10,43 10,83
7 ITMG 22,28 7,56 14,40 17,54 15,45
8 KKGI 11,08 7,39 11,22 9,75 9,86
9 MYOH 26,74 26,50 19,78 8,74 23,27
10 PTBA 23,29 21,93 19,18 20,64 21,26
11 TOBA 25,15 16,58 9,87 17,93 17,38
RATA-RATA 9,02 6,68 7,11 14,13 19,90
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2017)
8
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perode 2014-2017. Dilihat dari rata-rata
pertahun terdapat 4 tahun dibawah rata-rata yaitu tahun 2014 sebesar 9,02, tahun
2015 sebesar 6,68, tahun 2016 sebesar 7,11, dan tahun 2017 sebesar 14,13.
diatas rata-rata yaitu BSSR dengan rata-rata 22,59, GEMS dengan rata-rata
117,11, MYOH dengan rata-rata 23,27, dan PTBA dengan rata-rata 21,26. Dan
rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang
sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas yang
dimiliki.
pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Semakin tinggi nilai
ROE, tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya
tersebut mempunyai kinerja yang baik dan akibatnya harga saham pun akan ikut
tinggi.
9
Dibawah ini hasil pengolahan data Debt to Equity Ratio (DER) pada
2014-2017.
Tabel 1.4
Debt to Equity Ratio (DER)
Periode 2014-2017
KODE DER RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 0,97 0,78 0,72 16,46 0,79
2 ARII 2,16 3,29 4,87 -25,25 3.95
3 BSSR 0,86 0,66 0,44 21,97 0,59
4 DEWA 0,60 0,66 0,69 0,14 0,67
5 GEMS 0,27 0,49 0,43 17,00 0,45
6 HRUM 0,23 0,11 0,16 16,78 0,16
7 ITMG 0,45 0,41 0,33 14,79 0,39
8 KKGI 0,38 0,28 0,17 15,18 0,24
9 MYOH 1,02 0,73 0,37 6,49 0,63
10 PTBA 0,71 0,82 0,76 20,15 0,70
11 TOBA 1,11 0,82 0,77 13,71 0,89
RATA-RATA 0,80 0,82 0,86 0,93 0,88
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2017)
fluktuasi kenaikan dan penurunan rasio secara tidak merata. Pada tahun 2017
seperti di tahun 2014 dengan rata-rata 0,80, tahun 2015 dengan rata-rata 0,82, dan
2016 dengan rata-rata 0,86. Maka dapat diambil kesimpulan turunnya Debt to
Equity Ratio (DER) disebabkan turunnya total rata-rata hutang dan diikuti dengan
jika perusahaan menggunakan utang lebih dari modal sendiri dan harga saham
lebih lanjut tentang masalah tersebut, sehingga pada penelitian kali ini peneliti
mengambil judul “Pengaruh ROA, ROE, Dan DER Terhadap Harga Saham
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
d. Apakah ada pengaruh ROA, ROE, dan DER secara bersama-sama terhadap
1. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
d. Untuk meneliti adanya pengaruh ROA, ROE, dan DER terhadap harga
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi teoritis dan
segi praktis.
perbandingan.
(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham paada
Indonesia.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Uraian Teoritis
1. Harga Saham
13
14
harga perlembar saham yang berlaku dipasar modal. Harga terbentuk karena
oleh para investor. Harga saham biasanya dilihat dari harga penutupan.
berikut:
laporan keuangan
of director of announcements)
akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per
pemerintah.
manajernya)
2) Tingkat bunga
berupa risiko.
perusahaan tersebut.
yang baik dalam berinvestasi dikarenakan adanya manfaat dan tujuan yang
baik dari perusahaan. Harga saham mempunyai tiga tujuan dan manfaat
sesuai maka para investor akan mulai menanamkan sahamnya dilihat dari
sekumpulan aset baik berupa aset riil ataupun financial yang dimiliki
kombinasi saham yang bisa mereka lakukan agar dapat mencapai laba
yang maksimal.
saham tiap perusahaan yang diperoleh dari harga saham pada periode akhir
Dalam analisa laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena
perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing
Menurut Dedi, dkk (2015, hal. 109) ROA merupakan rasio yang
Return on Assets (ROA) adalah salah satu rasio keuangan untuk mengukur
Menurut Munawir (2014, hal. 91) manfaat dari Return on Assets (ROA)
penjualan.
yang sejenis.
d. Pengukuran ROA
menggunakan:
ROA = x 100
yang disetor oleh pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE, maka
21
semakin banyak investor yang tertarik dengan saham tersebut karena tingkat
saham.
secara proporsional
perusahaan.
