a.Tarif tertinggi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a, dapat diturunkan menjadi paling
rendah 25% yang diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP)
b. Besarnya lapisan Penghasilan Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dapat diubah
dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK).
c. Untuk keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1, jumlah Penghasilan
Kena Pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah penuh.
d. Besarnya pajak yang terutang bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang terutang pajak
dalam bagian tahun pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 4 dihitung sebanyak jumlah
hari dalam bagian tahun pajak tersebut dibagi 360 dikalikan dengan pajak yang terutang untuk satu
tahun pajak.
e. Untuk keperluan penghitungan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 5, tiap bulan yang penuh
dihitung 30 hari.
f. Dengan PP, dapat ditetapkan tarif pajak tersendiri atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat 2, sepanjang tidak melebihi tarif pajak tertinggi sebagaimana tersebut pada ayat 1.
4. Lengkapi tabel penghitungan PTKP setahun dalam beberapa status wajib pajak berikut
ini :
Keterangan WP Istri memiliki Tambahan WP Tambahan Total PTKP
penghasilan yang kawin tanggungan
Wanita,
penghasilan tidak
digabung suami
(K/1)
Wanita, suami
tidak
berpenghasilan
(K/1)
5. WP orang pribadi tidak kawin yang kewajiban pajak subjektifnya sebagai subjek pajak
dalam negeri adalah tiga bulan dan dalam jangka waktu tersebut memperoleh
penghasilan sebesar Rp. 150.000.000,00, hitung berapa Penghasilan Kena Pajaknya ?
8. Jika diketahui penghasilan kena pajak setahun sebesar Rp. 584.160.000,00. Berapa pajak
penghasilan terutang atas PKP tersebut ?
Pajak Penghasilan setahun:
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp 84.160.000,00 = Rp 25.248.000,00
----------------- (+)
Rp 120.248.000,00
9. PT Abadi dalam tahun 2012 mengalami kerugian fiskal sebesar Rp. 1.200.000.000,00.
Dalam lima tahun berikutnya laba rugi fiskal PT Abadi sebagai berikut :
- 2013 laba fiskal Rp. 200.000.000,00
- 2014 rugi fiskal Rp. 300.000.000,00
- 2015 laba fiskal Rp. Nihil
- 2016 laba fiskal Rp. 100.000.000,00
- 2017 laba fiskal Rp. 800.000.000,00
Dari data tersebut anda diminta untuk menghitung kompensasi kerugian PT Abadi untuk
tahun 2012 ?
RUGI FISKAL TAHUN 2012 (Rp 1.200.000.000.)
LABA FISKAL TAHUN 2013 Rp 200.000.000.(+)
SISA RUGI FISKAL TH 2012 (Rp 1.000.000.000.)
RUGI FISKAL TAHUN 2014 (Rp 300.000.000.)
SISA RUGI FISKAL TH 2012 (Rp 1.000.000.000.)
LABA FISKAL TAHUN 2015 Rp N I H I L (+)
SISA RUGI FISKAL TH 2012 (Rp 1.000.000.000.)
LABA FISKAL TAHUN 2016 Rp 100.000.000.(+)
SISA RUGI FISKAL TH 2012 (Rp 900.000.000)
LABA FISKAL TAHUN 2017 Rp 800.000.000.(+)
SISA RUGI FISKAL TH 2012 (Rp 100.000.000.)
Rugi fiskal tahun 2012 Rp100.000.000,00 yg masih tersisa pada akhir tahun 2017 tidak boleh
dikompensasikan lagi dengan laba fiskal tahun 2018, sedangkan rugi fiskal tahun 2014
Rp300.000.000,00 hanya boleh dikompensasikan dgn laba fiskal tahun 2018 dan tahun 2019, karena
jangka waktu lima tahun yang dimulai sejak tahun 2015 berakhir pada akhir tahun 2019