PROPOSAL
OLEH:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal tentang “Role Play Ronde Keperawatan” ini.
Proposal ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan
proposal ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaikinya dalam penulisan proposal selanjutnya.
Akhir kata kami berharap semoga proposal ilmiah tentang “Role Play
Ronde Keperawatan” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penulis
2
KONSEP PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di samping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan/atau konselor,
kepala ruangan, dan perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002). Karakteristik ronde keperawaan
antara lain sebagai berikut.:
1. Pasien dilibatkan secara langsung.
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreativitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan
diskusi.
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
3
C. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar.
D. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
E. Metode
Diskusi
F. Alat Bantu
1. Sarana diskusi: buku, pulpen.
2. Status/dokumentasi keperawatan pasien.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
1. Penetapan Pasien
2. Persiapan Pasien:
• Informed Consent
• Hasil
Pengkajian/
Validasi data
Tahap Pelaksanaan– di Nurse Station
4
• Apa diagnosis keperawatan?
• Apa data yang mendukung?
3. Penyajian Masalah • Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
• Apa hambatan ditemukan?
Tahap Pelaksanaan
4. Validasi Data di
di kamar pasien Bed Pasien
PP, Konselor,
Pascaronde (nurse station) KARU
6. Kesimpulan 5. Lanjutan–Diskusi
dan di nurse station
Rekomendasi
Solusi masalah
Keterangan
Praronde
1. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
2. Menentukan tim ronde.
3. Mencari sumber atau literatur.
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan pasien: imformed consent dan pengkajian.
6. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg mendukung? Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
Pelaksanaan Ronde
1. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
Pascaronde
1. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
2. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan
5
selanjutnya.
I. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
6
b. Masalah pasien dapat teratasi.
Perawat dapat:
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
b. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
c. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
7
Lampiran Contoh Proposal
Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah klien yang belum teratasi
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer dan tim
kesehatan lain
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah klien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah klien
Sasaran
Klien An. R umur 17 tahun yang di rawat di RSUD Merpati Kusum
Materi :
• Teori asuhan keperawatan klien dengan dengan Ca Colon
• Masalah – masalah yang muncul pada klien dengan Ca Colon serta
intervensi keperawatan pada klien dengan Ca Colon
• Diskusi
• Demonstrasi
8
Media
• Dokumen / status klien.
• Sarana diskusi : kertas, bulpen, papan tulis, spidol, penghapus
• Materi yang disampaikan secara lisan
9
d. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas
yang perlu didiskusikan.
10
intervensi keperawatan.
d. Penutup.
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di RSUD Merpati Kusum
b. Persiapan telah dilakukan sehari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan
c. Penyusunan proposal ronde keperawatan
d. Penentuan pasien dan kasus yang akan dilaksanakan ronde.
e. Membuat informed consent dengan pasien dan keluarga
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah di tentukan
3. Hasil
a. Klien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah klien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
• Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis
• Meningkatkan kemampuan validitas data klien
• Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan
• Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
• Meningkatkan kemampuan justifikasi
• Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
11
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : .Sri Wahyuni
Umur : 22 tahun
Alamat:Malang
Adalah suami/istri/orang tua/anak/nenek/kakek dari klien :
Nama : Mohammad Arizal
Umur : 23 tahun
Alamat : Malang
No.RM : 32547
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerjasama dalam ronde
keperawatan
2. Pasien dan keluarga telah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan
tujuan dilakukan ronde keperawatan
3. Pasien dan keluarga menerima untuk dilakukan ronde keperawatan
4. Pasien dan keluarga memberikan persetujuan untuk dilakukan ronde
keperawatan
Ketentuan ronde keperawatan tersebut diatas telah dijelaskan oleh perawat
dan saya telah mengerti dengan sepenuhnya. Demikian persetujuan ini saya buat
dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.
12
1. .................................. ...........................................
2. ................................. ...........................................
13
RESUME KLIEN-PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
IDENTITAS
Nama : Tn. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 23 tahun
Alamat : Malang
MRS : 14 April 2020
DIAGNOSIS
Ca Colon
KELUHAN UTAMA
Nyeri kronis
PEMERIKSAAN FISIK
TTV : TD : 90/60 mmHg
Suhu : 38 0C
Nadi : 122 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Tidak ada keluhan sesak, tidak batuk, pola nafas teratur, tidak ada
penggunaan otot bantu pernafsan.