ROE = x 100%
Keterangan :
termasuk hutang lancar dan seluruh equitas. Rasio ini berguna untuk
perusahaan.
Menurut Asep dan Resi (2015) “Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang yang
dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar dana
hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin besar rasio DER semakin baik
karena sedikit tingkat pendanaan yang harus disediakan dan semakin besar
1) Likuiditas
2) Struktur Aktiva
dijadikan jaminan.
saham (market price) dengan price earnings ratio (EPS) dari saham
4) Profitabilitas
DER =
B. Kerangka Konseptual
hipotesis. Dengan kata lain, hipotesis hanya boleh dikemukakan apabila terdapat
penjelasan ilmiah mengenai pertautan atau hubungan antar variabel yang diteliti.
26
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), variabel dependen
perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total asset yang
untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, yang juga dapat diartikan bahwa
hubungan positif terhadap harga saham. Yang artinya disaat ROE meningkat,
ROE, dan EPS dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam
Menurut Ardiyanto (2009, hal. 196) “ROE adalah rasio yang digunakan
terhadap harga saham. Yang artinya disaat ROE meningkat, maka harga
lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap
stabil.
terhadap harga saham. Yang artinya disaat DER naik maka harga saham pun
perbandingan antara dana pinjaman atau utang dan modal dalam upaya
tinggi, ada kemungkinan harga saham perusahaan akan rendah karena jika
menjadi dasar para investor untuk menanamkan saham nya di pasar modal.
Maka dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan rasio ini
sehingga mempengaruhi harga saham di pasar modal dan menjadi acuan para
investor untuk berinvestasi. Apabila harga saham sesuai dengan rasio yang
ada maka para investor tentu akan tertarik dengan perusahaan tersebut
sebagai berikut:
ROA
DER
Gambar II.1
Kerangka Konseptual
C. Hipotesis
Menurut Juliandi dkk, (2012, hal. 47), hipotesis adalah dugaan atau
jawaban sementara dari pernyataan yang ada pada rumusan masalah penelitian.
Dilakukan jawaban sementara karena jawaban yang ada adalah jawaban yang
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini maka dapat
2. ROE berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Batu Bara yang
3. DER berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Batu Bara yang
Saham pada Perusahaan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Jenis
dan komparatif karena penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat
tersebut.
31
32
pada satu atau lebih faktor lain dan juga untuk mempermudah dalam
hipotesis yang akan diuji, parameter yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah :
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) yang
digunakan pada penelitian ini adalah Harga saham dari setiap perusahaan
yang terpilih menjadi sampel. Pada penelitian ini harga saham diambil dari
dan Rusli, 2006), penentuan harga pasar saham dapat dilihat dari pada
yaitu:
33
a. Return on Assets
ROA =
b. Return on Equity
ROE =
Variabel bebas (X3) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt
antara sumber dana dari pihak eksternal (hutang) terhadap sumber dana
DER =
34
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana data
perusahaan Pertambangan sub sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan data yang diambil adalah dari tahun 2014 sampai tahun 2017.
2. Waktu Penelitian
2018 sampai Maret tahun 2019 dengan tabel gambar seperti berikut :
Tabel III.1
Rencana Jadwal Penelitian
1 Pengajuan
Judul
2 Pengesahan
Judul
3 Pengumpulan
data
4 Penyusunan
Proposal
5 Seminar
Proposal
6 Bimbingan
Skripsi
7 Sidang Meja
Hijau
35
1. Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
perusahaan Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
populasi
Tabel III.2
Populasi Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ADRO Adaro Energy, Tbk
2 ARII Atlas Resources, Tbk
3 ATPK Bara Jaya International, Tbk
d.h ATPK Resources, Tbk
d.h Anugrah Tambak Perkasindo, Tbk
4 BSSR Baramulti Suksessarana, Tbk
5 BUMI Bumi Resources, Tbk
6 BYAN Bayan Resources, Tbk
7 DEWA Darma Henwa, Tbk
8 DOID Delta Dunia Makmur, Tbk
d.h Delta Dunia Propertindo, Tbk
9 GEMS Golden Energy Mines, Tbk
10 GTBO Garda Tujuh Buana, Tbk
11 HRUM Harum Energy, Tbk
12 ITMG Indo Tambangraya Megah, Tbk
13 KKGI Resource Alam Indonesia, Tbk
14 MBAP Mitrabara Adiperdana, Tbk
15 MYOH Samindo Resources, Tbk
d.h Myoh Technology, Tbk
16 PKPK Perdana Karya Perkasa, Tbk
17 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero),
36
Tbk
18 PTRO Petrosea, Tbk
19 SMMT Golden Eagie Energy, Tbk
d.h Eatertainment International, Tbk
d.h Setiamandiri Mitratama, Tbk
d.h The Green Pub
20 TOBA Toba Bara Sejahtera, Tbk
Sumber : Bursa Efek indonesia (2018)
2. Sampel
Jenuh (Sensus), yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
mengambil data-data yang dipublikasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dari situs
Teknik analisis data ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang
terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham baik secara parsial maupun simultan
dengan analisis regresi linear berganda. Berikut ini adalah teknik analisis data
Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
persyaratan yang disebut dengan uji asumsi klasik. Ada beberapa asumsi
yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari regresi tersebut tidak bias,
keempat asumsi yang disebutkan tersebut diuji karena variabel bebas yang
digunakan pada penelitian ini lebih dari satu (berganda) dan data yang
dan uji t masih meragukan, karena statistik uji F dan uji t pada analisis
membuat hipotesis:
terjadi heterokedastisitas.
39
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur
2) Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah
diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata
lai error dari observasi tahun berjalan dipengaruhi oleh error dari
koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali
40
Keterangan :
Y = Harga Saham
8 = ROA
8 = ROE
8 = DER
" = Konstanta
41
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Statistik t
antara variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Untuk menguji
signifikansi.
ﺾ
ﺾ
Keterangan :
t = nilai t hitunga
r = koefisien korelasi
n = banyaknya sampel
(sig≥α0,05).
(sig≥α0,05)
b. Uji Statistik F
Fh =
Dimana:
Fh = F Hitung
Bentuk pengujian :
(sig≥α0,05)
(sig≥α0,05)
D = 2 X 100%
44
Keterangan :
D = Determinasi
R = Nilai Korelasi
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Penelitian
Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 s/d 2017. Penelitian
ini melihat apakah Return On Asset, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio
a. Harga Saham
Tabel IV.1
Harga Saham
Periode 2014-2017
KODE Harga Saham RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 1.040 515 1.695 1.860 1.278
2 ARII 448 400 520 980 587
3 ATPK 209 194 194 194 198
4 BSSR 1.590 1.110 1.410 2.100 6.210
5 BUMI 80 50 278 270 170
6 BYAN 6.650 7.875 6.000 10.600 7.781
7 DEWA 50 50 50 50 50
8 DOID 193 54 510 715 368
9 GEMS 2.000 1.400 2.700 2.750 2.212
10 GTBO 363 260 260 169 263
11 HRUM 1.660 675 2.140 2.050 1.631
12 ITMG 15.375 5.725 16.875 20.700 14.669
46
mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Di lihat dari data diatas ada 8 perusahaan
yang berada dibawah rata-rata yakni ADRO dengan rata-rata 1.278, ARII dengan
rata-rata 587, DEWA dengan rata-rata 50, GEMS dengan rata-rata 2.212, HRUM
dengan rata-rata 1.631, KKGI dengan rata-rata 812, MYOH dengan rata-rata 578,
Dilihat dari data diatas juga bahwa ada 3 perusahaan yang diatas rata-rata
harga saham yakni BSSR dengan rata-rata 6.210, ITMG dengan rata-rata 14.669,
PTBA dengan ratarata 31.785. Adapun diantara semua perusahaan ini maka
dengan yang lainnya itu artinya kinerja perusahaan tersebut amat baik.
penurunan harga saham, dan akan berdampak pada investor yang memiliki saham
penjualan saham) yang akan mereka dapatkan. Naik turunnya harga saham
pasar.