14
2. Sistem Kardiovaskuler (B2-Bleed)
Irama jantung reguler, bunyi jantung 1 dan 2 tunggal, CRT > 3 detik, akral
dingin kering, sianosis.
Kesadaran Composmenthis,
Klien tampak mual muntah, nafsu makan menurun, Bising usus (+). BB
sebelum sakit 63 kg, dan saat sakit 57 kg, dengan tinggi badan 162 cm.
turgor kulit menurun (> 3 detik), konjungtiva anemis.
Klien BAK 3 x sehari warna kuning jernih, jumlah tidak terukur. BAB 1 x/
hari
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin : Hb : 10,5 g/dl
Ht : 34 vol%
Leukosit : 10.500/mm3
Trombosit : 283000/ mm3
LED : 20 mm/jam
Hitung jenis : Basofil : 0%
Eosinofil : 3%
Batang :2%
Segment : 42%
15
Limposit : 48%
Monosit : 5%
Kimia darah : Natrium : 100 mmol/L
Kalium : 5,2 mmol/L
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nyeri Kronis
RENCANA TINDAKAN
Nyeri Kronis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 15 menit, nyeri pada pasien
berkurang :
Kriteria hasil:
a. Pasien tampak rileks.
b. Ekspresi wajah tidak menunjukkan nyeri.
c. Skala nyeri 1-3.
d. TTV dalam batas normal:
TD: 100-140 mmHg
N: 60 – 100 x / menit
RR: 16-24 x / menit
e. T: 36.5 – 37.2 C
Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri (PQRST).
b. Berikan posisi yang nyaman (sesuaikan dengan keadaan pasien).
c. Ajarkan relaksasi distraksi dan relaksasi.
d. Kaji perubahan ekspresi pasien.
e. Kolaborasi dengan pemberian Analgesik
16
NASKAH ROLEPLAY
Pemain Peran
Karu : Nurul Amal
Dokter : Hadi Frayitno
PP : R. A. Nadia Haq
PA1 : Diah Ayu MN
Pasien : Moh. Arizal
Keluarga Pasien : Sri Wahyuni
Ahli Gizi : Syamsul Arifin
Farmasist : Mohammad Fauzi
17
beraktifitas. Bahkan saat duduk saja, nyerinya udah terasa.
Jadi saya banyakin tiduran aja Ns.
PP : Ohh.. jadi begini pak, berhubung keluhan yang bapak
rasakan itu udah sekitar semingguan dan belum ada
penurunan. Jadi saya minta izin bapak untuk dijadikan
pasien ronde keperawatan saya. Dalam ronde keperawatan
ini saya akan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
lain seperti apoteker, ahli gizi, dokter, dan yang lainnya.
Saya beserta tim akan membahas keluhan bapak, dengan
tujuan untuk menemukan solusi untuk mengatasi maslah
atau keluhan yang bapak rasakan.
Tn. Arizal : Nanti saya harus apa Ns?
PP : Bapak tidak harus ngapain-ngapain, kalau bapak bersedia
bapak bisa menandatangani surat persetujuan ini.
Tn. Arizal : Iya sudah Ns, saya setuju yang penting itu terbaik untuk
saya.
PP : Karena bapak sudah bersedia, silahkan tanda tangani
lembar persetujuan ini.
Tn. A : (menandatangani inform consent)
PP : Terimakasih atas kesediaan bapak, insyaAllah ronde
keperawatan ini besok akan saya sama tim lakukan.
Kalau begitu saya permisi, terimakasih.
Tn. A : Iya Ns, terimakasih kembali.
18
PA 1 : Baik Bu.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien
PA 1 : Selamat pagi Pak Arizal. Perkenalkan saya Ners Ayu.
Disini saya yang akan merawat bapak pada hari ini.
Bagaimana kabarnya?
Ny Yunu : Tidak ada perubahan Ners. Bapak masih merasakan sakit
dan tidak bisa tidur ........makan yang diberikan juga tidak
di makan
PA1 : Oh, begitu ya Pak. Baik, saya disini, akan melakukan
pengkajian pada bapak, untuk mengetahui masalah apa
yang ada pada bapak.
Tn. A : Oh, iya silahkan Ns
PA 1 pun melakukan pengkajian kepada Tn. Arizal.Ternyata didapatkan hasil
bahwa Tn. Agus mengalami nyeri hebat pada daerah sekitar perut, gangguan
tidur, kurang nutrisi, asites dan efusi pleura. TD: 90/60 mmHg, RR: 26x/mnt,
natrium 100 meq/dl, albumin 2,8 gr/dl. Sekarang pasien terpasang cairan infuse
NaCl 0,9 %. Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian PA 1
melaporkan hasil pengkajiannya kepada PP.