47
Maka dari itu para investor menggunakan berbagai cara untuk memperoleh
para analis pasar modal seperti manajer investasi dan lain-lain. Didalam analisis
keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
harga saham suatu investasi adalah faktor internal perusahaan. Faktor internal
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA), Return on
Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio-rasio ini digunakan untuk
analisa laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena mampu
untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang
dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal asing
2017.
48
Tabel IV.2
Return on Assets (ROA)
Periode 2014-2017
KODE ROA RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 9,27 7,83 14,96 9,09 10,29
2 ARII (4,94) (3,46) (8,55) (28,54) (11,37)
3 ATPK 2,95 (9,11) (18,16) (7,53) (7,96)
4 BSSR 1,52 15,17 14,90 29,21 23,78
5 BUMI (7,17) (64,39) 3,88 (0,3) (17)
6 BYAN (16,27) 8,72 2,18 24,56 0,44
7 DEWA (24,95) 16,36 746,23 235,41 243,26
8 DOID 1,71 (1) 4,2 3,5 2,1
9 GEMS 110,24 296,03 52,02 10,14 117,11
10 GTBO (3,59) (11,15) (11,16) (3,36) (7,315)
11 HRUM 14,39 (6,87) 31,05 9,44 12
12 ITMG 6,32 7,43 15,81 6,83 10
13 KKGI 7,75 5,33 11,96 8,77 8,45
14 MBAP 17,32 31,75 23,30 36,63 27,25
15 MYOH 3,52 3,40 5,12 9,95 5,5
16 PKPK (9,38) (36,17) (8,67) (3,11) (14,33)
17 PTBA 13,65 5,12 20,54 6,33 52
18 PTRO 0,48 (2,98) (1,99) 1,21 (0,82)
19 SMMT (0,48) (8,5) (2,87) 1,57 (2,57)
20 TOBA 6,67 8,67 83,44 14,61 28,35
RATA-RATA 9,61 11,88 49.04 17,01 23,96
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2018)
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Dilihat dari rata-rata
pertahun terdapat 3 tahun dibawah rata-rata yaitu tahun 2014 sebesar 18,77, tahun
diatas rata-rata yaitu DEWA dengan rata-rata 243,26 dan GEMS dengan rata-rata
117,11. Dan selebihnya ada 9 perusahaan yang berada di bawah rata-rata 45,40.
Dengan kata lain, hubungan ROA dengan harga saham tidak sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Harahap (2010), yaitu ROA yang meningkat akan
antara laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau
modal). Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh
Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin banyak investor yang tertarik dengan
saham tersebut karena tingkat pengembalian yang akan didapatkan oleh investor
semakin besar.
2014-2017.
Tabel IV.3
Return on Equity (ROE)
Periode 2014-2017
KODE ROE RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 5,62 4,50 9,00 13,11 8,06
2 ARII (22,93) (31,61) (45,29) (8,67) (27,13)
3 ATPK 4,51 (16,00) (39,07) (18,54) (17,28)
4 BSSR 2,82 25,13 21,53 40,88 22,59
5 BUMI 63,56 75,23 (4,32) (4,36) 32,53
6 BYAN (73,97) (47,51) 9,57 55,83 (14,02)
7 DEWA 0,13 0,21 0,24 0,12 0,18
8 DOID 16,83 (9,77) 29,33 19,20 13,9
9 GEMS 4,34 0,84 13,21 24,93 117,11
10 GTBO (4,37) (12,86) (13,11) (4,18) (8,63)
11 HRUM 0,72 (5,53) 5,06 10,43 10,83
12 ITMG 22,28 7,56 14,40 17,54 15,45
13 KKGI 11,08 7,39 11,22 9,75 9,86
50
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perode 2014-2017. Dilihat dari rata-rata
pertahun terdapat 4 tahun dibawah rata-rata yaitu tahun 2014 sebesar 9,02, tahun
2015 sebesar 6,68, tahun 2016 sebesar 7,11, dan tahun 2017 sebesar 14,13.
diatas rata-rata yaitu BSSR dengan rata-rata 22,59, GEMS dengan rata-rata
117,11, MYOH dengan rata-rata 23,27, dan PTBA dengan rata-rata 21,26. Dan
rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang
sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas yang
dimiliki.
pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Semakin tinggi nilai
51
ROE, tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya
tersebut mempunyai kinerja yang baik dan akibatnya harga saham pun akan ikut
tinggi.
hutang lancar dan seluruh equitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah
Menurut Asep dan Resi (2015) “Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan
bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang yang
dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar dana yang
nilai hutang terhadap modal yang menggambarkan sampai sejauh mana modal
pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin besar rasio
DER semakin baik karena sedikit tingkat pendanaan yang harus disediakan dan
Dibawah ini hasil pengolahan data Debt to Equity Ratio (DER) pada
2014-2017.
52
Tabel IV.4
Debt to Equity Ratio (DER)
Periode 2014-2017
KODE DER RATA-
No
PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 RATA
1 ADRO 0,97 0,78 0,72 16,46 0,79
2 ARII 2,16 3,29 4,87 (25,25) 3,95
3 ATPK 0,53 0,76 1,15 1,46 0,98
4 BSSR 0,86 0,66 0,44 21,97 0,59
5 BUMI (9,87) (2,17) (2,11) 13,39 (0,19)
6 BYAN 3,55 (4,45) 3,38 1,27 3,16
7 DEWA 0,60 0,66 0,69 0,14 0,67
8 DOID 8,85 8,79 5,98 4,49 7,03
9 GEMS 0,27 0,49 0,43 17,00 0,45
10 GTBO 0,02 0,15 0,17 0,25 0,15
11 HRUM 0,23 0,11 0,16 16,78 4,32
12 ITMG 0,45 0,41 0,33 14,79 0,39
13 KKGI 0,38 0,28 0,17 15,18 0,24
14 MBAP 0,74 0,48 0,27 0,26 0,44
15 MYOH 1,02 0,73 0,37 6,49 0,49
16 PKPK 1,07 1,04 1,26 1,20 1,14
17 PTBA 0,71 0,82 0,76 20,15 0,7
18 PTRO 1,43 1,39 1,31 1,36 1,37
19 SMMT 0,58 0,79 0,67 0,75 0,7
20 TOBA 1,11 0,82 0,77 13,71 0,88
RATA-RATA 0,77 1,24 1,09 7,63 1,4
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2018)
fluktuasi kenaikan dan penurunan rasio secara tidak merata. Pada tahun 2017
seperti di tahun 2014 dengan rata-rata 0,80, tahun 2015 dengan rata-rata 0,82, dan
2016 dengan rata-rata 0,86. Maka dapat diambil kesimpulan turunnya Debt to
Equity Ratio (DER) disebabkan turunnya total rata-rata hutang dan diikuti dengan
jika perusahaan menggunakan utang lebih dari modal sendiri dan harga saham
Pengujian asumsi klasik, digunakan untuk memastikan bahwa alat uji regresi
berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi,
maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan. Model regresi linier
berganda dapat disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut
memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik lain
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji F dan uji t masih meragukan,
karena statistik uji F dan uji t pada analisis regresi diturunkan daari distribusi
normal.
tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
data dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, grafik dan statistik. Uji
Kolmogorov Smirnov Test. Uji Kolmogrov Smirnov ini bertujuan agar dalam
54
penelitian ini dapat mengetahui berdistribusi normal atau tidaknya antar variabel
independen dengan variabel dependen atau keduanya. Uji statistik yang dapat
digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik
Uji normalitas menggunakan metode grafik dapat dilihat dalam gambar berikut :
Gambar IV.1
Data yang berdistribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal
dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal, jika distribusi
data residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
Tabel IV.5
Unstandardized Residual
N 80
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Positive ,042
Negative -,043
Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas diperoleh besarnya nilai Test
Statistic adalah 0,043 dan signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,200. Nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H diterima yang berarti data residual
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
terjadi karena adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas (X) dalam
Collinerity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai variance inflation factor (VIF),
dengan ketentuan :
Tabel IV.6
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
Std.
Tolerance VIF
Model B Error Beta T Sig.
Kriteria pengujian :
1) Nilai tolerance Return on Asset sebesar 0,996 > 0,10 dan nilai VIF sebesar
multikolinearitas.