Di Nurse Station
PA1 : Bu, pengkajian sudah kami lakukan.
PP : Oh, bagaimana hasilnya?
PA 1 : Ternyata masalah yang didapat pada Tn. Arizal adalah
mengalami nyeri hebat pada daerah sekitar perut, sulit
tidur, kurang nutrisi, asites dan efusi pleura.
PP : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data,
langsung ke pasiennya saja ya..
PA 1 : Baik Bu..
PP dan PA 1 melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan validasi data,
PP melakukan kontrak waktu esok hari untuk ronde keperawatan.
Di ruang pasien.
PP : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Kita ketemu lagi
besok ya Pak, Bu, untuk melakukan ronde keperawatan.
Ny. Arizal : Oh, iya. Terima kasih Ns..
PP : Iya, sama – sama Pak.. Bu.. Kami permisi dulu ya..
Assalamu’alaikum
Ny. Arizal : Wa’alaikumsalam.
19
Ke esokan harinya Jam 7.30 menit di Ruang Sedap Malam saat konfrence ........
Karu: rekan-rekan sekalian sesuai kontrak kita hari ini kita akan mengadakan
ronde keperawatan pada Tn. Arizal pada jam 10.00. Yang akan melakukan ronde
keperawatan adalah Ns Nadia sebagai PP. Jam 10.00 tepat di adakan ronde
keperawatan di ruang pasien kamar 304 atas nama Tn Arizal.
Kegiatan ronde diikuti oleh: kepala ruangan sebagai pemimpin ronde
keperawatan, PP yang akan sebagai pemberi materi ronde keperawatan, PA 1,
Dokter, Ahli Gizi dan Farmasis.
Tahap Pelaksanaan Ronde Keperawatan
Di Nurse Station
Karu : Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi
hari ini, kita akan melaksanakan ronde keperawatan,
sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Silahkan kepada Ns. Nadia selaku ketua tim untuk
membacakan data hasil pengkajian dari Tn. Arizal
PP : Baik, terima kasih..
Selamat pagi semuanya... pasien dalam ronde keperawatan
kita kali ini adalah Tn. Arizal, usia 23 tahun. Pasien
didiagnosis CA. Colon stadium II, telah dilakukan reseksi
usus dan adjuvant kemoterapi. Pasien mengeluhkan nyeri
hebat. Ia juga mengalami asites dan efusi pleura. Pasien
membatasi makan dan minum karena merasa tidak
nyaman. Masalah keperawatan yang perlu
dipertimbangkan adalah kelebihan volume cairan sekaligus
kekurangan volume cairan. Dimana tanda adanya
kelebihan volume cairan dari adanya efusi pleura dan
asites, dan tanda kekurangan volume cairan atau dehidrasi
adalah Tekanan Darah 90/60 mmHg, Natrium rendah,
albumin rendah, minum kurang. Dan terdapat masalah
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pasien mengalami
sindrom anoreksia kaketsia.
Karu : Sampai disini ada yang mau ditambahan Ns Ayu?
PA 1 : Saya ingin menambahkan sedikit dari hasil pengkajian
BMI pasien 14,3. Tekanan darah hari ini 90/60 mmHg, RR
20
30x/menit, Natrium 100 meq/dl, abumin 2,8 gr/dl.
Sekarang pasien erpasang cairan infuse NaCl 0,9 %.
Dokter : Dari suhunya bagaimana?
PP : Suhunya 38O C. Kami ingin memberi intervensi dengan
diuretic untuk mengurangi asites, namun di khawatirkan
dehidrasi klien semakin parah. Untuk masalah nutrisi ahli
gizi sudah memberikan TKTP (Tinggi Karbohidrat Tinggi
Protein).
Karu : Kira-kira apa ada yang ingin ditambahkan lagi?
Semua : Tidak ada bu..
Karu : Baiklah jika tidak ada yang ingin ditambahkan, kita
langsung saja menuju ruangan pasien untuk memvalidasi
data.
Tim ronde keperawatan bersama karu, dokter, ahli gizi, dan farmasist melakukan
Validasi Data..
Di Ruangan Pasien…
Karu : Assalamualaikum.. Selamat pagi Tn.Arizal. Gimana
keadaannya pagi hari ini?