2) Nilai tolerance Return on Equity sebesar 0,990 > 0,10 dan nilai VIF sebesar
multikolinearitas.
57
3) Nilai tolerance Debt to Equity Ratio sebesar 0,988 > 0,10 dan nilai VIF
sebesar 1,012 < 10 maka variabel Debt to Equity Ratio dinyatakan bebas dari
multikolinearitas.
Dengan begitu dapat disimpulkam bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi
c. Uji Heterokedastisitas
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang lain. Jika varian
dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
Gambar IV.2
menyebar secara merata diatas dan dibawah garis nol, tidak berkumpul di satu
58
tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
< 4-du. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS versi 23 dalam ditunjukkan
sebagai berikut :
Tabel IV.7
b
Model Summary
a
1 ,260 ,068 ,031 1,65309 1,162
Dari tabel IV.7 dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1.162, dengan n : 80
dan k : 3. Karena nilai Durbin Watson berada antara -2 sampai +2. Maka dapat
regresi linier dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua
Dalam penelitian ini model dan teknik analisa data menggunakan pendekatan
Tabel IV.8
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Y= a +
Y= 6,320 – 0,002 Ẅ Ẅ
1. Konstan bernilai 6,320. Hal ini menunjukkan bahwa, jika nilai Return on
Nol (0), maka nilai Harga Saham (Y) akan meningkat 6,320 dengan asumsi
4. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis 1, 2 dan 3 penulis menggunakan uji t (uji parsial). Uji
statistik t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara individual
mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terkait (Y).
terhadap Harga Saham untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat α = 0,05 dengan
berikut :
a) Terima H0 Jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel atau nilai Sig. > 0,05
61
b) Tolak H0 Jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ - ttabel atau Sig. < 0,05
Dari tabel IV.8 diperoleh nilai thitung sebesar -0,966 dengan α = 5%, ttabel (5%;
n-k = 77) diperoleh nilai ttabel sebesar 1.990. Dari uraian tersebut dapat
diketahui bahwa thitung (-0,996) < ttabel (1.990), demikian pula dengan nilai
terhadap Harga Saham untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat α = 0,05 dengan
berikut :
a) Terima H0 Jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel atau nilai Sig. > 0,05
b) Tolak H0 Jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ - ttabel atau Sig. < 0,05
Dari tabel IV.8 diperoleh nilai thitung sebesar 1,429 dengan α = 5%, ttabel (5%;
n-k = 77) diperoleh nilai ttabel sebesar 1.990. Dari uraian tersebut dapat
diketahui bahwa thitung (1.429) < ttabel (1.990), demikian pula dengan nilai
terhadap Harga Saham untuk kriteria uji t dilakukan pada tingkat α = 0,05 dengan
berikut :
a) Terima H0 Jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel atau nilai Sig. > 0,05
b) Tolak H0 Jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ - ttabel atau Sig. < 0,05
Dari tabel IV.8 diperoleh nilai thitung sebesar 0,314 dengan α = 5%, ttabel (5%;
n-k = 77) diperoleh nilai ttabel sebesar 1.990. Dari uraian tersebut dapat
diketahui bahwa thitung (1,697) < ttabel (1.990), demikian pula dengan nilai
Saham.
Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara
terikat (Y). Hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :
63
Tabel IV.9
a
ANOVA
b
1 Regression 15,073 3 5,024 1,839 ,147
Total 222,760 79
tabel:
a. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka variabel independen (bebas) secara simultan
b. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka variabel independen (bebas) secara simultan
a. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka variabel independen secara bersama-
b. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka variabel independen secara bersama-
Untuk menguji hipotesis statistik di atas, maka dilakukan uji F pada tingkat α
& = n-k-1 = 80 – 3 – 1 = 76
Dari hasil pengolahan data seperti tabel di atas diperoleh nilai Fhitung < Ftabel
yaitu 1,839 < 2,72 dan nilai signifikan sebesar 0,147 (lebih besar dari 0,05).