Tn. Arizal : Selamat pagi Ners. Saya masih merasakan nyeri hebat di
sekitar perut.
Dokter : Baiklah.. Saya periksa dulu ya Pak. (Dokter pun
mememriksa keadaan Tn. Arizal)
Dari hasil pemeriksaan memang benar Tn. Agus
mengalami efusi pleura dan asites.
Karu : Ada keluhan lain pak yang bapak rasakan?
Ny. Arizal Gini Ners.. Si bapak sudah beberapa hari ini tidak mau
makan dan minum.
Karu : Baiklah bu.. Laporannya kami terima. Nanti untuk
keberlanjutannya kam informasiikan kembali. Kami
permisi dulu ya bu pak.. Selamat pagi..
Tn. Arizal : Iya ners.. Selamat pagi.
Post Ronde Keperawatan di Nurse Station
Setelah melakukan Validasi data di ruangan pasien, Tm Ronde keperwatan akan
melanjutkan ke tahap diskusi, rekomendasi dan kesimpulan di nurse station
Karu : Baik, tadi kita sudah sama-sama mengetahui keadaan
pasien tersebut, bagaimana sebaiknya? Ada yang punya
usul tambahan selain yang telah diungkapkan tadi?
Dokter : Kalau untuk status gizinya bagaimana dari nutrisionist?
21
Ahli Gizi : Menurut saya Tn. Arizal bisa diberikan asupan TKTP ya,
terus bisa diberi lebih banyak asupan sayur dan buah
segarnya. Mungkin ada tambahan dari farmasist, terutama
untuk nutrisi?
Farmasist : Untuk nutrisi kami rekomendasikan Megasterol Asetat ya
untuk meningkatkan nafsu makan.
Karu : Baiklah, untuk masalah cairannya bagaimana?
PA1 : Kira-kira apakah kekurangan volume cairan dulu atau
kelebihan volume cairan dulu yang harus diatasi?
Dokter : Baik, mungkin kita lihat dari pemeriksaan labnya, sisini
dijelaskan bahwa kadar albuminnya rendah. Sepertinya
kita harus memberikan asupan albumin untuk mengurangi
edema diperutnya. Sementara itu kita tetap memberikan
cairan NaCl 0,9 %.
Ahli Gizi : Saya setuju sama dokter. Mungkin untuk jenis asupan
albuminnya bisa diberikan kapsul atau infuse.
PA1 : Oh iya.. berarti asupan albuminnya ini untuk menarik
cairan dari ekstravaskuler ke dalam ya. Jadi kita bisa tetap
memberikan terapi IV NaCl tanpa mengkhawatirkan
pertambahan edema.
Karu : Baik.. mungkin tambahan dari saya, setelah Na+ pasien
telah normal bisa diberikan diuretic untuk mengatasi efusi
pleura jika masih ada. Bagaimana dok?
Dokter : Iya betul ya… Dan RRnya meningkat tadi ya..
Berikan O2 ya, terutama jika SPO2 nya <95%.
Karu : Oke, baiklah kira-kira apakah ada tambahan lain?
Farmasist : Untuk albuminnya berikan transfusi saja agar
peningkatannya lebih cepat.
Karu : Baik.. Ada lagi??
Semua : Tidak ada..
Karu : Baiklah sesuai hasil ronde kita hari ini saya akan
menyimpulkan. Intervensi yang dapat dilakukan pada Tn.
Arizal adalah pemberian TKTP, lebih banyak sayur dan
buah segar, dan Megasterol Asetat untuk nutrisi, untuk
masalah cairan berikan transfusi albumin dan terapi cairan
NaCl bersamaan. Jika kadar Natrium telah normal dapat
diberikan diiuretik jika efusi pleura masih ada. Kemudian
22
berikan terapi O2 pada pasien, terutama jika SPO2nya
<95%.. Apakah ada yang ingin menambah kesimpulan?
Semua : Tidak ada..
Karu : Baiklah kalau tidak ada kita tutup saja ronde keperawatan
hari ini.. Terima kasih kepada Dr. Hendri, kepada
nutrisionist Willi, farrmasist Selly dan rekan perawat.
Selamat siang. Assalamalaikum Wr. Wb...
Semua : Iya sama-sama.. Waalaikum salam Wr. Wb...
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, semua tim ronde
keperawatan kembali menjalani tugasnya masing-masing.
23