D = 2 x 100%
Keterangan :
D = Determinasi
100% = Persentase
Tabel IV.10
b
Model Summary
a
1 ,260 ,068 ,031 1,65309 1,162
nilai adjusted R diperoleh sebesar 0,068. Hal ini berarti kontribusi yang diberikan
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang
hubungan sebesar :
D = 2 x 100%
D = 0,068 x 100%
D = 6,8%
Equity dan Debt to Equity Ratio bersama-sama terhadap Harga saham pada
Indonesia periode 2014-2017 adalah sebesar 0,068 atau sebesar 6,8% sedangkan
sisanya sebesar 93,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
66
B. PEMBAHASAN
penelitian sebelumnya serta pola perilaku yang harus dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut. Berikut ini adalah 3 (tiga) bagian utama yang akan dibahas dalam
Harga saham diperoleh nilai -0,996 < 1.990. Dan nilai signifikan sebesar 0,348
(lebih besar dari 0,05). Hal ini menyatakan bahwa ( diterima dan ( ditolak.
Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham yang arahnya negatif
Hal ini menunjukkan bahwasanya semakin tinggi nilai Return On Asset maka
Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan dan
untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Hal ini dapat meningkatkan daya
Begitu juga sebaliknya, semakin rendah rasio ini maka semakin buruk keadaan
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Hal ini dapat
perusahaan menurun.
efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini
rupiah assetnya. Semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan akan kurang baik.
Menurut Irham Fahmi (2012, hal. 98) “Return On Asset sering juga disebut
sebagai Return On Investment, karena ROA ini melihat sejauh mana investasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Egam, Ilat
dan Pangerapan (2017) yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) tidak
perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah laba pajak, yang juga dapat
68
diartikan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan
tingkat kembalian semakin besar dengan meningkatnya jumlah saham yang akan
Harga Saham diperoleh nilai 1.429 < 1.990. Dan nilai signifikan sebesar 0,157
(lebih besar dari 0,05). Hal ini menyatakan bahwa ( diterima dan ( ditolak.
subsektor Batubara.
investor tersebut. Oleh karena itu semakin tinggi Return On Equity (ROE) akan
dan efisien modal yang digunakan untuk menghasilkan laba. Jika ROE tinggi,
69
maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan
Menurut Ardiyanto (2009, hal. 196) “ROE adalah rasio yang digunakan untuk
saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau
nilai perusahaan”.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Egam, Ilat
Saham.
subsektor Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini terjadi karena
pengambilan keputusan harga saham. Hal ini juga diakibatkan investor tidak
dividen tunai, kondisi sosial, politik dan ekonomi merupakan faktor-faktor yang
terhadap Harga Saham diperoleh nilai 0,314 < 1,990. Dan nilai signifikan sebesar
0,094 (lebih besar dari 0,05). Hal ini menyatakan bahwa ( diterima. Berdasarkan
hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa secara parsial Debt to Equity Ratio tidak
Batubara. DER memiliki hubungan positif terhadap Harga Saham yang artinya
disaat DER naik maka harga saham pun akan naik. Tetapi investor di perusahaan
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menghitung nilai hutang
terhadap modal yang menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin besar rasio DER semakin
baik karena sedikit tingkat pendanaan yang harus disediakan dan semakin besar
DER ini akan semakin tidak menguntungkan untuk kreditor karena semakin besar
risiko yang harus ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.
Informasi DER akan diterima oleh pasar yang akan menjadi sinyal untuk investor
sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan. Perusahaan dengan utang yang tinggi
tentulah memiliki risiko yang tinggi pula, sedangkan disisi lain investor akan
71
meminta return yang tinggi, maka akan menjadi sinyal buruk apabila DER suatu
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Santi
Hal ini disebabkan karena DER merupakan perbandingan antara total hutang
hutang berarti manajemen meningkatkan tingkat risiko likuiditas. Hal ini investor
akan merespon kebijakan tersebut sebagai signal bahwa dimasa akan datang akan
tentunya akan berdampak pada penurunan ringkat deviden yang akan diperoleh
bagi investor, akibatnya investor akan melepas saham yang dimilikinya dan
beralih kepada investasi lain yang lebih menguntungkan akibatnya jumlah saham
akan lebih besar yang ditawarkan dibandingkan dengan jumlah saham yang
diminta. Karena suplai saham lebih besar dari demand saham mengakibatkan
harga saham bergerak turun. Dilihat dari data tabel IV.4 dilihat bahwasanya rata-
rata nilai Debt To Equity Ratio (DER) pada Perusahaan Pertambangan subsektor
Batubara setiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Hal ini tentu saja berdampak
buruk pada Perusahaan karena semakin tinggi nilai DER berarti tidak baik bagi
perusahaan karena total hutang yang dimiliki perusahaan lebih besar daripada
menggunakan hutang jangka panjang untuk bereksplorasi bukan setiap saat untuk
menghasilkan produk tetapi butuh waktu yang cukup lama. Tetapi fakta
Berdasarkan hasil uji F di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,147 > 0,05.
on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara bersama-sama tidak
Batubara.
berpengaruh terhadap Harga Saham hanya sebesar 6,8% sedangkan sisanya 93,2%
dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi harga
saham adalah seperti Earning Per Share, Price Earning Ratio, dan Economic
Value Added, Current Ratio, Net Profit Margin (Erwan Andria, Fatahurraak,
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan diatas, maka dapat diambil
Harga Saham.
74
B. Saran
sebagai berikut:
Saham.
Anoraga, Pandji dan P. Parakti (2006). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Edisi
Revisi, Rineka Cipta.
Asep, Resi Oktaviani (2016). “Pengaruh EPS, ROE, ROA dan DER terhadap
Harga Saham pada Perusahaan subsektor semen yang terdaftar di BEI”.
Jurnal Ilmiah Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Vol 2
No.1, Tahun 2016.
Azuar Juliandi, dkk (2015). Metodologi Penelitian Bisnis. Medan: UMSU Press.
Dharmastuti, F. (2004). “Analisis Pengaruh EPS, PER, ROI, Debt to Equity dan
Net Profit Margin dalam Menetapkan Harga Pasar Saham Perdana”.
Jurnal Penelitian Balance, September.
Erwan Andria, dkk (2017). “Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Return
On Equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio Terhadap Harga
Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”. Jurnal Penelitian.
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja
Ali Haji.
Fahmi, Irham (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Cetakan Kesatu, CV.
Alfabeta.
Kasmir (2012). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir (2012). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Kusumawardani, A (2010). “Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR,
ROA pada Harga Saham dan Dampaknya terhadap Kinerja Perusahaan
LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009”. Jurnal Akuntansi.
Universitas Gunadarma Akuntansi. Retrieved from Universitas
Gunadarma.
Nadia, Djoko Sampurno (2016). “Analisis Pengaruh ROE, DER, TATO, CAPEX,
dan NCCR terhadap Harga Saham”. Jurnal Manajemen. Universitas
Diponegoro. Vol 5. No. 3, tahun 2016.
Purba, Agi Putra (2018). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan
Return on Assets terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur
subsektor Konstruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2012-2016. Skripsi S1, UMSU. Tidak dipublikasikan.
Egam, Gerald Edsel Yermia, Ilat Ventje dan Pangerapan Sonny (2017). “Pengaruh
Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan
Yang Tergabung Dalam Indeks Lq45 di Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2013-2015”. Jurnal EMBA.
Rusnaeni (2017). “Pengaruh Earnings Per Share (EPS) dan Dividend Per Share
(DPS) terhadap Harga Saham pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan
PT.Total Bangunan Persada Tbk”. Jurnal Sekuritas. Prodi Manajemen
Universitas Pandang. Vol. 1 No.2, Desember 2017.
Santi dan Dahlia. (2017). “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas
Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi. Universitas Serang
Raya. Vol. 3 No.2 Januari 2017.
Thomas Lauda (2018). Pengaruh Return on Assets, Debt to Equity Ratio, Earning
per Share, Price Earning Ratio, dan Economic Value Added Terhadap
Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. USU. Dipublikasikan.
Regression
Notes
[DataSet0]
a
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 DER, ROA,
b
. Enter
ROE
b
Model Summary
a
ANOVA
Total 222,760 79
a
Coefficients
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
1 (Constant
6,320 ,218 28,990 ,000
)
a
Coefficients
Collinearity Statistics
1 (Constant)
a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
a
Residuals Statistics
Charts
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Unstandardized
Residual
N 80
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,62140295
Most Extreme Differences Absolute ,043
Positive ,042
Negative -,043
Test Statistic ,043
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200